19
Tika Kartika Sari, 2014 PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Sukmadina (2012:315) mendefinisikan bahwa “Desain penelitian (research desain) merupakan prosedur atau langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian serta analisis data mencangkup metode, sumber, dan teknik pengumpulan data yang digunakan analisis dan interprestasi data.” Desain yang akan digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimen. Jenis penelitian dalam desain eksperimen yang termasuk dalam kuasi eksperimen. Sehingga desain penelitian dalam penelitian yang termasuk ke dalam kuasi eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Design With Nonequivalenr Groups, yaitu eksperimen terhadap 2 kelompok yang satu kelompoknya diberi perlakuan dan posttest, sedangkan pada kelompok lain hanya hanya diberikan posttest saja, tidak ada perlakuan (Darmawan, 2013:242) Desain penelitian Kelompok Perlakuan Post Tes Eksperimen (R) X O 1 Kontrol (R) - O 2 Keterangan : 1 = tes akhir/ posttest (sesudah perlakuan) pada kelompok eksperimen X = Treatment yang diberikan (Model pembelajaran Problem based learning) 2 = test akhir/ posttest pada kelompok kontrol. Dalam penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok , yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelompok yang akan diberikan perlakuan dengan menggunakan / menerapkan model problem based learning ketika proses pembelajaran berlangsung, sedangkan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan/penerapan berupa model problem based learning. Sehingga, pengaruh perlakuan pada kedua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

Tika Kartika Sari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Sukmadina (2012:315) mendefinisikan bahwa “Desain penelitian

(research desain) merupakan prosedur atau langkah-langkah yang akan ditempuh

dalam penelitian serta analisis data mencangkup metode, sumber, dan teknik

pengumpulan data yang digunakan analisis dan interprestasi data.” Desain yang

akan digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimen.

Jenis penelitian dalam desain eksperimen yang termasuk dalam kuasi

eksperimen. Sehingga desain penelitian dalam penelitian yang termasuk ke dalam

kuasi eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only

Design With Nonequivalenr Groups, yaitu eksperimen terhadap 2 kelompok yang

satu kelompoknya diberi perlakuan dan posttest, sedangkan pada kelompok lain

hanya hanya diberikan posttest saja, tidak ada perlakuan (Darmawan, 2013:242)

Desain penelitian

Kelompok Perlakuan Post Tes

Eksperimen (R) X O1

Kontrol (R) - O2

Keterangan :

𝑂1 = tes akhir/ posttest (sesudah perlakuan) pada kelompok eksperimen

X = Treatment yang diberikan (Model pembelajaran Problem based learning)

𝑂2 = test akhir/ posttest pada kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok , yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelompok yang

akan diberikan perlakuan dengan menggunakan / menerapkan model problem

based learning ketika proses pembelajaran berlangsung, sedangkan kelas kontrol

adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan/penerapan berupa model

problem based learning. Sehingga, pengaruh perlakuan pada kedua kelompok

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

41

dipelajari dengan menilai perbedaan hasil belajar yaitu skor posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

1. Prosedur Eksperimen

a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang berdasarkan Standar

Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).

b. Guru mengungkapkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi diperusahaan

mengenai posisi penting ayat jurnal penyesuaian.

c. Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk merumuskan

permasalahan yang ada pada perusahaan (jika perusahaan tersebut tidak

melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang harus disesuaikan)

d. Guru memotivasi siswa serta mendorong siswa untuk memahami

permasalahan terhadap akun-akun penyesuaian.

e. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari yaitu ayat jurnal

penyesuaian dengan akun-akun adalah Perlengkapan, Aktiva Tetap

(Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih

harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan

yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

f. Guru mendemonstrasikan materi ayat jurnal penyesuaian dan memberikan

contoh soal dari mulai akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva),

Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar),

Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus

dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan

pendapatnya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki dalam memahami

dan mendefinisikan akun-akun penyesuaian.

h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan

informasi-informasi diantarnya : apa yang diketahui tentang ayat jurnal

penyesuaian, serta untuk menganalisis fakta-fakta yang berhubungan dengan

permasalahan tersebut.

i. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari yaitu ayat jurnal

penyesuaian dengan akun-akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

42

Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar),

Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus

dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

penjelasan yang kurang dipahami/kurang dimengerti.

k. Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi serta memfasilitasi

siswa dengan sejumlah bahan ajar/topic seperti lembar kegiatan siswa (LKS)

yang berbasis masalah.

l. Guru membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4-

5 orang yang bersifat heterogen. Yakni, siswa kelompokan antara siswa yang

mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan

rendah.

m. Guru memberikan bantuan dan membimbing kepada kelompok yang

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pemecahan masalah dalam setiap

pertanyaan pada lembar lks.

n. Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi didepan kelas.

o. Guru sebagai fasilitator menjelaskan bahwa setiap pemecahan

masalah/pendapat hasil diskusi kelompok menyatakan Setuju atau tidak,

dengan pemaparan kelompok yang mempresentasikan.

p. Guru melakukan evaluasi dengan mengkoreksi dan menjelaskan hasil

pemecahan masalah. Serta guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dipelajari, dan guru memberikan pertanyaan kepada

siswa untuk mengulas dan mengukur kemapuan siswa dalam setiap

pertemuan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

43

Adapun Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kegiatan Tahap Pelaksanaan Eksperimen

Tahapan Kegiatan

Tahap 1

Orentasi siswa pada

masalah

- Guru menyampaikan tujuan pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD).

- Guru mengungkapakan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi diperusahaan mengenai posisi penting

ayatjurnal penyesuaian. - Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk

merumuskan permasalahan yang ada pada perusahaan

(jika perusahaan tersebut tidak melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang harus

disesuaikan) - Guru memotivasi siswa serta mendorong siswa untuk

memahami permasalahan terhadap akun-akun

penyesuaian.

Tahap 2

Mengorganisasikan siswa untuk belajar

- Guru menjelaskan materi mengenai ayat jurnal

penyesuaian. akun-akun dalam penyesuaian adalah Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih

harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar),

dan Koreksi Kesalahan. - Guru mendemonstrasikan materi ayat jurnal

penyesuaian dan memberikan contoh soal dari mulai

akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban

yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan kemampuan

awal yang dimiliki dalam memahami dan mendefinisikan akun-akun penyesuaian.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

dapat mengorganisasikan informasi-informasi diantarnya : apa yang diketahui tentang ayat jurnal

penyesuaian, serta untuk menganalisis fakta-fakta yang berhubungan dengan permasalahan tersebut.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

44

Tahap 3

Membimbing

pengalaman individu/kelompok

- Guru memberikan kesempatan untuk siswa dalam pengumpulan informasi serta memfasilitasi siswa

dengan sumber-sumber bahan ajar/topic. - Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri

4-5 orang dengan setiap kelompok bersifat heterogen.

Yakni, membagi siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mencari kejelasan serta solusi untuk pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan sumber-

sumber yang telah diberikan. - Guru memberikan bimbingan kepada

kelompok/individu yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pemecahan dalam setiap pertanyaan pada lembar kegiatan siswa (LKS)

Tahap 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil

karya

- Guru menginstruksikan kepada siswa untuk

menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok. Dengan jalan satu atau dua kelompok yang mewakilinya

sebagai kelompok penyaji, sedangkan kelompok bukan penyaji menanggapinya.

- Guru sebagai fasilitator menjelaskan bahwa setiap

pemecahan masalah/pendapat hasil diskusi kelompok. - Guru memberikan umpan balik kepada kelompok

bukan penyaji untuk mengungkapkan pendapat tentang pemecahan masalah/hasil diskusinya.

Tahap 5

Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah

- Guru melakukan evaluasi dengan mengkoreksi dan menjelaskan hasil pemecahan masalah. Serta guru

bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari, dan guru

memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengulas dan mengukur kemapuan siswa dalam setiap pertemuan.

B. Operasionalisasi Variabel

Menurut sugiyono (2008:58) variabel merupakan “atribut, sifat, nilai dari

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasional variabel diperlukan

untuk menjabarkan variabel-variabel penelitian agar pengukuran yang dilakukan

menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan patokan dalam pengumpulan data.

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

45

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikato

r

Skala

Hasil belajar

siswa

Hasil belajar adalah hasil

akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan

itu nampak dalam perubahan yang diamati dan diukur. (Arikunto,

2009:133)

Posttest Interval

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2009:108) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian, populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainnya, tetapi

meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh suatu objek.” Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 26 Bandung tahun ajaran

2013/2014 sebanyak 84 siswa.

2. Sampel

Menurut Furqon (2008:146) mengemukakan bahwa “Suatu sampel adalah

bagian dari suatu populasi”. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-

probality sampling yaitu dengan cara pengambilan sampel yang tidak memberikan

kesempatan sama bagi setiap anggota untuk dipilih menjadi sampel. Teknik

pengambilan sampel yang dilakukan dengan purposive sampling yaitu teknik

pengumpulan sampel yang lebih mengutamakan tujuan penelitian.

Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri

26 Bandung. karena pihak sekolah tidak memperbolehkan untuk melakukan

random terhadap, maka penelitian ini menggunakan rancangan desain penelitian

dengan menggunakan kuasi eksperimen. Dari populasi yang berjumlah 84 siswa,

maka diambil keseluruhan untuk dijadikan sampel yang dimana dari 84 siswa

tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen sebanyak 42

siswa dan kelompok kontrol sebanyak 42 siswa.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

46

Berdasarkan pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4

kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Jumlah

Siswa

Nilai rata-

rata

Jumlah Siswa

Yang Tidak

Tuntas

Kelompok

XI IPS 1 42 siswa 65,12 34 Kontrol

XI IPS 2 42 siswa 62,18 37 Eksperimen

Sumber : data diolah (pra penelitian)

D. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang

ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan

penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut perlu dilakukan dengan teknik

tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dengan benar dan relevan

sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengunakan dokumentasi hasil

nilai ualangan harian (UH) yang diperoleh dari guru akuntansi yang bersangkutan.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar peserta

didik.

2. Tes

Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut

Arikunto (2010: 193) “tes merupakan serentetan pernyataan atau latihan serta alat

lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.”

Dapat diartikan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan dan alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, serta

kemapuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

47

Dalam penelitian ini tes berbentuk uraian, pemilihan soal dengan bentuk uraian

bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah

akuntansi. Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest setelah penerapan

Problem Based Learning (PBL).

Menurut Makmum (2003: 196), bahwa test yang baik harus memenuhi

kreteria tes yang baik, antara lain :

1. Memiliki taraf ketetapan (validity) yang memadai

2. Memiliki taraf kemantapan sehingga pengukuran dapat dipercaya.

3. Memiliki kepraktisan

4. Memiliki keampuhan

Cukup jelas bahwa pengukuran kreteria tes yang baik adalah melalui uji validitas,

uji realibilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda dengan dibantu software

anates V4

E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

a. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketetapan tes yaitu instrumen yang digunakan untuk

mengukur sesuatu, teliti dan tepat sasaran. Menurut Arikunto (2009: 64) bahwa “

data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid.” Agar dapat

diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid.

Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut

benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur.

Ketetapan suatu tes sebagian besar tergantung pada penilaian item (soal)

yang digunakan. Dengan kata lain, suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai

validitas yang tinggi (valid) jika teknik atau tes itu dapat mengukur apa yang

sebenarnya akan diukur. Tes yang akan diberikan kepada siswa merupakan tes

dalam bentuk soal uraian. Rumus yang digunakan untuk menentukan valid atau

tidaknya dalam penelitian ini yaitu menggunakan software anates yang

diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y agar lebih mudah dan lebih valid.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

48

Setelah diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 kemudian dibandingkan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan

taraf signifikansi yang dipakai α = 0.05

Kaidah keputusan :

- Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya item soal valid

- Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya item soal tidak valid

Tabel 3.5

Kriteria Validitas

Besarnya Koefisien Korelasi Kriteria

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,00 – 0,200 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009:75)

