22
32 Suwarno, 2015 PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuasi-eksperimen.Menurut Sugiyono (2012) dalam penelitian kuasi, mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Dalam penelitian ini diambil sampel dua kelas dengan pembelajaran yang berbeda.Kelompok pertama diberikan pembelajaran berbantuan software Mathematica sedangkan kelompok kedua diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Control Group Design (Desain Kelompok Pretes-Postes). Tes statistik dilakukan dua kali yaitu sebelum proses pembelajaran (pretes) dan setelah proses pembelajaran (postes). Desain penelitian tersebut direpresentasikan sebagai berikut: O X O O O keterangan: O = Pretes, postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. X = Perlakuan pembelajaran menggunakan model tutorial berbantuanMathematica. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pada salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang yang mengikuti mata kuliah Kalkulus 1 yang terdiri atas 4 kelas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 120 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Sampling Purposive, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu(Sugiyono, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21418/6/T_MTK_1202231_Chapter3.pdfberbantuanMathematica dan pembelajaran biasa. Variabel kontrol yang juga menjadi

Embed Size (px)

Citation preview

32

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuasi-eksperimen.Menurut

Sugiyono (2012) dalam penelitian kuasi, mempunyai kelompok kontrol, tetapi

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Dalam penelitian ini diambil sampel dua

kelas dengan pembelajaran yang berbeda.Kelompok pertama diberikan

pembelajaran berbantuan software Mathematica sedangkan kelompok kedua

diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvensional sebagai kelas

kontrol.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest

Control Group Design (Desain Kelompok Pretes-Postes). Tes statistik dilakukan

dua kali yaitu sebelum proses pembelajaran (pretes) dan setelah proses

pembelajaran (postes). Desain penelitian tersebut direpresentasikan sebagai

berikut:

O X O

O O

keterangan:

O = Pretes, postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

X = Perlakuan pembelajaran menggunakan model tutorial

berbantuanMathematica.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pada salah satu

Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang yang mengikuti mata kuliah Kalkulus 1

yang terdiri atas 4 kelas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 120 orang.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Sampling Purposive, yaitu

teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu(Sugiyono, 2012).

33

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dilakukan pengambilan sampel dengan teknik ini adalah agar penelitian

yang akan dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam

hal kondisi subyek penelitian dan waktu penelitian. Berdasarkan teknik

pengambilan sampel tersebut akan diambil sampel dua kelas yang terdiri atas 60

orang. Kedua kelas yang terpilih merupakan dua kelompok penelitian yang akan

mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan yang berbeda. Satu kelas

merupakan kelompok eksperimen dan kelas lainnya sebagai kelompok kelas

kontrol.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang implementasi pembelajaran integralpada

salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang dengan model tutorial

berbantuan Mathematica untuk melihat pengaruhnya terhadap peningkatan

kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini juga

membandingkan perlakuan antara pembelajaran model tutorial

berbantuanMathematica dan pembelajaran biasa.

Variabel kontrol yang juga menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah

kategori kemampuan awal matematis (KAM) mahasiswa yaitu kategori rendah,

sedang, dan tinggi.Kelompok KAM mahasiswa adalah tingkat kedudukan

mahasiswa yang didasarkan pada hasil skor Ujian Tengah Semester.

Berdasarkan uraian di atas, maka variabel penelitian melibatkan tiga jenis

variabel yakni variabel bebas yaitu pembelajaran model tutorial berbantuan

Mathematica dan pembelajaran biasa, sedangkan variabel terikat yaitu

kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematismahasiswa serta

variabel kontrol yaitu kategori kemampuan awal matematis mahasiswa (tinggi dan

rendah).

D. Definisi Operasional

34

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengembangan instrument dilakukan melalui beberapa cara, yaitu (a)

mendefinisikan operasional variabel penelitian, (b) menyusun indikator variabel

penelitian, (c) menyusun kisi-kisi instrument, (d) melakukan uji coba instrument,

dan (e) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrument.

Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang

sedang diteliti. Singarimbun (dalam Riduwan, 2013) memberikan pengertian

tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara

mengukur suatu variabel. Berikut ini definisi operasional variabel penelitian.

1. Kemampuan Pemahaman

Kemampuan pemahaman konsep matematika merupakan kemampuan yang

harus dimiliki mahasiswa (calon guru) dalam memahami suatu konsep

matematika sehingga dapat menguraikan konsep tersebut dengan

perkataannya sendiri.

2. Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan pemecahan masalah merupakan proses berpikir yang

mengarahkan pada usaha mencari cara-cara yang sesuai untuk menyelesaikan

suatu permasalahan. Pada penelitian ini, penilaian kemampuan pemecahan

masalah menggunakan metode tes (pencil paper test), yaitu berupa tes

pemecahan masalah yang meliputi aspek pemahaman masalah, perencanaan

cara penyelesaian, pelaksanaan rencana, dan penafsiran hasilnya.

3. Pembelajaran Model Tutorial

Tutorial merupakan pelajaran yang diterima oleh siswa atau kelompok kecil

siswa yang membahas informasi (materi) bersama seorang tutor

(pembimbing), terutama di tingkat universitas atau perguruan tinggi. Tutorial

dapat diartikan juga sebagai buku atau program komputer yang memberikan

petunjuk tentang cara untuk melakukan sesuatu.

4. Pembelajaran Model Tutorial Berbantuan Mathematica

Pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica merupakan program

pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan

35

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan software Matematicayang berisi materi pelajaran dan soal-soal

latihan. Tujuan pembelajaran ini yaitu untuk meningkatkan penguasaan

pengetahuan para mahasiswa sesuai dengan yang dimuat dalam software

pembelajaran.

5. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakan semua aktivitas pembelajaran yang

berpusat pada guru (teacher centered). Guru menyampaikan materi/konsep

matematika dengan model ceramah tanpa berbantuan software komputer.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes dan non-

tes.Intrumen tes terdiri dari tes kemampuan pemahaman berupa jawaban singkat

dan pemecahan masalah berupa uraian.Sedangkan instrumen non-tes yaitu skala

sikap mahasiswa dan lembar observasi.Masing-masing instrumen dijelaskan

secara rinci sebagai berikut.

1. Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah

Mahasiswa diberikan tes untuk mengukur kemampuan pemahaman dan

pemecahan masalah sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol.Materi yang diujikan adalah materi integral meliputi Integral

Tak Tentu, Integral Tertentu, Luas Daerah, dan Volum Benda Putar.Instrument tes

kemampuan pemahaman matematis terdiri dari Sembilan soal berbentuk essay

sedangkan instrument tes kemampuan pemecahan masalah terdiri dari empat soal

uraian.

Langkah-langkah penyusunan pembuatan instrumen yaitu pembuatan kisi-

kisi soal, penyusunan soal, membuat alternative jawaban, serta membuat skor

untuk masing-masing butir soal.Sebelum digunakan, instrumen terlebih dahulu

dikonsultasikan validitas isi dan validitas mukanya kepada rekan dosen senior

untuk medapatkan saran, kemudian dikonsultasikan kepada pembimbimg.

Validitas muka disebut juga validitas bentuk soal atau validitas tampilan, yaitu

36

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas

pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain.

Setelah mendapatkan saran tentang validitas teoritik tes, kemudian

dilakukan revisi pada beberapa butir soal.Selanjutnya tes diujicobakan dan

dianalisis validitas empiriknya, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat

kesukarannya.Instrument tes diujicobakan pada mahasiswa STKIP Surya yang

sedang menempuh mata kuliah Kalkulus 1.Setelah dilakukan pemeriksaan dan

pemberian skor terhadap jawaban mahasiswa selanjutnya dilakukan analisa tes

sebagai berikut.

a. Validitas Butir Soal

Arikunto (2012) mengatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.Jika

ujicoba dilaksanakan satu kali (single test) maka validasi instrumen tes dilakukan

dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total butir tes.

Kemudian, rumus yang digunakan adalah rumus Koefisien Korelasi Pearson:

2 22 2XY

N XY X Yr

N X X N Y Y

dengan :

XYr

:koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N : jumlah peserta tes

X : skor item tes

Y : skor total

37

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah dalam menganalisis validitas butir soal yaitu

sebagai berikut.

a) Menghitung skor total

b) Menghitung korelasi skor butir soal dengan rumus Product Moment dari

Pearson.

c) Melakukan perhitungan dengan uji t

d) Mencari tabelr dengan tabelr r ( 0,05 , dk = n-2)

e) Membuat kesimpulan dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung tabelr r berarti valid, atau

Jika hitung tabelr r berarti tidak valid

Koefisien validitas butir soal dalam penelitian ini dinyatakan pada tabel

berikut. Tabel 3.1

Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas

Koefisien Korelasi Interpretasi

00,180,0 r Sangat tinggi

80,060,0 r Tinggi

60,040,0 r Cukup

40,020,0 r Rendah

20,000,0 r Kurang

Rangkuman uji validitas tes kemampuan pemahaman siswa dapat disajikan

pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Data HasilKorelasi Validitas Instrumen Tes

Kemampuan Pemahaman

No Soal Koefisien

Korelasi

r Tabel

Pearson Kriteria Interpretasi

1 0,510 0,361 Valid Cukup

2 0,468 0,361 Valid Cukup

3 0,790 0,361 Valid Tinggi

38

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 0,698 0,361 Valid Tinggi

5 0,412 0,361 Valid Cukup

6 0,563 0,361 Valid Cukup

7 0,413 0,361 Valid Cukup

8 0,365 0,361 Valid Rendah

9 0,734 0,361 Valid Tinggi

Rangkuman uji validitas tes kemampuan pemecahan masalah siswa dapat

disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Data Hasil Korelasi Validitas Instrumen Tes

Kemampuan Pemecahan Masalah

No Soal Koefisien Korelasi r Tabel

Pearson Kriteria Interpretasi

1 0,938 0,361 Valid Sangat Tinggi

2 0,366 0,361 Valid Rendah

3 0,515 0,361 Valid Cukup

4 0,578 0,361 Valid Cukup

b. Reliabilitas Butir Soal

Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil

yang tetap sama (ajeg). Suatu alat evaluasi (tes dan nontes) disebut reliabel jika

hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subjek yang sama. Rumus

yang digunakan untuk menghitungreliabilitas tes ini menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha ( ), yaitu:

2

21

1

i

t

nr

n

dengan:

r : koefisien reliabilitas soal

n :banyak butir soal 2

i :jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t :varians total

39

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien reliabilitas yang dihasilkan selanjutkan diinterpretasikan dengan

menggunakan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.4

Interpretasi Tingkat Reliabilitas

r Interpretasi

0,00 0,20r Kecil

0,20 0,40r Rendah

0,40 0,60r Sedang

0,60 0,80r Tinggi

0,80 1,00r Sangat tinggi

Rangkuman uji reabilitas tes kemampuan pemahaman dan pemecahan

masalah siswa dapat disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5

Data Hasil Reliabilitas

Kemampuan r Interpretasi

Pemahaman 0,70 Tinggi

Pemecahan Masalah 0,44 Sedang

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah.Daya pembeda dari tiap butir soal ditentukan dengan menggunakan teknik

belah dua yaitu Kelompok Atas dan Kelompok Bawah. Indeks Daya Pembeda

yang dihasilkan selanjutkan diinterpretasikan dengan menggunakan rumus

(Arikunto, 2012) sebagai berikut:

mean Kelompok atas - mean kelompok bawah

skor maksimum soalDP

Tabel 3.6

Interpretasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Interpretasi

0,00DP Sangat jelek

0,00 0,20DP Jelek

0,20 0,40DP Cukup

40

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,40 0,70DP Baik

0,70 1,00DP Sangat baik

Pada penelitian ini, sebanyak 25% siswa dengan skor tertinggi dikategorikan

ke dalam kelompok atas dan sebanyak 25% siswa dengan skor terendah

dikategorikan ke dalam kelompok bawah. Hasil uji daya pembeda tes kemampuan

pemahaman ditampilkan pada table berikut:

Tabel 3.7

Data Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kemampuan Pemahaman

No. Soal Daya Pembeda (%) Interpretasi

1 40,63 Cukup

2 59,38 Baik

3 65,63 Baik

4 60,94 Baik

5 28,13 Cukup

6 68,75 Baik

7 31,25 Cukup

8 28,13 Cukup

9 59,38 Baik

Hasil uji daya pembeda tes kemampuan pemecahan masalah ditampilkan

pada table berikut.

Tabel 3.8

Data Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kemampuan Pemecahan Masalah

No. Soal Daya Pembeda (%) Interpretasi

1 96,15 Sangat Baik

2 29,81 Cukup

3 48,08 Baik

4 54,81 Baik

41

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk mengelompokkan setiap item

instrumen tes menjadi tiga tingkatan yaitu mudah, sedang, atau sukar.Tingkat

kesukaran tes dihitung dengan rumus:

A B

A B

S STK

J J

Keterangan:

TK : tingkat kesukaran.

AS :jumlah skor kelompok atas.

BS :jumlah skor kelompok bawah.

AJ :jumlah skor ideal kelompok atas.

BJ :jumlah skor ideal kelompok bawah.

