Upload
dinhtu
View
220
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan
teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x
(kegiatan kemahasiswaan) dan variabel y (motivasi berprestasi) yang kemudian
akan diolah dengan instrumen penelitian. Kemudian kontribusi varians variabel
dapat dicari menggunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien
determinasi.
3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu
variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel bebas
adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitas dan
atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang
timbul akibat variabel bebas. Oleh sebab itu variabel terikat menjadi indikator
keberhasilan variabel bebas.
Jumlah variabel dalam penelitian tergantung kepada luas dan sempitnya
penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :
1. Kegiatan Kemahasiswaan sebagai variabel bebas ( X ).
2. Motivasi Berprestasi mahasiswa JPTA-UPI sebagai variabel terikat ( Y ).
29
TEMUAN
PENELITIAN
KESIMPULAN
dan SARAN
Masukan
3.2.2 Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2007: 8), mengemukakan bahwa “... paradigma
penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis
statistik yang akan digunakan”. Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas
langkah atau alur penelitian dengan menggunakan kerangka penelitian sebagai
tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan, dalam penelitian secara umum
paradigma penelitian digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
MAHASISWA JPTA-
UPI
KEGIATAN KEMAHASISWAAN
- Keorganisasian
- Keilmuan dan Profesi
- Informasi dan Komunikasi
- Pengabdian Pada
Masyarakat
(Variabel X)
MOTIVASI
BERPRESTASI
(Variabel Y)
JURUSAN
PENDIDIKAN
TEKNIK
ARSITEKTUR UPI
Gambar 3.1 : Bagan Paradigma Penelitian
30
3.3 Data dan Sumber Data
3.3.1 Data
Keberadaan data merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian, sebab
segala informasi guna menunjang penelitian diperoleh dari data. Adapun data
yang diperlukan untuk penelitian ini adalah :
1. Data mengenai kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI, diperoleh melalui
dokumentasi.
2. Data mengenai keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan di organisasi
kemahasiswaan diperoleh melalui dokumentasi.
3. Data mengenai motivasi berprestasi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan
kemahasiswaan di JPTA-UPI diperoleh melalui angket.
4. Berbagai kepustakaan yang relevan dengan permasalahan penelitian.
3.3.2 Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI ( JPTA-UPI ).
2. Dokumentasi organisasi mahasiswa di JPTA-UPI, yang menaungi seluruh
kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI.
3. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI angkatan
2006, 2007, dan 2008.
4. Buku – buku sebagai sumber pustaka yang relevan dengan permasalahan
penelitian ini.
31
Data-data tersebut diatas dapat dijadikan sebagai bahan infomasi dan kajian
yang berguna dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2009 : 81).
Jumlah populasi secara keseluruhan adalah sebanyak 75 orang mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Arsitektur UPI yang terdiri dari angkatan 2006, 2007, dan
2008 yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan KMA-Kridaya. populasi
tersebut ditentukan berdasarkan asumsi bahwa :
1. Angkatan 2006, 2007,dan 2008 adalah angkatan yang paling potensial
diangkat kedalam populasi karena mereka telah melalui tahap kaderisasi di
dalam organisasi KMA – Kridaya dan memiliki jangka waktu keterlibatan
yang cukup lama di organisasi kemahasiswaan.
2. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan KMA-Kridaya
memiliki pengalaman, pengetahuan, serta keterlibatan yang cukup besar
dalam kegiatan kemahasiswaan.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi.
betul-betul representatif.
termasuk kedalam teknik
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan ialah
Stratified Random Sampling
unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional,
dan penelitian ini menggunakan metode
unsur populasi pada penelitian ini memiliki strata, yaitu terdiri dari mahasiswa
angkatan 2006, 2007, dan 2008.
Untuk menentukan jumlah sampel
standar nomogram
sebanyak 60 orang dari total populasi sebanyak75 orang. Berikut adalah gambaran
pengambilan ukuran sampel pada penelitian ini :
Sumber : Sugiyono ( 2009:89)
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul representatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
termasuk kedalam teknik Probability Sampling, dimana tiap anggota populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian.
Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan ialah
Stratified Random Sampling, yaitu metode yang digunakan bila populasi memiliki
unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional, Sugiyono (2009:82).
nelitian ini menggunakan metode tersebut untuk pemilihan sampel
populasi pada penelitian ini memiliki strata, yaitu terdiri dari mahasiswa
angkatan 2006, 2007, dan 2008.
Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan
standar nomogram Harry King (gambar 3.2) menghasilkan
sebanyak 60 orang dari total populasi sebanyak75 orang. Berikut adalah gambaran
pengambilan ukuran sampel pada penelitian ini :
Gambar 3.2 : Nomogram Harry King
Sumber : Sugiyono ( 2009:89)
32
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
dalam penelitian ini
dimana tiap anggota populasi
sampel penelitian.
Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan ialah Proportionate
digunakan bila populasi memiliki
Sugiyono (2009:82).
untuk pemilihan sampel karena
populasi pada penelitian ini memiliki strata, yaitu terdiri dari mahasiswa
dilakukan dengan menggunakan
menghasilkan jumlah sampel
sebanyak 60 orang dari total populasi sebanyak75 orang. Berikut adalah gambaran
33
Dengan meggunakan nomogram tersebut jumlah sampel dicari dengan
tingkat ketelitian sebesar 95% dan didapatkan angka persentase populasi sebesar
75%. Ini berarti pengambilan sampel cukup 75% dari jumlah populasi, yaitu 58
orang. Karena populasi pada penelitian ini termasuk kedalam populasi yang
berstrata, maka dilakukan penghitungan sebagai berikut :
Berdasarkan pada penghitungan tersebut maka diambil sampel dari
angkatan 2006 sebanyak 17 orang, 2007 sebanyak 21 orang dan 2008 sebanyak 22
orang. Sampel pada angkatan 2006 ditambahkan menjadi 17 orang untuk
menggenapkan jumlah total sampel menjadi 60 orang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu
ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun teknik
pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah membagikan
kuesioner (angket) ke mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X dan Y.
Teknik ini merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pendapat dari
n 2006 = 20/75 x 58 = 15,46 dibulatkan menjadi 16
n 2007 = 27/75 x 58 = 20,88 dibulatkan menjadi 21 59 orang
n 2008 = 28/75 x 58 = 21,65 dibulatkan menjadi 22
34
hal-hal yang diketahuinya. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen
penelitian yang telah ditetapkan. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup, dalam arti alternatif jawaban sudah tersedia, dimana
responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.
3.5.2 Instrumen Penelitian
Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat, serta akurat
karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada kebenaran dan
ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh
bergantung kepada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) serta sumber
data.
Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket yang diharapkan sebagai
alat ukur penelitian yang digunakan untuk mencapai kebenaran atau mendekati
kebenaran. Sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan
dengan masalah penelitian dapat terpecahkan.
Teknik pengukuran dalam instrumen pada penelitian ini akan
menggunakan skala Likert, adapun pertimbangan digunakan angket skala Likert
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Skala Likert memiliki tingkat realibilitas tinggi dalam mengurutkan
manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu
2. Skala Likert sangat luwes dan fleksibel daripada teknik pengukuran
lainnya. Seperti yang dikutip Sugiyono dari buku yang ditulis S. Nasution
(1987).
35
Dalam menjawab skala Likert ini, responden hanya memberi tanda,
misalnya checklist atau tanda silang pada kemungkinan skala yang dipilihnya
sesuai dengan pertanyaan.
Selanjutnya angket yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran.
Untuk pemberian skor pada skala Likert berarah positif dan negatif. Sedangkan
untuk skala negatif, kemungkinan skor tersebut menjadi sebaliknya tergantung
kepada arah pertanyaan yang diberikan.
Arah Pertanyaan
Bobot Penilaian
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S) Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, instrument
penelitian harus memiliki tingkat kesahihan (validitas dan reliabilitas). Pendapat
Suharsimi Arikunto (1993: 135) menyatakan bahwa :
”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu
valid dan reliabel. Untuk mengetahui hal tersebut, instrumen penelitian harus diuji
coba terhadap subjek yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan sampel
penelitian.”
Tabel 3.1 : Bobot Penilaian Skala Likert
Sumber : Sugiyono ( 2009:94)
36
3.5.3 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian
Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah
menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan
membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen memuat berbagai aspek yang
akan diungkap melalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari
masalah penelitian yang merujuk pada teori – teori pendukung seputar fenomena
maupun gejala yang terjadi.
3.5.4 Uji Coba Instrumen Penelitian
Pada uji coba instrumen ini, yang diujicobakan adalah mengenai validitas
dan reliabilitasnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukaan oleh Suharsimi
Arikunto (1998: 158) bahwa, ”Instrument yang baik harus memenuhi dua
persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel”. Alat ukur dikatakan reliabel
jika alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, artinya kapanpun
alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama”.
Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
adalah sebagai berikut :
3.5.4.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam angket penelitian dilakukan untuk menguji valid atau
tidaknya item instrumen penelitian. Validitas item angket ini ditentukan dengan
rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment melalui uji t yaitu Jika
������� > ���� dengan taraf kepercayaan 95% dan dk = n – 2 maka butir soal
37
Rumus 3.1 : Pearson Product Moment
Rumus 3.2 : Rumus uji-t
dinyatakan valid dan jika sebaliknya maka butir soal tidak signifikan atau tidak
valid. Pada perhitungan validitas penelitian ini penulis menggunakan bantuan
software SPSS versi 14.0.
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur atau angket, dalam
penelitian ini item-item pernyataan terlebih dahulu dihitung harga korelasinya
dengan rumus yang dikemukakan oleh Pearson atau lebih dikenal dengan rumus
Pearson Product Moment ( ������), sebagai berikut:
������= � ∑ ������∑ ����∑ ���
��� ∑ �����∑ ������� ∑ �����∑ �����
dengan: �� = koefisien korelasi
∑ �� = jumlah skor item ∑ �� = jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah Responden
Setelah harga r diperoleh, kemudian disubstitusikan kedalam rumus uji-t
tanpa menggunakan tabel :
������� = �√���√ �!�
dengan : ������� = nilai ������� r = koefisien korelasi hasil ������� n = jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2).
Maka taraf signifikan atau tidaknya dapat diketahui dengan syarat:
Sumber : Sugiyono ( 2007 : 215 )
Sumber : Sugiyono ( 2007 : 215 )
38
Jika �� > ������� berarti item tersebut signifikan.
Jika �� < ������� berarti item tersebut tidak signifikan.
Apabila telah memenuhi syarat signifikan, maka item pernyataan yang
diuji dapat dinyatakan valid.
Uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan pada instrumen uji coba
variabel X (kegiatan kemahasiswaan) dan pada instrumen uji coba variabel Y
(motivasi berprestasi). Pada pengujian validitas angket ujicoba, penulis
menggunakan sistem perhitungan dengan menggunakan software SPSS.14.0.
Setelah dilakukan analisis, maka didapatkan :
• Pada angket uji coba variabel X yang berisi 24 item, ditemukan 1 item
yang tidak memenuhi uji validitas,yaitu pada item 7, dan item tersebut
dihilangkan, kemudian 23 item lainnya digunakan sebagai instrumen penelitian,
• Pada angket uji coba variabel Y yang berisi 24 item, ditemukan 6 item
yang tidak memenuhi uji validitas,yaitu pada item 4, 6, 13, 15, dan 18. Item soal
yang tidak memenuhi uji validitas tersebut dihilangkan, kemudian 19 item lainnya
digunakan sebagai instrumen penelitian,
Hasil perhitungan uji validitas 24 item pertanyaan variabel X dinyatakan
valid dengan tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item soal nomor 1
diperoleh nilai validitas �� = 0,628, selanjutnya hasil tersebut di uji t, diperoleh
������� = 5,65 Sedangkan tingkat validitas yang diterima dalam tabel adalah
1,684. Jika ������� > ���� , maka item soal nomor 1 dinyatakan valid pada taraf
signifikansi 95 %.
39
Rumus 3.3 : Rumus alpha
3.5.4.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat ukur tersebut
dalam mengukur apa yang hendak diukur, artinya kapan pun alat ukur tersebut
digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.
Untuk menguji reliabilitas alat ukur atau angket, dalam penelitian ini
menggunakan test - retest menggunakan skala likert yang merupakan salah satu
bentuk skala sikap dan dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa
kali pada responden.
Pada uji reabilitas, penelitian ini menggunakan metode alpha :
# $ %%� &' � ∑ (�(� )
dengan: = nilai reliabilitas
*� = jumlah varians skor tiap item *� = varians total k =jumlah item
Setelah harga diperoleh, Kemudian harga dikonsultasikan dengan
Tabel r untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n — 1, Reliabilitas angket
akan terbukti jika:
Harga > ���, berarti reliabel.
Harga < ���, berarti tidak reliabel.
Apabila telah memenuhi syarat reabilitas yaitu dinyatakan reliabel, maka
item pernyataan yang diuji dinyatakan realiabel.
40
Uji reliabilitas pada intstrumen uji coba kedua variabel juga dilakukan
dengan memanfaatkan kemudahan dari software SPSS.14.0 yang mampu
melakukan perhitungan lebih cepat dan lebih akurat.
Dari hasil analisis didapat angket ujicoba variabel X memiliki cronbach’s
alpha sebesar 0,932, dan pada variabel Y sebesar 0,726. Untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap besar atau kecilnya koefisien korelasi yang ditemukan, maka
dapat berpedoman pada tabel iterpretasi koefisien korelasi seperti yang terlihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.2 : Iterpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 3.3 : Hasil Pengujian Reliabilitas Angket Penelitian
Variabel X Variabel Y Reliability Statistics
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
0,60 - 0,799 Kuat
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,20-0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
Cronbach's Alpha
N of Items
.726 18
Cronbach's Alpha
N of Items
.932 23
Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )
Sumber : Hasil penghitungan uji reliabilitas
41
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa instrumen uji coba tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi
untuk variabel X dan tingkat reliabilitas kuat pada variabel Y.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data harus dilakukan dengan hati-hati guna menjawab
secara tepat rumusan masalah penelitian serta menguji hipotesis yang diajukan di
dalam penelitian ini.
Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Menghitung, memeriksa, kelengkapan beberapa pengisian angket yang
dilakukan oleh responden
b. Memberikan bobot nilai untuk jawaban angket, yaitu dengan nilai 5
sampai dengan 1 untuk item positif dan sebaliknya untuk item negatif.
c. Menyusun nilai dan menghitung skor angket.
d. Mentabulasikan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :
e. Menghitung skor yang diperoleh dari tiap responden.
f. Memberikan skor untuk data hasil penyebaran angket ke dalam Z-skor
dan T-skor, Hal ini dilakukan karena skor mentah yang didapat dari
korelasi belum mempunyai arti apa-apa sebelum diolah artinya di
konversikan ke dalam nilai akhir (NA), misalnya ke dalam Z-skor atau
T-skor.
Z – skor = ����+�
,-
42
T-skor = ����+�
,- x 10 + 50
Ket : Xi = Data untuk masing-masing pengamat M = mean untuk seluruh data SD = standar deviasi
g. Mengolah data dengan uji statistik
h. Menguji hipotesis berdasarkan jenis hasil pengolahan data
Teknik analisis data uji instrumen yang diukur adalah normalitas dan
perhitungan koefisien korelasi.
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah
berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik
yang digunakan, jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka kita gunakan
metode statistik non-parametrik. Sedangkan jika data tersebut berdistribusi
normal, maka kita dapat menggunakan statistik parametrik. Kenormalan data diuji
dengan menggunakan distribusi Chi-Kuadrat. Langkah yang dilakukan untuk uji
normalitas adalah sebagai berikut :
Sumber : Sanafiah Faisal ( 1982 : 86 )
43
Langkah 1 : menentukan jumlah kelas interval.
Langkah 2 : menentukan panjang kelas interval
PK = -� .�!�(!�-� .�!%�/��
% �0�1�� %��( ����!2��
Langkah 3 : Menyusun tabel distribusi frekuensi
Langkah 4 : Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)
Langkah 5 : Memasukkan harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga
�34 − 36�7
Dan Harga chi kuadrat
87 = �34 − 36�736
Langkah 6 : Membandingkan Harga Chi Kuadrat dengan Tabel
�������� ≤ �����, artinya data berdistribusi normal, dan
�������� ≥ �����, artinya distribusi data tidak normal.
