31
21 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III ini akan membahas tentang setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, Variabel penelitian,jenis penelitian,Desain penelitian,rencana tindakan,teknik dan instrumen pengumpulan data,secara lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut: 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. Lokasi sekolah sangat mudah dijangkau karena letaknya berada di daerah pemukiman penduduk dan dekat dengan jalan raya. Denah sekolah juga luas sehingga memungkinkan siswa untuk bebas bermain dan melakukan kegiatan sekolah upacara bendera, berolahraga, senam, pramuka, dan kegiatan sekolah lainnya. b. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung mulai bulan Februari sampai bulan Mei 2016.Bulan februari peneliti mulai mengadakan persiapan yaitu: menyusun proposal penelitian. Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Maret seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang dilakukan pada minggu ke-4 bulan Maret.Pada bulan April minggu ke -2 penelti melakukan penelitian tindakan kelas siklus 1.Pada bulan April minggu ke-4 akan dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II. Rincian alokasi waktu dalam penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini akan membahas tentang setting penelitian, karakteristik subjek

penelitian, Variabel penelitian,jenis penelitian,Desain penelitian,rencana tindakan,teknik

dan instrumen pengumpulan data,secara lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut:

3.1 Setting dan Jenis Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. Lokasi sekolah

sangat mudah dijangkau karena letaknya berada di daerah pemukiman penduduk dan

dekat dengan jalan raya. Denah sekolah juga luas sehingga memungkinkan siswa untuk

bebas bermain dan melakukan kegiatan sekolah upacara bendera, berolahraga, senam,

pramuka, dan kegiatan sekolah lainnya.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 di SD Negeri 2

Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung mulai bulan Februari sampai bulan Mei

2016.Bulan februari peneliti mulai mengadakan persiapan yaitu: menyusun proposal

penelitian. Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan

Maret seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang dilakukan pada minggu

ke-4 bulan Maret.Pada bulan April minggu ke -2 penelti melakukan penelitian tindakan

kelas siklus 1.Pada bulan April minggu ke-4 akan dilakukan penelitian tindakan kelas

siklus II. Rincian alokasi waktu dalam penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

22

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Febuari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan proposal

2. Perencanaan Siklus I

3. Pelaksanaan Siklus I

4. Perencanaan Siklus II

5. Pelaksanaan Siklus II

6. Laporan

Berdasarkan tabel 3.1 peneliti tindak kelas dilaksanakan 4 bulan yaitu dari bulan

Febuari sampai dengan mei 2016. Kegiatan pada bulan febuari penyusunan proposal,

instrumen penelitian dan RPP yang digunakan dalam peneliti. Perencanaan siklus I

dilakukan peneliti pada bulan Maret minggu ke 1,2,3 dan 4, dalam kegiatan ini meliputi

persiapan RPP, lembar kerja siswa ,instrumen, penyusunan asesmen, dan media

pembelajaran. Pelaksanaan siklus 1 dilakukan pada bulan Maret minggu ke 4 dilanjutkan

dengan pelaksanaan siklus II dilakukan pada bulan April minggu ke 1,2. Pada bulan April

mingu ke -2 sampai bulan Mei kegiatan pelaporan yang meliputi kegiatan mengolah data

hasil penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan serta persiapan ujian.

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian Tindakan Kelas ini adalah semua siswa kelas 4 di SD Negeri 2 Kedu

pada semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa.Terdiri dari 17 laki-laki

dan 13 perempuan.Semua siswa kelas 4 ini memiliki latar belakang yang beragam.Mereka

berasal dari orang tua yang berbeda mata pencahariannya. Perbedaan ini membuat tingkat

belajar siswa beragam pula. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan bekerja sama

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

23

dengan guru kelas 4, Pak Djanuar Arifin S.Pd. Dengan karakteristik siswa yang cenderung

kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

Pada sub judul jenis dan desain penelitian ini akan diuraikan menjadi dua sub judul

yaitu jenis penelitian dan desain penelitian.Jenis penelitian akan membahas mengenai jenis

penelitian yang akan dilakukan, sementara desain penelitian menekankan pada model

penelitian yang akan di jadikan acuan oleh peneliti di dalam melaksanakan tindakan

penelitian.

3.2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah PTK kolaboratif, dimana

penelitian melakukan penelitian melalui kerja sama antara penelitian dengan guru kelas 4

di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Sebagai awal peneliti

menyiapkan materi, menyusun RPP, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

untuk mengajar, kemudian guru kelas yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian .

Untuk observasi dapat dilakukan oleh guru yang lain/ teman.

Proses penelitian PTK berbentuk siklus yang akan dilakukan dalam 2 siklus. Tiap

siklus terdiri dari dua kali pertemuan tatap muka atau dua kali pertemuan dan tiap kali tatap

muka masing-masing 35 menit. Setiap siklus memuat satu Kompetensi Dasar (KD) dan

dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Oleh karena itu, siklus II materi ajarnya berbeda

dari materi ajar siklus I.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan penulis didalam penelitian ini

menggunakan desain model menurut Kemmis dan Metaggart. Model ini merupakan

pengembangan dari konsep yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin.Hanya saja, komponen

tindakan ( acting) dan pengamatan (observing) dijadikan sebagai satu kesatuan.Hal ini

disebabkan oleh adannya kenyataaan bahwa antara penerapan dua komponen tersebut

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

24

merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan.Maksudnya, kedua kegiatan harus

dilakukan dalam satu waktu.

