Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif yang analisis penelitiannya data-data numerikal atau angka
dengan menggunakan metode statistik (Sugiyono,2013).
3.1.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
eksperimental sesungguhnya (True Experimental Research). Penelitian
eksperimen sesungguhnya terdiri dari perlakuan kontrol (tanpa pemanasan) dan
perlakuan kelompok (perlakuan dengan pemanasan atau oven) serta sampel yang
digunakan dalam penelitian diambil secara random dari suatu populasi. Pada
penelitian ini menggunakan desain penelitian posttest only control design
(Sugiyono,2013).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan (ITP)
dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang di Jl. Raya
Tlogomas No. 246 Malang, Jawa Timur. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
8-14 Oktober 2018.
20
3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kulit kopi Arabika yang
berwarna merah atau masak dari Desa Tawangargo, Kec. Karangploso, Malang.
3.3.2 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yaitu
pengambilan sampel dengan cara random atau secara acak. Teknik simple random
sampling seperti ini dilakukan bila dalam populasi dianggap homogen.
3.3.3 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah teh kulit kopi Arabika.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Jenis Variabel
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu, variabel bebas, variabel terikat,
dan variabel kontrol. Adapun ketiga variabel tersebut adalah:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi suhu pengeringan yang
terdiri dari suhu 40o, 50o, dan 60oC menggunakan metode oven selama 12 jam.
2. Variabel Terikat
Varaiabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar antioksidan dan
organoleptik pada teh kulit kopi Arabika yang meliputi warna, rasa, dan aroma.
3. Variabel Kontrol
Varaiabel kontrol dalam penelitian ini adalah tingkat warna kematangan
kulit kopi Arabika yang berwarna merah dan umur panen kulit kopi Arabika.
21
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Pelaksanaan penelitian agar tidak terjadi kesalahan makna dalam setiap
variabel maka perlu didefinisikan tiap variabel yang digunakan dalam penelitian
ini. Adapun definisi operasional variabel sebagai berikut.
1. Suhu pengeringan dalam penelitian ini menggunakan suhu pengeringan
oven dengan suhu 400C, 500C, dan 600C. Penentuan perlakuan ini
berdasarkan pendapat Purnomo (2016) menyatakan bahwa suhu
pengeringan yang baik adalah berkisar 30- 900C tetapi suhu terbaik untuk
pengeringan sebaiknya tidak melebihi 600C.
2. Uji kadar antioksidan teh kulit kopi Arabika dalam penelitian ini
menggunakan metode DPPH. Bagian buah kopi yang digunakan untuk
penelitian adalah kulit buah dan daging buah. Kulit kopi yang digunakan
adalah kulit kopi jenis Arabika.
3. Uji Organoleptik dalam penelitian ini mencakup uji parameter warna,
aroma, dan rasa dari teh kulit kopi Arabika. Pengujian ini menggunakan
angket kesukaan yang akan diisi oleh panelis.
4. Tingkat kematangan buah kopi ditandai dengan warna merah pada buah
kopi. Hal ini berdasarkan pendapat dari Subandi (2011) menyatakan bahwa
kopi dikatakan sudah masak apabila warna kulit kopi berwarna merah.
Umur panen kulit kopi Arabika dalam satu tahun satu kali. Buah kopi akan
masak pada kurang lebih 12 bulan.
22
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan Penelitian
3.5.1.1 Alat dan Bahan Penelitian Pengeringan Kulit Kopi
Alat
1. Oven 3 buah
2. Gunting 3 buah
3. Pisau 3 buah
4. Nampan 3 buah
5. Talenan 3 buah
Bahan
1. Kulit kopi Arabika
3.5.1.2 Alat dan Bahan Penelitian Pembuatan Teh Kulit Kopi
Alat
1. Penangas air 1 buah
2. Saringan 2 buah
3. Gelas plastik 6 buah
4. Baskom 1 buah
5. Hotplate 1 buah
6. Corong 1 buah
7. Timbangan 1 buah
Bahan
1. Kulit Kopi Arabika
23
3.5.1.3 Alat dan Bahan Penelitian Uji Kadar Antioksidan
Alat
1. Spektrofotometer 1 buah
2. Vortex 1 buah
3. Labu takar 1 buah
4. Gelas ukur 1 buah
5. Pipet 1 buah
6. Gelas kimia 1 buah
7. Erlenmeyer 1 buah
8. Spatula 1 buah
9. Kuvet 1 buah
10. Timbangan analitik 1 buah
Bahan
1. Kulit kopi Arabika yang sudah dikeringkan
2. Kertas label
3. Air
4. Metanol
5. DPPH
6. Tisu
7. Aluminium oil
8. Aquades
24
3.5.2 Rancangan Percobaan
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Rancangan ini merupakan rancangan yang dilakukan secara acak pada
setiap percobaan sehingga semua memiliki kesempatan yang sama setiap
perlakuannya. Sampel pada penelitian ini adalah teh kulit kopi Arabika dengan
berbagai suhu pengeringan.
Menurut Hanafiah (2010) cara menentukan jumlah ulangan sebagai berikut:
(t-1) (r-1) ≥ 15
(4-1) (r-1) ≥ 15
3 (r-1) ≥ 15
3r-3 ≥ 15
3r ≥ 15+3
3r ≥ 18
r = 6 (ulangan sebanyak 6 kali)
n = t x r
= 4 x 6
= 24
Keterangan:
t = jumlah perlakuan
r = jumlah ulangan
n= jumlah sampel
(t-1) (r-1) ≥ 15
25
Denah rancangan acak lengkap ini menggunakan 4 perlakuan dan 6 kali
ulangan. Penempatan petak ini dilakukan dengan sistem lotere secara manual.
Denah rancangan acak lengkap dijelaskan pada gambar 3.5.2 sebagai berikut.
P0U2 P2U2 P0U5 P1U3
P0U4 P0U3 P2U6 P3U6
P2U1 P3U5 P2U5 P1U4
P3U3 P2U4 P1U5 P0U6
P3U2 P0U1 P3U1 P2U3
P1U6 P1U1 P3U4 P1U2
Gambar 3.5.2 Denah rancangan acak lengkap (RAL)
Keterangan:
P1 = Teh kulit kopi dengan suhu 40oC
P2 = Teh kulit kopi dengan suhu 50oC
P3 = Teh kulit kopi dengan suhu 60oC
P0 = Teh kulit kopi tanpa perlakuan
U = Ulangan
3.5.3 Pelaksanaan dan Alur Penelitian
3.5.3.1 Tahap pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan bulan September 2018 di Desa
Tawangargo, Krangploso Malang. Sampel yang diambil kulit kopi Arabika yang
matang.
3.5.3.2 Tahap Pengeringan Kulit Kopi Arabika
1. Menyiapkan kulit kopi Arabika yang matang.
2. Meletakkan kulit kopi Arabika di dalam nampan.
26
3. Mengeringkan kulit kopi Arabika menggunakan oven dengan berbagai suhu
pengeringan 40, 50, 60oC selama 12 jam.
3.5.3.3 Tahap Pembuatan Teh Kulit Kopi Arabika
1. Memasukkan kulit kopi yang sudah dikeringkan ke dalam air mendidih
dengan suhu 700C kemudian menuangkan ke dalam cangkir yang terisi
bahan selama 10 menit sesuai dengan prosedur SNI 3836-2013.
2. Mengaduk kulit kopi dengan rata sehingga homogen dengan air.
3.5.3.4 Penentuan Uji Kadar Antioksidan
1. Melarutkan serbuk DPPH sebanyak 1,182 mg ke dalam 50 ml metanol
2. Memipet 1 ml 0,1 mp DPPH dan menambah 1 ml senyawa uji
3. Mengencerkan dengan metanol 5 ml
4. Mencampurkan larutan dengan vortek 10 detik
5. Menginkubasi larutan pada suhu 37oC selama 20 menit selama proses ini
larutan DPPH radikal akan berwarna ungu menjadi kuning pucat.
6. Mengukur penurunan absorbansi ini dengan spektrofotometer UV pada
gelombang 517 nm (As)
7. Menggunakan larutan blanko yang terdiri dari 33,33 metanol dalam 1 ml
DPPH dan mengukurnya pada panjang gelombang yang sama (Ab).
Menghitung kadar penghambatan radikal dengan rumus:
% kadar antioksidan = 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑥 100%
(Sahar, 2016).
3.5.3.5 Penentuan Uji Organoleptik
Pada pengujian organoleptik meliputi warna, aroma, dan rasa dilakukan
27
dengan menggunakan alat indera manusia. Pengujian ini menggunakan angket
yang akan diisi oleh panelis. Panelis adalah sekelompok orang yang menilai atau
memberikan pendapat mengenai teh kulit kopi. Panelis yang ikut dalam penilaian
merupakan panelis yang menyukai rasa teh dan kopi. Pengujian dilakukan
sebanyak 20 panelis semi terlatih yaitu orang yang dilatih sebelumnya untuk
mengetahui sifat-sifat tertentu. Skala kesukaan pada teh kulit kopi yaitu 1 sampai
5. Penilaian sangat suka bernilai 5, suka bernilai 4, netral bernilai 3, tidak suka
bernilai 2 dan sangat tidak suka bernilai 1. Adapun syarat panelis sesuai dengan
SNI 01-2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik sebagai berikut.
1. Panelis tertarik pada uji organoleptik dan mau berpartisipasi.
2. Panelis harus memiliki badan yang sehat, tidak buta warna, tidak memiliki
penyakit THT, dan tidak ada gangguan psikologis.
3. Panelis tidak sedang mengalami sakit mata dan influenza.
4. Panelis tidak mengkonsumsi makanan pedas sebelum pengujian
organoleptik.
5. Panelis tidak memiliki alergi terhadap makanan dan tidak memolak pada
makanan yang akan di ujikan.
6. Panelis tidak sedang memakai lipstik saat pengujian berlangsung.
7. Panelis tidak dianjurkan minum minuman yang memiliki rasa 1 jam
sebelum pengujian makanan.
8. Panelis dianjurkan menetralkan mulut dengan minum air putih sebelum dan
sesudah melakukan uji organoleptik parameter rasa.
9. Panelis harus konsisten dalam pengambilan keputusan.
28
3.5.3.6 Alur Penelitian
Gambar 3.5.3.6 Alur Penelitian
3.6 Metode Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi secara
langsung oleh peneliti yaitu mengamati proses dan keadaan yang sedang
berlangsung (Sugiyono, 2013). Observasi dilakukan di laboratorium pada proses
Kulit Kopi Arabika
Pemotongan
Pengeringan
Penyaringan
Penyeduhan
Kontrol (tanpa pemanasan)
9
Suhu 40oC
Suhu 50oC
Suhu 60oC
Analisis Data
Pengumpulan
Data
Uji Kadar Antioksidan + Uji Organoleptik
Sumber Belajar
Biologi
29
uji kadar antioksidan dan organoleptik pada teh kulit kopi Arabika. Pada
pengamatan organoleptik dilakukan dengan angket yang diisi oleh panelis.
3.6.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah
dalam mengumpulkan data suatu penelitian. Peneliti melakukan pengujian kadar
antioksidan organoleptik teh kulit kopi Arabika di laboratorium untuk
mendapatkan suatu data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket. Angket ini digunakan untuk mencatat hasil uji pengujian organoleptik teh
kulit kopi Arabika dengan parameter warna, rasa, dan aroma yang akan diisi oleh
sekelompok panelis. Menurut Djohar (1987) menyatakan bahwa hasil penelitian
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi jika telah dilakukan
pengkajian sebagai berikut:
1. Kejelasan potensi
2. Kejelasan informasi yang diungkap
3. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
4. Kejelasan sasaran
5. Kejelasan pedoman eksplorasi
6. Kejelasan perolehan yang diharapkan
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitin ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif yaitu berupa angka atau data kadar antioksidan dan uji
organoleptik. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan uji normalitas dan
uji homogenitas, dan dilanjutkan dengan uji analisis varian satu arah (One Way
30
Anova) untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari perlakuan yang
diberikan. Untuk mengetahui perlakuan antar kelompok dan perlakuan yang
paling baik dilakukan uji Duncan (Beda Nyata Terkecil).
1. Uji Normalitas adalah uji yang digunakan untuk menentukan sejumlah data
pada suatu kelompok apakah sebaran data normal atau tidak.
2. Uji Homogenitas adalah uji yang digunakan untuk pengujian mengenai
sama tidaknya variasi dua buah distribusi atau lebih. Untuk memastikan
apakah asumsi data sudah dipenuhi atau belum.
3. Uji One Way Anova untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari
perlakuan yang diberikan (Jonathan, 2017). Analisis varian satu jalur adalah
teknik statistika parametrik untuk menguji perbedaan beberapa kelompok
rata-rata yaitu terdapat satu variabel bebas yang dibagi dalam beberapa
kelompok dan satu variable terikat (Widiyanto, 2013).
4. Uji Duncan
Uji Duncan dilakukan setelah uji One Way Anova. Uji Duncan adalah uji
lanjutan one way anova dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan lebih
jauh perlakuan antar kelompok dan perlakuan yang paling baik dilakukan.