19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas Jarimatika level 1 di Unit Jarimatika Center Salatiga. Pada level 1 dipilih dengan pertimbangan sebagai kelas dasar dalam pemahaman metode jarimatika serta dengan pertimbangan waktu, tenaga dan biaya. Hal lain yang digunakan sebagai pertimbangan adalah letak dari Unit Jarimatika Center tersebut sangatlah strategis, yaitu beralamatkan di Jalan Margosari PR 04 Salatiga Jawa Tengah 50711. Unit Jarimatika Center yang berada di Salatiga ini merupakan kantor pusat Jarimatika dari berbagai cabang yang ada di Indonesia. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar dibagi menjadi enam tahap sebagai berikut: a. Tahap Persiapan: meliputi pengajuan judul, pembuatan proposal, dan permohonan ijin. Alokasi waktu Desember 2013 sampai Januari 2014. b. Tahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan data. Alokasi waktu Januari 2014 sampai Maret 2014. c. Tahap Desain: meliputi semua kegiatan yang mencangkup mendesain produk. Alokasi waktu Maret 2014 sampai April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas Jarimatika level 1 di Unit Jarimatika

Center Salatiga. Pada level 1 dipilih dengan pertimbangan sebagai kelas dasar

dalam pemahaman metode jarimatika serta dengan pertimbangan waktu, tenaga

dan biaya. Hal lain yang digunakan sebagai pertimbangan adalah letak dari

Unit Jarimatika Center tersebut sangatlah strategis, yaitu beralamatkan di Jalan

Margosari PR 04 Salatiga Jawa Tengah 50711. Unit Jarimatika Center yang

berada di Salatiga ini merupakan kantor pusat Jarimatika dari berbagai cabang

yang ada di Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar dibagi

menjadi enam tahap sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan: meliputi pengajuan judul, pembuatan proposal, dan

permohonan ijin. Alokasi waktu Desember 2013 sampai Januari 2014.

b. Tahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan

data. Alokasi waktu Januari 2014 sampai Maret 2014.

c. Tahap Desain: meliputi semua kegiatan yang mencangkup mendesain

produk. Alokasi waktu Maret 2014 sampai April 2014.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

d. Tahap Develop: meliputi mengembangkan produk dan uji coba produk.

Alokasi waktu mulai April 2014.

e. Tahap Implementasi: meliputi penggunaan produk bahan ajar. Alokasi

waktu April 2014 sampai Mei 2014.

f. Tahap Evaluasi: meliputi uji keefektifan penggunaan produk bahan ajar.

Alokasi waktu Juni 2014.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan

pengembangan atau dikenal Research & Development (R & D) Borg and Gall

(2003) mengatakan:

“Educational Reserarch and Development (Educational R & D) is an

industry-based development model in which the findings of the research are used

to design new products and procedures, which then are systematically field-tested,

evaluated, and refined until they meet specified criteria of effectiveness, quality,

or similar standard” (Penelitian pendidikan dan pengembangan adalah sebuah

betuk mengembangan model dimana hasil penelitian digunakan untuk mendesain

produk baru beserta prosedurnya, kemudian diuji (dilapangan) secara sistematis,

dievaluasi, dan diperbaiki sampai mereka bertemu kriteria khusus dari keefektifan,

kuallitas atau standar yang sama).

Senada dengan pendapat di atas, Sugiyono (2011) mengatakan bahwa

“Metode penelitain dan pengembangan (R & D) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk

tersebut”. Istilah produk merujuk tidak hanya pada objek material, seperti buku

teks, film pembelajaran, dan lain-lain, tetapi juga prosedur dan proses, seperti

metode pembelajaran atau metode untuk mengorganisir pembelajaran (Borg dan

Gall, 2007). Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa

penelitian pengembangan adalah salah satu langkah untuk mengembangkan suatu

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan menguji

keefektifannya.

Menurut Borg & Gall (2007) prosedur penelitian dan pengembangan pada

dasarnya terdiri atas dua tujuan utama, yaitu mengembangkan produk dan menguji

keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi

pengembangan dimana produk yang dihasilkan bisa berupa software, hardware

seperti buku, modul, paket program pembelajaran ataupun alat bantu belajar,

sedangkan kedua disebut sebagai fungsi validasi. Produk yang dihasilkan dalam

penlitian ini berupa Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS Materi Jarimatika Level 1.

Pemilihan model Borg dan Gall dikarenakan model ini memiliki

karakteristik yang menekankan pada uji coba dan revisi yang berulang sehingga

menghasilkan produk yang layak, selain itu analisis produknya terperinci

berorientasi pada hasil belajar. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg

dan Gall (Tim Puslitjaknov, 2008), dapat dilakukan dengan lebih sederhana

melibatkan lima langkah utama: (1) melakukan analisis kebutuhan produk yang

akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi ahli dan

revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, (5) uji coba lapangan

skala besar dan produk akhir. Langkah-langkah secara rinci pada setiap tahapan

pengembangan alat evaluasi ini akan dijabarkan dalam pembahasan prosedur

pengembangan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan merupakan salah satu langkah konkrit dan rinci

yang penjabarannya dari model pengembangan. Prosedur pengembangan dari

penelitian ini adalah model prosedural yang dimodifikasi dari model

pengembangan Borg & Gall. Kesepuluh langkah R & D yang dikemukakan Borg

& Gall sudah sangatlah operasional. Apabila langkah-langkah tersebut diikuti

dalam melakukan penelitian pendidikan akan menghasilkan produk pendidikan

yang sudah teruji dan implementatif. Implementasi langkah-langkah tersebut

dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tahapan proses penelitian dan pengembangan,

yaitu:

Gambar 5

Modivikasi langkah-langkah Penelitian R & D oleh Borg & Gall

(Sumber: Tim Puslitjaknov, 2008).

Studi Pendahuluan Pengembangan Model Evaluasi/Penguji

an

Melakukan analisis

produk yang akan

dikembangkan

Validasi ahli & revisi

Uji coba lapangan

skala kecil & revisi

Uji coba lapangan

skala besar & revisi

Uji efektifitas

produk

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tahap I : Studi pendahuluan

Tahap ini, adalah tahap awal atau persiapan di dalam pengembangan.

Tahap penelitian pengembangan ini meliputi studi pustaka, studi lapangan, dan

deskripsi dan analisis temuan.

1. Studi Pustaka

Pada tahap ini, meliputi studi kurikulum yang ada di Unit Jarimatika

Center berkaitan dengan karakteristik materi yang di ajarkan pada level 1,

alokasi waktu yang tersedia, buku-buku teks mengenai materi dan latihan, serta

buku-buku penunjang lainnya untuk menunjang hasil penelitian.

2. Studi Lapangan

Survei lapangan dilakukan dengan observasi dan wawancara. Observasi

dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi atau keadaan dan proses

pembelajaran yang ada di Unit Jarimatika Center Salatiga. Wawancara

dilakukan kepada guru Jarimatika Level 1 untuk memperoleh data tentang

materi yang di ajarkan pada level 1.

3. Desktipsi dan Analisis Temuan

Pada tahap ini, hasil dari survei lapangan mengenai materi Jarimatika

yang disajikan pada level 1 dianalisis terhadap kesesuaian buku latihan yang

sudah ada dengan memperhatikan unsur ARCS (Attantion, Relevance,

Confidentce, dan Satisfaction). Dari hasil analisis temuan tersebut, maka

peneliti berasumsi akan menyempurnakan buku latihan yang sudah ada dengan

membuat bahan ajar digital berbasis ARCS.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tahap II : Pengembangan Model

1. Model pengembangan

Pada tahap ini, model yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar

adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat

deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk

menghasilkan produk. Model yang digunakan di sini adalah model

pengembangan Borg and Gall. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengidentifikasi materi jarimatika level 1 yang akan dikembangkan,

selanjutnya menyusun desain produk bahan ajar digital dengan cara membuat

flowchart view dan storyboard. Peneliti kemudian mengumpulkan bahan

pendukung seperti materi, gambar, video dan audio sesuai dengan materi.

Setelah bahan-bahan yang diperlukan dalam pengembangan bahan

ajar terkumpul, peneliti memasukkan semua bahan/materi yang telah

terkumpul kedalam bahan ajar digital. Selanjutnya melakukan uji coba

produk awal dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Langkah berikutnya

melakukan revisi dan penyempurnaan bahan ajar digital sampai ditemukan

rancangan terbaik dari bahan ajar digital berbasis ARCS.

2. Validasi Desain

Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa validasi desain merupakan

proses kegiatan untuk menilai rancangan produk hingga secara rasional lebih

baik dari pada produk lama. Validasi desain dilakukan dengan melibatkan para

ahli yang berhubungan dengan produk penelitian yang sedang dikembangkan.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah produk penelitian yang

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dikembangkan siap untuk dilakukan uji lapangan. Validasi produk dapat

dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang

sudah berpengalaman untuk produk baru tersebut.

Validasi yang ditentukan peneliti ada 2 macam yaitu:

a. Validasi ahli materi, yaitu penyerahan produk dan instrument angket berisi

pertanyaan-pertanyaan tentang ketepatan materi yang ada di dalam bahan

ajar digital berbasis ARCS ini untuk di lakukan proses validasi oleh ahli

materi, ahli materi dilakukan oleh penemu metode Jarimatika sekaligus

pendiri Yayasan Jarimatika Indonesia. Peneliti selanjutnya merangkum data

yang diperoleh untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan saran dan pendapat

setiap ahli materi.

b. Validasi ahli media, yaitu proses penyerahan produk dan instrument berisi

pertanyaan-pertanyaan tentang desain produk, dengan tujuan apakah bahan

ajar ini sudah sesuai dengan desain pembelajaran dan karakter peserta didik

level 1. Ahli media berasal dari profesi yang berhubungan dengan teknologi

pendidikan.

3. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi desain, tahap berikutnya adalah perbaikan

desain sesuai saran dari pakar digunakan untuk menyempurnakan produk

desain.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Uji Coba Produk

Uji coba produk merupakan bagian penting dalam penelitian

pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba

produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menetapkan tingkat efektifitas, efisiensi, dan atau daya tarik dari

produk yang dihasilkan. Uji produk pengembangan biasanya dilakukan dalam

dua tahap yaitu uji validasi isi dan uji coba lapangan. Dalam bagian ini secara

berurutan dikemukakan tetang desain uji coba, subjek validasi, jenis data,

instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.

a. Desain Uji Coba

Ada dua tahapan desain uji coba bahan ajar digital berbasis ARCS

yang digunakan. Kedua tahapan tersebut sebagai berikut:

1) Uji Coba Lapangan Skala Kecil (Main Field Test)

Tujuan dari uji coba ini untuk menentukan apakah produk yang

dihasilkan memiliki kelayakan baik aspek pembelajaran, isi atau materi,

tampilan sehingga layak untuk digunakan. Prosedur uji coba lapangan

skala kecil, sebagai berikut:

1) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa peneliti sedang

mengembangkan bahan ajar digital berbasis ARCS.

2) Meminta peserta didik agar bersifat rileks dan bebas mengemukakan

pendapatnya tentang bahan ajar digital yang diberikan.

3) Menayangkan bahan ajar digital dengan proyektor serta

membagikannya dalam bentuk kepingan CD dan meminta peserta

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

didik untuk membaca dan menggunakannya. Peneliti mencatat berapa

lama waktu yang dibutuhkan peserta didik untuk mempelajari materi

yang disediakan. Selain itu juga mencatat reaksi peserta didik dan

bagian-bagian yang sulit dipahami, apakah soalnya, pilihan

jawabannya, atau yang lainnya.

4) Membagikan lembar kuisioner tentang tanggapan peserta didik

terhadap bahan ajar yang diuji cobakan.

5) Menganalisis informasi yang diperolah.

6) Melakukan revisi terhadap produk atas dasar data yang diperoleh.

Berdasarkan uji coba skala luas diperbaiki dan semakin

disempurnakan menjadi produk akhir dan siap disebarluaskan kepada

para pengguna khususnya guru dan peserta didik di Unit Jarimatika

Center Salatiga.

2) Uji Coba Lapangan Skala Besar (Operational Field Testing)

Tujuan Operational Field Test atau disebut juga uji coba skala luas

ini adalah untuk melihat kelayakan media yang dilihat dari sudut

pandang peserta didik baik aspek media maupun materi, juga untuk

melihat efektifitas bahan ajar digital ini. Uji coba lapangan operasional

dilaksanakan uji efektifitas dengan menghadirkan kelas kontrol dari kelas

lain, sementara itu untuk kelas eksperimen penelitian di laksankan di

kelas Jarimatika level 1 A dan untuk kelas kontrol dilaksanakan di kelas

Jarimatika level 1 B.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Prosedur Uji Coba Lapangan Skala Besar (Operational Field

Testing) dilaksanakan dengan metode Blended Learning:

1) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa peneliti sedang

mengembangkan bahan ajar digital berbasis ARCS.

2) Menayangkan bahan ajar digital dapat dilaksanakan dengan tatap

muka dikelas/konvensional menggunakan proyektor. Bahan ajar

dipelajari online, dengan membuka webside yang telah disiapkan.

Serta membagikannya dalam bentuk kepingan CD dan meminta

peserta didik untuk membaca dan menggunakannya.

3) Mencatat semua respon yang muncul dari peserta didik selama

menggunakan media.

4) Memberikan tes untuk melihat tingkat efektifitas bahan ajar digital

tersebut.

5) Menganalisis data-data yang diperoleh (skor tanggapan terhadap

kualitas produk yang dikembangkan, waktu yang diperlukan,

perbaikan bagian-bagian yang sulit, pengayaan yang diperlukan).

Berdasarkan hasil uji coba lapangan operasional, bahan ajar digital

berbasis ARCS diperbaiki dan disempurnakan sehingga produk akhir

terwujud dan siap disebarluaskan kepada pengguna, khususnya guru kelas

dan peserta didik Jarimatika level 1 di Unit Jarimatika Center.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b. Subyek Uji Coba

Subyek uji coba pada penelitian ini adalah pada peserta didik level 1

di Unit Jarimatika Center Salatiga. Jumlah subyek penelitian secara

keseluruhan sebanyak 25 peserta didik dengan rincian sebagai berikut:

1) Subjek uji coba yang digunakan dalam uji coba lapangan skala kecil

(main field test) ini adalah sepuluh. Peserta didik dikelompokkan

menjadi tiga kelompok berdasarkan kemampuan akademiknya, yaitu

tinggi, sedang dan rendah.

2) Sebanyak lima belas orang peserta didik untuk diuji coba lapangan skala

luas (operational field test) yang dipilih secara random yang mewakili

kelompok tinggi, sedang dan rendah. Peserta didik yang sudah menjadi

subjek uji coba pada uji coba sebelumnya tidak diikutkan kembali dalam

main field test. Pada uji coba lapangan skala luas ini, juga dilaksanakan

uji efektivitas, dengan membandingkan dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kontrol. Uji coba ini dilakukan bertujuan untuk

mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan

tingkat kualitas daya tarik produk yang dikembangkan.

c. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kualitatif

dan data kuantitatif. Data kualitatif didapat dari penelitian kualitas produk

bahan ajar digital yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan

kualitas produk. Data kuantitatif didapat dari ahli materi, ahli media dan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

peserta didik meliputi: aspek materi oleh ahli materi, aspek media oleh ahli

media, aspek pembelajaran, materi, dan media dari peserta didik.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian

ini berupa lembar observasi dan kuisioner. Lembar observasi digunakan

untuk mencatat kejadian-kejadian penting dan merespon peserta didik dalam

proses uji coba produk. Kuisioner digunakan untuk mengukur kualitas

produk yang dikembangkan dari aspek materi dan media.

e. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan

data kuantitatif sehingga teknik analisis data yang dilakukan, yakni

sebagai berikut:

1) Validasi Bahan Ajar Digital

Validasi buku digital interaktif dilakukan oleh validator materi

dan validator media pembelajaran yang dianalisis menggunakan

teknik deskriptif presentase dengan rumus (Sudjiono, 2008):

Keterangan:

P = presentase skor

f = jumlah skor yang diperoleh

N = jumlah skor maksimum

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Validator materi dan media akan menjawab pertanyaan dengan

memberi skor sesuai rubrik validasi (skor tertinggi = 4 dan skor

terendah=1). Konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala 4

menggunakan aturan yang merupakan modifikasi dari aturan yang

dikembangkan oleh Sudiyono (2003) sebagai berikut:

Jumlah Nilai Skor Rerata Skor Kriteria

Kualitatif

76-100 4 3,01-4,00 Sangat Layak

51-75 3 2,01-3,00 Layak

26-50 2 1,01-2,00 Kurang Layak

1-25 1 0-1,00 Tidak Layak

Tabel 1

Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

2) Analisis Tanggapan Pengguna

Tanggapan guru dan peserta didik mengenai penerapan

pembelajaran menggunakan bahan ajar digital diambil melalui angket.

Angket berisi pertanyaan dengan pilihan jawaban: sangat setuju (SS),

setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Masing-masing

jawaban diberi skor sebagai berikut: SS=4, S=3, KS=2, TS=1.

Hasil tanggapan guru dan peserta didik akan dianalisis

menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijono 2008).

Keterangan:

P = presentase skor

F = jumlah skor yang diperoleh

N = jumlah skor maksimum

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Kriteria hasil tanggapan pengguna (peserta didik) ditentukan

dengan mengkonversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala 4

menggunakan aturan yang merupakan modifikasi dari aturan yang

dikembangkan oleh Sudiyono (2003) sebagai berikut:

Jumlah Nilai Skor Rerata Skor Kriteria

Kualitatif

76-100 4 3,01-4,00 Sangat Baik

51-75 3 2,01-3,00 Baik

26-50 2 1,01-2,00 Kurang Baik

1-25 1 0-1,00 Tidak Baik

Tabel 2

Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

Dalam pengembangan ditetapkan nilai kelayakan produk

minimal "Setuju", sebagai hasil penilaian baik dari ahli materi, ahli

media maupun dan pengguna. Jika hasil penilaian akhir keseluruhan

aspek dengan nilai minimal "Setuju", maka produk hasil

pengembangan tersebut sudah dianggap layak digunakan sebagai

media atau sumber belajar.

5. Revisi Produk

Setelah dilakukan uji coba lapangan dan uji coba kelompok kecil,

tahap berikutnya adalah perbaikan produk sesuai dengan data yang diperoleh

dari uji coba awal. Saran dari pakar digunakan untuk menyempurnakan

produk. Revisi Produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata

terdapat kekurangan dan kelemahan berdasarkan rekap instrument yang sudah

diisi oleh para ahli.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

6. Evaluasi dan Penyempurnaan

Selelah produk awal diselesaikan, selanjutnya dilakukan evaluasi oleh

dua orang pakar, yaitu ahli media dan ahli materi jarimatika. Hal-hal yang

dievaluasai dalam pengembangan bahan ajar ini yaitu: tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, tampilan dari bahan ajar dan konten dari bahan ajar

digital. Setelah dievaluasi lalu disempurnakan sehingga memungkinkan untuk

mengefektifkan pebelajaran peserta didik.

Tahap III : Tahap Evaluasi/Pengujian Model

Pada tahap evaluasi ini, setelah pengajuan terhadap produk berhasil, maka

selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang

selanjutnya. Dalam tahap ini, digunakan metode eksperimen. Setelah pengujian

model, masih dimungkinkan ada revisi produk, kemudian barulah menjadi model

final, yang siap untuk diseminasi. Namun dalam penelitian ini hanya sampai pada

tahap uji coba skala lapangan besar (operational field test selain dilakukan uji

kelayakan produk untuk mengetahui kualitas produk, juga dilakukan uji efektifitas

produk hasil pengembangan.

Uji efektifitas menggunakan Post-test Only Control Design. Dalam desain

ini terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberi perlakuan dengan

menggunakan bahan ajar digital berbasis ARCS yang selanjutnya disebut sebagai

kelas eksperimen, sedangkan kelompok lainnya diberi perlakuan yang berbeda

dengan mengunakan buku latihan cetak, yang selanjutnya disebut sebagai kelas

kontrol. Uji efektifitas ini menggunakan uji-t. Langkah-langkah uji-t adalah

sebagai berikut:

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

a) Hipotesis

Ho: μ1 = μ2 (kedua kelompok mempunyai prestasi belajar yang sama)

H1: μ1 = μ2 (kedua kelompok memiliki prestasi belajar yang tidak sama)

b) Taraf Signifikansi

α = 0,025

c) Statistik Uji

Dengan :

X1= Rata-rata nilai tes kermampuan peserta didik pada kelompok

eksperimen

X2 = Rata-rata nilai tes kemampuan peserta didik pada kelompok

kontrol

S1 = Simpangan baku kelompok eksperimen

S2 = Simpangan baku kelompok kontrol

n1 = Banyaknya peserta didik kelompok eksperimen

n2 = Banyaknya peserta didik kelompok kontrol

S 2 = Variansi gabungan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

p

d0 = 0 (sebab tidak diselisih rata-rata)

d) Daerah Kritis

DK = {t |t| > t ½ α }

t = (X1 – X2)-d0 ~ t(n1+n2) dengan 2 (n1-1) s 2 + (n2 – 1) s

2

S p

1 2

sp 1 + 1 n1 + n2 - 2

n1 n2

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

e) Keputusan Uji

H0 diterima, jika harga statistik uji-t jatuh di luar daerah kritis.

H0 ditolak, jika harga statistik uji-t jatuh di dalam daerah kritis (Budiyono,

2009).

Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis.

Pertama adalah uji normalitas untuk mengetahui normalitas kedua variansi dengan

menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah dalam uji liliefors adalah:

a) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

b) Taraf Signifikansi

α = 0,05

c) Statistik Uji

L = Maks |F(zi) – S(zi)|

Dengan

F(zi) = P(Z ≤ zi); ~ N (0,1);

zi = Skor standar

zi = (Xi – X)

s

s = Standar deviasi

Xi = Skor item

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh z

d) Daerah Kritik

DK = { L|L > L α : n }

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

e) Keputusan Uji

H0 ditolak jika Lobs ∈ DK

H0 diterima jika Lobs ∉ DK

f) Kesimpulan

H0 diterima, jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H0 ditolak, jika sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(Budiyono, 2009).

Setelah didapatkan normalitas kedua variansi, maka uji prasyarat analisis kedua

adalah homogenitas. Menurut Budiyono (2009), “uji homogenitas adalah uji

yang digunakan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah

populasi sama atau tidak”. Langkah-langkah pada uji ini adalah sebagai

berikut:

a) Hipotesis

H0 : (variansi sampel homogen)

H1 : (variansi sampel heterogen)

b) Taraf signifikasi α = 0,05

c) Statistik uji yang digunakan

~ F(n1 – 1, n2 – 1)

d) Komputasi

Kemudian menghitung nilai F.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ...eprints.uns.ac.id/17040/4/BAB_III.pdfTahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan Januari 2014sampai Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

e) Daerah Kritik

f) DK = {F|F < atau F > }

g) Keputusan Uji

H0 diterima, jika Fobs ∉ DK

H0 ditolak jika Fobs ∈ DK

h) Kesimpulan

H0 diterima, maka variansi sampel homogen dan uji-t yang digunakan

adalah yang homogen.

H0 ditolak, maka variansi sampel homogen dan uji-t yang digunakan adalah

yang heterogen (Budiyono, 2004).