Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research, yang dilakukan di dalam kawasan kelas. Bentuk
penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kolaboratif yakni penelitian
yang dilakukan atas kerja sama antara peneliti dan juga guru atau wali kelas.
Dipilihnya penelitian tersebut didasarkan bahwa guru merupakan pihak yang
paling mengetahui keadaan dan situasi belajar dikelas serta yang paling objektif
dan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengindentifikasi permasalahan
yang ada di dalam kelas, yang dialami oleh siswa dalam belajar.
Desain penelitian yang akan digunakan adalah model yang dikembangkan
oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart yang terdiri dari empat fase
kegiatan yang meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi
(observation) dan refleksi (reflection). Keempat fase tersebut akan membentuk
satu siklus. Kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang akan
dilaksanakan dalam siklus lain, begitu seterusnya sampai beberapa siklus
(Arikunto, 2006). Desain keempat tahap dan setiap siklus dalam penelitian
tindakan kelas tersebut digambarkan pada gambar berikut
Gambar 3.1.
Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart
PELAKSANAAN
PERENCANAAN SIKLUS 1
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
SIKLUS 2 PERENCANAAN PENGAMATAN
KESIMPULAN
32
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian yang dijadikan peneliti sebagai subjek penelitian
adalah pada kelas IV salah satu SDN di Kota Bandung, dengan jumlah siswa
sebanyak 30 orang, yaitu terdiri atas 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah salah satu sekolah dasar
negeri yang terletak di kecamatan sukajadi kota Bandung. Karakteristik sekolah
yang jadikan sebagai tempat penelitian ialah lokasi sekolahnya terletak di daerah
perkotaan, dengan jumlah siswa keseluruhan berjumlah 356 orang siswa,
mempunyai dua kelas pada masing-masing tingkatan (Rombongan Belajar), yang
terdiri dari sepuluh buah kelas yang digunakan untuk belajar secara bergantian,
sehingga dilakukan pergantian kelas yang terdiri atas dua shift (regu) yang
dilakukan secara bergantian, yaitu masuk pada pukul 07.00-11.35 WIB, dan
masuk pada pukul 12.00-16.35. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ruang kelas
yang tersedia. Dimana dari 10 kelas yang ada dipakai bersamaan dengan satu SD
lainnya yang terletak pada satu komplek sekolah.
Karakteristik lainnya tempat yang dijadikan tempat penelitian ialah
mempunyai ruang bermain, ruang perpustakaan yang memadai, satu ruang dapur,
gudang dan juga WC atau kamar mandi siswa sebanyak enam buah dan WC atau
kamar mandi guru sebanyak dua buah.
C. Prosedur Administratif Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada
mata pelajaran IPA kelas IV SD. Menurut Kemmis dan McTaggart dalam
Arikunto (2011, hlm. 97) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan
pada referensi awal.
Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap
persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti
melakukan tahap tindakan penelitian.
33
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)
a. Menentukan sekolah dan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.
b. Menghubungi pihak sekolah tempat akan dilaksanakannya penelitian
untuk mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian.
c. Melakukan studi pendahuluan dengan mengobservasi pelaksanaan
pembelajaran untuk menentukan masalah yang akan dikaji.
d. Membuat instrumen tes/ soal tes untuk mengidentifikasi masalah lebih
lanjut.
e. Melakukan tes dan observasi.
f. Melakukan studi literatur untuk memperoleh dukungan teori mengenai
strategi yang sesuai.
g. Melakukan studi kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan
penelitian.
h. Menyusun proposal penelitian.
2. Tahap Tindakan
Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai
berikut :
a. Siklus I
2) Perencanaan (Planning)
Kegiatan ini dimulai dari:
a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA, dan
model-model pembelajaran IPA.
b) Merencanakan pendekatan yang akan dilakukan pada proses belajar
mengajar IPA
c) Menentukan metode atau model yang relevan dengan karakteristik
siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung pada pembelajaran IPA.
d) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA
dengan pendekatan yang sesuai.
e) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap
penelitian.
34
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan
perencanaan diantaranya sebagai berikut :
a) Pembuatan tes evaluasi
b) Mempersiapkan instrumen penelitian
c) Mempersiapkan media pembelajaran
d) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi
e) Menganalisis hasil pembelajaran
3) Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
sintaks pendekatan saintifik yang telah dikembangkan dalam RPP. Pada
saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru. Tahap
pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik
pada siklus I yaitu sebagai berikut.
a) Mengamati
Pada langkah pembelajaran ini guru menginstruksikan siswa untuk
mengamati video pembelajaran yang terdiri dari benda-benda langit,
gerakan bulan dan bumi, serta video fase-fase bulan
b) Menanya
Pada langkah menanya ini guru menstimulus siswa untuk bertanya dan
dilanjutkan dengan guru yang bertanya sebagai pengutan dari hasil
pengamatan siswa terhadap video pembelajaran.
c) Mengumpulkan data
Pada langkah ini siswa menggali informasi yang berkaitan dengan
video pengamatan serta pertanyaan yang telah diajukan oleh guru pada
buku paket.
d) Mengolah data/ mengasosiasi
Pada langkah ini siswa berdiskusi dari hasil langkah sebelumnya
bersama teman semeja serta menghubungkan pengamatan video dan
hasil mengumpulkan informasi dari buku paket.
e) Mengomunikasikan
Pada langkah ini siswa mengomunikasikan hasil dari tahap mengolah
data dari diskusi yang telah di lakukan bersama temannya.
35
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Pengamatan Tindakan (Observation)
Tahap observasi tindakan dilakukan secara bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan observasi tindakan, peneliti dibantu
oleh tiga orang observer yang terdiri dari satu orang guru kelas serta dua
orang teman sejawat untuk merekam dan mencatat setiap perilaku yang
muncul selama pembelajaran. Rekaman dan catatan hasil obeservasi dari
para observer dijadikan satu oleh peneliti dalam sebuah catatan lapangan.
Pengamatan dilakukan pada aktivitas siswa, aktivitas guru melalui
instrumen lembar observasi. Serta pemahaman konsep melalui instrumen
penilaian evaluasi individu.
5) Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian
pada siklus selanjutnya, Pada tahap ini peneliti bersama observer, dan guru
berdiskusi mengenai kekurangan ataupun kelebihan penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran dengan menganalisis hasil catatan serta
menentukan perubahan cara pembelajaran pada siklus selanjutnya.
b. Siklus II
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus
II ini dikembangkan berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari siklus I
sebagai berikut.
1) Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
pada siklus pertama.
Kegiatan ini dimulai dari:
a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA, dan
model-model pembelajaran IPA.
b) Merencanakan pendekatan yang akan dilakukan pada proses belajar
mengajar IPA
36
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Menentukan metode atau model yang relevan dengan karakteristik
siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung pada pembelajaran IPA.
d) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA
dengan pendekatan yang sesuai.
e) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap
penelitian.
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan
perencanaan diantaranya sebagai berikut :
a) Pembuatan tes evaluasi berdasarkan tujuh indikator pemahaman
konsep
b) Mempersiapkan instrumen penelitian
c) Mempersiapkan media pembelajaran berupa moon box sebanyak 4
buah serta membuat gambar ilustrasi
d) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi
e) Menganalisis hasil pembelajaran
f) Menyiapkan “bintang-bintang” dan hadiah sebagai motivasi.
g) Menyiapkan yel-yel untuk membuat pembelajaran menjadi semangat
h) Menyiapkan peraturan pembelajaran agar pembelajaran jadi lebih
terarah dan kondusif.
2) Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus
pertama.
a) Mengamati
Pada tahap mengamati siklus II ini dilakukan dengan mengamati video
pembelajaran serta diperkuat dengan gambar ilustrasi sehingga siswa
lebih memahami materi pembelajaran.
b) Menanya
Pada tahap ini siswa diminta untuk bertanya dan menjawab dengan
pembangkit motivasi berupa yel-yel dan bintang sehingga siswa lebih
terpacu untuk bertanya
c) Mengumpulkan data
37
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini siswa melakukan percobaan dalam membuktikan fase-
fase bulan dengan menggunakan alat yang disiapkan serta panduan
dari LKS yang telah dibuat oleh guru.
d) Mengolah data/ mengasosiasi
Pada tahap ini siswa berdiskusi terhadap pertanyaan yang tersedia di
LKS yang disesuaikan dengan percobaan atau eksperimen yang telah
mereka lakukan.
e) Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok mengomunikasikan hasil diskusi yang telah
mereka lakukan dengan pemberian hadiah kepada kelompok yang
terbaik agar siswa terpacu untuk mengerjakan dengan sungguh-
sungguh.
3) Pengamatan Tindakan (Observation)
Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tahap observasi tindakan
dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam
kegiatan observasi tindakan, peneliti dibantu oleh tiga orang observer yang
terdiri dari satu orang guru kelas serta dua orang teman sejawat untuk
merekam dan mencatat setiap perilaku yang muncul selama pembelajaran.
Rekaman dan catatan hasil obeservasi dari para observer dijadikan satu
oleh peneliti dalam sebuah catatan lapangan. Pengamatan dilakukan pada
aktivitas siswa, aktivitas guru melalui instrumen lembar observasi. Serta
pemahaman konsep melalui instrumen penilaian evaluasi individu.
4). Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklusdan melihat
hasil ketuntasan serta pemahaman konsep siswa pada ketujuh indikator
pemahaman konsep maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran IPA.
D. Prosedur Substantif Penelitian
38
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam prosedur substantif penelitian ini, peneliti menggunakan dalam
bentuk teknik pengumpulan data berupa instrumen serta 2 jenis teknik
pengolahan data.
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan
adalah instrumen. Ada dua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data pada penelitian, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen
pengungkap data penelitian. Intrumen yang digunakan oleh peneliti ini
mengacu pada peranan guru dalam proses pembelajaran menurut Gagne dan
Berliner dalam Makmun A. (2007, hlm. 23) yang meliputi peranan sebagai
perencana (planner), pelaksana (organizer), dan penilai (evaluator).
a. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran
berlangsung. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari RPP
dan LKS. Dengan instrumen ini maka akan diperoleh data berupa perubahan
RPP dari setiap siklus yang nantinya bisa mengukur tingkat keberhasilan
siklus penelitian yang dilaksanakan serta akan menjawab perencanaan pada
rumusan masalah yang pertama.
b. Instrumen pengungkap data
1) Tes
Dalam Arifin (2014, hlm. 226) tes adalah suatu teknik pengukuran yang
didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan dan serangkaian
tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.
Tes dalam penelitian ini adalah tes tertulis objektif dengan bentuk soal
pilihan ganda, isian dan juga esai yang diberikan untuk mengetahui tingkat
pemahaman konsep siswa terhadap materi pembelajaran IPA. Dari hasil
tes akan diperoleh data yang valid tentang kemampuan siswa dalam
memahami konsep pembelajaran IPA.
Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data hasil belajar siswa
dengan menggunakan butir-butir soal/ instrumen soal yang mengandung 7
39
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
indikator pemahaman konsep sehingga dapat mengukur pemahaman
konsep siswa sesuai dengan materi yang diteliti.
2) Observasi
Dalam Arifin (2014, hlm. 231) observasi merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik
dalam saituasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati secara seksama setiap
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA. Kegiatan observasi ini
dilakukan secara langsung terhadap objek dan subjek penelitian untuk
mendapatkan gambaran yang nyata tentang aktivitas pembelajaran yang
dilaksanakan.
Adapun instrumen observasi yang digunakan pada penelitian ini
diantaranya:
a). Daftar Kelengkapan Cek RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan hal terpenting
dalam sebuah pembelajaran. Keberhasilan pembuatan RPP akan diukur
dengan menggunakan daftar kelengkapan RPP untuk mengetahui
kekurangan dari RPP yang akan menjadi acuan untuk perbaikan.
b). Lembar Observasi Kegiatan Guru dan siswa
lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mengukur keberhasilan
pelaksanaan telah sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP. (format
terlampir)
3) Dokumentasi
Dokumentasi pada pelaksanaannya adalah mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran melalui foto kegiatan. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis
menggunakan kamera foto untuk mendokumentasikan kegiatan yang
berlangsung. Foto kegiatan pembelajaran akan memperlihatkan secara
visual aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA berlangsung.
4) Catatan Lapangan
40
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Catatan lapangan berupa catatan pegangan guru yang digunakan untuk
mencatat peristiwa atau kejadian di luar skenario pembelajaran, guna
untuk membantu penafsiran data.
Instrumen pengungkap data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
Tabel 3.1
Data dan Alat Pengungkap Data Berdasarkan Rumusan Masalah
Rumusan
Masalah
Data yang Ingin
Diungkap
Alat Ungkap
Data
Lampiran
Perencanaan RPP Daftar
Kelengkapan
RPP
Halaman 127
Pelaksanaan Aktivitas Guru
dan Aktivitas
Siswa
Lembar observasi
dan dokumentasi
dan catatan
lapangan
Halaman 133 &
245
Hasil Pemahaman
Konsep
Tes evaluasi Halaman 147
2. Pengolahan Data
Pengolahan dan uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis dengan
menggunakan deskripsi berupa kalimat atau kata. Sedangkan analisis kuantitatif
adalah analisis yang menggunakan angka.
41
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun pengolahan data yang peneliti gunakan menyesuaikan dengan
jenis data yang diminta pada rumusan masalah
a. Data Perencanaan
Data ini termasuk data kualitatif dan kuantitatif, disebut kuantitatif karena
pengolahan data pada perencanaan ini memunculkan data-data numeric,
namun data tersebut diperkuat dengan data kualitatif dari kelebihan dan
kekurangan RPP. Data RPP diolah dengan cara melihat perubahan pada setiap
siklusnya.
b. Data Pelaksanaan
Data pelaksanaan juga menghasilkan sata seperti data perencanaan yaitu data
kualitatif dan kuantitatif. Karena diolah dengan cara memunculkan presentase
pelaksanaan pembelajaran yang berupa numeric dan diperkuat dengan data
kualitatif juga berdasarkan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan setiap
siklusnya.
c. Pemahaman Konsep
Data pemahaman konsep diperoleh melalui hasil evaluasi individu karena
butir soal yang dibuat oleh guru mengacu pada tujuh indikator pemahaman
konsep. Soal pada tiap indikator dihitung dengan menggunakan data
kuantitatif berapa persen ketercapaian indikator tersebut. Lalu dari ketujuh
indikator tersebut dilihat indikator mana yang masih rendah dan apa
penyebab rendahnya itu dengan data kualitatif berupa deskripsi dari
ketercapaian setiap indikator. Serta dilihat juga berapa banyak siswa yang
mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Berikut akan dipaparkan pengertian dan cara untuk setiap analisis data
baik kuanlitatif maupun kuantitatif
1) Analisis Kualitatif
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang
menggambarkan dam menginterpretasikan yang muncul dalam pelaksanaan
pembelajaran, mendeskripsikan aktivitas siswa atau partisipasi siswa dalam
pembelajaran, serta merekam sebanyak mungkin situasi yang diteliti pada saat
itu sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang
keadaan sebenarnya.
42
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aktivitas dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
(1984) (dalam Sutopo, 2010, hlm. 7) adalah sebagai berikut:
a) Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti. Mereduksi data berati merangkum, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, serta membuang yang tidak perlu.
b) Klasifikasi Data
Data yang telah diperoleh dari lapangan dikelompokkan berdasarkan
aktivitas guru dan aktivitas siswa ke dalam jenis-jenis kegiatan pembelajaran
berupa kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
c) Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk teks yang bersifat naratif dan grafik.
d) Analisis Data
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menafsirkan kegiatan pembelajaran
yang sudah baik dan belum baik sesuai rencana. Kegiatan yang belum baik
dicari penyebabnya dan memberikan solusi untuk memperbaikinya.
e) Penarikan Kesimpulan
Kegiatan ini dilakukan untuk menyimpulkan hasil pengolahan data.
2) Analisis kuantitatif
Analisis ini digunakan pada data hasil tes pemahaman konsep siswa mengenai
pembelajaran IPA materi perubahan fase-fase bulan. Setelah data diperoleh
kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Penskoran hasil tes
Untuk melihat penilaian akhir siswa setelah diberikan tes, yaitu:
b) Menghitung nilai rata-rata kelas
43
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mencari nilai rata-rata yang diperoleh dapat dicari
menggunakan rumus yang diadaptasi oleh Sudjana (2012, hlm. 109)
sebagai berikut:
∑
Keterangan:
R = nilai rata-rata siswa
∑ = jumlah seluruh nilai siswa
= jumlah siswa
c) Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa yang lulus secara
klasikal
Menurut Trianto (2013, hlm. 241) menyatakan bahwa suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas
tersebut terdapat ≥ 85%. dengan rumus:
∑
∑
Keterangan:
P = presentase siswa yang lulus
d) Menghitung keterlaksanaan aktivitas dalam pembelajaran dengan
rumus:
Presentase tersebut kemudian ditafsirkan berdasarkan kriteria tabel 3.2
berikut:
Tabel 3.2
Tafsiran Aktivitas Guru dan Siswa
Presentase ketercapaian aktivitas Kriteria
80-100 Baik Sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
0-39 Kurang Sekali
(sumber: Arikunto, S. 2009, hlm. 245)
44
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil pengolahan aktivitas guru dan siswa dianalisis untuk mengetahui
ketercapaian pelaksanaan pembelajaran.