24
47 BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas a. Pasien Nama : An D Umur : 2 tahun 2 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Agama : Islam Alamat : Bangetayu, Semarang Tanggal Masuk : 19 maret 2010 Jam 18.00 No.Register : 149407 Diagnosa Medis : GEDS Tanggal Perkajian: 20 maret 2010, pukul 08.30 b. Penanggung Jawab Nama : Tn. J Umur : 30 tahun Jenis Kelamin : Laki - laki Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta Hubungan dengan klien : Ayah

BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

47

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas

a. Pasien

Nama : An D

Umur : 2 tahun 2 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Bangetayu, Semarang

Tanggal Masuk : 19 maret 2010 Jam 18.00

No.Register : 149407

Diagnosa Medis : GEDS

Tanggal Perkajian: 20 maret 2010, pukul 08.30

b. Penanggung Jawab

Nama : Tn. J

Umur : 30 tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Hubungan dengan klien : Ayah

Page 2: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

48

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Saat pengungkapan dilakukan pada tanggal 20 maret 2010 pukul

08.30 WIB. Klien buang air besar 5 kali, konsistensi cair, ada ampas

sedikit.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Sebelum masuk rumah sakit, tepatnya pada tanggal 17 maret 2010

anak buang air besar dengan frekuensi 5 kali sebanyak 3 sdm/BAB.

Anak demam sudah dua hari ini. Malam harinya oleh Ibu, anak

dibawa ke Bidan dan diberi puyer (antibiotik, dan obat diare). Anak

masih mau makan nasi lembik dengan sayur bening dan mau minum

ASI. Buang air kecil dengan frekuensi 5 kali. Kemudian anak dibawa

ke UGD Sultan Agung karena tidak ada perbaikan lalu dipondokkan.

Di Admission note tertulis keluhan utama panas sejak hari sabtu, diare

sejak hari sabtu cair, tidak ada lendir , tidak ada darah, mual , muntah .

Keadaan umum composmentis, ubun-ubun agak cekung, konjungtiva

anemis, sklera anikterik, Berat badan = 12,5 kg, S = 36,8oC.

Diagnosa medis yaitu Gastroenteritis Dehidrasi Sedang (GEDS).

Pengobatan yang diberikan infus Ringer Laktat 10 tetes per menit

makro, parasetamol 100 gram, zinkid 1x 10 mg,3x1 kalau perlu.

c. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu

Ibu klien mengatakan An.D sudah dua kali ini dirawat di Rumah Sakit

dengan keluhan yang sama, tidak mempunyai riwayat seperti asma,

Page 3: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

49

kejang dan batuk lama.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam anggota keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit

gastroenteritis.

e. Riwayat imunisasi

IMUNISASI FREKUENSI UMUR KETERANGAN

A. DASAR

BCG 1 kali 0 bulan Skar 0,3 x 0,5 mm

Hepatitis B 4 kali 0,2,3,4 bulan Di Puskesmas

DPT 3 kali 2,3,4 bulan Di Puskesmas

Polio 4 kali 2,3,4,9 bulan Di puskesmas

Campak 1 kali 9 bulan Di Puskesmas

f. Perkembangan dan kepandaian : (dari lahir sampai sekarang)

Motorik kasar Umur Perkembangan dan kepandaian

Aspek yang

berhubungan dengan

pergerakan dan sikap

tubuh atau dengan

menggunakan otot-otot

tubuh yang besar.

1 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

6 bulan

7 bulan

9 bulan

12 bulan

Tangan dan kaki bergerak aktif

Miring

Mengangkat kepala ketikatengkurap

Berbalik dari terlentang ke tengkurap

atau sebaliknya

Merangkak/ duduk sendiri

Berjalan dengan berpegangan

Berjalan sendiri tanpa jatuh

Page 4: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

50

12 bulan

sampai

sekarang

Berjalan cepat

Motorik halus

aspek yang

berhubungan dengan

kemampuan anak untuk

mengamati sesuatu,

melakukan gerakan

yang melibatkan

bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan

dilakukan otot-otot

kecil, tetapi

memerlukan koordinasi

yang cermat

3 bulan

5 bulan

8 bulan

14 bulan

Memegang mainan, meraih /

menggapai

Mengambil mainan dengan tangan

Memindahkan benda dan memegang

benda kecil

Memungut benda kecil dengan ibu

jari dan telunjuk

Bahasa

(kemampuan untuk

memeberi respon

terhadap suara,

mengikuti perintah, dan

bicara spontan)

2 bulan

4 bulan

7 bulan

9 bulan

12 bulan

Mengoceh spontan

Belum bereaksi jika dipanggil nama

Mulai merespon jika dipanggil

Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

Belajar mengatakan satu atau dua

kata (mama, papa)

Sosial 1 bulan Menatap muka

Page 5: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

51

(aspek yang

berhubungan dengan

kemampuan mandiri,

bersosialisasi dan

berinteraksi dengan

lingkungannya)

2 bulan

6 bulan

9 bulan

12 bulan

Tersenyum spontan

Menengok kearah sumber suara

Makan sendiri minum sendiri

Membedakan orang yang belum

dikenal dan tidak takut dengan orang

lain

Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur.

3. Pola Kesehatan Fungsional Gordon

a. Persepsi orang tua klien tentang kesehatan diri baik karena menjaga

kesehatan adalah penting, pengetahuan dan persepsi orang tua klien

tentang penyakit anaknya baik karena orang tua klien mengetahui

tentang penyakit anaknya yaitu sakit diare. Upaya yang biasa di

lakukan dalam mempertahankan kesehatan yaitu perawatan diri,

makan makanan yang bergizi. Apabila klien sakit ataupun keluarga

klien ada yang mengalami masalah kesehatan diperiksakan di

Puskesmas atau dokter terdekat untuk memperoleh pengobatan.

Keadaan lingkungan tempat tinggal klien bersih.

b. Pola Nutrisi dan Metebolik

Pola makanan klien sebelum sakit sehari 3 x dengan porsi habis

jenis nasi, sayur, buah dan lauk. Setelah sakit dan dirawat di Rumah

Sakit klien makan 3 x sehari dengan porsi sedikit jenis bubur/lunak,

sayur, lauk, buah dan terkadang mendapat snack. Dalam keadaan sakit

Page 6: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

52

saat ini, mempengaruhi pola makanan klien karena klien tidak nafsu

makan, ada keluhan mual atau muntah, jadi ada resiko perubahan

nutrisi.

Makanan yang disukai klien yaitu nasi sayur sup, klien tidak ada

riwayat alergi makan makanan. Orangtua klien mengatakan tidak ada

keyakinan atau kebudayaan yang bertentangan / yang mempengaruhi

diet. Kurang lebih sejak klien sakit (+ 2 hari yang lalu) klien

mengalami penurunan berat badan dari 13 kg sekarang 12,5 kg. Pola

minum klien menurun, klien minum sehari kurang lebih 6-8 gelas,

jenis air putih dan susu. Selama di rawat diRuang Baitul athfal klien

mendapat cairan perental WIDA RL 10 tpm.

c. Pola Eliminasi

1) Eliminasi Feses

Sebelum sakit pola buang air besar klien sehari 1 x diwaktu pagi

hari, warna kuning kecoklatan, lembak. Tapi setelah / selama

sakit sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit diRuang

Baitul athfal sehari lebih dari 3 x, warna kuning, encer cair,

klien tidak terpasang colostomy ileostomy.

2) Eliminasi Urin

Klien sebelum sakit buang air kecil sehari 4-6 x, warna warna

kuning kejernihan, kira-kira sekali buang air kecil 1 gelas (200

ml). Setelah sakit dan selama dirawat buang air kecil kilen

sehari 2-3 x warna kuning, sekali buang air kecil kira-kira ½

Page 7: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

53

gelas (30-100 ml). Tidak ada keluhan seperti inkontiensia,

retensio, sakit/nyeri, dan tidak terpasang alat bantu untuk buang

air kecil yaitu kateter.

d. Pola Aktivitas dan Latihan

Sebelum sakit aktivitas klien sehari-hari yaitu bermain dengan ibunya.

Tetapi semenjak sakit klien sering menangis dan rewel, diajak

bermain oleh ibunya tidak mau.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Klien sebelum sakit lama tidur ± 6-7 jam sehari mulai jam 21.00

sampai jam 04.00 – 04.30, sebelum tidur klien biasa berdoa terlebih

dahulu bersama orangtuanya.

f. Pola Persepsi dan Kognitif

Klien tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi

yaitu penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap maupun sensasi

perubahan. Klien juga tidak menggunakan alat bantu pendengaran

maupun alat bantu penglihatan.

Persepsi klien terhadap nyeri dengan karateristik :

1) Paliatif

Nyeri pada perut.

2) Quality

Nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk

3) Rasio

Skala nyeri 6

Page 8: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

54

4) Severe

Nyeri meningkat ketika dipakai beraktivitas.

5) Time

Sejak + 2 hari, nyeri perut mulai terasa karena diare, dan nyeri

kira-kira 1-2 menit tapi saat pengkajian nyeri lebih dari 2 menit.

g. Pola Hubungan dengan Orang Lain

Hubungan pasien dengan orang lain seperti keluarga, pasien lain dan

petugas kesehatan (perawat, dokter, dll) baik, keadaan penyekit klien

tidak mempenharuhi hubungan tersebut. Kemampuan klien dalam

berkomunikasi kurang jelas tetapi mampu mengerti orang lain. Orang

yang terdekat dan lebih berpengaruh pada klien adalah ibunya.

h. Pola Reproduksi dan Seksual

Klien sudah mengerti jenis kelaminnya yaitu perempuan.

i. Persepsi dan Konsep Diri

Hal yang dipikirkan oleh orangtua klien saat ini yaitu mempunyai

harapan setelah anaknya di rawat dan melalui pengobatan, klien dapat

sembuh dan dapat beraktivitas bermain seperti biasa. Saat pengkajian

dan selama interaksi klien tidak menunjukkan perasaan sedih tapi

yang dirasakan nyeri di perut.

1) Citra dari / Body Image

Klien belum mengerti tentang citra diri

2) Identitas Diri

Page 9: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

55

Klien bernama An. D jenis kelamin perempuan yang tinggal di

Tembalang Semarang. Sebelum di rawat status dan posisi klien

sebagai anak, klien merasa senang selama ini yang dapat

bermain dengasn ibunya

3) Peran Diri

Peran yang diemban di dalam keluarga sebelumnya diriwayat,

biasa membantu suami, melayani suami dalam suka maupun

duka, mengerjakan tugas rumah tangga, tetapi selama di rawat

tugas itu pun ia tinggalkan.

4) Ideal Diri

Harapan orangtua klien yaitu nyeri hilang. BAB normal dan

cepat sembuh supaya dapat beraktivitas seeprti biasa.

5) Harga Diri

Klien belum mengerti tentang harga diri.

j. Pola Mekanisme Koping

Klien belum dapat mengambil keputusan sendiri.

k. Pola Nilai Kepercayaan / keyakinannya

Keluarga klien beragama Islam sehingga orangtua klien yakin bahwa

yang memberi sehat maupun sakit adalah Allah SWT. Alhamdullilah

klien tidak ada keyakinan / kebudayaan yang bertentangan dengan

kesehatan maupun dalam pengobatan yang dijalani.

Page 10: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

56

4. Pengkajian Fisik

a. Penampilan / keadaan umum : tampak rewel

b. Tingkat kesadaran : composmetis

c. Tanda – tanda vital

Suhu axila : 36,8° C

Respirasi rate : 29 x /menit, irama : teratur, tipe thorako abdominal

Nadi : 120 x/menit,irama teratur

d. Pengukuran Antropometri

Berat Badan : 12,5 kg

Tinggi Badan : 78 cm

Lingkar Lengan Atas : 13 cm

e. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada luka

Rambut : Hitam, pendek, bersih

Mata : kemampuan penglihatan normal, konjungtiva anemis,

sklera tidak ekterik, tidak ada sekret.

Hidung : Tidak ada sekret, tidak memakai selang oksigen, tidak ada

epistaksis

Telinga : Kemampuan mendengar normal, simetris tubuh, tidak ada

nyeri, tidak ada sekret / pembengkakan

Mulut : Selaput mukosa kering, kebersihan gigi bersih.

f. Dada dan Thoraks : pergerakan dada dan thorak sama, payudara

simetris (dada simetris), tidak nampak penggunaan otot bantu

pernafasan

Page 11: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

57

g. Paru-paru

Inspeksi : pergerakan dada sama, tidak adan jejas

Perkusi : Sonor seluruh lapang pandang

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Akskultasi: Vesikuler

h. Jantung

Inspeksi : Ictus Cordis tak nampak, tidak ada jejas, pergerakan dada

simetris

Perkusi : tidak ada nyeri ketuk

Palpasi : Ictus Cordis teraba di SIC V 2 cm medial line midle costa

sternum, tidak ada nyeri tekan.

Auskultasi : Tidak ada tambahan bunyi S3, mur mur dan gallop tidak

ada

i. Abdomen

Inspeksi : tidak ada luka, bentuk simetris

Akskultasi : bising usus > 30 x /menit

Perkusi : timpani

Palpasi : adanya nyeri tekan

j. Genital : tidak menggunakan kateter

k. Ekstremitas : Kuku bersih, turgor jelek, capilary refill time > 3 detik,

untuk mobilitas dan keamanan (koordinasi otot, pergerakan tubuh) di

semua ekstremitas baik, terpasang infus Ringer laktat di ekstremitas

atas dekstra.

Page 12: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

58

5. Data penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium 19 maret 2010

1) Pemeriksaan darah rutin

Parameter Hasil Nilai Normal Unit

Hematology Automatik

Leukosit 11,3 4,6-10,6 10e3/ul

Eritrosit 4,5 4,2-5,4 10e3/ul

Hemoglobin 10,5 12,0-18,0 gr/dl

Hematokrit 34,7 37-47 %

MCV 77,1 81-99 fl

MCH 23,3 27-31 pg

MCHC 30,3 33-37 gr/dl

Trombosit 499 150-450 10e3/ul

Differential Telling Mikroskopois

Basofil 0 0 %

Eosinofil 2 0-5 %

Netrofil staf 2 0-3 %

Netrofil segment 36 40-74 %

Limfosit 59 10-48 %

Monosit 1 0-8 %

Penunjang

Gol. Darah A

Page 13: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

59

2) Pemeriksaan feses segar

a) Makroskopis

Item yang diperiksa Hasil

Warna Kuning

Konsistensi Cair

Darah Tidak ada

Lendir Tidak ada

b) Mikroskopis

Item yang diperiksa Hasil

Eritrosit Negatif

Leukosit Negatif

Amuba, Negatif

Telur cacing Negatif

Sisa daging Negatif

Sisa makanan Positif

Kristal Negatif

Amilum Negatif

Lemak Negatif

b. Terapi

Infus ringer laktat 40 tetes per menit, Injeksi Lapixime 3x200 mg,

Injeksi Corsona 3 x 1/2 ampul, Lacto B 1x1 sachet, Nifudiar 3x1

sendok teh, Damaben drop 3x7 tetes, Sanmol drop 0,8 cc.

Page 14: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

60

c. Diit tinggi kalori tinggi potein

Bubur tempe wortel, Kebutuhan 1125 kkalori

B. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

1. Data Subyektif:

“Ibu klien mengatakan anaknya

BAB sehari lebih dari 3-4 x

dengan konsisten encer/cair”

Data Obyektif:

turgor jelek, mukosa bibir kering,

klien tampak lemah, Capillary

refill time > 3 detik

Terpasang infus RL 40 tpm

Intake Output

Minum 200 ml BAB 200

Makan 62,5 BAK 200

Infus 300 ml+ Iwl 161,3

562,5 ml Muntah 20 ml+

581,3ml

B = - 18,8

Defisit

volume cairan

Output yang

berlebihan

2. Data Subyektif =

ibu klien menyatakan anaknya

Gangguan rasa

nyaman: nyeri

Kram abdomen

Page 15: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

61

nyeri di bagian perut

Data Obyektif :

Skala nyeri 4, klien terkadang

rewel, nadi 98 x / menit

3. Data Subyektif :

“Orang tua klien mengetatakan

sejak sakit nafsu makan anaknya

berkurang, setiap makan selalu

mual dan muntah, sebelum sakit

berat badannya 13kg, sekarang

12,5kg”

Data Obyektif:

Klien terlihat lemas, mukosa bibir

kering, mual dan mutah, lingkar

lengan atas 10 cm, konjungtiva

anemis, hemoglobin 10,5 g/dl,

berat badan 12,5 kg

Perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

Nafsu makan

menurun

C. Diagnosa Keperawatan

Pada tanggal 20 maret 2010 telah ditemukan diagnosa keperawatan yaitu :

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan sekunder akibat

diare.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kram abdomen

Page 16: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

62

sekunder akibat gastroentritis

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake

tidak adekuat, anoreksia, mual muntah, tidak adekuatnya bsorbsi usus

terhadap zat gizi

D. Intervensi Keperawatan

No Tanggal Tujuan dan KH Intervensi Rasional

I

20-3-

2010

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

2 x 24 jam, dapat

mempertahankan

keseimbangan cairan

dan elektrolit,

dengan kriteria hasil

:

Turgor baik

CRT < 2 detik

Mukosa lembab

Tidak pucat

1. Kaji tanda – tanda

dehidrasi

2. monitor intake

dan output

3. Anjurkan klien

untuk minum

setelah BAB,

minum yang

banyak

4. Pertahankan

cairan parental

1. untuk

mengetahui

tingkat

dehidrasi dan

mencegah syok

hipovolenik

2. Untuk

mengetahui

balance cairan

3. Untuk

mengembalikan

cairan yang

hilang

4. Untuk

mempertahanka

Page 17: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

63

II

III

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

2 x 24 jam, nyeri

klien hilang, rasa

nyaman terpenuhi,

dengan kriteria hasil

:

Klien mengatakan

secara verbal nyeri

berkurang

Rileks dan nyaman

Skala nyeri 0

Nadi dalam batas

normal 60-90x/menit

Setelah dilaksanakan

tindakan

keperawatan 2 x 24

jam, nutrisi

dengan elektrolit

1. Kaji karakteristik

nyeri yang dialami

pasien

2. Ubah posisi klien

bila terjadi rasa

nyeri, arahkan

posisi yang paling

nyaman

3. Beri kompres yang

hangat di perut

4. Kolaborasi untuk

mendapatkan obat

analgetik

1. timbang Berat

badan tiap hari

n cairan

1. Untuk

menentukan

tindakan dalam

mengatasi nyeri

2. posisi yang

nyaman dapat

mengurangi

nyeri

3. Untuk

mengurangi

perasaan keram

di perut

4. Untuk memblok

syarat yang

menimbulkan

nyeri

1. Untuk

mengetahui

terjadinya

penurunan

Page 18: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

64

terpenuhi dengan

kriteria hasil :

Berat badan sesuai

usia

Nafsu makan

meningkat

Tidak mual, muntah

2. Beri klien makan

sedikit tapi sering

3. Anjurkan klien

untuk makan

dalam keadaan

hangat

4. Kolaborasi

pemberian obat

antiemetik

2. Untuk

memenuhi

nutrisi

3. Keadaan hangat

dapat

meningkatkan

nafsu makan

4. Untuk

menghilangkan

mual

E. Implementasi

No Tanggal Implementasi Respon perkembangan Ttd

I

20-3-2010

08.30

09.30

Mengkaji tanda-tanda

dehidrasi

Menganjurkan kepada

klien untuk banyak

S : “ibu klien mengatakan BAB

anaknya sehari lebih dari 3-4x

dengan konsisten encer lancer

O : turgor jelek, mukosa kering,

capillary refill time > 3 detik,

pucat

S : ibu klien mengatakan ya…!

O : ibu klien mendengarkan dan

Page 19: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

65

II

12.30

14.00

08.30

minum apalagi setelah

BAB

Mempertahankan

cairan parenteral

dengan mengganti

yang baru karena habis

Monitor (menghitung)

intake dan output

Mengkaji karakteristik

nyeri

memperhatikan apa yang

didengarkan

S : -

O : Cairan infuse terpasang

Ringer laktat yang baru dengan

tetesan 20 tetes per menit

S : “ibu klien mengatakan

anaknya minum 2 gelas, makan ¼

porsi, BAB 2x encer, BAK 1x

O : - cairan infus sisa 400ml

Balance cairan

Intake Output

Minum 200 ml BAB 200

Makan 62,5 BAK 200

Infus 300 ml+ Iwl 161,3

562,5 ml Muntah 20 ml+

581,3ml

B = - 18,8

S : “Klien mengatakan nyeri di

perut”.

Page 20: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

66

III

08.40

09.15

09.45

10.30

11.00

Memberi kompres

hangat di perut

Mengubah posisi dan

mengarahkan posisi

yang paling nyaman

Menganjurkan untuk

makan sedikit tapi

sering

Memberikan injeksi

lapixime 200mg

Menganjurkan ibu

klien untuk

memberikan makan

O : skala nyeri 4, klien terkadang

rewel, nadi 98 x/menit

S : “Klien mengatakan terima

kasih”

O : kompres diletakkan di perut

S : “Klien mengatakan posisi

sudah agak nyaman”

O : Klien tampak nyaman sambil

di kompres

S : ibu klien mengatakan ya…!

O: Klien mendengarkan dan

menganggukan kepala

S : Ibu klien mengatakan ya

terima kasih.

O : terapi masuk lapixime 200 mg

S : “Ibu klien mengatakan akan

mencoba”

O : Klien mendengarkan

Page 21: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

67

pada keadaan hangat

I

21-3-2010

08.30

10.30

14.00

Mengkaji tanda-tanda

dehidrasi

Mempertahankan

cairan parenteral

dengan mengganti

yang baru

Memonitor

(mengukur) intake dan

output

S : ibu klien mengatakan anaknya

BAB sehari 1 sampai 2 kali sudah

tidak encer

O : turgor kulit cukup baik,

mukosa lembab, capillary refill

time < 3 detik, tidak pucat

S “ ibu klien mengatakan terima

kasih.”

O : cairan infus Ringer laktat

terpasang baru dengan tetesan 20

tetes per menit

S :“ibu klien mengatakan

anaknya tadi minum habis 2 ½

gelas, makan habis 1 porsi bubur,

BAB 1-2x sudah tidak encer,

BAK 2x

O : cairan infus sisa 300 ml

Balance cairan :

Intake output

Page 22: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

68

II

III

08.30

13.30

11.00

13.30

Mengkaji karakteristik

nyeri dengan skala

nyeri 0-10

Menganjurkan klien

untuk banyak istirahat

Memberikan injeksi

lapixime 200mg dan

corsona

Menimbang Berat

badan klien

Minum 500 mL BAB 250 mL

Makan 500 mL BAK 600 mL

Infus 300 mL IWL 161,3 mL

1300mL 1011 mL

Balance = + 289

S : orangtua klien mengatakan

anaknya sudah tidak rewel lagi

O : skala nyeri 0, klien tenang dan

rileks, nadi 98x/ menit

S :orangtua klien mengatakan ya.”

O : klien mendengarkan dan

memperhatikan

S : “ klien mengatakan ya .”

O : terapi masuk, lapixime 200mg

dan corsona

S : “ klien mengatakan ya .”

O : Berat badan klien 12,5 kg

Page 23: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

69

F. Evaluasi

No Dx tanggal Catatan perkembangan Ttd

I

II

21-3-

2010

14.00

14.00

S : ibu klien mangatakan tadi anaknya minum habis 2 ½

gelas, makan habis 1 porsi, BAB 1 sampai 2 kali sudah

tidak encer, BAK 3kali.

O : balance cairan

Intake output

Minum 500 mL BAB 250 mL

Makan 500 mL BAK 800 mL

Infus 300 mL IWL 161,3 mL

1300mL 1211 mL

Balance : + 89

Turgor cukup baik, capillary refill time < 3 detik, mukosa

lembab

A : masalah teratasi karena klien tidak mengalami defisit

P : hentikan intervensi

S : Orangtua klien mengatakan anaknya sudah tidak rewel

lagi

O : skala nyeri 0, klien tenang dan rilek, nadi 98 x/menit

A : masalah teratasi yaitu nyeri hilang dan rasa nyaman

Page 24: BAB III Pengkajian 1. a. Suku Bangsa : Jawa, Indonesiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-imnayasari...Kesan : perkembangan dan kepandaian sesuai umur. 3. Pola Kesehatan

70

III

14.00

klien terpenuhi

P : hentikan intervensi

S : Ibu klien mengatakan makan sudah habis 1 porsi, sudah

tidak mual dan muntah

O : makan habis 1 porsi, nafsu makan bertambah, tidak

mual dan muntah, berat badan masih 12,5 kg

A : masalah teratasi karena klien sudah menunjukkan

peningkatan nafsu makan, makan habis 1 porsi

P : hentikan intervensi