Upload
vanthien
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA
PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC
3.1 Pengertian
Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin. Pada motor TOYOTA COROLA
1300 CC ada beberapa komponen yang sangat penting yang mendukng kinerja
sebuah mesin. Komponen tersebut adalah : torak, batang torak, poros engkol dan
mekanisme katup. Sedangkan tempat terjadinya proses pembakaran adalah linier
silinder dan tempat dudukan mekanisme katup adalah kepala silinder.
Pengaturan komponen utama adalah pengukuran yang dilakukan pada
lomponen utama pada sebuah motor untuk mengetahui berapa besar keausan yang
terjadi pada komponen tersebut setelah dipakai beberapa tahun. Dengan terjadinya
keausan pada komponen mengakibatkan kinerja mesin berkurang dan daya mesin
berkurang.
3.2 Komponen–Komponen Utama pada Mesin TOYOTA COROLA 1300 CC
3.2.1 Silinder Linier
silinder linier adalah tempat terjadinya proses pembakaran pada sebuah
motor. Dimana panas yang dihasilkan akan dirubah menjadi tenaga mekanik
dengan adanya gerak turun naik torak dalam tiap-tiap silinder.
Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier silinder
dahulu dilakukan pengukuran, dan hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Ukuran standar Linier Silinder
SILINDER ATAS TENGAH BAWAH
I 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm
II 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm
III 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm
IV 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm
Hasil pengukuran linier silinder
SILINDER ATAS TENGAH BAWAH
I 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm
II 75,70 mm 75,70 mm 75,70 mm
III 75,85 mm 75,85 mm 75,85 mm
IV 75,70 mm 75,70 mm 75,70 mm
Dari hasil pengukuran diatas diketahui bahwa linier silinder belum
mengalami over size dan keausan sebesar 0,85 mm tetapi linier silinder masih dapat
digunakan. Karena keausan silinder belum melewati 85,10 mm.
Gambar 3.1 Silinder Liner
3.2.2 Piston
Piston berfungsi untuk mengoperasikan campuran bahan bakar dan udara
dalam ruang bakar. Pada motor TOYOTA COROLA 1300 CC menggunakan empat
piston, dari pemeriksaan yang dilakukan demua piston masih dalam keadaan baik,
dengan data hasil pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.2. Data Hasil Pengukuran Pada Piston (mm)
Ukuran Standar (mm)
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 74,96 mm 74,96 mm 74,96 mm 74,96 mm
L 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm
d 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm
Hasil Pengukuran Piston
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm
L 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm
d 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm
Dari hasil pengukuran di atas torak belum mengalami over size dan torak
masih dapat digunakan karena keausan belum melewati 75,50 mm.
Gambar 3.2. Piston
3.2.3 Connecting Rod
Connecting rod berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros
engkol.
Pada motor TOYOTA COROLA 1300 cc mengunakan batang penghubun
biasa berjumlah 4 (empat) buah. Connecting rod banyak mengalami keausan
biasanya pada bagian-bagian yang behubungan dengan metal jalan, akan tetapi
keausan ini tidak terlalu besar karena bertahn oleh metal jalan tersebut sehingga
masih dapat berfungsi dengan baik, dengan data hasil pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.3. Data hasil pengukuran pada Batang Torak
Ukuran Standar (mm)
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 41 mm 41 mm 41 mm 41 mm
d 18 mm 18 mm 18 mm 18 mm
L 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm
T 24 mm 24 mm 24 mm 24 mm
Hasil Pengukuran (mm)
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 41 mm 41 mm 41 mm 41 mm
d 18 mm 18 mm 18 mm 18 mm
L 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm
T 24 mm 24 mm 24 mm 24 mm
Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa kelonggaran antara
bushing dan pena torak masih dapat digunakan bila pena torak dilumasi dengan oli
mesin, pena dapat ditekan dengan ibu jari pada temperatur normal.
Gambar 3.3. Connecting rod (batang torak)
3.2.4 Ring Piston
pada motor TOYOTA COROLA 1300 cc menggunakn dua buah ring
kompresi dan satu buah ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah
kebocoran kompresi dan ring oli berfungsi untuk mencegah ikut terbakarnya oli
pada waktu langkah kompresi. Karena ring piston selalu mengalami gesekan
terhadap dinding silinder, maka ring piston akan mengalami keausan.
Semua ring piston masih dalam keadaan baik, dengan data hasil pengukuran
sebagai berikut :
Tabel 3.4. Data Hasil pengukuran pada ring piston (mm)
Ukuran standar (mm)
JENIS T D
RING I 2,50 mm 78,95 mm
RING II 2 mm 78,95mm
RING OLI 3,75 mm 78,95mm
Hasil pengukuran ring piston
SILINDER I
JENIS T D
RING I 2,50 mm 84,05 mm
RING II 2 mm 79,95 mm
RING OLI 3,75 mm 79,98 mm
SILINDER II
JENIS T D
RING I 2,50 mm 84,05 mm
RING II 2 mm 79,95 mm
RING OLI 3,75 mm 79,98 mm
SILINDER III
JENIS T D
RING I 2,50 mm 84,05 mm
RING II 2 mm 79,95 mm
RING OLI 3,75 mm 79,98 mm
SILINDER IV
JENIS T D
RING I 2,50 mm 84,05 mm
RING II 2 mm 79,95 mm
RING OLI 3,75 mm 79,98 mm
Hasil pengukuran celah samping (Side Clereance) dan celah ujung (End
Gep)
Ukuran standar (mm)
JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,15 mm 10,85 mm
RING II 2,60 mm 10,55 mm
RING OLI 4,10 mm 6,10 mm
Hasil pengukuran (mm)
SILINDER I
JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,18 mm 10,90 mm
RING II 2,55 mm 10,60 mm
RING OLI 4,15 mm 7,15 mm
SILINDER II
JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,20 mm 11,39 mm
RING II 2,60 mm 10,55 mm
RING OLI 4,13 mm 6,12 mm
SILINDER III
JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,16 mm 10,40 mm
RING II 2,55 mm 10,60 mm
RING OLI 4,05 mm 6,00 mm
SILINDER IV
JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,17 mm 10,90 mm
RING II 2,53 mm 10,60 mm
RING OLI 4,13 mm 6,15 mm
Gambar 3.4. Cincin torak
3.2.5 Pena Piston
Pena piston berfungsi menghubungkan piston dengan connecting rod
(batang torak).
pada motor Toyota Corola 1300 cc ini, pena pistonnya masih dalam
keadaan baik dan tidak banyak mengalami keausan sehingga masih berfungsi
dengan keadaan baik, dengan data hasil pengukuran sebagai berikut.
Tabel 3.5 Data Hasil Pengukuran Pada Pena Piston
Ukuran Standart (mm)
DIMENSI SILINDER I SILINDER II SILINDER III SILINDER IV
L 60.90mm 60.90mm 70.90mm 60.90mm
D 17.85mm 17.85mm 17.85mm 17.85mm
d 11mm 11mm 11mm 11mm
Hasil Pengukuran (mm)
DIMENSI SILINDER I SILINDER II SILINDER III SILINDER IV
L 60,90 mm 60,90 mm 60,90 mm 60,90 mm
D 17,85 mm 17,85 mm 17,85 mm 17,85 mm
d 11 mm 11 mm 11 mm 11 mm
B B
Gambar 3.5. Pena piston
3.2.6 Katup
Katup berfungsi sebagai pintu saluran masuk dan saluran buang. Sedangkan
bagian katup yang mengalami keausan adalah bagian kepala katup karena
berhubungan langsung dengan panas pembakaran.
Pada motor Toyota Corola 1300 cc ini semua katup masih dalam keadaan
baik, sedangkan kerak yang terdapat dalam kepala katup buang masih dapat dengan
mudah dibersihkan sehingga keadaannya benar-benar baik, dengan data hasil
pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.6. Data Hasil Pengukuran Pada Katup (mm)
Ukuran Standar (mm)
KATUP MASUK (IN)
SILINDER L D Dt T
I 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
II 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
III 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
IV 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
Dari hasil pengukuran diketahui bahwa katup masih dalam keadaan baik
dan belum mengalami kerusakan.
KATUP BUANG (EX)
SILINDER L D Dt T
I 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
II 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
III 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
IV 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
Hasil Pengukuran (mm)
HASIL MASUK (IN)
SILINDER L D Dt T
I 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
II 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
III 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
IV 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm
KATUP BUANG (EX)
SILINDER L D Dt T
I 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
II 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
III 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
IV 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm
Gambar 3.6. Katub
3.2.7 Pegas Katup
Pegas katup berfungsi untuk menekan katup agar dapat menutup, pada
motor Toyota Corola 1300 cc pada setiap katup terdapat 1 (satu) buah pegas.
Pada motor bensin Toyota Corola 1300 cc ini semua pegas katup masih
dalam keadaan baik, dan kelenturannya masih baik, dengan data hasil pengukuran
sebagi berikut :
Tabel 3.7. Data Hasil Pengukuran Pada Peags Katup (mm)
Ukuran Standar (mm)
PEGAS KATUP MASUK
SILINDER L D
I Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
II Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
III Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
IV Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
Dari hasil pengukuran diketahui bahwa pegas katup masih dalam keadaan
baik dan masih bisa digunakan.
PEGAS KATUP BUANG
SILINDER L D
I Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
II Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
III Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
IV Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
Hasil Pengukuran (mm)
PEGAS KATUP MASUK
SILINDER L D
I Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
II Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
III Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
IV Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm
PEGAS KATUP BUANG
SILINDER L D
I Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm
II Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm
III Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm
IV Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm
Gambar 3.7. Pegas Katup
3.2.8 Rocker Arm Dan Rocker Shaf
rocker arm berfungsi untuk mendorong katup untuk gerakan membuka dan
menutup katup dengan pegas. Pada motor Toyota Corola 1300 cc. Gerakan rocker
arm langsung digerakkan oleh poros cam.
Rocker shaf berfungsi untuk menempatkan rocker arm atau sebagai
dudukan rocker arm.
Semua rocker arm dan rocker shaf masih dalam keadaan baik, dengan data
hasil pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.8 Data Hasil Pengukuran Rocker Arm Dan Rocker Shaf (mm)
Ukuran Standar (mm)
ROCKER ARM
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm
L 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm
T 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm
A 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm
ROCKER SHAFT
DIMENSI I II
D 17,45 mm 17.45 mm
L 27,60 mm 27,60 mm
Hasil pengukuran (mm)
ROCKER ARM
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm
L 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm
T 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm
A 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm
ROCKER SHAFT
DIMENSI I II
D 17,45 mm 17.45 mm
L 27,60 mm 27,60 mm
Dari hasil pengukuran dapat diketahui bahwa rocker arm dan rocker shaft
masih dalam keadaan baik dan masih bisa digunakan.
Gambar 3.8. Rocker Arm dan Rocker Shaft
3.2.9 Cam Shaft
Cam shaf berfungsi untuk menggerkkan rocker arm pada motor bensin
TOYOTA COROLA 1300 cc menggunakan 1 poros nok (cam) atau dengan jenis
OHV (Over Head Valve).
Tabel 3.9. hasil pengukuran dari poros cam (mm)
Ukuran Standar (mm)
DIAMETER CAM SHAF
DEPAN TENGAH BELAKANG
Diameter Luar Cham Shaft 13,00 mm 18,50 mm 25,00 mm
TINGGI TONJOKAN CAM
KATUP MASUK KATUP BUANG
SILINDER I 23,00mm 20,00mm
SILINDER II 23,00mm 20,00mm
SILINDER III 23,00mm 20,00mm
SILINDER IV 23,00mm 20,00mm
Hasil Pengukuran (mm)
DIAMETER CAM SHAFT
DEPAN TENGAH BELAKANG
Diameter Luar Cham Shaft 12,95mm 18,54mm 24,85mm
TINGGI TONJOKAN CAM SILINDER IV
KATUP MASUK KATUP BUANG
SILINDER I 22,85mm 19,90mm
SILINDER II 22,85mm 19,90mm
SILINDER III 22,85mm 19,90mm
SILINDER IV 22,85mm 19,90mm
Dari hasil yang dilakukan diketahui bahwa cam shaf masih dalam keadaan
baik dan masih dapat digunakan.
Gambar 3.9. Cam Shaft
3.2.10 Poros Engkol (Crank Shaft)
Poros engkol berfungsi untuk menghasilkan gerak rotasi dan menjaga gerak
piston selanjutnya. Poros engkol pada TOYOTA COROLA 1300 cc mempunyai
beberapa bagian, yaitu:
a. Crank jaurnal
Crank jaurnal adalah bagian-bagian yang berputar pada kedudukannya. Pada
crank jaurnalterdapat bantalan yang disebut metal duduk yang berfungsi
mencegah keausan pada crank jaurnal dan pada dudukannya.
b. Crank pin
Crank pin merupakan tempat pemasangan ujung besar batang penghubung.
Pada crank pin terdapat bantalan untuk mencegah keausan. Bantalan ini disebut
metal jalan.
Pada poros engkol yang mengalami keausan adalah pada bagian yang
berhubungan dengan metal.
Poros engkol pada Toyota Corola masih dalam keadaan baik, dengan data hasil
pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.10. Data Hasil Pengukuran Poros Engkol (mm)
Ukuran Standar (mm)
SILINDER D. Main Journal D. Main pin
I 49,50 mm 41,30 mm
II 49,50 mm 41,30 mm
III 49,50 mm 41,30 mm
IV 49,50 mm 41,30 mm
Hasil Pengukuran (mm)
SILINDER D. Main. J D. main pin
I 49,50 mm 41,00 mm
II 49,25 mm 41,05 mm
III 49,10 mm 41,10 mm
IV 49,05mm 41,00 mm
Dari hasil pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa poros engkol masih
dalam keadaan baik dan masih dapat digunakan.
Gambar 3.10. Poros Engkol