Upload
trandat
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
28
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan
Kecamatan Buahbatu Kota Bandung
Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kecamatan Buahbatu Kota Bandung yang berkaitan dengan
Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi
permasalahan pelayanan Kecamatan Buahbatu, yaitu permasalahan pada
tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional.
Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Buahbatu dapat
didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan
Buahbatu sebagai berikut :
1. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Public pada SKPD termasuk
Kecamatan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2015 = 82.30.
2. Belum optimlanya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan ditandai dengan
nilai AKIP Kecamatan Tahun 2015 sebesar 64.
3. Belum optimalnya opini keuangan SKPD, dengan penilaian WDP (Wajar
Dengan Pengecualian)
Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian /
Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Buahbatu dapat
diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Buahbatu,
sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pelaksanaan tertib adminsitrasi Kelurahan
2. Belum optimalnya ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan
maklumat pelayanan
3. Belum optimalnya Realisasi program dan kegiatan pembangunan fisik
dan non fisik hasil musrenbang Kecamatan
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
29
4. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat
Kecamatan
5. Rata-rata peningkatan swadaya murni masyarkat sebesar (data tahun
2015 = Rp. 102.335.000.00.-)
6. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD
7. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008
8. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah
9. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan
10. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam
penanganan kebencanaan masih rendah
11. Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode
swakelola)
Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari
pelayanan Sekretariat Daerah, sebagai berikut
1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;
2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program
dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung
3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam
membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan
Buahbatu sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas
pokok dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah adalah faktor internal dan eksternal Kecamatan
Buahbatu, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan
Buahbatu Kota Bandung antara lain :
1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan
tugas dan belum sesuai dengan beban kerja.
2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah
mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
30
3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan
kinerja.
4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam
suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.
Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja
Pemerintah Kecamatan Buahbatu Kota Bandung adalah :
1. pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah tidak sepenuhnya
didukung oleh pembinaan dari dinas teknis dan (personil, peralatan,
pembiayaan dan dokumentasi (P3D).
2. Kurang SDM di tingkat kewilayahan
Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-
isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Buahbatu Kota
Bandung dalam kurun waktu 2014-2018, adalah sebagai berikut :
1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)
Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat
menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah
sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak
dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus
menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di
masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan
perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa
mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di
tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah
peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang
bersih dari KKN.
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
31
2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah
Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima
(services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai
kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur,
penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap
manajemen standar pelayanan minimal public services and public
complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam
kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan
sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih
menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali
paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber
daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen
pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan
efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-
sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN).
Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Buahbatu dalam
makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan,
penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana,
bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh
aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna
mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public
service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.
3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik
Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good
governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata
kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
32
dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik.
Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh
unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan
penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem
peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai
dengan tuntutan perkembangan jaman.
Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada
pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan
Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder,
LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan
tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.
Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu
melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih
menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya,
melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali
pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system,
perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.
4. Pengelolaan Keuangan dan Barang
Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama
dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu
manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang
strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan.
Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan
kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada
pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja
(Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).
Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system)
merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good
governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya
adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
33
akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau
pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut
adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan
konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public
accountability).
Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu :
perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian
(termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan.
Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan
aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah
dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1)
Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut
barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah
dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan
barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan
informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014 – 2018
yaitu :
Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :
Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota
Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan
“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG
UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
34
batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga
sekarang.
Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi
daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan
kesejahteraan warga Kota Bandung.
Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana kualitas
lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran
dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu
kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air,
dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta
ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap
berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.
Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada
pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat
memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi.
Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan
kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan
sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat.Masyarakat sejahtera
tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan
juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan dalam artinya yang sejati
adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan
seseorang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi
dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan
mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah,
adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah
adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna.
Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri
yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas
kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.
Misi Kota Bandung Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari
Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
35
sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun
dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan
dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang menjadi pertimbangan
dalam penyusunan misi ini adalah : Manusia yang berdaya saing,
ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur
berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan
kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang
garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana
memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri
dari:
1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang, pembangunan
infrastruktur, dan fasilitas publik yang berkelanjutan (sustainable) dan
nyaman.
2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan
melayani.
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.
Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2014-
2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan
Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
36
Tabel 3.1
Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
No. Aspek Indikator
1 BANDUNG RESIK 1. Bebas Sampah dalam 2 Tahun
2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun
3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3 Tahun
4. Bebas Macet dalam 4 Tahun
2 BANDUNG NYAMAN 1. Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW
2. Penyediaan sarana air bersih
3. Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni
4. Bantuan 100 juta/RW/tahun
5. Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun
6. Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun
3 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan
2. Ambulance gratis
3. Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa
4. Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam
4 BANDUNG SEJAHTERA
1. Menciptakan 100.000 wirausahawan
2. Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru
3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun
4. Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah
5. Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg
Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
37
Gambar 3.1 Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013
Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kecamatan
Buahbatu bersama stakeholder untuk turut mewujudkannya,
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Buahbatu
untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota
2014 2015 2016 2017 2018
Asuransi Kesehatan
Ambulance gratis
Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa
Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam
Sarana olahraga/taman bermain di
setiap RW
Penyediaan sarana air bersih
Perbaikan 10.000 rumah tidak layak
huni
Bantuan 100 juta/RW/tahun
Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun
Bantuan 100 juta/karang taruna
kelurahan/tahun
Menciptakan 100.000
wirausahawan
Menciptakan 250.000 lapangan
pekerjaan baru
Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun
Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah
Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg
Bandung Sehat
Bandung Nyaman
Bandung Sejahtera
Bandung Resik
Bebas Sampah : 2 thn
Bebas Banjir : 3 thn
Jalan Mulus & Caang : 3 thn
Bebas Macet : 4 thn
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
38
Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan Stakeholder di
lingkungan Kecamatan Buahbatu dan Kota Bandung pada umumnya.
Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002
Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju
Bandung Juara telah mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335
(tiga ratus tiga puluh lima) Program / Kegiatan untuk mewujudkan
Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota /
Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Buahbatu Kota
Bandung, adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung Juara yang
digagas oleh Walikota Bandung secara lengkap sebagaimana terlampir,
adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung Juara adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rencana Aksi Menuju Bandung Juara
No. KELOMPOK KERJA JUMLAH KEGIATAN / RENCANA
AKSI
1
2
3
4
5 6
7
8
9
10
11 12
13
14
15
16 17
18
19
20
21 22
23
KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG
KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA
KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG
KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU
KELOMPOK KERJA BANDUNG AMAN (MASALAH SOSIAL)
KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG
KELOMPOK KERJA KOTA KREATIF BANDUNG
KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA BUDAYA
KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY
KELOMPOK KERJA KOLABORASI BANDUNG KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA
KELOMPOK KERJA REVITALISASI BANDUNG
KELOMPOK KERJA REFORMASI PENDIDIKAN
KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG
KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK
KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA MUSIK/FILM
KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA DESAIN
KELOMPOK KERJA INDEX KEBAHAGIAAN (INDEX OF
HAPINNES) BANDUNG
KELOMPOK KERJA PUBLIC RELATION BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI DEKRANASDA
BANDUNG
24
11
18
30
11 7
16
15
13
22
21 15
14
14
6
21 12
15
7
5
8 9
6
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
39
24 KELOMPOK KERJA REFORMASI PKK BANDUNG
KELOMPOK KERJA KESEHATAN
KELOMPOK KERJA BANDUNG TO WTP
15
Jumlah 335
Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2013
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun
2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-
2014 bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 adalah
”Terwujudnya sistem politik yang demokratis, Pemerintahan yang
Desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta
keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber
daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014
yaitu Menetapkan Kebijaksanaan Nasional dan Memfasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya :
a. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam
negeri yang demokratis;
b. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum;
c. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan
yang desentralistik;
d. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan
antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan
pembangunan secara berkelanjutan;
e. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat
dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta
f. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
40
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang
aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan
lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf
nasional. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis meliputi kajian fungsi, kedudukan, kebijakan dan strategi
perencanaan tata ruang.
RTRWK berfungsi sebagai :
a. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta
b. acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan
masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun
program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang
kota.
Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi :
a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;
b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;
c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor,
antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;
d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
e. penataan ruang kawasan strategis kota.
Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana
dimaksud terdiri atas:
a. kebijakan dan strategi struktur ruang;
c. kebijakan dan strategi pola ruang; dan
d. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota.
Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:
a. perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam
menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan
jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
41
Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional;
b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan
prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan
terkendali; dan
c. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan
prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.
Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif
dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota
perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan
Nasional meliputi:
a. mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Bandung Barat dan
wilayah Bandung Timur
b. membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani oleh 1
(satu) SPK;
c. mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata;
d. menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan sesuai
skala pelayanannya; dan
e. menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan dengan
fungsi dan kapasitas jaringan jalan.
Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan
sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang
terpadu dan terkendali meliputi:
a. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan
masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi;
b. mengawasi fungsi dan hirarki jalan;
c. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan
pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta
menghilangkan gangguan sisi jalan;
d. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal yang
terpadu;
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
42
e. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan pusat-
pusat kegiatan;
f. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun
terminal di batas kota dengan menetapkan lokasi yang dikoordinasikan
dengan Pemerintah Daerah yang berbatasan; dan
g. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem transportasi
kota.
Kebijakan pola ruang kota terdiri atas:
a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung;
b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.
Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan
lindung meliputi:
a. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di
Kawasan Bandung Utara;
b. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan
kota;
c. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau
kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan
sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari
bahaya longsor dan erosi;
d. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam
bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel
kereta api;
e. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi
izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang
terbuka hijau;
f. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya
yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur,
bentuk, dan wujud arsitektural;
g. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
43
Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan
perencanan tata ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut akan
diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan
dapat diarahkan. Dalam kebijakan Kebijakan struktur ruang kota untuk
mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam
menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa
yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan,
perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan Bandung sebagai
kota jasa menjadi perhatian penting.
Hal ini sejalan dengan perencanaan di tingkat Provinsi Jawa Barat
berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan
Bupati/Walikota di Provinsi Jawa Barat Nomor : 912/05/Bapp/2010,
bahwa dalam Pendekatan Tematik Kewilayahan Kota Bandung bersama
Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya termasuk dalam
kota dengan tema pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif.
3. 5. Penentuan Isu-Isu Strategis Kecamatan Buahbatu Kota Bandung
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Pemerintah
Kecamatan Buahbatu Kota Bandung dituntut lebih responsif, kreatif dan
inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik ditingkat lokal,
regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu
memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi
kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan
menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan
perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan
sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Memperhatikan isu– isu dan permasalahan pembangunan yang
dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju
good governance and clean government sehingga akan berdampak pada
kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah
pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
44
pada tahun 2014 - 2018 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan
isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan
yang dihadapi antara lain :
1) Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima.
2) Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan.
3) Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM
untuk meningkatkan kemampuannya.
4) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan
TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen.
5) Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan
Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara
komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam
RTRW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang,
indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan
program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas
pokok dan fungsi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung, sebagai berikut :
1) Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien,
dan transparan.
2) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan
TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas.
3) Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan
Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
4) Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan
pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat
5) Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai
dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada
Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis
dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi
yang menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
45
dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis
adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan,
akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis Pemerintah
Kecamatan Buahbatu Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Kecamatan Buahbatu Kota Bandung
dan Dinamika Lingkungan Strategis
No. Tupoksi Isu Strategis
1.
2.
1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik) Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat
menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah. Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah
peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.
2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima
(services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Buahbatu dalam
Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Buahbatu
2014-2018
46
3.
4.
makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform)
dalam rangka mewujudkan good governance.
3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good
governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure
pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.
Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.
Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui
penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.
4. Pengelolaan Keuangan dan Barang Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama
dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).
Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya
adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan
internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).
Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.