18
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada rumusan masalah dan tujuan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Kumpulrejo 01 pada mata pelajaran Matematika pada pokok bahasan operasi penjumlahan bilangan bulat. 3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 yang terletak di desa Randuares, kelurahan Kumpulrejo, kecamatan Argomulyo, kota Salatiga. Letak Sekolah Dasar ini cukup strategis karena terletak di tepi jalan dekat pemukiman warga. Selain itu kondisi lingkungan sekitar SD yang asri membuat suasana nyaman dalam pelaksanaan pembelajaran. 3.1.3 Subjek Penelitian Berdasarkan judul penelitian yaitu Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Number Heads Together Berbantuan Mistar Mobil Mainan Kelas 4 SD Negeri kumpulrejo 01 kota Salatiga tahun pelajaran 2012/2013, maka subjek penelitiannya adalah siswa kelas 4 SDN Kupulrejo 01 yang terdiri atas 21 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian 3.1 · 2016. 8. 26. · menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada rumusan . masalah dan tujuan penelitian. Adapun tujuan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian

    3.1.1 Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013

    menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada rumusan

    masalah dan tujuan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Kumpulrejo 01 pada mata

    pelajaran Matematika pada pokok bahasan operasi penjumlahan bilangan bulat.

    3.1.2 Tempat Penelitian

    Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 yang

    terletak di desa Randuares, kelurahan Kumpulrejo, kecamatan Argomulyo, kota

    Salatiga. Letak Sekolah Dasar ini cukup strategis karena terletak di tepi jalan

    dekat pemukiman warga. Selain itu kondisi lingkungan sekitar SD yang asri

    membuat suasana nyaman dalam pelaksanaan pembelajaran.

    3.1.3 Subjek Penelitian

    Berdasarkan judul penelitian yaitu Upaya Peningkatan Hasil Belajar

    Matematika Melalui Model Pembelajaran Number Heads Together Berbantuan

    Mistar Mobil Mainan Kelas 4 SD Negeri kumpulrejo 01 kota Salatiga tahun

    pelajaran 2012/2013, maka subjek penelitiannya adalah siswa kelas 4 SDN

    Kupulrejo 01 yang terdiri atas 21 siswa.

  • 24

    TABEL 3.1

    ALOKASI WAKTU PENELITIAN

    NO. PELAKSANAAN

    PENELITIAN

    JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 PROPOSAL PTK

    2

    SIKLUS 1

    PERENCANAAN

    TINDAKAN

    OBSERVASI

    REFLEKSI

    3

    SIKLUS II

    PERENCANAAN

    TINDAKAN

    OBSERVASI

    REFLEKSI

    4 PELAPORAN

    3.2 Variabel yang Diselidiki

    Pada penelitian ini ditetapkan tiga variable yang digunakan, variable-

    variabel tersebut antara lain yaitu :

    Variabel Independen atau Variabel bebas yaitu unsur yang mengikat munculnya

    unsur lain, jadi variable bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap

    variable terikat. Dalam penelitian ini mengunakan model pembelajaran Number

    Heads Together berbantuan Mistar Mobil Mainan (X). Variabel Dependen atau

    variable terikat yaitu unsur yang diikat oleh adanya variable bebas. Dalam

    penelitian ini adalah hasil belajar matematika (Y).

  • 25

    3.3 Prosedur Penelitian

    Di dalam sub bab ini akan dipaparkan hal-hal yang menyangkut masalah :

    (1) perencanaan tindakan

    (2) pelaksanaan tindakan

    (3) observasi

    (4) analisis data

    Penelitian ini menggunakan metode ”Classroom Action Research” yang disingkat

    CAR atau penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun langkah-langkah penelitian

    yang akan ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada kelas 4

    SDN Kumpulrejo 01 dapat silihat dalam bagan berikut :

    Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis & McTaggart, 1990:14)

  • 26

    Untuk lebih memperjelas rincian prosedur tindakan yang akan

    dilaksanakan terdiri atas 2 siklus dengan tiga kali pertemuan tiap siklusnya, adalah

    sebagai berikut:

    Siklus I

    a. Perencanaan

    Tahap ini meliputi :

    (1.) Mengidentifikasi dan merumuskan materi dalam proses pembelajaran

    menggunakan model pembelajaran NHT berbantuan mistar mobil minan.

    (2.) Membuat rencana pembelajaran dengan model pembelajaran NHT

    berbantuan mistar mobil mainan.

    (3.) Mempersipkan alat peraga mistar mobil mainan.

    (4.) Membuat lembar observasi yang akan digunakan oleh observer dalam

    mengamati pelaksanaan pembelajaran.

    (5.) Menentukan waktu pelaksanaan.

    b. Pelaksanaan tindakan

    Pelaksaan tindakan merupakan suatu kegiatan sesuai dengan rencana

    pembelajaran yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah pembelajaran adalah

    sebagai berikut :

    1. Pembukaan

    a) Salam dan doa

    b) Absensi siswa

    c) Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)

    d) Apersepsi

    e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang penjumlahan

    bilangan bulat

    2. Kegiatan inti

    (1.) Eksplorasi

    Guru bertanya pada siswa “ada berapa jenis bilangan yang ada dalam

    pembelajaran matematika yang kalian ketahui?”

    (2.) Elaborasi

  • 27

    i. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang penjumlahan

    bilangan bulat melalui media pembelajaran mistar mobil mainan untuk

    memperjelas pembelajaran.

    ii. Guru menunjuk beberapa siswa maju ke depan kelas untuk menghitung

    penjumlahan bilangan bulat menggunakan media pembelajaran mistar

    mobil mainan.

    iii. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil, satu kelompok terdiri atas

    4 – 5 orang siswa dan guru membagikan nomor untuk setiap siswa

    untuk penerapan model pembelajaran NHT.

    iv. Masing-masing kelompok diberikan lembar kerja siswa dan mistar

    mobil mainan, kemudian siswa berdiskusi mengerjakan setiap soal yang

    diberikan oleh guru menggunakan mistar mobil mainan.

    v. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan maka akan dibahas

    bersama-sama. Guru menunjuk nomor siswa untuk menjelaskan kepada

    teman-temannya hasil diskusi dari kelompok mereka. (penerapan NHT)

    (3.) Konfirmasi

    i. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing

    dan merapikan tempat duduk seperti semula.

    ii. Guru memberikan reward bagi kelompok yang paling rajin dalam

    berdiskusi.

    iii. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

    dipahami oleh siswa.

    3. Kegiatan akhir

    i. Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan.

    ii. Guru memberika evaluasi kepada siswa.

    iii. Guru bersama dengan siswa membahas hasil evaluasi

    iv. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

    v. Tutup pembelajaran

  • 28

    c. Observasi

    Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat guru. Kegiatan ini bertujuan

    untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT

    berbantuan mistar mobil mainan dalam peningkatan hasil belajar matematika pada

    materi penjumlahan bilangan bulat. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan

    pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

    dengan indikator pengamatan sebagai berikut :

    (1.) Aspek yang diobservasi guru :

    i. Memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

    dicapai

    ii. Penjelasan guru tentang materi

    iii. Kegiatan pembelajaran

    iv. Metode dan alat peraga yang digunakan

    v. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

    vi. Cara menyapaikan konsep

    vii. Cara menggunakan alat peraga

    (2.) Aspek yang diobservasi siswa :

    i. Motivasi dalam mengikuti pembelajaran

    ii. Semangat siswa dalam bertanya

    iii. Keaktifan menjawab pertanyaan dari guru

    iv. Keberanian siswa dalam mengerjakan soal didepan papan tulis,Siswa yang

    aktif mengerjakan soal dipapan tulis dengan menggunakan alat peraga

    (termasuk yang tunjuk jari)

    v. Keaktifan siswa dalam mengerjakan evaluasi

    vi. Pemahaman siswa terhadap konsep yang berlanjut pada keterampilan

    siswa

    vii. Pemahaman siswa tentang konsep

    d. Analisis Data dan Refleksi

    Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik

    analisis kritis dengan mendeskripsikan temuan data dan membandingkannya

    dengan indikator-indikator kinerja yang sudah ditentukan. Adapun indikator

  • 29

    kinerja yang ditentukan apabila ada peningkatan jumlah siswa menguasai materi

    operasi penjumlahan bilangan bulat (pada kondisi awal) dan apabila ada

    peningkatan jumlah siswa yang mampu mengorganisasikan operasi penjumlahan

    bilangan bulat pada akhir siklus.

    Siklus II

    Pada siklus II pun kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti

    pada siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi

    waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian dengan kompetensi

    dasar yang berbeda. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan

    kekurangan pada siklus I.

    a. Perencanaan

    Tahap ini meliputi :

    (1.) Mengidentifikasi dan merumuskan materi dalam proses pembelajaran

    menggunakan model pembelajaran NHT berbantuan mistar mobil minan.

    (2.) Membuat rencana pembelajaran dengan model pembelajaran NHT

    berbantuan mistar mobil mainan.

    (3.) Mempersipkan alat peraga mistar mobil mainan.

    (4.) Membuat lembar observasi yang akan digunakan oleh observer dalam

    mengamati pelaksanaan pembelajaran.

    (5.) Menentukan waktu pelaksanaan.

    b. Pelaksanaan tindakan

    Pelaksaan tindakan merupakan suatu kegiatan sesuai dengan rencana

    pembelajaran yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah pembelajaran adalah

    sebagai berikut :

    1. Pembukaan

    I. Salam dan doa

    II. Absensi siswa

    III. Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)

    IV. Apersepsi

    V. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang penjumlahan bilangan

    bulat

  • 30

    2. Kegiatan inti

    a. Eksplorasi

    Guru bertanya pada siswa “materi apa yang telah kalian baca dalam buku

    paket?”

    b. Elaborasi

    i. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang pengurangan

    bilangan bulat melalui mistar mobil mainan untuk memperjelas

    pembelajaran.

    ii. Guru menunjuk beberapa siswa maju ke depan kelas untuk menghitung

    pengurangan bilangan bulat menggunakan mistar mobil mainan.

    iii. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil, satu kelompok terdiri atas

    4 – 5 orang siswa dan guru membagikan nomor untuk setiap siswa

    untuk penerapan model pembelajaran NHT.

    iv. Masing-masing kelompok diberikan lembar kerja siswa dan mistar

    mobil mainan, kemudian siswa berdiskusi mengerjakan setiap soal yang

    diberikan oleh guru menggunakan mistar mobil mainan.

    v. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan maka akan dibahas

    bersama-sama. Guru menunjuk nomor siswa untuk menjelaskan kepada

    teman-temannya hasil diskusi dari kelompok mereka. (penerapan NHT)

    c. Konfirmasi

    i. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing

    dan merapikan tempat duduk seperti semula.

    ii. Guru memberikan reward bagi kelompok yang paling rajin dalam

    berdiskusi.

    iii. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

    dipahami oleh siswa.

    3. Kegiatan akhir

    i. Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan.

    ii. Guru memberika evaluasi kepada siswa.

    iii. Guru bersama dengan siswa membahas hasil evaluasi

    iv. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

  • 31

    v. Tutup pembelajaran

    c. Observasi

    Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat guru. Kegiatan ini bertujuan

    untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT

    berbantuan mistar mobil mainan dalam peningkatan hasil belajar matematika pada

    materi penjumlahan bilangan bulat. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan

    pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

    dengan indikator pengamatan sebagai berikut :

    (1.) Aspek yang diobservasi guru :

    i. Memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

    dicapai

    ii. Penjelasan guru tentang materi

    iii. Kegiatan pembelajaran

    iv. Metode dan alat peraga yang digunakan

    v. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

    vi. Cara menyapaikan konsep

    vii. Cara menggunakan alat peraga

    (2.) Aspek yang diobservasi siswa :

    i. Motivasi dalam mengikuti pembelajaran

    ii. Semangat siswa dalam bertanya

    iii. Keaktifan menjawab pertanyaan dari guru

    iv. Keberanian siswa dalam mengerjakan soal didepan papan tulis,Siswa yang

    aktif mengerjakan soal dipapan tulis dengan menggunakan alat peraga

    (termasuk yang tunjuk jari)

    v. Keaktifan siswa dalam mengerjakan evaluasi

    vi. Pemahaman siswa terhadap konsep yang berlanjut pada keterampilan

    siswa

    vii. Pemahaman siswa tentang konsep

  • 32

    d. Analisis Data dan Refleksi

    Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik

    analisis kritis dengan mendeskripsikan temuan data dan membandingkannya

    dengan indikator-indikator kinerja yang sudah ditentukan. Adapun indikator

    kinerja yang ditentukan apabila ada peningkatan jumlah siswa menguasai materi

    operasi penjumlahan bilangan bulat (pada kondisi awal) dan apabila ada

    peningkatan jumlah siswa yang mampu mengorganisasikan operasi penjumlahan

    bilangan bulat pada akhir siklus.

    3.4 Teknik dan alat pengumpulan data

    3.4.1 Teknik pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

    mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas 4 dalam mata pelajaran Matematika

    di SD Negeri Jumpulrejo 01, kota Salatiga setelah dilaksanakan model

    pembelajaran Number Head Together melalui mistar mobil mainan adalah:

    a. Observasi

    Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam

    penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi

    sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan

    kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Dalam

    menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi

    blangko pengamatan sebagai instrumen. Beberapa contoh kriteria observasi

    peningkatan hasil belajar dalam rangka PTK dapat dikemukakan sebagai berikut :

    (1.) Peningkatan perasaan puas para siswa

    (2.) Peningkatan perasaan ingin tahu pra siswa

    (3.) Peningkatan jumlah, jenisdan/mutu produk belajar yang dihasilkan siswa

    (4.) Peningkatan prestasi akademik konvensional

    (5.) Penurunan frekuensi terjadinya miskonsepsi terhadap materi belajar

    b. Tes

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

    kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal. Tes merupakan seperangkat

    rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

  • 33

    jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Tes digunakan untuk mengetahui

    sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan di akhir

    kegiatan pada tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek

    penelitian.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

    menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis,

    gambar maupun elektronik. Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh

    data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan Matematika siswa kelas 4 di

    SD Negeri Kumpulrejo 01 Kota Salatiga.

    3.4.2 Instrumen pengumpulan data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

    mengetahui tingkat pemahaman dan hasil belajar matematika siswa kelas 4 di SD

    Negeri Kumpulrejo 01 Kota Salatiga setelah menggunakan model pembelajaran

    Number Head Together berbantuan Mistar Mobil Mainan adalah:

    a. Lembar observasi

    Seperti yang kita ketahui bahwa pengamatan atau observasi adalah proses

    pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi

    penelitian. Data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penerapan

    pembelajaran dengan model Number Head Together melalui mistar mobil mainan

    terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SDN Kumpulrejo 01

    kota Salatiga. Maka dari itu, lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu

    lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Untuk lembar observasi

    aktivitas guru digunakan rentang skor 1-4 dengan 10 item. Skor maksimal dari

    kegiatan pengamatan pembelajaran yang dirancang yaitu 100. Kriteria yang

    ditetapkan berdasarkan skor tersebut dapat dikategorikan dalam tingkat ”kurang”

    jika skor hasil pengamatan 0 – 25, tingkat “cukup” jika skor hasil pengamatan 26

    – 50, tingkat “baik” jika skor hasil pengamatan 51 – 75, tingkat “sangat baik” jika

    skor hasil pengamatan 76 – 100. Adapun kisi-kisi lembar observasi tersebut dapat

    dilihat pada tabel berikut ini.

  • 34

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi observasi aktivitas guru

    No Indikator Skor Penilaian

    1 2 3 4

    1 Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti

    kegiatan belajar mengajar.

    2 Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

    3 Kejelasan dalam menyampaikan materi sebagai

    pengantar.

    4

    Kejelasan dalam menyampaikan cara kerja

    model pembelajaran kooperatif tipe Number

    Heads Together

    5 Kejelasan dalam menyampaikan aturan dalam

    kegiatan belajar mengajar.

    6 Kemampuan memberikan bimbingan dan arahan

    saat siswa melakukan kerja kelompok.

    7

    Kemampuan memberikan stimulus pada siswa

    untuk mengungkapkan pola pikir yang mereka

    pahami.

    8 Kemampuan merespon pola pikir yang

    diungkapkan oleh siswa.

    9 Kemampuan menanamkan konsep materi sesuai

    dengan kompetensi yang ingin dicapai.

    10 Kemampuan dalam memberikan arahan saat

    siswa merangkum.

    Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru pada

    tabel 3.2 sesuai dengan standar proses dan sintaks model pembelajaran Number

    Head Together.

  • 35

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi observasi aktivitas siswa

    No Indikator Skor Penilaian

    1 2 3 4

    1 Siswa tertarik dengan model pembelajaran

    kooperatif tipe Number Heads Together

    2 Semangat siswa dalam mengikuti kegiatan

    belajar mengajar.

    3 Siswa antusias dengan kegiatan belajar yang

    dilakukan.

    4 Pemahaman siswa dengan cara kerja

    pembelajaran yang dilakukan.

    5 Respon siswa dalam menanggapi bimbingan

    guru.

    6 Keaktifan siswa dalam bekerja kelompok.

    7 Keaktifan siswa dalam menyampaikan

    pemikiran.

    8 Kemampuan siswa memaparkan hasil kerja

    kelompok mereka.

    9 Kemampuan siswa dalam memberikan

    tanggapan atas kegiatan belajar yang dilakukan.

    10 Kemampuan siswa dalam membuat rangkuman.

    Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru pada tabel 3.3

    sesuai dengan standar proses dan sintaks model pembelajaran Number Head

    Together.

    c. Soal tes tertulis

    Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan

    ganda sejumlah 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman

  • 36

    siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus. Adapun

    kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 3.4

    Format kisi-kisi penulisan soal evaluasi Siklus I

    Standar

    kompetensi

    Kompetensi

    dasar Indikator Nomor soal

    5.

    Menjumlahkan

    dan

    mengurangkan

    bilangan bulat.

    5.2

    Menjumlahkan

    bilangan bulat

    Menunjukkan letak

    bilangan bulat pada

    garis bilangan.

    Menjumlahkan

    bilangan bulat positif

    dan positif.

    Menjumlahkan

    bilangan bulat positif

    dan negatif.

    Menjumlahkan

    bilangan bulat

    negatif dan positif

    Menjumlahkan

    bilangan bulat

    negatif dan negatif.

    1, 2, 3, 14

    4, 6, 7, 11

    8, 15, 19, 20

    5, 10, 12, 16

    9, 13, 17, 18

  • 37

    Tabel 3.5

    Format kisi-kisi penulisan soal evaluasi Siklus II

    Standar

    kompetensi

    Kompetensi

    dasar Indikator Nomor soal

    5.

    Menjumlahkan

    dan

    mengurangkan

    bilangan bulat.

    5.3

    mengurangkan

    bilangan bulat.

    Menuliskan lawan

    suatu bilangan

    Menuliskan

    pernyataan/kalimat

    pengurangan ke

    bentuk penjumlahan

    atau sebaliknya

    Mengurangkan

    bilangan bulat

    positif dan positif

    Mengurangkan

    bilangan bulat

    positif dan negatif.

    Mengurangkan

    bilangan bulat

    negatif dan positif

    Mengurangkan

    bilangan bulat

    negatif dan negatif.

    1, 2, 14, 20

    3, 4, 5

    6, 7, 8, 10,

    13

    11, 15, 19

    16, 18

    9, 12, 17

    3.5 Indikator kinerja

    Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil bila 80% siswa

    berhasil memperoleh nilai 65, yakni skor standar ketuntasan minimal (KKM)

    yang telah ditetapkan di awal tahun pelajaran 2012/2013.

  • 38

    3.6 Analisis Data

    Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif

    kualitatif dan deskripsi kuantitatif, karena data yang diperoleh akan di analisis

    adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (deskriptif kualitatif) dan berbentuk

    angka-angka (deskripsi kuantitatif). Untuk keperluan analisis data kualitatif

    diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data

    kuantitatif diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk uraian.

    Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis diskriptif

    komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1

    dan nilai tes setelah siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan

    analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap

    siklus.

    Analisis data kuantitatif

    Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Langkah

    pertama dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data mentah

    berdasarkan hasil belajar siswa baik pada pre test maupun post test. Penskoran

    adalah proses pengubahan jawaban-jawaban soal tes menjadi angka-angka.

    Angka-angka hasil penilaian tersebut selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk

    mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa dalam

    pembelajaran matematika. Dalam penelitian ini peneliti menghitung nilai dari

    setiap siswa dan menghitung rata-rata dari seluruh siswa.

    3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    Dalam pengumpulan data penelitian dibutuhkan instrument penelitian.

    Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

    itu valid. Instrument penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data dan

    pengolahan data, sebab instrument penelitian merupakan alat bantu pengumpulan

    dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti.

    3.7.1 Uji validitas Instrument

    Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan

    tidaknya suatu item menggunakan uji validitas instrument.

  • 39

    a) pengujian validitas konstrak (construct validity), pengujian ini dapat

    digunakan pendapat dari ahli. Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi

    tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu,

    maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. (Sugiono 2010:177)

    b) pengujian validitas isi (content validity), untuk instrument yang berbentuk test,

    dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi

    pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono 2010:182)

    Untuk melakukan uji validitas, metode yang dilakukan adalah dengan

    mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara

    keseluruhan. Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk melakukan pengujian

    validitas menurut Santosa dan Azhari (2005:248-249) adalah:

    1) mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur

    2) melakukan uji coba pada beberapa responden

    3) mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

    4) menghitung nilai korelasi antara nasing-masing skor butir jawaban dengan

    skor total dari butir jawaban. Langkah-langkah untuk menghitung nilai

    korelasi menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

    a) masukkan data pada sheet SPSS

    b) dari menu Analyze, pilih correlation, kemudia klik bivariates

    c) masukkan variabel pada kolom variabel, klik pilihan pearson

    d) klik ok

    3.7.2 Uji Reliabilitas Instrument

    Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatankan valid, maka tahap

    berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Menurut Santosa dan Azhari

    (2005:251), reabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur

    dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan.

    Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Pada program SPSS,

    metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, dimana suatu pertanyaan

    dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60. Adapun

    langkah–langkah dalam SPSS untuk mengetahui tingkat reliabelnya menurut

    Santosa dan Azhari (2005:251-252), adalah sebagai berikut:

  • 40

    1) Buka file data yang akan di uji

    2) Dari menu analyze, pilih menu scale, klik menu reliability analysis

    3) Masukkan variabel jawaban dalam kolom item. Klik list item labels

    4) Klik menu statistics, klik scales, dan scale item if deleted

    5) Klik continue

    6) Pada pilihan model klik alpha

    7) Klik ok

    3.7.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

    Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat

    kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin

    mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin

    sukar soal tersebut (Rahmah Zulaiha, 2008:14).

    Menurut Zulaiha (2008:15), Tingkat kesukaran soal pilihan ganda

    diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Keterangan:

    TK = Tingkat kesukaran soal pilihan ganda

    JB = Banyak siswa yang menjawab benar

    n = Banyak siswa

    Menurut Zulaiha (2008:14), tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori

    yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat

    kesukaran soal.

    TK < 0, 3 = Sukar

    0,3 ≤ TK ≤ 0,7 = Sedang

    TK > 0,7 = Mudah