25
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2007 jam 07.20 WIB. 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : Ny. E Umur : 33 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pegawai Swasta Alamar : Karang Kebon Selatan, Sarirejo No. 357 C Semarang Tanggal Masuk : 8 Mei 2007 jam 11.50 WIB Diagnosa Medis : Post sectio caesarea hari I indikasi pre eklampsia berat No. Registrasi : 5520289 b. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. S Umur : 37 tahun Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : SMA Hubungan dengan Pasien : suami 2. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama

BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2007 jam 07.20 WIB.

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama : Ny. E

Umur : 33 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Alamar : Karang Kebon Selatan, Sarirejo No. 357 C Semarang

Tanggal Masuk : 8 Mei 2007 jam 11.50 WIB

Diagnosa Medis : Post sectio caesarea hari I indikasi pre eklampsia berat

No. Registrasi : 5520289

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. S

Umur : 37 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan Pasien : suami

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Klien mengatakan nyeri pada area abdomen post sectio caesarea, nyeri

bertambah ketika bergerak atau melakukan aktivitas yang berlebihan dimana

skala nyerinya 5, nyeri hilang timbul dan rasanya seperti diremas – remas.

b. Riwayat penyakit sekarang

Klien hamil 37 minggu, G2PoA1, tanggal 8 Mei 2007 klien mengeluh

perutnya terasa kenceng – kenceng, belum keluar air ketuban dan darah.

Kemudian klien periksa ke dokter SpOG, oleh dokter dianjurkan untuk

dirujuk ke RSDK Semarang karena ada indikasi pre eklampsia berat. Oleh

keluarganya, klien dibawa ke RSDK Semarang untuk mendapatkan

perawatan, oleh dokter didiagnosa ada pre eklampsia berat. Klien dioperasi

tanggal 9 Mei 2007 jam 12.30 WIB. Pada saat dikaji klien berada di ruang

intensive B3 Obstetri dengan kondisi masih lemah, terpasang infuse 2 jalur

RL 20 tpm di tangan kanan dan terpasang kateter, warna urine kuning jernih

dan volume 250 cc. Terdapat luka insisi sectio caesarea sepanjang 10 cm dan

± 3 cm di atas simpisis pubis.

a. Riwayat penyakit dahulu

Klien sudah 2 kali ini opname di rumah sakit. Pada tahun 2000 pasien

mengalami abortus saat hamil 3 bulan dan dilakukan curretage di rumah sakit

Elizabeth Semarang. Klien mempunyai riwayat penyakit asma. Klien tidak

mempunyai riwayat penyakit hipertensi sebelumnya, penyakit jantung, asam

urat, maupun Diabetes Mellitus.

b. Riwayat penyakit keluarga

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami

persalinan dengan cara sectio caesarea, tidak ada yang aborsi maupun gamelli.

Ayah klien mempunyai riwayat asma, penyakit jantung, DM, maupun

hipertensi disangkal oleh klien.

c. Riwayat kehamilan

G2PoA1, HPHT tanggal 16 Agustus 2006, taksiran persalinan tanggal

23 Mei 2007, klien mengatakan sering memeriksakan kehamilannya secara

teratur sebulan sekali ke dokter SpOG. Pada waktu kehamilan klien mengaku

batuk, sesak, susah tidur waktu malam dan tekanan darahnya tinggi.

d. Riwayat persalinan

Klien belum pernah melahirkan, ini merupakan kehamilannya yang

kedua dumana kehamilan pertamanya mengalami abortus.

e. Riwayat haid / menstruasi

Menarche umur 13 tahun, lamanya 7 hari dengan siklus 28 hari,

teratur, saat haid tidak ada keluhan.

f. Riwayat KB

Klien belum pernah menjadi akseptor KB. Setelah kelahiran anak yang

pertama klien berencana akan mengikuti program KB suntik.

1. Pengkajian pola fungsional menurut Gordon

a. Pola persepsi terhadap kesehatan

Klien menganggap bahwa kesehatan itu penting sehingga klien selalu

memeriksakan kehamilannya ke dokter SpOG untuk mengetahuai status

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

kesehatan klien dan janinnya. Kalau klien sakit, klien langsung periksa ke

dokter.

b. Pola aktivitas dan latihan

Klien mengatakan ketika hamil sering susah tidur terutama pada

malam hari, klien selalu melaksanakan pekerjaan rumah seperti biasanya

walaupun kadang – kadang dibantu oleh adik iparnya yang tinggal serumah

dengan klien. Di rumah sakit klien tidak bisa leluasa bergerak karena

merasakan nyeri pada luka post sectio caesarea, klien terlihat lemas dan

sedikit aktivitas.

c. Pola istirahat dan tidur

Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

posisi perutnya, sehingga klien hanya tidur malam kurang lebih 3 ½ jam dan

tidur siang kurang lebih 2 jam. Ketika di rumah sakit klien susah tidur juga

karena merasa tidak nyaman dengan luka di perutnya, dan klien tidur kurang

lebih 4 jam.

d. Pola nutrisi dan metabolik

Di rumah sakit klien selalu menghabiskan porsi dari makanan yang

disediakan RS. Klien mengaku ketika hamilpun tidak ada keluhan akan nafsu

makan. Klien juga minum 12 jam kurang lebih 600 cc berupa air putih dan

teh.

e. Pola eliminasi BAK / BAB

Sebelum operasi klien mengatakan BAB 1 – 2 kali / hari dengan

konsistensi lembek, bau khas. Setelah operasi klien belum BAB selama 2 hari.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Sebelum operasi klien BAK dengan lancar sehari 5 – 6 kali., setelah

operasi klien BAK dengan terpasang kateter.Saat dilakukan pengkajian

volume urine 250 cc dan warna kuning jernih.

f. Pola kognitif

Klien mengatakan belum tahu bagaimana cara merawat payudara

setelah melahirkan. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka jahitan bekas

operasi sectio caesarea, skala nyeri 5.

g. Pola konsep diri

1). Harga diri : klien senang dan bangga bisa melahirkan dengan selamat

meskipun dengan sectio caesarea atas indikasi pre eklampsia berat.

2). Ideal diri : klien berharap terhadap dirinya supaya menjadi seorang ibu

yang bisa mengasuh anaknya dengan baik.

3). Identitas diri : klien sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu bagi

anaknya.

4). Gambaran diri : klien menerima kondisinya saat ini walaupun klien

melahirkan dengan sectio caesarea

5). Peran : klien berperan sebagai istri sekaligus ibu bagi anaknya yang baru

saja lahir meskipun peran ibu belum dijalani secara maksimal

h. Pola koping

Klien mengatakan bahwa untuk memutuskan sesuatu klien

membicarakan dengan suami dan mertuanya secara musyawarah.

i. Pola hubungan sosial

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Klien dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan keluarga,

tetangga maupun dengan pasien lain dan perawat yang ada di rumah sakit.

j. Pola seksual – reproduksi

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan hubungan seksual dengan

suaminya, tidak ada keluhan terkait alat reproduksi. Klien sudah merasa

senang sekali dengan punya anak perempuan yang sehat dan normal.

k. Pola nilai dan kepercayaan

Klien beragama Islam dan klien mengatakan melaksanakan sholat 5

waktu walaupun kadang tidak penuh. Sedangkan di rumah sakit klien hanya

terbaring memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar cepat diberi

kesembuhan sehingga dapat cepat mengurus anaknya di rumah.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

2. Pemeriksaan fisik ibu

a. Keadaan umum : tampak lemah

b. Kesadaran : compos mentis

c. Tanda – tanda vital :

1). TD : 160/100 mmHg

2). Nadi : 80 x/menit

3). Suhu : 368 o C

4). Respirasi : 20 x/menit

d. Kepala : bentuk kepala mesochepal, kulit kepala bersih,

rambut bersih dan tidak mudah rontok

1) Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pandangan jelas, pupil

isokor

2) Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung

3) Telinga : bersih, tidak ada serumen, pendengaran jelas

4) Mulut : bersih, mukosa bibir kering, tidak sianosis, lidah kotor

e. Leher dan tenggorok : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

f. Dada : simetris

1) Payudara : putting agak flat, areola hitam, agak bengkak, ASI sedikit

keluar

g. Paru : Inspeksi : simetris, tidak menggunakan alat bantu

pernapasan

Palpasi : vocal fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Auskultasi : tidak ada ronkhi dan wheezing

h. Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : tidak teraba ictus cordis

Perkusi : pekak

Auskultasi : tidak ada suara gallop

i. Abdomen : terdapat luka jahitan post sectio caesarea, panjang 10

cm dan ± 3 cm di atas simpisis pubis, tinggi fundus

uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus kuat

j. Ekstremitas atas : tidak ada edema, tangan kanan terpasang infus 2 jalur

RL 20 tpm

k. Ekstremitas bawah : tidak ada varises, ada edema

l. Genetalia : lochea rubra,warna merah segar, terpasang kateter,

bau amis

m. Kulit : warna sawo matang, turgor kulit baik.

3. Pemeriksaan fisik bayi

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : compos mentis

c. Jenis kelamin : perempuan

d. Berat badan : 2600 gram

e. Panjang badan : 48 cm

f. Lingkar dada : 31 cm

g. Lingkar kepala : 31 cm

h. Suhu : 370 C

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

i. Kepala : mesosephal, tidak chepal hematom

j. Mata : tidak juling, tidak ada perdarahan, tidak ikterus

k. Telinga : simetris, terdapat lubang telinga, tidak ada keluaran

l. Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, simetris, tidak ada

polip dan sekret

m. Leher : tidak ada pembesaran thyroid

n. Dada : simetris

o. Abdomen : tidak ada lesi, tali pusat terbungkus kassa steril, tidak ada

pus, peristaltic usus (+)

p. Genetalia : perempuan, normal, anus (+)

q. Ekstremitas : jari utuh yaitu 20, tidak ada edema

4. Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium

a. Pemeriksaan diagnostik pada tanggal 8 Mei 2007 jam 10.00 WIB.

Kesan : tidak tampak kelainan pada janin, jenis kelamin perempuan

b. Pemeriksaan laboratorium tanggal 8 Mei 2007 jam 08.00 WIB.

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Analyzer hema

Hemoglobin

Hematokrit

Eritrosit

MCH

MCV

MCHC

Lekosit

Trombosit

Plasma protombin time

11,80

26,8

2,91

31,60

92,20

34,30

10,60

274,0

gr %

%

jt/mmk

Pg

fl

g/dl

ribu/mmk

ribu/mmk

12,00 – 1500

35,0 – 47,0

3,90 – 5,60

27,00 – 32,00

76,00 – 96,00

29,00 – 36,00

4,00 – 11,00

150,0 – 400,0

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Waktu prothombin

PPT control

Partial thrombo plastin

Waktu thrombo plastin

APTT control

15,7

14,5

34,4

30,2

detik

detik

detik

detik

10,00 – 15,00

23,4 – 36,8

Kimia klinik

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Glukosa sewaktu

Ureum

Creatinin

SGOT

SGPT

Elektrolit

Natrium

Kalium

Chlorida

125

23

2,58

14

24

139

3,6

111

mg/dl

mg/dl

mg/dl

u/l

u/l

mmol/l

mmol/l

mmol/l

80 – 110

15 – 39

0,60 – 1,30

15 – 37

30 – 65

136 – 145

3,5 – 5,1

98 - 107

Sekresi – ekskresi

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Urine rutin

Warna

pH

Protein

Reduksi

Sediment: epitel

Lekosit

Kuning / jernih

6,00

>300

Negatif

1 – 3

1 – 3

mg/dl

mg/dl

Lpl

Lpb

Negatif

Negatif

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

c. Pemeriksaan laboratorium tanggal 9 Mei 2007 jam 08.00 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Analyzer hema

Hemoglobin

Hematokrit

Eritrosit

MCH

MCV

MCHC

Lekosit

Trombosit

11,70

23,3

2,54

31,80

92,00

34,60

10,80

270,0

gr %

%

jt/mmk

Pg

fl

g/dl

ribu/mmk

ribu/mmk

12,00 – 1500

35,0 – 47,0

3,90 – 5,60

27,00 – 32,00

76,00 – 96,00

29,00 – 36,00

4,00 – 11,00

150,0 – 400,0

5. Therapi

Therapi tanggal 9 – 10 Mei 2007

Infuse RL + 10 unit Pyton 20 tpm

Injeksi Tramadol 3 x 100 mg

Injeksi Tradosik 3 x 1 ampul

Injeksi B complek 2 x 2 cc

Injeksi Vitamin C 2 x 200 mg

Asam mefenamat 3 x 500 mg

Diit : bubur sumsum 3 x / hari

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

B. Pengelompokan Data

DS : - Klien mengatakan nyeri pada area abdomen post sectio caesarea,

skala 5, nyeri bertambah saat bergerak, nyeri hilang timbul, nyeri

seperti diremas - remas

- Klien mengatakan tidak leluasa bergerak karena terasa nyeri di

area abdomen

- Klien mengatakan tidak tahu tentang cara perawatan payudara

setelah melahirkan

DO : - Ada jahitan melintang pada area abdomen ± 10 cm insisi sectio

caesarea, jahitan terbungkus kassa steril, tidak ada rembesan, tidak

ada pus

- Klien post sectio caesarea hari I, pengaruh anestesi tidak ada.

- Klien terlihat cemas dan tegang serta sesekali memegang perutnya

- Klien terlihat sangat berhati – hati berpindah posisi tidur

- ASI sedikit keluar, putting agat flat, agak bengkak

- Wajah tampak meringis saat nyeri timbul

- Semua kebutuhan klien dibantu oleh perawat termasuk makan dan

minum

- Klien terlihat lemas dan sedikit aktivitas

- S : 368 0C

- Skala nyeri 5

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

C. Analisa Data

No Data Problem Etiologi

1. S : Klien mengatakan nyeri pada

area abdomen post sectio

caesarea, skala 5, nyeri

bertambah saat bergerak,

nyeri hilang timbul, nyeri

seperti diremas - remas

O : - Ada jahitan melintang

pada area abdomen ± 10

cm post sectio caesarea,

jahitan terbungkus kassa

steril, tidak ada rembesan,

tidak ada pus

- Klien post sectio caesarea

hari I, pengaruh anestesi

tidak ada

- Klien terlihat cemas dan

tegang serta sesekali

memegang perutnya

- Klien terlihat sangat

berhati – hati berpindah

posisi tidur

Gangguan rasa

nyaman : nyeri

Terputusnya jaringan

sekunder terhadap

luka operasi sectio

caesarea hari I

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

No Data Problem Etiologi

- Wajah tampak meringis

saat nyeri timbul

- Suhu 368 0C

- Skala nyeri 5

2. S : Klien mengatakan tidak

leluasa bergerak karena

terasa nyeri di area abdomen

O : - Semua kebutuhan klien

dibantu oleh perawat

termasuk makan dan

minum

- Klien terlihat lemas dan

sedikit aktivitas

Intoleransi

aktivitas

Kelemahan fisik dan

dampak sekunder

dari luka post sectio

caesarea

3. S : Klien mengatakan tidak tahu

tentang cara perawatan

payudara setelah melahirkan

O : ASI sedikit keluar, putting

agat flat, agak bengkak

Kurang

pengetahuan

mengenai

perawatan

payudara setelah

melahirkan

Kurang mengenal

sumber informasi

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

D. Patways Keperawatan Kasus

Hamil

Pre eklampsia(Hipertensi, edema, protenuria)

pembedahan sectiocaesaria

post sectio caesaria

perubahan psikologis

taking in taking hold letting go

dependet, butuhpelayanan, butuh

perlindungan

efek anestesi luka operasi

jaringan terputus

jaringan terbuka

nyeri

imobilisasi

intoleransiaktivitas

sistem endokrin

progesteron danestrogen menurun

prolaktin danoksitosik meningkat

produksi ASI

isapan bayi

ejeksi ASI

perawatanpayudara tidak

adekuat

kuranginformasi

sistem reproduksi

uterus ovarium

kontraksikuat

peningkatanFSH dan LH

pelepasanresidua

lochea

menstruasi

persiapanKB

perubahan fisiologi

kurangpengetahuan

belajar baru danmengalamiperubahan

mampumenyesuaikan

dengan keluarga

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

E. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan sekunder

terhadap luka post sectio caesarea hari ke I ditandai dengan :

S : Klien mengatakan nyeri pada area abdomen post sectio caesarea, skala 5,

nyeri bertambah saat bergerak, nyeri hilang tim,bul, nyeri seperti diremas -

remas

O : - Ada jahitan melintang pada area abdomen ± 10 cm post sectio caesarea,

jahitan terbungkus kassa steril, tidak ada rembesan, tidak ada pus

- Klien post sectio caesarea hari I , pengaruh anestesi tidak ada

- Klien terlihat cemas dan tegang serta sesekali memegang perutnya

- Klien terlihat sangat berhati – hati berpindah posisi tidur

- Wajah tampak meringis saat nyeri timbul

- Suhu 368 0C

- Skala nyeri 5

2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan dampak sekunder

dari luka post sectio caesarea ditandai dengan:

S : Klien mengatakan tidak leluasa bergerak karena terasa nyeri di area

abdomen

O : - Semua kebutuhan klien dibantu oleh perawat termasuk makan dan

minum

- Klien terlihat lemas dan sedikit aktivitas

3. Kurang pengetahuan mengenai perawatan payudara setelah melahirkan

berhubungan dengan kurang mengenal sumber informasi ditandai dengan :

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

S : Klien mengatakan tidak tahu tentang cara perawatan payudara setelah

melahirkan

O : ASI sedikit keluar, putting agat flat, agak bengkak.

F. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa I

Tujuan umum : nyeri dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2 x 24 jam, nyeri terkontrol

Kriteria hasil : klien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri turun 1 atau 2

setiap hari, wajah rileks, TTV normal.

Intervensi :

a. Kaji tingkat nyeri, frekuensi, lokasi dan skala nyeri

b. Monitor tanda – tanda vital

c. Kaji koping untuk atasi nyeri

d. Berikan penjelasan kepada klien bahwa rasa nyeri hal yang wajar

e. Alihkan perhatian dengan mengajaknya bercerita

f. Berikan posisi yang nyaman pada klien

g. Anjurkan klien untuk menarik napas dalam saat nyeri timbul

h. Anjurkan klien untuk ambulasi dini

i. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai advice dokter

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

2. Diagnosa 2

Tujuan umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, akan

terjadi peningkatan aktivitas

Kriteria hasil : klien dapat mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas

dari miring kanan dan kiri, duduk dan berjalan.

Intervensi :

a. Kaji tanda – tanda vital

b. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas

c. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung

d. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya

keseimbangan aktivitas dan istirahat

e. Anjurkan klien untuk ambulasi dini

f. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat dan atau tidur

g. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

3. Diagnosa 3

Tujuan umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit,

klien dapat melakukan peawatan payudara secara mandiri

Kriteria hasil : klien kooperatif, ASI keluar dengan lancar, klien mampu

menyusui bayi secara baik.

Intervensi :

a. Kaji kesiapan pasien dan motivasi klien untuk belajar

b. Berikan informasi yang berhubungan dengan perawatan payudara post natal

c. Demonstrasikan teknik perawatan payudara

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

d. Anjurkan klien untuk memberikan ASI eksklusif

e. Anjurkan bagaimana cara memeras, menangani, menyimpan dan memberikan

ASI dengan aman

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

G. Implementasi

No.

Dx

Waktu Tindakan Respon klien Ttd

1 & 2 Kamis

10-5-07

07.30

Mengukur tanda – tanda

vital

S : -

O : N = 75 x/mnt

TD = 160/80 mmHg

S = 36 8 o C

RR = 20 x/mnt

1 07.40 Mengkaji lokasi, frekuensi

nyeri, skala dan tingkat

nyeri

Monitor cairan infus

S : klien mengatakan skala

nyeri 5, area abdomen,

seperti diremas – remas,

adanya nyeri ketika

digunakan untuk aktivitas

O : klien terlihat meringis dan

tegang, gerakannya pelan –

pelan dan hati – hati, infus

20 tts/mnt

1 07.50 Memberikan penjelasan

bahwa nyeri adalah hal

yang wajar pada setiap

adanya perlukaan

S : klien mengatakan paham

O : klien terlihat lebih tenang,

kecemasan berkurang

1 08.00 Anjurkan klien untuk

menarik napas dalam saat

S : klien mengatakan akan

menggunakan teknik napas

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

No.

Dx

Waktu Tindakan Respon klien Ttd

nyeri timbul dalam saat nyeri

O : klien mendemonstrasikan

teknik napas dalam

1 08.15 Memberikan posisi yang

nyaman pada klien (tidur

terlentang)

S : klien mengatakan lebih

nyaman dengan posisi

tersebut

O : klien terlihat rileks

2

09.00 Mengkaji kemampuan

klien untuk melakukan

aktivitas

S : klienmengatakan sudah

bisa miring ke kanan dan

kiri

O : klien tampak tidur

terlentang

1&2

1

09.30

11.00

Menganjurkan untuk

ambulasi dini

Memberikan injeksi

Tramadol 100 mg IV

perselang.

S : klien mengatakan akan

selalu belajar

O : klien tersenyum melihat

perawat

S : -

O : obat masuk infuse /selang

1 & 2 12.00 Mengukur tanda – tanda

vital

S : -

O : N = 80 x/mnt

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

No.

Dx

Waktu Tindakan Respon klien Ttd

TD = 120/50 mmHg

S = 36 5 o C

1 Jumat

11-5-07

07.30

Mengobservasi keadaan

umum pasien

S : klien mengatakan nyeri

berkurang

O : klien tampak duduk di

tempat tidur, skala nyeri 4.

1 & 2 08.00 Mengukur tanda – tanda

vital

S : -

O : N = 84 x/mnt

TD = 140/80 mmHg

S = 36 7 o C

3 08.30 Memeriksa balutan dan

keadaan payudara

S : -

O : balutan belum diganti,

tampak bersih dan tidak

ada rembesan, putting agak

flat dan ASI keluar sedikit

3 09.00 Melakukan breast care dan

menganjurkan pada klien

untuk mencoba.

S : klien mengatakan sedikit

sakit pada payudara

sebelah kiri.

O : klien duduk sambil

memperhatikan dan

mendemonstrasikan teknik

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

No.

Dx

Waktu Tindakan Respon klien Ttd

perawatan payudara

3 10.00 Mengkaji respon klien

setelah dilakukan tindakan

breast care

S : klien mengatakan akan

mencobanya setiap hari

minimal 1 kali sehari

O : klien tersenyum

3 10.30 Memberikan penyuluhan

kesehatan tentang cara

menyusui yang baik

S : klien menanyakan berapa

lama menyusui yang baik

O : klien memperhatikan

pendidikan kesehatan dari

perawat

Klien mau memperagakan

cara menyusui yang benar

1 & 2 11.00 Monitor TTV S : -

O : N = 84 x/mnt

TD = 120/70 mmHg

S = 36 5 o C

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

H. Catatan Perkembangan

Hari/Tgl/Jam No.

Dx

Evaluasi Ttd

Sabtu,

12 Mei 2007

08.00

1 S : klien mengatakan nyeri berkurang dengan

skala nyeri 3

O : klien tenang, wajah tidak gelisah, rileks

A : masalah teratasi sebagian

P : pertahankan intervensi

- Anjurkan untuk tarik napas dalam ketika

timbul nyeri

- Kolaborasi pemberian analgetik sesuai

advice dokter.

2 S : klien mengatakan sudah bisa jalan

O : klien sudah terlihat berjalan – jalan tanpa

cemas dan tegang

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi (a-f)

3 S : klien mengatakan tahu bagaimana cara

merawat payudara dan klien mengatakan

setelah dilakukan breast care menjadi

nyaman.

O : payudara tidak bengkak lagi, lunak, ASI dapat

keluar banyak.

A : masalah teratasi

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

Hari/Tgl/Jam No.

Dx

Evaluasi Ttd

P : Modifikasi intervensi

- Anjurkan pada klien untuk melakukan

perawatan payudara selama di rumah

- Anjurkan pada klien untuk memberikan

ASI secara optimal pada bayinya.