Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UT yang tengah
menempuh mata kuliah Pembelajaran Matematika SD, yaitu mahasiswa UT
semester 7 pokjar kota Tangerang, sebagai subyek penelitian adalah 3 kelas dari
total 5 kelas dan dipilih secara acak. Mahasiswa S1 PGSD UT adalah mahasiswa
yang telah menjadi guru kelas dengan pengalaman mengajar minimal 2 tahun.
Pemilihan Mata kuliah Pembelajaran Matematika SD sebagai mata kuliah
yang perlu diteliti karena berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, masih
banyak mahasiswa yang tidak tahu prinsip-prinsip dalam pembelajaran
matematika di sekolah dasar, padahal sehari-hari para mahasiswa telah
menerapkan materi-materi tersebut dalam kegiatan mengajarnya. Hal ini sungguh
berbahaya, karena kesalahan guru dalam menanamkan konsep selama di sekolah
dasar dapat terbawa hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Penggunaan
pendekatan pembelajaran Quantum Teaching (QT) dan Quantum Teaching
berbasis Hypnoteaching (QTH) diperkirakan cocok diterapkan kepada mahasiswa
karena pada pendekatan pembelajaran ini dirasa dapat membuat pembelajaran
menjadi lebih bermakna, efektif dan efisien, pembelajaran menjadi terarah, nuansa
belajar menjadi menyenangkan, sehingga menimbulkan interaksi pembelajaran
yang dinamis untuk menciptakan prestasi belajar yang tinggi (Wena,M, 2010).
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Sampel dipilih
secara acak, dipilih tiga kelas, untuk menyederhanakan penamaan, peneliti
namakan sebagai 7A, 7B dan 7C yang melakukan kegiatan tutorial di SMAN 7
kota Tangerang. Untuk keperluan kesetaraan kemampuan ketiga kelas subyek
dilakukan uji homogenitas dan normalitas berdasarkan nilai mata kuliah
Pendidikan Matematika I dan Pendidikan Matematika II. Secara deskriptif
kemampuan awal matematika subyek untuk tiap kelas disajikan pada Tabel 3.1
berikut.
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
Tabel 3.1
Data Deskripsi Kemampuan Awal Matematika Subyek Tiap Kelas
Berdasarkan Nilai UAS Pendidikan Matematika I dan Pendidikan Matematika II
N Mean Std.
Deviation Min Max
KONTROL 24 41,927 16,159 12,50 65,00
QTH 26 35,000 17,073 7,50 65,00
QT 26 39,471 17,777 7,50 65,00
Total 76 38,717 17,055 7,50 65,00
Dari Tabel 3.1 di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan rata-rata dari
ketiga kelas, selanjutnya subyek perlu diteliti kehomogenitasannya. Untuk
keperluan uji homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan uji Levene.
Hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Data Hasil Uji Homogenitas Varians Kemampuan Awal Matematika Mahasiswa
Antar Kelas Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
NILAIAWAL Based on Mean .148 2 73 .863
Ho: tidak terdapat perbedaan varians kemampuan awal matematika mahasiswa
antar kelas
Dari Tabel 3.2 di atas terlihat bahwa nilai signifikan uji Levene based on
mean sebesar 0,863. Nilai signifikan tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05,
sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians
antar pasangan kelompok data diterima. Dengan kata lain ketiga kelompok subyek
memiliki varians yang homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian tentang
perbedaan rata-rata dari ketiga kelompok subyek tersebut dengan menggunakan
analisis varians. Hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.3 berikut.
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Tabel 3.3
Data Hasil Analisis Varians Uji Perbedaan Rata-rata Kemampuan Awal
Matematika Mahasiswa Antar Kelas ANOVA
NILAIAWAL
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 621.317 2 310.659 1.070 .348
Within Groups 21194.226 73 290.332
Total 21815.543 75
Ho: tidak terdapat perbedaan rerata kemampuan matematika mahasiswa antar
kelas
Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai F hitungnya sebesar 1.070 dengan
taraf signifikan 0,348 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa ketiga varians tersebut sama dapat
diterima.
Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum perlakuan
diberikan, validitas internal kemampuan awal matematika mahasiswa tidak rusak
karena adanya perbedaan kelas ketiga kelompok uji coba. Hasil perhitungan uji
perbedaan kemampuan awal matematika ketiga subyek penelitian selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran C.2.1.
Selanjutnya dilakukan uji kenormalan dari ketiga subyek sampel dengan
menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov. Hasil perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran C.2.1, sedangkan rangkuman hasil perhitungan
disajikan pada Tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4
Data Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Matematika Mahasiswa
Tests of Normality
KELAS
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
NILAIAWAL KONTROL .142 24 .200* .930 24 .099
QTH .135 26 .200* .943 26 .157
QT .148 26 .147 .928 26 .069
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Ho: Data berdistribusi normal
Dari Tabel 3.4 di atas diperoleh bahwa derajat signifikan dua arahnya
masing-masing 0,2; 0,2; dan 0,147 lebih besar dari taraf signifikan 0,05. Dengan
demikian hipotesis nol yang menyatakan bahwa distribusi kemampuan awal
matematika mahasiswa dari ketiga subyek sampel berasal dari populasi normal
dapat diterima.
Selanjutnya pengelompokan kemampuan awal matematika mahasiswa
(tinggi, sedang, rendah) berdasarkan mean dari nilai UAS mata kuliah Pendidikan
Matematika I dan II. Untuk mahasiswa yang memiliki nilai mean ≥ x +
s dikelompokkan dalam kelompok kemampuan awal matematika tinggi,
mahasiswa yang memiliki nilai UAS matematika diantara kurang dari x + s dan
lebih dari x - s dikelompokkan dalam kelompok kemampuan matematika
sedang, sedangkan mahasiswa yang memiliki nilai UAS matematika ≤ x - s
dikelompokkan dalam kelompok kemampuan awal matematika rendah. Untuk
kelas kontrol x = 41.9271 , s = 16.15978, kelas eksperimen QTH x = 35.000, s =
17.07337 dan kelas eksperimen QT x = 39.4712, s = 17.77700.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksprimental dengan disain
kelompok kontrol pretes-postes. Unit-unit penelitian ditentukan berdasarkan
kategori kemampuan awal matematika mahasiswa (tinggi, sedang, rendah),
kategori pendekatan pembelajaran (PQTH, PQT dan PB). Dengan demikian untuk
mengetahui adanya perbedaan kemampuan pemahaman, kemampuan komunikasi,
berpikir kreatif matematika dan habits of mind (HOM) mahasiswa terhadap
matematika dilakukan dengan disain penelitian sebagai berikut:
Kelas Eksperimen 1 : A O X1 O
Kelas Eksperimen 2 : A O X2 O
Kelas Kontrol : A O O
Keterangan:
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
A = Sampel diambil secara acak menurut kelas
O = Pretes dan postest
X1 = Pembelajaran dengan Quantum Teaching berbasis hypnoteaching
X2 = Pembelajaran dengan Quantum Teaching
Pada disain ini, pengelompokan subjek penelitian dilakukan secara acak,
kelompok eksperimen ke-1 diberi perlakukan pembelajaran dengan PQTH (X1),
kelompok eksperimen ke-2 diberi perlakukan pembelajaran dengan PQT (X2) dan
kelompok kontrol diberi perlakuan pendekatan biasa, kemudian masing-masing
kelas penelitan diberi pretes dan postes (O). Tidak ada perlakuan khusus yang
diberikan pada kelas kontrol. Untuk melihat secara lebih mendalam pengaruh
penggunaan pendekatan tersebut terhadap kemampuan pemahaman, kemampuan
komunikasi, berpikir kreatif matematika dan habits of mind (HOM) mahasiswa
terhadap matematika maka dalam penelitian ini dilibatkan faktor kemampuan
awal matematika mahasiswa (tinggi, sedang, rendah). Keterkaitan antar variabel
bebas, terikat, dan kontrol disajikan dalam model Weiner yang disajikan pada
Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Tabel Weiner tentang Keterkaitan antar Variabel Bebas, Terikat
dan Kontrol (Kemampuan Awal Matematika Mahasiswa) KEMAMP.
MATEMATIS
YANG DIUKUR (K)
PEMAHAMAN
(P)
KOMUNIKASI
(M)
KREATIF
(R)
HOM
(H)
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
PQTH
(A)
PQT
(B)
PB
(C)
PQTH
(A)
PQT
(B)
PB
(C)
PQTH
(A)
PQT
(B)
PB
(C)
PQTH
(A)
PQT
(B)
PB
(C)
Kem
amp
uan
Aw
al
Mat
emat
is (
KA
M) TG (T) KPAT KPBT KPCT KMAT KMBT KMCT KRAT KRBT KRCT KHAT KHBT KHCT
SDG(S) KPAS KPBS KPCS KMAS KMBS KMCS KRAS KRBS KRCS KHAS KHBS KHCS
RDH(R) KPAR KPBR KPCR KMAR KMBR KMCR KRAR KRBR KRCR KHAR KHBR KHCR
KPA KPB KPC KMA KMB KMC KRA KRB KRC KHA KHB KHC
Keterangan:
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Contoh: KMBT adalah kemampuan komunikasi mahasiswa kelompok tinggi
dengan pendekatan Quantum Teaching.
KRAR adalah kemampuan berpikir kreatif mahasiswa kelompok
rendah dengan pendekatan Quantum Teaching berbasis
hypnoteaching.
3.3 Instrumen Penelitian dan Pengembangannya
Penelitian ini menggunakan empat instrumen, yaitu tes kemampuan
pemahaman, komunikasi dan berpikir kreatif matematika dan angket tentang
habits of mind. Adapun topik-topik yang diujikan adalah topik-topik yang ada
pada modul mata kuliah Pembelajaran Matematika SD, yang diajarkan selama
perkuliahan 1 semester, yaitu topik bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan
desimal, luas dan volume bangun ruang dan trigonometri.
3.3.1 Tes Kemampuan Pemahaman Matematika
Tes kemampuan pemahaman dalam matematika menurut Bloom yaitu
kemampuan melaksanakan perhitungan sederhana dan memahami hubungan
konsep. Tes disusun berdasarkan materi yang sudah dipelajari mahasiswa
sebelumnya.
Berdasarkan definisi dari kemampuan pemahaman yang telah dikemukakan
pada BAB II maka kemampuan pemahaman matematis dalam penelitian ini
adalah kemampuan pemahaman matematika berdasarkan pendapat Polya
dan Sumarmo yaitu kemampuan dalam mengenal, memahami dan
menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematis dari soal-soal yang
diberikan. Tes pemahaman berbentuk tes objektif yang terdiri dari 25 soal. Kisi-
kisi tes dan butir soal untuk kemampuan pemahaman dalam matematika dapat
dilihat pada Lampiran B.1.
3.3.2 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika
Tes kemampuan komunikasi matematika dalam penelitian ini berupa soal-
soal kemampuan mahasiswa menggunakan matematika sebagai alat
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
komunikasi (bahasa matematika), dan kemampuan mengkomunikasikan
matematika yang dipelajari. Kemampuan mahasiswa merumuskan
komponen unsur yang diketahui, unsur yang ditanya, merumuskan unsur
pemodelan, strategi penyelesaian, dan jawaban akhir.
Berdasarkan uraian di atas, kisi-kisi tes dan butir soal kemampuan
komunikasi matematika terdiri dari 12 butir soal uraian, dapat dilihat pada
Lampiran B.2.
3.3.3 Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika
Tes kemampuan berpikir kreatif matematika dalam penelitian ini sesuai
dengan pendapat Munandar (1987) yaitu Fluency yaitu: 1) mencetus banyak
ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak pertanyaan
dengan lancar; 2) memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan
berbagai hal; 3) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. Flexibility adalah:
1) menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi; 2)
melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda; 3) mencari banyak
alternatif atau arah yang berbeda; 4) mengubah cara pendekatan atau cara
pemikiran. Originality diantaranya adalah: 1) melahirkan ungkapan yang
baru dan unik; 2) memikirkan cara yang tidak lazim; 3) membuat kombinasi
yang tidak lazim dari bagian atau unsur-unsurnya. Ellaboration adalah 1)
memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; 2)
menambah atau merinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
Berdasarkan uraian di atas, kisi-kisi tes dan butir soal kemampuan berpikir
kreatif matematika terdiri dari 8 butir soal uraian, dapat dilihat pada Lampiran
B.3.
Sebelum ketiga tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas yang berkenaan dengan isi dan wajah
dilakukan melalui pertimbangan berbagai pihak yang berkompeten yakni
pembimbing, dosen UT, dosen UHAMKA dan dosen UNPAD yang memiliki
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
keahlian dalam bidang Pendidikan matematika. Kepada para ahli tersebut diminta
pertimbangannya mengenai kesesuaian antara butir soal dengan kemampuan yang
ingin diukur dan kejelasan maksud soal dari sisi bahasa dan lambang-lambang
matematika. Hasil pertimbangan para ahli tersebut disajikan pada Lampiran C.1.
Hasil pertimbangan para ahli dianalisis dengan menggunakan statistik Q-
Cochran. Uji statistik tersebut digunakan untuk mengetahui apakah pertimbangan
para ahli tersebut sama atau tidak. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran C.2.2, sedangkan hasil rangkuman disajikan pada Tabel 3.6, Tabel
3.7 dan Tabel 3.8.
Tabel 3.6
Data Hasil Uji Q-Cochran’s Terhadap Hasil Penimbang Untuk Tes Kemampuan
Pemahaman Matematika
Test Statistics
N 25
Cochran's Q 4.000a
df 4
Asymp. Sig. .406
Exact Sig. 1.000
Point
Probability
1.000
a. 1 is treated as a success.
Tabel 3.7
Data Hasil Uji Q-Cochran’s Terhadap Hasil Penimbang Untuk Tes Kemampuan
Komunikasi Matematika
Test Statistics
12
Cochran's Q 3.000a
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
df 4
Asymp. Sig. .558
Exact Sig. 1.000
Point
Probability
.800
a. 1 is treated as a success.
Tabel 3.8
Data Hasil Uji Q-Cochran’s Terhadap Hasil Penimbang Untuk Tes Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematika
Test Statistics
N 8
Cochran's Q 4.000a
df 4
Asymp. Sig. .406
Exact Sig. 1.000
Point
Probability
1.000
a. 1 is treated as a success.
Berdasarkan Tabel 3.6, Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 didapat harga Q-Qochran
4.000, 3.000 dan 4.000 yang lebih kecil dari harga pada tabel Kai-Kuadrat untuk
taraf signifikan 5% dan 1% berturut-turut 2 (0,05;5) = 11,070 dan 2 (0,01;5) =
15,0860. Dengan demikian hipotesis nol diterima artinya kelima penimbang telah
menimbang setiap butir tes secara sama dan seragam. Berdasarkan hasil validasi,
pada tes kemampuan pemahaman matematika butir keempat dinyatakan tidak
valid bagi penimbang, soal tersebut dianggap kurang jelas, sehingga peneliti
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
memutuskan untuk membuang butir keempat tersebut, sedangkan pada tes
kemampuan komunikasi dan berpikir kreatif soal dinyatakan valid maka peneliti
akan menggunakan semua butir tes.
Melalui kegiatan Uji coba dilakukan penghitungan reliabilitas instrumen,
validitas instrumen, daya pembeda, dan tingkat kesukaran instrumen. Reliabilitas
instrumen dihitung dengan menggunakan Rumus Alpha (Cronbach Alpha)
(Russeffendi, 1998), dengan bantuan software IBM SPSS Statistics version 25
diperoleh koefisien reliabilitas untuk instrumen kemampuan pemahaman
matematika sebesar 0.926, kemampuan komunikasi matematika sebesar 0,875.
Menurut Guilford (Ruseffendi, 1998), instrumen dengan koefisien reliabilitas
sebesar 0,809 dan 0,875 tergolong pada instrumen dengan koefisien relabilitas
tinggi. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.3,
Lampiran C.2.4, Lampiran C.2.5, Lampiran C.2.7, Lampiran C.2-8, dan Lampiran
C.2.9 sedangkan rangkuman hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.9 dan Tabel
3.10 berikut:
Tabel 3.9
Data Hasil Koefisien Reliabilitas, Koefisien Validitas, Daya Pembeda, dan
Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemahaman Matematika
Nomor
Soal
Indek
Daya Pembeda
Indeks Kesukaran
Koefisien
Validitas
1 0.5 Baik 0,50 SEDANG 0.561** Valid
2 0.73 Baik 0,46 SEDANG 0.753** Valid
3 0.84 Baik 0,46 SEDANG 0.406* Valid
4 1.72 Baik 0,08 SUKAR 0.318 Valid
5 0.55 Baik 0,67 SEDANG 0.390 Valid
6 0.52 Baik 0,63 SEDANG 0.376 Valid
7 0.64 Baik 0,58 SEDANG 0.390 Valid
8 0.40 Baik 0,46 SEDANG 0.511* Valid
9 0.67 Baik 0,29 SUKAR 0.656** Valid
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
Nomor
Soal
Indek
Daya Pembeda
Indeks Kesukaran
Koefisien
Validitas
10 0.77 Baik 0,38 SEDANG 0,693** Valid
11 0.61 Baik 0,71 MUDAH 0.392 Valid
12 0.84 Baik 0,46 SEDANG 0.753** Valid
13 0.67 Baik 0,29 SUKAR 0.656** Valid
14 0.63 Baik 0,29 SUKAR 0.611** Valid
15 0.33 Baik 0,88 MUDAH 0.384 Valid
16 0.45 Baik 0,58 SEDANG 0.547** Valid
17 0.47 Baik 0,63 SEDANG 0.479* Valid
18 0.56 Baik 0,71 MUDAH 0.376 Valid
19 0.68 Baik 0,67 SEDANG 0.392 Valid
20 0.35 Baik 0,58 SEDANG 0.361 Valid
21 0.80 Baik 0,46 SEDANG 0.753** Valid
22 0.53 Baik 0,63 SEDANG 0.596** Valid
23 0.77 Baik 0,38 SEDANG 0.753** Valid
24 0.42 Baik 0,42 SEDANG 0.462* Valid
25 0.37 Baik 0,50 SEDANG 0.445* Valid
Koefisien
Reliabilitas
0,926
Catatan:
** : Signifikan pada level 0,01
* : Signifikan pada level 0,05
Tabel 3.10
Data Hasil Koefisien Reliabilitas, Koefisien Validitas, Daya Pembeda, dan
Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Komunikasi Matematika
Nomor
Soal
Indeks
Daya Pembeda
Indeks
Kesukaran
Koefisien
Validitas
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
Nomor
Soal
Indeks
Daya Pembeda
Indeks
Kesukaran
Koefisien
Validitas
1 0,71 Baik 0,36 SEDANG 0.706** Valid
2 0,77 Baik 0,36 SEDANG 0.655** Valid
3 0,79 Baik 0,39 SEDANG 0.666** Valid
4 0,78 Baik 0,36 SEDANG 0.681** Valid
5 0,69 Baik 0,22 SUKAR 0.649** Valid
6 0,66 Baik 0,36 SEDANG 0.476* Valid
7 0,57 Baik 0,22 SUKAR 0.460* Valid
8 0,66 Baik 0,31 SEDANG 0.521* Valid
9 0,67 Baik 0,50 SEDANG 0.331 Valid
10 0,76 Baik 0,28 SUKAR 0.704** Valid
11 0,63 Baik 0,28 SUKAR 0.498* Valid
12 0,53 Baik 0,28 SUKAR 0.342 Valid
Koefisien
Reliabilitas
0.838
Catatan:
** : Signifikan pada level 0,01
* : Signifikan pada level 0,05
Tabel 3.11
Data Hasil Koefisien Reliabilitas, Koefisien Validitas, Daya Pembeda, dan
Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika
Nomor
Soal
Indeks
Daya Pembeda
Indeks
Kesukaran
Koefisien
Validitas
1 0.55 Baik 0,33 SEDANG 0.546** Valid
2 0.86 Baik 0,36 SEDANG 0.831** Valid
3 0.84 Baik 0,33 SEDANG 0.732** Valid
4 0.83 Baik 0,33 SEDANG 0.651** Valid
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
5 0.78 Baik 0,36 SEDANG 0.751** Valid
6 0.66 Baik 0,39 SEDANG 0.478* Valid
7 0.65 Baik 0,28 SUKAR 0.574** Valid
8 0.64 Baik 0,33 SEDANG 0.508** Valid
Koefisien
Reliabilitas
0,829
Catatan:
** : Signifikan pada level 0,01
* : Signifikan pada level 0,05
Klasifikasi untuk indeks daya pembeda dan indeks kesukaran yang
dicantumkan pada Tabel 3.10, Tabel 3.11 dan Tabel 3.12 didasarkan pada
klasifikasi Budiyono (2003) dan Suke Silverius (1991). Dari hasil perhitungan,
semua butir pada ketiga tes memiliki daya beda > 0.3 yang berarti baik dan
koefisien validitas > 0.3 yang berarti valid, namun karena saran dari validator
pada tes kemampuan pemahaman butir keempat dianggap butir dengan stem tidak
jelas maka peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan butir tersebut.
3.3.4 Angket Habits of Mind
Angket tentang habits of mind mahasiswa terhadap matematika berfungsi
untuk mengetahui habits of mind mahasiswa terhadap matematika, menggunakan
angket skala Likert dari Fennema-Sherman yang aslinya ditulis dalam bahasa
Inggris dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ruseffendi
(Ruseffendi, 1986) dengan modifikasi seperlunya.
Terdapat enambelas karakteristik habits of mind, yaitu: 1) bertahan atau
pantang menyerah, 2) mengatur kata hati, 3) mendengarkan pendapat orang lain
dengan rasa empati, 4) berpikir luwes, 5) berpikir metakognitif, 6) berusaha
bekerja teliti dan tepat, 7) bertanya dan mengajukan masalah secara efektif, 8)
memanfaatkan pengalaman lama untuk membentuk pengetahuan baru, 9) berpikir
dan berkomunikasi secara jelas dan tepat, 10) memanfaatkan indera dalam
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
mengumpulkan dan mengolah data, 11) mencipta, berkayal, dan berinovasi, 12)
bersemangat dalam merespons, 13) berani bertanggung jawab dan menghadapi
resiko, 14) humoris, 15) berpikir saling bergantungan, 16) belajar
berkelanjutan.
Setiap komponen terdiri dari 2 sampai 3 pernyataan, sebagian pernyataan
positif dan sebagian lagi negatif, setiap pernyataan dilengkapi dengan lima pilihan
jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS). Skor untuk setiap pilihan jawaban dari setiap
pernyataan berturut-turut 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif, dan sebaliknya 1,
2, 3, 4, 5 untuk pernyataan negatif.
Sebelum digunakan dalam penelitian, angket habits of mind terlebih
dahulu diujicobakan pada mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
pembelajaran matematika SD. Tujuan dari ujicoba ini adalah untuk mengetahui
ketetapan subyek dalam merespon pernyataan pada angket habits of mind
terhadap matematika. Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan
Rumus Alpha (Cronbach Alpha) (Russeffendi, 1998), dengan menggunakan
bantuan komputer IBM SPSS Statistics version 25. Dari rentang hasil koefisien
reliabilitas tiap komponen menunjukkan bahwa ketetapan subyek dalam
menjawab pernyataan tentang sikap terhadap matematika dapat diandalkan.
Rangkuman hasil perhitungan disajikan pada pada Tabel 3.12. Sedangkan hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.6.
Tabel 3.12
Data Hasil Koefisien Reliabilitas Angket tentang Habits of Mind Berdasarkan
Komponen Habits of Mind
Komponen
1 2 3 4 5 6 7 8
Indeks
Reliabilitas
0.786 0.642 0.629 0.963 0.686 0.805 0.866 0.685
Komponen
9 10 11 12 13 14 15 16
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
0.800 0.733 0.615 0.793 0.837 0.785 0.726 0.733
3.4 Penyekoran
Hasil penjaringan lewat instrumen tes kemampuan pemahaman,
komunikasi, kemampuan berpikir kreatif matematika, dan angket habits of mind
dilakukan penyekoran dengan ketentuan sebagai beriktut:
3.4.1 Penyekoran Kemampuan Pemahaman Matematika
Pada tes kemampuan pemahaman matematika, tes berbentuk objektif,
sehingga bobot nilai benar adalah 1 dan salah 0, karena pada tes kemampuan
pemahaman ini mengukur kemampuan dalam mengenal, memahami dan
menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematis dari soal-soal yang
diberikan sehingga tes objektif cukup dapat mengenali kemampuan
pemahaman mahasiswa.
3.4.2 Penyekoran Kemampuan Komunikasi Matematika
Skor untuk setiap soal kemampuan komunikasi matematik memiliki bobot
maksimum 10 yang terbagi dalam 5 komponen kemampuan yaitu kemampuan
menyusun unsur yang diketahui, unsur yang ditanya, merumuskan unsur
pemodelan, strategi penyelesaian, dan jawaban akhir. Komponen-komponen
jawaban soal beserta kemungkinan bobot disajikan pada Tabel 3.13 berikut.
Tabel 3.13
Bobot Skor Setiap Komponen Jawaban Kemampuan Komunikasi Matematika
Komponen Jawaban Soal Ada dan Benar Ada tetapi Salah Tidak ada
1. Unsur yang diketahui
2. Unsur yang ditanyakan
3. Unsur Pemodelan
4. Strategi Penyelesaian
5. Jawaban Akhir
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
3.4.3 Penyekoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika
Skor untuk setiap soal kemampuan berpikir kreatif matematika memiliki
bobot maksimum 8 yang terbagi dalam 4 komponen kemampuan yaitu 1) Fluency
yaitu: a) mencetus banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian
masalah, banyak pertanyaan dengan lancar; b) memberikan banyak cara atau
saran untuk melakukan berbagai hal; c) selalu memikirkan lebih dari satu
jawaban. 2) Flexibility adalah: a) menghasilkan gagasan, jawaban, atau
pertanyaan yang bervariasi; b) melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda; c) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda; d)
mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. 3) Originality diantaranya
adalah: a) melahirkan ungkapan yang baru dan unik; b) memikirkan cara
yang tidak lazim; c) membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian atau
unsur-unsurnya. 4) Ellaboration adalah a) memperkaya dan
mengembangkan suatu gagasan atau produk; b) menambah atau merinci
detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih
menarik. Komponen-komponen jawaban soal beserta kemungkinan bobot
disajikan pada Tabel 3.13 berikut.
Tabel 3.14
Bobot Skor Setiap Komponen Jawaban Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika
Komponen Jawaban Soal Ada dan Benar Ada tetapi Salah Tidak ada
1. Fluency
2. Flexibility
3. Originality
4. Ellaboration
2
2
2
2
1
1
1
1
0
0
0
0
3.4.4 Penyekoran Angket Habits of Mind Matematis
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa angket habits of mind yang
digunakan berdasarkan skala Likert dari Fennema-Sherman yang memuat
enambelas komponen. Setiap komponen terdiri dari 2 sampai 3 pernyataan
masing-masing 24 pernyataan positif dan 16 pernyataan negatif yang dilengkapi
dengan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak
setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skor untuk setiap pilihan jawaban dari
setiap pernyataan berturut-turut 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif, dan
sebaliknya 1, 2, 3, 4, 5 untuk pernyataan negatif. Habits of mind mahasiswa
terhadap matematika dinyatakan sebagai total dari skor habits of Mind.
3.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dari skor kemampuan pemahaman, kemampuan
komunikasi, berpikir kreatif matematika dan habits of mind terhadap matematika
dikelompokkan menurut kelompok pendekatan pembelajaran (PMQH, PMQ,
PMB) dan kelompok kemampuan matematika mahasiswa (tinggi, sedang,
rendah).
Pengolahan data diawali dengan menguji persyaratan statistik yang
diperlukan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis antara lain uji normalitas
dan homogenitas baik terhadap bagian-bagiannya maupun secara keseluruhan.
Selanjutnya dilakukan uji anova 1 jalur dan anova dua jalur yang disesuaikan
dengan permasalahannya. Seluruh perhitungan statistik menggunakan bantuan
komputer IBM SPSS Statistics version 25, selain dilakukan analisis secara
kuantitatif.
Tabel 3.14 berikut ini keterkaitan permasalahan, hipotesis, dan jenis uji
statistik yang digunakan dalam analisis data kuantitatif.
Tabel 3.15
Keterkaitan Permasalahan, Hipotesis, dan Jenis Uji Statistik yang Digunakan
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
NO Permasalahan Penelitian Kelompok Data
Jenis Uji
Statistik
1.
Perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis
mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari
keseluruhan mahasiswa
KPA, KPB, KPC
Anava 1
jalur
2.
Perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis
mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari
kemampuan matematis mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)
KPAT KPBT KPCT
Anava dua
jalur
KPAS KPBS KPCS
KPAR KPBR KPCR
3.
Perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis
mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari
keseluruhan mahasiswa
KMA, KMB, KMC
Anava 1
jalur
4.
Perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis
mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari
kemampuan matematis mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)
KMAT KMBT KMCT
Anava dua
jalur
KMAS KMBS KMCS
KMAR KMBR KMCR
5
Perbedaan peningkatan kemampuan kreatif matematis
mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari
keseluruhan mahasiswa
KRA, KRB, KRC
Anava 1
jalur
6.
Perbedaan peningkatan kemampuan kreatif matematis
mahasiswa antara PMQH, PMQ dan PB ditinjau dari
kemampuan matematis mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)
KRAT KRBT KRCT
Anava dua
jalur
KRAS KRBS KRCS
KRAR KRBR KRCR
7. Perbedaan habits of mind mahasiswa antara PMQH, PMQ dan
PB ditinjau dari keseluruhan mahasiswa KHA, KHB, KHC
Anava 1
jalur
8.
Perbedaan habits of mind mahasiswa antara PMQH, PMQ dan
PB ditinjau dari kemampuan matematis mahasiswa (tinggi,
sedang, rendah)
KHAT KHBT KHCT
Anava dua
jalur
KHAS KHBS KHCS
KHAR KHBR KHCR
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian eksprimen ini dilakukan dengan prosedur yang melalui
tahapan alur kerja penelitian yang diawali dengan studi pendahuluan untuk
merumuskan identifikasi masalah, rumusan masalah, dan studi literatur yang
pada akhirnya diperoleh perangkat penelitian berupa pendekatan
pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat penelitian ini sebelum
diujicobakan akan dilakukan validasi oleh para pakar pendidikan yang
berkompetensi. Selanjutnya subyek penelitian sebelum dilaksanakan
tindakan terlebih dahulu dilakukan pretes.
Selama dilakukan tindakan berupa pendekatan pembelajaran yaitu
pendekatan pembelajaran matematika dengan Quantum Teaching berbasis
Hypnoteaching pada kelas eksperimen 1, Quantum Teaching pada kelas
eksperimen 2 dan biasa pada kelas kontrol dilakukan observasi. Hasil
observasi ini digunakan untuk analisis data secara kualitatif, disamping juga
terhadap jawaban-jawaban mahasiswa pada tes yang diberikan pada akhir
penelitian. Sedangkan analisis secara kuantitatif dilakukan terhadap data
habits of mind mahasiswa terhadap matematika, serta data yang diperoleh
dari gain antara postes dan pretes untuk setiap kemampuan baik
kemampuan pemahaman, komunikasi maupun kreatif matematis. Gambar
3.1 berikut adalah gambar alur kerja penelitian yang merupakan rangkuman
tahapan alur kerja penelitian yang dilakukan:
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Studi
Pendahuluan:
Identifikasi
Masalah
Rumusan Masalah
Studi Literatur, dll
Pengembangan &
Validasi :
Pendekatan
Pembelajaran,
Instrumen Penelitian,
Ujicoba
Pemilihan Subyek
Penelitian Kelas Kontrol
Pendekatan Biasa
Kelas
Eksperimen
Pendekatan
Quantum
Teaching berbasis
Hypnoteaching
Post Tes, dan
Skor HOM
Observasi Observasi
Data
Temuan
Kesimpulan & Rekomendasi
Analisa Data
Pre Tes
Pre Tes
Kelas
Eksperimen
1
Kelas
Eksperimen
2
Pre Tes
Observasi
Pendekatan
Quantum Teaching
Idha Novianti, 2020 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI, BERPIKIR KREATIF DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TEBUKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Gambar 3.1 Alur kerja penelitian