21
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UT yang tengah menempuh mata kuliah Pembelajaran Matematika SD, yaitu mahasiswa UT semester 7 pokjar kota Tangerang, sebagai subyek penelitian adalah 3 kelas dari total 5 kelas dan dipilih secara acak. Mahasiswa S1 PGSD UT adalah mahasiswa yang telah menjadi guru kelas dengan pengalaman mengajar minimal 2 tahun. Pemilihan Mata kuliah Pembelajaran Matematika SD sebagai mata kuliah yang perlu diteliti karena berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, masih banyak mahasiswa yang tidak tahu prinsip-prinsip dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, padahal sehari-hari para mahasiswa telah menerapkan materi-materi tersebut dalam kegiatan mengajarnya. Hal ini sungguh berbahaya, karena kesalahan guru dalam menanamkan konsep selama di sekolah dasar dapat terbawa hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Penggunaan pendekatan pembelajaran Quantum Teaching (QT) dan Quantum Teaching berbasis Hypnoteaching (QTH) diperkirakan cocok diterapkan kepada mahasiswa karena pada pendekatan pembelajaran ini dirasa dapat membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, efektif dan efisien, pembelajaran menjadi terarah, nuansa belajar menjadi menyenangkan, sehingga menimbulkan interaksi pembelajaran yang dinamis untuk menciptakan prestasi belajar yang tinggi (Wena,M, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Sampel dipilih secara acak, dipilih tiga kelas, untuk menyederhanakan penamaan, peneliti namakan sebagai 7A, 7B dan 7C yang melakukan kegiatan tutorial di SMAN 7 kota Tangerang. Untuk keperluan kesetaraan kemampuan ketiga kelas subyek dilakukan uji homogenitas dan normalitas berdasarkan nilai mata kuliah Pendidikan Matematika I dan Pendidikan Matematika II. Secara deskriptif kemampuan awal matematika subyek untuk tiap kelas disajikan pada Tabel 3.1 berikut.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UT yang tengah

menempuh mata kuliah Pembelajaran Matematika SD, yaitu mahasiswa UT

semester 7 pokjar kota Tangerang, sebagai subyek penelitian adalah 3 kelas dari

total 5 kelas dan dipilih secara acak. Mahasiswa S1 PGSD UT adalah mahasiswa

yang telah menjadi guru kelas dengan pengalaman mengajar minimal 2 tahun.

Pemilihan Mata kuliah Pembelajaran Matematika SD sebagai mata kuliah

yang perlu diteliti karena berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, masih

banyak mahasiswa yang tidak tahu prinsip-prinsip dalam pembelajaran

matematika di sekolah dasar, padahal sehari-hari para mahasiswa telah

menerapkan materi-materi tersebut dalam kegiatan mengajarnya. Hal ini sungguh

berbahaya, karena kesalahan guru dalam menanamkan konsep selama di sekolah

dasar dapat terbawa hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Penggunaan

pendekatan pembelajaran Quantum Teaching (QT) dan Quantum Teaching

berbasis Hypnoteaching (QTH) diperkirakan cocok diterapkan kepada mahasiswa

karena pada pendekatan pembelajaran ini dirasa dapat membuat pembelajaran

menjadi lebih bermakna, efektif dan efisien, pembelajaran menjadi terarah, nuansa

belajar menjadi menyenangkan, sehingga menimbulkan interaksi pembelajaran

yang dinamis untuk menciptakan prestasi belajar yang tinggi (Wena,M, 2010).

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Sampel dipilih

secara acak, dipilih tiga kelas, untuk menyederhanakan penamaan, peneliti

namakan sebagai 7A, 7B dan 7C yang melakukan kegiatan tutorial di SMAN 7

kota Tangerang. Untuk keperluan kesetaraan kemampuan ketiga kelas subyek

dilakukan uji homogenitas dan normalitas berdasarkan nilai mata kuliah

Pendidikan Matematika I dan Pendidikan Matematika II. Secara deskriptif

kemampuan awal matematika subyek untuk tiap kelas disajikan pada Tabel 3.1

berikut.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

Tabel 3.1

Data Deskripsi Kemampuan Awal Matematika Subyek Tiap Kelas

Berdasarkan Nilai UAS Pendidikan Matematika I dan Pendidikan Matematika II

N Mean Std.

Deviation Min Max

KONTROL 24 41,927 16,159 12,50 65,00

QTH 26 35,000 17,073 7,50 65,00

QT 26 39,471 17,777 7,50 65,00

Total 76 38,717 17,055 7,50 65,00

Dari Tabel 3.1 di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan rata-rata dari

ketiga kelas, selanjutnya subyek perlu diteliti kehomogenitasannya. Untuk

keperluan uji homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan uji Levene.

Hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Data Hasil Uji Homogenitas Varians Kemampuan Awal Matematika Mahasiswa

Antar Kelas Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

NILAIAWAL Based on Mean .148 2 73 .863

Ho: tidak terdapat perbedaan varians kemampuan awal matematika mahasiswa

antar kelas

Dari Tabel 3.2 di atas terlihat bahwa nilai signifikan uji Levene based on

mean sebesar 0,863. Nilai signifikan tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05,

sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians

antar pasangan kelompok data diterima. Dengan kata lain ketiga kelompok subyek

memiliki varians yang homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian tentang

perbedaan rata-rata dari ketiga kelompok subyek tersebut dengan menggunakan

analisis varians. Hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.3 berikut.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

Tabel 3.3

Data Hasil Analisis Varians Uji Perbedaan Rata-rata Kemampuan Awal

Matematika Mahasiswa Antar Kelas ANOVA

NILAIAWAL

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 621.317 2 310.659 1.070 .348

Within Groups 21194.226 73 290.332

Total 21815.543 75

Ho: tidak terdapat perbedaan rerata kemampuan matematika mahasiswa antar

kelas

Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai F hitungnya sebesar 1.070 dengan

taraf signifikan 0,348 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa ketiga varians tersebut sama dapat

diterima.

Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum perlakuan

diberikan, validitas internal kemampuan awal matematika mahasiswa tidak rusak

karena adanya perbedaan kelas ketiga kelompok uji coba. Hasil perhitungan uji

perbedaan kemampuan awal matematika ketiga subyek penelitian selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran C.2.1.

Selanjutnya dilakukan uji kenormalan dari ketiga subyek sampel dengan

menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov. Hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran C.2.1, sedangkan rangkuman hasil perhitungan

disajikan pada Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Data Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Matematika Mahasiswa

Tests of Normality

KELAS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAIAWAL KONTROL .142 24 .200* .930 24 .099

QTH .135 26 .200* .943 26 .157

QT .148 26 .147 .928 26 .069

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

Ho: Data berdistribusi normal

Dari Tabel 3.4 di atas diperoleh bahwa derajat signifikan dua arahnya

masing-masing 0,2; 0,2; dan 0,147 lebih besar dari taraf signifikan 0,05. Dengan

demikian hipotesis nol yang menyatakan bahwa distribusi kemampuan awal

matematika mahasiswa dari ketiga subyek sampel berasal dari populasi normal

dapat diterima.

Selanjutnya pengelompokan kemampuan awal matematika mahasiswa

(tinggi, sedang, rendah) berdasarkan mean dari nilai UAS mata kuliah Pendidikan

Matematika I dan II. Untuk mahasiswa yang memiliki nilai mean ≥ x +

s dikelompokkan dalam kelompok kemampuan awal matematika tinggi,

mahasiswa yang memiliki nilai UAS matematika diantara kurang dari x + s dan

lebih dari x - s dikelompokkan dalam kelompok kemampuan matematika

sedang, sedangkan mahasiswa yang memiliki nilai UAS matematika ≤ x - s

dikelompokkan dalam kelompok kemampuan awal matematika rendah. Untuk

kelas kontrol x = 41.9271 , s = 16.15978, kelas eksperimen QTH x = 35.000, s =

17.07337 dan kelas eksperimen QT x = 39.4712, s = 17.77700.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksprimental dengan disain

kelompok kontrol pretes-postes. Unit-unit penelitian ditentukan berdasarkan

kategori kemampuan awal matematika mahasiswa (tinggi, sedang, rendah),

kategori pendekatan pembelajaran (PQTH, PQT dan PB). Dengan demikian untuk

mengetahui adanya perbedaan kemampuan pemahaman, kemampuan komunikasi,

berpikir kreatif matematika dan habits of mind (HOM) mahasiswa terhadap

matematika dilakukan dengan disain penelitian sebagai berikut:

