Upload
agung-suharmanto
View
219
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
baik baik saja
Citation preview
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan
1. Nikel Klorida (NiCl2.6H2O)
Fungsi : sebagai bahan yang akan dianalisis.
A. Sifat Fisika :
1. Titik didih : 1783 °C
2. Berbentukpadat
3. Berat molekul : 237,71 gr/mol
4. Massa jenis : 3,55 (air = 1)
5. Berwarna hijau
B. Sifat Kimia :
1. Larut dalam air dingin
2. Larut dalam alkohol
3. Reaktifdenganasam
4. Tidak cocok dengan peroksida dan kalium
5. Tidak korosifpada material gelas
(Sciencelab, 2015a)
2. Dimetilglioksima 1%
Fungsi : sebagai reagensia spesifik
A. Sifat Fisika :
1. Berbentuk padat, berwarna putih
2. Berat molekul : 116,12 g/mol
3. Titik lebur : 239 °C
4. Tidak berbau
5. Berbentuk kristal
B. Sifat Kimia :
1. Larut dalam metanol
2. Larut dalam dietil eter
3. Larut dalam aseton
4. Tidak larut dalam air dingin
5. Reaktif dengan oksidator dan reduktor
(Sciencelab, 2015b)
3. Asam Klorida (HCl) 0,4 N
Fungsi : sebagai katalis dalam reaksi
A. Sifat Fisika :
1. Titik didih : 100 °C
2. Specific Gravity : 1
3. Tekanan uap : 2,3 kPa
4. Densitas uap : 0,62
5. Berbentuk cairan
B. Sifat Kimia :
1. Larut dalam air dingin
2. Larut dalam air panas
3. Larut dalam dietil eter
4. Bersifatstabil
5. Sedikitkorosifpada material gelas.
(Sciencelab, 2015c)
4. Amonium Hidroksida (NH4OH) 6 N
Fungsi : sebagai pembentuk suasana basa
A. Sifat Fisika :
1. Berbau khas menusuk hidung
2. Berat molekul : 35,05 gr/mol
3. Tidak berwarna
4. Titik leleh : -69,2 °C
5. Berbentuk cairan
B. Sifat Kimia :
1. Larut dalam air dingin
2. Sangat reaktif dengan logam dan asam
3. Sangat korosif dengan seng dan tembaga
4. Tidak korosif dengan gelas dan stainless steel
5. Sedikit reaktif terhadap oksidator
(Sciencelab, 2015d)
5. Aquadest (H2O)
Fungsi : sebagai zat pelarut sampel
A. Sifat Fisika :
1. Massa molar : 18,02 g/mol
2. Densitas : 1 g/cm³ (cair pada 20 °C)
3. DensitasUap : 0,62
4. Titik Didih : 100 °C
5. Tekanan uap : 2,3 kPa
B. Sifat Kimia :
1. Tidak berwarna
2. Bersifatstabil
3. Tidak berbau
4. Berbentuk cairan
5. Memiliki pH netral
(Sciencelab, 2015e)
3.2 Peralatan Percobaan
1. Beaker glass
Fungsi : sebagai wadah tempat larutan.
Gambar 3.1 Beaker Glass
2. Gelas Ukur
Fungsi : untuk mengukur volume bahan yang digunakan.
Gambar 3.2 Gelas Ukur
3. Aluminium Foil
Fungsi : Untuk menutup beaker glass dalam membuat larutan menjadi jenuh.
Gambar 3.3 Aluminium Foil
4. Pipet Tetes
Fungsi : untuk mengambil zat dalam jumlah kecil.
Gambar 3.4 Pipet Tetes
5. Kertas Whatman No. 1
Fungsi : sebagai alat untuk mengamati pergerakan resapan dari sampel dan pelarut.
Gambar 3.5 Kertas Whatman No.1
6. Spatula
Fungsi : sebagai alat untuk mengambil sampel.
Gambar 3.6 Spatula
7. Corong Gelas
Fungsi : sebagai alat bantu untuk menuang larutan.
Gambar 3.7 Corong Gelas
8. Neraca Digital
Fungsi : untuk menimbang sampel.
Gambar 3.8 Neraca Digital
9. Cawan porselen
Fungsi : sebagai wadah untuk meletakkan endapan yang akan diuapkan.
Gambar 3.9 Cawan Porselen
10. Penjepit tabung
Fungsi : sebagai alat untuk menjepit atau memindahkan tabung reaksi atau
beaker glass ketika dalam proses pemanasan atau pengeringan.
Gambar 3.10 Penjepit Tabung
11. Termometer
Fungsi : untuk mengukur suhu larutan.
Gambar 3.11 Termometer
12. Kaki tiga, kasa dan bunsen
Fungsi : Untuk memanaskan sampel.
Gambar 3.12 Kaki Tiga, Kasa dan Bunsen
3.3 Rangkaian Peralatan
Gambar 3.13 Rangkaian Peralatan Pembentukan Endapan
Keterangan gambar :
1. Termometer
2. kasa
3. Tungku Kaki Tiga
4. Bunsen
5. Beaker glass
6. Erlenmeyer
Gambar 3.14 Rangkaian Peralatan Pengeringan Endapan
Keterangan gambar :
1. Penjepit
2. Cawan Porselen
3. Bunsen
3.4 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan adalah :
1. Sampel atau NiCl2. 6H2O ditimbang sebanyak 0,75 gram dengan
menggunakan neraca digital dan dimasukkan ke dalam beaker glass.
2. Sampel yang di dalam beaker glass ditambahkan aquadest sehingga
keseluruhan sampel tenggelam.
3. Ditambahkan 5 ml asam klorida (HCl) 0,4 N dan larutan diencerkan hingga
volumenya menjadi 200 ml.
4. Larutan dipanaskan di atas penangas air hingga bersuhu 75°C dan
ditambahkan dimetilglioksima (C4H8O2N2) 1% sebanyak 120 ml kemudian
segera ditambahkan larutan amonium hidroksida 6 N sebanyak 2 tetes dan
langsung pada larutan dan bukan melalui dinding beaker glass, lalu diaduk
dengan menggunakan batang pengaduk.
5. Didiamkan di atas penangas air selama 20-30 menit atau hingga terbentuk
endapan yang sempurna.
6. Larutan diangkat dari penangas dan didinginkan pada suhu kamar, dan
larutan disaring dengan menggunakan kertas saring.
12
3
7. Endapan yang tersaring dicuci dengan air bersih hingga bebas klorida dan
disaring kembali, lalu dipindahkan kedalam cawan porselen (yang telah
kering dan ditimbang sebelumnya).
8. Endapan didalam cawan dikeringkan di atas bunsen hingga endapan
membentuk serbuk.
9. Kemudian endapan didinginkan lalu ditimbang (bersamaan dengan cawan).
Pengeringan dilakukan sebanyak 7 kali dengan interval antara 6 menit
hingga diperoleh berat konstan.
10. Hitung persentase Nikel.
3.5 Flowchart Percobaan
Ditimbang sampel NiCl2. 6H2O sebanyak 0,75 gram gram
Ditambahkan aquadest hingga sampel tenggelam
Ditambahkan 5 ml HCl 0,4 N
Diencerkan dengan aquadest hingga volume 200 ml
Dipanaskan dengan penangas hingga suhu 70°C
Ditambahkan dimetilglioksima 1% sebanyak 120 ml
Ditambahkan larutan amonium hidroksida 6 N sebanyak dua tetes
Mulai
A
Gambar 3.15 Flowchart Percobaan Penetapan Nikel sebagai Dimetilglioksima
dengan Gravimetri
Didiamkan di atas penangas air selama 20-30 menit
Didinginkan endapan yang terbentuk selama 1 jam dan disaring
Dicuci endapan dengan air hingga bebas dari klorida
Endapan yang terbentuk dipindahkan ke cawan yang kosong
Apakah sudah terbentuk endapan sempurna?
Dilakukan pemanasan dengan selang waktu 6 menit
Apakah beratnya konstan?
Dihitung persentase nikel
Selesai
Ditimbang beratnya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
A