15
Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang Metode Penelitian, Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Prosedur Penelitian. A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Mohammad Ali (1993:140) menjelaskan bahwa : Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen yang sebenarnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan subyek yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah metode penelitian yang dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan random (random assignment) melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada. Penggunaan metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan penelitian ini pembelajaran berlangsung secara alami, dan siswa tidak merasa dieksperimenkan, sehingga dengan situasi yang demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kevalidan penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (1988:24) yang mengemukakan pendapat sebagai berikut : Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas dan variabel terikat atau variable independent dan variable dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variable terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang Metode Penelitian, Desain Penelitian, Populasi

dan Sampel, Teknik Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data,

Teknik Analisis Data dan Prosedur Penelitian.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen

dengan pendekatan kuantitatif. Mohammad Ali (1993:140) menjelaskan

bahwa :

Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen yang sebenarnya.

Perbedaannya terletak pada penggunaan subyek yaitu pada kuasi

eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan

menggunakan kelompok yang sudah ada.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah metode penelitian yang dalam

pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan random (random assignment)

melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada. Penggunaan

metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam

pelaksanaan penelitian ini pembelajaran berlangsung secara alami, dan siswa

tidak merasa dieksperimenkan, sehingga dengan situasi yang demikian

diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kevalidan

penelitian.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nana Sudjana

(1988:24) yang mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni

variabel bebas dan variabel terikat atau variable independent dan

variable dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau

sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap

variable terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akibat variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak

ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Penggunaan modul elektronik berbasis mobile learning di

kelas eksperimen varibel bebas (X). Sedangkan hasil belajar siswa pada

ranah kognitif yaitu aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan

ditempatkan sebagai variabel terikat (Y). Hubungan antar variabel dapat

dilihat pada table sebagai berikut.

Tabel 3.1 Tabel Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Kelas

Eksperimen

(X1)

Hasil Belajar Aspek Pengetahuan (Y1) X1Y1

Hasil Belajar Aspek Pemahaman (Y2) X1Y2

Hasil Belajar Aspek Penereapan (Y3) X1Y3

Keterangan :

X1Y1: Perkembangan hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan dengan

menggunakan modul elektronik berbasis mobile learning;

X1Y2: Perkembangan hasil belajar siswa pada aspek pemahaman dengan

menggnakan modul elektronik berbasis mobile learning ;

X1Y3: Perkembangan hasil belajar siswa pada aspek penerapan dengan

menggunakan modul elektronik berbasis mobile learning.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group time

series design. Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu

kolompok eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan,

kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian diberikan

perlakuan (treatment) dengan menggunakan modul elektronik berbasis mobile

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

learning dan setelah itu diberikan posttest. Berikut adalah tabel one group

times series design dalam penelitian ini :

Tabel 3.2 Desain One Group Time Series Design

PreTest Perlakuan PostTest

O1 X1 O4

O2 X2 O5

O3 X3 O6

Keterangan :

O1O2O3 = Nilai pretest sebelum perlakuan;

X1X2X3 = Perlakuan dengan menggunakan modul elektronik berbasis

mobile learning;

O4O5O6 = Nilai posttest setelah diberi perlakuan.

Hal pertama yang dilakukan adalah menetapkan kelompok yang akan

dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Dalam desain penelitian ini,

kelompok yang digunakan hanya satu kelompok saja, sehingga tidak

memerlukan kelompok kontrol. Sebelum diberi perlakuan, kelompok

eksperimen diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan

memberikan perlakuan pada Kelompok eksperimen dengan menggunakan

modul elektronik berbasis mobile learning pada pokok bahasan membuat mail

marge dengan dokumen pengolah kata. Perlakuan yang diberikan kepada

kelompok eksperimen adalah sebanyak tiga kali perlakuan (seri pertama, seri

kedua, dan seri ketiga). Setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen

diberikan posttest, sehingga diperoleh gain atau selisih antara skor pretest dan

posttest.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Penentuan sumber data penelitian memerlukan pertimbangan agar

dapat memperoleh hasil data yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Unsur objek penelitian untuk memperoleh data dinamakan populasi. Hal ini

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sesuai dengan pendapat Zaenal Arifin (2012: 215) “Populasi adalah

keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai

maupun hal-hal yang terjadi. Berdasarkan dari pendapat tersebut maka yang

menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

SMA Laboratorium Percontohan UPI

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang dipilih untuk suatu proses

penelitian yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi hal ini sejalan

dengan Suharsimi Arikunto (2006:131), Sampel adalah ‘…sebagian atau

wakil dari populasi yang diteliti’. Hal ini sesuai dengan pendapat Zainal

Arifin (2012: 215) mengemukakan “sampel adalah sebagian dari populasi

yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan populasi dalam bentuk mini

(miniatur population).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster

Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah teknik memilih sampel

dari kolompok-kelompok unit yang kecil. Sampel penelitian yang diambil

adalah satu kelas yang diambil secara acak (random).

Berdasarkan metode eksperimen kuasi yang ciri utamanya adalah

tanpa penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada

(intact group), maka peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang

sudah ada sebagai sampel, jadi peneliti tidak mengambil sampel dari

anggota populasi secara individu tetapi dalam bentuk kelas. Alasannya

karena apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan situasi

kelompok sampel menjadi tidak alami. Dari tujuh kelas yang ada, peneliti

telah memilih satu kelas yakni kelas X-G sebagai kelas eksperimen dengan

jumlah siswa 27 orang. .

D. Teknik Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mampu mengukur apa yang diharapkan dan dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Seejalan dengan

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang

digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat

ketepatan tes yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur, maka dilakukan

uji validitas soal. Untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan

kriteria, digunakan uji statistik yakni teknik korelasi product moment

sebagai berikut :

( )( )

√{ ( ) }{ 2 ( ) }

(Zaenal Arifin,2009:254)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi yang di cari;

∑XY = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden;

∑Y = Skor responden;

∑X = Skor item tes;

(∑ 2) = Kuadrat skor item tes;

(∑ 2) = Kuadrat responden.

Menurut Zaenal Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan

penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai

berikut :

Tabel 3.3 : Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 sangat tinggi

0.61 – 0.80 tinggi

0.41 - 0.60 cukup

0.21 – 0.40 rendah

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

00.00 – 0.20 sangat rendah

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya

dengan rumus:

r

nrt

21

2

(Sugiyono, 2011:230)

Keterangan :

t = nilai thitung ;

r = koefisisen korelasi;

n = jumlah banyak subjek.

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05

dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 Apabila thitung > ttabel, berarti

korelasi tersebut signifikan atau berarti.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau

kekonsistenan soal dalam mengukur respon siswa sebenarnya. Reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian instrumen dapat diercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik.

Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki tingkat keajegan dalam

hasil pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran

keajegan suatu instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat

pengumpul data. Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Spearman Brown. Adapun rumus Spearman Brown adalah:

r11 2 r1 21 2

(1 r1 21 2)

Keterangan:

r½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes;

r11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan.

(Arikunto, 2006:180)

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Teknisnya soal-soal dibagi menjadi dua kelompok (bagian) yaitu

satu kelompok soal ganjil (X) dan satu lagi kelompok soal genap (Y),

kemudian dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan rumus product

moment. Hasil korelasi antar skor dimasukan ke dalam rumus Spearman

Brown dan hasilnya akan dibandingkan dengan rtabel. Apabila nilai

reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal merupakan kesanggupan siswa dalam

menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

juga tidak terlalu sukar. Sedangkan hasil analisis terhadap butir soal

digunakan untuk mengetahui layak tidaknya suatu soal dipakai sebagai

instrumen penelitian, dan kemudian berguna untuk mengetahui soal mana

yang layak dipakai dan soal mana yang akan dibuang atau diganti. Untuk

mencari indeks kesukaran digunakan rumus :

( )

( )

(Zaenal Arifin, 2009:266)

Keterangan :

WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari

kelompok bawah;

WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari

kelompok atas;

nL = Jumlah kelompok bawah;

nH = Jumlah kelompok atas;

n = 27% X N;

TK = Tingkat kesukaran.

Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tingkat

kesukaran soal adalah sebagai berikut.

Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.

Jika jumlah persentase 73% keatas termasuk sukar

(Arifin,2009:270)

4. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan

antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik

yang kurang menguasai kompetensi Semakin tinggi koefisien daya

pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan

antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik

yang kurang menguasai kompetensi tersebut.

Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

n

WHWL=DP

(Zaenal Arifin, 2009:273)

Keterangan:

DP = daya pembeda;

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah;

WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas;

n = 27% X n.

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat

digunakan kriteria:

Tabel 3.4: Kriteria Koefisien Daya Pembeda

Index of

discrimination

Item evaluation

0.40 and up Very good items

0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to

improvement

0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing and being

subject to improvement

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved by

revision

(Zaenal Arifin,2009:274)

E. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini yaitu tes hasil belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes

bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif

siswa dalam mengaplikasikan konsep yang telah diberikan sebelum dan

sesudah pembelajaran (perlakuan) sebagai pretest dan posttest. Instrumen tes

ini dibatasi hanya pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan

penerapan (C3).

Instrumen tes objektif terdiri dari 40 soal dengan empat alternatif

jawaban. Sebelum digunakan, instrument terlebih dahulu di-judge oleh guru

mata pelajaran Teknologi Infrmasi dan Komunikasi, kemudian diuji cobakan

pada kelompok yang bukan merupakan subjek penelitian. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

dari instrumen tersebut, sehingga layak untuk digunakan.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrument adalah sebagai berikut.

1. Menentukan konsep dan subkonsep berdasarkan kurikulum mata

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun ajaran 2012/2013.

2. Membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan kurikulum mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA kelas X semester 2 tahun

ajaran 2012/2013 dengan materi Membuat Mail Merge Dengan Dokumen

Pengolah Kata.

3. Membuat soal tes dan kunci jawaban.

4. Menjudgement soal yang telah dibuat kepada guru bidang studi.

5. Menggunakan soal yang telah di-judgement dalam uji coba soal.

6. Menganalisis instrumen hasil uji coba.

7. Menggunakan soal yang valid dan reliabel dalam penelitian.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan cara

menghitung gain atau selisih antara skor pretest dan posttest. Skor gain ini

kemudian dianalisis normalitasnya.

. Uji normalitas sangat penting untuk diketahui hal ini berkaitan

dengan ketepatan pemilihan uji statistik. Dalam penelitian ini pengujian

dilakukan dan dibantu oleh program pengolah data SPSS versi 20 untuk

menguji normalitas melalui uji normalitas one sample Kolomogorov

Smirnov. Pengujian normalitas menggunakan Uji normalitas kolgomorov

smirnov dengan rumus sebagai berikut.

Tabel 3.5

Uji Normalitas Kolgomorov Smirnov

Keterangan :

Xi = Angka pada data;

Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal;

FT = Probabilitas komulatif normal;

FS = Probabilitas komulatif empiris;

FT = komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi,

dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan

titik Z.

Uji persyaratan analisis menggunkaan uji normalitas data dengan

rumus Kolmogorov-Smirnov, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) langkah pertama adalah menetukan rata-rata data.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) langkah berikutnya adalah menghitung standart defiasi.

c) Menentukan nilai z untuk tiap-tiap variabel, dengan rumus:

z = x - µ

S

dimana:

X = Skor data variabel yang akan diuji normalitasnya;

μ ilai rata-rata;

S = Standar deviasi.

d) Menentukan probabilitas komulatif normal (FT) untuk masing-masing

nilai z berdasarkan tabel z, jika nilai z minus, maka 0,5 dikurangi (-)

luas wilayah pada tabel z dan jika nilai z positif, maka 0,5 ditambah

(+) luas nilai z pada table z.

e) Menentukan probabilitas komulatif empiris (FS).

f) Mencari selirih antara luas daerah z dengan peluang harapan (nilai

mutlak).

g) Mencari nilai selisih terbesar, yang merupakan nilai K-S hitung.

h) Membandingkan antara K-S hitung dengan K-S tabel, dengan kriteria:

1. Jika K-S hitung > K-S tabel berarti data tidak normal;

2. Jika K-S hitung < K-S tabel berarti data normal.

Pada teknisnya, peneliti menggunakan program komputer untuk

perhitungan normalitas, yaitu menggunakan program SPSS versi 20. Hal

ini dilakukan agar memudahkan peneliti untuk mengolah data hasil

penelitian.

2. Uji Hipotesis

Menguji hipotesis pada setiap aspek kognitif dengan menggunakan

uji t satu kelompok (paired sample t test) dengan syarat bahwa data yang

digunakan berdistribusi normal. Uji t pada uji hipotersis ini menggunakan

rumus sebagai berikut.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sugiyono, 2011: 96)

t = Nilai t yang di hitung, selanjutnya di sebut t hitung.

X = Rata –rata X.

µ = Nilai yang di hipotesiskan.

s = Simpangan baku.

n = Jumlah anggota sampel.

Pada teknisnya, peneliti menggunakan program komputer untuk

perhitungan statistik uji t ini, yaitu menggunakan program SPSS versi 20.

Hal ini dilakukan agar memudahkan peneliti untuk mengolah data hasil

penelitian.

Uji t dilakukan satu kelompok karena peneliti menggunakan time

series design, yaitu penelitian satu kelompok sampel dengan waktu yang

berulang. Peneliti melaksanakan tiga seri penelitian, untuk dapat melihat

perkembangan hasil belajar siswa, sehingga mampu mengukur tingkat

peningkatan hasil belajar siswa.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang

ditempuh dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini

dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

a. Mengobservasi sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian.

b. Studi literatur mengenai materi yang diajarkan dalam pembelajaran

mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

c. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta pokok

bahasan dan sub pokok bahasan yang akan digunakan dalam

penelitian.

d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta indicator materi pembelajaran

yang telah ditentukan.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Mempersiapkan bahan ajar modul elektronik berbasis mobile learning

berdasarkan pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan.

f. Membuat kisi-kisi instrumen.

g. Membuat instrumen penelitian berbentuk tes objektif.

h. Membuat kunci jawaban.

i. Melakukan uji coba instrumen penelitian diluar kelas sampel.

j. Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda untuk mendapatkan

instrumen penelitian yang baik.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti terjun langsung ke

lapangan.Dalam hal ini sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian.

Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Mengambil sampel penelitian berupa kelas yang sudah ada.

b. Memberikan pretest.

c. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik

berbasis mobile learning kepada kelompok eksperimen selama 3

(tiga) kali pertemuan.

d. Memberikan posttest.

Secara lebih rinci pelaksanaan pada tiap pertemuan akan dijelaskan

berikut ini.

Pertemuan Pertama

a. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen.

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik

berbasis mobile learning dengan pokok bahasan pertemuan

pertama.

c. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen.

Pertemuan Kedua

a. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen.

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik

berbasis mobile learning dengan pokok bahasan pertemuan kedua.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen.

Pertemuan Ketiga

a. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen.

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik

berbasis mobile learning dengan pokok bahasan pertemuan ketiga.

c. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen.

3. Tahap Pelaporan

a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian.

b. Pelaporan hasil penelitian.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/1869/6/S_KTP_0806368_chapter3.pdf · metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan

Edi Junaedi , 2013 Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Kesimpulan

Analisis data hasil penelitian

Kelompok Eksperimen Pertemuan 3 (RPP 3)

Pre-test Perlakuan Post-test

Kelompok Eksperimen Pertemuan 2 (RPP 2)

Pre-test Perlakuan Post-test

Kelompok Eksperimen Pertemuan 1 (RPP 1)

Pre-test Perlakuan Post-test

Instrumen Penelitian

Analisis Instrumen

Sampel Uji coba Instrumen

Pembuatan

Kisi-kisi

dan

Penyusunan

Instrumen

Populasi

Observasi awal

Menetapkan pokok

bahasan

Menyusun RPP