20
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan kemahasiswaan) dan variabel y (motivasi berprestasi) yang kemudian akan diolah dengan instrumen penelitian. Kemudian kontribusi varians variabel dapat dicari menggunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien determinasi. 3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitas dan atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas. Oleh sebab itu variabel terikat menjadi indikator keberhasilan variabel bebas. Jumlah variabel dalam penelitian tergantung kepada luas dan sempitnya penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 1. Kegiatan Kemahasiswaan sebagai variabel bebas ( X ). 2. Motivasi Berprestasi mahasiswa JPTA-UPI sebagai variabel terikat ( Y ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

  • Upload
    dinhtu

  • View
    220

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x

(kegiatan kemahasiswaan) dan variabel y (motivasi berprestasi) yang kemudian

akan diolah dengan instrumen penelitian. Kemudian kontribusi varians variabel

dapat dicari menggunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien

determinasi.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu

variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel bebas

adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitas dan

atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang

timbul akibat variabel bebas. Oleh sebab itu variabel terikat menjadi indikator

keberhasilan variabel bebas.

Jumlah variabel dalam penelitian tergantung kepada luas dan sempitnya

penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Kegiatan Kemahasiswaan sebagai variabel bebas ( X ).

2. Motivasi Berprestasi mahasiswa JPTA-UPI sebagai variabel terikat ( Y ).

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

29

TEMUAN

PENELITIAN

KESIMPULAN

dan SARAN

Masukan

3.2.2 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2007: 8), mengemukakan bahwa “... paradigma

penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan

antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah

rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan

untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis

statistik yang akan digunakan”. Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas

langkah atau alur penelitian dengan menggunakan kerangka penelitian sebagai

tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan, dalam penelitian secara umum

paradigma penelitian digambarkan dalam bagan sebagai berikut :

MAHASISWA JPTA-

UPI

KEGIATAN KEMAHASISWAAN

- Keorganisasian

- Keilmuan dan Profesi

- Informasi dan Komunikasi

- Pengabdian Pada

Masyarakat

(Variabel X)

MOTIVASI

BERPRESTASI

(Variabel Y)

JURUSAN

PENDIDIKAN

TEKNIK

ARSITEKTUR UPI

Gambar 3.1 : Bagan Paradigma Penelitian

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

30

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Data

Keberadaan data merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian, sebab

segala informasi guna menunjang penelitian diperoleh dari data. Adapun data

yang diperlukan untuk penelitian ini adalah :

1. Data mengenai kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI, diperoleh melalui

dokumentasi.

2. Data mengenai keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan di organisasi

kemahasiswaan diperoleh melalui dokumentasi.

3. Data mengenai motivasi berprestasi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan

kemahasiswaan di JPTA-UPI diperoleh melalui angket.

4. Berbagai kepustakaan yang relevan dengan permasalahan penelitian.

3.3.2 Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI ( JPTA-UPI ).

2. Dokumentasi organisasi mahasiswa di JPTA-UPI, yang menaungi seluruh

kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI.

3. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI angkatan

2006, 2007, dan 2008.

4. Buku – buku sebagai sumber pustaka yang relevan dengan permasalahan

penelitian ini.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

31

Data-data tersebut diatas dapat dijadikan sebagai bahan infomasi dan kajian

yang berguna dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2009 : 81).

Jumlah populasi secara keseluruhan adalah sebanyak 75 orang mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur UPI yang terdiri dari angkatan 2006, 2007, dan

2008 yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan KMA-Kridaya. populasi

tersebut ditentukan berdasarkan asumsi bahwa :

1. Angkatan 2006, 2007,dan 2008 adalah angkatan yang paling potensial

diangkat kedalam populasi karena mereka telah melalui tahap kaderisasi di

dalam organisasi KMA – Kridaya dan memiliki jangka waktu keterlibatan

yang cukup lama di organisasi kemahasiswaan.

2. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan KMA-Kridaya

memiliki pengalaman, pengetahuan, serta keterlibatan yang cukup besar

dalam kegiatan kemahasiswaan.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

diberlakukan untuk populasi.

betul-betul representatif.

termasuk kedalam teknik

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan ialah

Stratified Random Sampling

unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional,

dan penelitian ini menggunakan metode

unsur populasi pada penelitian ini memiliki strata, yaitu terdiri dari mahasiswa

angkatan 2006, 2007, dan 2008.

Untuk menentukan jumlah sampel

standar nomogram

sebanyak 60 orang dari total populasi sebanyak75 orang. Berikut adalah gambaran

pengambilan ukuran sampel pada penelitian ini :

Sumber : Sugiyono ( 2009:89)

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul representatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

termasuk kedalam teknik Probability Sampling, dimana tiap anggota populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian.

Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan ialah

Stratified Random Sampling, yaitu metode yang digunakan bila populasi memiliki

unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional, Sugiyono (2009:82).

nelitian ini menggunakan metode tersebut untuk pemilihan sampel

populasi pada penelitian ini memiliki strata, yaitu terdiri dari mahasiswa

angkatan 2006, 2007, dan 2008.

Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan

standar nomogram Harry King (gambar 3.2) menghasilkan

sebanyak 60 orang dari total populasi sebanyak75 orang. Berikut adalah gambaran

pengambilan ukuran sampel pada penelitian ini :

Gambar 3.2 : Nomogram Harry King

Sumber : Sugiyono ( 2009:89)

32

Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

dalam penelitian ini

dimana tiap anggota populasi

sampel penelitian.

Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan ialah Proportionate

digunakan bila populasi memiliki

Sugiyono (2009:82).

untuk pemilihan sampel karena

populasi pada penelitian ini memiliki strata, yaitu terdiri dari mahasiswa

dilakukan dengan menggunakan

menghasilkan jumlah sampel

sebanyak 60 orang dari total populasi sebanyak75 orang. Berikut adalah gambaran

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

33

Dengan meggunakan nomogram tersebut jumlah sampel dicari dengan

tingkat ketelitian sebesar 95% dan didapatkan angka persentase populasi sebesar

75%. Ini berarti pengambilan sampel cukup 75% dari jumlah populasi, yaitu 58

orang. Karena populasi pada penelitian ini termasuk kedalam populasi yang

berstrata, maka dilakukan penghitungan sebagai berikut :

Berdasarkan pada penghitungan tersebut maka diambil sampel dari

angkatan 2006 sebanyak 17 orang, 2007 sebanyak 21 orang dan 2008 sebanyak 22

orang. Sampel pada angkatan 2006 ditambahkan menjadi 17 orang untuk

menggenapkan jumlah total sampel menjadi 60 orang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu

ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun teknik

pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah membagikan

kuesioner (angket) ke mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X dan Y.

Teknik ini merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

mendapatkan informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pendapat dari

n 2006 = 20/75 x 58 = 15,46 dibulatkan menjadi 16

n 2007 = 27/75 x 58 = 20,88 dibulatkan menjadi 21 59 orang

n 2008 = 28/75 x 58 = 21,65 dibulatkan menjadi 22

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

34

hal-hal yang diketahuinya. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen

penelitian yang telah ditetapkan. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket tertutup, dalam arti alternatif jawaban sudah tersedia, dimana

responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat, serta akurat

karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada kebenaran dan

ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh

bergantung kepada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) serta sumber

data.

Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket yang diharapkan sebagai

alat ukur penelitian yang digunakan untuk mencapai kebenaran atau mendekati

kebenaran. Sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan

dengan masalah penelitian dapat terpecahkan.

Teknik pengukuran dalam instrumen pada penelitian ini akan

menggunakan skala Likert, adapun pertimbangan digunakan angket skala Likert

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Skala Likert memiliki tingkat realibilitas tinggi dalam mengurutkan

manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu

2. Skala Likert sangat luwes dan fleksibel daripada teknik pengukuran

lainnya. Seperti yang dikutip Sugiyono dari buku yang ditulis S. Nasution

(1987).

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

35

Dalam menjawab skala Likert ini, responden hanya memberi tanda,

misalnya checklist atau tanda silang pada kemungkinan skala yang dipilihnya

sesuai dengan pertanyaan.

Selanjutnya angket yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran.

Untuk pemberian skor pada skala Likert berarah positif dan negatif. Sedangkan

untuk skala negatif, kemungkinan skor tersebut menjadi sebaliknya tergantung

kepada arah pertanyaan yang diberikan.

Arah Pertanyaan

Bobot Penilaian

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S) Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, instrument

penelitian harus memiliki tingkat kesahihan (validitas dan reliabilitas). Pendapat

Suharsimi Arikunto (1993: 135) menyatakan bahwa :

”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu

valid dan reliabel. Untuk mengetahui hal tersebut, instrumen penelitian harus diuji

coba terhadap subjek yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan sampel

penelitian.”

Tabel 3.1 : Bobot Penilaian Skala Likert

Sumber : Sugiyono ( 2009:94)

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

36

3.5.3 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah

menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan

membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen memuat berbagai aspek yang

akan diungkap melalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari

masalah penelitian yang merujuk pada teori – teori pendukung seputar fenomena

maupun gejala yang terjadi.

3.5.4 Uji Coba Instrumen Penelitian

Pada uji coba instrumen ini, yang diujicobakan adalah mengenai validitas

dan reliabilitasnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukaan oleh Suharsimi

Arikunto (1998: 158) bahwa, ”Instrument yang baik harus memenuhi dua

persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel”. Alat ukur dikatakan reliabel

jika alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, artinya kapanpun

alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama”.

Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

adalah sebagai berikut :

3.5.4.1 Uji Validitas

Uji validitas dalam angket penelitian dilakukan untuk menguji valid atau

tidaknya item instrumen penelitian. Validitas item angket ini ditentukan dengan

rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment melalui uji t yaitu Jika

������� > ���� dengan taraf kepercayaan 95% dan dk = n – 2 maka butir soal

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

37

Rumus 3.1 : Pearson Product Moment

Rumus 3.2 : Rumus uji-t

dinyatakan valid dan jika sebaliknya maka butir soal tidak signifikan atau tidak

valid. Pada perhitungan validitas penelitian ini penulis menggunakan bantuan

software SPSS versi 14.0.

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur atau angket, dalam

penelitian ini item-item pernyataan terlebih dahulu dihitung harga korelasinya

dengan rumus yang dikemukakan oleh Pearson atau lebih dikenal dengan rumus

Pearson Product Moment ( ������), sebagai berikut:

������= � ∑ ������∑ ����∑ ���

��� ∑ �����∑ ������� ∑ �����∑ �����

dengan: �� = koefisien korelasi

∑ �� = jumlah skor item ∑ �� = jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah Responden

Setelah harga r diperoleh, kemudian disubstitusikan kedalam rumus uji-t

tanpa menggunakan tabel :

������� = �√���√ �!�

dengan : ������� = nilai ������� r = koefisien korelasi hasil ������� n = jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2).

Maka taraf signifikan atau tidaknya dapat diketahui dengan syarat:

Sumber : Sugiyono ( 2007 : 215 )

Sumber : Sugiyono ( 2007 : 215 )

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

38

Jika �� > ������� berarti item tersebut signifikan.

Jika �� < ������� berarti item tersebut tidak signifikan.

Apabila telah memenuhi syarat signifikan, maka item pernyataan yang

diuji dapat dinyatakan valid.

Uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan pada instrumen uji coba

variabel X (kegiatan kemahasiswaan) dan pada instrumen uji coba variabel Y

(motivasi berprestasi). Pada pengujian validitas angket ujicoba, penulis

menggunakan sistem perhitungan dengan menggunakan software SPSS.14.0.

Setelah dilakukan analisis, maka didapatkan :

• Pada angket uji coba variabel X yang berisi 24 item, ditemukan 1 item

yang tidak memenuhi uji validitas,yaitu pada item 7, dan item tersebut

dihilangkan, kemudian 23 item lainnya digunakan sebagai instrumen penelitian,

• Pada angket uji coba variabel Y yang berisi 24 item, ditemukan 6 item

yang tidak memenuhi uji validitas,yaitu pada item 4, 6, 13, 15, dan 18. Item soal

yang tidak memenuhi uji validitas tersebut dihilangkan, kemudian 19 item lainnya

digunakan sebagai instrumen penelitian,

Hasil perhitungan uji validitas 24 item pertanyaan variabel X dinyatakan

valid dengan tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item soal nomor 1

diperoleh nilai validitas �� = 0,628, selanjutnya hasil tersebut di uji t, diperoleh

������� = 5,65 Sedangkan tingkat validitas yang diterima dalam tabel adalah

1,684. Jika ������� > ���� , maka item soal nomor 1 dinyatakan valid pada taraf

signifikansi 95 %.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

39

Rumus 3.3 : Rumus alpha

3.5.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat ukur tersebut

dalam mengukur apa yang hendak diukur, artinya kapan pun alat ukur tersebut

digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.

Untuk menguji reliabilitas alat ukur atau angket, dalam penelitian ini

menggunakan test - retest menggunakan skala likert yang merupakan salah satu

bentuk skala sikap dan dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa

kali pada responden.

Pada uji reabilitas, penelitian ini menggunakan metode alpha :

# $ %%� &' � ∑ (�(� )

dengan: = nilai reliabilitas

*� = jumlah varians skor tiap item *� = varians total k =jumlah item

Setelah harga diperoleh, Kemudian harga dikonsultasikan dengan

Tabel r untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n — 1, Reliabilitas angket

akan terbukti jika:

Harga > ���, berarti reliabel.

Harga < ���, berarti tidak reliabel.

Apabila telah memenuhi syarat reabilitas yaitu dinyatakan reliabel, maka

item pernyataan yang diuji dinyatakan realiabel.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

40

Uji reliabilitas pada intstrumen uji coba kedua variabel juga dilakukan

dengan memanfaatkan kemudahan dari software SPSS.14.0 yang mampu

melakukan perhitungan lebih cepat dan lebih akurat.

Dari hasil analisis didapat angket ujicoba variabel X memiliki cronbach’s

alpha sebesar 0,932, dan pada variabel Y sebesar 0,726. Untuk dapat memberikan

penafsiran terhadap besar atau kecilnya koefisien korelasi yang ditemukan, maka

dapat berpedoman pada tabel iterpretasi koefisien korelasi seperti yang terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 3.2 : Iterpretasi Koefisien Korelasi

Tabel 3.3 : Hasil Pengujian Reliabilitas Angket Penelitian

Variabel X Variabel Y Reliability Statistics

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Cronbach's Alpha

N of Items

.726 18

Cronbach's Alpha

N of Items

.932 23

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )

Sumber : Hasil penghitungan uji reliabilitas

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

41

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa instrumen uji coba tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi

untuk variabel X dan tingkat reliabilitas kuat pada variabel Y.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data harus dilakukan dengan hati-hati guna menjawab

secara tepat rumusan masalah penelitian serta menguji hipotesis yang diajukan di

dalam penelitian ini.

Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Menghitung, memeriksa, kelengkapan beberapa pengisian angket yang

dilakukan oleh responden

b. Memberikan bobot nilai untuk jawaban angket, yaitu dengan nilai 5

sampai dengan 1 untuk item positif dan sebaliknya untuk item negatif.

c. Menyusun nilai dan menghitung skor angket.

d. Mentabulasikan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

e. Menghitung skor yang diperoleh dari tiap responden.

f. Memberikan skor untuk data hasil penyebaran angket ke dalam Z-skor

dan T-skor, Hal ini dilakukan karena skor mentah yang didapat dari

korelasi belum mempunyai arti apa-apa sebelum diolah artinya di

konversikan ke dalam nilai akhir (NA), misalnya ke dalam Z-skor atau

T-skor.

Z – skor = ����+�

,-

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

42

T-skor = ����+�

,- x 10 + 50

Ket : Xi = Data untuk masing-masing pengamat M = mean untuk seluruh data SD = standar deviasi

g. Mengolah data dengan uji statistik

h. Menguji hipotesis berdasarkan jenis hasil pengolahan data

Teknik analisis data uji instrumen yang diukur adalah normalitas dan

perhitungan koefisien korelasi.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah

berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik

yang digunakan, jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka kita gunakan

metode statistik non-parametrik. Sedangkan jika data tersebut berdistribusi

normal, maka kita dapat menggunakan statistik parametrik. Kenormalan data diuji

dengan menggunakan distribusi Chi-Kuadrat. Langkah yang dilakukan untuk uji

normalitas adalah sebagai berikut :

Sumber : Sanafiah Faisal ( 1982 : 86 )

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

43

Langkah 1 : menentukan jumlah kelas interval.

Langkah 2 : menentukan panjang kelas interval

PK = -� .�!�(!�-� .�!%�/��

% �0�1�� %��( ����!2��

Langkah 3 : Menyusun tabel distribusi frekuensi

Langkah 4 : Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)

Langkah 5 : Memasukkan harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga

�34 − 36�7

Dan Harga chi kuadrat

87 = �34 − 36�736

Langkah 6 : Membandingkan Harga Chi Kuadrat dengan Tabel

�������� ≤ �����, artinya data berdistribusi normal, dan

�������� ≥ �����, artinya distribusi data tidak normal.

Jika data-datanya berdistribusi normal, statistik dilanjutkan dengan

statistik prametrik, tetapi bila data-datanya tidak berdistribusi normal atau salah

satunya tidak berdistribusi normal statistik dilanjutkan dengan statistik non-

parametrik.

Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan bantuan software SPSS

(Statistic Programme for Social Scient) versi 14.0 dengan menggunakan

perbandingan skewness dan kurtosis dimana hasil perbandingan skewness dan

kurtosis harus berada pada jangkauan -2 sampai 2 agar data berdistribusi normal,

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

44

Rumus 3.4 : Rumus Korelasi Product Moment

diluar itu, maka data tidak berdistribusi normal. Untuk lebih memperkuat

pengujian normalitas dilakukan juga pengujian dengan menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan SPSS versi 14.0. Kriteria normalitas

pada One Sample Kolmogorov-Smirnov adalah Jika Asymp sig (2-tailed) > α

(0,05), maka sampel berdistribusi normal. Jika Asymp sig (2-tailed) < α (0,05),

maka sampel tidak berdistribusi normal.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Analisis data pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis

yang diajukan, apakah diterima atau ditolak. Berdasarkan pertimbangan hipotesis

yang diuji, tujuan penelitian, jenis data dan variabel penelitian, penulis melakukan

pendekatan statistik untuk mengolah data.

3.6.2.1 Analisis Korelasi Product Moment

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara

variabel X dengan variabel Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat

hubungan terutama untuk data kuantitatif digunakan koefisien korelasi. Hipotesis

statistik yang akan diuji adalah terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari

kegiatan kemahasiswaan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI.

Sebagai perhitungannya digunakan rumus korelasi Pearson sebagai berikut

:

rxy =∑ ��

9∑ �²�²

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 183 )

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

45

Rumus 3.5 : Rumus Spearman Rank

Keterangan :

rxy

: Nilai korelasi product moment

x : (xi - x; )

y : (yi - y; )

3.6.2.2 Analisis Korelasi Spearman Rank

Analisis korelasi ini umum digunakan pada statistik non parametrik, yaitu

jika salah satu variabel tidak berdistribusi normal. Kegunaan analisis korelasi ini

ialah untuk mengukur eratnya hubungan anatara dua variabel bebas dan terikat.

Rumus korelasi yang digunakan yaitu :

= = 1- > ∑������� �

Ket: = = koefisien korelasi spearman rank ∑?@� = jumlah beda ranking antara variable X dan variable Y yang dikuadratkan n = jumlah responden

3.6.3 Keberartian Korelasi

Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berati atau tidaknya

hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan kriteria penafsiran

koefisien korelasi.. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel

interprestasi nilai r sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono ( 2007 : 229 )

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

46

Rumus 3.6 : Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Setelah koefisien korelasi didapatkan, maka perlu untuk meyakinkan

kontribusi dari variabel X terhadap Y dengan menguji hipotesisnya.

3.6.4 Uji koefisien Determinasi

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x terhadap y dapat

ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :

KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi

KP = � x 100 %

Tabel 3.4 : Interpretasi Koefisien Korelasi

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian

47

Rumus 3.7 : Uji Signifikansi

3.6.5 Menguji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang telah

dilakukan pada penelitian ini diterima atau tidak. uji signifikasi untuk mencari

makna hubungan variabel x terhadap Y, uji signifikansi dengan rumus :

������� = r√n − 2√1 − �

dengan : ������� = nilai �������

r = koefisien korelasi hasil ������� n = jumlah responden

jika ������� > ���� berarti Ho ditolak artinya signifikan

jika ������� < ���� berarti Ho diterima artinya tidak signifikan Bila hasil uji menyatakan Ho ditolak yang artinya signifikan,maka Ada hubungan

yang signifikan antara Kegiatan Kemahasiswaan dengan Motivasi Berprestasi.

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )