Upload
hoangbao
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
32
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuasi-eksperimen.Menurut
Sugiyono (2012) dalam penelitian kuasi, mempunyai kelompok kontrol, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Dalam penelitian ini diambil sampel dua
kelas dengan pembelajaran yang berbeda.Kelompok pertama diberikan
pembelajaran berbantuan software Mathematica sedangkan kelompok kedua
diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvensional sebagai kelas
kontrol.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest
Control Group Design (Desain Kelompok Pretes-Postes). Tes statistik dilakukan
dua kali yaitu sebelum proses pembelajaran (pretes) dan setelah proses
pembelajaran (postes). Desain penelitian tersebut direpresentasikan sebagai
berikut:
O X O
O O
keterangan:
O = Pretes, postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
X = Perlakuan pembelajaran menggunakan model tutorial
berbantuanMathematica.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pada salah satu
Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang yang mengikuti mata kuliah Kalkulus 1
yang terdiri atas 4 kelas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 120 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Sampling Purposive, yaitu
teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu(Sugiyono, 2012).
33
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan dilakukan pengambilan sampel dengan teknik ini adalah agar penelitian
yang akan dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam
hal kondisi subyek penelitian dan waktu penelitian. Berdasarkan teknik
pengambilan sampel tersebut akan diambil sampel dua kelas yang terdiri atas 60
orang. Kedua kelas yang terpilih merupakan dua kelompok penelitian yang akan
mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan yang berbeda. Satu kelas
merupakan kelompok eksperimen dan kelas lainnya sebagai kelompok kelas
kontrol.
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang implementasi pembelajaran integralpada
salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Tangerang dengan model tutorial
berbantuan Mathematica untuk melihat pengaruhnya terhadap peningkatan
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini juga
membandingkan perlakuan antara pembelajaran model tutorial
berbantuanMathematica dan pembelajaran biasa.
Variabel kontrol yang juga menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah
kategori kemampuan awal matematis (KAM) mahasiswa yaitu kategori rendah,
sedang, dan tinggi.Kelompok KAM mahasiswa adalah tingkat kedudukan
mahasiswa yang didasarkan pada hasil skor Ujian Tengah Semester.
Berdasarkan uraian di atas, maka variabel penelitian melibatkan tiga jenis
variabel yakni variabel bebas yaitu pembelajaran model tutorial berbantuan
Mathematica dan pembelajaran biasa, sedangkan variabel terikat yaitu
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematismahasiswa serta
variabel kontrol yaitu kategori kemampuan awal matematis mahasiswa (tinggi dan
rendah).
D. Definisi Operasional
34
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengembangan instrument dilakukan melalui beberapa cara, yaitu (a)
mendefinisikan operasional variabel penelitian, (b) menyusun indikator variabel
penelitian, (c) menyusun kisi-kisi instrument, (d) melakukan uji coba instrument,
dan (e) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrument.
Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang
sedang diteliti. Singarimbun (dalam Riduwan, 2013) memberikan pengertian
tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara
mengukur suatu variabel. Berikut ini definisi operasional variabel penelitian.
1. Kemampuan Pemahaman
Kemampuan pemahaman konsep matematika merupakan kemampuan yang
harus dimiliki mahasiswa (calon guru) dalam memahami suatu konsep
matematika sehingga dapat menguraikan konsep tersebut dengan
perkataannya sendiri.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah merupakan proses berpikir yang
mengarahkan pada usaha mencari cara-cara yang sesuai untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Pada penelitian ini, penilaian kemampuan pemecahan
masalah menggunakan metode tes (pencil paper test), yaitu berupa tes
pemecahan masalah yang meliputi aspek pemahaman masalah, perencanaan
cara penyelesaian, pelaksanaan rencana, dan penafsiran hasilnya.
3. Pembelajaran Model Tutorial
Tutorial merupakan pelajaran yang diterima oleh siswa atau kelompok kecil
siswa yang membahas informasi (materi) bersama seorang tutor
(pembimbing), terutama di tingkat universitas atau perguruan tinggi. Tutorial
dapat diartikan juga sebagai buku atau program komputer yang memberikan
petunjuk tentang cara untuk melakukan sesuatu.
4. Pembelajaran Model Tutorial Berbantuan Mathematica
Pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica merupakan program
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
35
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan software Matematicayang berisi materi pelajaran dan soal-soal
latihan. Tujuan pembelajaran ini yaitu untuk meningkatkan penguasaan
pengetahuan para mahasiswa sesuai dengan yang dimuat dalam software
pembelajaran.
5. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan semua aktivitas pembelajaran yang
berpusat pada guru (teacher centered). Guru menyampaikan materi/konsep
matematika dengan model ceramah tanpa berbantuan software komputer.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes dan non-
tes.Intrumen tes terdiri dari tes kemampuan pemahaman berupa jawaban singkat
dan pemecahan masalah berupa uraian.Sedangkan instrumen non-tes yaitu skala
sikap mahasiswa dan lembar observasi.Masing-masing instrumen dijelaskan
secara rinci sebagai berikut.
1. Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah
Mahasiswa diberikan tes untuk mengukur kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol.Materi yang diujikan adalah materi integral meliputi Integral
Tak Tentu, Integral Tertentu, Luas Daerah, dan Volum Benda Putar.Instrument tes
kemampuan pemahaman matematis terdiri dari Sembilan soal berbentuk essay
sedangkan instrument tes kemampuan pemecahan masalah terdiri dari empat soal
uraian.
Langkah-langkah penyusunan pembuatan instrumen yaitu pembuatan kisi-
kisi soal, penyusunan soal, membuat alternative jawaban, serta membuat skor
untuk masing-masing butir soal.Sebelum digunakan, instrumen terlebih dahulu
dikonsultasikan validitas isi dan validitas mukanya kepada rekan dosen senior
untuk medapatkan saran, kemudian dikonsultasikan kepada pembimbimg.
Validitas muka disebut juga validitas bentuk soal atau validitas tampilan, yaitu
36
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas
pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain.
Setelah mendapatkan saran tentang validitas teoritik tes, kemudian
dilakukan revisi pada beberapa butir soal.Selanjutnya tes diujicobakan dan
dianalisis validitas empiriknya, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat
kesukarannya.Instrument tes diujicobakan pada mahasiswa STKIP Surya yang
sedang menempuh mata kuliah Kalkulus 1.Setelah dilakukan pemeriksaan dan
pemberian skor terhadap jawaban mahasiswa selanjutnya dilakukan analisa tes
sebagai berikut.
a. Validitas Butir Soal
Arikunto (2012) mengatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.Jika
ujicoba dilaksanakan satu kali (single test) maka validasi instrumen tes dilakukan
dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total butir tes.
Kemudian, rumus yang digunakan adalah rumus Koefisien Korelasi Pearson:
2 22 2XY
N XY X Yr
N X X N Y Y
dengan :
XYr
:koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N : jumlah peserta tes
X : skor item tes
Y : skor total
37
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis validitas butir soal yaitu
sebagai berikut.
a) Menghitung skor total
b) Menghitung korelasi skor butir soal dengan rumus Product Moment dari
Pearson.
c) Melakukan perhitungan dengan uji t
d) Mencari tabelr dengan tabelr r ( 0,05 , dk = n-2)
e) Membuat kesimpulan dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika hitung tabelr r berarti valid, atau
Jika hitung tabelr r berarti tidak valid
Koefisien validitas butir soal dalam penelitian ini dinyatakan pada tabel
berikut. Tabel 3.1
Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
00,180,0 r Sangat tinggi
80,060,0 r Tinggi
60,040,0 r Cukup
40,020,0 r Rendah
20,000,0 r Kurang
Rangkuman uji validitas tes kemampuan pemahaman siswa dapat disajikan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2
Data HasilKorelasi Validitas Instrumen Tes
Kemampuan Pemahaman
No Soal Koefisien
Korelasi
r Tabel
Pearson Kriteria Interpretasi
1 0,510 0,361 Valid Cukup
2 0,468 0,361 Valid Cukup
3 0,790 0,361 Valid Tinggi
38
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 0,698 0,361 Valid Tinggi
5 0,412 0,361 Valid Cukup
6 0,563 0,361 Valid Cukup
7 0,413 0,361 Valid Cukup
8 0,365 0,361 Valid Rendah
9 0,734 0,361 Valid Tinggi
Rangkuman uji validitas tes kemampuan pemecahan masalah siswa dapat
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3
Data Hasil Korelasi Validitas Instrumen Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah
No Soal Koefisien Korelasi r Tabel
Pearson Kriteria Interpretasi
1 0,938 0,361 Valid Sangat Tinggi
2 0,366 0,361 Valid Rendah
3 0,515 0,361 Valid Cukup
4 0,578 0,361 Valid Cukup
b. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil
yang tetap sama (ajeg). Suatu alat evaluasi (tes dan nontes) disebut reliabel jika
hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subjek yang sama. Rumus
yang digunakan untuk menghitungreliabilitas tes ini menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha ( ), yaitu:
2
21
1
i
t
nr
n
dengan:
r : koefisien reliabilitas soal
n :banyak butir soal 2
i :jumlah varians skor tiap-tiap item
2
t :varians total
39
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien reliabilitas yang dihasilkan selanjutkan diinterpretasikan dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.4
Interpretasi Tingkat Reliabilitas
r Interpretasi
0,00 0,20r Kecil
0,20 0,40r Rendah
0,40 0,60r Sedang
0,60 0,80r Tinggi
0,80 1,00r Sangat tinggi
Rangkuman uji reabilitas tes kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah siswa dapat disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.5
Data Hasil Reliabilitas
Kemampuan r Interpretasi
Pemahaman 0,70 Tinggi
Pemecahan Masalah 0,44 Sedang
c. Daya Pembeda
Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah.Daya pembeda dari tiap butir soal ditentukan dengan menggunakan teknik
belah dua yaitu Kelompok Atas dan Kelompok Bawah. Indeks Daya Pembeda
yang dihasilkan selanjutkan diinterpretasikan dengan menggunakan rumus
(Arikunto, 2012) sebagai berikut:
mean Kelompok atas - mean kelompok bawah
skor maksimum soalDP
Tabel 3.6
Interpretasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
0,00DP Sangat jelek
0,00 0,20DP Jelek
0,20 0,40DP Cukup
40
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 0,70DP Baik
0,70 1,00DP Sangat baik
Pada penelitian ini, sebanyak 25% siswa dengan skor tertinggi dikategorikan
ke dalam kelompok atas dan sebanyak 25% siswa dengan skor terendah
dikategorikan ke dalam kelompok bawah. Hasil uji daya pembeda tes kemampuan
pemahaman ditampilkan pada table berikut:
Tabel 3.7
Data Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kemampuan Pemahaman
No. Soal Daya Pembeda (%) Interpretasi
1 40,63 Cukup
2 59,38 Baik
3 65,63 Baik
4 60,94 Baik
5 28,13 Cukup
6 68,75 Baik
7 31,25 Cukup
8 28,13 Cukup
9 59,38 Baik
Hasil uji daya pembeda tes kemampuan pemecahan masalah ditampilkan
pada table berikut.
Tabel 3.8
Data Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah
No. Soal Daya Pembeda (%) Interpretasi
1 96,15 Sangat Baik
2 29,81 Cukup
3 48,08 Baik
4 54,81 Baik
41
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk mengelompokkan setiap item
instrumen tes menjadi tiga tingkatan yaitu mudah, sedang, atau sukar.Tingkat
kesukaran tes dihitung dengan rumus:
A B
A B
S STK
J J
Keterangan:
TK : tingkat kesukaran.
AS :jumlah skor kelompok atas.
BS :jumlah skor kelompok bawah.
AJ :jumlah skor ideal kelompok atas.
BJ :jumlah skor ideal kelompok bawah.
Setelah Tingkat kesukaran pada masing-masing soal dihitung,selanjutkan
diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria dari Galton (Arikunto, 2012),
seperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
InterpretasiTingkat Kesukaran
Rangkuman tingkat kesukaran tes kemampuan pemahaman siswa dapat
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.10
Tingkat Kesukaran Interpretasi
0,00TK Terlalu sukar
0,00 0,30TK Sukar
0,30 0,70TK Sedang
0,70 1,00TK Mudah
1,00TK Terlalu mudah
42
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data Tingkat Kesukaran Hasil Uji Instrumen Tes
Kemampuan Pemahaman
No Soal Tingkat Kesukaran (%) Interpretasi
1 51,56 Sedang
2 48,44 Sedang
3 45,31 Sedang
4 39,84 Sedang
5 17,19 Sukar
6 59,38 Sedang
7 18,75 Sukar
8 26,56 Sukar
9 29,69 Sukar
Rangkuman tingkat kesukaran tes kemampuan pemecahan masalah siswa
dapat disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.11
Data Tingkat Kesukaran Hasil Uji Instrumen Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah
No Soal Tingkat Kesukaran (%) Interpretasi
1 42,79 Sedang
2 8,65 Sangat Sukar
3 15,87 Sukar
4 8,65 Sangat Sukar
2. Skala Sikap
Skala sikap terdiri dari pernyataan-pernyataan untuk mengetahui respon
mahasiswa terhadap pembelajaran integral dengan software Mathematica.Skala
sikap ini terdiri dari 17 butir pernyataan positif dan 7 butir pernyataan
negatif.Skala sikap ini disusun berdasarkan bentuk Skala Likert yang terdiri dari
empat pilihan respon, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan positif diberikan skor berturut-turut yaitu
4, 3, 2, dan 1.Sedangkan pernyataan negative diberikan skor berturut-turut yaitu 1,
43
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2, 3, dan 4.Pemberian skor tersebut bertujuan untuk menghindari respon
mahasiswa yang ragu-ragu. Kemudian skor dianalisis dengan menghitung total
skor setiap item pernyataan berdasarkan rumus berikut.
100%Jumlah Skor Item
PJumlah Skor Ideal
Tabel 3.12
Kriteria Skor
Persentase Interpretasi
0 20%P Sangat Rendah
20 40%P Rendah
40 60%P Cukup
60 80%P Tinggi
80 100%P Sangat Tinggi
3. Lembar Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran dengan tujuan untuk
mengamati aktivitas mahasiswa dan peneliti selama pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica sehingga
pembelajaran yang berlangsung dapat dievaluasi untuk kemudian dilakukan
perbaikan. Observasi ini dilakukan oleh seorang pengamat yaitu rekan dosen di
prodi matematika.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini diperoleh melalui tes dan angket.Hal ini bertujuan
untuk melihat adanya peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah mahasiswa.Kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi pretes dan
postes. Kemudian dilakukan analisis angket skala sikap dan lembar observasi
untuk mengetahui sikap positif mahasiswa selama proses pembelajaran.
G. Tahapan Penelitian
44
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prosedur penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.Ketiga tahapan tersebut dijelaskan
secara rinci sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Studi kepustakaan mengenai pembelajaran berbantuan komputer,
pengenalan software Mathematica, kemampuan pemahaman
matematis, dan kemampuan pemecahan masalah.
b. Penyusunan instrument penelitian serta menguji dan mengolah data
hasil uji coba instrument tersebut.
c. Pengurusan surat perizinan untuk melakukan penelitian.
d. Melakukan observasi pembelajaran di universitas yang akan dijadikan
tempat penelitian, serta berdiskusi dengan dosen pengajar kalkulus dan
meminta data hasil ujian tengah semester untuk mengelompokkan
mahasiswa berdasarkan kemampuan awal matematis.
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian dimulai dengan memberikan soal pretes kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman
matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.Selanjutnya,
pelaksanaan pembelajaran materi integral pada mata kuliah kalkulis
1.Pembelajaran ini dilakukan selama 3 minggu (6 pertemuan).Pada kelas
eksperimen, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bantuan software
Mathematica yang dilengkapi dengan Modul Integral Berbantuan
Mathematica.Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tanpa
menggunakan bantuan komputer.
Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberikan soal postes.Pertanyaan yang diberikan dalam soal postes
sama dengan pertanyaan dalam soal pretes.Hal ini dilakukan untuk
45
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan
kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.
3. Tahap Pengolahan Data
Data hasil dari pretes dan postes akan diolah secara kuantitatif
menggunakan software Minitabversi 17 dan software SPSS versi 22
a. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan
Masalah Matematis
Data yang diolah pada penelitian ini adalah data dari hasil tes yang
dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematismahasiswa.Data pada pretes menunjukkan kemampuan awal yang
dimiliki siswa sebelum dilakukan pembelajaran.Sedangkan, data dari postes
menunjukkan kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran. Berdasarkan
data pretes dan postes, peningkatan kemampuan masing-masing mahasiswa
dapat dilihat dari nilai gain ternormalisasi. Besarnya peningkatan sebelum dan
sesudah pembelajaran dihitung berdasarkan rumus gain ternormalisasi
(normalized gain) yang dikembangkan oleh Hake (1999), yaitu:
skor skor
skor skor
postest pretestg
ideal pretest
Kemudian hasilnya akan dianalisis melalui kriteria nilai gain
ternormalisasi pada tabel berikut:
Tabel 3.13
Kategori Nilai Gain Ternormalisasi
Batasan Kategori
0,7g Tinggi
0,3 0,7g Sedang
0,3g Rendah
Data nilai pretes, nilai postes dan nilai gain ternormalisasi selanjutnya
diolah untuk melihat peningkatan atau pencapaian kemampuan pemahaman
46
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Sebelum menguji
berbagai hipotesis,akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap
ketiga data tersebut.
Uji normalitas dilakukan untuk melihat data yang diperoleh berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas tersebut
dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut:
H0: Data berdistribusi normal
H1: Data berdistribusi tidak normal
Tes yang digunakan untuk melakukan uji normalitas dengan menggunakan
tes Kolmogorov-Smirnov (Lilliefors) Dua Sampel.Kriteria keputusan yang
diambil berdasakan nilai probabilitas, yaitu:
1. Jika probabilitas (sig) maka data berdistribusi normal.
2. Jika probabilitas (sig)< maka data berdistribusi tidak normal.
Selanjutnya, pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians
dari ketiga sampel sama atau berbeda.Pengujian homogenitas yang akan
dilakukan adalah uji variansi dua peubah bebas. Uji homogenitas tersebut
dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut:
H0: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi homogen
H1: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi tidak homogen
Uji statistik yang digunakan adalah uji Levene dengan taraf signifikan
0,05.Kriteria keputusan yang diambil berdasakan nilai Probabilitas, yaitu:
1. Jika probabilitas (sig) maka H0 ditolak.
2. Jika probabilitas (sig) < maka H0 diterima.
Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, kondisi yang
mungkin terjadi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
serta mempunyai variansi yang homogen, maka proses analisis data dapat
dilakukan dengan menggunakan uji parametrik yaitu uji t. Jika data hasil
penelitian diketahui sebaran datanya berdistribusi normal tetapi mempunyai
varians yang tidak homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan
47
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan uji t. Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai
berikut.
1. Hipotesis kemampuan pemahaman matematis yang akan diperiksa
dirumuskan sebagai berikut:
0 :H 1 2 , Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemahaman
matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial
berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan
pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
tanpa berbantuan software Mathematica.
1 :H 1 2 , Rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial
berbantuan software Mathematica lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman
matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa
berbantuan software Mathematica.
keterangan:
1 adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan
software Mathematica.
2 adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software
Mathematica.
2. Hipotesis kemampuan pemecahan masalah yang akan diperiksa
dirumuskan sebagai berikut:
0 :H 1 2 , Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemecahan
masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial
berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan
48
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
tanpa berbantuan software Mathematica.
1 :H 1 2 , Rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial
berbantuan software Mathematicalebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman
matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa
berbantuan software Mathematica.
keterangan:
1 adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software
Mathematica.
2 adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software
Mathematica.
Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak berdistribusi
normal, maka analisis data dilakukan menggunakan uji non-
parametrik.Adapun uji non-parametrik yang digunakan adalah uji peringkat
bertanda Mann Whitney (uji U).Uji ini digunakan untuk menguji dua sampel
independent dengan data berjenis ordinal.Kriteria pengujian yang diambil
berdasarkan perbandingan antara hitungZ dan .tabelZ Jika nilai
tabel hitung tabelZ Z Z maka 0H diterima.Berikut ini diagram alir proses
pengujian hipotesis.
49
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Diagram Alir Proses Analisis Data Pretes dan Postes
b. Pengolahan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan
Masalah Matematis
Hipotesis selanjutnya terkait dengan peningkatan kemampuan pemahaman
matematis dan pemecahan masalah matematis mahasiswa pada kelas
eksperimen yang dibagi berdasarkan kemampuan awal mahasiswa (rendah,
sedang, dan tinggi).Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut.
0 :H Tidak terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman
matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral
berbantuan software Mathematica dengan mahasiswa yang
menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software
Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.
1 :H Terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman
matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral
berbantuan software Mathematica dengan mahasiswa yang
Data
Uji
Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Non-Parametrik
(Uji Mann Whitney)
Kesimpulan
Tidak
Tidak
Ya
Ya
50
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software
Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.
Hipotesis model statistik dinyatakan sebagai berikut:
0 1 2 3
1
:
: , , 1,2,3, 1,2,3i j
H
H i j i j
keterangan:
1 : Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika
rendah
2 : Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika
sedang
3 : Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika
tinggi
Sebelum menguji berbagai hipotesis, akan dilakukan uji normalitas dan
homogenitas terhadap ketiga data tersebut. Setelah melakukan uji normalitas
dan uji homogenitas data, kondisi yang mungkin terjadi adalah data berasal
dari populasi yang berdistribusi normal serta mempunyai variansi yang
homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji
parametrik. Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak
berdistribusi normal maka proses analisis data dapat dilakukan dengan
menggunakan uji non-parametrik.
Uji parametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut
adalah menggunakan uji one-way Anova.Kriteria keputusan yang diambil
berdasarkan nilai probabilitas yaitu jika probabilitas (Sig.) 0,05 maka
0H diterima. Sedangkan, jika probabilitas (Sig.) 0,05 , maka 0H
ditolak.Sedangkan uji non-parametrik yang dapat digunakan untuk menguji
hipotesis tersebut adalah mengunakan uji Kruskal-Wallis.Berikut ini diagram
alir proses pengujian hipotesis.
51
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Diagram Alir Proses Analisis DataSkor N-gain
Berdasarkan Kemampuan Awal Matematis
c. Pengolahan Data Angket Skala Sikap
Data angket skala sikap mahasiswa diperoleh berdasarkan respon
mahasiswa dengan menggunakan Skala Likert yang dapat dipilih oleh
mahasiswa. Respon tersebut dikategorikan menjadi empat, yaitu: Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Pada bagian analisis, setiap jawaban diberikan bobot antara 1 sampai 4
bergantung pada pernyataan positif atau pernyataan negatif.Kemudian skor
dianalisis dengan menghitung total skor setiap item pernyataan berdasarkan
rumus berikut.
Data
Uji
Normalitas
Uji
Homogenitas
Uji Parametrik
(One-Way Anova)
Uji Non-Parametrik
(Kruskal-Wallis)
Kesimpulan
Tidak
Tidak
Ya
Ya
52
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100%Jumlah Skor Item
PJumlah Skor Ideal
Tabel 3.14
Kriteria Skor
Persentase Interpretasi
0 20%P Sangat Rendah
20 40%P Rendah
40 60%P Cukup
60 80%P Tinggi
80 100%P Sangat Tinggi
d. Pengolahan Data Hasil Observasi
Data hasil observasi aktivitas pengajar selama proses pembelajaran
berlangsung diolah dengan cara menghitung persentase rerata penilaian
observer. Hal ini dapat dijadikan bahan perbaikan terhadap proses
pembelajaran sehingga pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik dan
sesuai dengan rencana yang telah disusun.
53
Suwarno, 2015
PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI
EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Prosedur Penelitian
Berikut ini diagram alur prosedur pelaksanaan penelitian.
Gambar 3.3
Diagram Alir Penelitian
Mengidentifikasi Masalah,
Merumuskan Masalah, Studi
Literatur
Mengembangkan dan
Validasi Instrumen
Penelitian
Pemilihan
Sampel
Pretes
Pelaksanaan Pembelajaran
Integral Berbantuan
Software Mathematica di
Kelas Eksperimen
Pelaksanaan Pembelajaran
Integral Tanpa Berbantuan
Software Mathematica di
Kelas Kontrol
Observasi dan
Angket Sikap
Mahasiswa
Postes
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Kesimpulan