Model Kemmis dan Mctaggart terdiri dari empat komponen, yaitu

perencanaan(planning),tindakan(acting),pengamatan(observing)dan

refleksi(reflecting).Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus.Siklus

ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari keempat komponen tersebut.Untuk

pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat tergantung kepada permasalahan yang

perlu diselesaikan.

Gambar 3.2

PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart

Gambar 3.1 menunjukkan bahwa penelitian dilaksanakan minimal dalam 2 siklus,

setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi.

a. Perencanaan ( planning) meupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan.

Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan pelaksanakan penelitian. Perencanaan

dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Kegiatan

dalam tahap ini seperti : penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, pembuatan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

25

instrumen pengamatan, pembuatan lembar kerja siswa, menyiapkan media

pembelajaran, dan penyusunan asesmen.

b. Pelaksanaan tindakan (acting), yaitu implementasi atau penerapan isis rancangan.

Hal yang perlu diingat pada tahap 2 ini pelaksanaan harus sesuai dengan apa yang

sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam penelitian ini tindakan yang diterapkan

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan membentuk kecil

dan guru kelas sebagai pelaksanaan tindakan.

c. Observasi ( observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang

dilakukan. Kegiatan observasi dilakukan saat tindakan diterapkan dalam kels,

sehingga tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Dalam

tindakan guru kelas sebagai peksanaan tindakan dan kegiatan pengamatan dilakukan

oleh guru lain. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pengamatan terhadap apa yang

terjadi ketika tindakan berlangsung.

d. Refleksi ( reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau

hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai dampak yang telah dirancang.

Dalam kegiatan ini, setelah guru pelaksana selesai melakukan tindakan kemudian

berhadapan dengan peneliti, pengamat dan subjek peneliti ( dalam hal ini siswa yang

diajar) untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi tindakan. Pada refleksi ini

adanya perbaikan tindakan dalam bentuk replainning dapat dilakukan untuk

memperbaiki kekurangan pertamuan berikutnya sedangkan kelebihan tetap

dipertahankan.

3.3 Variabel Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu harus menentukan variabel yang

akan diteliti. Variabel penelitian berfungsi untuk pembeda d.alam hubungan antara

variabel yang satu dengan yang lainnya. Peneliti ini menggunakan dua variabel yaitu:

a. Variabel bebas ( X)

Sugiyono ( 2010: 39) mendefinisikan variabel bebas ( independen) adalah

merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

26

atau timbulnya variable dependen (terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam

penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

b. Variabel terikat ( Y)

Sugiyono ( 2010: 39) mendefinisikan variable terikat ( dependen ) merupakan

variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable

bebas. Dalam penelitian ini, variable terikatnya adalah hasil belajar .

c. Hubungan antar variable

Variabel X mempengaruhi variabel Y. Model pembelajaran kooperatif tipe Make

A Match mempengaruhi partisipasi dan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri 2

Kedu.

3.4 Rencana Pelaksanaan Tindakan

Rencana pelaksanaan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini sesuai

dengan model PTK dari Kemmis dan Mc. Taggart. Tahapanya meliputi rencana

tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Penelitian

dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 3 kali pertemuan yang terdiri dari 2

pertemuan tatap muka dan I pertemuan evaluasi. Rencana pelaksanaan tindakan

diuraikan sebagai berikut.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

Rencana tindakan pada siklus I terdiri atas tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan tindakan, tahap observasi,dan tahap refleksi. Rencana tindakan

siklus 1 yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri 2 Kedu akan diuraikan sebagai

berikut.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

27

1. Tahap perencanaan (planning)

Dalam tahap perencanaan siklus I yang dilakukan peneliti yaitu menetapkan

seluruh perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan proses

dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match. Langkah-langkah dalam tahap perencanaan, yaitu: (1) membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan KD 7.1

menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat

mengubah gerak suatu benda. (2) membuat materi yang sesuai, (3)

mempersiapkan sumber media pembelajaran pembelajaran yang sesuai dengan

materi pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan, (4) menyusun lembar

kegiatan kelompok ( LKS ), (5) menyusun lembar observasi guru dan lembar

observasi siswa secara individu maupun kelompok,dan, (6) menyusun alat

evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.

2. Tahap pelaksanaan tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Pada tahap ini dilakukan dengan

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah

direncanakan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Make A

Match. Pelaksanaan tindakan skenario pembelajaran berlangsung selama enam kali

35 menit atau tiga kali pertemuan.

Pertemuan pertama dalam kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan awal, inti,

dan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan memberikan apersepsi dan motivasi

terkait dengan materi yang akan dipelajarai, menyampaikan tujuan pembelajaran

sesuai dengan materi yang akan dipelajari yaitu tentang menyimpulkan hasil

percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah gerak suatu

benda. Kegiatan inti yang dilakukan siswa meliputi (1) Siswa menyebutkan

pengertian gaya yang mempengaruhi gerak (2) Siswa maju ke depan kelas untuk

melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah gerak dan

bentuk suatu benda dengan mempraktekan menendang bola, menarik tali bendera

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

28

saat upacara, mendorong meja atau kursi.(3) Siswa dibagi dalam kelompok besar

(4) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model pembelajaran Make A

Match (5) Masing-masing siswa menerima kartu baik berupa kartu soal atau kartu

jawaban.(6) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai dengan kartu yang

diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik ( model Make A Match) (7) Bagi siswa

yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu maju ke depan dan

menempelkan kartunnya, jika benar akan diberi poin( 8) Setelah waktu habis guru

membahas pasangan kartu mana yang tepat antara kartu soal dan kartu

jawaban.(9) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan benar jawabannya maka

kartu tidak digunakan lagi dalam permainan.(10) Kemudian kartu dikocok lagi dan

begitu seterusnya.Kegiatan penutup meliputi siswa dengan dibimbing guru

membuat kesimpulan ,siswa bersama guru melakukan kegiatan refleksi, guru

menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, guru mengakhiri

pembelajaran.

Pertemuan Kedua dalam kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan awal inti,

dan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan memberikan apersepsi dan motivasi

terkait dengan materi yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran

sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan inti yang dilakukan siswa

meliputi : (1) Siswa dapat menyebutkan macam-macam contoh tentang gaya

berupa tarikan atau dorongan. Contoh dorongan adalah menutup pintu dan

menyentil kelereng, sedangkan yang tarikan adalah membuka pintu (2) Siswa

dapat memahami bahwa gaya yang diberikan pada benda memberikan hasil yang

bermacam-macam : diam,berubah arahnya, bertambah kencang.(3)Siswa maju

kedepan kelas untuk melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa gaya dapat

berupa tarikan atau dorongan seperti menutup pintu dan membuka pintu.(4)Siswa

dibagi dalam kelompok besar (5)iswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

model pembelajaran Make A Match (6) Masing-masing siswa menerima kartu baik

berupa kartu soal atau kartu jawaban (7) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai

(8) dengan kartu yang diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik ( model Make A

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

29

Match) (9) Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu

maju kedepan dan menempelkan kartunnya, jika benar akan diberi poin. (10)

Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat antara

kartu soal dan kartu jawaban.(11) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan

benar jawabannya maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan.(12)

Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya.menyampaikan materi

pembeljara. Kegiatan penutup meliputi siswa dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan dan bersama guru melakukan kegitan refleksi, guru menyampaikan

materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, guru mengakhiri pembelajaran.

Pertemuan Ketiga terdiri atas kegiatan awal, inti, dan penutup. Kegiatan awal

meliputi kegiatan memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengingatkan

kembali materi ,memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan soal

evaluasi dengan sungguh-sungguh. Kegiatan inti meliputi kegiatan siswa (1) Siswa

mendengarkan materi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda. (2)

Siswa maju kedepan kelas untuk melakukan kegiatan yang menunjukkan faktor –

faktor yang mempengaruhi gerak benda (3) Siswa memberikan contoh yang

berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda (4) iswa dibagi

kelompok besar(5) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model

pembelajaran Make A Match (6) Masing-masing siswa menerima kartu baik

berupa kartu soal atau kartu jawaban (7) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai

dengan kartu yang diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik ( model Make A

Match) (8) Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu

maju ke depan dan menempelkan kartunnya, jika benar akan diberi poin. (9)

Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat antara

kartu soal dan kartu jawaban. (10) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan

benar jawabannya maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan.(11)

Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya. Penutup siswa dibri

kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas dipahami, menutup

pembelajaran.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

30

3. Tahap Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan oleh observer bersama dengan pelaksanaan tindakan

untuk mengamati kegiatan pembelajaran tehadap aktivitas guru dan aktivitas siswa

secara individu maupun kelompok dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match dalam mata pelajaran IPA.observer menggunakan

lembar observasi untuk mencatat penerapan model pembelajaran Make A Match

dalam kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan lembar observasi bagi guru dan

siswa, proses pengamatan tindakan penelitian didokumentasikan menggunakan foto.

Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil peneliti, meliputi aktivitas guru

dan aktivitas siswa secara individu maupun kelompok selama tindakan pembelajaran

dengan model Make A Match.

4. Tahap Refleksi (Reflecting)

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, penulis bersama observer, guru

dan siswa melaksanakan tahap refleksi. Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengaji

dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan dokumentasi, lembar observasi dan tes

evaluasi yang telah dilakukan. Tahap refleksi meliputi: (1) menganalisis hasil

pengamatan yang dilakukan oleh observer, (2) menganalisis kelemahan dan

keberhasilan guru saat menerapkan model Make A Match dalam pembelajaran, (3)

menganalisis aktivitas siswa secara individu dan kelompok dalam pembelajaran, (4)

menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I, (5) melakukan perencanaan

siklus II untuk memperbaiki model yang diterapkan pada siklus I.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

Rencana tindakan pada siklus I terdiri atas tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan tindakan, tahap observasi,dan tahap refleksi. Rencana tindakan siklus II

yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri 2 Kedu akan diuraikan sebagai berikut.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

31

1. Tahap perencanaan (planning)

Dalam tahap perencanaan siklus II yang dilakukan peneliti yaitu

menetapkan seluruh perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk

meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Langkah-langkah dalam tahap

perencanaan, yaitu: (1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

sesuai dengan KD 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan

dan tarikan ) dapat mengubah bentuk suatu benda. (2) membuat materi yang

sesuai, (3) mempersiapkan sumber media pembelajaran pembelajaran yang

sesuai dengan materi pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan, (4) menyusun

lembar kegiatan kelompok ( LKS ), (5) menyusun lembar observasi guru dan

lembar observasi siswa secara individu maupun kelompok,dan, (6) menyusun

alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.

2. Tahap pelaksanaan tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Pada tahap ini dilakukan dengan

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah

direncanakan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Make A

Match. Pelaksanaan tindakan skenario pembelajaran berlangsung selama enam kali

35 menit atau tiga kali pertemuan.

Pertemuan pertama dalam kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan awal, inti,

dan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan memberikan apersepsi dan motivasi

terkait dengan materi yang akan dipelajarai, menyampaikan tujuan pembelajaran

sesuai dengan materi yang akan dipelajari yaitu tentang menyimpulkan hasil

percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah gerak suatu

benda. Kegiatan inti yang dilakukan siswa meliputi (1) Siswa menyebutkan

pengertian gaya yang mempengaruhi gerak (2) Siswa maju ke depan kelas untuk

melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah gerak dan

bentuk suatu benda dengan mempraktekan menendang bola, menarik tali bendera

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

32

saat upacara, mendorong meja atau kursi.(3) Siswa dibagi dalam kelompok besar

(4) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model pembelajaran Make A

Match (5) Masing-masing siswa menerima kartu baik berupa kartu soal atau kartu

jawaban.(6) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai dengan kartu yang

diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik ( model Make A Match) (7) Bagi siswa

yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu maju ke depan dan

menempelkan kartunnya, jika benar akan diberi poin( 8) Setelah waktu habis guru

membahas pasangan kartu mana yang tepat antara kartu soal dan kartu

jawaban.(9) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan benar jawabannya maka

kartu tidak digunakan lagi dalam permainan.(10) Kemudian kartu dikocok lagi dan

begitu seterusnya.Kegiatan penutup meliputi siswa dengan dibimbing guru

membuat kesimpulan ,siswa bersama guru melakukan kegiatan refleksi, guru

menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, guru mengakhiri

pembelajaran.

Pertemuan Kedua dalam kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan awal inti,

dan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan memberikan apersepsi dan motivasi

terkait dengan materi yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran

sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan inti yang dilakukan siswa

meliputi : (1) Siswa dapat menyebutkan macam-macam contoh tentang gaya

berupa tarikan atau dorongan. Contoh dorongan adalah menutup pintu dan

menyentil kelereng, sedangkan yang tarikan adalah membuka pintu (2) Siswa

dapat memahami bahwa gaya yang diberikan pada benda memberikan hasil yang

bermacam-macam : diam,berubah arahnya, bertambah kencang.(3)Siswa maju

kedepan kelas untuk melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa gaya dapat

berupa tarikan atau dorongan seperti menutup pintu dan membuka pintu.(4)Siswa

dibagi dalam kelompok besar (5)iswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

model pembelajaran Make A Match (6) Masing-masing siswa menerima kartu baik

berupa kartu soal atau kartu jawaban (7) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai

(8) dengan kartu yang diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik ( model Make A

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

33

Match) (9)Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu

maju kedepan dan menempelkan kartunnya, jika benar akan diberi poin. (10)

Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat antara

kartu soal dan kartu jawaban.(11) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan

benar jawabannya maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan.(12)

Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya.menyampaikan materi

pembeljara. Kegiatan penutup meliputi siswa dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan dan bersama guru melakukan kegitan refleksi, guru menyampaikan

materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, guru mengakhiri pembelajaran.

Pertemuan Ketiga terdiri atas kegiatan awal, inti, dan penutup. Kegiatan awal

meliputi kegiatan memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengingatkan

kembali materi ,memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan soal

evaluasi dengan sungguh-sungguh. Kegiatan inti meliputi kegiatan siswa (1) Siswa

mendengarkan materi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda. (2)

Siswa maju kedepan kelas untuk melakukan kegiatan yang menunjukkan faktor –

faktor yang mempengaruhi gerak benda (3) Siswa memberikan contoh yang

berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda (4) iswa dibagi

kelompok besar(5) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model

pembelajaran Make A Match (6) Masing-masing siswa menerima kartu baik

berupa kartu soal atau kartu jawaban (7) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai

dengan kartu yang diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik ( model Make A

Match) (8) Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu

maju ke depan dan menempelkan kartunnya, jika benar akan diberi poin. (9)

Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat antara

kartu soal dan kartu jawaban. (10) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan

benar jawabannya maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan.(11)

Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya. Penutup siswa dibri

kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas dipahami, menutup

pembelajaran.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

34

3. Tahap Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan oleh observer bersama dengan pelaksanaan tindakan

untuk mengamati kegiatan pembelajaran tehadap aktivitas guru dan aktivitas siswa

secara individu maupun kelompok dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match dalam mata pelajaran IPA.observer menggunakan

lembar observasi untuk mencatat penerapan model pembelajaran Make A Match

dalam kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan lembar observasi bagi guru dan

siswa, proses pengamatan tindakan penelitian didokumentasikan menggunakan foto.

Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil peneliti, meliputi aktivitas guru

dan aktivitas siswa secara individu maupun kelompok selama tindakan pembelajaran

dengan model Make A Match.

4. Tahap Refleksi (Reflecting)

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, penulis bersama observer, guru

dan siswa melaksanakan tahap refleksi. Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengaji

dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan dokumentasi, lembar observasi dan tes

evaluasi yang telah dilakukan. Tahap refleksi meliputi: (1) menganalisis hasil

pengamatan yang dilakukan oleh observer, (2) menganalisis kelemahan dan

keberhasilan guru saat menerapkan model Make A Match dalam pembelajaran, (3)

menganalisis aktivitas siswa secara individu dan kelompok dalam pembelajaran, (4)

menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II untuk mengetahui apakah

pemberian tindakan pada siklus II sudah berhasil dan mengalami peningkatan.

3.5 Data dan cara pengumpulan data

Pada sub judul ini akan menguraikan mengenai teknik pengumpulan data dan

istrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data akan memaparkan

mengenai cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang

berkaitan dengan tindakan penelitian. Sementara pada sub judul instrumen

pengumpulan data kan menjelaskan mengenai alat-alat instrumen pengumpulan

data yang digunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian

tindakan kelas yang dilakukan.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

35

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini yaitu teknik tes

dan teknik non tes.

a. Teknik Tes

Menurut Sudjana (2011:35) Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan memperoleh jawaban dari

siswa baik itu dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam

bentuk perbuatan ( tes tindakan).

Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir tindakan pembelajaran pada siklus I

maupun siklus II.Tes evaluasi dilakukan dilakukan dengan memberikan sejumlah

soal kepada subjek peneliti.Pemberian soal tes bertujuan untuk mengukur

peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui model Make A Match. Selain

itupemberian soal juga dimaksudkan guru untuk memberikan penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajarai. Dalam PTK yang

dilakukan di kelas 4 SD Negeri 2 Kedu, bentuk instrumen tes yang digunakan ebagai

alat penilaian berupa soal tes berbentuk pilihan ganda.

b. Teknik Non Tes

Dalam PTK yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri 2 Kedu, salah satu

teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan ialah teknik nontes. Menurut

purwanto (2013:63) non tes merupakan teknik pengumpulan data yang sifatnya

mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif

dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan.Jenis teknik non tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

36

a. Observasi

Non tes dalam penelitian berupa observasi atau pengamatan dan

dokumentasi.Observasi yaitu proses pengambialan data dalam penelitian ketika

peneliti melihat situasi penelitian, observasi dalam penelitian ini meliputi observasi

aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan

model Make A Match.

b. Dokumentasi

Sedangkan dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh

data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan siswa kelas 4 SD Negeri 2

Kedu serta foto-foto saat kegiatan pembelajaran dengan model Make A Match.

3.5.2 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pelaksanakan PTK adalah data yang berupa

angka ( data kuantitatif). Slameto (2015:277) menjelaskan bahwa data

kuantitatif, data dinyatakan dalam angka. Penelitian ini menggunkan analisis

kuantitatif dengan statistik deskriptif karena dari data mentah ditampilkan dalam

bentuk tabel dan diagram. Data nilai hasil belajar IPA dianalisis menggunakan

teknik analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan hasil belajar seteah

tindakan siklus I dan siklus II.

Analisis hasil belajar IPA dilakukan dengan menghitung persentase

ketuntasan belajar IPA secara klasikal dan rata-rata hasil belajar IPA. KKM yang

ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu > 75, sehingga dengan

membandingkan KKM dengan hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa

yang telah tuntas atau belum.

Sementara itu untuk menghitung nilai rata-rata hasil belajar IPA

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑋 =Ʃ𝑥

𝑁

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

37

Keterangan:

𝑋 = nilai rata-rata

Ʃ𝑥 = jumlah seluruh nilai yang diperoleh

𝑁 = jumlah siswa

Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut:

KB = 𝑁𝑠

𝑁 𝑥 100%

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah siswa diatas KKM (nilai ≥ 75)

N = jumlah seluruh siswa

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model Make A Match dijabarkan menjadi lima kriteria.

Kriteria ketuntasan belajar sebagi berikut:

Tabel 3.2

Kriteria ketuntasan belajar

Rentang Kriteria

1% - 20% Sangat rendah

21% - 40% Rendah

41% - 60% Sedang

61% - 80% Tinggi

81% - 100% Sangat tinggi

Sementara itu untuk menghitung skor rata-rata hasil observasi aktivitas guru,

aktivitas siswa dari seluruh pertemuan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑋 =Ʃ𝑥

𝑁

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

38

Keterangan:

𝑋 = skor rata-rata

Ʃ𝑥 = jumlah seluruh skor yang diperoleh

𝑁 = jumlah pertemuan

Sedangkan untuk menghitung skor rata-rata hasil observasi kerja sama siswa

masing-masing siklus dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑋 =Ʃ𝑋

𝑁

Keterangan:

𝑋 = skor rata-rata kelas

Ʃ𝑋 = jumlah skor seluruh siswa

𝑁 = jumlah siswa

Rumus persentase hasil observasi aktivitas guru adalah sebagai berikut:

Persentase = 𝑆

𝑆𝑀 x 100%

Keterangan:

S = skor yang diperoleh

SM = skor maksimal

Berdasarkan skor persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi

aktivitas guru, aktivitas individu, aktivitas kelompok siswa dalam pembelajaran IPA

melalui model Make A Match dijabarkan menjadi lima kriteria. Kriteria hasil

observasi secara klasikal sebagi berikut:

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

39

Tabel 3.3

Kriteria Hasil Observasi Klasikal

Rentang Kriteria

1% - 20% Sangat rendah

21% - 40% Rendah

41% - 60% Sedang

61% - 80% Tinggi

81% - 100% Sangat tinggi

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah butir-butir soal

1. Butir Soal Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk

pilihan ganda dengan materi proses tentang gaya.Tes pilihan ganda merupakan tes

dimana keseluruhan informasi yang diperlukan telah tersedia dalam bentuk

pilihan yang dapat dipilih oleh siswa.( Purwanto,2013:72).Bentuk tes pilihan

ganda dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif ,

butir soal dalam tes objektif dapat ditulis dalam jumlah banyak sehingga

memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur (

Purwanto,2013:73)

Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan tngkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran.Soal tes ini

berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir pembelajaran tiap siklus.

Kisi-kisi instrumen penelitian siklus I disajikan pada tabel di bawah ini

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

40

Tabel 3.4

Kisi-kisi Tes Soal Evaluasi Siklus I

No Setandar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Item

1. 7. Memahami gaya

dapat mengubah

gerak atau bentuk

suatu benda.

7.1Menyimpulkan hasil

percobaan bahwa gaya (

dorongan dan tarikan)

dapat mengubah gerak

suatu benda.

7.1.1

Menjelaskan

pengertian gaya

2,4,5,6

7.1.2 Menjelaskan

pengaruh gaya

terhadap gerak

benda

1,7,3

7.1.3

Menjelaskan

pengaruh gaya

terhadap arah

gerak benda

8,9,10

Jumlah Soal 10

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

41

Tabel 3.5

Kisi-kisi Tes Soal Evaluasi Siklus 2

No Setandar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Item

1. 7.Memahami gaya dapat

mengubah gerak atau

bentuk suatu benda.

7.2 Menyimpulkan hasil

percobaan bahwa gaya

( dorongan dan tarikan)

dapat mengubah bentuk

suatu benda.

7.2.1

Menjelaskan

pengertian gaya

2,4,5,7,8

7.2.2

Menjelaskan

pengaruh gaya

terhadap bentuk

benda.

1,6,3,9,1

0

Jumlah Soal 10

Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar

dinilai dan diberi skor satu atau bergantung pada keinginan guru, namun pada

umumnya diberi skor satu (Sudjana, 2011:54). Setiap jawaban benar pada soal tes

evaluasi hasil belajar IPA siklus I dan siklus II diberi skor satu. Perhitungan nilai tes

evaluasi hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 2 Kedu berpedoman pada perhitungan

dengan menggunakan rumus. Rumus untuk menghitung nilai tes evaluasi siswa

adalah sebagai berikut:

𝑥 = ∑ 𝐽𝑆

∑ 𝐽𝑆𝑀 𝑥 100

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

42

Keterangan:

X = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

∑ 𝐽𝑆 = jumlah skor

∑ 𝐽𝑆𝑀= jumlah skor maksimum

KKM yang telah ditentukan oleh sekolah pada mata pelajaran IPA kelas 4

adalah sebesar 75. Berdasarkan perbandingan antara nilai KKM dan nilai tes evaluasi

siswa sebagai hasil belajar dapat diketahui bahwa siswa sudah tuntas atau belum

tuntas. Kriteria ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Ketuntasan Belajar

Rentang Kriteria

x< 75 Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas

x≥ 75 Memenuhi KKM atau tuntas.

2. Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru, aktivitas individu siswa dan aktivitas

kelompok siswa dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match. Lembar

observasi diisi oleh observer dengan member tanda centang ( checklist)dalam kolom.

Jawaban dibentuk dalam model skor ( rating scale) yaitu skor 4-1 meliputi skor 1

yang menunjukkan kurang , skor 2 menunjukkan cukup, skor 3 menunjukkan baik,

dan skor 4 menunjukkan sangat baik. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas

guru pelaksanaan pembelajaran dengan model Make A Match disajikan dalam table

3.5 sebagai berikut

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

43

Tabel 3.7

Kisi-kisi penilaian pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran

No Aspek Indikator No

Item

1 Mengorientasikan peserta

didik terhadap masalah Melakukan apersepsi

Memberikan motivasi

Menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai

Memperlihatkan media sebagai

masalah awal

1

2

3

4

2 Mengorganisasikan peserta

didik untuk belajar Membagi siswa kedalam

beberapa kelompok

5

3 Membimbing siswa dalam

mencari pasangan maupun

berkelompok

Membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi

Memberi perhatian pada k

elompok atau pasangan yang

kurang memahami materi

Mengawasi dan membantu

jalannya diskusi

Merespon baik pada siswa yang

bertanya

6

7

8

9

4 Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya Meminta siswa yang sudah

menemukan pasangan maju

kedepan kelas untuk

mencocokan kartu soal dan

jawaban

10

5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Menanyakan pendapat tentang

pasangan yang maju kedepan

cocok apa tidak.

Menyimpulkan materi

pembelajaran

Menanyakan kepada siswa

tentang pelajaran yang telah di

ikuti

Menyampaikan materi yang akan

diajarkan untuk pertemuan

berikut

Menutup pelajaran

11

12

13

14

15

Jumlah 15

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

44

Tabel 3.8

Kisi-kisi penilaian pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

No Aspek Indikator No

Item

1 Respon siswa terhadap

orientasi masalah Menunjukkan kesiapan dalam

pembelajaran

Menjawab dengan antusias

apersepsi dari guru

Memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru

Aktifitas bertanya ketika proses

pembelajaran

1

2

3

4

2 Melakukan tugas guru

dalam kegiatan kelompok

atau mencari pasangan

Antusias mencari pasangan 5

3 Respon siswa

dalamkegiatan

pembelajaran

Ketertarikan terhadap materi yang

disajikan 6

4 Menyajikan hasil karya Mempersentasikan kartu

pasangan di depan kelas 7

5 Memberikan tanggapan

pemecahan masalah Memberikan tanggapan kepada

pasangan yang didepan

Mampu membuat kesimpulan

dari pembelajaran

Merefleksikan pembelajaran

8

9

10

Jumlah 10

Untuk menghitung rentang criteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa

digunakan rumus Sturges ( Sugiyono, 2010 : 36 ) dengan langkah –langkah sebagai

berikut:

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

45

1) Menghitung rentang data

R = skor maksimal – skor minimal

Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator observasi

aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi dalam observasi yaitu 4,

sedangkan skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator observasi

aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah yaitu 1.

2) Menghitung jumlah kelas interval

K = 1 + 3,3 log n

n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian

3) Menghitung panjang kelas

P = Rentang : Kelas interval

Berdasarkan rumus tersebut maka untuk mengetahui kriteria skor aktivitas

guru dan siswa adalah:

1) Skor maksimal lembar observasi aktivitas guru dan siswa adalah 60, sedangkan

skor minimal adalah 15, jadi R = 60 – 15= 45

2) Jumlah siswa kelas 4 adalah 30, maka jumlah kelas interval yaitu:

K = 1+ 3,3 log 30

K = 1+ 3,3 . 1,3

K = 1+ 4,29

K= 5,29

Jadi diketahui bahwa jumlah kelas interval yaitu 5,29 dibulatkan menjadi 5.

3) Menghitung panjang kelas yaitu:

P = rentang : jumlak kelas interval

P = 45: 5 = 9

Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka kriteria aktivitas guru dan siswa

adalah sebagai berikut:

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

46

Tabel 3.9

Kriteria Skor Aktivitas Guru

Berdasarkan kisi-kisi observasi aktivitas siswa dapat diketahui bahwa aspek yang

diamati yaitu 10 aspek. Untuk mengetahui kriteria skor aktivitas siswa pada

pembelajaran IPA dapat dihitung dengan menggunakan rumus Sturges seperti

langkah-langkah menghitung skor guru. Kriteria skor aktivitas siswa adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.10

Kriteria Skor Aktivitas Siswa

3.6 UJI INSTRUMEN

Uji instrument penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Uji

validitas dan uji reabilitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui valid

atau tidaknya instrumen yang digunakan. Jika istrumen sudah valid maka instrument

dapat digunakan untuk menguji tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Adapun uji

validitas dan reabilitas adalah sebagai berikut.

3.6.1 Uji validitas

Validitas adalah salah satu syarat tes hasil belajar yang baik. Validitas

berhubungan dengan kemampuan tes hasil belajar untuk mengukur keadaan yang

akan diukurnya ( purwanto, 2014:132). Pelaksanaan uji validitas instrument

dilakukan di kelas 5 SD Negeri 2 Kedu dengan jumlah peserta tes adalah 41 siswa.

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 20 dengan

Rentang Kriteria

15 – 24 Sangat rendah

25 – 34 Rendah

35 – 44 Sedang

45 – 54 Tinggi

55– 64 Sangat tinggi

Rentang Kriteria

10 – 16 Sangat rendah

17 – 23 Rendah

24 – 30 Sedang

31 – 37 Tinggi

38– 44 Sangat tinggi

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

47

teknik. Corrected Item Total Corrected untuk mencari koefisien korelasinnya.

Peneliti menggunakan toleransi kesalahan sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar

95% dengan jumlah siswa (N) 30 siswa, maka nilai r tabel adalah sebesar 0,355 (

sugiyono, 2010:373). Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item

total correlation dengan menggunakan aplikasi IMB SPSS Statistic 20. Hasil uji

validitas yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 2 Kedu disajikan pada tabel 3.7

sebagai berikut .

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Siklus I

Bentuk Soal Item Soal Valid Soal tidak Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18,

20.

3, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

13, 14, 15, 16, 18,

19, 20,

1, 2, 4, 5, 12, 17,

Jumlah 20 14 6

Berdasarkan hasil uji validitas 20 item soal siklus 1 diketahui dari tabel 3.7 di atas,

terdapat 6 soal yang tdak valid. Sedangkan 14 soal lainnya terbukti valid setalh di uji

menggunakan IMB SPSS Statistic 20. Soal yang valid kemudian peneliti gunakan

sebagai soal evaluasi pada siklus 1. Hasil uji validitas instrument siklus II sebagi

berikut:

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

48

Tabel 3.12

Hasil Uji Validitas Siklus I1

Bentuk Soal Item Soal Valid Soal tidak Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18,

20.

3, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

13, 14, 15, 16, 18,

20,

1, 2, 4, 5, 12, 17,19

Jumlah 20 13 7

Berdasarkan hasil uji validitas 20 item soal siklus 1 diketahui dari tabel 3.8 di atas,

terdapat 7 soal yang tdak valid. Sedangkan 13 soal lainnya terbukti valid setalh di

uji menggunakan IMB SPSS Statistic 20. Soal yang valid kemudian peneliti gunakan

sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono ( 2011: 121), menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan data yang sama. Wardani ( 2012;346) menambahkan bahwa

semakin tinggi reliabilitas suatu tes ( hasilnya mendekati satu) maka semakin

tinggi pula keajegan atau ketepatan instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan program IMB SPSS Statistic 20 dengan teknik

Reliability Analysia untuk mengetahui nilai koefisien Alpha Cronbach.

3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas

dan reabilitas juga harus memperhatikan keseimbangan dari tingkat kesulitan soal

tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan

siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.

Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah

penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar.

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

49

Menurut Sudjana ( 1989: 137) cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat

kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

I B / N

I= Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

O – 0,30 = soal kategori sukar

0,31 - 0,70 = soal kategori sedang

0,71 - 1,00 = soal kategori mudah

Hasil penghitungan tingkat kesukaran pada soal siklus I dapat dilihat pada

Tabel 3.13

Taraf Kesukaran Soal Siklus I

Dari tabel 3.9 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus I dari 10

soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 3 soal, yang termasuk kategori sedang

sejumlah 4 soal, dan yang termasuk kategori sukar sejumlah 3 soal. Soal pada siklus I

yang termasuk dalam kategori mudah terdiri dari nomor 1,2,3 dan yang termasuk

kategori sedang terdiri dari nomor 4,5,6,7 sedangkan soal yang termasuk kategori

sukar terdiri dari nomor 7,9,10.

No Indeks Kesukaran Jumlah Soal

1 Mudah 3

2 Sedang 4

3 Sukar 3

Jumlah 10

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

50

Tabel 3.14

Taraf Kesukaran Soal Siklus II

No Indeks Kesukaran Jumlah Soal

1 Mudah 2

2 Sedang 6

3 Sukar 2

Jumlah 10

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus II dari

10 soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 2 soal, yang termasuk kategori

sedang sejumlah 6 soal, dan yang termasuk kategori sukar sejumlah 2 soal. Soal

pada siklus II yang termasuk dalam kategori mudah terdiri dari nomor 7,10 dan

yang termasuk kategori sedang terdiri dari nomor, 1,2,5,6,7,8,9, sedangkan soal

yang termasuk kategori sukar terdiri dari nomor 3 dan nomor 4.

3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 4 SD

N 2 Kedu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A

Match pada mata pelajaran IPA meliputi indikator proses dan hasil dijabarkan

sebagai berikut:

3.7.1 Indikator Proses

Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses tindakan

yang dilakukan oleh guru dan siswa baik siswa secara individu maupun

kelompok dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

pada pembelajaran IPA. Aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran

IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

dapat dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan secara signifikan minimal

10%.

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN...Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada peserta didik kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016. …

51

3.7.2 Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitan ini yaitu hasil belajar IPA. Penerapan

model Make A Match dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar IPA apabila

siswa mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar IPA >

75 dan mengalami ketuntasan belajar klasikal dengan nilai rata-rata hasil belajar

IPA meningkat minimal 5 nilai dari KKM yaitu > 75 atau mengalami

ketuntasan belajar IPA klasikal > 80% dari 30 siswa ( kriteria sangat tinggi)