120
70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur Kategori perancangan : perancangan baru 3.1.1 Studi Aktifitas Pelaku Museum Seni Rupa Modern Surakarta a. Pengelompokan kegiatan Tabel 3.1: Pengelompokan Kegiatan Sumber: Analisa Pribadi KEGIATAN UTAMA Kategori Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Pameran karya Seniman Parkir Area parkir Outdoor Memamerkan karya Ruang pamer Indoor outdoor Berkomunikasi Kantin Indoor Bersitirahat Toilet Indoor Pengunjun g dewasa Parkir Area parkir Outdoor Membeli tiket Ruang tiket Indoor

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

70

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Kategori perancangan : perancangan baru

3.1.1 Studi Aktifitas Pelaku Museum Seni Rupa Modern Surakarta

a. Pengelompokan kegiatan

Tabel 3.1: Pengelompokan Kegiatan Sumber: Analisa Pribadi

KEGIATAN UTAMA

Kategori Pelaku Aktivitas Kebutuhan

Ruang

Sifat

Ruang

Pameran

karya

Seniman • Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Memamerkan

karya

• Ruang

pamer

• Indoor –

outdoor

• Berkomunikasi • Kantin • Indoor

• Bersitirahat • Toilet • Indoor

Pengunjun

g

dewasa

• Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Membeli tiket

• Ruang

tiket

• Indoor

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

71

• Menitipkan

barang

• Ruang

penitipan

barang

• Indoor

• Melihat karya

• Ruang

pamer

• Indoor -

outdoor

• Bertanya

informasi

tentang

museum

• Ruang

informasi

• Indoor

• Beristirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Pengunju

ng

Anak -

anak

• Membeli tiket

• Ruang

tiket

• Indoor

• Menitipkan

barang

• Ruang

pentitipan

barang

• Indoor

• Melihat karya • Ruang

pamer

• Indoor –

outdoor

• Bertanya

informasi

tentang

museum

• Ruang

informasi

• Indoor

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

72

• Mencoba

berkreasi

• Ruang

seni anak

• Indoor

• Beristirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Staff • Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Memberikan

infromasi

tentang

museum

• Ruang

informasi

• Indoor

• Menjual tiket

• Ruang

tiket

• Indoor

• Beristirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Diskusi

karya

Seniman • Memberikan

informasi

tentang karya

• Ruang

seminar

• Indoor

• Mempraktikkan

karya

• Ruang

serbaguna

• Indoor

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

73

Pengunju

ng

dewasa

• Mengikuti

seminar

• Ruang

seminar

• Indoor

• Melihat proses

pembuatan

• Ruang

serbaguna

• Indoor

Pengunju

ng anak

• Mengikuti

seminar

• Ruang

seminar

• Indoor

• Melihat proses

pembuatan

• Ruang

serbaguna

• Indoor

Staff • Mendampingi

pengunjung

• Ruang

seminar

• Indoor

• Mendampingin

seniman

• Ruang

serbaguna

• Indoor

Praktik

seni

Seniman • Mengajari

tentang seni

• Ruang

seni

• Indoor

Pengunju

ng

dewasa

• Mengawasi

anak pada

ruang seni

anak

• Menjaga anak

• Ruang

seni anak

• Indoor

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

74

• Melakukan

kegiatan seni

dewasa

• Ruang

seni

dewasa

• Indoor

Pengunju

ng remaja

• Melakukan

kegiatan seni

• Ruang

seni

remaja

• Indoor

Pengunju

ng anak

• Melakukan

kegiatan seni

• Ruang

seni anak

• Indoor

Staff • Mengawasi

situasi

• Ruang

seni anak

• Indoor

KEGIATAN PENGELOLA

Mengelola

museum

Direktur • Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Melakukan

pekerjaan

pengawasan

karyawan

• Ruang

direktur

• Indoor

• Mengawasi

museum

• Ruang

keamanan

• Indoor

• Melakukan

dokumentasi

• Ruang

fotocopy

• Indoor

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

75

• Menerima

tamu

• Ruang

tamu

• Indoor

• Rapat • Ruang

rapat

• Indoor

• Beristirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Kepala

dan staff

administra

si

• Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Melakukan

kegiatan

administrasi

• Kantor

administr

asi

• Indoor

• Melakukan

dokumentasi

• Ruang

fotocopy

• Indoor

• Rapat

• Ruang

rapat

• Indoor

• Beristirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Kepala

dan staff

kuratoral

• Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Menyelenggar

akan

konservasi

• Ruang

kuratoral

• Indoor

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

76

• Preparasi

penataan

pameran

• Ruang

display

• Indoor

• Rapat

• Ruang

rapat

• Indoor

• Istirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Kepala

dan staff

publikasi

• Parkir • Area

parkir

• Outdoor

• Memberikan

informasi

museum

• Kantor

(kepala

dan staff)

• Indoor

• Rapat

• Ruang

rapat

• Indoor

• Istirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Kepala

dan staff

registrasi

dokumenta

si

• Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Registrasi

dokumentasi

museum

• Kantor

(kepala

dan staff)

• Indoor

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

77

• Duplikasi

dokumentasi

• Ruang

fotocopy

• Indoor

• Rapat

• Ruang

rapat

• Indoor

• Istirahat

• Kantin

• Toilet

• Indoor

Kepala

perpustaka

an

• Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Melakukan

pengecekan

perpustakaan

• Kantor

perpustak

aan

• Indoor

• Mengawasi

perpustakaan

• Ruang

perpustak

aan

• Indoor

• Rapat

• Ruang

rapat

• Indoor

• Istirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Perawatan

bangunan

• Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

78

Kepala

dan staff

teknis

• Merawat

bangunan

• Ruang

panel

• Indoor

• Menjalankan

alat atau

mesin

• Ruang

pompa

• Ruang

genset

• Indoor

Perbaikan Kepala

dan staff

teknis

perbaikan

• Parkir

• Area

parkir

• Outdoor

• Memeriksa

kerusakan

• Ruang

peralatan

• Indoor

• Memperbaiki

kerusakan

• Gudang

alat

• Indoor

• Membersihkan

dan

menyimpan

alat

kebersihan

• Ruang

cleaning

service

• Indoor

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

79

Kemanan Kepala

dan staff

keamanan

• Menjaga

keamanan

museum

• Ruang

keamana

n

• Ruang

CCTV

• Pos

satpam

• Indoor

• Istirahat • Kantin

• Toilet

• Indoor

Parkir Pengunju

ng, kepala

dan staff

keamanan

,

Kepala

dan staff

parkir

• Parkir

kendaraan

• Area

parkir

• Outdoor

• Menjaga

keamanan

kendaraan

• Pos

satpam

• Indoor

Drop off

Pengunju

ng

• Turun dari

kendaraan

menuju

museum

• Area drop

off

• Outdoor

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

80

Staff • Turun dari

kendaraan

menuju

museum

• Area drop

off

• Outdoor

• Menurunkan

koleksi (2D,

3D).

• Gudang

koleksi

sementara

• Outdoor

• Memasukkan

karya

• Ruang

pamer

• Indoor

Berbelanja

Pengunjung • Melihat jualan • Toko • Indoor

• Melakukan

transaksi

• Souvenir

• Area

kasir

• Indoor

Staff • Menjaga toko • Toko • Indoor

• Melayani

pembeli

• Souvenir

• Area

kasir

• Indoor

KEGIATAN PENUNJANG

Memperole

h informasi

tambahan

Seniman • Mencari

koleksi buku

• Ruang

rak buku

perpusta

kaan

• Indoor

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

81

• Membaca • Ruang

baca

perpusta

kaan

• Indoor

Pengunju

ng

(dewasa

dan anak

– anak)

• Mencari

koleksi buku

• Ruang

rak buku

perpusta

kaan

• Indoor

• Membaca • Ruang

baca

perpusta

kaan

• Indoor

Beristirah

at

Seniman • Menulis

pesanan

• Ruang

makan

• Indoor

• Mengobrol

santai

• Ruang

terbuka

• Outdoor

• Makan

• Minum

• Ruang

makan

• Indoor

• Buang air • Toilet • Indoor

Pengunju

ng

• Menulis

pesanan

• Ruang

makan

• Indoor

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

82

(dewasa

dan anak

– anak)

• Mengobrol

santai

• Ruang

terbuka

• Outdoor

• Makan

• Minum

• Ruang

makan

• Indoor

• Buang air • Toilet • Indoor

Staff • Menurunkan

bahan dapur

• Loading

dock

• Outdoor

• Memasak • Dapur • Indoor

• Istirahat

Makan, minum

• Toilet

• Ruang

karyawan

• Indoor

b. Jam operasional bangunan

Tabel 3.2: Jadwal Kegiatan di Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Priadi

Hari Kegiatan Ruang

Senin - Kunjungan sekolah 1

- Kegiatan seminar

- Ruang seni

- Ruang seminar

Selasa - Sosialisasi museum - Ruang

serbaguna

Rabu - Kunjungan sekolah 2

- Kegiatan seminar

- Ruang seni

- Ruang seminar

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

83

Kamis - Pertunjukan karya

- Ruang

serbaguna

Jumat - Kunjungan sekolah 3

- Kegiatan festival / lomba

- Ruang seni

- Ruang

serbaguna

Sabtu - Museum tour

- Kegiatan festival / lomba

- Kegiatan seminar

- Ruang display

- Ruang seni

- Ruang

serbaguna

- Ruang seminar

Minggu - Museum tour

- Kegiatan festival / lomba

- Kegiatan seminar

- Ruang display

- Ruang seni

- Ruang

serbaguna

- Ruang seminar

Tabel 3.3: Jam Operasional Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Pribadi

Fasilitas Kegiatan Jadwal

Area Parkir Memarkirkan kendaraan Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

84

Pos Satpam Mengawasi keamanan

(area parkir)

Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang

Informasi

Memberikan informasi

mengenai museum

Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang

Penjualan Tiket

Transaksi jual beli tiket Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang Display Menampilkan koleksi karya Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang Seni

(anak, remaja,

dewasa)

Tempat prakitik seni Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang

Perpustakaan

Membaca buku, mencari

informasi mengenai seni

Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang Seminar Seminar *Senin – Jumat :

10.00 – 17.00

Ruang Kantor Bekerja sesuai divisi Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang Direktur Bekerja mengawasi kinerja

museum

Senin – Sabtu :

10.00 – 15.00

Ruang

Fotocopy

Mencetak dan

menduplikasi dokumen

Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang Rapat Rapat diskusi Senin – Jumat :

10.00 – 17.00

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

85

Sabtu : 10.00 –

14.00

Ruang Tunggu

Tamu

Menunggu giliran Senin – Jumat :

10.00 – 17.00

Sabtu : 10.00 –

14.00

Ruang

Keamanan

Menjaga keaman Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang

Serbaguna

Berkegiatan *Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Gudang

Koleksi

Menyimpan karya Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Ruang

Souvenir

Jual beli souvenir Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Kantin Makan, minum Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Public Space Ruang terbuka untuk

diskusi atau istirahat

Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Dapur Memasak Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Loading Dock

Area

Menurunkan barang *Senin – Minggu :

17.00 – 19.00

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

86

Kamar Mandi Buang air Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Cleaning

Service

Menyimpan alat kebersihan Senin – Minggu :

10.00 – 17.00

Catatan:

- * hanya pada evet dan hari tertentu

- Kerja karyawan terbagi atas 2 shaft dengan jumlah yang sama:

Shaft 1 : 10.00 – 13.00

Shaft 2 : 13.00 – 17.00

c. Sifat ruang

Tabel 3.4: Sifat Ruang Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Pribadi

No. Nama Ruang Sifat

1. Area Parkir Servis

2. Pos Satpam Privat

3. Ruang Informasi Publik

4. Ruang Penjualan Tiket Publik

5. Ruang Penitipan Barang Publik

6. Ruang Souvenir Publik

7. Ruang Display Publik

8. Ruang Seni (anak, remaja,

dewasa)

Publik

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

87

9. Ruang Perpustakaan Publik

10 Ruang Seminar Semi privat

11. Ruang Kantor Privat

12. Ruang Fotocopy Privat

13. Ruang Rapat Semi privat

14. Ruang Tunggu Tamu Semi privat

15. Ruang Keamanan Privat

16. Ruang Serbaguna Publik

17. Gudang Koleksi Privat

18. Kantin Publik

19. Public Space Publik

20. Dapur Privat

21. Loading Dock Area Publik

22. Kamar Mandi Privat

23. Ruang Gudang Cleaning Service Privat

24. Ruang Pompa Privat

25. Ruang Trafo Privat

26. Ruang Genset Privat

27. Ground Tank Privat

28. Roof Tank Privat

29. Ruang Shaft Privat

31. Tangga Publik

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

88

32. Lift Publik

d. Pengelompokan Pelaku Museum Seni Rupa Modern

Tabel 3.5: Jumlah Pelaku Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Pribadi

No. Jabatan Jumlah

1. Direktur museum 1 orang

2. Kepala administrasi 1 orang

3. Staff administrasi 2 orang

4. Staff keuangan 1 orang

5. Staff rumah tangga 5 orang

6. Staff pemeliharaan 2 orang

7. Kepala pameran 1 orang

8. Staff registrasi 2 orang

9. Staff konservasi 2 orang

11. Staff penjualan tiket 4 orang

12. Staff penitipan barang 2 orang

13. Staff seminar dan workshop 6 orang

14. Kurator 3 orang

15. Staff guide 10 orang

16. Staff dokumentasi 2 orang

17. Kepala keamanan 1 orang

18. Staff keamanan 6 orang

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

89

20. Staff perpustakaan 2 orang

21. Staff teknisi dan pemeliharaan

gudang

2 orang

22. Staff kantin 1orang

23. Staff parkir 2 orang

Total pengelola 52 orang

24. Pengunjung:

- Dewasa

- Anak

- Seniman

473 orang

Jumlah keseluruhan 538 orang

e. Analisa Alur Kegiatan Museum Seni Rupa Modern

1. Seniman

Diagram 3.1: Alur Kegiatan Seniman Sumber: Analisa Pribadi

2. Staff

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

90

Diagram 3.2: Alur Kegiatan Staff Sumber: Analisa Pribadi

3. Karya

Diagram 3.3: Alur Sirkulasi Karya Sumber: Analisa Pribadi

4. Pengunjung

Diagram 3.4: Alur Kegiatan Pengunjung Sumber: Analisa Pribadi

f. Hubungan Ruang Museum Seni Rupa Modern

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

91

Diagram 3.5: Hubungan Ruang Pengunjung Sumber: Analsia Pribadi

Diagram 3.6: Hubungan Ruang Servis Sumber: Analisa Pribadi

Toilet

Area ParkirRuang Keamanan

Ruang Pompa,

Ruang Genset,

Ruang Elektrikal

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

92

Keterangan:

: Ruang Privat : Outdoor area

: Servis : Indoor area

: Ruang Publik

Diagram 3.7: Hubungan Antar Ruang Sumber: Analisa Pribadi

Ruang Keamanan

Perpustakaan

Ruang Pompa,

Ruang Genset,

Ruang Elektrikal

Gudang Karya

Public Space

Kantin Loading Dock

AreaRuang Tunggu

Toilet

Taman

Outdoor

Kantor Pengelola

Drop Off Area

Gudang

Area Parkir

Ruang Seni

Anak

Ruang Penitipan

Barang

Ruang

Serbaguna

Ruang Tiket

Ruang Seminar

Lobby

Pos Satpam

Ruang Pamer

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

93

Diagram 3.8: Pola Sirkulasi dalam Museum Sumber: Analisis Pribadi

Keterangan : Jalur Pengunjung : Jalur Pengelola : Jalur Karya : Ruang Indoor : Ruang Outdoor

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

94

3.1.2 Studi Fasilitas

A. Analisa Persyaratan Ruang

Tabel 3.6: Persyaratan Ruang Sumber: Analisa Pribadi

Kebutuhan

Ruang

Karakteristik

Ruang

Persyaratan Ruang

Area parkir:

• Roda 2

• Roda 4

Menampung

parkir kendaraan

pengelola,

pengunjung, staff

• Sirkulasi kendaraan yang

jelas dan terpisah dengan

jalur pedestrian

• Memiliki space yang tepat

(mobil : 2.5 m x 5 m, motor :

1 m x 2 m).

Fasilitas Utama

Ruang

display

(indoor,

outdoor -

khusus 3D)

Menampung

karya (2D dan

3D), bersifat

dinamis, tertata,

nuansa modern

• Sirkulasi nyaman dan jelas

• Kenyamanan thermal dan

visual

• Tigkat keamanan tinggi

• Pencahaayan tidak

berlebihan

Ruang seni

anak

Nuansa anak –

anak, aman bagi

anak, ceria

• Ruangan yang aman bagi

anak – anak

• Menarik bagi anak – anak

• Mudah dijangkau anak –

anak

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

95

• Kenyamanan visual dan

thermal

• Kenyamanan gerak dan

sirkulasi

Ruang seni

remaja,

dewasa

Nuansa santai • Mudah dijangkau

aksesibiltasnya

• Kenyamanan visual dan

thermal

• Kenyamanan gerak dan

sirkulasi

Ruang

perpustakaan

Tertata, memiliki

kemudahan

akses, fasilitas

digital library

• Ketenangan tinggi untuk

tidak mengganggu

konsentrasi pembaca

• Keamanan tinggi demi

menjaga koleksi buku yang

ada

• Kenyamanan thermal dan

visual

• Sirkulasi teratur dan jelas

Ruang

seminar

Area edukasi bagi

pengunjung

• Ketenangan tinggi untuk

menjaga kondisi dan

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

96

konsentrasi para pendengar

dan tokoh pengisi seminar

• Keamanan tinggi

• Kenyamanan thermal dan

visual

• Sirkulasi teratur adanya

pemisahan jalur masuk

antara pengunjung dan

tokoh pembawa seminar

Ruang

serbaguna

Penunjang event,

semi publik

• Menjaga ketenangan untuk

kegiatan didalam agar tidak

mengganggu kegiatan di

ruang lain

• Keamanan tinggi

• Kenyamanan thermal dan

visual

• Sirkulasi teratur dan jelas

Fasilitas Penunjang

Gudang

koleksi

Privat, tertutup • Terlindungi dari sinar

matahari langsung

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

97

• Sistem keamanan tinggi

untuk menjaga keamanan

koleksi

• Memiliki area pengemasan

koleksi untuk pengiriman

koleksi

Ruang

informasi

Mudah dilihat,

terbuka

• Skala wajar untuk 2 orang

• Terletak dekat pintu masuk

• Mudah dicari dan dilihat

• Memiliki papan mengenai

informasi umum di museum

Kantin Bersifat terbuka,

suasanan santai

• Terpisah dari area display

untuk menjaga keamanan

dan ketenangan di ruang

display

• Terdiri dari indoor dan

outdoor (sebagai smooking

area)

• Ruang gerak nyaman

• Pencahayaan alami

diutamakan

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

98

Dapur Area yang

melayani bagian

makanan dan

minuman

• Berada dekat dengan ruang

makan

• Bersifat tertutup (khusus

karyawan)

• Penghawaan yang cukup

besar untuk meresponsi

asap yang timbul dari

masakan

• Keamanan terhadap

kebakaran

Ruang

penitipan

barang

Terbuka, mudah

dilihat

• Mudah dijangkau

• Keamanan tinggi tidak dapat

dimasuki oleh sembarang

orang (hanya yang

berkepentingan)

• Nyaman secara visual dan

thermal

Public space Ruang terbuka • Mudah dijangkau dan dilihat

oleh pengguna museum

• Nyaman untuk beristirahat

maupun kegiatan lain

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

99

Lobby Luas, bernuansa

modern

• Kenyamanan sirkulasi

• Kenyamanan visual dan

thermal

• Mudah dijangkau oleh

pengunjung terutama

• Berada di depan setelah

gerbang masuk atau drop off

area

Ruang

penjualan

tiket

Informatif • Kenyamanan sirkulasi

• Kenyamanan visual dan

thermal

• Mudah dijangkau

• Tingkat keamanan yang

tinggi

Ruang

Souvenir

Ruang santai • Kenyamanan sirkulasi

• Tingkat keamanan tinggi

untuk menghindari

kehilangan barang.

• Pencahayaan alami dan

buatan

• Kenyamanan visual dan

thermal

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

100

Ruang Ibadah Bernuansa

khusyuk

• Jauh dari keramaian untuk

menjaga ketenangan saat

beribadah

• Berada di dekat kamar

mandi untuk memudahkan

dalam wudhu bagi umat

Muslim

Fasilitas Kantor

Ruang kantor

kepala staff

dan karyawan

Bersifat formal • Tertutup (privat)

• Tingkat keamanan yang

tinggi untuk menjaga

dokumen tidak tersebar

• Sirkulasi nyaman dan jelas,

ada pemisahan jalur masuk

pengunjung dan staff

karyawan pengelola

• Kenyamanan visual dan

thermal untuk kenyamanan

dalam bekerja

• Pencahayaan cukup,

diutamakan pencahayaan

alami

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

101

• Kedap suara untuk menjaga

keamanan dan ketenangan

pengunjung

Ruang

Fotocopy

Ruang pelayanan

pendukung

pekerjaan

pengelola

• Tertutup (privat)

• Aman

• Kenyamanan thermal tinggi

karena mesin yang

menghasilkan suhu yang

cukup panas

• Dekat dengan ruangan staff

karyawan dan direktur

Ruang rapat

kepala staff

dan karyawan

Bersifat formal • Tertutup (privat) hanya

boleh dimasuki dengan

orang – orang yang

berkepentingan saja

• Tingkat keamanan tinggi

untuk menjaga kerahasiaan

dokumen

• Sirkulasi nyaman dan

terpisah dengan sirkulasi

pengunjung

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

102

• Kenyamanan visual dan

thermal untuk menjaga

kenyamanan saat rapat dan

bekerja

• Pencahayaan cukup,

diutamakan pencahayaan

alami

• Kedap suara untuk menjaga

kerahasiaan dan

kenyamanan yang ada di

luar ruangan

Loading dock

area

Terbuka dan luas,

aman

• Bersifat terbuka dan semi

tertutup sesuai dengan

kebutuhan barang yang

akan diturunkan

• Luas untuk tempat

masuknya truk pengangkut

barang

• Tingkat keamanan tinggi

untuk menjaga barang agar

tidak hilang

Ruang tunggu

tamu

Bersifat semi

formal

• Kenyamanan visual

• Kenyamanan thermal

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

103

• Aman

• Jalur sirkulasi tidak sedalam

jalur sirkulasi area kantor

Ruang

keamanan

(CCTV)

Bersifat ketat • Tingakat keamanan tinggi

untuk menjaga kerahasiaan

• Tertutup dan hanya dapat

diakses oleh orang yang

berkepentingan

• Ruangan tidak terekspose

atau tidak mudah terlihat

orang publik

• Dekat dengan ruang yang

membutuhkan keamanan

tinggi

Ruang

perawatan

karya

Bersifat tertutup • Aman untuk menjaga karya

agar tidak hilang

• Hanya dapat diakses oleh

orang yang berkepentingan

• Terhindar dari cahaya

matahari langsung untuk

menjaga keawetan karya

Fasilitas Servis

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

104

Ruang

Mechanical

Electrical

Area berbahaya • Terdapat ruang

penyimpanan alat

perbaikan mechanical

• Privat atau hanya dapat

diakses oleh orang

berkepentingan dan yang

ahli

• Dekat dengan ruang

perbaikan lain

• Ada respon cepat terhadap

kebakaran

Kamar Mandi Area servis • Tertutup untuk menjaga

privasi individu

• Kebersihan terjaga terkait

dengan kesehatan

penggunanya

• Kenyamanan thermal

dengan menambah exhaust

fan

• Dekat dengan shaft dan

ruang pompa

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

105

• Berada di pinggir

bangunan

• Pencahayaan yang cukup

Ruang

gudang

cleaning

service

Ruang tertutup • Privat, hanya dapat

diakses oleh yang

berkepentingan

• Berada dekat kamar mandi

untuk memudahkan

perbaikan dan kebersihan

dalam kamar mandi

• Pencahayaan yang cukup

Ruang

Genset

Area berisik,

berbahaya

• Tertutup atau tidak mudah

diketahui banyak orang

• Berada di lokasi yang tidak

mudah dijangkau

• Hanya dapat diakses oleh

yang berkepentingan

• Jauh dari ruangan yang

membutuhkan ketenangan

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

106

B. Studi Besaran Ruang

1. Studi Ruang Kompleks

Untuk menuju ke lokasi museum seni rupa modern maka

dapat diakses dengan menggunakan kendaraan baik roda 2 maupun

roda 4, dan dapat juga diakses dengan berjalan kaki.

Jarak yang baik dan nyaman untuk sirkulasi pedestrian yaitu

lebar 2.25 meter, yang tentunya terdapat perbedaan tekstur antara

pejalan kaki dengan jalan raya yang mana tekstur ini berguna bagi

pengguna difabel khususnya.

Gambar 3.1: Jarak Tanaman dengan Jalur Pedestrian Sumber: Data Arsitek Jilid 1

Untuk penentuan jumlah karya yang akan didisplay dilakukan

preseden dengan museum sejenis dengan rata – rata dari jumlah

karya dari 2 museum diatas maka didapat perolehan jumlah karya

sebagai berikut:

Tabel 3.7:Rencana Jumlah Karya yang akan Didisplay

Sumber: Analisis Pribadi

Jenis Koleksi Seni Jumlah

Seni 3 dimensi indoor 20 karya

Seni 3 dimensi outdoor 9 karya

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

107

Seni 2 dimensi 66 karya

Computerize art 5 karya

Total 100 karya

Tabel 3.8: Pengelompokan Koleksi Sumber: Analisa Pribadi

Jenis

Seni

Kategori

Koleksi

Jenis

Koleksi

Sifat

Koleksi

Jumlah

Koleksi

Seni Rupa

Murni

Koleksi 2D Lukisan Sensitif

terhadap

cahaya

66 karya

Koleksi 3D Patung Tidak

rentan

29 karya

Seni Rupa

Terapan

Computerize

art

Animasi Tidak

rentan

5 karya

Total 100 karya

Dengan jumlah karya detail setiap tahunnya sebagai berikut:

Tabel 3.9: Jumlah Karya yang Didisplay per Kelompok Tahun Sumber: Analisa Pribadi

Tahun 1789 – 1830

Total karya 2 Dimensi tahun 1789 - 1830 5 karya

Total karya 3 Dimensi tahun 1789 - 1830 1 karya

Tahun 1830 – 1870

Total karya 2 Dimensi tahun 1830 - 1870 6 karya

Total karya 3 Dimensi tahun 1830 - 1870 2 karya

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

108

Tahun 1870 – 1900

Total karya 2 Dimensi tahun 1870 – 1900 9 karya

Total karya 3 DImensi tahun 1870 – 1900 3 karya

Tahun 1900 – 1950

Total karya 2 Dimensi tahun 1900 – 1950 15 karya

Total karya 3 Dimensi tahun 1900 – 1950 4 karya

Tahun 1950 – 2000

Total karya 2 Dimensi tahun 1950 – 2000 25 karya

Total karya 3 Dimensi tahun 1950 – 2000 9 karya

Tahun 2000 - sekarang

Total karya 2 Dimensi tahun 2000 - sekarang 6 karya

Total karya 3 Dimensi tahun 2000 - sekarang 10 karya

Computerize art

Total karya 5 karya

Untuk menentukan jumlah pengunjung dilakukan pencarian

kenaikan jumlah pengunjung museum di Surakarta.

Tabel 3.10: Jumlah Presentasi Kenaikan Pengunjung Museum di Surakarta Sumber: surakartakota.bps.go.id

Tahun Total

2015 42.5%

2016 47%

2017 52%

Rata – rata kenaikan 5%

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

109

Tabel 3.11: Presentasi Kenaikan Jumlah Pengunjung Museum Sumber: surakartakota.bps.go.id

Museum Jumlah Pengunjung

Museum Radya Pustaka Min: 50 pengunjung

Max: 150 pengunjung

Rata – rata 1 tahun 36.500 pengunjung / tahun

Museum Keris Solo Min: 26 pengunjung /hari

Max: 90 pengunjung /hari

Rata – rata 1 tahun 42.340 pengunjung / tahun

Berdasarkan pada jumlah pengunjung pada museum diatas

maka diambil rata – rata jumlah pengunjung.

Rata - rata jumlah pengunjung (2017) = 39.420 pengunjung /

tahun.

Dengan perhitungan rata – rata kenaikan pertahun adalah

5%, maka perhitungan jumlah pengunjung hingga 10 tahun

mendatang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12: Jumlah Rata – rata Peningkatan Pengunjung Museum Seni Rupa Modern Surakarta Sumber: Analisis Pribadi

Tahun Pengunjung / tahun Tahun Pengunjung / tahun

2018 41.391 2029 70.783

2019 43.460 2030 74.322

2020 45.633 2031 78.038

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

110

2021 47.914 2032 81.939

2022 50.309 2033 86.035

2023 52.824 2034 90.336

2024 55.465 2035 94.852

2025 58.235 2036 99.594

2026 61.146 2037 104.573

2027 64.203 2038 109.801

2028 67.413 2039 115.291

Total rata – rata pengunjung sebanyak 115.291 pengunjung

per tahun maka dalam satu hari rata – rata jumlah pengunjung

sebanyak 315 pengunjung per hari dengan asumsi pengunjung

minimal dalam sehari 158 pengunjung (pada hari biasa) dan jumlah

pengunjung terbanyak sebanyak 473 pengunjung per hari (pada

hari libur) akan diasumsikan pengguna kendaraan sebagai berikut:

Tabel 3.13: Perkiraan Jumlah Kendaraan pada Museum Sumber: Analisis Pribadi

Jenis Kendaraan Jumlah

Roda 2 pengunjung (30%)

• 50% 1 seat

• 50% 2 seat

Roda 2 staff pengelola (100%)

• 70% 1 seat

142 orang

71 kendaraan

36 kendaraan

42 staff

29 kendaraan

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

111

• 30% 2 seat 6 kendaraan

Total roda 2 158 motor

Roda 4 pengunjung (40%)

• 40% 2 seat

• 60% 4 seat

Roda 4 khusus kepala (100%)

190 orang

38 kendaraan

29 kendaraan

5 orang

5 kendaraan

Total roda 4 72 mobil

Bus kapasitas 47 seat (30%) 141 orang

3 bus

Total bus 3 bus

2. Studi Ruang Bangunan

Tabel 3.14: Studi Besaran Ruang Sumber: Analisa Pribadi

Analisa Perabot Sumber

Area Parkir

Ukuran 1 mobil pribadi : 5.00m x

2.50m.

Mobil, motor,

bus, pembatas

parkir

Data

Pribadi

,Data

Arsitek

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

112

Untuk area parkir mobil dengan

sudut 900 maka akan diperoleh

luasan lahan parkir 5.00m x

2.50m dengan lebar sirkulasi

kendaraan 5.50m.

Penambahan parkir mobil untuk

difabel dengan perhitungan tiap

50 mobil → 1 mobil difabel.

Dimensi untuk mobil difabel

sama dengan mobil normal

hanya saja penambahan 1.20

meter pada kanan dan kiri mobil

untuk akses keluar difabel.

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

113

Bus pariwisata memiliki dimensi

11.92 m x 2.50 m dengan

ketinggian 3.05 m.

Dimensi parkir sepeda motor

2.00m x 1.00m.

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

114

Pos Satpam

Dimensi yang diperlukan untuk

pos satpam yaitu 2.50 x 2.50

meter (mampu menampung 2 –

3 orang).

Meja, kursi,

dispenser

Data pribadi

Lobby

1 orang manusia membutuhkan

ruang gerak 1m2.

Data

Pribadi

Ruang Informasi

Ruang informasi untuk 2 orang

staff dengan ukuran 6.00 x 6.00

(termasuk sirkulasi).

Meja, kursi,

papan informasi

Data pribadi

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

115

Ruang Penjualan Tiket

Dimensi 6.00 x 6.00 (untuk 2

orang staff, 16 pengunjung

antri).

Meja, kursi,

komputer

Data pribadi

Ruang Display

Jarak antar karya 2D 1.50

meter.

Karya, lampu Data Arsitek

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

116

Jarak antar karya 3D 2.00

meter.

Untuk computerize art

menggunakan HD LED video

wall dengan jarak antara LED

video wall ke penonton 3 meter.

Ruang Seni Anak

Dimensi ruang 34.50 x 12.45

meter.

Meja, kursi, alat

seni

Data

Pribadi

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

117

Ruang Seni

Dimensi 14.50 x 12.40 meter

dengan kapasitas 24 orang.

Meja, kursi, alat

seni

Data

Pribadi

Ruang Perpustakaan

Jarak antar rak buku yaitu 2.30

meter yang pas untuk 3 orang.

Ketinggian rak buku dengan 5

tingkatan: 2.25 m.

Rak buku, buku,

meja, kursi,

lampu,

komputer

Data Arsitek

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

118

Ketinggian rak buku dengan 4

tingkatan: 1.70 meter.

Rak buku untuk anak: 1.20

meter.

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

119

Dimensi rak buku rata - rata:

1.00 m x 1.50 dengan lebar 0.54

meter.

Diperoleh besaran ruang untuk

perpustakaan dengan kapasitas

122 pembaca dan staff yaitu

21.60 x 19.20 meter.

Ruang Seminar

Dimensi 17.55 x 19.25

(kapasitas 200 orang).

Kursi, panggung Data

Pribadi

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

120

Ruang Direktur

Ukuran 4.00 x 4.00 (kapasitas 3

– orang).

Meja, kursi,

komputer, rak

berkas

Data

Pribadi

Ruang Kantor Kepala

Dimensi 6.00 x 4.40 meter

(kapasitas 6 orang)

Meja, kursi,

komputer, rak

berkas,

dispenser

Data

Pribadi

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

121

Ruang Kantor

Dimensi untuk ruang kantor staff

13.40 x 10.70 meter (kapasitas

48 orang).

Ruang Fotocopy

Dimensi: 4.00 x 2.00

Mesin fotocopy,

komputer, meja,

kursi, lemari

Data

Pribadi

Ruang Rapat Meja, kursi,

lemari

Data

Pribadi

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

122

Dimensi ruang rapat: 5.40 x

4.50 meter.

Ruang Tunggu Tamu

Dimensi 3.50 x 4.00 meter

(kapasitas 6 – 7 orang).

Meja, kursi,

lemari, lampu,

karpet

Data

Pribadi

Ruang Keamanan

Dimensi 4.00 x 3.00 meter.

Meja, kursi,

komputer,

dispenser, rak

berkas

Data

Pribadi

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

123

Ruang Serbaguna

Dimensi 17.55 x 19.25

(kapasitas 200 orang).

Panggung,

kursi, lampu

Data

Pribadi

Gudang Koleksi

Dimensi satu buah rak yaitu

0.60 x 1.00 meter.

Rak

penyimpanan,

karya

Data

Arsitek,

Data

Pribadi

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

124

Sirkulasi yang diperlukan untuk

pengangkut barang 0.80 x 1.20

meter.

Dimensi 6.00 x 6.50 meter.

Kantin

Dimensi untuk kantin 48.01 x

19.50 meter dengan kapasitas

334 orang.

Meja, kursi Data Arsitek

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

125

Public Space / kantin outdoor

Dimensi 15.85 x 12.00 meter

(kapasitas 40 orang).

Meja taman,

kursi taman,

lampu

Data

Pribadi

Ruang Souvernir

Dimensi untuk 1 rak 0.70 meter,

2 rak bolak balik 1.40 meter.

Dimensi: 9.30 x 6.20 meter.

Mesin kasir, rak

souvenir

Data

Pribadi

Dapur Data Arsitek

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

126

Dimensi lemari pada dapur (2

pintu):

Panjang : 1.50 m

Lebar : 0.60 m

Tinggi : 0.85 m

Untuk dimensi meja dapur yaitu

0.85 x 0.60 x 2.20 meter.

Ukuran wastafel untuk dapur

0.44 x 1.10 meter.

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

127

Loading Dock Area

Ukuran 1 buah truk:

Panjang : 15.00 (kepala truk –

badan truk)

Lebar : 2.50

Tinggi : 4.00 (box saja)

5.00 (ban truk – atap

box truk)

Untuk ruangan tertutupnya

memiliki ketinggian minimal 3.8

meter untuk dapat sesuai

dengan ketinggian box truk.

Truk Data Arsitek

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

128

Maka dimensi 1 truk pada area

loading dock menjadi:

10.00 m x 18.00 m.

Kamar Mandi

Dimensi kamar mandi normal:

2.00 m x 1.00 m

Untuk kaum difabel dimensi

kamar mandi: 2.00 m x 2.00

Closet Data

Pribadi

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

129

Ruang Gudang Cleaning

Service

Dimensi 2.00 x 2.00 meter yang

mampu menyimpan berbagai

macam alat kebersihan.

Alat – alat

kebersihan,

tangga

Data

Pribadi,

Data

Arsitek

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

130

Ruang Ibadah

Ukuran tubuh manusia saat

beribadah 6.25 x 1.375 meter,

dengan tinggi badan 1.00 pada

posisi duduk dengan kapasitas

30 orang dalam 1 ruang.

Maka dimensi ruang ibadah

9.00 x 7.30 meter.

Alas berdoa Data

Arsitek,

Data

Pribadi

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

131

Ruang Pompa

Dimensi 2.00 x 2.00 meter

(kapasitas 2 mesin pompa).

Mesin pompa Data

Pribadi

Ruang Trafo

Dimensi: 2.40 x 2.40 meter.

Mesin trafo Data

Pribadi

Ruang Genset

Dimensi 6.00 x 5.00 meter.

Mesin genset Data

Pribadi

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

132

Ground Tank

Dimensi 4.00 x 3.80 meter.

Tanki air tanam Data

Pribadi

Roof Tank

Dimensi 8.00 x 8.00 meter.

Tanki air atap Data

Pribadi

Ruang Shaft

1 ruang shaft: 1.10 x 1.00 meter.

Pipa Data

Pribadi

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

133

Ruang AHU

Dimensi 1 ruang AHU 8.00 x

5.00 meter.

Mesin AHU Data

Pribadi

Ruang chiller

Dimensi 1 ruang chiller 18.00 x

5.00 meter.

Mesin chiller Data

Pribadi

Tangga

Untuk tangga yang dilalui oleh 2

orang berpaspasan maka

dimensi yang diperlukan yaitu

1.25 m.

Tangga, lampu,

ralling

Data Arsitek

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

134

Untuk setiap anak tangga

ditentukan ketinggian (h) 17cm

dengan antrade (b) 30 cm.

Lift

Menyesuaikan dimensi kursi

roda 1.05 x 0.90 meter.

Mesin lift, lampu Data Arsitek

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

135

Lift yang digunakan berukuran

1.80 x 1.30 meter.

Ketinggian untuk ruang pintu lift

2.00 meter.

3. Studi Kebutuhan Luas Ruang

Tabel 3.15: Kebutuhan Luas Ruang Sumber: Analisa Pribadi

Nama Ruang Luas (m2)

Parkir

Area parkir + sirkulasi 20% 1360 + 272 = 1632

Ruang Terbuka

Public space 382

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

136

Loading dock 180

Ruang pamer 3D outdoor 459

Total 1021

Ruang Display (area edukasi)

Lobby 473

Ruang informasi 72

Ruang penjualan tiket 72

Ruang display 1676.5

Perpustakaan 415

Gudang koleksi 39

Kamar mandi 22

Gudang cleaning service 4

Tangga 93

Lift 10

Total 2873.5

Fasilitas Pengelola

Ruang direktur 16

Ruang kantor pengelola 84

Ruang kantor staff 143.5

Ruang fotocopy 8

Ruang rapat 25

Ruang tamu 14

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

137

Ruang keamanan 12

Kamar mandi 22

Gudang cleaning service 4

Tangga 15.5

Lift 7.5

Total 351.5

Area Rekreasi

Ruang seni anak 429.5

Ruang seni remaja-dewasa 720

Ruang seminar 338

Ruang serbaguna 338

Kantin 936.5

Ruang souvenir 58

Dapur 9

Kamar mandi 22

Gudang cleaning service 4

Ruang ibadah 132

Ruang pompa 4

Ruang trafo 5.8

Ruang genset 30

Ground tank 15.2

Roof tank 64

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

138

Shaft 3.30

Ruang AHU 40

Ruang chiller 90

Tangga 93

Lift 15

Total 3347.3 → 3350

3.1.3 Studi Ruang Khusus

A. Studi Ruang Pamer

Diperlukan adanya pengelompokan jenis koleksi yang akan

ditampilkan pada museum seni rupa modern, yang berguna untuk

menentukan sirkulasi pengunjung.

Diagram 3.9: Diagram Pengelompokan Koleksi Sumber: Analisa Pribadi

Area pamer dibagi menjadi 3 jenis:

a. Koleksi 2D (lukisan)

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

139

Jarak antar karya 2D 1.50 meter.

Gambar 3.2: Jarak Pengunjung Dengan Karya Sumber: Data Pribadi

Untuk pencahayaan alami dan buatan pada museum

terutama pada ruang display dapat diterapkan dengan cara berikut:

Gambar 3.3: Pencahayaan Pada Museum Sumber: Data Arsitek

Penggantungan karya pada museum memiliki jarak + 40 cm

tiap karya.

Page 71: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

140

Gambar 3.4: Penggantungan Karya Pada Museum Sumber: Data Arsitek

Gambar 3.5: Penggantungan Karya pada Museum Sumber: Maharani Y, 2012, 6

Untuk memberikan kenyamanan pada sirkulasi pengunjung

dan kenyamanan karya maka dapat dilakukan penataan sebagai

gambar pada halaman 157:

Page 72: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

141

Gambar 3.6: Ruang Pamer Sumber: Data Pribadi

Ruang Pamer Outdoor

Ruang Pamer Indoor

sekarang

1789 - 1830 1830 - 1870

18

90

- 19

50

1950 - 2000

1870 - 1900

Page 73: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

142

b. Koleksi 3D besar

Jarak antar karya 3D 2.00 meter, dapat disajikan berupa:

- Lemari kotak (vitrin)

Lemari kotak atau biasa disebut dengan vitrin ini terbuat dari

kotak kaca yang diberikan pada karya yang membutuhkan tingkat

keamanan tinggi.

Gambar 3.7: Lemari Kotak Kaca atau Vitrin pada Museum Sumber: www.flickriver.com/photos/neumeyer/tags/vitrin

Gambar 3.8: Lemari Kotak Kaca pada Museum Sumber: Data Pribadi

Page 74: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

143

Gambar 3.9: Jarak Pengunjung Dengan Karya Sumber: Data Pribadi

Ruang pamer ini dapat diakses selain oleh manusia dengan kondisi

fisik yang sempurna, juga dapat diakses oleh pengguna difabel

dengan cara:

- Memberikan tiruan karya dengan dimensi yang lebih kecil

menggunakan gambar timbul untuk orang yang tidak bisa melihat

sehingga dapat meraba serta merasakan karya secara langsung

tanpa merusak karya aslinya.

Page 75: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

144

Gambar 3.10: Penggunaan Gambar Timbul Sumber: www.tactilegraphics.org

- Menggunakan media audio guide pada petunjuk informasi

mengenai karya.

Gambar 3.11: Penggunaan Audio Guide pada Museum Sumber: www.webbyawards.com/winners/british-museum-audio-guide/

B. Studi Ruang Seni

Ruang seni dibagi menjadi 3 klasifikasi:

• Ruang seni anak : usia 6 – 10 tahun

• Ruang seni remaja : usia 11 – 18 tahun

• Ruang seni dewasa : usia >18 tahun

Page 76: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

145

Untuk ruang seni anak dirperlukan perhatian khusus dengan

ruang seni anak karena pengguna utamanya adalah anak – anak

maka diperlukan fokus khusus terhadap anak – anak. Di ruang seni

anak merupakan tempat anak untuk belajar sekaligus

mempraktekkannya langsung sehingga selain mengedukasi anak

juga memberikan hiburan untuk anak. Target anak – anak yang

menjadi pelaku dalam ruang seni anak yaitu anak umur 6 – 10 tahun

yang disertai dengann dampingan oleh orang dewasa.

Diagram 3.10: Diagram Kegiatan Ruang Seni Anak Sumber: Analisis Pribadi

Untuk perabot yang digunakan menggunakan ukuran standar

anak – anak pada ruang seni anak.

Gambar 3.12: Perabotan Anak – anak Sumber: kursitk.com

Ruang Seni Edukasi Praktek

karya

Page 77: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

146

Gambar 3.13: Ruang Seni Anak Sumber: Data Pribadi

Page 78: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

147

Gambar 3.14: Ruang Seni Remaja – Dewasa Sumber: Data Pribadi

Page 79: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

148

3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

Membahas mengenai sistem struktur apa saja yang akan

direncanakan pada museum seni rupa modern mulai dari sistem

struktur, penggunaan material sistem pelingkup bangunan, serta

sistem utilitas bangunan yang akan diterapkan pada desain kelak.

3.2.1. Studi Sistem Struktur

Sistem struktur yang dapat diterapkan pada museum seni

rupa modern Surakarta yaitu:

1. Sistem struktur secara keseluruhan

• Sistem struktur rangka

Menggunakan sistem struktur rangka dimana terdiri dari balok

dan kolom dimana kolom bertugas sebagai struktur yang menopang

beban yang didukung juga oleh balok sebagai pembagi beban yang

ada pada tiap lantai bangunan menuju ke pondasi.

Gambar 3.15: Struktur Rangka Sumber: Frick H, 1998, 26

Kelebihan :

- Biaya cenderung lebih murah

- Memiliki kekuatan tinggi terhadap gaya tekan

- Rentan terhadap kerusakan

Page 80: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

149

- Dapat memberikan bukaan yang cukup lebar

Kekurangan :

- Pembuatan cenderung lama

2. Struktur bawah bangunan (pondasi)

Mempertimbangkan beberapa pertimbangan didalam

pemilihan pondasi dengan pertimbangan sebagai berikut:

- Kondisi tanah berkontur atau datar

- Melihat kedalaman tanah keras

- Keadaan lingkungan sekitar yang memungkinkan masuknya alat

berat

- Waktu pengerjaan

- Ketersediaan bahan maupun material

Berikut ini merupakan alternatif pondasi yang dapat digunakan:

• Pondasi footplat

Menggunakan pondasi footplate yang cocok untuk bangunan

2 – 3 lantai, yang dapat diterapkan secara pondasi setempat maupun

pondasi lajur. Selain menggunakan pondasi footplat juga

dikombinasi dengan pondasi batu kali yang terdiri dari batu belah,

semen dan pasir urug.

Page 81: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

150

Gambar 3.16: Pondasi Footplat Sumber: Universitas Katolik Parahyangan, 16

Kelebihan :

- Biaya cenderung lebih murah

- Penggalian tanah hanya pada kolom struktur saja

- Mampu menahan beban bangunan lebih banyak dibanding

pondasi batu kali

Kekurangan :

- Persiapan dalam membangun cenderung lama

- Memerlukan keahlian khusus

• Pondasi tiang pancang

Pondasi tiang pancang adalah pondasi terbuat dari beton

keras yang berfungsi untuk menahan gaya tegak lurus. Tiang

pancang biasanya terbuat dari beton, baja, dan kayu yan gujungnya

berbentuk runcing yang pemasangannya menggunakan martil.

Page 82: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

151

Pondasi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi tanah yang

lembek.

Gambar 3.17: Pondasi Tiang Pancang Sumber: Juwana J, 2005, 250

Kelebihan :

- Mutu beton lebih terjamin

- Mampu diterapkan pada tanah dengan daya dukung keras

- Daya dukung terhadap beban bangunan tinggi

- Waktu pelaksanaan cenderung lebih cepat

Kekurangan :

- Kurang cocok diterapkan pada lokasi tapak yang sempit

- Proses pembuatannya cenderung berisik

- Memerlukan keterampilan khusus

3. Struktur atas bangunan

• Plat lantai one way slab (plat lantai 1 arah)

- Dapat diterapkan untuk kantilever

Page 83: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

152

- Menahan beban momen lentur pada 1 arah

- Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban

dibantu oleh balok

Gambar 3.18: One Way Slab Sumber: Juwana JS, 2005, 23

• Plat lantai two way slab (plat lantai 2 arah)

- Menahan beban momen lentur pada 2 arah

- Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban

dibantu oleh balok

Gambar 3.19: Two Way Slab Sumber: Juwana JS, 2005, 23

• Rangka Baja

Page 84: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

153

Menggunakan bahan baja konvensional sebagai struktur atap

dimana kuda – kudanya mampu mendukung beban sampai bentang

maksimal 12 meter.

Gambar 3.20: Detail Atap Baja Konvensional Sumber: lmusipil.com

Kelebihan :

- Memiliki bentang yang cukup lebar

- Kuat

- Tidak rusak oleh rayap

- Daya tahan lama

- Proses pemasangan cepat

Kekurangan :

- Lemah dengan gaya tekan

- Mampu berkarat

• Dak beton

Dak beton berbahan campuran pasir, semen, batu pecah,

didukung dengan tulangan. Permukaan dak beton yang datar dapat

digunakan sebagai fungsi lain dan tidak mudah rusak. Atap dak ini

juga mampu menahan panas dengan baik.

Page 85: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

154

Gambar 3.21: Detail Atap Dak Beton Sumber:ilmusipil.com

Kelebihan :

- Permukaan datar mampu difungsikan untuk menempatkan

benda

- Kuat dan tidak mudah rusak

- Hemat dalam biaya perawatan

- Mampu menahan panas matahari

- Tahan api

- Tahap penyelesaian mudah

Kekurangan :

- Poses pengerjaan cukup lama

- Mudah ditumbuhi lumut

- Beban berat

• Roof garden

Atap yang diberi tanaman merupakan gaya atap yang

kekinian dengan konstruksi atap datar beton bertulang yang kedap

air serta tahan terhadap akar tanaman.

Page 86: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

155

Gambar 3.22: Roof Garden Sumber: popeti.com

Kelebihan :

- Mampu menghasilkan oksigen dan membuat penghuni bangunan di

dalam terasa sejuk

- Mengurangi polusi udara

- Meningkatkan estetika

Kekurangan:

- Memerlukan keahlian khusus

Gambar 3.23: Detail Roof Garden Sumber: static1.squarespace.com

Page 87: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

156

3.2.2. Studi Sistem Enclousure

1. Pelingkup Bangunan

a. Bata ringan

Material yang kuat, tahan air, tahan api, mampu bertahan

pada jangka panjang dan bertujuan untuk memperingan beban

bangunan. Pengaplikasian material ini juga mudah dan cepat

sehingga efisien didalam proses pembangunannya. Bata ringan

memiliki panjang 60 cm dengan ketinggian 20 cm dan tebal 75, 100,

125, 150, 175, dan 200 cm.

Gambar 3.24: Bata Ringan Sumber:agoradesignbali.com

Kelebihan :

• Mudah untuk dibentuk

• Proses pengerjaan cenderung lebih cepat

• Beban bahan ringan

• Tahan terhadap panas

Kekurangan :

• Harga cenderung lebih mahal

• Dibutuhkan keahlian khusus dalalm pengaplikasiannya.

b. Bata merah

Page 88: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

157

Bata merah cocok digunakan sebagai pelingkup dinding

bangunan museum karena sifatnya yang tahan panas serta mampu

menahan panas.

Gambar 3.25: Bata Merah Sumber: sementigaroda.com

Kelebihan :

• Pengerjaannya mudah

• Harga relatif murah

• Tahan terhadap api

Kekurangan :

• Pengaplikasiannya kurang rapi

• Boros dalam penggunaan material

c. Kaca motif

Kaca motif dapat digunakan sebagai penutup namun tetap

dapat dilalui oleh cahaya matahari yang diperlukan pada ruangan

tertentu sekaligus meningkatkan estetika ruangan.

Page 89: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

158

Gambar 3.26: Kaca Motif Sumber: i1.wp.com

Kelebihan :

• Mudah untuk dibersihakan

• Tergolong bahan bangunan yang awet

• Mampu menambah estetika bangunan

Kekurangan :

• Biaya cenderung mahal

• Tidak aman untuk menjaga keamanan barang penting

d. Dinding partisi

Mengguakan papan gypsum yang digunakan sebagai

penyekat pada beberapa ruangan tertentu.

Gambar 3.27: Gypsum Board Sumber: futureceiling.com.my

Page 90: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

159

Kelebihan :

• Hasil pengaplikasian lebih rapi

• Perbaikannya mudah

• Proses pemasangan lebih cepat

• Dapat dipasang dengan besi hollow maupun dengan bahan kayu

Kekurangan :

• Tidak tahan tehadap air

• Mudah rusak apabila terkena benturan keras

2. Penutup Atap

A. Kaca

Menggunakan kaca sebagai penutup sebagian atap untuk

memasukan cahaya alami yang diperlukan.

Gambar 3.28: Penggunaan Kaca Pada Atap Sumber: tocapu2017.wordpress.com

Kelebihan :

• Mudah untuk dibersihakan

• Tergolong bahan bangunan yang awet

Page 91: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

160

• Mampu menambah estetika bangunan

Kekurangan :

• Biaya cenderung mahal

B. Plafond kalsiboard

Menggunakan plafond klasiboard sebagai penutup langit –

langit untuk merapikan instalasi kabel.

Gambar 3.29: Plafond Klasiboard Sumber: imimg.com

Kelebihan :

• Aman untuk kesehatan

• Proses pemasangan lebih mudah

• Daya tahan terhadap air lebih kuat

• Mudah untuk dibersihkan

Kekurangan :

• Butuh kerapian dalam pemasangannya

• Memerlukan rangka yang kuat

3. Penutup Lantai

a. Keramik

Page 92: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

161

Menggunakan keramik yang diterapkan pada beberapa

ruangan tertentu. Keramik terdiri dari beberapa ukuran dengan motif

– motif tertentu. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan

keramik adalah glazur, tanah liat.

Gambar 3.30: Keramik Sumber: blogharga.xyz

Kelebihan :

• Material tahan lama

• Memiliki beragam bentuk, ukuran, dan warna

• Tahan air

Kekurangan :

• Licin saat basah

• Mudah pecah saat proses pemasangan dan pengangkutan

barang

• Keramik susah dibesihkan

b. Granit tile

Page 93: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

162

Granit tile merupakan bahan penutup lantai yang lebih terbaru

daripada keramik. Granit tile terbuat dari tanah liat, pewarna (stain),

pasir silika, dan feldspar.

Gambar 3.31: Granit Tile Sumber:semarangmarmergranit.com

Kelebihan :

• Lebih kuat dibandingkan keramik

• Tahan terhadap goresan

• Tampak mengkilap saat dipasang

Kekurangan :

• Cara membersihkan cenderung lebih susah

• Perawatan material lebih susah

• Harga cenderung lebih mahal

3.2.3. Studi Sistem Utilitas

A. Sistem Jaringan Air Bersih

1. Up Feed

Page 94: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

163

Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung

dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian

dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian

disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.

Diagram 3.11: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih Up Feed Sumber: Analisa Pribadi

Keuntungan sistem up feed:

• Biaya pembuatan relatif murah

Kekurangan:

• Pompa bekerja secara menerus

• Ketinggian kekuatan pipa terbatas

2. Down Feed

Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung

dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian

dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian

disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.

Diagram 3.12: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih Down Feed Sumber: Analisa Pribadi

Keuntungan dari sistem down feed adalah:

• Pompa tidak bekerja secara terus menerus

Page 95: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

164

• Lebih efisien

• Ketersediaan air lebih besar peluangnya

Kekurangan :

• Memerlukan tangka tambahan

• Menambah beban struktur bangunan

B. Sistem Jaringan Air Kotor

Air kotor yang berasal dari kamar mandi maupun dari dapur

atau wastafel masuk kedalam penyaringan yang kemudian

ditampung pada bak penampungan untuk mendapatkan water

treatment (diolah kembali).

Diagram 3.13: Diagram Sistem Jaringan Air Kotor Sumber: Analisa Pribadi

C. Sistem Jaringan Listrik

Sumber listrik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke

trafo lalu ke control panel, pada control panel disebarkan ke panel –

panel yang ada untuk didistribusikan ke ruangan.

Page 96: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

165

Diagram 3.14: Diagram Sistem Jaringan Listrik Sumber: Analisa Pribadi

Genset berguna sebagai listrik cadangan yang dapat

digunakan apabila terjadi pemadaman listrik. Untuk 1 unit genset

mampu menampung kapasitas listrik hingga 600 kVA.

Gambar 3.32: Genset

Sumber: genset.it

D. Sistem Jaringan Telekomunikasi

1. Hubungan eksternal : berhubungan dengan sentral telepon baik

panggilan masuk maupun panggilan keluar seperti hubungan lokal,

SLI, SLJJ.

2. Hubungan internal : lingkup PABX (Private Automatic Branch

Exchange).

a. Junction box : kotak pembagi dari Telkom ke jaringan pribadi.

b. Kotak Terminal Batas (KTB) : titik input dari jaringan Telkom ke panel

MDF (Main Distribution Frame).

c. Main Distribution Frame (MDF) : kotak pembagi terminal telepon ke

dalam ruangan – ruangan.

Page 97: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

166

d. Private Automatic Branch Exchange (PABX) : sentral telepon yang

ada di dalam gedung untuk mengatur lalu lintas telepon.

e. Unit Power Supply (UPS) : daya listrik cadangan agar tegangan

PABX stabil.

f. Batere : sumber listrik cadangan menggantikan listrik PLN.

g. Arrester : melindungi peralatan telepon dari kersuakan dari petir

ataupun arus pendek.

h. Operator console : komunikasi suara ke luar gedung, baik

menggunakan telepon maupun komputer yang dilengkapi dengan

alat khusus.

E. Sistem Penghawaan Alami

Menerapkan sistem cross ventilation untuk menciptakan

ruangan yang sejuk meskipun dengan penhawaan alami.

Gambar 3.33: Cross Ventilation Sumber: arch3230samanthaweiser.files.wordpress.com

F. Sistem Penghawaan Buatan

1. AC Central

Page 98: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

167

AC central merupakan sistem pendingin buatan yang proses

pendinginannya terpusat pada satu tempat yang kemudian

disebarkan ke ruangan yang membutuhkan. Biasanya terletak di luar

ruangan mengingat suara mesin yang dapat mengganggu

kenyamanan pendengaran. Alur dari AC central yaitu:

Diagram 3.15: Diagram Alur AC Central Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 3.34: Detail AC Central Sumber: Juwana JS, 2005, 114

2. AC Split

AC split merupakan AC yang unit pendingin dan unit pembuangan

panas dipisahkan dengan supply listrik dan menggunakan pipa

Freon. Uit luar terditi dari kompresor dan kipas untuk mempercepat

Page 99: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

168

proses pendinginan dan membuangan panas dari mesin perubah

suhu.

Gambar 3.35: Alur AC Split Sumber: Juwana JS, 2005, 112

G. Sistem Pemadam Kebakaran

1. Alarm kebakaran

Alarm kebakaran diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya

kebakaran secara tiba – tiba. Alarm kebakaran misalnya smoke

detector, APAR. Pemasangan alarm kebakaran tiap 18 meter pada

ruang sirkulasi dan maksimal 12 meter untuk bagian dalam ruangan.

Gambar 3.36: Alarm Kebakaran Sumber: totalbatam.files.wordpress.com

Page 100: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

169

Cara kerja dari alarm kebakaran:

Gambar 3.37: Cara Kerja Alarm Kebakaran Sumber:bromindo.com

2. Sprinkler

Secara umum sprinkler kebakaran terdiri dari pipa sprinkler, kepala

sprinkler dan penyediaan air. Sprinkler kebakaran akan bekerja

secara otomatis ketika ada asap atua suhu panas yang tinggi dari

kebakaran menyentuh sensor yang ada pada sprinkler dengan

mengeluarkan air untuk membantu memadamkan api. Jarak pasang

antar sprinkler yaitu 9 meter dengan daya pancar tiap sprinkler

adalah 25m2/unit.

Page 101: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

170

Gambar 3.38: Cara Kerja Sprinkler Sumber:indobara.co.id

3. Hydrant halaman

Memberi hydrant halaman pada bagian luar bangunan berfungsi

untuk menyalurkan air guna membantu dalam proses pemadaman

api apabila terjadi kebakaran dengan jarak sebagai gambar berikut:

Gambar 3.39: Jarak Antara Hydrant Dengan Bangunan Sumber: Juwana JS, 2005, 148

H. Sistem Transportasi Vertikal

1. Tangga

Tangga merupakan salah satu transportasi vertikal yang digunakan

manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada

di atasnya. Perpindahan ini dilakukan secara manual (menggunakan

kaki).

Page 102: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

171

Gambar 3.40: Tangga Sumber: stopchasinginfluencers.com

2. Ramp

Ramp berguna untuk membantu trasnportasi vertikal untuk kaum

difabel. Ramp memiliki standarisasi ukuran yang dilengkapi juga

dengan adanya ralling.

Gambar 3.41: Ukuran Standar Ramp Sumber: Data Arsitek

Gambar 3.42: Ramp Sumber: h3.googleusercontent.com

Page 103: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

172

3. Lift

Lift merupakan transportasi vertikal yang membantu manusia

berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada di atasnya

dengan menggunakan kekuatan mesin.

Gambar 3.43: Lift Sumber: 99acres.com

I. Sistem Pengelolaan Sampah

Terdapat pemisahan sampah antara sampah organik dengan

sampah non organik yang dikumpulkan untuk kemudian dibuang ke

tempat pembuangan akhir. Sampah dibuang melalui shaft sampah

kemudian diangkut oleh truk sampah.

Gambar 3.44: Shaft Sampah Sumber: assets.kompasiana.com

J. Sistem Keamanan

Page 104: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

173

1. CCTV

Menggunakan CCTV sebagai teknologi keamanan untuk mengawasi

bagian – bagian yang memerlukan pantauan keamanan secara

ketat.

Gambar 3.45: CCTV Sumber: bilkulonline.com

2. Staff keamanan

Dilakukan secara manual atau oleh staff keamanan dan dilakukan

secara bergiliran.

K. Pencahayaan buatan

Kenyamanan dalam pengelihatan disini erat kaitannya

dengan pencahayaan yang ada pada ruang pamer khususnya.

Pencahayaan yang terdiri dari pencahayaan alami dan buatan ini

perlu diperhatikan kaitannya dengan karya yang ditampilkan pada

ruang pamer terutama lukisan yang rentan terhadap cahaya

matahari berlebih. Berdasarkan pada standar maka intensitas

cahaya yang baik untuk koleksi yang ada di museum yaitu:

• Cahaya maksimal yang dianjurkan untuk penerangan karya adalah

500 Lux.

• Warna cahaya yang dianjurkan : putih atau netral, putih hangat.

Page 105: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

174

• Jenis lampu yang dapat diterapkan untuk museum dengan

ketinggian ruangan 3 meter: lampu pijar standar, lampu halogen,

lampu TL, lampu HQI, lampu LED.

Pencahayaan selain digunakan pada interior bangunan juga

digunakan pada eksterior bangunan. Kegunaan pencahayaan

buatan pada eksterior yaitu:

• Untuk menarik perhatian pengunjung dimana pencahayaan buatan

ini juga sebagai salah satu ekspresi bangunan dengan didukung

dengan pemberian efek – efek tertentu.

• Memberikan keindahan estetika.

Untuk pencahayaan buatan pada interior dapat dibedakan

menjadi:

• Pencahayaan langsung : cocok digunakan untuk karya 2 dimensi

memberikan fokus dalam pengelihatan secara khusus.

• Pencahayaan tidak langsung : menggunakan lampu reflector pada

plafond biasanya untuk menciptakan bayangan lampu yang lemah

dan cocok digunakan pada area sirkulasi pengunjung.

Teknik pencahayaan yang dapat diaplikasikan pada

bangunan museum yaitu:

• Penerangan ke bawah (downlight): lampu diarahkan pada benda

yang ada di bawahnya.

Page 106: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

175

Gambar 3.46: Downlight Sumber: clasohlson.com

• Penerangan ke atas (uplight) : lampu diarahkan pada benda yang

ada di atasnya.

Gambar 3.47: Uplight

Sumber: rentmywedding.com

• Penerangan dari depan (frontlight) : lampu yang diarahkan pada

depan benda. Biasanya digunakan untuk menerangi lukisan

maupun benda yang ada di dinding.

Gambar 3.48: Frontligt Sumber: blog.pr.sebrae.com.br

Page 107: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

176

• Penerangan dari belakang (backlight) : lampu yang berada di

belakang benda, biasanya digunakan untuk memunculkan

bayangan yang dibutuhkan.

Gambar 3.49: Backlight Sumber: sycamorelightingltd.co.uk

• Penerangan dari samping (sidelight) : lampu berada di samping

benda untuk memberikan penekanan.

L. Pencahayaan Alami

Menggunakan pencahayaan alami pada beberapa ruangan

(area pengelola, ruang terbuka). Cahaya alami ini dapat beguna

untuk membantu dalam pengehematan energi listrik (lampu)

terutama pada kondisi pagi – siang hari.

Gambar 3.50: Pencahayaan Alami Sumber: https://culdesachdmks.wordpress.com

Page 108: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

177

M. Penangkal petir

Menggunakan penangkal petir untuk menalangi petir

terutama diasaat hujan yang sangat deras demi keamanan penghuni

dan segala yang ada di dalam bangunan museum. Jenis penangkal

petir yang digunakan adalah jenis penangkal petir Thomas karena

mampu melindungi hingga radius 125 meter.

Gambar 3.51: Penangkal Petir dan Pengebuminan Penangkal Petir Thomas

Sumber: Juwana JS, 2005, 169

3.2.4. Studi Pemanfaatan Teknologi

Ruang pamer memanfaatkan teknologi terutama untuk

menunjang pameran computerize art unutk menampilkan animasi

agar dapat dinikmati oleh pengunjung dengan baik. Fasilitas

teknologi yang digunakan yaitu:

a. Menggunakan teknologi monitor layar sentuh untuk membantu

pengunjung memperoleh informasi lebih baik mengenai museum

maupun karya yang dipamerkan. Teknologi layer sentuh ini juga

menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan pengunjung yang

efisien dan mudah dicapai.

Page 109: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

178

Gambar 3.52: Teknologi Layar Sentuh Sumber: media.tumblr.com

b. Menggunakan sensor gerak pada karya yang tidak diberi kotak

untuk memberikan tanda berupa bunyi alarm guna menghindari

tindakan pencurian.

Gambar 3.53: Sensor Gerak Lampu Sumber: sickinsight-online.de

c. Menggunakan LG HD LED video wall yang berfungsi sebagai

teknologi yang mampu menampilkan video maupun gambar yang

dipasang pada dinding. Teknologi ini berfungsi untuk mendukung

tampilan display untuk seni computerize art.

Page 110: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

179

Gambar 3.54: LG HD LED Video Wall Sumber: AliExpress.com

3.3. Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan

Kategori perancangan : perancangan baru

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Syarat pemilihan lokasi museum yaitu lokasi terpilih harus

berada di tempat yang strategis, tidak berpolusi (sehat). Lokasi yang

terpilih untuk mendirikan museum juga bersifat untuk masyarakat

bersama:

mahasiswa, pelajar, wisatawan, dan lain – lain (Direktorat Museum,

2007, 5).

Page 111: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

180

Gambar 3.55: Peta Rencana Kawasan Strategis Kota Surakarta Tahun 2016

Sumber: gis.surakarta.go.id

Gambar 3.56: Peta Rencana Pola Ruang Kota Surakarta Tahun 2016

Sumber: gis.surakarta.go.id

Page 112: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

181

Gambar 3.57: Peta Peta Struktur Ruang Kota Surakarta Tahun 2016

Sumber: gis.surakarta.go.id

A. Alternatif Kecamatan

Berdasarkan peta rencana pola tata ruang kota Surakarta dan

rencana Kawasan strategis pada kota Surakarta maka terdapat 2

lokasi alternatif pilhan kecamatan yang dapat dijadikan sebagai

lokasi pembangunan museum seni rupa modern Surakarta:

a. Kecamatan Pasar Kliwon (Alternatif 1)

Kelurahan Baluwarti, Kelurahan Kedung Lumbu

Page 113: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

182

Gambar 3.58: Peta Kecamatan Pasar Kliwon Sumber: Data Pribadi

Batas – batas:

- Batas Utara : Kecamatan Jebres

- Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Mojolaban

- Batas Barat : Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Serengan

- Batas Selatan : Kecamatan Grogol, Kecamatan Serengan

Fasilitas :

- Keraton Surakarta

- Benteng Vastenurg

- Masjid Agung Surakarta

- Pasar Klewer

- Pusat Grosir Solo

- Terdapat 107 sekolah (SD, SMP, SMA)

Page 114: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

183

b. Kecamatan Banjarsari (Alternatif 2)

Kelurahan Keprabon

Gambar 3.59: Peta Kecamatan Banjarsari Sumber: Data Pribadi

Batas – batas:

- Batas Utara : Kabupaten Boyolali, Kecamatan Gondangrejo

- Batas Timur : Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres

- Batas Barat : Kecamatan Colomadu, Kecamatan Jebres

- Batas Selatan : Kecamatan Serengan, Kecamatan Laweyan

Fasilitas:

- Stasiun Balapan Solo

- Terminal Tirtonadi

- Stadion Manahan

- Mall Solo Paragon

- Jalan Slamet Riyadi (Jalan Utama)

- Jalan Kolonel Sutarto

- Terdapat 211 sekolah (SD, SMP, SMA)

B. Penilaian Kecamatan

Page 115: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

184

Tabel 3.16: Penilaian Kecamatan Sumber: Analisa Pribadi

Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2

- Berada di jalan utama dan

mudah diakses

++ +++

- Lingkungan sehat (sedikit

polusi)

++ ++

- Fasilitas pendidikan + +++

- Dekat dengan pusat kota ++ +++

Jumlah 6 11

Dari penilaian tabel diatas maka terpilihlah kecamatan

Banjarsari kelurahan Keprabon.

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

A. Alternatif 1

Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Gajah Mada

Gambar 3.60: Lokasi Alternatif 1 Sumber: Dokumen Pribadi

Page 116: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

185

Dari lokasi tersebut dapat dilihat kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut:

Tabel 3.17: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi

Kelebihan Kekurangan

Berada di jalan besar Jalur transportasi 1 arah (2

arah pada jam tertentu).

Pencapaian menuju lokasi

mudah

Memiliki banyak pilhan jalan

alternatif

Dilalui oleh banyak

transportasi umum

Dekat dengan pos polisi

Terdapat jalan pedestrian

Dapat dilalui truk dengan

leluasa

Dekat dengan fasilitas

pendidikan

Page 117: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

186

B. Alternatif 2

Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Diponegoro

Gambar 3.61: Lokasi Alternatif 2 Sumber: Dokumen Pribadi

Dari lokasi tersebut dapat dilihat kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut:

Tabel 3.18: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi

Kelebihan Kekurangan

Berada di jalan besar Pada Jalan Diponegoro

hanya dilalui 1 arah jalan saja

Dilalui oleh banyak

transportasi umum

Pada malam hari setiap

weekend sering mengalami

penutupan jalan untuk event –

event tertentu

Page 118: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

187

Pencapaian menuju lokasi

mudah

Lokasi terkesan teduh

Memiliki jalan pedestrian

Lokasi cenderung lebih sepi

kendaraan besar

Dapat dilalui truk dengan

leluasa

C. Alternatif 3

Jalan MT. Haryono dan Jalan Manahan

Gambar 3.62: Lokasi Alternatif 3 Sumber: Dokumen Pribadi

Dari lokasi tersebut dapat dilihat kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut.

Page 119: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

188

Tabel 3.19: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi

Kelebihan Kekurangan

Tingkat polusi udara lebih

rendah

Pada jam dan hari tertentu

sering terjadi kemacetan lalu

lintas

Lokasi dilalui jalan 2 arah

berlawanan

Kondisi jalan kurang leluasa

Daerah cenderung lebih

tenang

Tidak terdapat jalur

pedestrian

3.3.3 Penilaian Tapak

Dari ketiga alternatif tapak tersebut diambil penilaian dengan

asumsi:

• Nilai 1: sangat kurang

• Nilai 2: kurang

• Nilai 3: cukup

• Nilai 4: baik

• Nilai 5: sangat baik

Page 120: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/17057/4/14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTO… · 70 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan

189

Tabel 3.20: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi

Kriteria Alt 1 Alt 2 Alt 3

Pencapaian lokasi mudah 5 4 3

Dilalui banyak transportasi

umum

5 5 3

Lokasi sehat (rendah polusi) 3 5 4

Lokasi aman dari tindakan

kriminal

5 4 2

Kenyamanan lokasi setiap

hari

4 2 3

Jumlah 22 20 12