Upload
buimien
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
23 http://digilib.unimus.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
A.1 Ruang Lingkup Keilmuan
Ilmu Kesehatan Jiwa.
A.2 Waktu Penelilitian
Bulan Oktober- November 2011.
A.3 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten.
Jalan Yogya-Solo, Pakis-Wonosari, Klaten.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan survei analitik dengan menggunakan
rancangan cross sectional. Baik variabel bebas maupun variabel
tergantung diukur menurut keadaan atau statusnya pada waktu diobservasi.
Penelitian cross-sectional ini menggunakan pendekatan tranversal,
dimana peneliti mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel
tergantung dengan melakukan pengukuran sesaat.19
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. 19
C.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di
SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten yaitu 960 orang.
C.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya.
24 http://digilib.unimus.ac.id
Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai sampel penelitian
adalah remaja putra dan remaja putri obesitas di SMA Negeri 1
Wonosari, Klaten dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
- Remaja putra dan putri dengan Body Mass Index (BMI)
>25.0 kg/m2
yang berusia 10-19 tahun.
- Remaja putra dan putri dengan hasil penilaian terhadap
formulir life event memiliki total skor ≤ 300.
- Remaja putra dan putri obesitas dengan skor perilaku tipe
“A” ≤39.
2. Kriteria Ekslusi
- Tidak bersedia menjadi responden.
- Tidak lengkap dalam pengisian kuesioner.
- Pindah sekolah saat dilakukan penelitian.
- Sakit berat saat dilakukan penelitian.
C.2.1 Besar sampel
Rumus: 20
n = 𝑁 𝑍(1−α/2)2𝑃(1−𝑃)
𝑁𝑑2+𝑍(1−α/2)2𝑃(1−𝑃)
Keterangan:
n : besar sampel
N : besar populasi
Z(1-α/2) : nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung
tingkat kepercayaan (TK). Dalam penelitian ini TK 95%
=1,96.
P : proporsi kejadian, jika tidak diketahui dianjurkan= 0,5
d : besar penyimpangan (0,05)
25 http://digilib.unimus.ac.id
n = 𝑁 𝑍(1−α/2)2𝑃(1−𝑃)
𝑁𝑑2+𝑍(1−α/2)2𝑃(1−𝑃)
n = 75. 1,96 2.0,5(1−0,5)
75.0,052+ 1,96 2.0,5(1−0,5)
n = 75. 3,84 .0,5(0,5)
75.0,0025+ 3,84 .0,5(0,5)
n = 72
0,19+0,96
n = 62,61
Maka besar sampel minimal yang diperlukan untuk
mengetahui proporsi remaja putra dan remaja putri obesitas
yang mengalami kejadian stres adalah 62,61.
C.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah peneliti memilih
responden berdasarkan pada pertimbangan subyektifnya
yang terlihat pada kriteria inklusi dan ekslusi, dan
diharapkan responden dapat memberikan informasi yang
memadai untuk dapat menjawab pertanyaan.18
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu
subyek ke subyek lain.18
D.1 Variabel Bebas
Variabel bebas (independent) adalah variabel yang jika
mengalami perubahan maka akan mengakibatkan perubahan pada
variabel lain.18
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : Remaja dengan
obesitas yang dikelompokkan menjadi remaja putra dan remaja
putri.
D.2 Variabel Tergantung
Variabel tergantung (dependent) adalah variabel yang berubah
akibat perubahan variabel bebas.18
26 http://digilib.unimus.ac.id
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah stres.
D.3 Variabel Perancu
Variabel perancu (confounding) adalah jenis variabel yang
berhubungan dengan variabel bebas dan variabel tergantung, tetapi
bukan merupakan variabel antara.19
Variabel perancu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peristiwa-peristiwa dalam kehidupan (life event):
1. Frustasi.
2. Konflik.
3. Tekanan.
4. Krisis.
5. Pencarian jati diri.
6. Masalah prestasi sekolah.
7. Hubungan dengan orangtua.
8. Hubungan interpersonal.
9. Trauma.
10. Penyakit fisik atau cidera.
11. Perkembangn fisik atau mental.
12. Keterlibatan dalam hukum.
13. Lingkungan hidup.
14. Keuangan.
b. Perilaku tipe “A”.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data.19
Instrument dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lembar ini berisikan pernyataan bahwa bersedia menjadi subyek
dalam penelitian tanpa suatu paksaan dari pihak manapun dan bersedia
menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dalam lembar
27 http://digilib.unimus.ac.id
persetujuan ini sekaligus dicantumkan biodata remaja yang diperlukan
dalam penelitian. Biodata tersebut meliputi; nama, kelas, jenis kelamin,
usia, dan tanggal pengambilan data.
2. Body Mass Index (BMI)
BMI telah banyak digunakan untuk mendefinisikan dan
mengkategorikan obesitas yaitu dengan membagi berat badan (BB)
terhadap kuadrat tinggi badan (TB2).
14
BMI = 𝐵𝐵 ( 𝑘𝑔)
𝑇𝐵2 (𝑚2)
Pengukuran akan dilakukan terhadap:
a) Berat Badan (BB)
Alat yang digunakan adalah timbangan injak model
CAMRY, ISO 9001:2008 CERTIFIED BY SGS yang
berkapasitas 130 kg dengan ketelitian 0,5 kg. Sampel diukur
pada posisi berdiri tegak tepat di tengah timbangan dan tanpa
menggunakan alas kaki. Pembacaan angka dilakukan setelah
angka penunjuk tidak bergerak.
b) Tinggi Badan (TB)
Alat pengukur TB adalah: Microtoise yang berskala 0-200
cm dengan ketelitian 0,1 cm.
Cara pengukuran: TB dapat diukur dalam keadaan berdiri
tegak lurus, tanpa alas kaki, kedua tangan merapat ke badan,
punggung dan bokong menempel pada dinding dan pandangan
diarahkan ke depan, kedua tangan bergantung relaks disamping
badan. Bagian dari alat pengukuran TB digeser, kemudian
diturunkan hingga menyentuh bagian atas kepala. Sentuhan
harus diperkuat jika subyek berambut tebal.
3. Kuesioner pengalaman kehidupan (life event).
Skala yang digunakan adalah Skala Holmes. Didalam kuesioner ini
terdapat 36 butir berbagai pengalaman dalam kehidupan seseorang,
yang masing-masing diberi nilai (score). Kuesioner life event ini
28 http://digilib.unimus.ac.id
bertujuan untuk menyingkirkan variabel perancu penelitian. Alat ukur
ini dapat dilakukan oleh diri yang bersangkutan (self assessment) dan
tentunya tidak semua ke 36 butir tersebut akan dialami oleh setiap
orang. Apabila jumlah skor berbagai pengalaman seseorang melebihi
angka 300 dalam kurun waktu 1 tahun masa kehidupan, maka yang
bersangkutan sudah menunjukkan gejala-gejala stres.2
4. Kuesioner perilaku tipe ”A”
Individu dengan tipe ”A” resiko mengalami stres lebih besar dari
tipe kepribadian lain. Untuk itu perilaku tipe ”A” dijadikan kriteria
inklusi dalam penelitian ini. Kuesioner ini berisi 10 pertanyaan, dengan
6 jawaban pilihan yang masing-masing mempunyai skor yang berbeda-
beda, yaitu:
0: Tidak pernah. 3: Biasanya.
1: Hampir tidak pernah. 4: Hampir Selalu.
2: Kadang-kadang. 5: Selalu.
Penilaian untuk kuesioner perilaku tipe ”A” antara lain:
- Tipe A rendah : skor 40-59.
- Tipe A sedang : skor 60-79.
- Tipe A Ekstrim : skor 80-100. 5
5. Kuesioner stres
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui Kejadian stres pada
remaja putra dan remaja putri obesitas. Kuesioner ini berisikan 20
pertanyaan yang berhubungan dengan tanda-tanda dan gejala-gejala
stres. Evaluasi terhadap penilaian ini yaitu; jika nilai yang didapatkan
lebih dari 30, maka berarti seseorang sangat menderita akibat distres.
Semakin tinggi nilai terhadap nilai maksimal (192), maka orang
tersebut semakin menderita distres. Untuk nilai diatas 60 memerlukan
perhatian dan mengindikasikan bahwa orang tersebut seharusnya
mendiskusikan gaya hidupnya ke dokter.
Adapun penilaian yang digunakan adalah:
29 http://digilib.unimus.ac.id
a. Pertanyaan nomor 1, 5, 7, 8, 14, 16, 17, dan 18 memiliki bobot
nilai sebagai berikut:
0: Hampir tidak pernah.
2:Kadang-kadang.
4: Sering.
6: Hampir selalu.
b. Pertanyaan nomor 2, 6, 9, 10, 11, 15, 19, dan 20 memiliki bobot
nilai sebagai berikut:
0: Hampir tidak pernah.
1: Kadang-kadang.
2: Sering.
3: Hampir selalu.
c. Pertanyaan nomor 3, 4, 12, dan 13 memiliki bobot sebagai
berikut:
0: Hampir tidak pernah.
10: Kadang-kadang.
20: Sering.
30: Hampir selalu. 5
F. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Sumber
data primer diperoleh dari pengukuran berat badan dan tinggi badan serta
penilaian terhadap pengalaman kehidupan (life event), perilaku tipe “A”,
dan kejadian stres. Sedangkan data sekunder diperoleh dari bagian
akademik.
G. Prosedur pengambilan data
Hal yang pertama kali dilakukan dalam pengambilan data adalah
memberikan lembar persetujuan kepada remaja yang akan dijadikan
subyek penelitian. Selanjutnya pengambilan data dapat dilakukan dengan
cara penimbangan berat badan dan tinggi badan pada responden serta
30 http://digilib.unimus.ac.id
menghitung Body Mass Index (BMI) dengan cara membagi berat badan
(BB) terhadap kuadrat tinggi badan (TB2). Kemudian dilakukan
pembagian kuesioner pengalaman-pengalaman kehidupan (life event) serta
perilaku tipe “A”. Sebelumnya peneliti menjelaskan tentang bagaimana
cara menjawabnya, maksud dari masing- masaing jawaban pilihan yang
sudah ada, serta responden diminta mengisinya sendiri (self assesment)
untuk menyingkirkan variabel perancu. Begitupula dengan kuesioner stres
yang sudah dijelaskan oleh peneliti tentang maksud dari jawaban pilihan
yang ada didalamnya. Tahap terakhir responden diminta mengisi lembar
kuesioner stres dan dilakukan analisis data dengan chi-square.
31 http://digilib.unimus.ac.id
H. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian.
SMA NEGERI 1 WONOSARI
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Disertai Dengan Biodata (+)
Mengukur IMT
BMI ≥25.0 kg/m2
(obesitas)
BMI ≥ 25.0 kg/m2
(obesitas)
Remaja putra
Remaja putri
Kuesioner Stres
- Skala Life Event (Skala Holmes) ≤300.
- Kuesioner Perilaku Tipe “A” (-)
Stres Tidak
Stres
Kuesioner Stres
- Skala Life Event (Skala Holmes) ≤300.
- Kuesioner Perilaku Tipe “A” (-)
Stres Tidak
Stres
Analisis data dengan chi-square
32 http://digilib.unimus.ac.id
I. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendeskripsikan variabel penelitian
sedemikian rupa sehingga bersifat:
a. Spesifik (tidak berinterpretasi ganda).
b. Terukur.21
Definisi operasional bermanfaat untuk memberi batasan pengertian
variabel-variabel penelitian.18
I.1 Remaja dengan obesitas
a) Definisi
Putra dan putri obesitas yang berumur 10-19 tahun dengan Body
mass index (BMI) ≥ 25 kg/m2 dan menempuh pendidikan di
SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten.
b) Cara
Variabel ini menggunakan cara pengukuran langsung terhadap
berat badan dan tinggi badan remaja putra dan putri di SMA
Negeri 1 Wonosari, Klaten. Tujuan pengukuran ini adalah untuk
mendapatkan remaja dengan Body mass index (BMI) kategori
obesitas.
c) Skala
Variabel ini menggunakan skala nominal.
d) Hasil
1. Remaja putra obesitas, bila remaja putra dengan BMI ≥ 25
kg/m2
2. Remaja putri obesitas, bila remaja putri dengan BMI ≥ 25
kg/m2
I.2 Stres
a) Definisi
Stres adalah suatu keadaan yang muncul akibat ketidaksesuaian
antara tuntutan-tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk
mengatasinya yang terjadi pada remaja putra dan remaja putri
obesitas yang bersekolah di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten.
33 http://digilib.unimus.ac.id
b) Cara
Variabel ini menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan.
Adapun penilaian yang digunakan adalah:
a. Pertanyaan nomor 1, 5, 7, 8, 14, 16, 17, dan 18 memiliki
bobot nilai sebagai berikut:
0: Hampir tidak pernah.
2:Kadang-kadang.
4: Sering.
6: Hampir selalu.
b. Pertanyaan nomor 2, 6, 9, 10, 11, 15, 19, dan 20
memiliki bobot nilai sebagai berikut:
0: Hampir tidak pernah.
1: Kadang-kadang.
2: Sering.
3: Hampir selalu.
c. Pertanyaan nomor 3, 4, 12, dan 13 memiliki bobot
sebagai berikut:
0: Hampir tidak pernah.
10: Kadang-kadang.
20: Sering.
30: Hampir selalu. 5
c) Skala
Variabel ini menggunakan skala Nominal.
d) Hasil
1. Stres, apabila jumlah nilai ≥30.
2. Tidak stres, apabila jumlah nilai <30.
34 http://digilib.unimus.ac.id
I.3 Perilaku Tipe “A” 5
a) Definisi
Perilaku atau tipe kepribadian “A” dimana individu lebih rentan
terkena stres yang terdapat didalam diri remaja putra dan remaja
putri obesitas yang bersekolah di SMA Negeri 1 Wonosari,
Klaten.
b) Cara
Variabel ini menggunakan kuesioner. Kuesioner ini berisi 10
pertanyaan, dengan 6 jawaban pilihan yang masing-masing
mempunyai skor yang berbeda-beda, yaitu:
0: Tidak pernah 3: Biasanya
1: Hampir tidak pernah 4: Hampir Selalu
2: Kadang-kadang 5: Selalu
c) Skala
Variabel ini menggunakan skala interval.
d) Hasil
Penilaian untuk kuesioner perilaku tipe ”A” antara lain:
- Tipe A rendah : skor 40-59
- Tipe A sedang : skor 60-79
- Tipe A Ekstrim : skor 80-100
I.4 Pengalaman Kehidupan (life event)
a) Definisi
Peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang dapat menjadi stresor
dan dapat mempengaruhi remaja putra dan remaja putri obesitas
yang bersekolah di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten pada suatu
waktu.
b) Cara
Variabel ini menggunakan Skala Holmes. Didalam skala ini
terdapat 36 butir berbagai pengalaman dalam kehidupan
seseorang, yang masing-masing diberi nilai (score).
35 http://digilib.unimus.ac.id
Tabel 3.1 Pengalaman-pengalaman kehidupan (life event) 2
No PENGALAMAN-PENGALAMAN KEHIDUPAN NILAI
(SCORE)
1 Kematian suami/istri 100
2 Kematian keluarga dekat 63
3 Perkawinan 50
4 Kehilangan jabatan 47
5 Pensiunan 45
6 Kehamilan istri 40
7 Kesulitan seks 39
8 Tambah anggota keluarga baru 39
9 Kematian kawan dekat 37
10 Konflik suami atau istri 35
11 Menggadaikan rumah 31
12 Perubahan dalam tanggung jawab pekerjaan 29
13 Konflik dengan ipar, mertua, menantu 29
14 Perasaan tersinggung atau penyakit 53
15 Rujuk dalam perkawinan 45
16 Perubahan kesehatan seseorang anggota keluarga 44
17 Perubahan dalam status keuangan keluarga 38
18 Perceraian 65
19 Peralihan jenis pekerjaan 36
20 Mencegah terjadinya penggadaian/pinjaman 30
21 Anak laki-laki atau perempuan meninggalkan rumah 29
22 Prestasi pribadi yang luar biasa 28
23 Istri mulai atau berhenti bekerja 29
24 Kesulitan dengan atasan 23
25 Tukar tempat tinggal 20
26 Perubahan dalam hiburan 19
27 Pinjaman dengan rumah sebagai jaminan 17
36 http://digilib.unimus.ac.id
c) Skala
Variabel ini menggunakan skala Nominal.
d) Hasil
1. Menunjukkan gejala-gejala stres, apabila jumlah nilai >300.
2. Tidak menunjukkan gejala-gejala stres, apabila jumlah nilai
≤300.
J. Pengolahan Data
Terdapat 4 tahap pengolahan data supaya analisis penelitian
menghasilkan informasi yang benar, antara lain sebagai berikut:20
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir
atau kuesioner. Hal ini untuk mengecek ulang jawaban yang ada di
kuesioner sudah memenuhi indikator kualitas informasi sebagai
berikut:
a. Lengkap
b. Jelas.
c. Relevan.
d. Konsisten.
28 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15
29 Pelanggaran ringan 11
30 Menukar kebiasaan pribadi 24
31 Perubahan jam kerja 20
32 Tukar sekolah 20
33 Tukar kegiatan sekolah 18
34 Tukar kebiasaan tidur 16
35 Perubahan dalam kebiasaan makan 15
36 Berlibur 13
37 http://digilib.unimus.ac.id
2. Koding
Kegiatan merubah data kualitatif menjadi data numerik (angka).
Kegunaan koding adalah mempermudah pada saat analisis data dan
juga mempercepat entri data.
Didalam penelitian ini akan dilakukan koding terhadap data
sebagai berikut:
a. Remaja dengan obesitas.
1: Remaja putra obesitas.
2: Remaja putri obesitas.
b. Stres.
0: Tidak stres.
1: Stres.
c. Perilaku Tipe “A”
0: Tidak menunjukkan perilaku Tipe “A” untuk skor ≤39.
1: Perilaku Tipe”A” untuk skor >39.
d. Pengalaman Kehidupan (life event)
0: Tidak menunjukkan gejala-gejala stres.
1: Menunjukkan gejala-gejala stres.
3. Processing
Kegiatan memproses data agar dapat dianalisis. Proses data
dilakukan dengan cara mengentry kuesioner ke paket program
komputer.
4. Cleaning
Cleaning atau pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 18
1. Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian.
Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
dan presentase dari tiap variabel.
38 http://digilib.unimus.ac.id
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menyatakan analisis terhadap 2
variabel, yaitu 1 variabel bebas dan 1 variabel tergantung yang
diduga berhubungan. Dalam analisis ini dapat dilakukan pengujian
statistik dengan chi-square.