Setelah dilakukan perhitungan data dengan bantuan software Anates V4,

hasil perhitungan yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal

Nomor

Soal

R Hitung R Tabel Keterangan Kreteria

1 0,569 0,3044 Valid Cukup

2 0,524 0,3044 Valid Cukup

3 0,772 0,3044 Valid Tinggi

4 0,728 0,3044 Valid Tinggi

5 0,621 0,3044 Valid Tinggi

6 0,621 0,3044 Valid Tinggi

7 0,760 0,3044 Valid Tinggi

8 0,626 0,3044 Valid Tinggi

(sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa 8 soal yang diuji dapat dinyatakan

valid dengan tingkat signifikan 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 = 0,3044 dengan df = 42-2 = 40 dan α =

0,05. Dari perhitungan yang dilakukan menggunakan software Anates V4

menunjukan dengan kriteria uji bahwa jika 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 maka tiap butir soal

dapat dinyatakan valid. sehingga dari 8 soal yang diujikan dinyatakan semua

valid, oleh karena itu semua soal akan digunakan saat pelaksanaan Posttest pada

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

49

akhir pertemuan setelah melakukan penelitian. Posttest yang digunakan bertujuan

untuk mengukur tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran.

2. Uji Realibilitas

Reabilitas adalah ketetapan tes, merupakan kreteria untuk menetapkan taraf

ketelitian, bila ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Ketetapan ini

berlaku untuk setiap alat ukur yang sama. Reliabilitas ini dinyatakan dalam

koefisien reabilitas. Suatu instrumen dikatakan mempunyai ketetapan apabila hasil

pengukuran sama atau ajeg disegala waktu dan tempat.

Untuk mencari realiabilitas maka peneliti menggunakan software Anates V4

yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y. software Anates ini

bermanfaat untuk mengetahui dan mempermudah dalam menentukan hasil

reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

Setelah diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 kemudian dibandingkan dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

dengan taraf signifikansi α = 0,05.

Kaidah Keputusan:

- Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya item soal reliabel.

- Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya item soal tidak reliabel

setelah perhitungan dilakukan, maka didapatkan perhitungan reliabilitas

dengan cara membandingkan antara 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 dengan 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 . Nilai 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 yang

diperoleh dari reliabilitas soal adalah sebesar 0,80, sedangkan 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 sebesar

0, 3044. Maka dilihat dari perolehan 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 dengan 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 maka dapat dinyatakan

instrumen penelitian dinyatakan Reliabel. Artinya soal tersebut dinyatakan

reliabel karena memiliki nilai 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 > 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥.

3. Daya pembeda

Adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang

lebih (berkemampuan tinggi ) dengan siswa yang kurang (berkemampuan rendah

). Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

50

disingkat D (d besar). Indeks diskriminasi (daya pembeda) ini bekisar 0,00

sampai 1,00. Indeks diskriminasi ditandai dengan tanda negative (-).

Maka untuk membedakannya ada tiga titik pada daya pembeda.

-1,00 0,00 1,00

Daya pembeda

negative

Daya pembeda

rendah

Daya pembeda

tinggi (positif)

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

D = 𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵

(Arikunto , 2009 :213)

Keterangan :

J = jumlah peserta tes 𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah 𝐵𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itudengan

benar

𝐵𝐵 =𝐵𝐴

𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

itu dengan benar

𝑃𝐴 = 𝐵𝐵

𝐽𝐵 = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

(indeks kesukaran)

𝑃𝐵 = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.7

Klasifikasi Daya pembeda

Skor Kategori

0,00 – 0,20 jelek (poor)

0,21 – 0,40 cukup (satistifactory)

0,41 – 0,70 baik (good)

0,71 – 1,00 baik sekali (excellent)

Negatif semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif

sebaiknya dibuang saja

(Arikunto, 2009:218)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

51

Untuk menentukan daya pembeda soal maka dilakukan perhitungan

dengan bantuan software Anates V4, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal

Nomor Soal Indeks DP (%) Klasifikasi

1 32,73 Cukup

2 32,73 Cukup

3 45,00 Baik

4 41,82 Baik

5 29,09 Cukup

6 40,00 Baik

7 52,27 Baik

8 30,00 Cukup

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas dengan dibantu

menggunakan software Anates V4 menunjukan empat soal berada pada kategori

baik dan empat soal berkategori cukup. Hal ini menyimpulkan bahwa soal yang

diberikan dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan

siswa berkemampuan rendah. Dan 8 soal dinyatakan cukup baik untuk digunakan

pada saat pelaksanaan posttest pada akhir pertemuan sebagai alat ukur untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Taraf Kesukaran

Menurut Arikunto (2009:207) bahwa “ Soal yang baik adalah soal yang

tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.” Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya jika

soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,00 indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Sebaliknya

indeks 1,00 menunjukan bahwa soal terlalu mudah.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

52

Indeks kesukaran ini diberi symbol P (Proporsi) maka untuk mencari P digunakan

Rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2009:208)

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.9

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Skor Kategori

P 0,00 sampai 0,30 soal sukar

P 0,31 sampai 0,70 soal sedang

P 0,71 sampai 1,00 soal mudah

(Arikunto, 2009:210)

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software

Anates V4, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.10

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal

Nomor Soal Indeks Kesukaran (P) Keterangan

1 62,73 Sedang

2 64,55 Sedang

3 39,77 Sedang

4 70,91 Sedang

5 73,64 Mudah

6 70,00 Sedang

7 46,59 Sedang

8 77,73 Mudah

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

0,0 1.0

Sukar Mudah

𝑃 =𝐵

𝐽𝑆

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

53

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software Anates V4,

maka dapat disimpulkan bahwa semua soal yang diuji coba berada pada taraf

kesukaran kategori enam sedang dan dua mudah. Sehingga soal baik digunakan

untuk dilakukan pada saat posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah

melaksanakan pembelajaran.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menetukan sampel tersebut apakah kedua

kelas tersebut homogen atau tidak. Apabila kelas tersebut homogen berarti tidak

terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan awal kelas eksperimen dengan

kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan/treatment. Uji homogenitas dilakukan

dengan menggunakan data awal dari kedua kelas. Adapun langkah-langkah dalam

menguji homogenitas varians, yaitu sebagai berikut:

1. Mencari nilai varians

Tabel 3.11

Nilai Varians

Nilai Varians Sampel Sampel 1 Sampel 2

Standar Deviasi (s)

Varians (S)

Sampel (n)

(Riduwan, 2013:344)

2. Memasukkan angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel Uji

Bartlet

Tabel 3.12

Uji Bartlet

Sampel dk = (n-1) 𝑺𝒊𝟐 𝑳𝒐𝒈 𝑺𝒊

𝟐 (dk) 𝑳𝒐𝒈 𝑺𝒊𝟐

Jumlah ∑ (ni – 1) ∑ (dk) 𝐿𝑜𝑔 𝑆𝑖2

(Riduwan, 2013:344)

3. Menghitung varians gabungan dari sampel yang diteliti

𝑆2 =(𝑛1.𝑆1

2 )+ (𝑛2.𝑆22 )

𝑛1+𝑛2

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

54

4. Menghitung log S2

5. Menghitung nilai B

B= (log S2) x ∑ (ni – 1)

(Riduwan, 2013:344)

6. Menghitung nilai 2hitung

2hitung = (lon 10) [B - ∑(db) log Si

2]

(Riduwan, 2013:344)

7. Bandingkan nilai 2hitung dengan 2

tabel, untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (db) = k-1

Kaidah Keputusan:

2hitung ≥ 2

tabel artinya varians tidak homogen.

2hitung ≤ 2

tabel artinya varians homogen.

6. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah chi kuadrat. berikut langkah-

langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji Chi kuadrat

(Riduwan, 2011: 187)

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi

data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah

data yang berdistribusi normal. Selain itu, untuk mengetahui bahwa sampel yang

dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi, sehingga hasil penelitian

dapat digeneralisasikan pada populasi.

Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan

distribusi Chi Kuadrat. Berikut langkah- langkah pengujian normalitas data

dengan distribusi Chi Kuadrat adalah sebagai berikut :

1. Menentukan skor besar dan kecil

2. Menentukan rentangan (R)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

55

(Riduwan, 2011:188)

3. Menentukan banyaknya kelas (BK)

(Riduwan, 2011:188)

4. Menentukan panjang kelas (i)

(Riduwan, 2011:188)

5. Menentukan tabulasi data penolong

Tabel 3.13

Tabel Penolong

No Kelas

Interval F

Nilai Tengah

(Xi) Xi

2 f. Xi f. Xi2

6. Menentukan rata-rata atau mean

(Riduwan, 2011:188)

7. Menentukan simpangan baku (S)

(Riduwan, 2011:188)

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. Menentukkan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi

0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

R= skor terbesar - skor terkecil

BK = 1 + 3,3 log n

I = 𝑅

𝐵𝐾

𝑋 = ∑ 𝑓𝑋𝑖

𝑛

𝑆 = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥𝑖

2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖)2

𝑛. (𝑛 − 1)

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

56

b. Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus :

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠−𝑥̅

𝑆

(Riduwan, 2013:181)

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dan 0 – Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0

– Z, yaitu angka baris 1 dikurangi baris 2, angka baris 2 dikurangi angka

baris 3 dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris

paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden (n).

Tabel 3.14

Tabel Daftar Frekuensi

No Batas Kelas

Z Luas O – Z Luas Kelas

Tiap Interval fe f0

(Riduwan, 2013:182)

9. Menghitung Chi Kuadrat ( ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ) dengan rumus:

2 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖−1

(Riduwan, 2013:182)

10. Membandingkan ( ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ) dengan (

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 )

dimana ∝ = 0,05 dan derajat kebebasan (𝑑𝑘) = 𝑘 − 1

Kaidah keputusan :

- Jika hitung2

≥ tabel2 artinya data berdistribusi tidak normal

- Jika ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2

≤ 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 artinya data berdistribusi normal

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

57

b. Uji Hipotesis

Menurut Sudjana (2004:156) uji beda rata-rata ini dilakukan untuk

mengetahui apakah:

Dua populasi yang kita pelajari itu mempunyai rata-rata yang perbedaannya

tidak berarti, atau apakah terdapat perbedaan yang cukup memberikan kepada kita

untuk menyimpulkan bahwa dua sampel yang kita ambil itu berasal dari populasi

dengan rata-rata yang tidak sama.

Apabila dari pengujian statistika diperoleh keputusan yang mendukung atau

setuju dengan (H0), maka dapat dikatakan bahwa (H0) Diterima. Sebaliknya jika

diperoleh keputusan yang membelot atau bertentangan dengan keputusan (H0),

maka dapat diambil tindakan bahwa (H0) ditolak. Riduwan (2011: 171)

Rumus yang digunakan untuk uji-t adalah :

(Sudjana, 2004:162)

Keterangan :

t : Uji beda rata-rata �̅�1 : Rata- rata kelas eksperimen

�̅�2 : Rata – rata kontrol

s : Simpangan baku gabungan

Simpangan baku gabungan didapatkan dari rumus :

(Sudjana, 2004:162)

Keterangan :

𝑠12 : varians sampel dari populasi yang berukuran n1

𝑠22 : varians sampel dari populasi yang berukuran n2

𝑡 =�̅�1 − �̅�2

𝑠√1𝑛1

+ 1𝑛2

𝑠 =(𝑛1 − 1)𝑠2

1 + (𝑛2) 𝑠22

𝑛1 + 𝑛2 − 2

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/15296/6/S_PEA_1001207_Chapter3.pdfGuru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan ... i. Guru

58

n1 dan n2 : banyaknya data kelas eksperimen dan kelas kontrol

Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan dengan tabel

distribusi t ( 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙). Taraf signifikansi yang dipakai adalah 0,05.

Kaidah keputusan:

- Jika nilai ttabel ≤ thitung < ttabel, artinya H0 diterima dan H1 ditolak

- Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

Keterangan :

- H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat Pengaruh hasil belajar siswa antara kelas

yang mendapat perlakuan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dengan kelas yang tidak mendapat

perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL).

- H1 : µ1 ≠ µ2 : Terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang

mendapat perlakuan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dengan kelas yang tidak mendapat

perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL).