34
71 BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH JEPANG, DAN DAMPAK NASIONAL 3.1 Peran Keiretsu Network Terhadap Bisnis Otomotif di Indonesia Pada bab ini akan menfokuskan terkait peran keiretsu di Indonesia yang distimulus oleh kebijakan pemerintah Jepang sebagai aktor negara (state) dalam menjembatani hubungan formal antara kelompok bisnis otomotif Jepang (TNC) seperti Toyota yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi domestik Jepang maupun Indonesia. Hadirnya sistem rantai pasok (Supply Chain Management) dalam sektor industri otomotif di kawasan Asia Tenggara telah membantu perekonomian negara yang tergabung dalam afiliasi perusahaan otomotif. Jepang dan Indonesia sama-sama mendapatkan keuntungan dalam hal teknis maupun finansial. Dalam hal teknis, Jepang dapat mempekerjakan para teknisi di Indonesia, di mana hal tersebut telah mempermudah para pengusaha otomotif Jepang dalam hal produksi dan distribusi barang. Biaya produksi rendah dengan tingkat upah pekerja yang relatif lebih rendah daripada di negara-negara maju (pelopor rezim teknologi-industri) yang didukung dengan kekayaan alam menjadikan alasan mengapa Asia Tenggara menjadi penting bagi bisnis-industri otomotif Jepang. Hadirnya keiretsu dalam bidang otomotif telah menyokong (support) pendapatan nasional negara Jepang melalui ekspansi perdagangan internasional.

BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

71

BAB III

PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH JEPANG,

DAN DAMPAK NASIONAL

3.1 Peran Keiretsu Network Terhadap Bisnis Otomotif di Indonesia

Pada bab ini akan menfokuskan terkait peran keiretsu di Indonesia yang

distimulus oleh kebijakan pemerintah Jepang sebagai aktor negara (state) dalam

menjembatani hubungan formal antara kelompok bisnis otomotif Jepang (TNC)

seperti Toyota yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi domestik Jepang

maupun Indonesia. Hadirnya sistem rantai pasok (Supply Chain Management)

dalam sektor industri otomotif di kawasan Asia Tenggara telah membantu

perekonomian negara yang tergabung dalam afiliasi perusahaan otomotif.

Jepang dan Indonesia sama-sama mendapatkan keuntungan dalam hal

teknis maupun finansial. Dalam hal teknis, Jepang dapat mempekerjakan para

teknisi di Indonesia, di mana hal tersebut telah mempermudah para pengusaha

otomotif Jepang dalam hal produksi dan distribusi barang. Biaya produksi rendah

dengan tingkat upah pekerja yang relatif lebih rendah daripada di negara-negara

maju (pelopor rezim teknologi-industri) yang didukung dengan kekayaan alam

menjadikan alasan mengapa Asia Tenggara menjadi penting bagi bisnis-industri

otomotif Jepang.

Hadirnya keiretsu dalam bidang otomotif telah menyokong (support)

pendapatan nasional negara Jepang melalui ekspansi perdagangan internasional.

Page 2: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

72

Mekanisme jaringan keiretsu tetap menjadi pilihan bagi para pengusaha otomotif

Jepang untuk mendominasi bahkan memonopoli pasar otomotif Indonesia dengan

berdirinya pabrik-pabrik baru (termasuk industri suku cadang Toyota). Mengingat

ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) di Asia Tenggara yang melimpah, Toyota

Jepang seolah mencari rumah baru untuk memutar roda bisnis-industri otomotifnya

di wilayah tersebut.

Menjadi penting untuk mengetahui bagaimana hubungan integrasi atau

keterkaitan antara Jepang (state) dengan kelompok bisnis otomotif Jepang (TNC)

berjalan melalui bingkai B to G (Business to Government) 1 yang membawa

perusahaan-perusahaan otomotif Jepang begitu kuat peran serta kontribusinya

dalam perekonomian ASEAN dewasa ini.

Dalam ranah ini, keterlibatan atau intervensi kebijakan perdagangan (trade

policy) melalui rangkaian kerjasama ekonomi kawasan oleh pemerintah Jepang

menjadi kata kunci utamanya. Hal tersebut telah membuka celah bagi para

perusahaan otomotif asal Jepang dalam mendapatkan legitimasinya secara hukum

dan perundang-undangan yang berlaku di negara-negara mitra ASEAN dengan

terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism)2 ASEAN.

Terbukanya ekonomi kawasan baru di ASEAN tersebut khususnya

berlaku bagi negara-negara Indochina yang menerapkan sistem sosialis, seperti

Vietnam, Kamboja, Laos dan Myanmar untuk menghapus hambatan tarif dan non-

1 Hubungan transaksional ‘B to G’ terjadi saat komponen pihaknya terdiri dari perusahaan dan

pemerintah. 2 Sekelompok negara baru yang setuju untuk mengurangi hambatan perdagangan secara MFN

(Most-Favored Nation : Komitmen kebijakan perdagangan non-diskriminatif yang ditawarkan oleh

satu negara ke negara lain secara timbal balik).

Page 3: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

73

tarif (kuota) bagi masuknya bisnis-industri otomotif dari Jepang. Sebagai contoh,

negara sosialis Indochina Vietnam menyetujui Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik

(TPP) yang juga mengatur tentang pembebasan hambatan tarif dan non-tarif (kuota)

terhadap masuknya otomotif dari Jepang.

Vietnam yang notabenenya menerapkan Sistem Ekonomi Sosialis

menyetujui agenda pembebasan hambatan tarif masuk tersebut hingga 0% dalam

agenda program pasca diberlakukannya TPP kedepan. 3 Bagan 3.1 berikut

menunjukan agenda pembebasan hambatan tarif masuk bagi otomotif Jepang di

Vietnam.

Grafik 3.1

Agenda Penurunan Hambatan Tarif Masuk Untuk Kendaraan di Vietnam 4

3 Martin Schröder, Viet Nam’s Automotive Supplier Industry: Development Prospects under

Conditions of Free Trade and Global Production Networks, Department of Automotive Science,

ERIA Discussion Paper Series, May 2017, Kyushu University, hal. 15. 4 Ibid.

70% 70% 70%

63%

56%

49%

42%

35%

28%

21%

14%

7%

0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

0 2 4 6 8 10 12 14

Tin

gkat

Tar

if (

%)

Tahun Setelah TPP diberlakukan

Sumber : Trans-Pacific Partnership (TPP)

Page 4: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

74

Hubungan antara kelompok bisnis dunia (dalam hal ini otomotif

multinasional Jepang; Toyota) dan pemerintahan Jepang penting untuk diketahui

sebelum menjawab bagaimana peran Keiretsu Network terhadap bisnis otomotif

Jepang di kawasan Asia Tenggara. Bagan 3.2 berikut menggambarkan hubungan

antara pemerintah dan kelompok bisnis Jepang yang saling terkait satu sama lain

untuk saling men-support pertumbuhan ekonomi domestik Jepang melalui konteks

perdagangan bebas.

Bagan 3.1

Segitiga Hubungan Tradisional Kelompok Bisnis dan

Pemerintahan di Jepang 5

Pada bagan di atas, aktor state dan kelompok bisnis dunia (MNC & TNC)

otomotif Jepang saling terintegrasi satu sama lain. Artinya, keduanya saling

menguatkan stabilitas keamanan negara Jepang melalui perekonomian bisnis global.

Birokrat berperan dalam pembuatan Undang-Undang dan kebijakan, sebagaimana

5 Whitney Long, The Traditional Government-Business Relationship in Japan dalam Presentation

on theme: "The Free Trade Movement", diakses dari http://slideplayer.com/slide/6387898/, hal.

47, (19/05/2017, 20.43).

POLITIKUS (i.g : Shinzo Abe, dll).

BISNIS DUNIA (i.g : Toyota, Honda,

Nissan, dll).