Jika data-datanya berdistribusi normal, statistik dilanjutkan dengan
statistik prametrik, tetapi bila data-datanya tidak berdistribusi normal atau salah
satunya tidak berdistribusi normal statistik dilanjutkan dengan statistik non-
parametrik.
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan bantuan software SPSS
(Statistic Programme for Social Scient) versi 14.0 dengan menggunakan
perbandingan skewness dan kurtosis dimana hasil perbandingan skewness dan
kurtosis harus berada pada jangkauan -2 sampai 2 agar data berdistribusi normal,
44
Rumus 3.4 : Rumus Korelasi Product Moment
diluar itu, maka data tidak berdistribusi normal. Untuk lebih memperkuat
pengujian normalitas dilakukan juga pengujian dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan SPSS versi 14.0. Kriteria normalitas
pada One Sample Kolmogorov-Smirnov adalah Jika Asymp sig (2-tailed) > α
(0,05), maka sampel berdistribusi normal. Jika Asymp sig (2-tailed) < α (0,05),
maka sampel tidak berdistribusi normal.
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Analisis data pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis
yang diajukan, apakah diterima atau ditolak. Berdasarkan pertimbangan hipotesis
yang diuji, tujuan penelitian, jenis data dan variabel penelitian, penulis melakukan
pendekatan statistik untuk mengolah data.
3.6.2.1 Analisis Korelasi Product Moment
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara
variabel X dengan variabel Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat
hubungan terutama untuk data kuantitatif digunakan koefisien korelasi. Hipotesis
statistik yang akan diuji adalah terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari
kegiatan kemahasiswaan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI.
Sebagai perhitungannya digunakan rumus korelasi Pearson sebagai berikut
:
rxy =∑ ��
9∑ �²�²
Sumber : Sugiyono ( 2009 : 183 )
45
Rumus 3.5 : Rumus Spearman Rank
Keterangan :
rxy
: Nilai korelasi product moment
x : (xi - x; )
y : (yi - y; )
3.6.2.2 Analisis Korelasi Spearman Rank
Analisis korelasi ini umum digunakan pada statistik non parametrik, yaitu
jika salah satu variabel tidak berdistribusi normal. Kegunaan analisis korelasi ini
ialah untuk mengukur eratnya hubungan anatara dua variabel bebas dan terikat.
Rumus korelasi yang digunakan yaitu :
= = 1- > ∑������� �
Ket: = = koefisien korelasi spearman rank ∑?@� = jumlah beda ranking antara variable X dan variable Y yang dikuadratkan n = jumlah responden
3.6.3 Keberartian Korelasi
Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berati atau tidaknya
hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan kriteria penafsiran
koefisien korelasi.. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel
interprestasi nilai r sebagai berikut :
Sumber : Sugiyono ( 2007 : 229 )
46
Rumus 3.6 : Koefisien Determinasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
0,60 - 0,799 Kuat
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,20-0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
Setelah koefisien korelasi didapatkan, maka perlu untuk meyakinkan
kontribusi dari variabel X terhadap Y dengan menguji hipotesisnya.
3.6.4 Uji koefisien Determinasi
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x terhadap y dapat
ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :
KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi
KP = � x 100 %
Tabel 3.4 : Interpretasi Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )
47
Rumus 3.7 : Uji Signifikansi
3.6.5 Menguji Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang telah
dilakukan pada penelitian ini diterima atau tidak. uji signifikasi untuk mencari
makna hubungan variabel x terhadap Y, uji signifikansi dengan rumus :
������� = r√n − 2√1 − �
dengan : ������� = nilai �������
r = koefisien korelasi hasil ������� n = jumlah responden
jika ������� > ���� berarti Ho ditolak artinya signifikan
jika ������� < ���� berarti Ho diterima artinya tidak signifikan Bila hasil uji menyatakan Ho ditolak yang artinya signifikan,maka Ada hubungan
yang signifikan antara Kegiatan Kemahasiswaan dengan Motivasi Berprestasi.
Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )