16
28 Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development ) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Desain Pre- Experimental bentuk One Group Pretest-Posttest yaitu dengan mengunakan satu kelompok eksperimen. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pretest sebelum pemberian perlakuan dan memberikan postest setelah pemberian perlakuan. Tabel. 3.1. Desain Penelitian Pre-Experimental bentuk One Group Pretest-Posttest Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test Eksperimen O1 X O2 Keterangan : O = Pretest dan Posttest X = Penggunaan Media Elektronik 3.2. Partisipan Partisipan pada penelitian ini yaitu salah satu SMK Negeri di Bandung. Pertimbangan pemilihan Sekolah disesuaikan dengan latar belakang akademik peneliti. Pemilihan partisipan untuk uji terbatas Media Elektronik didasarkan kepada studi pendahuluan dengan melakukan wawancara bersama pihak kurikulum pada sekolah tersebut. Untuk partisipan uji ahli media yaitu salah satu dosen mata kuliah Media Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Uiversitas Pendidikan Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/19543/6/S_TE_0902741_Chapter3.pdfsebelum pemberian perlakuan dan memberikan postest setelah pemberian perlakuan. ... cepat

  • Upload
    lekhanh

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

28

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian

pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental.

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Desain Pre-

Experimental bentuk One Group Pretest-Posttest yaitu dengan mengunakan satu

kelompok eksperimen. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pretest

sebelum pemberian perlakuan dan memberikan postest setelah pemberian

perlakuan.

Tabel. 3.1. Desain Penelitian Pre-Experimental

bentuk One Group Pretest-Posttest

Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test

Eksperimen O1 X O2

Keterangan : O = Pretest dan Posttest X = Penggunaan Media Elektronik

3.2. Partisipan

Partisipan pada penelitian ini yaitu salah satu SMK Negeri di Bandung.

Pertimbangan pemilihan Sekolah disesuaikan dengan latar belakang akademik

peneliti. Pemilihan partisipan untuk uji terbatas Media Elektronik didasarkan

kepada studi pendahuluan dengan melakukan wawancara bersama pihak

kurikulum pada sekolah tersebut. Untuk partisipan uji ahli media yaitu salah satu

dosen mata kuliah Media Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Uiversitas Pendidikan Indonesia.

29

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2. Partisipan Penelitian

Tahapan

Uji coba

Jumlah

sampel

Karateristik

sampel

Proses, Orientasi, dan Hasil

Uji Coba

Uji Ahli 2 orang Tenaga ahli: bidang

studi, dan multi media.

Kualitatif (Expert Judgement),

kuesioner, interview, draf awal

produk; kesesuaian substansi,

metodologi, ketepatan media.

Uji Coba 33 orang Pemakai produk:

siswa,

Kesesuaian produk dengan

pemakai

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi pada kelas X-B Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 4

Bandung adalah 38 orang siswa. Jumlah sampel didapat menggunakan rumus

penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan

Michael.

( )

(Isaac dan Michael dalam Sugiyono, 2011, hlm. 87).

Nilai

(Chi Kuadrat) didapat dari tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat

(Sugiyono, 2011, hlm. 334) menggunakan dk=1 dengan taraf signifikansi 10%.

Dari populasi sebanyak tiga puluh empat siswa didapat angka 33 siswa.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa angket dan soal tes.

Soal tes berupa soal pretest dan soal posttest. Angket berfungsi untuk mengetahui

respon siswa terhadap media elektronik pengukuran rangkaian elektronika. Soal

30

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes diberikan untuk dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah

menggunakan media pembelajaran media elektronik pengukuran rangkaian

elektronika.

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan tersebut

mengarah pada dua aspek, yaitu :

1) Aspek Media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program,

keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi

yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi, penggunaan

suara musik sebagai ilustrasi.

2) Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang akan

dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi,

kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan

penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan

umpan balik.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1) Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa

data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran pengukuran

rangkaian elektronika, penggunaan media pembelajaran, implementasi

pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman,

pandangan siswa terhadap media elektronik.

2) Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang

cepat pada pembelajaran pengukuran rangkaian elektronika dengan

menggunakan media elektronik.

31

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2222 YYNXXN

YXXYNrXY

3) Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman

siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan

media elektronik.

3.4.2. Pengujian Instrumen

Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengukur atau mengetahui

instrumen yang akan digunakan apakah telah memenuhi syarat sebagai alat

pengambil data atau belum. Instrumen tersebut layak untuk digunakan setelah

dilakukan analisis terhadap Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat

Kesukaran.

1) Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu hendak

diukur. Perhitungan uji validitas instrumen penelitian menggunakan korelasi

product moment dengan angka kasar sebagai berikut :

(Arikunto, 2009, hlm. 72)

Keterangan :

rxy = Koefisien validitas butir item

N = Jumlah test (subjek)

X = Skor rata-rata dari X

Y = Skor rata-rata dari Y

Pengujian signifikansi koefisien validitas dihitung menggunakan rumus uji

t sebagai berikut :

21

2

r

nrt

(Sugiyono, 2012, hlm. 184)

32

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

t = nilai t hitung

n = banyaknya peserta tes

r = validitas tes

Jika thitung positif dan thitung > ttabel maka koefisien item tes tersebut valid

dan jika thitung negatif dan thitung < ttabel maka koefisien item tes tersebut tidak valid,

ttabel diperoleh pada interval kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat

kebebasan (dk) = n-2.

Dibawah ini diberikan tabel 3.3 interpretasi nilai validitas sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Korelasi r

(Arikunto, 2002, hlm. 75)

2) Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas penelitian menggunakan rumus Kuder-Richardson

(KR-20) sebagai berikut :

r 11 (

) (

)

(Arikunto, 2009 : 100)

di mana :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1 – p)

n = banyaknya item

S2 = Varian total

Besarnya Nilai r

Interpretasi

0.800 < r < 1.000 Sangat Tinggi

0.600 < r < 0.800 Tinggi

0.400 < r < 0.600 Cukup

0.200 < r < 0.400 Rendah

0.000 < r < 0.200 Sangat Rendah (tak berkorelasi)

33

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harga standar deviasi (S2) dihitung dengan menggunakan rumus berikut

ini:

(∑ )

(Arikunto, 2009 : 97)

di mana :

S2 = Varians

X = jawaban responden pada setiap item

N = banyaknya responden

Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r-Product

Moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 < rtabel

maka instrumen tersebut tidak reliabel.

3) Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item

soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan

rumus :

(Arikunto, 2009 : 208)

Di mana :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut Arikunto (2009 : 210), indeks kesukaran sering diklasifikasikan

sebagai berikut :

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

0,00 ≤ P < 0,30 Sukar

0,30 ≤ P < 0,70 Sedang

34

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah

(Arikunto, 2009 : 210)

Soal-soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal sedang yang mempunyai indeks

kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70. Tetapi soal-soal yang terlalu mudah atau

terlalu sukar, lalu tidak berarti tidak boleh digunakan. Hal ini tergantung dari

penggunaannya. Sebaikanya proporsi antara tingkat kesukaran soal tersebar

secara normal guna mendapatkan gambaran prestasi yang sesungguhnya.

Selain itu, soal yang sukar akan menambah gairah belajar bagi siswa yang

pandai, sedangkan soal-soal yang terlalu mudah, akan membangkitkan

semangat kepada siswa yang lemah.

4) Uji Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban

kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Arikunto (2009 : 211) “Daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan

rumus :

(Arikunto, 2009 : 213)

Di mana :

D = Indeks diskriminasi (daya pembeda)

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kolompok bawah yang menjawab benar

35

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1.

Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut

mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga d negatif menunjukkan

bahwa item tersebut tidak baik, jadi semua butir yang nilainya negatif sebaiknya

dibuang saja. Pada tabel 3.5 dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya

pembeda.

Tabel 3.5. Klasifikasi Daya Pembeda

Rentang Nilai D Klasifikasi D < 0 Tidak baik (dibuang)

0,00 ≤ D < 0,20 Jelek

0,20 ≤ D < 0,40 Cukup 0,40 ≤ D < 0,70 Baik

0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2009 : 218)

5) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik dan

jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametrik atau Rank

Spearman.

Berikut adalah langkah- langkah uji normalitas distribusi variabel X dan

variabel Y untuk Chi Kuadrat, jika χ2hitung < χ2

tabel maka, penyebaran skor variabel

X dan variabel Y berdistribusi normal.

1. Hitung rentang skor ( r ) :

2. Tentukan banyak interval kelas ( k ) :

3. Tentukan panjang interval kelas ( P ) :

36

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menentukan daftar distribusi fekuensi variabel.

5. Hitung rata-rata skor ( mean = ) :

∑ ∑

6. Hitung simpangan baku ( SD ) :

√( ∑

) (∑ )

( ) atau √

∑ ( )

7. Hitung harga baku ( Z ) :

( )

8. Hitung luas interval kelas ( L ) :

9. Hitung frekuensi ekspetasi ( fh ) :

10. Kemudian hitung Chi Kuadrat ( χ2 ) :

( )

Dimana ft adalah frekuensi pengamatan

11. Buat tabel normalitas distribusi Chi Kuadrat masing-masing variabel.

12. Jika χ2hitung < χ2

tabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk = k – 1,

maka data berdistribusi normal.

Apabila hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka analisis data

selanjutnya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik dengan uji koefisien

korelasi menggunakan rumus korelasi product moment dan uji linieritas regresi

menggunakan uji linieritas regresi sederhana. Sedangkan jika hasil uji normalitas

menunjukan data berdistribusi tidak normal maka perhitungan koefisien korelasi

menggunakan statistik non parametrik menggunakan rumus korelasi peringkat

atau korelasi rank spearman.

3.4.3. Sumber Belajar Media Elektronik

37

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Media pembelajaran ini dibuat dengan tiga unsur kelebihan media

(Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) serta berisikan elemen visual diam,

elemen visual gerak, elemen suara dan elemen interaktif. Semua elemen tersebut

dikemas kedalam 1 Folder. Adapun arsitektur dari media ini diperlihatkan pada

gambar 3.1 berikut ini :

Gambar 3.1. Arsitektur Media Elektronik Pengukuran Rangkaian Elektronika

Dalam gambar 3.1 terlihat konten yang ada pada media ini. Setiap

nomornya menunjukan menu pada arsitektur media. Adapun keterangan dari

masing-masing konten adalah sebagai berikut :

(1) Opening dan Menu = Opening media ini ditandai dengan munculnya

sebuah gambar televisi yang menampilkan beberapa menu pilihan. Pada

saat yang bersamaan di layar utama terdapat penjelasan tujuan

pembelajaran RLC Meter.

OPENING

MENU

PRINSIP DASAR

PENGUKURAN

RESISTANSI

PRINSIP DASAR

PENGUKURAN

KAPASITANSI

PRINSIP DASAR

PENGUKURAN

INDUKTANSI

RLC METER

RLC METER

ANALOG

RLC METER

DIGITAL

TINDAKAN

PENCEGAHAN

KERUSAKAN

PENGUKURAN

RLC METER

ANALOG

RLC METER

DIGITAL

LANGKAH

PENGUKURAN

LANGKAH

PENGUKURAN

RESISITANSI

LANGKAH

PENGUKURAN

KAPASITANSI

LANGKAH

PENGUKURAN

INDUKTANSI

38

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Menu Prinsip Dasar Pengukuran Resistansi = berisi subbab RLC Meter

yang memuat pembahasan-pembahasan tentang prinsip dasar pengukuran

Resistansi.

(3) Menu Prinsip Dasar Pengukuran Kapasitansi = berisi subbab RLC

Meter yang memuat pembahasan-pembahasan tentang prinsip dasar

pengukuran Kapasitansi.

(4) Menu Prinsip Dasar Pengukuran Induktansi = berisi subbab RLC Meter

yang memuat pembahasan-pembahasan tentang prinsip dasar pengukuran

Induktansi.

(5) Menu RLC Meter = berisi pilihan ke sub menu RLC Meter Analog dan

RLC Meter Digital.

(6) Menu RLC Meter Analog= berisi pengenalan tentang RLC Meter Analog.

Bagian-bagian yang terdapat pada RLC Meter Analog.

(7) Menu RLC Meter Digital= berisi pengenalan tentang RLC Meter Digital.

Bagian-bagian yang terdapat pada RLC Meter Digital.

(8) Menu Tindakan Pencegahan Kerusakan= berisi langkah- langkah

pencegahan kerusakan pada RLC Meter Analog.

(9) Menu Pengukuran = berisi pilihan ke sub menu RLC Meter Analog dan

RLC Meter Digital.

(10) Menu RLC Meter Analog= berisi pengenalan tentang langkah pengukuran

menggunakan RLC Meter Analog.

(11) Menu RLC Meter Digital= berisi pengenalan tentang langkah pengukuran

menggunakan RLC Meter Digital.

(12) Menu Langkah Pengukuran= berisi pengenalan tentang langkah

pengukuran menggunakan RLC Meter Analog untuk pengukuran

Resistansi, Kapasitansi, dan Induktansi.

39

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kekurangan dan kelebihan dari media ini adalah sebagai berikut:

a. Kekurangan

1) Hanya dapat dipergunakan dengan bantuan media komputer

2) Dari segi desain isi tidak cocok untuk kalangan usia sudah

dewasa, karena ini dirasa cocok untuk kalangan SMK.

Sehingga bila sasarannya umum maka perlu adanya revisi

tentang desain visualnya.

3) Musik yang tidak beragam yang disuguhkan dalam media ini.

b. Kelebihan

1) Menyediakan proses yang interaktif dan memberikan

kemudahan dalam umpan balik

2) Meberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan topik,

proses dan pembelajarannya

3) Menjadikan pembelajaran yang mandiri bagi siswa

3.5. Prosedur Penelitian

1) Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengumpulkan informasi

(kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang

dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan.

2) Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan,

perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, uji instrument dan uji

ahli).

3) Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi

pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi.

4) Melakukan uji ahli. Uji ahli ini diuji dengan melibatkan 2 subyek ahli.

Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara,

dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data.

5) Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-

saran dari hasil uji ahli.

40

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Melakukan uji coba, dilakukan terhadap satu kelas pada satu sekolah

dengan subyek 33 orang. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa

dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

7) Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji

coba.

Berikut merupakan Tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik

dapat tergambar pada Gambar 3.2.

1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN

2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN

3. TAHAP EVALUASI

Gambar 3.2 Skematik Tahap-tahap Penelitian Research and Development

3.6. Analisis Data

Studi

Literatur

Studi Lapangan tentang bentuk

Pembelajaran Mata Pelajaran Pengukuran

Rangkaian Elektrik yang terjadi

Deskripsi dan

analisis Temuan

(Model Faktual)

Temuan Draft

Desain Media Pemb.

Berbas is Buku

Elektronik

Penyusunan

perangkat Media

Pemb. Berbasis Buku

Elektronik

Interakti f

Evaluasi dan

Perbaikan

Evaluas i dan

Penyempurnaan

1. Pre test

2. Implementasi Produk

3. Post test

Produk Final

Uji Ahli

41

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data

dikumpulkan. Analisis data ini mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan

penyajian data baik dengan tabel, diagram, atau grafik. Data akan dianalisis

secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian

hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual.

Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan secara

deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk megolah data yang diperoleh dari

angket berupa deskriptif persentase.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai

berikut :

( )

Keterangan :

∑ = jumlah

n = jumlah seluruh item angket

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan,

maka digunakan ketetapan sebagai berikut.

Tabel 3.6. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi

75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi

65% - 74% Cukup Direvisi

55% - 64% Kurang Direvisi

0 – 54% Sangat Kurang Direvisi

(Sudjana : 2004)

Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrument

berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan

menggunakan media elektronik dalam pembelajaran.

42

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data dilakukan menggunakan software microsoft excel dan

perhitungan manual, dengan rumus sebagai berikut:

Uji Normalis Gain

Kriteria perolehan skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7. Kategori Perolehan Skor

Batasan Kategori

<g> 0,7 Tinggi

0,3 <g> 0,7 Sedang

<g> 0,3 Rendah

(Hake,1999)

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

H0 = Penggunaan Media Elektronik dianggap efektif jika 80% dari

siswa memperoleh peningkatan hasil pembelajaran minimal

berkategori sedang.

H0 : ≥ 80%

Ha = Penggunaan Media Elektronik dianggap tidak efektif jika kurang

dari 80% dari siswa memperoleh peningkatan hasil pembela jaran

minimal berkategori sedang.

Ha : < 80%

Uji Proporsi Pihak Kiri

43

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji Pihak kiri dilakukan apabila : H0 berbunyi “lebih besar atau

sama dengan” (≥) dan Ha Berbunyi “lebih kecil” (<).

Z =

√ ( )

(Sudjana, 2005:233)

Keterangan :

Z = Nilai Z hitung x = Nilai data yang diperoleh

= Nilai yang dihipotesiskan n = Jumlah Sampel