BIROKRAT (Pembuat UU,

Pembuat Kebijakan

i.g : LDP)

Page 5: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

75

kontribusi kebijakan dari Partai Demokratik Liberal atau Liberal Democratic Party

(LDP). Posisi elit birokrat adalah penting dan independen daripada elit politikus

yang identik dengan citra kepentingan internal pribadi yang memungkinkan

terjadinya skandal dalam wewenangnya.6

Birokrat membawahi politikus yang berperan sebagai pengambil

keputusan dan kebijakan yang telah dirancang melalui UU lembaga birokrasi

Jepang, sedangkan kelompok bisnis beroriantasi terhadap ekspor barang dan

jasanya ke luar negeri. Namun demikian, ketiganya memiliki hak untuk melakukan

check and balance sesuai kebutuhan kondisi internal. 7 Regulasi ekspor-impor

kelompok bisnis-industri otomotif Jepang kemudian diatur dalam Kebijakan

Perdagangan Bebas negara Jepang.

Kebijakan Perdagangan Bebas (Free Trade Policy) Jepang yang mengatur

regulasi ekspor dan impor otomotif terhadap negara-negara mitra dagang ASEAN

cenderung lebih lunak daripada penetapan hambatan tarif dan non-tarif yang

dikenakan terhadap negara-negara mitra non-ASEAN (contohnya terhadap AS

yang merupakan sekutu terdekatnya sendiri). Jepang telah mengadakan

perundingan berkelanjutan untuk perjanjian perdagangan bebas Kemitraan

Ekonomi Komprehensif Regional sejak 2012 dengan beberapa negara, termasuk

negara anggota ASEAN melalui kerangka EPA (Economic Partnership Agreements)

yang digagas METI (Ministry of Economy, Trade and Industry).8

6 Ronald E. Dolan dan Robert L. Worden, Bureaucrats, Washington: GPO for the Library of

Congress, diakses dari http://countrystudies.us/japan/123.htm, (19/05/2017, 20.46). 7 Ibid. 8 Laman Resmi Export.Gov, Japan - Trade Agreements, diakses dari

https://www.export.gov/article?id=Japan-Trade-Agreements, (19/05/2017, 20.59).

Page 6: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

76

METI atau Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang,

diorganisir menjadi banyak badan untuk merumuskan dan melaksanakan berbagai

kebijakan ekonomi, industri dan perdagangan, yang bertujuan untuk

mempromosikan perdagangan dan investasi Jepang, sekaligus mendorong

lingkungan bisnis yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi

Jepang. METI juga terdiri dari divisi-divisi yang dikelompokkan menurut wilayah

geografis dan juga fungsi, sekaligus sebagai biro dengan tanggung jawab utama

untuk menyelenggarakan partisipasi Jepang pada institusi multilateral serta

hubungan perdagangan bilateral dengan semua mitra dagang Jepang (termasuk

ASEAN).9

Kelompok bisnis (business group) otomotif swasta dalam jaringan

keiretsu sangat kuat peranannya dalam mempengaruhi perilaku aktor negara

(Jepang) dalam memainkan kebijakan politik luar negerinya pada bidang ekonomi

dan perdagangan internasional, terutama di sektor bisnis-industri otomotif. Jepang

memiliki kebijakan industri dengan sistem yang sangat rumit setelah PD II terutama

di tahun 1950-an dan 1960an yang bertujuan untuk mempromosikan

pengembangan industri dengan bekerjasama erat dengan perusahaan swasta

otomotif sebagaimana Toyota.

Alasannya ialah perusahaan swasta otomotif seperti Toyota memiliki

potensi kontribusi besar bagi perekonomian nasional Jepang. 10 Sehingga jelas

9 Trade Regulations of Japan, HKTDC Research, diakses dari http://hong-kong-economy-

research.hktdc.com/business-news/article/Small-Business-Resources/Trade-Regulations-of-

Japan/sbr/en/1/1X000000/1X006N03.htm, (19/05/2017, 20.52). 10 Martin Fackler, In Toyota Mess, Lesson for Japan,

http://www.nytimes.com/2010/02/09/business/global/09toyota.html, (01/01/2018, 18.28 WIB).

Page 7: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

77

kepentingan aktor negara (Jepang) dan kelompok bisnis-industri otomotif swasta

seperti Toyota adalah sama dan terintegrasi dalam rangkaian pola B to G (Business

to Government).

Keiretsu memainkan peran kunci dalam restrukturisasi industri yang

menurun di Jepang pasca PD II. Pola hubungan integrasi negara (Jepang) dengan

kelompok bisnis keiretsu otomotif melalui kebijakan industri, dimaksudkan agar

dapat mengalihkan sumber daya (alam dan manusia) kedalam sektor industri

tertentu/khusus untuk mendapatkan keunggulan kompetitif internasional untuk

Jepang.11 Terdapat sebuah pola hubungan timbal balik antara kelompok keiretsu

otomotif (Toyota TNC) dengan negara beserta perananya di Indonesia sebagaimana

digambarkan pada bagan 3.2 berikut.

Bagan 3.2

Pola Hubungan Timbak Balik Antara

Kelompok TNC dan Negara 12

11 Martin Fackler, Op. Cit. 12 Dikelola dari beberapa sumber (ASEAN and East Asian International Relations: Regional

Delusion, The evolution of Japanese business networks in ASEAN countries, dll).

Mempengaruhi

perilaku/kebijakan

Menfasilitasi

Menfasilitasi

BUSINESS (B)

(Kelompok Bisnis Keiretsu

Otomotif Jepang di

Indonesia; PT Astra)

GOVERNMENT (G)

(Negara mitra Asia

Tenggara; Indonesia)

Kerjasama formal bilateral

dan multilateral

BUSINESS (B)

(Kelompok Keiretsu Otomotif

Jepang; Toyota TNC)

GOVERNMENT (G)

(Negara Jepang)

Membawahi kelompok

bisnis otomotif/anak

perusahaan

‘B to B’

‘G to G’

Berkontribusi thd

GNP

Page 8: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

78

Catatan : Data di atas telah diolah guna menggambarkan pola hubungan timbal

balik antara kelompok perusahaan otomotif keiretsu Jepang sebagai subyek utama

yang difasilitasi oleh negara (Jepang) sebagai vendor dalam menjembatani

hubungan formal ‘G to G’ (hubungan antar pemerintah/negara Jepang-Asia

Tenggara) melalui ikatan kerjasama ekonomi bilateral maupun multilateral

(ASEAN).

Melalui pola hubungan timbal balik antara B to B hingga G to G dalam

pentas kerjasama bisnis-industri otomotif di kawasan Asia Tenggara tersebut,

keiretsu sebagai aktor TNC berhasil mendominasi pasar otomotif di kawasan Asia

Tenggara termasuk pada industri komponen.

Pemerintah Jepang melalui METI berupaya untuk terus menjembatani

kelompok bisnis otomotif seperti Toyota Motor Corp guna mengembangkan

ekspansi industri otomotif, seperti yang dilakukannya di Indonesia. Namun

demikian, Toyota Motor Corp berkomitmen untuk terus meningkatkan

pemberdayaan pemasok lokal (Indonesia) pada industri komponen.13 Sebaliknya,

Toyota telah berkontribusi dalam menyumbang pendapatan nasional Jepang

melalui kegiatan ekspor dan menjadi produsen mobil nomor 1 di dunia pada tahun

2007.14

Industri otomotif di kawasan Asia Tenggara menunjukkan pertumbuhan

yang kuat selama beberapa tahun terakhir. Penjualan kendaraan bermotor gabungan

di enam negara ASEAN utama, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina,

13 Septian Deny, Toyota Komitmen Tingkatkan Investasi Rp 20 Triliun hingga 2019, diakses dari

http://bisnis.liputan6.com/read/2628935/toyota-komitmen-tingkatkan-investasi-rp-20-triliun-

hingga-2019, (19/05/2017, 20.40). 14 Kimberly Amadeo, Japan's Economy: Abenomics, Recession and Impact on U.S. Economy: 7

Characteristics of Japan's Economy. diakses https://www.thebalance.com/japan-s-economy-

recession-effect-on-u-s-and-world-3306007, (19/05/2017, 20.46).

Page 9: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

79

Vietnam, dan Singapura, mencapai 3,5 juta unit pada 2012, hampir dua kali lipat

dari angka penjualan tahun 2007 yang hanya menembus 1,9 juta unit. Penjualan

jenis sepeda motor dan skuter melonjak 44% dari 7,3 juta unit pada 2007 menjadi

10,5 juta unit pada 2012.15

Sedangkan dalam hal investasi di Indonesia, Jepang mulai menggeser

Singapura sebagai negara nomor satu yang paling banyak berinvestasi. 16 Selama

kuartal I-2013, total investasi Jepang di Indonesia mencapai 1,2 miliar rupiah atau

16,3% dari total penanaman modal asing (PMA) sebesar 65,5 triliun rupiah. Posisi

kedua ditempati oleh Amerika Serikat dengan investasi sebesar 900 juta dollar AS

(12,6%). Peningkatan investasi Jepang di Indonesia terutama berasal dari produsen

otomotif seperti Nissan, Toyota, dan Daihatsu.

Dalam bentuk tabel, total investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Jepang

di Indonesia, menurut data Kemenperin RI (selama kuartal I-2013) diperoleh

sebagai berikut.17

Tabel 3.1

Negara Investor Terbesar di Indonesia (Q1-2013)

Posisi Negara Total Investasi (di Indonesia) Persentase Total PMA (Rp. 65,5 triliun)

1. Jepang Rp. 1,2 miliar 16,3%

2. Amerika 900 juta dollar AS 12,6%

3. Korea Selatan 800 juta dollar AS 11%

4. Singapura 600 juta dollar AS 8,7%

15 Rahmat Hadi Sucipto, Industri Otomotif Tetap Berkibar, diakses dari

http://www.republika.co.id/berita/koran/teraju/14/06/17/n7ar8835-industri-otomotif-tetap-

berkibar, (19/05/2017, 20.47). 16 Jepang Investor Nomor 1, Kemenperin RI, diakses dari

http://kemenperin.go.id/artikel/6113/Jepang-Investor-Nomor-Satu, (19/05/2017, 20.55). 17 Ibid.

Page 10: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

80

5. Inggris 500 juta dollar AS 7,7%

dst. Negara lainnya (Gabungan) 43,7%

Bagi negara-negara Asia Tenggara khususnya Indonesia, Thailand, dan

Vietnam hadirnya Jepang sebagai kekuatan ekonomi besar dunia telah mendorong

negara-negara tersebut untuk bermitra baik dengan produsen otomotif nomor 1

dunia tersebut. Penanaman modal Jepang banyak mengalir ke industri manufaktur

dan jasa yang turut menciptakan lapangan kerja.18 Di tengah pertumbuhan industri

otomotif nasional, Indonesia memiliki beberapa pesaing berat dalam rangka

meningkatkan ekspor otomotif ke pasar ASEAN. Satu diantaranya ialah Thailand

yang telah menjadi basis teknologi pengembangan otomotif di Asia Tenggara.

Dalam produksi mobil, Thailand (pada 2016) masih berada di posisi paling atas di

wilayah ASEAN, sementara Indonesia merupakan pasar (domestik) mobil terbesar

di wilayah ini.19

Selain terus memproduksi kendaraan global yang berorientasi ekspor,

Indonesia juga memperkuat struktur industri otomotif melalui investasi di sektor

hulu bahan baku.20 Sebagai hasil, penjualan mobil di dalam negeri (Indonesia) pada

Juli 2012 mencapai 103.219 unit.21 Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan

Bermotor Indonesia (Gaikindo), peningkatan penjualan terjadi pada hampir semua

18 Rachmat Hidayat, Jepang Masih Menjadi Investor Otomotif Terbesar di Indonesia (ed) diakses

dari http://www.tribunnews.com/otomotif/2016/03/04/jepang-masih-menjadi-investor-otomotif-

terbesar-di-indonesia, (20/05/2017, 19.22 WIB). 19 Industri Otomotif Paling Siap Hadapi MEA, diakses dari http://www.gaikindo.or.id/industri-

otomotif-paling-siap-menghadapi-mea/, (21/05/2017, 18.05 WIB). 20 Rachmat Hidayat, Op.Cit. 21 Penjualan Mobil Cetak Rekor Tertinggi, Kemenperin RI, diakses dari

http://www.kemenperin.go.id/artikel/4020/Penjualan-Mobil-Cetak-Rekor-Tertinggi, pada tanggal

(21/05/2017, 15.08 WIB).

Page 11: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

81

merek mobil, terutama asal Jepang. Penjualan terbanyak tetap dikontribusi Toyota,

diikuti Daihatsu dan Suzuki.22

Indonesia juga mendapatkan untung dari hasil ekspor otomotif rakitannya

ke luar negeri. Perkembangan industri otomotif nasional dirangsang oleh kebijakan

pemerintah yang mengatur sektor ini, serta kemajuan teknologi dan kondisi

ekonomi yang berlaku. Industri otomotif Indonesia secara keseluruhan telah

mengekspor produk otomotif mulai dari motor, mobil dan berbagai komponen ke

berbagai negara. Pada tahun 2013, ekspor produk otomotif (merek Jepang) secara

keseluruhan nilainya tercatat mencapai 4.6 miliar dollar AS.23

Industri otomotif di Indonesia, di samping memproduksi mobil dan suku

cadang kendaraan bermotor untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, juga

dipasarkan ke pasar internasional, baik untuk kebutuhan pasar suku cadang

pengganti (replacement market/REM) maupun OEM. Amerika Serikat merupakan

negara pengimpor terbesar (suku cadang dari Indonesia) selama periode tahun

2009-2013 dengan total mencapai 240.47 miliar dollar AS.24 Para karyawan dalam

sebuah perusahaan otomotif di Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia,

Malaysia, Vietnam dan Filipina juga memiliki kesempatan untuk bekerja pada

devisi atau bagian unit kerja tertentu, tergantung pada skill kapabilitas individu

yang bersangkutan dalam skema mata rantai nilai (value chains).

Jepang dan negara-negara Asia Tenggara merupakan mitra dagang yang

saling menguntungkan. Kedua belah pihak telah membentuk kerjasama erat menuju

22 Ibid, Kemenperin. 23 10 Komoditi Utama Ekspor Indonesia, diakes dari http://www.kargonews.com/articles/10-

komoditi-utama-ekspor-indonesia, (21/05/2017, 17.05 WIB). 24 Ibid.

Page 12: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

82

perdamaian, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran di Asia. Kemitraan bisnis

juga terus berkembang, dengan total perdagangan bilateral mencapai 248 miliar

dollar di tahun 2011 (data menurut Kementerian Luar Negeri Jepang). Negara

anggota ASEAN: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina,

Singapura, Thailand dan Vietnam merupakan tujuan investasi utama bagi

perusahaan Jepang.25

Jepang melalui struktur Keiretsu Network telah berhasil memperluas

peranannya (sebagai leading country) dalam bidang industri otomotif di Asia

Tenggara. Dengan kata lain, Keiretsu Network telah mampu mengekspansi dan

mendominasi industri otomotif di kawasan Asia Tenggara. Sebagai contoh ekspansi

yang dilakukan oleh Toyota sebagai aktor TNC yang bergerak pada bidang bisnis-

industri dan perdagangan otomotif multinasional. Melalui struktur keiretsu

horizontal yang meliputi 3 badan (Bank, Insurance Company, Trading House) yang

berfungsi sebagai mobilisasi dana perusahaan,26 keiretsu berhasil memutar rantai

bisnis industri otomotif Jepang di Indonesia.

Fungsi-fungsi lain dari bank utama dalam keiretsu horizontal yang tidak

kalah penting antara lain ialah pemegang saham perusahaan, pengawas

kredit/pinjaman sebagai pengganti dari lembaga penyaringan dan pemantauan yang

biasanya terdapat di pasar modal (seperti lembaga kredit serta institusi analisis

keamanan), sebagai pemodal/kapitalis usaha yang memegang otoritas utama bagi

25 Deepening, revising ties with Southeast Asia, diakses dari

https://www.japantimes.co.jp/news/2013/06/29/national/deepening-revising-ties-with-southeast-

asia/, (20/05/2017, 19.28 WIB). 26 Kenichi Miyashita dan David Russell, 1994, Keiretsu: Inside The Hidden Japanese

Conglomerates, United States of America: MCGrawHill, hal. 49.

Page 13: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

83

perusahaan dalam kelompoknya untuk memperhitungkan keuntungan yang akan

diperoleh dan juga pengembangan sumber daya maupun intelektual melalui

program R&D, terakhir ialah sebagai dokter perusahaan (company doctor) yang

akan membantu setiap kelompok aliansi perusahaan yang mengalami kegagalan

bahkan kejatuhan dan biasanya dialami oleh perusahaan-perusahaan minor

(kecil).27

Pemaparan tersebut menjelaskan betapa pentingnya peranserta dari

keiretsu horizontal sebagai kendali keuangan dari sebuah perusahaan (firm) yang

menjalankan bisnisnya. Sistem market serupa juga dimainkan dalam pentas

kerjasama industri manufaktur otomotif di Indonesia. Lebih menarik terkait dengan

kompleksitas strategi ekonomi politik internasional Jepang yang bersifat intangible

power28 dalam konteks strategi bisnis-ekonomi dan perdagangan internasional yang

terintegrasi.

Terdapat banyak sekali supplier kecil yang bahkan sulit untuk disebutkan.

Bahkan wilayah analisa terhadap mekanisme dari keiretsu sendiri juga bersifat

samar dan kompleks, artinya tidak ada definisi tunggal yang membatasi definisi

maupun pergerakannya secara khusus dalam ekonomi-politik dan bisnis

internasional.29

Hubungan kemitraan perusahaan di Jepang seperti Toyota sebagai

perusahaan utama (pusat) dalam keiretsu dengan beberapa gabungan anak

perusahaan di Asia Tenggara (seperti PT Astra International Tbk), mampu

27 Ibid, Kenichi Miyashita dan David Russell, hal. 49. 28 Kekuatan tidak terlihat (berupa Strategi Ekonomi Politik Internasional Jepang melalui Keiretsu

Otomotif). 29 Kenichi Miyashita dan David Russell, Op.Cit., hal. 7.

Page 14: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

84

menguasai pasar domestik suatu negara dengan penjualan otomotif mobil dan

sepeda motor sebagai produk unggulan Jepang di negara-negara Asia Tenggara,

terutama Indonesia, Thailand dan Vietnam.30

Selain itu, pemerintah Jepang banyak berkontribusi sebagai penghubung

antara vendor yang ada di negaranya dengan vendor-vendor yang berada di luar

negeri, dalam hal ini Asia Tenggara. Secara langsung maupun tidak, sejalan dengan

rezim teknologi-industri yang mereka miliki membuat negara-negara mitra di Asia

Tenggara bergantung terhadap investasi langsung (FDI) dari Jepang, salah satunya

melalui hagemoni industri manufaktur otomotif.

FDI (investasi yang dilakukan oleh perusahaan atau individu di satu

negara dalam kepentingan bisnis di negara lain) 31 Jepang telah berkontribusi

terhadap FDI dunia secara signifikan sejauh perusahaan otomotif transnasional

Jepang telah berhasil membentuk posisi investasi yang kuat di AS, Eropa dan Asia.

Tahun 1994 telah memberikan dorongan bagi investasi langsung Jepang di

Indonesia melalui perusahaan otomotif multinasionalnya seperti Honda, Toyota,

Nissan, Mitsubishi dan Subaru. Asia Tenggara telah berhasil menarik minat FDI

Jepang dengan cepat, sekaligus menawarkan konsumen dan pasar industri yang

besar dan telah merelokasi industri manufaktur otomotif Jepang ke banyak negara-

negara di Asia dari tahun 1980-an.32

30 Tony Pugliese, Japanese automakers strengthen grip on SE Asia - ANALYSIS, diakes dari

https://www.just-auto.com/analysis/japanese-automakers-strengthen-grip-on-se-asia-

analysis_id175844.aspx, (27/05/2017, 13.46 WIB). 31 Foreign Direct Investment - FDI, diakes dari http://www.investopedia.com/terms/f/fdi.asp,

(27/05/2017, 14.01 WIB). 32 Tajul Ariffin Masron, Japanese FDI in Malaysia And Other Asian Countries: Are They

Cointegrated?, Universiti Sains Malaysia, diakses dari http://apiar.org.au/wp-

content/uploads/2016/04/ICABSS_BRR784_BIZ-326-333.pdf, (28/05/2017, 11.22 WIB).

Page 15: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

85

Keiretsu Network menitikberatkan terhadap keuntungan kolektif yang

diperoleh melalui kelompok aliansi perusahaan. Selain peran pemerintah Jepang

(selaku aktor state) sebagaimana dipaparkan di awal, terdapat badan khusus yang

juga turut memainkan peran dalam sebuah rantai jaringan keiretsu di bidang

otomotif Asia Tenggara. ‘Sogo Shosa’ atau The General Trading Company/GTC

termasuk dalam badan khusus yang berperan dalam menghubungkan kelompok

perusahaan otomotif pusat (di Jepang) dengan anak perusahaan, pemasok, hingga

distributor dan konsumen di kawasan Asia Tenggara.

Sogo Shosa merupakan organisasi industri atau perusahaan perdagangan

yang terintegrasi secara vertikal langsung kepada perusahaan pusat di Jepang.33

Badan ini menjadi penting terkait sirklus perdagangan hingga kepada pertumbuhan

sebuah perusahaan kecil pada kelompok keiretsu yang nantinya akan tumbuh dan

memimpin sejumlah kelompok perusahaan kecil lainnya. Berikut adalah ilustrasi

dari Sogo Shosa yang memiliki kontrol atas segmen usaha/bisnis internasional yang

menghubungkan mata rantai nilai (Value Chains) pusat produksi di Jepang dengan

anak perusahaan, pemasok, hingga distributor dan konsumen di kawasan Asia

Tenggara, dalam sketsa khusus yang dimuat oleh laman resmi perusahaan Mitsui

& Co.

33 Sogo Shosha, diakes dari http://www.referenceforbusiness.com/encyclopedia/Sel-Str/Sogo-

Shosha.html, (29/05/2017, 15.21 WIB).

Page 16: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

86

Bagan 3.3

Sogo Shosa (The General Trading Company) 34

Sumber : Mitsui & Co.

Dalam pusat organisasi Sogo Shosa terdapat perusahaan dagang atau

shosa (trading company) yang mengatur pembiayaan, mengkoordinasikan kegiatan,

dan menangani fungsi pemasaran bagi perusahaan bawahan lain dalam

kelompoknya. Perusahaan bawahan ini dapat dianggap sebagai perusahaan operasi,

karena mereka mengkhususkan diri pada jenis bisnis tertentu.35 Sogo Shosha juga

ditandai oleh kemampuan mereka untuk mengeluarkan sejumlah besar kredit dan

membantu produsen kecil membeli dan menjual barang di pasar global. Perusahaan

dagang ini berfungsi sebagai perantara distribusi di dalam dan luar negeri untuk

perusahaan Jepang (hingga sampai ke tangan konsumen). Contoh Sogo Shosha

34 What Does a "Sogo-Shosa" Do?: Chalange and Innovation of Mitsui & Co., Mitsui & Co.,

diakses dari https://www.mitsui.com/jp/en/sogoshosha/vol2/page9.html, (29/05/2017, 15.29 WIB). 35 Sogo Shosa, Op. Cit.

Page 17: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

87

utama meliputi Mitsubishi, Mitsui, C. Itoh, Sumitomo, Marubeni, Nichimen,

Kanematsu-Gosho, Nissho Iwai Corp.36

Demikian besar peran dan pengaruh Sogo Shosa dalam bisnis

internasional terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang, sehingga Sogo Shosa diakui

sebagai kunci sukses dalam kegiatan ekspor Jepang kepada dunia internasional.37

Sogo Shosa atau trading company/house termasuk dalam kelompok keiretsu

horizontal yang sejajar dengan bank, dan insurance Company.

Kelompok perusahaan dalam struktur keiretsu yang meliputi vertikal dan

horizontal, saling terintegrasi dalam mencapai tujuan bersama. Sebagai contoh,

dalam perusahaan otomotif Mitsubishi terdapat hubungan antara perusahaan

Mitsubishi Motors (sebagai produsen kendaaraan) dan Mitsubishi Trust and

Banking (sebagai pemantau kredit/keuangan) diikuti dengan Meiji Mutual Life

Insurance Company yang berperan dalam memberikan asuransi kepada semua

anggota keiretsu (Mitsubishi). 38

36 Ibid, Shogo Shosa. 37 Pengertian Sogo Shosha, diakes dari http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-sogo-shosha/,

(29/05/2017, 15.37 WIB). 38 Brian Twomey, Understanding Japanese Keiretsu, diakes dari

http://www.investopedia.com/articles/economics/09/japanese-keiretsu.asp, (30/05/2017, 11.22

WIB).

Page 18: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

88

3.2 Strategi Kerjasama Permodalan Keiretsu di Indonesia: Perkreditan Adira

Multi Finance

Selain dari pada hal yang menyangkut tentang produktivitas dan distribusi,

industri otomotif Jepang di kawasan Asia Tenggara melalui Keiretsu Network juga

telah menarik perhatian para pengusaha lain yang bergerak dalam penyedia jasa

perkreditan/permodalan di ASEAN untuk turut terlibat atau bergabung dalam

pentas kerjasama aliansi strategis bisnis-industri otomotif di ASEAN melalui

sistem Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Sebagai contoh di Indonesia ialah PT Bank Danamon Indonesia Tbk atau

lebih dikenal sebagai Bank Danamon (BDMN). Bank Danamon turut terlibat dalam

suksesnya penjualan produk otomotif Jepang di Indonesia melalui PT Adira

Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) sebagai anak perusahaan yang

menkhususkan diri dalam bidang perkreditan/permodalan kepemilikan kendaraan

bermotor.39

Adira Finance hadir untuk melayani beragam pembiayaan seperti

kendaraan bermotor baru ataupun bekas. 40 Alasan mengapa pembiayaan kredit

kendaraan bekas termasuk dalam agenda layanan Adira Finance menurut Direktur

Pemasaran Pembiayaan Adira Finance, Hafid Hadeli ialah bahwa kondisi pasar dan

perekonomian di Indonesia sering mengalami fase naik-turun, dan pada saat pasar

39 Adira Finance, Kredit Motor, Adira, diakes https://adira.co.id/kredit-motor/ (16/12/2017, 10.31

WIB). 40 Adira Finance, Sekilas Perusahaan, Adira, diakes dari https://adira.co.id/sekilas-adira-finance/,

(16/12/2017, 10.36 WIB).

Page 19: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

89

sedang lesu justru menyebabkan jumlah kredit kendaraan bekas mereka

meningkat.41

Strategi tersebut unik mengingat penyedia jasa permodalan/perkreditan

lainnya lebih mengedepankan layanan pembiayaan bagi kepemilikan kendaraan

otomotif kondisi baru, sedangkan Adira Finance juga menyediakan perkreditan

kendaraan bekas (second).

Pada akhirnya, strategi permodalan Adira Finance tersebut juga turut

menarik perhatian kelompok perbankan besar milik Mitsubishi yaitu Mitsubishi

UFJ Financial Group (MUFG) yang berencana untuk mengambil peran sekaligus

menanamkan modalnya hingga 40% ke Bank Danamon pada tahun 2017. 42

Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) merupakan salah satu perusahaan

keuangan utama milik Mitsubishi Grup dengan aset sekitar 2,459 triliun dollar AS,

sekaligus menjadikannya sebagai bank terbesar kelima di dunia (data 2013).43

Pada integrasi unit perbankan, MUFG termasuk dalam kelompok Bank of

Tokyo-Mitsubishi dan UFJ Bank yang telah mendapatkan legitimasi dari Badan

Jasa Keuangan Jepang (Japan's Financial Services Agency).44 Sedangkan untuk

pemegang saham mayoritas, Mitsubishi UFJ Financial Group per tanggal 31 Maret

2013 antara lain sebagai berikut.45

41 Romys Binekasri, OJK: Jangan Sampai Bank Jepang Cuma Kasih Kredit Perusahaan

Senegaranya, diakes dari https://ekonomi.akurat.co/id-84632-read-ojk-jangan-sampai-bank-

jepang-cuma-kasih-kredit-perusahaan-senegaranya, (16/12/2017, 11.14 WIB). 42 Ibid. 43 US. SEC Annual Report (Form 20-F). Edisi Juli 2013, WASHINGTON, D.C. 20549. 44 Di Indonesia sama halnya dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 45 US. SEC Annual Report (Form 20-F), Op. Cit.

Page 20: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

90

Tabel 3.2

Daftar Pemegang Saham MUFG dan Presentase Saham

Nama Pemegang Saham

Persentase Saham yang Dimiliki (%)

Toyota Motor Corporation 1.05%

The Chase Manhattan Bank, N.A. London

Secs Lending Omnibus Account

1.14%

Meiji Yasuda Life Insurance Company 1.23%

State Street Bank (China clients) 1.27%

State Street Bank 1.53%

ADR Holders (held by the Bank of New

York Mellon)

1.94%

Nippon Life Insurance Company 2.01%

The Master Trust Bank of Japan 4.44%

Japan Trustee Services Bank 7.47%

Keinginan MUFG untuk turut menjadikan Adira Finance sebagai bagian

dari keluarga Mitsubishi cukup beralasan. Mengingat loyalitas Adira Finance

terhadap para nasabah dengan potensi pasar yang cukup besar, MUFG mencoba

merangkul Adira Finance yang merupakan bagian dari keluarga PT Bank

Danamon.46 Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa kelompok keiretsu yang

bergerak dalam jasa permodalan/pinjaman kredit maupun asuransi adalah penting

bagi segmen usaha bisnis otomotif multinasional Jepang di Indonesia, sehingga

memudahkan pelayanan konsumen dalam hal kepemilikan kendaraan bermotor

melalui jasa permodalan/pinjaman atau perkreditan hingga asuransi.

46 Romys Binekasri., Loc. Cit.

Sumber : US. SEC Annual Report (Form 20-F), WASHINGTON, D.C, 2013.

Page 21: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

91

3.3 Sokongan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Offical

Development Assistance (ODA)

Jepang telah berkembang dari sebuah negara yang mendapatkan bantuan

dalam rekonstruksi pasca PD II untuk menjadi donor atas negara-negara

berkembang pada 1990-an (termasuk Asia Tenggara). Sebagai pendonor, misi

utama Jepang melalui bantuannnya ke negara-negara berkembang (selain dari

kepentingannya sendiri) adalah menawarkan dorongan finansial untuk

pembangunan (infrastruktur) yang memungkinkan negara-negara berkembang

tersebut bergerak meningkatkan perekonomiannya.47 Hal tersebut berupa bantuan

luar negeri, dan investasi asing langsung (FDI).48

Ketergantungan negara-negara di kawasan Asia Tenggara terhadap

investasi asing langsung (FDI) dari Jepang bukannya tanpa alasan. Meskipun dalam

konsepnya kedua belah pihak saling membutuhkan dalam hal pertukaran barang

dan jasa (seperti dalam kegiatan perdagangan otomotif), namun hal ini

membuktikan bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara tidak memiliki

alternatif lain selain menggandeng Jepang sebagai mitra utama mereka dalam rantai

nilai pasok industri otomotif/transportansinya. Atau paling tidak Jepang lebih kuat

peran dan pengaruhnya dalam sektor industri otomotif hingga saat ini dari pada para

pesaing negara maju lainnya yang berasal dari Asia, Amerika, bahkan Eropa.

47 Timur Dadabaev, Japan's ODA assistance scheme and Central Asian engagement:

Determinants, trends, expectations, Hanyang University, diakes dari

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S187936651500024X, (31/05/2017, 16.51 WIB). 48 Official Development Assistance (ODA): 9. Japan's Approaches to Foreign Aid , MOFA

(Ministry of Foreign Affairs of Japan), diakes dari

http://www.mofa.go.jp/policy/oda/summary/1996/c_9.html, (31/05/2017, 16.55 WIB).

Page 22: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

92

Hal tersebut didukung dengan sejarah panjang yang melatarbelakangi

legitimasi Jepang dalam bidang bisnis-industri dan perdagangan internasional di

kawasan Asia Tenggara. Sejalan dengan itu semua terdapat peran penting dari

Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA merupakan suatu badan

kerjasama internasional milik pemerintah Jepang yang mengkoordinasikan bantuan

pembangunan seperti melalui Offical Development Assistance (ODA).49

Melalui ODA inilah kemudian Jepang mengalirkan bantuan sosial-

ekonominya kepada negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dengan demikian

telah membuka celah bagi Jepang (selaku aktor negara/state) dalam keterlibatannya

pada segala aktifitas ekonomi-politik dan sosial di kawasan Asia Tengara, sebagai

contoh liberalisasi perdagangan Jepang-ASEAN dalam wujud investasi,

pengembangan SDM, dll.

ODA dibagi secara luas menjadi bantuan bilateral, di mana bantuan

diberikan langsung ke negara-negara berkembang, dan bantuan multilateral, yang

diberikan melalui organisasi internasional. JICA memberikan bantuan bilateral

berupa kerjasama teknis, pinjaman ODA Jepang dan bantuan hibah.50 Peran ODA

Jepang sebagai bantuan sosial terhadap negara-negara berkembang seperti Asia

Tenggara menjadi tolak ukur bagi Jepang untuk menciptakan tatanan ekonomi-

politik dan keamanan yang stabil bagi negaranya terhadap kemungkinan adanya

hagemoni ekonomi global.

Secara struktural, hubungan antara JICA dan ODA adalah sebagai berikut.

49 Program Kemitraan JICA, JICA (Japan International Cooperation Agency), diakes dari

https://www.jica.go.jp/indonesia/indonesian/activities/activity03.html, (31/07/2017, 12.51 WIB). 50 Japan's ODA and JICA, diakes dari https://www.jica.go.jp/english/about/oda/index.html,

(01/08/2017, 17.05 WIB).

Page 23: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

93

Bagan 3.4

ODA dan JICA Jepang 51

Penting diketahui bahwa bantuan yang diberikan oleh Jepang melalui

ODA di sini dapat berupa bantuan pinjaman hutang (Loan), bantuan hibah (Grant

Aid), dan kerja sama teknis (Technical Cooperation). Dalam hal pinjaman dana

hutang jumlahnya lebih besar dari pada bantuan hibah. Sehingga dalam konteks

intangible power telah menarik perhatian pihak mitra penerima bantuan yang pada

akhirnya membebani diri mereka sendiri dengan hutang dengan syarat perjanjian

yang telah diberlakukan. Bukan hanya negara-negara Asia Tenggara yang telah

menerima berbagai bentuk bantuan ODA Jepang akan tetapi China dan juga

beberapa negara Asia lain yang umumnya merupakan korban penjajahan Jepang di

masa lalu.

Pada kasus Asia, ODA bilateral Jepang kepada China dan Indonesia,

dalam bentuk pinjaman-pinjaman selama ini selalu lebih besar ketimbang bantuan

hibah dan kerjasama teknis. Akibat apresiasi yen yang drastis setelah tahun 1985,

pinjaman-pinjaman dari Jepang telah menjadi permasalahan-permasalahan utang

51 Ibid., Japan's ODA and JICA.

Page 24: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

94

yang serius bagi negara-negara penerima ODA di Asia khususnya China dan

Indonesia.52 China dan Indonesia selama tahun 90-an hingga 2000-an awal telah

melakukan negosiasi dengan Jepang untuk mendapatkan bantuan dalam

meringankan beban pembayaran kembali yang menggelembung itu. Namun

demikian, pemerintah Jepang tidak mau merespons permintaan-permintaan yang

terus meningkat dari China dan Indonesia untuk pengurangan hutang.53

Melalui bantuan-bantuan (dana hibah, hutang, kerjasama teknis) inilah

kemudian Jepang mendapatkan legitimasinya dalam tatanan ekonomi dan sosial di

kawasan Asia Tenggara. Meskipun legitimasi politiknya tidak berperan secara

langsung, namun pada tataran nasional Jepang sudah cukup mendapatkan simpati

perhatian masyarakat internasional. Program bantuan pemerintah Jepang juga

meliputi pelatihan-pelatihan yang dicanangkan bagi negara-negara berkembang

seperti Asia Tenggara. Pelatihan tersebut meliputi pelatihan teknis dan

perindustrian untuk memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di

negara-negara berkembang. 54 Begitupula dalam hal sektor industri manufaktur

otomotif berbagai pelatihan tenaga kerja berbasis R&D (Research & Development)

dilakukan.

Indonesia sendiri memiliki hubungan kedekatan dalam hal teknis hingga

finansial dengan Jepang. JICA juga telah menggandeng PT Bank Internasional

Indonesia Tbk (BII) dalam penyediaan fasilitas pinjaman dua tahap (two step loan).

Fasilitas tersebut merupakan yang pertama diberikan JICA melalui program Private

52 Lim Hua Sing, 2001, Peranan Jepang di Asia (Terj.), Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Umum, hal. 288. 53 Ibid. 54 Timur Dadabaev., Loc. Cit.

Page 25: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

95

Sector Investment Finance (PSIF). Dengan menggandeng BII, JICA akan

mengucuri dana kepada PT Japan Indonesia Economic Center (PT JIAEC), yang

bergerak di bidang pelatihan tenaga kerja dan agen bagi tenaga kerja non-terampil

(umumnya lulusan sekolah teknik menengah). Para tenaga kerja tersebut

ditempatkan pada beberapa pabrik di Jepang. Setelah menamatkan pelatihan praktik

selama tiga tahun di Jepang, siswa akan kembali ke Indonesia dan akan

dipekerjakan sebagai pengawas (supervisor) di anak perusahaan terkait di

Indonesia (contoh pada PT Astra).55

Berbagai program pelatihan dilaksanakan di Jepang dengan tujuan untuk

memberikan kesempatan bagi para personil Indonesia guna mendapatkan berbagai

pengetahuan dan pengalaman praktis yang dimiliki oleh masyarakat Jepang dengan

harapan mereka dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut baik dalam rangka

peningkatan kapasitas individunya hingga pada penguatan kapasitas organisasi dan

masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di Indonesia.56 Hal tersebut juga

berlaku sama bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam,

Filipina dan beberapa negara lainnya. Pelatihan tenaga kerja yang cukup memadai

dalam kapasitas dan kapabilitas produksi otomotif menjadikan kawasan regional

Asia Tenggara penting bagi bisnis otomotif Jepang di dunia terutama dalam hal

produksi dan distribusi produk otomotif asal Jepang.

55 Biayai Pelatihan Tenaga Kerja ke Jepang, BII Digandeng JICA, diakses dari

http://ekonomi.kompas.com/read/2014/03/13/1752082/Biayai.Pelatihan.Tenaga.Kerja.ke.Jepang.B

II.Digandeng.JICA, (02/08/2017, 16.00 WIB). 56 Program Pelatihan, JICA, diakses dari

https://www.jica.go.jp/indonesia/indonesian/activities/activity01.html, (02/08/2017, 16.21 WIB).

Page 26: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

96

Kesuksesan dalam produksi dan angka penjualan mobil dapat terus

berlanjut mengingat tingginya kenaikan permintaan produk mobil maupun dengan

kendaraan bermotor lainnya di kawasan ASEAN. Liberalisasi perdagangan

menawarkan kemudahan bagi para pelaku industri manufaktur otomotif dalam

memobilisasi industri kendaraannya beserta penjualan komponen (suku

cadangnya).57

Berikut merupakan data penjualan mobil di wilayah ASEAN (data oleh

ASEAN Automotive Federation). 58

Tabel 3.3

Penjualan Mobil di Wilayah ASEAN: Pasar Domestik

(2014 - 2016)

Negara Tahun

2014 2015 2016

Thailand 881,832 unit 799, 632 unit 768,788 unit

Indonesia 1,208,019 unit 1,013,291 unit 1,061,735 unit

Malaysia 666,465 unit 666,674 unit 580,124 unit

Filipina 234,747 unit 288,609 unit 359,572 unit

Vietnam 133,588 unit 209,267 unit 270,820 unit

Singapore 47,443 unit 78,609 unit 110,455 unit

Brunei 18,114 unit 14,406 unit 13,248 unit

ASEAN 3,190,208 unit 3,070,488 unit 3,164,742 unit

57 Automotives Accelerating towards success, diakses dari

http://investasean.asean.org/index.php/page/view/automotive, (03/08/2017, 12.20 WIB). 58 Industri Manufaktur Otomotif di Indonesia, Op. Cit.

Page 27: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

97

Persaingan penjualan mobil di pasar domestik negara Asia Tenggara

tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan alat transportasi dan daya beli

masyarakat dalam negeri yang semakin meningkat di masing-masing negara

terlibat. Baik bagi Indonesia maupun negara-negara tetangganya di wilayah Asia

Tenggara merasa perlu untuk menjaga atau memproteksi pasar domestiknya untuk

tetap bisa bertahan dalam arus persaingan pasar dan perdagangan otomotif regional

maupun internasional, seperti yang dilakukan oleh beberapa anak perusahaan

otomotif Jepang di wilayah Asia Tenggara dalam upayanya membendung ekspansi

industri otomotif asal China dan India yang merambah ASEAN baru-baru ini.

Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga memaksa pemerintah

Indonesia melakukan langkah-langkah strategis guna memenuhi kebutuhan Bahan

Bakar Minyak domestik dengan cara menjaga atau menstabilkan harga. Alasannya

ialah karena jumlah produksi dan konsumsi produk otomotif di Indonesia yang

cenderung meningkat. Dengan sistem kredit kepemilikan kendaraan pribadi yang

sangat mudah, didukung daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan konsumtif

terhadap penggunaan kendaraan bermotor pribadi, Pemerintah RI telah

mengeluarkan regulasi yang mengatur harga BBM untuk menstabilkan

ketersediaan dan permintaan pasar.

Sebagai contoh, pada awal 2015, subsidi bensin (premium) pada dasarnya

dihapuskan sementara subsisi pemerintah tetap 1.000 rupiah per liter ditetapkan

untuk diesel (solar). Selama beberapa dekade masyarakat Indonesia menikmati

bahan bakar yang murah karena subsidi energi yang berlimpah dari pemerintah.

Namun, pada tahun 2013-2014 reformasi-reformasi membawa kepada kenaikan

Page 28: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

98

harga bensin dari 4.500 rupiah per liter di awal 2013 menjadi 7.400 rupiah per liter

di pertengahan 2015, kenaikan harga tersebut mencapai 62,9%.59 Kenaikan harga

BBM adalah wajar untuk menyeimbangkan supply (ketersediaan pasokan) dan

demand (permintaan) yang sekaligus menjaga ketersediaan energi alam yang tidak

dapat diperbaharui, mengingat jumlah kepemilikan kendaraan bermotor pribadi

terus meningkat di Indonesia.

JICA sebagai wadah hubungan diplomatik dan ekonomi antara Jepang

sebagai negara donor dan Asia Tenggara sebagai penerima donor memainkan peran

penting yang selalu menempatkan Jepang dalam posisi yang lebih diuntungkan.

Namun demikian, kepentingan nasional Jepang selalu terlihat samar atau bahkan

hampir tidak terlihat sama sekali. Dalam mencapai kepentingan nasional tersebut

menjadi penting bagi Jepang membangun kepercayaan negara-negara di Asia

Tenggara melalui strategi kerjasama dan bantuan sosial-ekonomi yang sifatnya

intangible power. Dalam tatanan perekonomian regional Asia Tenggara, banyak

pihak dalam hal ini pemerintah di negara-negara Asia Tenggara hanya melihat

peluang bisnis investasi yang ditawarkan serta bantuan-bantuan dana seperti ODA

yang telah diberikan tanpa mempertimbangkan dampak-dampak yang akan muncul

kemudian.

Sebagai contoh yang sangat mendasar namun cukup ironis ialah

ketidakmampuan negara-negara Asia Tenggara untuk memiliki merek atau brand

sendiri dalam industri manufaktur otomotif, seperti contoh di Indonesia. Alasannya

ialah ketidakmampuan investor dalam negeri maupun pemerintah untuk melakukan

59 Ibid., Industri Manufaktur Otomotif di Indonesia.

Page 29: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

99

‘aftersales’ 60 karena mahalnya investasi yang dibutuhkan untuk membangun

jaringan tersebut. Dalam sebuah wawancara Liputan6 dengan Sekretaris Umum

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito menilai

bahwa, jika dilihat dari segi kemampuan komponen, sebenarnya produsen dalam

negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan pembuatan merek otomotif sendiri,

seperti bodi, engine, transmisi, steeting dan rem sudah dapat dibuat sendiri.61

Ketidakmampuan pemerintah dan investor dalam negeri untuk

membangun jaringan aftersales karena mahalnya investasi tersebut, tidak dirasakan

oleh pabrikan otomotif asal Jepang yang telah mengekspansi sekaligus

mendominasi pasar domestik Indonesia, bahkan ASEAN. Salah satu contoh

menurut Noegardjito pada tahun 2014 lalu, pabrikan otomotif asal Jepang, Isuzu

telah mengadakan sebuah workshop di Pontianak dengan dana mencapai 55 miliar

rupiah (sebagai upaya kegiatan aftersales). 62 Hal tersebut sekaligus menandai

keberhasilan dari rezim teknologi-industri yang dimiliki Jepang sebagai pelopor

bisnis industri otomotif di kawasan Asia Tenggara. Terlebih lagi, segala aktifitas

perusahaan otomotif Jepang tidak bergerak sendiri-sendiri, namun melibatkan

jaringan keiretsu sebagai kekuatan bisnis-industri nasional mereka.

Tercapainya kepentingan nasional Jepang sendiri tentunya didukung oleh

langkah strategis yang diwujudkan dalam berbagai bentuk. Pasca perang dunia

kedua, Jepang sudah dilarang memperkuat angkatan militernya, yang menyebabkan,

60 Pemeliharaan atau perbaikan peralatan secara periodik yang dibutuhkan oleh produsen dan

pemasoknya, selama dan setelah masa garansi. 61 Septian Deny, Ini Sebab RI Sulit Kembangkan Mobil Nasional, diakses dari

http://bisnis.liputan6.com/read/2067419/ini-sebab-ri-sulit-kembangkan-mobil-nasional,

(04/08/2017, 10.12 WIB). 62 Ibid., Septian Deny.

Page 30: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

100

Jepang hanya mengalokasikan 1% dari APBNnya untuk militer. Namun, Jepang

melihat sisi lain untuk tetap mempertahankan posisi negaranya sebagai salah satu

leading country di Asia, yakni dari sisi ekonomi. Jepang kemudian memperkuat

perekonomian negaranya dengan menciptakan inovasi teknologi dan memperkuat

bargaining position dalam hubungan perdagangan internasional.63

3.4 Hengkangnya Ford di Indonesia 2016: Pentingnya Industri Suku Cadang

Perbedaan antara strategi bisnis internasional otomotif Jepang dan non-

Jepang dalam hal ini Ford (AS) yang sudah eksis pada bidang bisnis otomotif di

Indonesia sejak tahun 1989 ialah terletak pada industri komponen. Bagi Jepang

industri komponen merupakan hal terpenting baginya dalam mengembangkan dan

mempertahankan pasar industrinya di dunia. 64 Keiretsu dalam bentuk anak

perusahaan otomotif di Indonesia telah memudahkan para konsumen dalam negeri

guna mencari kebutuhan komponen bagi produk otomotifnya. Hal inilah kemudian

yang menyudutkan posisi Ford, pabrikan otomotif asal Amerika Serikat yang

mengalami penurunan angka penjualan tiap tahunnya hingga terpaksa hengkang di

tahun 2016.

