18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Penelitian ini terdiri dari 1 variabel independen, 3 variabel kontrol dan 1 variabel dependen. Oleh sebab itu penelitian ini bersifat eksplanatif atau explanatory research. Ferdinand (2006) menjelaskan bahwa menurut metode eksplanasi bangunan teori yang dikembangkan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian yang bertujuan membangun proporsi dan hipotesis serta penelitian yang bertujuan menguji hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel yang lainnya. 3.2 Objek Penelitian Objek penelitian berupa variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah information asymmetry yang mempengaruhi tingkat pengembalian saham. Variabel dependen yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah return saham perusahaan yang termasuk kedalam indeks SRI-KEHATI. Variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16191/19/BAB III.pdf · Perusahaan tersebut memenuhi kelengkapan data berupa laporan keuangan ... yang berakhir tanggal

  • Upload
    lydien

  • View
    232

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan

menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Penelitian ini

terdiri dari 1 variabel independen, 3 variabel kontrol dan 1 variabel dependen.

Oleh sebab itu penelitian ini bersifat eksplanatif atau explanatory research.

Ferdinand (2006) menjelaskan bahwa menurut metode eksplanasi bangunan teori

yang dikembangkan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian yang

bertujuan membangun proporsi dan hipotesis serta penelitian yang bertujuan

menguji hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis sehingga

termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel

menyebabkan perubahan variabel yang lainnya.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian berupa variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

information asymmetry yang mempengaruhi tingkat pengembalian saham.

Variabel dependen yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah return saham

perusahaan yang termasuk kedalam indeks SRI-KEHATI. Variabel independen

47

yang digunakan dalam penelitian ini adalah information asymmetry, dan variabel

kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah SIZE, ROA, dan EPS.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI dari tahun 2010-2014.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2014). Menurut Ferdinand (2006) sampel merupakan subset

dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil

karena tidak mungkin untuk mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sebuah

sampel, oleh karena itu dibentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut

sebagai sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI, selama periode

2010-2014. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling.

Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling adalah metode

pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan

struktur penelitian, dimana pengambilan sampel dengan mengambil sampel

perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh penulis menurut ciri-ciri spesifik dan

48

karakteristik tertentu. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan

yang terdaftar di BEI dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI, dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Perusahaan harus sudah listing pada awal periode pengamatan (2010) dan

tidak delisting hingga akhir periode pengamatan (2014),

2. Perusahaan harus tergabung dalam indeks SRI-KEHATI selama 5 tahun

berturut-turut (konstan) mulai dari periode 2010-2014,

3. Perusahaan tidak melakukan stock split selama periode penelitian,

4. Perusahaan tersebut memenuhi kelengkapan data berupa laporan keuangan

selama periode penelitian,

Perusahaan yang tercantum dalam SRI-KEHATI yang menyajikan laporan

keuangan dan rasio secara lengkap sesuai dengan variabel yang akan diteliti

berdasarkan sumber yang digunakan yang berakhir tanggal 31 Desember.

Proses purposive sampling dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut

ini:

Tabel 3.1 Proses Purposive Sampling Penelitian

No Purposive Sampling Jumlah

1 Perusahaan yang tercantum dalam SRI-KEHATI periode 2010-

2014 25

2 Perusahaan yang tidak konsisten tercantum dalam SRI-

KEHATI 10

3 Perusahaan yang melakukan stock split selama periode 2010-

2014 5

Jumlah 10

49

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 10 perusahaan yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Kriteria tersebut digunakan untuk mengambil saham dan

laporan keuangan perusahaan yang termasuk dalam indeks SRI-KEHATI 2010-

2014 ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM

3 Bank Central Asia Tbk. BBCA

4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI

5 Bank Danamon Tbk BDMN

6 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI

7 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGAS

8 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA

9 United Tractors Tbk. UNTR

10 Unilever Indonesia Tbk. UNVR

Sumber: idx.co.id, diolah September 2015

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam sebuah penelitian terdiri dari dua yaitu jenis

data primer dan jenis data sekunder. Jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder yang merupakan data yang telah disediakan berupa data

keuangan, diantaranya laporan historis harga saham dan data pada laporan

keuangan yang terkait sesuai dengan karakteristik perusahaan yang dijadikan

variabel dalam penelitian ini, yaitu laporan keuangan, ukuran perusahaan, harga

saham dan rasio keuangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

50

yaitu data historis harga saham perusahaan yang tercantum dalam SRI-KEHATI

di www.finance.yahoo.com setiap akhir tahun pada tahun 2010-2014 dan laporan

keuangan perusahaan yang terdapat pada www.idx.co.id yang diterbitkan oleh

masing-masing perusahaan sampel pada periode 2010-2014.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan

cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen. Dalam hal ini, catatan atau

dokumen perusahaan yang dimaksud adalah laporan keuangan perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berisi informasi berkaitan dengan

variabel-variabel penelitian.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian merupakan suatu konsep yang memiliki nilai yang bervariasi,

yang dipilih dan kemudian diuji oleh peneliti. Terdiri dari tiga variabel antara

lain:

3.6.1 Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variable dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu

tingkat pengembalian saham (return saham). Return adalah hasil atau keuntungan

yang diperoleh dari kegiatan investasi. Secara umum return dapat berupa return

realisasi yaitu return yang telah terjadi dan return ekspektasi yaitu return yang

belum terjadi namun diharapkan akan terjadi diwaktu yang akan datang. Return

51

dapat berbentuk capital gain, capital gain merupakan selisih dari harga investasi

saat ini dengan harga periode yang lalu. Dalam penelitian ini, return saham

merupakan variabel dependen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara

matematis return saham dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑃𝑡−𝑃𝑡˗₁

Pt ˗₁ ................................................................................... 3.1

Keterangan:

Pt = harga penutupan saham sekuritas i pada periode t

Pt˗₁ = harga penutupan saham sekuritas i pada periode t˗₁ (sebelumnya)

3.6.2 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

lain dalam sebuah penelitian, variabel ini memiliki sifat mempengaruhi dan tidak

terpengaruh oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel independen yang

diteliti dalam mempengaruhi return saham (variabel dependen) adalah

information asymmetry (asimetri informasi).

a. Information Asymmetry (Asimetri Informasi)

Menurut Brigham (2010) ketidaksamaan informasi (asymmetric information/

information asymmetry) adalah asumsi dimana investor dan manajer memiliki

informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan dari pada

yang dimiliki oleh investor. Dalam mengukur besarnya information asymmetry

dapat menggunakan rumus bid-ask spread dengan data berdasarkan harga saham.

52

Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi saat bersedia membeli suatu

saham dan harga jual terendah saat bersedia untuk menjual saham tersebut. Bid-

ask spread merupakan cerminan dari transaksi atas kegiatan perdagangan yang

berdasarkan informasi. Dan merupakan bagian dari proses investasi dan

berdampak langsung terhadap kinerja suatu investasi.

Rumus dalam menghitung bid-ask spread sebagai berikut (Rahmawati dkk.,

2006):

𝐵𝑖𝑑 − 𝐴𝑠𝑘 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑 = (𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 −𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 )

𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 +𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑥 0,5 ................................................3.2

3.6 3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga

pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor

luar yang diteliti. Variabel kontrol ini dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh

variabel-variabel lain yang dapat mengganggu hubungan information asymmetry

terhadap return saham. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel

kontrol SIZE, return on asset (ROA) dan earning per share (EPS). Adapun

pengukuran masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Ukuran perusahaan (SIZE) adalah suatu skala pengklasifikasian besar kecilnya

perusahaan yang dapat diukur dengan total aktiva/besar harta perusahaan dengan

menggunakan perhitungan logaritma total aktiva. Besar atau kecilnya suatu

perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang

53

mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan

dengan operasinya (Ismail, 2004 dalam Triwulandari, 2013). Pada penelitian ini

ukuran perusahaan dihitung dengan skala rasio dimana pengukurannya

menggunakan logaritma natural dari total asset yang dapat dirumuskan sebagai

berikut:

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑕𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 ......................................................3.3

b. Return on Asset (ROA)

Menurut Kasmir (2014), return on investment atau return on asset merupakan

rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan. Return on asset juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas

manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu, return on investment

menujukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman

maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini berarti semakin kurang baik dalam

pengelolaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, demikian pula sebaliknya.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑅𝑂𝐴 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 .................................................................................3.4

c. Earnings Per Share (EPS)

Menurut Indra (2006), EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang

siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Dalam EPS terdapat

banyak informasi yang menunjukkan laba bersih perusahaan yang akan dibagikan

54

kepada semua pemegang saham. Menurut Kasmir (2014), rasio ini dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆𝑕𝑎𝑟𝑒 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎𝑕𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎

𝑆𝑎𝑕𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 ............................................3.5

Berikut adalah tabel 3.3 yang menunjukkan variabel-variabel penelitian beserta

definisi operasionalnya:

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Alat Pengukuran Skala

1 Return

Saham

(Y)

Return

merupakan

pengembalian

atas investasi

yang dilakukan.

Return dapat

berbentuk capital

gain, capital gain

merupakan selisih

dari harga

investasi saat ini

dengan harga

periode

sebelumnya.

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑃𝑡 − 𝑃𝑡˗₁

Pt˗₁

Rasio

2 Information

Asymmetry

(X1)

Perbedaan

informasi yang

dimiliki antara

pelaku pasar

modal. Dapat

diproksikan

dengan

menggunakan

rumus bid-ask

spread, yaitu

selisih harga beli

tertinggi dengan

harga jual

terendah.

𝐵𝑖𝑑 − 𝐴𝑠𝑘 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑 =

(𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)

𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 + 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑥 0,5

Rasio

3 SIZE

(X2)

SIZE merupakan

suatu skala

pengklasifikasian

besar kecilnya

perusahaan yang

dapat diukur

Rasio

55

dengan total

aktiva/besar harta

perusahaan

dengan

menggunakan

perhitungan

logaritma total

aktiva

𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

4 ROA

(X3)

ROA merupakan

perbandingan

antara pendapatan

bersih dengan

kekayaan

perusahaan,

sehingga

menunjukkan

tingkat

kemampuan

perusahaan dalam

mendapatkan

laba.

𝑅𝑂𝐴 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Rasio

5 EPS

(X4)

EPS adalah

pendapatan yang

akan diterima

oleh pemegang

saham yang

dihitung

berdasarkan

jumlah saham

beredar yang

dimiliki oleh

investor

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆𝑕𝑎𝑟𝑒

= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑎𝑕𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎

𝑆𝑎𝑕𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Rasio

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik deskriptif

dengan metode penelitian secara kuantitatif. Dalam melakukan uji ini penulis

menggunakan software Eviews 7.

56

3.7.2 Analisis Regresi Berganda Model Panel Data

Secara umum model analisis regresi adalah studi yang dilakukan untuk

menganalisis pengaruh atau ketergantungan satu variabel dependen terhadap

beberapa variabel independen. Hasil yang didapatkan dari analisis regresi adalah

koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen. Koefisien tersebut

didapat dengan cara memprediksi nilai dari masing-masing variabel independen

dengan suatu persamaan. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

𝑌 = 𝛼+𝛽1𝑋1+𝛽2𝑋2+𝛽3𝑋3+𝛽4𝑋4+ е ...........................................................................3.6

Keterangan:

Y = Return Saham

𝛼 = Konstanta

𝛽1−𝛽4 = Koefisien regresi

X₁ = Information asymmetry

X₂ = SIZE

X3 = ROA

X4 = EPS

e = Error Term, tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

Pembuktian model yang diajukan pada penelitian ini menggunakan data panel

dalam Eviews dengam menggunakan Eviews 7. Eviews adalah program komputer

yang digunakan untuk mengolah data statistik dan data ekonometrik, Eviews

merupakan alat analisis yang tepat untuk mengolah data panel. Teknik yang

57

paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah dengan cara

mengkombinasikan data time series dan cross section dengan metode OLS. Ada

tiga pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan panel

data (Winarno, 2009), yaitu:

1. Pooled Least Squares (Common Effect)

Teknik ini menggabungkan data time series dan cross section, hal ini diperlukan

untuk membentuk suatu kesatuan pengamatan. Langkah-langkah estimasi model

Common Effect dengan Eviews (Winarno, 2009), adalah:

a. Dari jendela data panel klik Quick-Estimate Equation

b. Pada bingkai Dependent Variabel, tuliskan variabel dependen penelitian

c. Pada bingkai Common Coeficient, tuliskan variabel independen penelitian

d. Pada bingkai Intercept dengan mengklik pilihan Pooled Least Squares

2. Fixed Effect Model

Terdapat beberapa variabel yang tidak masuk kedalam persamaan model yang

dapat memungkinkan adanya Intercept yang berubah untuk setiap individu dan

waktu. Langkah-langkah estimasi model Fixed Effect dengan menggunakan

Eviews (Winarno, 2009), adalah:

a. Dari jendela data panel klik Quick-Estimate Equation

b. Pada bingkai Dependent Variabel, tuliskan variabel dependen penelitian

c. Pada bingkai Common Coeficient, tuliskan variabel independen penelitian

d. Pada bingkai Intercept dengan mengklik pilihan Fixed Effect

58

3. Random Efffect Model

Perbedaan antara individu dan waktu diakomodasi lewat error. Teknik ini

memperhitungkan bahwa error berkorelasi sepanjang time series dan cross

section. Langkah-langkah dalam estimasi dengan Random Effect (Winarno,

2009), adalah:

a. Dari jendela data panel klik Quick-Estimate Equation

b. Pada bingkai Dependent Variabel, tuliskan variabel dependen penelitian

c. Pada bingkai Common Coeficients, tuliskan variabel independen penelitian

d. Pada bingkai Intercept dengan mengklik pilihan Random Effect

Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan model terbaik menggunakan dua

langkah, sebagai berikut:

1. Langkah pertama: Uji Chow (Pool vs Fixed Effect)

Uji Chow digunakan untuk menentukan model yang akan digunakan Pooled

Least Square atau Fixed Effect. Rumus uji Chow-Test (Pool vs Fixed Effect)

sebgai berikut:

𝑌 = 𝛼+𝛽1𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑋2𝑖𝑡+𝛽3𝑋3𝑖𝑡+𝛽4𝑋4𝑖𝑡 + 𝑒𝑖𝑡 .............................................. 3.7

Keterangan:

i = Unit Cross Sectional

t = time identifier atau time series

59

Langkah-langkah dalam uji Chow dengan Eviews yaitu kllik View Fixed/Random

Effect Testing, kemudian pilih Redundant Fixed Effect. Hasil pengujian yang

dilakukan menggunakan Cow-Test atau Likelihood Ratio Test, yaitu:

a. Jika Ho diterima, maka model menggunakan Pool (Common)

b. Jika Ho ditolak, maka model menggunakan Fixed Effect (dilanjutkan ke

langkah ke dua)

2. Langkah Kedua: Uji Hausman (Random Effect vs Fixed Effect)

Uji Hausman digunakan untuk memilih antara Fixed Effect atau Random Effect,

uji Hausman didapatkan melalui Command Eviews yang terdapat pada direktori

panel (Winarno, 2009). Langkah-langkah dalam uji Hausman pertama klil View-

Fixed/ Random Effect Testing, lalu pilih Hausman Test. Hasil pengujian yang

dilakukan menggunakan uji Hausman (Random effect vs Fixed Effect), yaitu:

a. Jika Ho diterima, maka model menggunakan Random Effect.

b. Jika Ho ditolak, maka model menggunakan Fixed Effect.

3.8 Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen, yaitu

information asymmetry, SIZE, ROA dan EPS terhadap variabel dependen yaitu

tingkat pengembalian saham. Untuk menguji signifikasi pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara parsial maupun

secara bersama-sama dilakukan dengan Koefisien Determinasi (R²), uji parsial

(uji t), dan uji simultan (uji F).

60

3.8.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) adalah hubungan keterkaitan antara dua variabel atau

lebih. Hasil korelasi positif mengartikan bahwa semakin besar nilai variabel 1

menyebabkan makin besar pula nilai variabel 2. Korelasi negatif mengartikan

bahwa makin besar nilai variabel 1 makin kecil nilai variabel 2. Sedangkan

korelasi nol mengartikan bahwa tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua

variabel.

Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai 1. Semakin mendekati nol, maka

semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel

dependen. Sedangkan jika koefisien determinasi mendekati satu maka dapat

dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel

independen terhadap variabel dependen. Menurut Disman (2010) dalam

Berlyawan (2015) koefesien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑅² = β1∑X1Y+β2∑X2Y+β3∑X3Y+β4∑X4Y

∑𝑌² ...................................................................3.8

Keterangan:

𝛽1−β4: Koefisien Regresi Berganda Variabel X1-X4

X₁ = Information asymmetry

X₂ = SIZE

X3 = ROA

X4 = EPS

Y = Return Saham

61

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,001 – 0,200 Sangat Lemah

0,201 – 0,400 Lemah

0,401 – 0,600 Cukup Lemah

0,601 – 0,800 Kuat

0,801 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Triton, (2006)

3.8.2 Uji Parsial (Uji-t)

Uji t adalah jenis pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh pengaruh variabel independen dapat menerangkan variabel dependen secara

individual. Uji t dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan

analisis (α) 5%, derajat kebebasan (degree of freedom) yang digunakan adalah

df1= n-k. Taraf nyata inilah yang akan digunakan untuk mengetahui kebenaran

hipotesis. Nilai t dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑡=𝑋−μ𝑆/√𝑛 ....................................................................................................... 3.10

Keterangan :

X = Rata-rata Hitung Sampel

μ = Rata-rata Hitung Populasi

S = Standar Deviasi Sampel

n = Jumlah Sampel

62

Formula hipotesis:

Ho :Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara parsial

berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.

Ha :Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.

3.8.3 Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang digunakan berpengaruh secara bersama-sama terhadap satu variabel

dependen (Ghozali, 2005). Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama memengaruhi variabel dependen

secara signifikasi. Uji F dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat

kesalahan analisis (α) = 5% derajat bebas pembilang df1=(k-1) dan derajat bebas

penyebut df2=(n-k), k merupakan banyaknya parameter (koefisien) model regresi

linier dan n merupakan jumlah pengamatan. Menurut Santoso (2004) dalam

Berlyawan (2015) nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐹 = 𝑅2𝑘1−𝑅2𝑛−𝑘−1 ....................................................................................... 3.9

Keterangan:

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas

R2 = Koefisien determinasi

63

Formula hipotesis:

Ho : Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara simultan

berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.

Ha : Information asymmetry, SIZE, ROA, dan EPS secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika F hitung < F tabel, maka variabel independen secara simultan

berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (H0 diterima).

b. Jika F hitung > F tabel, maka variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (H0 ditolak).

Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan adalah:

a. Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima.

b. Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak.