14
61 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengembangan dilaksanakan di MA Tahfidzul Quran Isy Karima Karangpandan. 2. Waktu Penelitian Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015, yang secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul penelitian, permohonan pembimbing, pembuatan proposal, survei ke sekolah yang digunakan untuk penelitian, permohonan ijin penelitian, dan penyusunan instrumen penelitian. b. Tahap penelitian dan pengembangan, meliputi: pengembangan perangkat pembelajaran dan diujicobakan di semua kegiatan yang berlangsung di lapangan, uji coba instrumen, dan pelaksanaan pengambilan data respon siswa dan guru. c. Tahap penyelesaian, meliputi: analisis data, pembahasan dan penyusunan laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ini mengacu pada langkah-langkah yang disesuaikan dengan langkah Borg dan Gall. Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Juli 2015. B. Subjek dan Sampel Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MA Tahfidzul Qur’an Isy Karima Karangpandan yang sedang menempuh semester 2 tahun ajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian adalah guru mata pelajaran fisika.

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

61

61

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dan pengembangan dilaksanakan di MA Tahfidzul Quran

Isy Karima Karangpandan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada tahun ajaran

2014/2015, yang secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul penelitian, permohonan

pembimbing, pembuatan proposal, survei ke sekolah yang digunakan untuk

penelitian, permohonan ijin penelitian, dan penyusunan instrumen

penelitian.

b. Tahap penelitian dan pengembangan, meliputi: pengembangan perangkat

pembelajaran dan diujicobakan di semua kegiatan yang berlangsung di

lapangan, uji coba instrumen, dan pelaksanaan pengambilan data respon

siswa dan guru.

c. Tahap penyelesaian, meliputi: analisis data, pembahasan dan penyusunan

laporan penelitian.

Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan

ini mengacu pada langkah-langkah yang disesuaikan dengan langkah Borg dan

Gall. Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014

sampai Juli 2015.

B. Subjek dan Sampel Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MA

Tahfidzul Qur’an Isy Karima Karangpandan yang sedang menempuh

semester 2 tahun ajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian adalah guru

mata pelajaran fisika.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

62

2. Sampel Penelitian

Penelitian ini diawali dengan tahapan penelitian pendahuluan yang

melibatkan siswa Sekolah Menengah Atas dan guru Fisika SMA dengan

mendapatkan data studi pendahuluan. Kemudian dilanjutkan dengan tahap

pengembangan. Dalam tahap pengembangan ini melibatkan para pakar

untuk menilai dan memberi masukan terhadap desain produk yang

dikembangkan. Pakar-pakar yang dilibatkan sebagai sampel dalam tahapan

desain produk adalah dosen pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Setiap pakar memiliki latar belakang pendidikan doktor pada

bidang ilmu Fisika dan pendidikan Fisika. Validasi pakar ini untuk

mengetahui kualitas media pembelajaran berbasis ICT untuk diterapkan

dipembelajaran SMA.

C. Metode Penelitian dan Pengembangan

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian pengembangan

(Research and Development). “Penelitian pengembangan digunakan untuk

mendesain produk atau prosedur baru yang teruji secara sistematis di lapangan,

dievaluasi, dikembangkan sedemikian sehingga memenuhi kriteria efektivitas,

kualitas atau kemiripan dengan suatu standar” (Borg dan Gall, 2007:569).

Pada penelitian pengembangan ini akan dikembangkan media

pembelajaran berbasis ICT dengan pendekatan scientific yang memenuhi kriteria

baik dan dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran di SMA.

Gambar 3.1 Langkah-langkah R&D Borg & Gall (Eny, 2012: 24)

1.

Reasearch

and

information

collecting

2. Planning 3. Develop

preliminary

form of

product.

4.

preliminary

field testing.

5. Main

product

revision

6. Main

field testing

7.

Operational

product

revision

8.

Operational

field testing

9. Final

product

revision

10.

Disseminati

on and

implementat

ion.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

63

Borg & Gall (1983:772) menyatakan bahwa pendekatan penelitian dan

pengembangan merupakan penelitian yang berorientasi untuk mengembangkan

dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam penelitian. Borg & Gall

(1983) cit. Nusa Putra (2012) menyarankan sepuluh langkah dalam research and

development (R&D) sesuai pada Gambar 3.1. adalah:

(1)Research and information collecting (melakukan pengumpulan

informasi, termasuk kajian pustaka, pengamatan kelas, membuat kerangka

kerja penelitian); (2)Planning(melakukan perancangan, merumuskan

tujuan penelitian, memperkirakan dana dan waktu yang diperlukan,

prosedur kerja penelitian); (3) Develop preliminary form of product

(mengembangkan bentuk produk awal atau perancangan draf awal produk

dan memvalidasi produk); (4)Preliminary field testing (melakukan uji

coba lapangan permulaan); (5)Main product revision(melakukan revisi

terhadapproduk utama); (6)Main field testing (melakukan uji coba

lapangan utama); (7) Operational product revision (melakukan revisi

terhadap uji lapangan utama); (8)Operational fieldtesting(melakukan uji

lapangan operasional); (9) Final product revision(melakukan revisi

terhadap produk akhir); dan (10) Dissemination and implementasion

(mendeseminasikan dan mengimplementasikan produk).

Berdasarkan Gambar 3.1. secara umum tiap-tiap langkah pengembangan

berhubungan dengan secara langsung dengan aktivitas “revisi”. Menurut Ibrahim

(2003) pengembangan perangkat pembelajaran dapat dimulai dari titik manapun

dalam siklus karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia

berorientasi pada tujuan, maka proses pengembangan dimulai dari tujuan. Oleh

karena itu dalam aktivitas revisi tetap mengacu pada koridor tujuan pembelajaran

yang disesuaikan dengan sistem pendidikan. Menurut Sudjana (2001:92), untuk

melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran diperlukan model-model

pengembangan sesuai dengan sistem pendidikan. Dalam pelaksanaan penelitian

dan pengembangan Borg & Gall (2007:594) dalam bukunya menyebutkan:

“If you decided to carry out educational R&D for a Masters and doctoral

you and your advisor will need to consider the appropriate scope of the

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

64

proposed R&D product or program and also which steps of the R&D cycle

you need to complete for the effort to constituate an acceptable study to

thruthfully represent the R&D process your project school. If you re

considering an R&D project for your Thesis or dissertation study, ou

should give careful consideration to the time required to plan and carry

out such aproject. The considerable time required for R&D project is

worth while. If you are interested in making a controbution that will lead

to an immediate tangible improvement in educational practice"

Berdasarkan penjelasan Borg&Gall tersebut maka dalam pelaksanaan

penelitian pengembangan dapat membatasi langkah penelitian pengembangan

tanpa mengurangi esensi dari penelitian pengembangan tersebut yaitu

menghasilkan suatu produk yang divalidasi dan diujicoba dengan

mempertimbangkan waktu yang tersedia sehingga menambah kontribusi proses

pendidikan.

Menurut Sugiyono (2010:427) metode penelitian pengembangan

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga

menghasilkan suatu produk baru dan selanjutnya menguji kefektifan produk

tersebut. Hal ini diperkuat oleh Dick & Carry (1990) yang menyebutkan bahwa

dalam pengembangan pembelajaran terdapat beberapa komponen yang akan

dilewati dalam proses pengembangan yang berupa urutan langkah. Urutan

langkah ini tidak bersifat kaku sebagaimana telah banyak pengembangan

perangkat pembelajaran yang berhasil dan efektif dengan tanpa harus mengikuti

urutan secara tetap. Oleh karena itu pada penelitian pengembangan ini dilakukan

langkah Borg &Golldari langkah satu sampai dengan tujuh yaitu dari (1) Research

and information collecting (melakukan pengumpulan informasi, termasuk kajian

pustaka, pengamatan kelas, membuat kerangka kerja penelitian); (2) Planning

(melakukan perancangan, merumuskan tujuan penelitian, memperkirakan dana

dan waktu yang diperlukan,prosedur kerja penelitian); (3)Develop preliminary

form of product(mengembangkan bentuk produk awal atau perancangan draf awal

produk dan memvalidasi produk); (4) Preliminary field testing(melakukan uji

coba lapangan permulaan); (5) Main productrevision (melakukan revisi terhadap

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

65

produk utama); (6)Main field testing (melakukan uji coba lapangan utama); dan

(7)Operational product revision (melakukan revisi terhadap uji lapangan utama)

untuk menghasilkan produk baru yang teruji sampai di uji yang lebih luas. Pada

penelitian dan pengembangan ini telah dikembangkan media pembelajaran

berbasis ICT dengan pendekatan scientific untuk meningkatkan kemampuan

berfikir kreatif siswa.

D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang

ditempuh dalam membuat produk. Prosedur memaparkan komponen rancangan

produk yang dikembangkan. Dalam prosedur, disebutkan sifat-sifat komponen

pada setiap tahapan dalam pengembangan, dijelaskan secara analitis fungsi

komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan dijelaskan hubungan

antar komponen dalam sistem.

Untuk memperoleh media pembelajaran berupa media pembelajaran yang

memenuhi unsur kriteria baik, maka dilakukan penelitian pengembangan dengan

menggunakan langkah-langkah yang masih umum dan akan dijabarkan menjadi

lebih jelas sehingga diperoleh alur penelitian seperti pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Bagan Alur Prosedur Pengembangan

Studi Pendahuluan

1. Studi pustaka

2. Survei

lapangan dan

analisis

kebutuhan

Perencanaan

1. Spesifikasi

produk media

pembelajaran.

2. Struktur isi

produk media

pembelajaran

Penyusunan Produk Awal

Penyusunan produk awal

berupa media pembelajaran

fisika berbasis ICT dengan

pendekatan scientific pada

matarei Alat Optik di SMA

Validasi Produk

Validasi produk oleh dosen

ahli

Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas dilakukan

kepada 8 responden siswa

Uji Coba Besar

Uji coba besar dilakukan di kelas X MA Tahfidzul Quran

Isy Karima

Produk Akhir

Produk akhir berupa media

pembelajaran fisika berbasis ICT

dengan pendekatan scientific

pada matarei Alat Optik di SMA

yang sudah valid

Revisi

III Revisi

II

Revisi

I

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

66

Berikut secara lebih terperinci langkah-langkah pengembangan media

pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran:

1. Studi Pendahuluan

a. Survei Lapangan

Pada tahap survei lapangan dilakukan observasi ke sekolah yang akan

digunakan untuk penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan dari

tempat yang akan digunakan.

b. Analisis kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan dan masalah dilakukan studi literatur dan

survei untuk mendapatkan masalah serta kebutuhan pengembangan produk

untuk mengatasi masalah yang ditemukan. Masalah dikhususkan yang

berkaitan dengan penggunaan internet dalam proses pembelajaran di kalangan

siswa SMA.

2. Perencanaan

Pada tahap pengumpulan data dilakukan analisis materi, pengkajian

perangkat pembuat media, dan penggunaan media yang akan dikembangkan.

Isi dari materi yang akan disampaikan dalam media harus relevan dan sesuai

dengan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Sehingga harus

dilakukan pengkajian terhadap KI dan KD yang sesuai. Proses pengkajian yang

meliputi analisis KI/KD, analisis sumber belajar, pemilihan materi, dan

penentuan pengguna (user) dilakukan secara bersamaan karena saling berkaitan

dan tidak bisa berdiri sendiri. Materi yang dipilih dalam penelitian adalah alat

optik untuk siswa SMA. Sehingga materinya disesuaikan dengan mata

pelajaran Fisika SMA. Dalam tahap juga dilakukan pengumpulan data-data

yang berkaitan erat dengan materi, perangkat pembuat media, dan penggunaan

media.

3. Pembuatan dan Validasi Produk Awal

a. Pembuatan Produk Awal

Tahapan pembuatan desain media menentukan konsep dari media

pembelajaran yang akan dibangun. Desain yang baik dan terencana akan

mempermudah pembuatan media selanjutnya. Sebelum membuat desain pada

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

67

media yang digunakan, perlu dipersiapkan rancangan awal dari program yang

akan dibuat. Pada tahapan tersebut dianalisa tujuan dari pembuatan media

pembelajaran. Tujuan ditentukan berdasarkan materi ajar beserta silabus materi

yang akan diajarkan, selanjutnya mengumpulkan objek multimedia, materi

flash pembelajaran, materi-materi yang akan digunakan. Tahapan

pengumpulan komponen yang akan digunakan berdasarkan konsep dan

rancangan. Pada tahapan pembuatan desain media pengumpulan objek dapat

dilakukan berupa:

a. Pengumpulan materi yang akan disampaikan.

b. Pengumpulan gambar, animasi, dan video.

c. Soal evaluasi pembelajaran.

Desain konsep awal yang disusun berisi kompetensi inti, kompetensi

dasar, judul materi ajar dan sub-sub materi ajar didiskusikan dengan tim ahli

yang menguasai pengembangan media pembelajaran khususnya dalam hal

media. Hasil revisi/ masukan terhadap desain konsep awal sebagai kontain

media, digunakan sebagai acuan dalam tahap pengembangan media

pembelajaran.

ambar 3.3. Desain Alur Media Pembelajaran

Dalam mengembangkan media pembelajaran yang berupa media

pembelajaran secara umum harus membuat domain, web hosting, CMS, materi,

video pembelajaran, animasi pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat

dapat diakses oleh siswa secara online sehingga siswa dapat membukanya

kapanpun dan dimanapun asalkan ada koneksi internet. Hal-hal yang perlu

dikembangkan dalam media media meliputi materi, tampilan media, contain

media. Pembuatan kontain media harus dibuat berdasarkan kompetensi inti,

Courses

Materi Pembelajaran

Home Page

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

68

kompetensi dasar dan indikator yang digunakan di sekolah. Tampilan visual,

materi dan multimedia yang disajikan dalam media harus disusun sebaik

mungkin sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Hal tersebut merupakan

bagian dari penilaian yang menentukan baik tidaknya media yang dibuat

sehingga menentukan kelayakan media yang dibuat. Pada tahap pembuatan

media dituntut kreativitas dan keahlian programmer. Kemudian dilakukan

proses pembuatan domain. Setelah membuat domain langkah selanjutnya

memasukan CMS Moodle dalam hosting domain tersebut. Kemudian

dilakukan proses finishing dengan memasukkan materi, animasi pembelajaran,

dan multimedia sehingga dihasilkan media pembelajaran yang dapat diakses

siswa secara online.

b. Validasi Produk Awal

Pada tahapan validasi akan dilakukan validasi media pembelajaran

materi alat optik yang terdiri dari:

a. Validasi materi oleh ahli materi Fisika.

b. Validasi media oleh ahli media pembelajaran.

Ahli diminta mengisi angket penilaian dan memberikan komentar, kritrik serta

saran untuk perbaikan program.

Gambar 3.4. Alur Desain Validasi Media Pembelajaran ICT

c. Revisi Produk Awal

Revisi dilakukan ketika pengembangan media yang dibuat masih

terdapat kekurangan. Revisi mengacu pada hasil validasi oleh ahli dan juga

Validasi Ahli Media Validasi Ahli Materi

Media Memenuhi Kriteria

Baik

Revisi

Produk Awal

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

69

hasil uji coba produk. Jika dirasa tidak perlu, maka pengembangan produk

dinyatakan selesai.

4. Uji Coba Produk Awal Uji coba kelompok kecil dengan kelompok kecil yang terdiri atas 8

siswa yang dipilih secara acak. Uji coba dilakukan dengan cara mengakses

media pembelajaran dan memberi penjelasan tentang media pembelajaran

yang sedang dikembangkan kepada responden, meminta responden mencoba

sendiri media pembelajaran tersebut, setelah itu dilakukan wawancara.

Berdasarkan hasil wawancara, media pembelajaran tersebut kemudian

dievaluasi dan direvisi.

5. Revisi Produk Utama

Setelah melakukan uji coba produk awal revisi dilakukan ketika masih

terdapat kekurangan. Revisi tersebut mengacu pada hasil angket respon siswa

dan wawancara yang telah dilakukan.

6. Uji Coba Produk Utama

Uji coba kelompok besar dilakukan pada siswa MA Tahfidzul Qur’an

Isy Karima Karangpandan kelas X yang dipilih sebanyak 1 kelas. Uji coba

dilakukan dengan cara menampilkan media pembelajaran pada responden dan

memberi penjelasan tentang media pembelajaran yang sedang dikembangkan,

meminta responden mengakses sendiri media pembelajaran tersebut,

kemudian diberi angket tanggapan terhadap media pembelajaran oleh

responden, setelah itu dilakukan wawancara. Berdasarkan hasil analisis

angket serta masukan-masukan dari responden, media pembelajaran tersebut

kemudian dievaluasi dan direvisi. Pada tahap kelompok besar dilakukan

analisis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk menentukan peningkatan

pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.

7. Revisi Produk Oprasional

Setelah melakukan uji coba produk Utama revisi dilakukan ketika

masih terdapat kekurangan. Revisi tersebut mengacu pada hasil angket respon

siswa dan wawancara yang telah dilakukan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

70

E. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dari hasil lembar observasi dan angket ahli

media, ahli materi, dan siswa yang merupakan data kualitatif. Data yang

bersifat kuantitatif yaitu data tentang evaluasi terhadap kelayakan isi/ materi

dan media.

F. Instrumen Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan beberapa teknik

sebagai berikut:

1. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan selama tahap penelitian dari tahap analisis

potensi dan masalah hingga produk selesai dikembangkan.

2. Lembar Observasi Motivasi Siswa

Lembar observasi ini dikembangkan berdasarkan beberapa indikator

yang meliputi adanya rasa senang, perhatian, rasa tertarik, rasa ingin

tahu, dan kemauan dari siswa dalam mengikuti pelajaran.

3. Teknik Angket (Quesioner)

Teknik angket untuk mengukur kelayakan isi/ materi dan media dalam

media pembelajaran. Angket diberikan kepada ahli materi, ahli media,

dan siswa sesuai kebutuhan dan tujuannya. Instrumen angket dijelaskan

lebih lanjut dalam lampiran 5.

4. Teknik Wawancara

Dilakukan terhadap para narasumber yaitu ahli materi dan media

dalam bentuk tanya jawab. Teknik wawancara dilakukan selama proses

validasi media media pembelajaran.Wawancara juga dilakukan kepada

siswa-siswa kelas X MA Tahfidzul Qur’an Isy Karima Karangpandan.

Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur

dengan kisi-kisinya dapat dilihat pada lampiran 7.

5. Tes

Tes digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep

fisika. Tes diberikan dua kali tiap siklus pembelajaran sebagai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) Sebelum dan Sesudah menggunakan media.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

71

a. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebelum

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebelum diberikan media

didapatkan dari hasil belajaran siswa pada materi dinamika gerak.

b. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sesudah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesudah diberikan media

didapatkan dari hasil belajaran siswa pada materi alat optik.

Instrumen dalam penelitian berupa angket, yaitu suatu daftar pernyataan

yang harus ditanggapi oleh responden sendiri dengan memilih alternatif jawaban

yang sudah ada.

1. Kisi-kisi angket

Kisi-kisi dibuat disesuaikan dengan tujuan dan sasaran angket.

Sehingga angket untuk ahli materi, ahli media, dan siswa akan berbeda.

Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai

dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur media berupa kisi-kisi

angket. Konsep tersebut dijabarkan ke dalam variabel dan indikator yang

dijadikan pedoman dalam menyusun item-item angket sebagai instrumen

pengukuran.

2. Butir angket

Penyusunan butir-butir angket sebagai alat ukur disasarkan pada kisi-

kisi yang telah dibuat. Setelah indikator ditetapkan, kemudian dibuat butir-

butirnya.

3. Prosedur penyusunan angket

Prosedur yang ditempuh dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan

Untuk menentukan bahwa media yang dibuat telah memenuhi kriteria baik.

b. Menetapkan aspek yang ingin diungkap

Untuk memperjelas aspek yang diungkap maka digunakan kisi-kisi angket.

c. Menentukan jenis dan bentuk angket

Dalam penelitian angket yang digunakan adalah angket tertutup.

d. Menyusun angket

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

72

Angket tersusun atas item-item terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang

dibuat dengan mengacu pada kisi-kisi angket.

e. Menentukan skor

Angket menggunakan format respon empat poin dari skala Likert, dimana

alternatif responnya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kemungkinan-kemungkinan skor 4

bagi Sangat Setuju (SS), skor 3 bagi Setuju (S), skor 2 bagi Tidak Setuju

(TS), dan skor 1 bagi Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian dilakukan

dengan memberi tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan

penilaian responden. Penilaian/ skor tampak seperti pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Komponen Angket Media

No KOMPONEN SS ST TS STS

1. 1

2. 2

3. 3

Sugiyono (2010:136)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis

deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data yang

bersifat kualitatif. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari

kuesioner selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif. Untuk data

hasil wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan analisis kualitatif.

1. Data Observasi Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan

uji gain untuk data hasil observasi sebelum dan sesudah menggunakan

media pembelajaran berbasis ICT dengan pendekatan scientific. Gain

ternormalisasi yaitu dengan mengukur gain hasil observasi siswa sebelum

dan setelah menggunakan media dengan persamaan gain ternormalisasi

Hake sebagai berikut:

< 𝑔 > = < sf > −< si >

100−< si >

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

73

dengan:

g = gain

Sf = nilai rata-rata hasil observasi kelas akhir

Si = nilai rata-rata kelas hasil observasi mula-mula

Keputusan uji:

g dikategorikan tinggi jika (<g>) ≥ 0.7;

g dikategorikan sedang jika 0.7 > (<g>) ≥ 0.3;

g dikategorikan rendah jika (<g>) < 0.3. (Hake,1999)

Indikator keberhasilan penelitian pengembangan adalah

peningkatan perolehan gain hasil analaisis hasil observasi sekurang-

kurangnya sedang (medium). Berarti apabila gain yang diperoleh lebih dari

0,3 maka penelitian pengembangan dikatakan berhasil. Jika tidak demikian

maka penelitian pengembangan dikatakan belum berhasil

2. Data Angket

Data berdasarkan angket perlu dilakukan perhitungan agar dapat

disajikan secara kualitatif. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai

berikut:

a. Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan

jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden.

b. Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan

skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Membuat tabulasi data.

d. Menghitung persentase dari komponen angket dengan rumus sebagai

berikut:

P(k)

= S/N x 100%

Keterangan:

P(v)

= persentase komponen

S = jumlah skor komponen hasil penelitian

N = jumlah skor maksimum

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian … · laporan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap-tahap tersebut penelitian dan pengembangan ... Uji coba kelompok kecil

74

e. Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke

dalam interval seprti pada Gambar 3.5 agar pembacaan hasil

penelitian menjadi mudah karena data akan diubah menjadi data

kualitatif.

Gambar. 3.5. Interval Kriteria Penilaian.

Sugiyono (2010:144)

3. Data Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa

dilakukan analisis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebelum dan

sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan

pendekatan scientific.

Menentukan persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan cara menghitung sebagai berikut:

P(k)

= S/N x 100%

Keterangan:

P(v)

= persentase komponen

S = jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

N = jumlah siswa seluruhnya

Dari data didapatkan persentase siswa yang sudah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sebelum dan sesudah menggunakan media

pembelajaran dari data tersebut dianalisis apakah ada peningkatan

persentase siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Apabila ada peningkatan persentasi ketercapaian Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) maka media pembelajaran berbasis ICT

dengan pendekatan scientific ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif

siswa.

Kurang Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik

25% 0% 75% 50% 100%

Sangat Baik