15
60 Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam penelitian. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Tingkat Pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM) dalam Perspektif Keuangan dan Return Saham. Pemilihan perusahaan perbankan yang tercatat di BEI dan Bursa Malaysia sebagai sumber data penelitian karena perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan terbuka dan selalu merilis laporan tahunannya sehingga dapat dengan mudah untuk mendapatkan data dari perusahaan tersebut. Pengungkapan sendiri didefinisikan sebagai pengungkapan dalam bentuk pernyataan yang mengacu pada hal-hal yang lebih spesifik, yaitu pada proses dan metodologi penyediaan informasi dan pembuatan kebijakan pengambilan keputusan yang dilakukan melalui pemahaman dan keterbukaan (Ali, 2006: 327). Sedangkan tingkat pengungkapan ERM dalam perspektif keuangan merupakan banyaknya informasi tentang implementasi ERM khususnya terkait dengan risiko keuangan perusahaan dalam laporan tahunan yang dipublikasikan pada stakeholders. Sedangkan return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

  • Upload
    ngophuc

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

60

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan

penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

penelitian.

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Tingkat Pengungkapan

Enterprise Risk Management (ERM) dalam Perspektif Keuangan dan Return Saham.

Pemilihan perusahaan perbankan yang tercatat di BEI dan Bursa Malaysia sebagai

sumber data penelitian karena perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan

terbuka dan selalu merilis laporan tahunannya sehingga dapat dengan mudah untuk

mendapatkan data dari perusahaan tersebut.

Pengungkapan sendiri didefinisikan sebagai pengungkapan dalam bentuk

pernyataan yang mengacu pada hal-hal yang lebih spesifik, yaitu pada proses dan

metodologi penyediaan informasi dan pembuatan kebijakan pengambilan keputusan

yang dilakukan melalui pemahaman dan keterbukaan (Ali, 2006: 327). Sedangkan

tingkat pengungkapan ERM dalam perspektif keuangan merupakan banyaknya

informasi tentang implementasi ERM khususnya terkait dengan risiko keuangan

perusahaan dalam laporan tahunan yang dipublikasikan pada stakeholders.

Sedangkan return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari

Page 2: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

61

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

modal awal investasi. Pendapatan investasi dalam saham meliputi keuntungan jual

beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss.

Di samping capital gain, investor juga akan menerima dividen tunai setiap tahunnya

(Samsul, 2006: 291).

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Ikhsan (2008: 88) definisi dari desain penelitian adalah rencana yang

terstruktur dari penyelidikan yang digambarkan untuk memperoleh jawaban tentang

pertanyaan penelitian. Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan

sebagai keseluruhan proses perancangan dan pelaksanaan penelitian, sedangkan

dalam arti sempit dan khusus, desain penelitian berarti prosedur pengumpulan dan

analisis data, maksudnya menguraikan tentang metode pengumpulan dan analisis data

apa saja yang digunakan untuk menjelaskan penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif. Penelitian

deskriptif merupakan studi yang meneliti status kelompok, objek, kondisi, sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Studi deskriptif juga

mempelajari tentang norma-norma atau standar, sehingga penelitian deskriptif ini

disebut survei normatif. Dalam studi deskriptif dapat diteliti masalah-masalah

normatif bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus dapat membuat

perbandingan-perbandingan antar fenomena. Sedangkan metode asosiatif merupakan

Page 3: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

62

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan diantara dua

variabel atau lebih.

Dengan metode ini penulis bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran,

atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat,

serta perbedaan antar fenomena yang diselidiki dalam hal ini tingkat pengungkapan

ERM dalam perspektif keuangan dan return saham serta mengetahui perngaruh

tingkat pengungkapan dalam perspektif keuangan terhadap return saham.