Setelah Tingkat kesukaran pada masing-masing soal dihitung,selanjutkan

diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria dari Galton (Arikunto, 2012),

seperti pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

InterpretasiTingkat Kesukaran

Rangkuman tingkat kesukaran tes kemampuan pemahaman siswa dapat

disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.10

Tingkat Kesukaran Interpretasi

0,00TK Terlalu sukar

0,00 0,30TK Sukar

0,30 0,70TK Sedang

0,70 1,00TK Mudah

1,00TK Terlalu mudah

42

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data Tingkat Kesukaran Hasil Uji Instrumen Tes

Kemampuan Pemahaman

No Soal Tingkat Kesukaran (%) Interpretasi

1 51,56 Sedang

2 48,44 Sedang

3 45,31 Sedang

4 39,84 Sedang

5 17,19 Sukar

6 59,38 Sedang

7 18,75 Sukar

8 26,56 Sukar

9 29,69 Sukar

Rangkuman tingkat kesukaran tes kemampuan pemecahan masalah siswa

dapat disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.11

Data Tingkat Kesukaran Hasil Uji Instrumen Tes

Kemampuan Pemecahan Masalah

No Soal Tingkat Kesukaran (%) Interpretasi

1 42,79 Sedang

2 8,65 Sangat Sukar

3 15,87 Sukar

4 8,65 Sangat Sukar

2. Skala Sikap

Skala sikap terdiri dari pernyataan-pernyataan untuk mengetahui respon

mahasiswa terhadap pembelajaran integral dengan software Mathematica.Skala

sikap ini terdiri dari 17 butir pernyataan positif dan 7 butir pernyataan

negatif.Skala sikap ini disusun berdasarkan bentuk Skala Likert yang terdiri dari

empat pilihan respon, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan positif diberikan skor berturut-turut yaitu

4, 3, 2, dan 1.Sedangkan pernyataan negative diberikan skor berturut-turut yaitu 1,

43

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2, 3, dan 4.Pemberian skor tersebut bertujuan untuk menghindari respon

mahasiswa yang ragu-ragu. Kemudian skor dianalisis dengan menghitung total

skor setiap item pernyataan berdasarkan rumus berikut.

100%Jumlah Skor Item

PJumlah Skor Ideal

Tabel 3.12

Kriteria Skor

Persentase Interpretasi

0 20%P Sangat Rendah

20 40%P Rendah

40 60%P Cukup

60 80%P Tinggi

80 100%P Sangat Tinggi

3. Lembar Observasi

Observasi dilakukan pada saat pembelajaran dengan tujuan untuk

mengamati aktivitas mahasiswa dan peneliti selama pembelajaran menggunakan

strategi pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica sehingga

pembelajaran yang berlangsung dapat dievaluasi untuk kemudian dilakukan

perbaikan. Observasi ini dilakukan oleh seorang pengamat yaitu rekan dosen di

prodi matematika.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini diperoleh melalui tes dan angket.Hal ini bertujuan

untuk melihat adanya peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan

masalah mahasiswa.Kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi pretes dan

postes. Kemudian dilakukan analisis angket skala sikap dan lembar observasi

untuk mengetahui sikap positif mahasiswa selama proses pembelajaran.

G. Tahapan Penelitian

44

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap persiapan,

tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.Ketiga tahapan tersebut dijelaskan

secara rinci sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, yaitu:

a. Studi kepustakaan mengenai pembelajaran berbantuan komputer,

pengenalan software Mathematica, kemampuan pemahaman

matematis, dan kemampuan pemecahan masalah.

b. Penyusunan instrument penelitian serta menguji dan mengolah data

hasil uji coba instrument tersebut.

c. Pengurusan surat perizinan untuk melakukan penelitian.

d. Melakukan observasi pembelajaran di universitas yang akan dijadikan

tempat penelitian, serta berdiskusi dengan dosen pengajar kalkulus dan

meminta data hasil ujian tengah semester untuk mengelompokkan

mahasiswa berdasarkan kemampuan awal matematis.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dimulai dengan memberikan soal pretes kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman

matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.Selanjutnya,

pelaksanaan pembelajaran materi integral pada mata kuliah kalkulis

1.Pembelajaran ini dilakukan selama 3 minggu (6 pertemuan).Pada kelas

eksperimen, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bantuan software

Mathematica yang dilengkapi dengan Modul Integral Berbantuan

Mathematica.Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tanpa

menggunakan bantuan komputer.

Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, kelas eksperimen dan kelas

kontrol diberikan soal postes.Pertanyaan yang diberikan dalam soal postes

sama dengan pertanyaan dalam soal pretes.Hal ini dilakukan untuk

45

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan

kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.

3. Tahap Pengolahan Data

Data hasil dari pretes dan postes akan diolah secara kuantitatif

menggunakan software Minitabversi 17 dan software SPSS versi 22

a. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan

Masalah Matematis

Data yang diolah pada penelitian ini adalah data dari hasil tes yang

dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah

matematismahasiswa.Data pada pretes menunjukkan kemampuan awal yang

dimiliki siswa sebelum dilakukan pembelajaran.Sedangkan, data dari postes

menunjukkan kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran. Berdasarkan

data pretes dan postes, peningkatan kemampuan masing-masing mahasiswa

dapat dilihat dari nilai gain ternormalisasi. Besarnya peningkatan sebelum dan

sesudah pembelajaran dihitung berdasarkan rumus gain ternormalisasi

(normalized gain) yang dikembangkan oleh Hake (1999), yaitu:

skor skor

skor skor

postest pretestg

ideal pretest

Kemudian hasilnya akan dianalisis melalui kriteria nilai gain

ternormalisasi pada tabel berikut:

Tabel 3.13

Kategori Nilai Gain Ternormalisasi

Batasan Kategori

0,7g Tinggi

0,3 0,7g Sedang

0,3g Rendah

Data nilai pretes, nilai postes dan nilai gain ternormalisasi selanjutnya

diolah untuk melihat peningkatan atau pencapaian kemampuan pemahaman

46

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Sebelum menguji

berbagai hipotesis,akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap

ketiga data tersebut.

Uji normalitas dilakukan untuk melihat data yang diperoleh berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas tersebut

dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut:

H0: Data berdistribusi normal

H1: Data berdistribusi tidak normal

Tes yang digunakan untuk melakukan uji normalitas dengan menggunakan

tes Kolmogorov-Smirnov (Lilliefors) Dua Sampel.Kriteria keputusan yang

diambil berdasakan nilai probabilitas, yaitu:

1. Jika probabilitas (sig) maka data berdistribusi normal.

2. Jika probabilitas (sig)< maka data berdistribusi tidak normal.

Selanjutnya, pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians

dari ketiga sampel sama atau berbeda.Pengujian homogenitas yang akan

dilakukan adalah uji variansi dua peubah bebas. Uji homogenitas tersebut

dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut:

H0: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi homogen

H1: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi tidak homogen

Uji statistik yang digunakan adalah uji Levene dengan taraf signifikan

0,05.Kriteria keputusan yang diambil berdasakan nilai Probabilitas, yaitu:

1. Jika probabilitas (sig) maka H0 ditolak.

2. Jika probabilitas (sig) < maka H0 diterima.

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, kondisi yang

mungkin terjadi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

serta mempunyai variansi yang homogen, maka proses analisis data dapat

dilakukan dengan menggunakan uji parametrik yaitu uji t. Jika data hasil

penelitian diketahui sebaran datanya berdistribusi normal tetapi mempunyai

varians yang tidak homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan

47

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan uji t. Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai

berikut.

1. Hipotesis kemampuan pemahaman matematis yang akan diperiksa

dirumuskan sebagai berikut:

0 :H 1 2 , Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemahaman

matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial

berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan

pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran

tanpa berbantuan software Mathematica.

1 :H 1 2 , Rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis

mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial

berbantuan software Mathematica lebih tinggi secara signifikan

dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman

matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa

berbantuan software Mathematica.

keterangan:

1 adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis

mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan

software Mathematica.

2 adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis

mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software

Mathematica.

2. Hipotesis kemampuan pemecahan masalah yang akan diperiksa

dirumuskan sebagai berikut:

0 :H 1 2 , Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemecahan

masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial

berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan

48

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran

tanpa berbantuan software Mathematica.

1 :H 1 2 , Rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah

mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial

berbantuan software Mathematicalebih tinggi secara signifikan

dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman

matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa

berbantuan software Mathematica.

keterangan:

1 adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa

yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software

Mathematica.

2 adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa

yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software

Mathematica.

Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak berdistribusi

normal, maka analisis data dilakukan menggunakan uji non-

parametrik.Adapun uji non-parametrik yang digunakan adalah uji peringkat

bertanda Mann Whitney (uji U).Uji ini digunakan untuk menguji dua sampel

independent dengan data berjenis ordinal.Kriteria pengujian yang diambil

berdasarkan perbandingan antara hitungZ dan .tabelZ Jika nilai

tabel hitung tabelZ Z Z maka 0H diterima.Berikut ini diagram alir proses

pengujian hipotesis.

49

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Diagram Alir Proses Analisis Data Pretes dan Postes

b. Pengolahan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan

Masalah Matematis

Hipotesis selanjutnya terkait dengan peningkatan kemampuan pemahaman

matematis dan pemecahan masalah matematis mahasiswa pada kelas

eksperimen yang dibagi berdasarkan kemampuan awal mahasiswa (rendah,

sedang, dan tinggi).Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut.

0 :H Tidak terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman

matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral

berbantuan software Mathematica dengan mahasiswa yang

menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software

Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.

1 :H Terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman

matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral

berbantuan software Mathematica dengan mahasiswa yang

Data

Uji

Normalitas

Uji Homogenitas

Uji Non-Parametrik

(Uji Mann Whitney)

Kesimpulan

Tidak

Tidak

Ya

Ya

50

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software

Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.

Hipotesis model statistik dinyatakan sebagai berikut:

0 1 2 3

1

:

: , , 1,2,3, 1,2,3i j

H

H i j i j

keterangan:

1 : Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika

rendah

2 : Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika

sedang

3 : Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika

tinggi

Sebelum menguji berbagai hipotesis, akan dilakukan uji normalitas dan

homogenitas terhadap ketiga data tersebut. Setelah melakukan uji normalitas

dan uji homogenitas data, kondisi yang mungkin terjadi adalah data berasal

dari populasi yang berdistribusi normal serta mempunyai variansi yang

homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji

parametrik. Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak

berdistribusi normal maka proses analisis data dapat dilakukan dengan

menggunakan uji non-parametrik.

Uji parametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut

adalah menggunakan uji one-way Anova.Kriteria keputusan yang diambil

berdasarkan nilai probabilitas yaitu jika probabilitas (Sig.) 0,05 maka

0H diterima. Sedangkan, jika probabilitas (Sig.) 0,05 , maka 0H

ditolak.Sedangkan uji non-parametrik yang dapat digunakan untuk menguji

hipotesis tersebut adalah mengunakan uji Kruskal-Wallis.Berikut ini diagram

alir proses pengujian hipotesis.

51

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Diagram Alir Proses Analisis DataSkor N-gain

Berdasarkan Kemampuan Awal Matematis

c. Pengolahan Data Angket Skala Sikap

Data angket skala sikap mahasiswa diperoleh berdasarkan respon

mahasiswa dengan menggunakan Skala Likert yang dapat dipilih oleh

mahasiswa. Respon tersebut dikategorikan menjadi empat, yaitu: Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pada bagian analisis, setiap jawaban diberikan bobot antara 1 sampai 4

bergantung pada pernyataan positif atau pernyataan negatif.Kemudian skor

dianalisis dengan menghitung total skor setiap item pernyataan berdasarkan

rumus berikut.

Data

Uji

Normalitas

Uji

Homogenitas

Uji Parametrik

(One-Way Anova)

Uji Non-Parametrik

(Kruskal-Wallis)

Kesimpulan

Tidak

Tidak

Ya

Ya

52

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100%Jumlah Skor Item

PJumlah Skor Ideal

Tabel 3.14

Kriteria Skor

Persentase Interpretasi

0 20%P Sangat Rendah

20 40%P Rendah

40 60%P Cukup

60 80%P Tinggi

80 100%P Sangat Tinggi

d. Pengolahan Data Hasil Observasi

Data hasil observasi aktivitas pengajar selama proses pembelajaran

berlangsung diolah dengan cara menghitung persentase rerata penilaian

observer. Hal ini dapat dijadikan bahan perbaikan terhadap proses

pembelajaran sehingga pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik dan

sesuai dengan rencana yang telah disusun.

53

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI

EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Penelitian

Berikut ini diagram alur prosedur pelaksanaan penelitian.

Gambar 3.3

Diagram Alir Penelitian

Mengidentifikasi Masalah,

Merumuskan Masalah, Studi

Literatur

Mengembangkan dan

Validasi Instrumen

Penelitian

Pemilihan

Sampel

Pretes

Pelaksanaan Pembelajaran

Integral Berbantuan

Software Mathematica di

Kelas Eksperimen

Pelaksanaan Pembelajaran

Integral Tanpa Berbantuan

Software Mathematica di

Kelas Kontrol

Observasi dan

Angket Sikap

Mahasiswa

Postes

Pengumpulan

Data

Analisis Data

Kesimpulan