Upload
phamhuong
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi,
dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik uji instrument, teknik analisis data, prosedur pelaksanaan
penelitian, dan hasil uji coba instrumen.
A. Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna untuk
memperoleh data yang diperlukan.Penelitian ini dilakukan di Jl. Raya Lembang No.
436-438 Lembang, Kabupaten Bandung Barat 40391.
Penelitian dilakukan di Sendik BRI Bandung karena sendik telah
menggunakan video sebagai media pembelajaran dalam materi standar layanan sesuai
studi pendahuluan yang dilaksanankan penulis pada saat menjalani mata kuliah
Program Latihan Profesi (PLP).Sehingga dapat menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ini.
2. Populasi Penelitian
Menurut Zainal Airifin(2011:215) “populasi adalah keseluruhan objek yang
diteliti ,baik berupa orang, benda, kejadian, nilai , maupun hal-hal yang terjadi”.
Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan Sugiyono
(2011:117), bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya”. Berdasarkan pengertian tersebut,
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka peneliti memilih populasi penelitian yang diambil adalah seluruh peserta
pelatihan frontliner Sendik BRI Bandung angkatan 9 tahun 2014.
3. Sampel Penelitian
Sampel yang dipilih oleh peneliti adalah peserta pelatihan angkatan 9 tahun
2014 yang dinamakan kelas Tanjung berjumlah 30 orang. Penentuan jumlah sampel
menurut Arikunto dalam Suharsimi (2000:112) seperti berikut.
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih
baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-
25 atau lebih.
Karena jumlah peserta pelatihan kelas Tanjung terdiri dari 30 peserta, maka
peneliti mengambil sampel dengan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan
sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, menurut
Sugiyono (2010:118)
Table 3.2
Jumlah Sampel Penelitian
B. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa definisi operasional. Definisi
operasional tersebut adalah:
1. Video standar layanan merupakan merupakan salah satu media pembelajaran
berbasis video. Video standar tersebut memuat informasi prosedur atau aturan
dalam proses layanan seorang karyawan bank bidang frontliner yang
digunakan dalam proses pendidikan dan pelatihan pada sendik BRI.
KELAS JUMLAH
Tanjung 30 orang
Jumlah 30 orang
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan,
artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa
(Dimyati dan Mudjiono, 2006:97). Motivasi belajar peserta pelatihan yang
akan diteliti dibatasi pada motivasi belajar peserta pelatihan pada materi
praktek dummy bank dengan aspek motif kognitif, kemampuan diri,kemajuan
diri.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul
selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau
untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel
yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010). Kemudian Arifin (2011:59)
menjelaskan bahwa :
Dalam menyusun desain penelitian yang perlu diperhatikan unsur - unsur
penting, antara lain: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat hasil penelitian, pendekatan dan metode penelitian,
populasi, dan sampel penelitian, instrument penelitian, pelaksanaan
pengumpulan data, dan analisis data.
Penelitian ini memiliki dua variable dengan desain penelitian korelasional.
Adapun yang menjadi variabel bebas (independen) (X) dalam penelitian ini adalah
penggunaan media video standar layanan dan variabel terikat (dependen) (Y) adalah
motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank.yang terdiri dari:
motif kognitif (Y1), penampilan diri (Y2), kemajuan diri(Y3).Adapun hubungan antara
variabelX dan Y digambarkan sebagai berikut ini.
Tabel 3.3
Hubungan antara variabel
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X
Y
Penggunaan Video
Standar Layanan
(X)
Motivasi Peserta Pelatihan Aspek Motiv Kognitif
(Y1)
XY1
Motivasi peserta pelatihan Aspek Penampilan diri
(Y2)
XY2
Motivasi Peserta Pelatihan Aspek Kemajuan Diri
(Y3)
XY3
D. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dipilih peneliti karena sesuai untuk
memecahkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, dimana pemecahannya
memerlukan perhitungan dan pengukuran variabel. Pendekatan kuantitatif sebagai
sebuah pendekatan dijelaskan oleh Zainal Arifin (2011:29) sebagai berikut :
Penelitian kuantitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang
memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan
situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan
kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kualitatif.
Penulis memilih menggunakan metode korelasional karena permasalahan
yang diteliti bertujuan untuk menentukan hubungan antara variabel X dengan Y,
yaitu penggunaan video standar layanan sebagai variabel X dengan motivasi
peserta pelatihanfrontliner pada praktek dummy banksebagai variabel Y.
Penggunaan metode korelasional dianggap paling sesuai untuk digunakan pada
penelitian ini. Diharapkan dengan menggunakan metode korelasional, dapat
dihasilkan sebuah hipotesis dan hasil penelitian yang jelas mengenai variabel-
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel apa saja yang berkorelasi. Zainal Arifin (2011:48) mengemukakan tujuan
penelitian korelasional sebagai berikut :
Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilakukan
dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien
korelasi (r) antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-
variabel mana yang berkorelasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan bagaimana
gambaran umum penggunaan video standar layanan pada Sendik BRI Bandung.
Menurut Zainal Arifin (2011:228), angket atau kousioner adalah instrumen yang
berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi
yang harus diresponden secara bebas sesuai pendapatnya.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
dimana pernyataan dan pertanyaan telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal
dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain
kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban.skala yang dilakukan pada
kuesioner ini menggunakan skala likert dengan kategori pilihan genap, yaitu empat
pilihan kategori (SS,S, TS, dan STS). Dasar dari likert ini adalah merespon seseorang
terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju – tidak
setuju) terhadap suatu objek (Syaodih, 2007:238). Berikut adalah rentang skala likert
dalam penelitian ini.
Table 3.4
Rentang Skala Linkert
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pernyataan Sangat
Setuju
Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
2. Studi Dokumentasi
Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan hasil praktek
peserta pelatihan. Peserta pelatihan frontliner kelas anggrek dan tanjung angkatan 9
sendik BRI Bandung. Teknik ini berisi mengenai apa saja yang diperlukan sebagai
sumber data penelitian, seperti profil Sendik dan data-data lainnya.
3. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
wawancara langsung antara pewawancara dengan narasumber. Menurut Zainal arifin
(2011:233), wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan
responden untuk mencapai tujuan tertentu.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data pendukung di lapangan.
Peneliti membuat kisi-kisi wawancara kemudian dikembangkan menjadi beberapa
daftar pertanyaan yang akan diajukan, hal ini digunakan peneliti sebagai pedoman
wawancara. Sumber data adalah salah seorang instruktur yang menjadi wali kelas dari
kelas Tanjung.
F. Teknik Uji Instrumen Penelitian
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Validitas
Menurut Arikunto (2006:168) Validitas adalah “suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Sejalan
dengan pernyataan tersebut Darmadi (2011:87) menjelaskan “validitas adalah tingkat
dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes hanya bisa valid
untuk suatu keperluan dan pada kelompok tertentu”. Kemudian menurut Zainal Arifin
(2011:245), “validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur),
maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa
yang diukur”. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat validitas suatu
instrument, dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi
product-moment dari Pearson.
Adapun rumus perhitungan korelasi product-moment, yaitu :
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
(Sumber : Zainal Arifin, 2009:254)
Keterangan :
r = Koefisien korelasi Pearson
N = Jumlah responden
X = Jumlah jawaban item
Y = Jumlah item keseluruhan
2. Reliabilitas
Menurut Zainal Arifin (2011:248), “reliabilitas adalah derajat konsistensi
instrument yang bersangkutan.” Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan hasil yang sama bila diujikan pada kelompok yang sama dalam waktu
yang berbeda.
Menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan pengujian
reliabilitas dengan internal consistency. Menurut Sugiyono (2011:185), “pengujian
reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan caramencobakan
instrument sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument.
Perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach’s Alpha atau Koefisien
Alpha. Seperti menurut Arikunto (2006:196), “rumus alpha digunakan untuk mencari
reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk
uraian.”
Rumus Croncbach’s Alpha :
(
)
Keterangan :
R = jumlah butir soal
= varian butir soal
= varian skor total
Metode uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
reliabilitas Croncbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS
Statistics 16.
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan proses penelitian di lapangan dan berhasil mengumpulkan
data-data, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis
data. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang didapat dari hasil kuesioner
sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan.
Terdapat beberapa tahapan dalam menganalisis data, yaitu:mengelompokan
data berdasarkan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang teliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan hipotesis yang telah diajukan
(Sugiyono, 2011:207).
1. Menghitung Skor Penelitian
Skor penelitian disini adalah skor yang didapat dari setiap indikator masing-
masing variabel. Skor tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu
penggunaan video standar layanan dan motivasi peserta pelatihan. Skor yang telah di
dapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan kriteria interpretasi skor, seperti
yang dikemukakan Riduwan (2012:94), adalah sebagai berikut.
a. Menghitung skor indeks maksimum, dengan cara:
(skor tertinggi = 4) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden =
30)
b. Menghitung skor indeks minimum, dengan cara:
(skor terendah = 1) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden =
30)
c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara:
Skor indeks maksimum - skor indeks minimum
Skor tertinggi
d. Menentukan kriteria impretasi skor dengan cara membuat tabel yang berisi
kategori interpretasi skor yang terdiri atas kategori kurang baik, cukup
baik, baik dan sangat baik sesuai dengan rentang yang telah ditentukan.
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya
hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan uji analisis korelasi dan uji signifikansi, sebagai berikut.
a. Analisis Korelasi
Tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur derajat hubungan dan
bagaimana eratnya hubungan itu. Pada penelitian ini, karena data yang didapat berupa
data ordinal yang diperoleh dari angket dan test performance, maka teknik yang
digunakan adalah teknik korelasi tata jenjang (rank spearman), dengan rumus sebagai
berikut :
( )
Keterangan :
= koefisien korelasi rank spearman
= banyaknya sampel
= jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y
Perhitungan analisis korelasi dibantu dengan program SPSS. Untuk
menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :
Table 3.4
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Sumber : Sugiyono, 2011:257)
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dengan menggunakan uji koefisien korelasi dimaksudkan agar
dapat menentukan arah atau bentuk dan kekuatan hubungan dua variabel yang diteliti.
Untuk mengetahui penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis, maka dilakukan uji
hipotesis dengan perhitungan uji-t, dengan rumus sebagai berikut :
√
√
(Sumber: Sugiyono, 2011:257)
Keterangan :
t = uji signifikansi
r = koefisien korelasi
n= jumlah sampel
Untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara
membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dimana :
Apabila thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima (terdapat hubungan
antara variabel X dan variabel Y)
Apabila thitung< ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak terdapat
hubungan antara variabel X dan variabel Y)
H. Prosedur Penelitian
Secara umum, prosedur penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai
berikut :
1. Pembuatan Rancangan Penelitian
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Memilih masalah, peneliti memilih masalah dengan melakukan studi pustaka
yang berasal dari beberapa literatur seperti dari internet, buku bacaan, skripsi,
artikel, dan sebagainya.
b. Studi pendahuluan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan berkunjung
ke lembaga terkait.
c. Merumuskan masalah, dengan melakukan perumusan judul, membuat desain
penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
d. Merumuskan asumsi dasar dan hipotesis, setelah menemukan masalah,
peneliti kemudian merumuskan asumsi dasar penelitian yang ditindaklanjuti
oleh perumusan hipotesis.
e. Memilih metode dan pendekatan penelitian.
f. Menentukan variabel dan sumber data.
g. Menentukan dan menyusun instrument yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Mengumpulkan data
b. Melakukan analisis data
c. Menarik kesimpulan dengan melakukan pengolahan data
3. Pembuatan Laporan Penelitian
Menulis laporan dalam bentuk tertulis berdasarkan dengan kaidah-kaidah
penulisan karya tulis ilmiah.
I. Hasil Uji Coba Instrument Penelitian
1. Uji Validitas
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji dan menghitung
validitas setiap butir soal dalam kuesioner. Perhitungan validitas instrument
dilakukan menggunakan program Microsoft exel 2010. Nilai dari rtabel dari n = 30
yaitu sebesar 0,361. Instrument X yang diujicobakan sebanyak 25 item soal. Untuk
mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dapat dilakukan dengan cara
membandingkan rhitung dengan rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05.
Apabila rhitung >rtabel maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji coba instrumen dilakukan dengan 30 orang responden. Hasil dari
perhitungan variabel X dengan 25 butir soal yang diujikan, 21 soal dinyatakan valid
dan 4 soal dinyatakan tidak valid.Berikut gambaran uji coba instrumen variabel X
sebagai variabel independen mengenai penggunaan video standar layanan.
Tabel 3.5
Data Hasil Uji Coba Variabel X
No. Item r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,437 0,361 Valid
2 0,533 0,361 Valid
3 0,331 0,361 Tidak Valid
4 0,422 0,361 Valid
5 0,409 0,361 Valid
6 0,382 0,361 Valid
7 0,476 0,361 Valid
8 0,358 0,361 Tidak Valid
9 0,407 0,361 Valid
10 0,362 0,361 Valid
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11 0,345 0,361 Tidak Valid
12 0,458 0,361 Valid
13 0,391 0,361 Valid
14 0,461 0,361 Valid
15 0,521 0,361 Valid
16 0,369 0,361 Valid
17 0,477 0,361 Valid
18 0,484 0,361 Valid
19 0,472 0,361 Valid
20 0,338 0,361 Tidak Valid
21 0,595 0,361 Valid
22 0,438 0,361 Valid
23 0,535 0,361 Valid
24 0,423 0,361 Valid
25 0,442 0,361 Valid
Dari 30 item pernyataan yang terdapat dalam angket mengenai motivasi
peserta pelatihan, 10 item soal untuk motif koggnitif (Y1), 10 item soal untuk
penampilan diri(Y2), 10 item untuk kemajuan diri (Y3). Hasil dari perhitungan
variabel Y dengan 30 butir soal yang diujikan, 25 soal dinyatakan valid dan 5 soal
dinyatakan tidak valid. Berikut gambaran uji coba instrumen variabel Y mengenai
motivasi peserta pelatihan.
Tabel 3.6
Data Hasil Uji Coba Variabel Y
No. Item r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,120 0,361 Tidak Valid
2 0,728 0,361 Valid
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 0,438 0,361 Valid
4 0,623 0,361 Valid
5 0,467 0,361 Valid
6 0,416 0,361 Valid
7 0,385 0,361 Valid
8 0,478 0,361 Valid
9 0,316 0,361 Tidak Valid
10 0,431 0,361 Valid
11 0,463 0,361 Valid
12 0,542 0,361 Valid
13 0,542 0,361 Valid
14 0,444 0,361 Valid
15 0,525 0,361 Valid
16 0,257 0,361 Tidak Valid
17 0,732 0,361 Valid
18 0,624 0,361 Valid
19 0,588 0,361 Valid
20 0,355 0,361 Tidak Valid
21 0,793 0,361 Valid
22 0,728 0,361 Valid
23 0,576 0,361 Valid
24 0,241 0,361 Tidak Valid
25 0,534 0,361 Valid
26 0,503 0,361 Valid
27 0,563 0,361 Valid
28 0,570 0,361 Valid
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29 0,539 0,361 Valid
30 0,662 0,361 Valid
2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas ini dalam penghitunganya peneliti menggunakan bantuan
program IBM SPSS statistics 16. Untuk mengetahui bahwa instrumen tersebut
reliable atau tidak dilakukan dengan cara membandingkan rhitung yang diperoleh dari
perhitungan nilai rtabel dari = 30 yaitu sebesar 0,361 pada α = 0,05. apabila rhitung >
rtabel, maka instrument tersebut dikatakan reliable.
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel X
Penggunaan Video Standar Layanan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.808 25
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrument X dari 25 item didapat rhitung =
0,808. Jika nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 30 dan α = 0,25, maka
dapat dilihat bahwa rhitung (0,808) > rtabel (0,361). Apabila nilai rhitung > rtabel maka
instrumen dapat dinyatakan reliable. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
instrumen yang digunakan dinyatakan reliabledan dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data.
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Y
Gayu Annisa, 2015 Hubungan antara penggunaan video standar layanan dengan motivasi peserta pelatihan frontliner pada praktek dummy bank Sendik BRI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Motivasi Peserta Pelatihan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N Of Items
.871 30
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrument Y dari 30 item didapat rhitung =
0,871. Jika nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 30 dan α = 0,25, maka
dapat dilihat bahwa rhitung (0,871) > rtabel (0,361). Apabila nilai rhitung > rtabel maka
instrumen dapat dinyatakan reliable. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
instrumen yang digunakan dinyatakan reliabledan dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data.