Kelas Eksperimen 1 : A O X1 O

Kelas Eksperimen 2 : A O X2 O

Kelas Kontrol : A O O

Keterangan:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

A = Sampel diambil secara acak menurut kelas

O = Pretes dan postest

X1 = Pembelajaran dengan Quantum Teaching berbasis hypnoteaching

X2 = Pembelajaran dengan Quantum Teaching

Pada disain ini, pengelompokan subjek penelitian dilakukan secara acak,

kelompok eksperimen ke-1 diberi perlakukan pembelajaran dengan PQTH (X1),

kelompok eksperimen ke-2 diberi perlakukan pembelajaran dengan PQT (X2) dan

kelompok kontrol diberi perlakuan pendekatan biasa, kemudian masing-masing

kelas penelitan diberi pretes dan postes (O). Tidak ada perlakuan khusus yang

diberikan pada kelas kontrol. Untuk melihat secara lebih mendalam pengaruh

penggunaan pendekatan tersebut terhadap kemampuan pemahaman, kemampuan

komunikasi, berpikir kreatif matematika dan habits of mind (HOM) mahasiswa

terhadap matematika maka dalam penelitian ini dilibatkan faktor kemampuan

awal matematika mahasiswa (tinggi, sedang, rendah). Keterkaitan antar variabel

bebas, terikat, dan kontrol disajikan dalam model Weiner yang disajikan pada

Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Tabel Weiner tentang Keterkaitan antar Variabel Bebas, Terikat

dan Kontrol (Kemampuan Awal Matematika Mahasiswa) KEMAMP.

MATEMATIS

YANG DIUKUR (K)

PEMAHAMAN

(P)

KOMUNIKASI

(M)

KREATIF

(R)

HOM

(H)

PENDEKATAN

PEMBELAJARAN

PQTH

(A)

PQT

(B)

PB

(C)

PQTH

(A)

PQT

(B)

PB

(C)

PQTH

(A)

PQT

(B)

PB

(C)

PQTH

(A)

PQT

(B)

PB

(C)

Kem

amp

uan

Aw

al

Mat

emat

is (

KA

M) TG (T) KPAT KPBT KPCT KMAT KMBT KMCT KRAT KRBT KRCT KHAT KHBT KHCT

SDG(S) KPAS KPBS KPCS KMAS KMBS KMCS KRAS KRBS KRCS KHAS KHBS KHCS

RDH(R) KPAR KPBR KPCR KMAR KMBR KMCR KRAR KRBR KRCR KHAR KHBR KHCR

KPA KPB KPC KMA KMB KMC KRA KRB KRC KHA KHB KHC

Keterangan:

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Contoh: KMBT adalah kemampuan komunikasi mahasiswa kelompok tinggi

dengan pendekatan Quantum Teaching.

KRAR adalah kemampuan berpikir kreatif mahasiswa kelompok

rendah dengan pendekatan Quantum Teaching berbasis

hypnoteaching.

3.3 Instrumen Penelitian dan Pengembangannya

Penelitian ini menggunakan empat instrumen, yaitu tes kemampuan

pemahaman, komunikasi dan berpikir kreatif matematika dan angket tentang

habits of mind. Adapun topik-topik yang diujikan adalah topik-topik yang ada

pada modul mata kuliah Pembelajaran Matematika SD, yang diajarkan selama

perkuliahan 1 semester, yaitu topik bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan

desimal, luas dan volume bangun ruang dan trigonometri.

3.3.1 Tes Kemampuan Pemahaman Matematika

Tes kemampuan pemahaman dalam matematika menurut Bloom yaitu

kemampuan melaksanakan perhitungan sederhana dan memahami hubungan

konsep. Tes disusun berdasarkan materi yang sudah dipelajari mahasiswa

sebelumnya.

Berdasarkan definisi dari kemampuan pemahaman yang telah dikemukakan

pada BAB II maka kemampuan pemahaman matematis dalam penelitian ini

adalah kemampuan pemahaman matematika berdasarkan pendapat Polya

dan Sumarmo yaitu kemampuan dalam mengenal, memahami dan

menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematis dari soal-soal yang

diberikan. Tes pemahaman berbentuk tes objektif yang terdiri dari 25 soal. Kisi-

kisi tes dan butir soal untuk kemampuan pemahaman dalam matematika dapat

dilihat pada Lampiran B.1.

3.3.2 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika

Tes kemampuan komunikasi matematika dalam penelitian ini berupa soal-

soal kemampuan mahasiswa menggunakan matematika sebagai alat

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

komunikasi (bahasa matematika), dan kemampuan mengkomunikasikan

matematika yang dipelajari. Kemampuan mahasiswa merumuskan

komponen unsur yang diketahui, unsur yang ditanya, merumuskan unsur

pemodelan, strategi penyelesaian, dan jawaban akhir.

Berdasarkan uraian di atas, kisi-kisi tes dan butir soal kemampuan

komunikasi matematika terdiri dari 12 butir soal uraian, dapat dilihat pada

Lampiran B.2.

3.3.3 Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Tes kemampuan berpikir kreatif matematika dalam penelitian ini sesuai

dengan pendapat Munandar (1987) yaitu Fluency yaitu: 1) mencetus banyak

ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak pertanyaan

dengan lancar; 2) memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan

berbagai hal; 3) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. Flexibility adalah:

1) menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi; 2)

melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda; 3) mencari banyak

alternatif atau arah yang berbeda; 4) mengubah cara pendekatan atau cara

pemikiran. Originality diantaranya adalah: 1) melahirkan ungkapan yang

baru dan unik; 2) memikirkan cara yang tidak lazim; 3) membuat kombinasi

yang tidak lazim dari bagian atau unsur-unsurnya. Ellaboration adalah 1)

memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; 2)

menambah atau merinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi

sehingga menjadi lebih menarik.

Berdasarkan uraian di atas, kisi-kisi tes dan butir soal kemampuan berpikir

kreatif matematika terdiri dari 8 butir soal uraian, dapat dilihat pada Lampiran

B.3.

Sebelum ketiga tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan

uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas yang berkenaan dengan isi dan wajah

dilakukan melalui pertimbangan berbagai pihak yang berkompeten yakni

pembimbing, dosen UT, dosen UHAMKA dan dosen UNPAD yang memiliki

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

keahlian dalam bidang Pendidikan matematika. Kepada para ahli tersebut diminta

pertimbangannya mengenai kesesuaian antara butir soal dengan kemampuan yang

ingin diukur dan kejelasan maksud soal dari sisi bahasa dan lambang-lambang

matematika. Hasil pertimbangan para ahli tersebut disajikan pada Lampiran C.1.

Hasil pertimbangan para ahli dianalisis dengan menggunakan statistik Q-

Cochran. Uji statistik tersebut digunakan untuk mengetahui apakah pertimbangan

para ahli tersebut sama atau tidak. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran C.2.2, sedangkan hasil rangkuman disajikan pada Tabel 3.6, Tabel

3.7 dan Tabel 3.8.

Tabel 3.6

Data Hasil Uji Q-Cochran’s Terhadap Hasil Penimbang Untuk Tes Kemampuan

Pemahaman Matematika

Test Statistics

N 25

Cochran's Q 4.000a

df 4

Asymp. Sig. .406

Exact Sig. 1.000

Point

Probability

1.000

a. 1 is treated as a success.

Tabel 3.7

Data Hasil Uji Q-Cochran’s Terhadap Hasil Penimbang Untuk Tes Kemampuan

Komunikasi Matematika

Test Statistics

12

Cochran's Q 3.000a

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

df 4

Asymp. Sig. .558

Exact Sig. 1.000

Point

Probability

.800

a. 1 is treated as a success.

Tabel 3.8

Data Hasil Uji Q-Cochran’s Terhadap Hasil Penimbang Untuk Tes Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematika

Test Statistics

N 8

Cochran's Q 4.000a

df 4

Asymp. Sig. .406

Exact Sig. 1.000

Point

Probability

1.000

a. 1 is treated as a success.

Berdasarkan Tabel 3.6, Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 didapat harga Q-Qochran

4.000, 3.000 dan 4.000 yang lebih kecil dari harga pada tabel Kai-Kuadrat untuk

taraf signifikan 5% dan 1% berturut-turut 2 (0,05;5) = 11,070 dan 2 (0,01;5) =

15,0860. Dengan demikian hipotesis nol diterima artinya kelima penimbang telah

menimbang setiap butir tes secara sama dan seragam. Berdasarkan hasil validasi,

pada tes kemampuan pemahaman matematika butir keempat dinyatakan tidak

valid bagi penimbang, soal tersebut dianggap kurang jelas, sehingga peneliti

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

memutuskan untuk membuang butir keempat tersebut, sedangkan pada tes

kemampuan komunikasi dan berpikir kreatif soal dinyatakan valid maka peneliti

akan menggunakan semua butir tes.

Melalui kegiatan Uji coba dilakukan penghitungan reliabilitas instrumen,

validitas instrumen, daya pembeda, dan tingkat kesukaran instrumen. Reliabilitas

instrumen dihitung dengan menggunakan Rumus Alpha (Cronbach Alpha)

(Russeffendi, 1998), dengan bantuan software IBM SPSS Statistics version 25

diperoleh koefisien reliabilitas untuk instrumen kemampuan pemahaman

matematika sebesar 0.926, kemampuan komunikasi matematika sebesar 0,875.

Menurut Guilford (Ruseffendi, 1998), instrumen dengan koefisien reliabilitas

sebesar 0,809 dan 0,875 tergolong pada instrumen dengan koefisien relabilitas

tinggi. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.3,

Lampiran C.2.4, Lampiran C.2.5, Lampiran C.2.7, Lampiran C.2-8, dan Lampiran

C.2.9 sedangkan rangkuman hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.9 dan Tabel

3.10 berikut:

Tabel 3.9

Data Hasil Koefisien Reliabilitas, Koefisien Validitas, Daya Pembeda, dan

Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemahaman Matematika

Nomor

Soal

Indek

Daya Pembeda

Indeks Kesukaran

Koefisien

Validitas

1 0.5 Baik 0,50 SEDANG 0.561** Valid

2 0.73 Baik 0,46 SEDANG 0.753** Valid

3 0.84 Baik 0,46 SEDANG 0.406* Valid

4 1.72 Baik 0,08 SUKAR 0.318 Valid

5 0.55 Baik 0,67 SEDANG 0.390 Valid

6 0.52 Baik 0,63 SEDANG 0.376 Valid

7 0.64 Baik 0,58 SEDANG 0.390 Valid

8 0.40 Baik 0,46 SEDANG 0.511* Valid

9 0.67 Baik 0,29 SUKAR 0.656** Valid

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

Nomor

Soal

Indek

Daya Pembeda

Indeks Kesukaran

Koefisien

Validitas

10 0.77 Baik 0,38 SEDANG 0,693** Valid

11 0.61 Baik 0,71 MUDAH 0.392 Valid

12 0.84 Baik 0,46 SEDANG 0.753** Valid

13 0.67 Baik 0,29 SUKAR 0.656** Valid

14 0.63 Baik 0,29 SUKAR 0.611** Valid

15 0.33 Baik 0,88 MUDAH 0.384 Valid

16 0.45 Baik 0,58 SEDANG 0.547** Valid

17 0.47 Baik 0,63 SEDANG 0.479* Valid

18 0.56 Baik 0,71 MUDAH 0.376 Valid

19 0.68 Baik 0,67 SEDANG 0.392 Valid

20 0.35 Baik 0,58 SEDANG 0.361 Valid

21 0.80 Baik 0,46 SEDANG 0.753** Valid

22 0.53 Baik 0,63 SEDANG 0.596** Valid

23 0.77 Baik 0,38 SEDANG 0.753** Valid

24 0.42 Baik 0,42 SEDANG 0.462* Valid

25 0.37 Baik 0,50 SEDANG 0.445* Valid

Koefisien

Reliabilitas

0,926

Catatan:

** : Signifikan pada level 0,01

* : Signifikan pada level 0,05

Tabel 3.10

Data Hasil Koefisien Reliabilitas, Koefisien Validitas, Daya Pembeda, dan

Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Komunikasi Matematika

Nomor

Soal

Indeks

Daya Pembeda

Indeks

Kesukaran

Koefisien

Validitas

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

Nomor

Soal

Indeks

Daya Pembeda

Indeks

Kesukaran

Koefisien

Validitas

1 0,71 Baik 0,36 SEDANG 0.706** Valid

2 0,77 Baik 0,36 SEDANG 0.655** Valid

3 0,79 Baik 0,39 SEDANG 0.666** Valid

4 0,78 Baik 0,36 SEDANG 0.681** Valid

5 0,69 Baik 0,22 SUKAR 0.649** Valid

6 0,66 Baik 0,36 SEDANG 0.476* Valid

7 0,57 Baik 0,22 SUKAR 0.460* Valid

8 0,66 Baik 0,31 SEDANG 0.521* Valid

9 0,67 Baik 0,50 SEDANG 0.331 Valid

10 0,76 Baik 0,28 SUKAR 0.704** Valid

11 0,63 Baik 0,28 SUKAR 0.498* Valid

12 0,53 Baik 0,28 SUKAR 0.342 Valid

Koefisien

Reliabilitas

0.838

Catatan:

** : Signifikan pada level 0,01

* : Signifikan pada level 0,05

Tabel 3.11

Data Hasil Koefisien Reliabilitas, Koefisien Validitas, Daya Pembeda, dan

Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Nomor

Soal

Indeks

Daya Pembeda

Indeks

Kesukaran

Koefisien

Validitas

1 0.55 Baik 0,33 SEDANG 0.546** Valid

2 0.86 Baik 0,36 SEDANG 0.831** Valid

3 0.84 Baik 0,33 SEDANG 0.732** Valid

4 0.83 Baik 0,33 SEDANG 0.651** Valid

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

5 0.78 Baik 0,36 SEDANG 0.751** Valid

6 0.66 Baik 0,39 SEDANG 0.478* Valid

7 0.65 Baik 0,28 SUKAR 0.574** Valid

8 0.64 Baik 0,33 SEDANG 0.508** Valid

Koefisien

Reliabilitas

0,829

Catatan:

** : Signifikan pada level 0,01

* : Signifikan pada level 0,05

Klasifikasi untuk indeks daya pembeda dan indeks kesukaran yang

dicantumkan pada Tabel 3.10, Tabel 3.11 dan Tabel 3.12 didasarkan pada

klasifikasi Budiyono (2003) dan Suke Silverius (1991). Dari hasil perhitungan,

semua butir pada ketiga tes memiliki daya beda > 0.3 yang berarti baik dan

koefisien validitas > 0.3 yang berarti valid, namun karena saran dari validator

pada tes kemampuan pemahaman butir keempat dianggap butir dengan stem tidak

jelas maka peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan butir tersebut.

3.3.4 Angket Habits of Mind

Angket tentang habits of mind mahasiswa terhadap matematika berfungsi

untuk mengetahui habits of mind mahasiswa terhadap matematika, menggunakan

angket skala Likert dari Fennema-Sherman yang aslinya ditulis dalam bahasa

Inggris dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ruseffendi

(Ruseffendi, 1986) dengan modifikasi seperlunya.

Terdapat enambelas karakteristik habits of mind, yaitu: 1) bertahan atau

pantang menyerah, 2) mengatur kata hati, 3) mendengarkan pendapat orang lain

dengan rasa empati, 4) berpikir luwes, 5) berpikir metakognitif, 6) berusaha

bekerja teliti dan tepat, 7) bertanya dan mengajukan masalah secara efektif, 8)

memanfaatkan pengalaman lama untuk membentuk pengetahuan baru, 9) berpikir

dan berkomunikasi secara jelas dan tepat, 10) memanfaatkan indera dalam

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

mengumpulkan dan mengolah data, 11) mencipta, berkayal, dan berinovasi, 12)

bersemangat dalam merespons, 13) berani bertanggung jawab dan menghadapi

resiko, 14) humoris, 15) berpikir saling bergantungan, 16) belajar

berkelanjutan.

Setiap komponen terdiri dari 2 sampai 3 pernyataan, sebagian pernyataan

positif dan sebagian lagi negatif, setiap pernyataan dilengkapi dengan lima pilihan

jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS). Skor untuk setiap pilihan jawaban dari setiap

pernyataan berturut-turut 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif, dan sebaliknya 1,

2, 3, 4, 5 untuk pernyataan negatif.

Sebelum digunakan dalam penelitian, angket habits of mind terlebih

dahulu diujicobakan pada mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah

pembelajaran matematika SD. Tujuan dari ujicoba ini adalah untuk mengetahui

ketetapan subyek dalam merespon pernyataan pada angket habits of mind

terhadap matematika. Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan

Rumus Alpha (Cronbach Alpha) (Russeffendi, 1998), dengan menggunakan

bantuan komputer IBM SPSS Statistics version 25. Dari rentang hasil koefisien

reliabilitas tiap komponen menunjukkan bahwa ketetapan subyek dalam

menjawab pernyataan tentang sikap terhadap matematika dapat diandalkan.

Rangkuman hasil perhitungan disajikan pada pada Tabel 3.12. Sedangkan hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.6.

Tabel 3.12

Data Hasil Koefisien Reliabilitas Angket tentang Habits of Mind Berdasarkan

Komponen Habits of Mind

Komponen

1 2 3 4 5 6 7 8

Indeks

Reliabilitas

0.786 0.642 0.629 0.963 0.686 0.805 0.866 0.685

Komponen

9 10 11 12 13 14 15 16

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

0.800 0.733 0.615 0.793 0.837 0.785 0.726 0.733

3.4 Penyekoran

Hasil penjaringan lewat instrumen tes kemampuan pemahaman,

komunikasi, kemampuan berpikir kreatif matematika, dan angket habits of mind

dilakukan penyekoran dengan ketentuan sebagai beriktut:

3.4.1 Penyekoran Kemampuan Pemahaman Matematika

Pada tes kemampuan pemahaman matematika, tes berbentuk objektif,

sehingga bobot nilai benar adalah 1 dan salah 0, karena pada tes kemampuan

pemahaman ini mengukur kemampuan dalam mengenal, memahami dan

menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematis dari soal-soal yang

diberikan sehingga tes objektif cukup dapat mengenali kemampuan

pemahaman mahasiswa.

3.4.2 Penyekoran Kemampuan Komunikasi Matematika

Skor untuk setiap soal kemampuan komunikasi matematik memiliki bobot

maksimum 10 yang terbagi dalam 5 komponen kemampuan yaitu kemampuan

menyusun unsur yang diketahui, unsur yang ditanya, merumuskan unsur

pemodelan, strategi penyelesaian, dan jawaban akhir. Komponen-komponen

jawaban soal beserta kemungkinan bobot disajikan pada Tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13

Bobot Skor Setiap Komponen Jawaban Kemampuan Komunikasi Matematika

Komponen Jawaban Soal Ada dan Benar Ada tetapi Salah Tidak ada

1. Unsur yang diketahui

2. Unsur yang ditanyakan

3. Unsur Pemodelan

4. Strategi Penyelesaian

5. Jawaban Akhir

2

2

2

2

2

1

1

1

1

1

0

0

0

0

0

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

3.4.3 Penyekoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Skor untuk setiap soal kemampuan berpikir kreatif matematika memiliki

bobot maksimum 8 yang terbagi dalam 4 komponen kemampuan yaitu 1) Fluency

yaitu: a) mencetus banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian

masalah, banyak pertanyaan dengan lancar; b) memberikan banyak cara atau

saran untuk melakukan berbagai hal; c) selalu memikirkan lebih dari satu

jawaban. 2) Flexibility adalah: a) menghasilkan gagasan, jawaban, atau

pertanyaan yang bervariasi; b) melihat suatu masalah dari sudut pandang

yang berbeda; c) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda; d)

mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. 3) Originality diantaranya

adalah: a) melahirkan ungkapan yang baru dan unik; b) memikirkan cara

yang tidak lazim; c) membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian atau

unsur-unsurnya. 4) Ellaboration adalah a) memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan atau produk; b) menambah atau merinci

detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih

menarik. Komponen-komponen jawaban soal beserta kemungkinan bobot

disajikan pada Tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.14

Bobot Skor Setiap Komponen Jawaban Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Komponen Jawaban Soal Ada dan Benar Ada tetapi Salah Tidak ada

1. Fluency

2. Flexibility

3. Originality

4. Ellaboration

2

2

2

2

1

1

1

1

0

0

0

0

3.4.4 Penyekoran Angket Habits of Mind Matematis

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa angket habits of mind yang

digunakan berdasarkan skala Likert dari Fennema-Sherman yang memuat

enambelas komponen. Setiap komponen terdiri dari 2 sampai 3 pernyataan

masing-masing 24 pernyataan positif dan 16 pernyataan negatif yang dilengkapi

dengan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak

setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skor untuk setiap pilihan jawaban dari

setiap pernyataan berturut-turut 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif, dan

sebaliknya 1, 2, 3, 4, 5 untuk pernyataan negatif. Habits of mind mahasiswa

terhadap matematika dinyatakan sebagai total dari skor habits of Mind.

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari skor kemampuan pemahaman, kemampuan

komunikasi, berpikir kreatif matematika dan habits of mind terhadap matematika

dikelompokkan menurut kelompok pendekatan pembelajaran (PMQH, PMQ,

PMB) dan kelompok kemampuan matematika mahasiswa (tinggi, sedang,

rendah).

Pengolahan data diawali dengan menguji persyaratan statistik yang

diperlukan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis antara lain uji normalitas

dan homogenitas baik terhadap bagian-bagiannya maupun secara keseluruhan.

Selanjutnya dilakukan uji anova 1 jalur dan anova dua jalur yang disesuaikan

dengan permasalahannya. Seluruh perhitungan statistik menggunakan bantuan

komputer IBM SPSS Statistics version 25, selain dilakukan analisis secara

kuantitatif.

Tabel 3.14 berikut ini keterkaitan permasalahan, hipotesis, dan jenis uji

statistik yang digunakan dalam analisis data kuantitatif.

Tabel 3.15

Keterkaitan Permasalahan, Hipotesis, dan Jenis Uji Statistik yang Digunakan

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

NO Permasalahan Penelitian Kelompok Data

Jenis Uji

Statistik

1.

Perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis

mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari

keseluruhan mahasiswa

KPA, KPB, KPC

Anava 1

jalur

2.

Perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis

mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari

kemampuan matematis mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)

KPAT KPBT KPCT

Anava dua

jalur

KPAS KPBS KPCS

KPAR KPBR KPCR

3.

Perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis

mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari

keseluruhan mahasiswa

KMA, KMB, KMC

Anava 1

jalur

4.

Perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis

mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari

kemampuan matematis mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)

KMAT KMBT KMCT

Anava dua

jalur

KMAS KMBS KMCS

KMAR KMBR KMCR

5

Perbedaan peningkatan kemampuan kreatif matematis

mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari

keseluruhan mahasiswa

KRA, KRB, KRC

Anava 1

jalur

6.

Perbedaan peningkatan kemampuan kreatif matematis

mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari

kemampuan matematis mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)

KRAT KRBT KRCT

Anava dua

jalur

KRAS KRBS KRCS

KRAR KRBR KRCR

7. Perbedaan habits of mind mahasiswa antara PMQH, PMQ dan

PB ditinjau dari keseluruhan mahasiswa KHA, KHB, KHC

Anava 1

jalur

8.

Perbedaan habits of mind mahasiswa antara PMQH, PMQ dan

PB ditinjau dari kemampuan matematis mahasiswa (tinggi,

sedang, rendah)

KHAT KHBT KHCT

Anava dua

jalur

KHAS KHBS KHCS

KHAR KHBR KHCR

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian eksprimen ini dilakukan dengan prosedur yang melalui

tahapan alur kerja penelitian yang diawali dengan studi pendahuluan untuk

merumuskan identifikasi masalah, rumusan masalah, dan studi literatur yang

pada akhirnya diperoleh perangkat penelitian berupa pendekatan

pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat penelitian ini sebelum

diujicobakan akan dilakukan validasi oleh para pakar pendidikan yang

berkompetensi. Selanjutnya subyek penelitian sebelum dilaksanakan

tindakan terlebih dahulu dilakukan pretes.

Selama dilakukan tindakan berupa pendekatan pembelajaran yaitu

pendekatan pembelajaran matematika dengan Quantum Teaching berbasis

Hypnoteaching pada kelas eksperimen 1, Quantum Teaching pada kelas

eksperimen 2 dan biasa pada kelas kontrol dilakukan observasi. Hasil

observasi ini digunakan untuk analisis data secara kualitatif, disamping juga

terhadap jawaban-jawaban mahasiswa pada tes yang diberikan pada akhir

penelitian. Sedangkan analisis secara kuantitatif dilakukan terhadap data

habits of mind mahasiswa terhadap matematika, serta data yang diperoleh

dari gain antara postes dan pretes untuk setiap kemampuan baik

kemampuan pemahaman, komunikasi maupun kreatif matematis. Gambar

3.1 berikut adalah gambar alur kerja penelitian yang merupakan rangkuman

tahapan alur kerja penelitian yang dilakukan:

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Studi

Pendahuluan:

Identifikasi

Masalah

Rumusan Masalah

Studi Literatur, dll

Pengembangan &

Validasi :

Pendekatan

Pembelajaran,

Instrumen Penelitian,

Ujicoba

Pemilihan Subyek

Penelitian Kelas Kontrol

Pendekatan Biasa

Kelas

Eksperimen

Pendekatan

Quantum

Teaching berbasis

Hypnoteaching

Post Tes, dan

Skor HOM

Observasi Observasi

Data

Temuan

Kesimpulan & Rekomendasi

Analisa Data

Pre Tes

Pre Tes

Kelas

Eksperimen

1

Kelas

Eksperimen

2

Pre Tes

Observasi

Pendekatan

Quantum Teaching

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian

Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

Gambar 3.1 Alur kerja penelitian