26
29 BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin F % P 11 50 % L 11 50 % Jumlah 22 100 % Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 22 siswa, jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin pada kelompok TK A Satria Tunas Bangsa 11 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. b. Jumlah subyek berdasarkan usia Usia F % 4 Tahun 17 77 % 5 Tahun 5 23 % Jumlah 22 100 % Siswa Kelompok TK Satria Tunas Bangsa mempunyai 2 kelompok usia, yaitu 4 dan 5 tahun. Kelompok usia 4 tahun lebih banyak dibanding usia 5 tahun. Kelompok usia 4 tahun sebanyak 17 siswa dan 5 tahun sebanyak 5 siswa.

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 a ... · Guru membagi anak menjadi dua kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 11 anak dengan durasi waktu 20 menit. Guru

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 29

    BAB IV

    ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Subyek

    a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin

    Jenis kelamin F %

    P 11 50 %

    L 11 50 %

    Jumlah 22 100 %

    Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 22 siswa, jumlah subyek

    berdasarkan jenis kelamin pada kelompok TK A Satria Tunas Bangsa 11

    siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

    b. Jumlah subyek berdasarkan usia

    Usia F %

    4 Tahun 17 77 %

    5 Tahun 5 23 %

    Jumlah 22 100 %

    Siswa Kelompok TK Satria Tunas Bangsa mempunyai 2 kelompok

    usia, yaitu 4 dan 5 tahun. Kelompok usia 4 tahun lebih banyak dibanding usia

    5 tahun. Kelompok usia 4 tahun sebanyak 17 siswa dan 5 tahun sebanyak 5

    siswa.

  • 30

    4.2 Diskripsi Pra Siklus

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas kelompok

    TK A Satria Tunas Bangsa di Salatiga menunjukkan bahwa kemampuan anak

    dalam mengenal huruf abjad masih rendah. Berdasarkan wawancara yang

    dilakukan dengan guru, guru menyatakan sebagian besar anak ketika diajak

    belajar mengenal huruf anak merasa bosan dengan media pembelajaran yang

    digunakan. Kegiatan yang selama ini dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

    kemampuan mengenal huruf abjad di kelompok TK A Satria Tunas Bangsa yaitu

    melalui pemberian tugas seperti kegiatan mewarnai huruf abjad dan membuat

    huruf mengikuti garis titik (dotline). Dalam mengerjakan tugas yang diberikan

    anak duduk diam dikursi dengan sangat tertib. Guru memberikan tugas mewarnai

    huruf dan membuat huruf mengikuti garis titik, anak mengerjakan tugas dari guru

    tanpa mengenal bentuk huruf yang diwarnainya. Kegiatan mengenal huruf belum

    memenuhi pencapaian yang maksimal karena guru belum menemukan cara yang

    tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf yang sesuai dengan

    kebutuhan dan perkembangan anak, agar anak tidak merasa tertekan dalam

    kegiatan mengenal huruf, sehingga anak dapat menyenangi kegiatan mengenal

    huruf tersebut.

    Pada observasi dalam kegiatan mengenal huruf dengan metode pemberian

    tugas atau mengikuti garis titik, dari 22 anak terdapat 14 anak yang belum dapat

    mengenal, menyebut, dan menyusun huruf menjadi kata. Anak belum mampu

  • 31

    menuliskan nama mereka sendiri dan masih bergantung pada guru atau

    pendampingnya untuk menuliskan nama anak-anak dilembar kerja. Dari 22 anak

    di kelas, hanya 8 anak yang bisa mengenal huruf dan dapat menuliskan nama

    sendiri tanpa bantuan. Dari masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi

    permasalahan di Kelompok TK A yaitu kegiatan pembelajaran mengenal huruf

    sebagian anak masih rendah. Adapun kondisi awal yang diperoleh melalui

    observasi Pra siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel. 4.1 Mengenal Huruf Pra Siklus

    Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa di Salatiga

    Kategori F %

    Baik 8 36

    Cukup 5 23

    Kurang 9 41

    Total 22 100

    Diagram 4.1 Mengenal Huruf Pra siklus

    Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa di Salatiga

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    30%

    35%

    40%

    45%

    baik cukup kurang

  • 32

    Berdasarkan prosentase hasil belajar pra siklus dapat dilihat dari grafik diatas

    bahwa dari 22 anak yang menjadi subyek penelitian pada kemampuan anak mulai

    mengenal huruf dari A-Z terdapat 9 anak (41%) yang masuk kategori kurang, 5 anak

    (23%) yang masuk kategori cukup, 8 anak (36%) yang masuk kategori baik. Data

    yang diperoleh ini akan dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan membuat

    perencanaan penelitian agar dapat meningkatkan pembelajaran mengenal huruf anak

    kelompok TK A Satria Tunas Bangsa melalui media bermain kartu huruf.

    4.3 Siklus I

    4.3.1 Tahap Perencanaan

    Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM ) dan Rencana

    Kegiatan Harian ( RKH )

    b. Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf dan potongan-

    potongan huruf sesuai tema

    c. Menentukan materi dan tema pembelajaran

    d. Menyiapkan lembar observasi tentang kegiatan mengenal huruf.

    4.3.2 Tahap Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

    sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap

    perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap

    pelaksanaan pada Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan. Adapun gambaran

    pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

  • 33

    4.3.3 Pelaksanaan Siklus I

    a. Pertemuan Pertama

    Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13 April

    2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

    penelitian.

    a) Kegiatan Awal

    Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

    salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

    menyanyikan lagu “disini senang disana senang”, “pelangi-

    pelangi”, “happy yaya-happy yeye”, mengingatkan hari, tanggal,

    dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan

    dipelajari, bercerita tentang manfaat matahari.

    b) Kegiatan Inti

    Guru membagi anak menjadi dua kelompok, dimana setiap

    kelompok terdiri dari 11 anak dengan durasi waktu 20 menit. Guru

    meminta anak untuk duduk membentuk lingkaran, kemudian guru

    mengajak anak-anak untuk bernyanyi lagu “abcd”, setelah itu guru

    menyuruh anak satu persatu untuk maju kedepan dan menyebutkan

    huruf a-z sampai semua anak mendapatkan giliran. Selanjutnya

    guru mengambil huruf pertama dan bertanya pada anak huruf

    apakah ini? kemudian anak menjawab huruf a, kemudian guru

    menempelkan huruf a ke papan tulis, sampai semua huruf

  • 34

    tertempel pada papan tulis. Selanjutnya guru menunjuk anak satu

    persatu untuk menyebutkan huruf yang ditunjuk oleh guru secara

    acak dengan huruf yang berbeda-beda. Anak menjawab huruf apa

    yang ditunjuk oleh guru. Kegiatan di atas dilakukan juga pada

    kelompok kedua dengan durasi waktu yang sama dan kegiatan

    yang sama.

    Setelah anak-anak belajar menyebut dan mengenal huruf guru

    mengajak anak-anak bermain. Permainan ini anak-anak dijadikan

    satu kelompok. Aturan permainannya adalah: guru meminta anak

    untuk duduk melingkar, kemudian guru membagikan semua kartu

    huruf a-z pada anak, guru akan menyebutkan huruf secara acak.

    Jika guru menyebutkan huruf A, Maka anak yang mempunyai

    huruf A berdiri dan mengatakan “ saya punya huruf A” jika anak

    yang memegang huruf A tidak berdiri maka anak tersebut diberi

    tugas untuk menghibur teman-temannya dengan cara bernyanyi.

    Guru memberikan contoh terlebih dahulu agar anak lebih

    memahaminya misalnya guru A memegang huruf a, guru B

    memegang huruf b, guru C memegang huruf c, selanjutnya guru D

    menyebutkan huruf c, guru C berdiri dan menjawab “saya punya

    huruf c” jika guru C tidak berdiri dan diam saat guru D

    menyebutkan huruf c berarti guru C harus bernyanyi.

  • 35

    c) Kegiatan Akhir

    Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

    yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

    keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

    pada anak, kemudian berdoa pulang.

    Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan

    pertama anak-anak masih banyak yang melamun, dan mengobrol

    bersama teman-temannya.

    Sehingga proses pembelajaran masih tidak berjalan dengan

    baik. Guru masih kesusahan dalam menguasai kelas.

    b. Pertemuan Kedua

    Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 14 April

    2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

    penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

    a) Kegiatan Awal

    Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

    salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

    menyanyikan lagu “tik-tik bunyi hujan”, “bangun tidur”, “abcd”,

    mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak,

    menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, bercerita

    tentang bulan dan bintang.

  • 36

    b) Kegiatan Inti

    Guru membagi anak menjadi dua kelompok, dimana setiap

    kelompok terdiri dari 11 anak dengan durasi waktu 20 menit. Guru

    meminta anak untuk duduk membentuk lingkaran, kemudian guru

    mengajak anak-anak untuk bernyanyi lagu “abcd”, setelah itu guru

    menyuruh anak satu persatu untuk maju kedepan dan menyebutkan

    huruf a-z sampai semua anak mendapatkan giliran. Selanjutnya

    guru mengambil huruf pertama dan bertanya pada anak huruf

    apakah ini? anak menjawab huruf a, setelah itu guru menempelkan

    huruf a ke papan tulis, sampai semua huruf tertempel pada papan

    tulis. Kemudian guru menunjuk anak satu persatu untuk

    menyebutkan huruf yang ditunjuk oleh guru secara acak dengan

    huruf yang berbeda-beda, anak menjawab huruf apa yang ditunjuk

    oleh guru. Kegiatan di atas dilakukan juga pada kelompok kedua

    dengan durasi waktu yang sama dan kegiatan yang sama.

    Setelah anak-anak belajar menyebut dan mengenal huruf guru

    mengajak anak-anak bermain. Permainan ini anak-anak dijadikan

    satu kelompok. Aturan permainannya adalah: guru meminta anak

    untuk duduk melingkar, kemudian guru membagikan semua kartu

    huruf a-z pada anak, guru akan menyebutkan huruf secara acak.

    Jika guru menyebutkan huruf A, Maka anak yang mempunyai

    huruf A berdiri dan mengatakan “ saya punya huruf A” jika anak

  • 37

    yang memegang huruf A tidak berdiri maka anak tersebut diberi

    tugas untuk menghibur teman-temannya dengan cara bernyanyi.

    c) Kegiatan Akhir

    Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

    yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

    keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

    pada anak, kemudian berdoa pulang.

    Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan

    kedua anak-anak sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan baik,

    banyak anak-anak yang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran

    mengenal huruf.

    c. Pertemuan Ketiga

    Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 April 2015.

    Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian,

    Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

    a) Kegiatan Awal

    Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

    salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

    menyanyikan lagu “satu-satu aku sayang ibu”, “lihat kebunku”,

    “selamat pagi bapa”, menyanyikan lagu “abcd”, mengingatkan

    hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub

  • 38

    tema yang akan dipelajari, bercerita tentang macam-macam musim

    yang ada di indonesia.

    b) Kegiatan Inti

    Pertemuan ketiga guru tidak membagi anak dalam kelompok,

    pembelajaran dilakukan di kelas dengan durasi waktu 20 menit.

    Guru meminta anak-anak duduk di kursinya masing-masing, guru

    memperkenalkan potongan-potongan huruf sesuai tema yang

    sudah disiapkan (musim, hujan, kemarau). Selanjutnya guru

    memulai dengan kata pertama musim, guru bertanya huruf awal

    pada kata musim itu apa? Anak menjawab huruf m. Kemudian

    guru meminta anak untuk mengeja huruf yang terdapat pada kata

    musim, setelah itu guru meminta satu persatu anak secara

    bergantian untuk menempelkan huruf-huruf yang sudah disebut

    pada papan tulis.

    Guru membagikan selembar kertas dan satu amplop pada

    setiap anak, isi amplop tersebut terdapat potongan-potongan huruf

    m-u-s-i-m, kemudian anak diminta untuk menyusun huruf tersebut

    menjadi kata musim, dalam kegiatan ini guru ikut membantu anak-

    anak yang mengalami kesulitan.

    c) Kegiatan Akhir

    Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

    yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

  • 39

    keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

    pada anak, kemudian berdoa pulang.

    Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan

    ketiga anak-anak sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan baik,

    anak-anak sudah bisa menyebut dan mengenal huruf walaupun

    hanya sebagian anak saja, untuk kegiatan menyusun huruf anak-

    anak masih mengalami kesusahan saat menyusun huruf menjadi

    kata.

    Tabel. 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Mengenal huruf Siklus I

    Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

    Berdasarkan tabel di atas pada siklus I pertemuan I diperoleh data sebesar

    41% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 9 orang. Kriteria cukup sebesar

    18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang dan kriteria kurang sebesar 41% dengan

    jumlah anak sebanyak 9 orang. Pada siklus I pertemuan II diperoleh data sebesar 55%

    pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 12 orang. Kriteria cukup sebesar

    No Kriteria

    Siklus I

    Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

    Jumlah

    anak %

    Jumlah

    anak %

    Jumlah

    anak %

    1 Baik

    ( skor 7, 8, 9) 9

    41% 12

    55% 12

    55%

    2 Cukup

    ( skor 5, 6) 4

    18% 4

    18% 4

    18%

    3 Kurang ( skor

    3,4,) 9

    41% 6

    27% 6

    27%

  • 40

    18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang dan kriteria kurang sebesar 27% dengan

    jumlah anak sebanyak 6 orang. Pada siklus I pertemuan III diperoleh data sebesar

    55% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 12 orang. Kriteria cukup

    sebesar 18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang dan kriteria kurang sebesar 27%

    dengan jumlah anak sebanyak 6 orang. Dilihat dari data-data tersebut, maka dapat

    diketahui bahwa dalam pelaksanaan Siklus I menjadi acuan untuk melaksanakan

    Siklus II. Hal-hal yang masih kurang dalam Siklus I akan diperbaiki pada Siklus II.

    Grafik 4.2 Mengenal Huruf Siklus I

    Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

    Grafik di atas menggambarkan hasil kegiatan pembelajaran mengenal huruf

    pada anak Siklus I. Warna biru menunjukkan kriteria baik dengan hasil persentase

    41% pada pertemuan 1, 55% pada pertemuan 2, dan 55% pada pertemuan 3.

    Sedangkan warna merah menujukan kriteria cukup dengan hasil persentase 18 %

    pada pertemuan 1, 18% pada pertemuan 2, 18% pada pertemuan 3. Selanjutnya pada

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    pertemuan I pertemuan II pertemuan III

    baik

    cukup

    kurang

  • 41

    warna hijau menunjukkan kriteria kurang dengan hasil presentase 41% pada

    pertemuan 1, 27% pada pertemuan 2, dan 27% pada pertemuan 3.

    4.3.4 Refleksi

    Menurut pengamatan observer pada siklus I pertemuan ketiga 6 orang

    anak dalam kategori kurang dan 4 orang anak dalam kategori cukup yang

    tidak dapat mengenal dan menyebut huruf a-z, sedangkan membedakan huruf

    sebagian anak masih belum bisa. Guru juga masih belum bisa menguasai

    kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung

    Dari kegiatan pembelajaran Siklus I yang telah dilaksanakan selama 3

    pertemuan, anak belum dapat mengenal huruf dengan benar. Pada siklus

    pertama pertemuan ketiga belum mampu mencapai target indikator

    keberhasilan yang ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 80%. Capaian pada

    siklus pertama pertemuan ketiga sebesar 55% untuk kriteria baik, 18% untuk

    kriteria cukup dan 27% untuk kriteria kurang. Untuk itu diperlukan perbaikan

    pada siklus kedua supaya dapat memenuhi target indikator keberhasilan

    sebesar 80%. Dalam Siklus I ada beberapa kendala yang muncul saat

    melaksanakan kegiatan pembelajaran Siklus I, diantaranya adalah :

    1) Sebagian besar anak masih belum bisa menyusun huruf

    menjadi kata.

    2) Masih ada anak-anak yang belum termotivasi ketika kegiatan

    pembelajaran berlangsung

  • 42

    3) Guru masih belum bisa menguasai kelas saat kegiatan bermain

    kartu huruf berlangsung.

    Melihat ada beberapa kendala yang dialami dalam siklus I penulis dan

    guru mendiskusikan solusi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.

    Solusi yang disusun adalah memberikan reward berupa stiker bergambar

    untuk anak yang mengikuti kegiatan bermain kartu huruf. Tujuannya adalah

    agar anak lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan bermain kartu huruf

    dan menyelesaikan tugasnya.

    4.4 Tahap Perencanaan Perbaikan

    Tahap perbaikkan perencanaan digunakan penulis dan guru setelah

    melalui tahap refleksi. Perbaikkan yang dilakukkan adalah merevisi kesalahan

    dan kekurangan menjadi hambatan dalam siklus sebelumnya untuk dasar

    menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik pada siklus

    selanjutnya.

    Kegiatan yang dilakukkan dalam tahap perbaikkan perencanaan ini

    mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan

    dilaksanakan pada proses pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    a. Menyusun RKH yang disesuaikan dengan indikator dan tema/sub tema.

    b. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai dengan materi kegiatan proses

    belajar

  • 43

    c. Mempersiapkan reward berupa stiker bergambar untuk anak yang bisa

    termotivasi dengan kegiatan bermain kartu huruf.

    4.5 Siklus II

    4.5.2 Tahap Perencanaan

    Tahap perencanaa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM ) dan Rencana

    Kegiatan Harian ( RKH )

    b. Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf dan potongan-

    potongan huruf sesuai tema

    c. Menentukan materi dan tema pembelajaran

    d. Menyiapkan lembar observasi tentang kegiatan mengenal huruf

    4.5.3 Tahap Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

    sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat pada tahap

    perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas. Tahap pelaksanaan

    pada Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan.

    4.5.4 Pelaksanaan Siklus II

    a. Pertemuan Pertama

    Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 21 April

    2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

    penelitian.

  • 44

    a) Kegiatan Awal

    Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

    salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

    menyanyikan lagu “lihat kebunku”, “pelangi-pelangi”, mengingatkan

    hari, tanggal, bulan dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub

    tema yang akan dipelajari, bercerita tentang peri pelangi.

    b) Kegiatan Inti

    Pertemuan pertama siklus II guru tidak membagi anak dalam

    kelompok. Pembelajaran dilakukan di kelas dengan durasi waktu 30

    menit. Guru meminta anak-anak duduk di kursinya masing-masing,

    sebelum memulai pembelajaran guru mengajak anak-anak secara

    bersamaan untuk menyebutkan huruf a-z dengan cara bernyanyi,

    setelah itu meminta beberapa anak untuk menjawab huruf yang

    ditunjuk oleh guru secara acak yang sudah di tempel pada papan tulis.

    Guru memperkenalkan potongan-potongan huruf sesuai tema

    yang sudah disiapkan (pelangi berwarna warni), guru memulai dengan

    kata pertama pelangi, guru bertanya huruf awal pada kata pelangi itu

    apa? Anak menjawab huruf p. selanjutnya guru meminta anak untuk

    mengeja huruf yang terdapat pada kata pelangi, setelah itu guru

    meminta satu persatu anak secara bergantian untuk menempelkan

    huruf-huruf yang sudah disebut pada papan tulis.

  • 45

    Guru membagikan selembar kertas dan satu amplop pada

    setiap anak, isi amplop tersebut terdapat potongan-potongan huruf p-e-

    l-a-n-g-i, kemudian anak diminta untuk menyusun huruf tersebut

    menjadi kata pelangi, dalam kegiatan ini guru ikut membantu anak-

    anak yang mengalami kesulitan.

    c) Kegiatan Akhir

    Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

    yang telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

    keberhasilan yang akan dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

    pada anak, kemudian berdoa pulang.

    Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II

    pertemuan pertama anak-anak sangat senang dan antusias mengikuti

    kegiatan pembelajaran mengenal huruf dan menyebutkan huruf secara

    bergantian.

    b. Pertemuan Kedua

    Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 April

    2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

    penelitian.

  • 46

    a) Kegiatan Awal

    Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan salam,

    berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak, menyanyikan lagu

    “naik-naik ke puncak gunung”, “anak ikan” sambil menirukan gerakan

    ikan berenang, mengingatkan hari, tanggal, bulan dan tahun kepada anak,

    menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, bercerita tentang

    banjir dan dampaknya.

    b) Kegiatan Inti

    Guru meminta anak-anak duduk di kursinya masing-masing. Sebelum

    memulai pembelajaran guru mengajak anak-anak secara bersamaan untuk

    menyebutkan huruf a-z dengan cara bernyanyi. Setelah itu guru meminta

    beberapa anak untuk menjawab huruf yang ditunjukkan oleh guru secara

    acak yang sudah ditempel pada papan tulis. Kemudian guru membagi

    anak menjadi empat kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 5-6

    anak, setiap kelompok didampingi oleh satu guru

    Guru meminta satu anak untuk menyusun potongan-potongan huruf

    yang sudah disediakan menjadi kata secara bergantian, setiap anak

    menyusun kata yang berbeda. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian

    sampai semua anak mendapat giliran.

  • 47

    c) Kegiatan Akhir

    Guru melakukan evaluasi dengan Tanya jawab tentang materi yang

    telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan

    yang akan dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak,

    kemudian berdoa pulang.

    Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan kedua

    anak-anak sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran

    mengenal huruf. Sebagian besar anak sudah bisa mengenal, menyebut,

    dan menyusun huruf dengan benar.

    c. Pertemuan Ketiga

    Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 April

    2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

    penelitian.

    a) Kegiatan Awal

    Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan salam,

    berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak, menyanyikan lagu

    “up and down” sambil menirukan gerakannya, “selamat pagi bapa”,

    “bangun tidur”, mengingatkan hari, tanggal, bulan dan tahun kepada anak,

    menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, bercerita tentang

    gempa bumi.

  • 48

    b) Kegiatan Inti

    Pertemuan ketiga siklus ke II sebelum memulai pembelajaran guru

    mengajak anak bermain menebak huruf. Guru meminta anak-anak untuk

    duduk di kursinya masing-masing. Guru mengambil satu huruf secara

    acak kemudian anak menebak huruf yang dipegang oleh gurunya. Bagi

    anak yang bisa menjawab harus mengangkat tangan dan berdiri.

    Guru memperkenalkan potongan-potongan huruf sesuai tema yang

    sudah disiapkan (gempa dan gunung meletus). Kemudian guru memulai

    dengan kata pertama gempa, guru bertanya huruf awal pada kata gempa

    itu apa? Anak menjawab huruf g. Selanjutnya guru meminta anak untuk

    mengeja huruf yang terdapat pada kata gempa, setelah itu guru meminta

    satu persatu anak secara bergantian untuk menempelkan huruf-huruf yang

    sudah disebut pada papan tulis.

    Guru membagikan selembar kertas dan satu amplop pada setiap anak,

    isi amplop tersebut terdapat potongan-potongan huruf g-e-m-p-a.

    Kemudian anak diminta untuk menyusun huruf tersebut menjadi kata

    gempa pada selembaran kertas yang sudah disediakan oleh guru, dalam

    kegiatan ini guru tidak ikut membantu, anak-anak melakukan sendiri tanpa

    bantuan.

    c) Kegiatan Akhir

    Guru melakukan evaluasi dengan Tanya jawab tentang materi yang

    telah dilakukan mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan yang akan

  • 49

    dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak, kemudian berdoa

    pulang.

    Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan kedua

    anak-anak sangat senang dan aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru.

    Dalam kegiatan pembelajaran mengenal, menyebut, dan menyusun huruf

    menjadi meningkat.

    Tabel. 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Mengenal huruf Siklus II

    Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

    Berdasarkan tabel di atas pada siklus II pertemuan I diperoleh data sebesar

    73% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 16 orang. Kriteria cukup

    sebesar 9% dengan jumlah anak sebanyak 2 orang dan kriteria kurang sebesar 18%

    dengan jumlah anak sebanyak 4 orang. Pada siklus II pertemuan II diperoleh data

    sebesar 82% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 18 orang. Kriteria

    cukup sebesar 18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang. Pada siklus II pertemuan

    No Kriteria

    Siklus II

    Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

    Jumlah

    anak %

    Jumlah

    anak %

    Jumlah

    anak %

    1 Baik

    ( skor 7, 8, 9) 16

    73% 18

    82% 20

    91%

    2 Cukup

    ( skor 5, 6) 2

    9% 4

    18% 2

    9%

    3 Kurang ( skor

    3,4,) 4

    18% 0

    0% 0

    0%

  • 50

    III diperoleh data sebesar 91% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 20

    orang. Kriteria cukup sebesar 9% dengan jumlah anak sebanyak 2 orang.

    Grafik 4.3 Mengenal Huruf Siklus II

    Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

    Grafik di atas menggambarkan hasil kegiatan pembelajaran mengenal huruf

    pada anak Siklus II. Warna biru menunjukkan kriteria baik dengan hasil persentase

    73% pada pertemuan1, 82% pada pertemuan 2, dan 91% pada pertemuan 3.

    Sedangkan warna merah menujukan kriteria cukup dengan hasil persentase 9 % pada

    pertemuan 1, 18% pada pertemuan 2, 9% pada pertemuan 3. Selanjutnya pada warna

    hijau menunjukkan kriteria kurang dengan hasil presentase 18% pada pertemuan 1.

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    90%

    100%

    pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3

    baik

    cukup

    kurang

  • 51

    4.5.5 Refleksi

    Menurut pengamatan observer anak-anak pada siklus II ini lebih antusias dan

    aktif dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan setiap anak mengikuti

    permainan dengan semangat dan yang berhasil meyelesaikan tugasnya

    menyusun huruf akan mendapatkan sebuah reward berupa stiker bergambar.

    Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus II kegiatan

    pembelajaran mengenal huruf pada anak meningkat hal ini dapat dilihat dari

    hasil siklus pertama pertemuan ketiga sebesar 55% untuk kriteria baik, 18%

    untuk kriteria cukup dan 27% untuk kriteria kurang siklus II pertemuan ke tiga

    hasilnya meningkat sebesar 91% untuk kriteria baik, 9% untuk kriteria cukup

    dan 0% untuk kriteria kurang. Pada siklus II pertemuan kedua sudah mencapai

    target keberhasilan dengan skor sebesar 82% untuk criteria baik, 18% untuk

    kriteria cukup, 0% dengan criteria kurang. Dengan capaian sebesar 91% pada

    siklus II pertemuan ke III maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus

    selanjutnya, karena hasil dari siklus II pertemuan ke III sudah mencapai

    indikator keberhasilan yang ditentukan.

    4.6 Pembahasan

    Berdasarkan paparan hasil penelitian dapat dipaparkan bahwa mengenal

    huruf pada anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain kartu huruf. Pada

    saat bermain anak-anak bisa sambil belajar mengenal huruf dan menyebutkan

    huruf tersebut kemudian menyusun huruf menjadi sebuah kata. Kegiatan

    bermain kartu huruf dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf sangat

  • 52

    baik untuk anak, karena anak-anak diajak bermain sambil belajar jadi saat proses

    pembelajaran berlangsung anak tidak merasakan bosan.

    Pada pelaksanaan tindakan siklus I, banyak anak yang belum dapat

    mengenal huruf, terkadang mereka bisa menyebutkan huruf A-Z tetapi mereka

    tidak mengenal huruf A seperti apa. Anak – anak juga masih terbalik-balik

    dalam menyusun huruf. Melihat hal ini, guru segera mengambil tindakan agar

    anak tidak terus-menerus melakukan kesalahan saat belajar mengenal huruf.

    Guru berperan sangat penting dalam membantu meningkatkan kemampuan

    anak mengenal huruf serta memberikan penguatan kepada anak berupa

    penghargaan baik dalam bentuk pujian ataupun pemberian simbol seperti stiker

    bergambar, pin dan lain-lain kepada anak. Pada pelaksanaan kegiatan

    pembelajaran mengenal huruf pada anak dengan media bermain kartu huruf

    Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa, guru selalu memberikan motivasi kepada

    semua anak khususnya anak-anak yang belum dapat mengenal huruf dengan

    baik.

    Pada siklus II, anak-anak sudah menunjukkan peningkatan yang baik

    dengan hasil prosentase sebesar 91% dipertemuan ketiga. Mereka sudah bisa

    mengenal huruf a-z dengan benar. Hal ini terjadi setelah guru memberikan

    reward kepada anak yang bisa menyebutkan huruf a-z dengan urut. Melalui

    bermain sambil belajar anak lebih cepat mengingat serta tidak mudah mengalami

    rasa bosan saat belajar pendapat ini didukung oleh Kees Bertens dalam Teori

    psikoanalitik dari Sigmund Freud (2006) mengatakan bahwa bermain berguna

  • 53

    untuk mengurangi kecemasan anak dengan mencoba mengekspresikan berbagai

    dorongan impulsifnya dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan.

    Sementara menurut Paul Suparno Jean Piaget (2003) melalui teori

    perkembangan kognitif mengemukakan bahwa bermain amat penting bagi

    perkembangan kognitif seorang anak dengan melatih kemampuan adaptasi

    terhadap lingkungannya dalam suasana yang menyenangkan. Kemampuan

    mengenal huruf anak usia dini dapat dilihat ketika anak senang membolak-

    balikkan buku cerita pendapat ini didukung oleh Depdiknas (2007) kemampuan

    mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengeksplorasikan buku dengan

    cara memegang atau membolak-balik buku.

    Mengenal huruf pada anak meningkat dengan kriteria baik pada tindakan

    siklus II dengan prosentase sebesar 91% dari jumlah anak. Anak sudah bisa

    mengenal huruf dengan baik dan menyusun huruf menjadi kata dengan benar.

    Namun, pada saat melakukan kegiatan pembelajaran mengenal huruf masih ada

    anak yang saling berebut untuk menyebutkan dan menyusun huruf tersebut

    sehingga memicu keributan saat proses pembelajaran. Guru mengambil langkah

    dengan cara bertepuk tangan sebagai simbol bahwa anak-anak harus diam dan

    berkonsentrasi.

    Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, kegiatan pembelajaran

    mengenal huruf pada anak Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa. Anak yang

    sebelumnya kemampuan mengenal hurufnya masih rendah menjadi meningkat

    tinggi dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik serta tidak membuat

  • 54

    anak menjadi bosan. Anak juga terlihat senang dan antusias dalam melakukan

    kegiatan pembelajaran mengenal huruf menggunakan media bermain kartu huruf

    baik pada siklus I maupun siklus II. Kelebihan media bermain kartu huruf yaitu

    bersifat menyenangkan, dapat membantu dan meningkatkan daya imajinasi

    anak, membantu guru menginterpretasikan dan mengembangkan kurikulum

    menjadi bentuk pelajaran yang menarik.