Indonesia dinilai prinsipal Ford Motor tidak memberikan keuntungan

bisnis yang diharapkan. Penjualan Ford di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

semakin menciut. Kekalahan Ford dalam arus persaingan pasar otomotif di

63 Bianda Evania Tular, dkk, Kepentingan Jepang Melalui JICA Terhadap Pemberian Bantuan

Proyek DSDP di Indonesia, Universitas UDAYANA, diakses dari

https://ojs.unud.ac.id/index.php/hi/article/download/21902/14531, (04/08/2017, 11.03 WIB). 64 Dikky Setiawan dan Petrus Dabu, Menyibak Tabir Hengkangnya Ford dari Indonesia, diakses

dari http://fokus.kontan.co.id/news/menyibak-tabir-hengkangnya-ford-dari-indonesia,

(05/08/2017, 15.01 WIB).

Page 31: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

101

Indonesia menyusul hengkangnya Chevrolet yang sama-sama pabrikan asal

Amerika Serikat dan diakibatkan kalah saing dengan perusahaan otomotif asal

Jepang. Dari sejarahnya, mobil Ford tidak ikut menanam saham di Indonesia

sebelumnya. Hal berbeda dilakukan oleh perusahaan asal Jepang yang dari awal

sudah membangun infrastruktur dan pabrik di Indonesia sebagai basis

investasinya.65

Pada tahun 2015, penjualan Ford hanya menyumbang 0,1% dari pasar

Jepang dan hanya 0,6% dari Indonesia. Dalam sebuah pernyataan juru bicara Ford,

Neal McCarthy menyatakan bahwa Jepang adalah ekonomi otomotif yang paling

tertutup dan terkuat di dunia, dengan semua merek impor menyumbang kurang dari

6% pasar mobil baru tahunan Jepang.66 Peranserta industri otomotif asal Jepang

sangat signifikan dalam membangun kiprahnya di Indonesia. Di Indonesia, Jepang

terus-menerus menanamkan brandnya ke otak masyarakat. Jepang tak kenal lelah

memperbaiki mutu, layanan purna jual dengan memperbanyak dealer dan service.

Jepang juga tetap mempertahankan harga agar tetap terjangkau sesuai dengan

pundi-pundi masyarakat Indonesia.67

Hal inilah secara perlahahan kemudian memunculkan mindset dalam

masyarakat Indonesia untuk lebih memilih produk otomotif asal Jepang.

Banyaknya anak perusahaan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia

memudahkan para konsumen dalam hal teknis. Pemerintah juga tidak menyesalkan

65 Ibid, Dikky Setiawan dan Petrus Dabu. 66 Ford pulls out of Japan and Indonesia, diakses dari http://www.bbc.com/news/35406463,

(05/08/2017, 15.22 WIB). 67 Bye Bye Ford, dalam E-Jurnal: Harian Jurnal Asia Edisi Jumat, 29 Januari 2016, diakses dari

https://issuu.com/harianjurnalasia/docs/29january2016/2, (05/08/2017, 15.29 WIB).

Page 32: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

102

hengkangnya Ford dari Indonesia. Alih-alih menyayangkan keputusan Ford

hengkang dari Indonesia, pemerintah justru tidak merasa kehilangan aset investasi

asing di dalam negeri. Bahkan, pemerintah seolah telah memproyeksi langkah Ford

untuk keluar dari pasar otomotif nasional.68

Berhentinya distribusi Ford di Indonesia menurut Menteri Perindustrian

Salah Husin tidak mempengaruhi investasi sektor otomotif di Indonesia. Pasalnya,

prinsipal mobil AS tersebut tidak berinvestasi dan membangun pabrik di dalam

negeri.69 Terlebih lagi kelemahan Ford dalam kancah persaingan bisnis otomotif di

Indonesia menurutnya dipicu oleh sejumlah faktor. Faktor yang paling utama ialah

Ford tidak didukung dengan industri komponen.

Tidak hanya hengkang dari Indonesia, keputusan Ford untuk hengkang juga

dilakukan di pasar otomotif Jepang. Di Jepang sendiri, Ford juga harus tersisih

lantaran penjualannya tidak menguntungkan. Dilansir dari kantor berita Reuters,

Presiden Ford Asia Pacific President, Dave Schoch, menyebutkan, selain penutupan,

program pengembangan produk di Jepang akan dipindahkan ke tempat (negara)

lain.70

Ford hanya menjadikan pasar Indonesia sebagai basis penjualan tanpa

adanya visi jangka panjang sebagaimana Jepang telah lakukan seperti membangun

industri komponen, infrastruktur, hingga pabrik di dalam negeri. Iklim investasi

Jepang sejalan dengan proteksi pasar di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara

68 Dikky Setiawan dan Petrus Dabu., Loc. Cit. 69 Adiatmaputra Fajar Pratama, Menperin: Ford Gagal di Indonesia Karena Tak Mau

Berinvestasi, diakses dari http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/01/26/menperin-ford-gagal-di-

indonesia-karena-tak-mau-berinvestasi, (05/08/2017, 15.44 WIB). 70 Dikky Setiawan dan Petrus Dabu, Op. Cit.

Page 33: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

103

lainnya. Hal ini jelas membawa Jepang kepuncak kejayaannya dalam bidang bisnis

industri otomotifnya di kawasan Asia Tenggara.

Terlebih lagi, persaingan harga juga menentukan daya beli masyarakat

terhadap suatu barang dan jasa. Dalam laporan Merdeka News, Kasubdit

Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Ditjen Hubungan Industrial

dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan, Reyman Aruan menyebut wajar

apabila perusahaan otomotif asal AS ini menutup usahanya di Indonesia. Sebab,

produk Ford sendiri hanya diminati masyarakat kelas atas.71

Berbeda halnya dengan produk asal Jepang seperti Toyota dan lainnya

yang lebih mengutamakan relasi kerjasama antara supervisor tingkat teratas hingga

supplier tingkat bawah, distributor dan konsumen juga termasuk dalam prinsip

relasi kerjasama mereka. Belum lagi dengan sistem kredit mudah dan cepat yang

bisa didapatkan oleh konsumen melalui penyedia kredit kendaraan menciptakan

roda perdagangan yang stabil dan berkesinambungan. Masyarkat Indonesia lebih

condong untuk memilih produk otomotif asal Jepang karena harganya yang

terjangkau, mudahnya sistem kredit, dan keberadaan cabangnya bisa ditemukan

hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerintah Indonesia bertekad untuk mengubah Indonesia menjadi pusat

produksi global untuk manufaktur mobil dan ingin melihat produsen-produsen

mobil yang besar untuk mendirikan pabrik-pabrik di Indonesia karena negara ini

bertekad untuk menggantikan Thailand sebagai pusat produksi mobil terbesar di

71 Novita Intan Sari, Pemerintah ungkap kesalahan Ford hingga harus tutup di Indonesia, diakses

dari https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-ungkap-kesalahan-ford-hingga-harus-tutup-di-

indonesia.html, (05/08/2017, 15.51 WIB).

Page 34: BAB III PERANAN KEIRETSU, KETERLIBATAN PEMERINTAH …eprints.umm.ac.id/40586/4/BAB III.pdf · terbukanya ekonomi kawasan baru (A new open regionalism) 2 ASEAN. Terbukanya ekonomi

104

Asia Tenggara dan wilayah ASEAN. Dalam jangka panjang, Pemerintah ingin

mengubah Indonesia menjadi sebuah negara pemanufaktur mobil yang independen

yang memproduksi unit-unit mobil yang seluruh komponennya dibuat di

Indonesia.72

Dengan demikian, proteksi pasar nasional akan menguat dan dapat

mengurangi ketergantungan impor dari negara-negara lain (contoh: proteksi pasar

nasional dari masuknya daya saing otomotif asal India, China, Eropa, dan AS). Apa

yang telah dan sedang dilakukan oleh Jepang sebagai pusat produsen dan negara-

negara Asia Tenggara sebagai pemasok utama Jepang menarik perhatian berbagai

kalangan terutama tokoh penting dunia (seperti Donald Trump) yang menilai bahwa

apa yang dilakukan Jepang jelas tidak menguntungkan bagi perdagangan bebas

dengan dunia Barat dalam sektor otomotif.

72 Industri Manufaktur Otomotif Indonesia., Loc. Cit.