Selain itu, penulis juga melakukan event study. Event study merupakan studi

yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya

dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study atau studi peristiwa ini dapat

digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu

pengumuman. Tujuannya adalah untuk melihat reaksi pasar dalam menyerap

informasi yang dipublikasikan, yang tercermin dari return saham. Pada penelitian ini

akan diamati dampak dari pengumuman informasi dalam hal ini merupakan publikasi

laporan tahunan terhadap return saham sebelum dan sesudah publikasi laporan

tahunan.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.2.1 Definisi Variabel

Menurut Ikhsan (2008: 64) definisi variabel merupakan suatu sifat yang dapat

memiliki berbagai macam nilai. Kalau didefinisikan secara berlebihan, variabel

adalah sesuatu yang bervariasi. Variabel diekspresikan dalam bentuk simbol atau

Page 4: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

63

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai. Sesuai dengan judul penelitian

“Hubungan Tingkat Pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM) dalam

Perspektif Keuangan dengan Return Saham pada Emiten di Indonesia dan Malaysia”,

maka terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat

pengungkapan ERM dalam perspektif keuangan yang dalam penelitian ini

disimbolkan dengan (X). Pengungkapan sendiri didefinisikan sebagai

pengungkapan dalam bentuk pernyataan yang mengacu pada hal-hal yang lebih

spesifik, yaitu pada proses dan metodologi penyediaan informasi dan pembuatan

kebijakan pengambilan keputusan yang dilakukan melalui pemahaman dan

keterbukaan (Ali, 2006: 327). Sedangkan tingkat pengungkapan ERM dalam

perspektif keuangan merupakan banyaknya informasi tentang implementasi ERM

khususnya terkait dengan risiko keuangan dalam laporan tahunan perusahaan

yang dipublikasikan pada stakeholders. Tingkat pengungkapan ERM dalam

perspektif keuangan ini menggambarkan tingkat kesesuaian penyampaian

informasi dengan ketentuan yang berlaku atau indikator yang digunakan. Tingkat

pengungkapan ataupun kualitas pengungkapan memerlukan proses kuantifikasi

yang memudahkan perhitungan dalam penelitian. Penelitian-peneltian terdahulu

menggunakan DSCORE sebagai variabel yang menggambarkan perhitungan

disclosure index untuk tiap perusahaan berdasarkan serangkaian rangkuman

Page 5: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

64

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

beberapa kategori utama dalam annual report yang diberikan skor tertentu

tergantung keberadaan informasi yang disampaikan. Sama dengan penelitian

terdahulu, penelitian menggunakan DSCORE untuk mengetahui disclosure index

tiap perusahaan khususnya terkait dengan Enterprise Risk Management dalam

perspektif keuangan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan jenis variabel yang dijelaskan

atau dipengaruhi variabel independen. Variabel dependen dari penelitian ini

adalah return saham yang dalam penelitian ini disimbolkan dengan (Y). Return

saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal

investasi. Pendapatan investasi dalam saham meliputi keuntungan jual beli

saham, dimana jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss

(Samsul, 2006: 291). Return merupakan selisih dari investasi sekarang dengan

harga investasi awal. Jika investasi sekarang (Pt) lebih tinggi daripada investasi

awal (Pt-1) maka akan memperoleh keuntungan modal (capital gain), sebaliknya

apabila invetasi sekarang (Pt) lebih rendah daripada investasi periode awal (Pt-1)

maka akan terjadi kerugian modal (capital loss).

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat pengungkapan

Enterprise Risk Management (ERM) dalam perspektif keuangan. Berdasarkan ERM

Page 6: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

65

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Framework yang dikeluarkan COSO, terdapat 108 item pengungkapan ERM yang

mencakup delapan dimensi yaitu lingkungan internal, penetapan tujuan, identifikasi

kejadian, penilaian risiko, respon atas risiko, kegiatan pengawasan, informasi dan

komunikasi, dan pemantauan (Desender, 2007 dalam Meizaroh dan Jurica, 2011).

Pada penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada pengungkapan ERM dalam

perspektif keuangan sehingga berdampak pada perubuhan item pengungkapan

menjadi 61 item. Perubahan ini disebabkan oleh dipersempitnya item-item

identifikasi kejadaian hanya pada kejadian-kejadian yang berdampak pada risiko

kuangan.

Perhitungan item-item ini dilakukan dengan cara setiap item ERM yang

diungkapkan diberi nilai 1, dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan contohnya apabila

perusahaan menyajikan informasi mengenai tanggungjawab dewan perusahaan maka

diberi nilai satu, bila tidak diberi nilai 0. Setiap item akan dijumlahkan untuk

memperoleh keseluruhan indeks ERM masing-masing perusahaan. Informasi

mengenai pengungkapan ERM diperoleh dari laporan tahunan perusahaan.

Variebel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return

merupakan selisih dari investasi sekarang dengan harga investasi awal. Jika investasi

sekarang (Pt) lebih tinggi daripada investasi awal (Pt-1) maka akan memperoleh

keuntungan modal (capital gain), sebaliknya apabila invetasi sekarang (Pt) lebih

rendah daripada investasi periode awal (Pt-1) maka akan terjadi kerugian modal

(capital loss).

Page 7: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

66

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Operasionalisasi variabel dalam penelitian disajikan pada tabel 3.1 sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Variabel X

Pengungkapan

ERM

(COSO dalam

Desender,

2007 dalam

Meizaroh dan

Jurica, 2011)

DSCORE:

)max( SCORE

SCORE

SCORE : Item yang diungkapakan

max(SCORE) : Total Item Pengungkapan

Rasio

Variabel Y

Return Saham

(Hartono,

2010: 206)

Return Saham:

𝑅𝑖,𝑡 =𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1

𝑃𝑡−1

𝑅𝑖,𝑡 = Return Saham

𝑃𝑡 = Harga investasi saat ini

𝑃𝑡−1 = Harga investasi periode lalu

Rasio

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Ikhsan (2008: 117) populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini seluruh perusahaan perbankan

yang tercatat di BEI dan Bursa Malaysia periode 2011. Perusahaan perbankan yang

tercatat di BEI dan Bursa Malaysia dipilih dengan alasan bahwa seluruh perusahaan

Page 8: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

67

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut merupakan perusahaan terbuka yang selalu merilis laporan tahunannya dan

diharuskan untuk transparan mengenai informasi keuangan dan non-keuangan

perusahaan, sehingga dapat dengan mudah untuk mendapatkan data dari perusahaan

tersebut.

Sampel didefinisikan oleh Sujoko, dkk.. (2008:74) sebagai berikut:

“A Sample is a subset of the population. It comprise some members selected from the

population. In other word, some, but not all, elements of the population would from

sample”.

Jadi sampel adalah bagian dari dari populasi yang memenuhi syarat untuk dijadikan

sebagai objek penelitian.

Pada penelitian ini penulis menjadikan seluruh populasi sebagai sampel

penelitian dikarenakan anggota populasi relatif kecil dan juga agar penelitian ini

dapat benar-benar merepresentasikan kejadian yang sebenarnya terkait dengan

hubungan tingkat pengungkapan Enterprise Risk Management dalam perspektif

keuangan terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang tercatat di BEI dan

Bursa Malaysia. Oleh karena itu, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

sebanyak 39 Perusahaan. Berikut ini perusahaan-perusahaan perbankan yang menjadi

sampel dalam penelitian ini:

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Sampel Penelitian

Indonesia

PT. Bank Agroniaga Tbk. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Page 9: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

68

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PT. Bank ICB Bumiputera Tbk.

PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk.

PT. Bank Central Asia Tbk.

PT. Bank Bukopin Tbk.

PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

PT. Bank Nusantara parahyangan Tbk.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk.

PT. Bank Mutiara Tbk.

PT. Bank Danamon Indonesia Tbk

PT. Bank Pundi Indonesia Tbk.

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten Tbk.

PT. Bank QNB Kesawan Tbk.

PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.

PT. Bank Pan Indonesia Tbk.

PT. Bank Bumi Arta Tbk.

PT. Bank CIMB Niaga Tbk.

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.

PT. Bank Permata Tbk.

PT. Bank Sinarmas Tbk.

PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Tbk.

PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk.

PT. Bank Mayapada Internasional Tbk.

PT. Bank Windu Kentjana Internasional

Tbk.

PT. Bank Mega Tbk.

PT. Bank Capital Indonesia Tbk.

PT. Bank of India Indonesia Tbk.

PT. Bank Victoria International Tbk.

PT. Bank OCBC NISP Tbk.

Malaysia

Affin Holdings Bhd.

Alliance Financial Group Bhd.

AMMB Holdings Bhd.

CIMB Group Ltd.

Hong Leong Bank Bhd.

Malayan Banking Bhd.

Public Bank Bhd.

RHB Capital Bhd.

Sumber: http://www.idx.co.id/ dan http://www.bursamalysia.com/

Page 10: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

69

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang terstandarisasi dan

sistematis guna memperoleh data yang diperlukan (Ikhsan, 2008:47). Pada dasarnya,

teknik pengumpulan data sangat berkaitan dengan masalah penelitian yang ingin

dipecahkan. Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data yang diterima penulis secara tidak langsung lewat perantara seperti

dokumen-dokumen, catatan serta yang diperoleh dari situs BEI dan Bursa Malaysia.

Sesuai dengan jenis data dalam penelitian ini yaitu data sekunder, maka metode

pengumpulan data yang digunakan yaitu Pengumpulan data dilakukan dengan cara

menelaah data laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang terpilih menjadi sampel.

Pada penelitian ini, laporan tahunan yang ditelaah yaitu laporan tahunan perusahaan

perbankan yang tercatat di BEI dan Bursa Malaysia periode 2011. Laporan tahunan

perusahaan-perusahaan ini diperoleh dari situs http://www.idx.co.id/ dan

http://bursamalaysia.com/.

3.2.5. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengungkapan Enterprise Risk

Management (ERM) dalam perspektif keuangan terhadap return saham, penulis

melakukan pengolahan data awal seperti:

1. Memperoleh data-data yang berkaitan dengan variabel-variabel terkait, seperti

laporan tahunan periode 2011 dan harga saham perusahaan perbankan yang

tercatat di BEI dan Bursa Malaysia di sekitar tanggal publikasi laporan tahunan.

Page 11: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

70

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Menghitung tingkat pengungkapan Enterprise Risk Management dalam

Perspektif keuangan yang terdiri dari delapan dimensi seperti lingkungan

internal, penetapan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, respon terhadap

risiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi serta pemantauan.

Setelah itu, untuk mendapatkan gambaran mengenai pengungkapan ERM dalam

perspektif keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan Bursa

Malaysia digunakan metode deskriptif dengan menghitung mean, modus, dan

standar deviasi. Mean adalah nilai rata-rata, modus adalah nilai yang paling

banyak keluar, dan standar deviasi menunjukkan keheterogenan yang terjadi

dalam data yang sedang diteliti atau dapat dikatakan sebagai jumlah rata-rata

varaibilitas di dalam satu set data. Jika nilai standar deviasi 0, ini menandakan

data pengamatan homogen sedangkan bila semakin besar nilai standar deviasi,

menandakan semakin menyebar data pengamatannya atau memiliki

kecenderungan setiap data berbeda satu sama lain.

3. Mengitung return saham pada saat tanggal publikasi, 5 hari sebelum dan setelah

tanggal publikasi laporan tahunan. Studi peristiwa digunakan untuk mengetahui

return saham pada saat event tertentu. Event windows atau periode pengamatan

digunakan 10 hari disekitar tanggal publikasi laporan tahunan yaitu 5 hari

sebelum dan 5 hari sesudah dipublikasikannya laporan tahunan.

Setelah itu, penulis melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui seberapa

erat hubungan antara pengungkapan Enterprise Risk Management dalam perspektif

Page 12: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

71

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keuangan terhadap return saham di Indonesia dan Malaysia. Hipotesis nol (H0) dan

hipotesis alternatif (Ha) dinyatakan sebagai berikut:

H01: r ≥ 0,6, artinya terdapat hubungan positif yang kuat antara tingkat

pengungkapan ERM dalam perspektif keuangan dengan

return saham di Indonesia.

Ha1: r < 0,6, artinya tidak terdapat hubungan positif yang kuat antara tingkat

pengungkapan ERM dalam perspektif keuangan dengan

return saham di Indonesia.

H02: r ≥ 0,6, artinya terdapat hubungan positif yang kuat antara tingkat

pengungkapan ERM dalam perspektif keuangan dengan

return saham di Malaysia

Ha2: r < 0,6, artinya tidak terdapat hubungan positif yang kuat antara tingkat

pengungkapan ERM dalam perspektif keuangan dengan

return saham di Malaysia.

H03: 𝜌𝐼 − 𝜌𝑀 = 0, artinya tidak terdapat perbedaan signifikan kekuatan

hubungan antara tingkat pengungkapan ERM dalam

perspektif keuangan dengan return saham antara Indonesia

dan Malaysia

Ha3: 𝜌𝐼 − 𝜌𝑚 > 0, artinya terdapat perbedaan signifikan kekuatan hubungan

antara tingkat pengungkapan ERM dalam perspektif

Page 13: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

72

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keuangan dengan return saham antara Indonesia dan

Malaysia.

Dalam menguji hipotesis, akan digunakan teknik analisis korelasi, karena

penulis ingin mengetahui keeratan hubungan antar variabel baik di Indonesia maupun

Malaysia. Dalam analisis korelasi ini penulis akan melakukan tahapan-tahapan antara

lain:

1. Menghitung koefisien korelasi Indonesia dan Malaysia

Menggunakan koefisien korelasi momen yang dikembangkan oleh Pearson.

Rumus koefisien korelasi tersebut dinyatakan sebagai berikut:

𝑟 =𝑛( 𝑋𝑌) − ( 𝑋) ( 𝑌)

[𝑛 𝑋2 − 𝑋)2][𝑛( 𝑌2 − ( 𝑌)2]

Di mana:

r : Nilai koefisien korelasi

∑X : Jumlah pengamatan variabel X

∑Y : Jumlah pengamatan variabel Y

∑XY : Jumlah perkalian variabel X dan Y

(∑X²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X

(∑X)² : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X

(∑Y²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y

(∑Y)² : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y

n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X

Page 14: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

73

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber: Suharyadi dan Purwanto (2009: 159)

Koefisien korelasi mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Tanda positif

menyatakan bahwa antara variabel-variabel itu terdapat korelasi positif, yang berarti

nilai variabel X yang kecil berpasangan dengan nilai Variabel Y kecil dan nilai

variabel X yang besar berpasangan dengan nilai variabel Y yang besar. Sedangkan

tanda negatif menyatakan bahwa variabel X yang besat berpasangan dengan variabel

Y yang kecil dan variabel X yang kecil berpasangan dengan variabel Y yang besar

(Sudjana, 2004: 245).

Untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan yang terjadi, maka dapat

digunakan dasar sebagai berikut:

Tabel 3.4

Nilai Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat lemah/rendah

0,20-0,399 Lemah/Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2010: 250)

Page 15: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0809300_chapter3.pdf · Dalam pengertian luas, desain penelitian dapat diartikan sebagai

74

Almatadema Iradhatullah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Interprise Risk Management Dalam Perspektif Keuangan Terhadap Return Saham Pada Emiten Di Indonesia dan Malaysia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Melakukan uji perbedaan koefisien korelasi antara Indonesia dan Malaysia.

Untuk menguji signifikansi perbedaan antara dua koefisien korelasi antara dua

kelompok sampel yang berbeda dipergunakan rumus berikut:

𝑍𝑠𝑡 =𝑍1 − 𝑍2

1

𝑁1 − 3 +1

𝑁2 − 3

𝑍𝑠𝑡 : Nilai Z statistik yang dicari

𝑍1 dan 𝑍2 : Skor ubahan dari koefisien 𝑟1 dan 𝑟2

𝑁1 dan 𝑁2 : Jumlah Sampel Kelompok 1 dan 2

1 dan 3 : Bilangan tetap

Sumber: Nurgiyantoro (2004: 165)

Untuk menguji signifikansi perbedaan kedua koefisien korelasi r itu, langkah

pertama adalah mentransformasikan kedua koefisien itu ke dalam z-skor Fisher

(Fisher z scores) menggunakan tabel transformasi nilai z Fisher, setelah itu

dilakukan perhitungan dengan rumus di atas dengan menggunakan taraf nyata

sebesar 5%.