118
BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur Pada bagian ini yang harus diperhatikan dalam pepembahasan pendekatan arsitektur yaitu membahas mengenai studi aktifitas yang berkaitan dengan pengelompokan pelaku, menganalisis jumlah pelaku serta aktifitas yang terjadi di dalam pusat pertunjukan seni tari Bali. Secara umum proyek ini memfasilitasi kegiatan umum wisata dan masyarakat lokal yang memiliki fungsi sebagai wadah kesenian Bali yangterpopuler, salah satunya seni tarinya. Oleh sebab itu, maka penentuan kebutuhan ruang sebagai fungsi pertunjukan tari dapat dikelompokkan dengan pengelompokan fasilitas utama, penunjang dan servis. Tabel 3.1 Analisis dan Studi Kebutuhan Ruang Sumber Analisa Pribadi Fasilitas - Teater tertutup - Teater Terbuka (ampiteater) - Ruang Gamelan Utama - Ruang Properti - Ruang Latihan (studio) - Ruang Display karya lukisan 65 Kebutuhan Ruang

repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Pada bagian ini yang harus diperhatikan dalam

pepembahasan pendekatan arsitektur yaitu membahas mengenai

studi aktifitas yang berkaitan dengan pengelompokan pelaku,

menganalisis jumlah pelaku serta aktifitas yang terjadi di dalam

pusat pertunjukan seni tari Bali.

Secara umum proyek ini memfasilitasi kegiatan umum wisata

dan masyarakat lokal yang memiliki fungsi sebagai wadah kesenian

Bali yangterpopuler, salah satunya seni tarinya. Oleh sebab itu,

maka penentuan kebutuhan ruang sebagai fungsi pertunjukan tari

dapat dikelompokkan dengan pengelompokan fasilitas utama,

penunjang dan servis.

Tabel 3.1 Analisis dan Studi Kebutuhan Ruang Sumber Analisa Pribadi

Fasilitas

- Teater tertutup

- Teater Terbuka (ampiteater)

- Ruang Gamelan Utama

- Ruang Properti

- Ruang Latihan (studio)

- Ruang Display karya lukisan

65

Kebutuhan Ruang

Page 2: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

penari

- Ruang Komunitas

- Kantor pengelola

Penunjang

- Conference room

- Kafetaria dan kafetariae shop

- retail shop/ merchandize

- Taman/ open space

- lobby

- ticketing

- ATM Center

- Ruang karyawan

- Klinik

- Lavatory

- Gudang

- Ruang Genset

- Ruang Pompa

Servis - Ruang ME

- Ruang sound

- Ruang Ligthing

- Ruang Security

- TPS (sampah)

- Loading dock

- Parking area

Page 3: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

66

Page 4: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas

a. Studi Aktifitas dan Pelaku

Pelaku kegiatan pada pusat pertunjukan seni tari Bali

secara umum dibedakan menjadi tiga bagian pelaku yaitu

pengelola, pengunjung dan Penyaji (seniman/Penari).

1. Pengelola dibedakan berdasarkan perdivisi pekerjaan

Tabel 3.2 Analisis dan studi aktifitas Pengelola

Sumber Analisa Pribadi

Jenis Kegiatan Pelaku Kegiatan Ruang

- Mengatur kegiatan - Ruang Kepala

Kepala

dan kinerja PUSAT

- Mengawasi kerja

PERTUNJUK Gedung

setiap bidang/ staff

AN SENI TARI

- Melakukan rapat BALI

- Ruang Rapat

- Mengatur & - Ruang Kepala

Kepala

mengawasi Admin.

administrasi,

- Ruang Rapat Administrasi

keuangan, tata

usaha PUSAT

PERTUNJUKAN

SENI TARI BALI

- Melakukan rapat

Staff

- Mengelola administrasi - Ruang Staff

& arsip PUSAT

Administrasi

PERTUNJUKAN SENI

Pengelola TARI BALI

Staff Keuangan

- Mengelola keuangan & - Ruang Staff

tata usaha PUSAT

PERTUNJUKAN SENI

TARI BALI

Kepala

- Mengatur - Ruang Kepala

kegiatan

Bagian Bagian

Pertunjukan

- Ruang Rapat Umum

Seni

- Membuat laporan

- Mengawasi & - Ruang Kepala

Kepala Sie. mengelola Sie.

Pelayanan kegiatan

67

Page 5: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Umum pelayanan umum

(penunjang) di PUSAT PERTUNJUKAN SENI

TARI BALI

- Mengatur acara dan - Ruang Kepala

Kepala Sie. kegiatan yang Sie. Acara dilakukan

di PUSAT PERTUNJUKAN SENI

TARI BALI

Staff

- Mengatur, mengecek, - Ruang Staff

mendata pertunjukan

Pertunjukan

Staff Pameran

- Mengatur, - Ruang Staff mengecek,

mendata pameran

Staff - Mengatur pemasaran - Ruang Staff

&

Pemasaran

promosi acara

- Mengatur gagasan - Ruang Staff Staff - Mengatur

Kreatif & kegiatan publikasi Publikasi (jurnalistik,

dokumentasi)

Staff Produksi

- Mengatur dalam - Ruang staff pembukuan dan

mencatat semua kegiatan yang

berhubungan dengan

produksi seni pertunjukan

Staff Informasi - Membantu - Lobby

memberikan

informasi kegiatan Staff Kafetaria - Melayani jual beli - Kafetaria &

Pelayanan Umum & Kafetariae makanan & minuman Kafetariae shop Shop

Staff Kesehatan - Melayani & membantu - Klinik mengobati

Staff Souvenir

- Melayani jual beli - Merchandize

souvenir

Staff Ticketing

- Melayani jual beli tiket - Ticketing

pertunjukan, pameran

Cleaning servis - Membersihkan - Ruang areakomplek Karyawan PUSAT

Servis PERTUNJUKAN

SENI TARI BALI

Security - Menjaga - Ruang Jaga

- Pantry

68

Page 6: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

keamanan

komplek

Operator - Mengoperasikan - Ruang CCTV sistem

komputer & CCTV

Kepala Teknisi - Mengatur kegiatan - Ruang Kerja

teknisi di komplek PUSAT

PERTUNJUKAN SENI

TARI BALI

Teknisi - Mengoperasikan - Ruang Kontrol

Audiovisual audiovisual Sound &

(sound, ligthing) Ligthing

di komplek

PUSAT PERTUNJUKAN SENI

TARI BALI

Teknisi - Mengatur, - Ruang ME

Electrical mengecek, - Ruang Kerja

mengurus segala

keperluan

kelistrikan komplek PUSAT

PERTUNJUKAN SENI TARI BALI Teknisi - Mengatur, - Ruang ME Mechanical mengecek, segala - Ruang Kerja

penggunaan

genset, AC,

hydrant system di PUSAT PERTUNJUKAN SENI

TARI BALI

Teknisi - Mengoperasikan dan - Ruang ME Gedung memperbaiki - Ruang Kerja Pertunjukan peralatan di komplek

PUSAT

Seni

PERTUNJUKAN

SENI TARI BALI

2. Pengunjung dibedakan menjadi 2 kategori

Tabel 3.3 Analisis dan studi aktifitas Pengunjung

Sumber Analisa Pribadi

Pelaku Jenis Kegiatan Ruang

69

Page 7: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Kegiatan

- Melihat pertunjukan

tari Teater indoor

- Melihat pertunjukan

Pengunjung dan

Pertunjukan

musik

Instansi

- Melihat pertunjukan

drama

- Berinteraksi dengan pengunjung

- Melihat live music

- Melihat pertunjukan Teater outdoor

- Berinteraksi dengan pengunjung Pameran - Melihat karya seni Gallery

- Berinteraksi dengan

pengunjung

- Berinteraksi dengan

karya/ obyek seni - Berinteraksi dengan seniman

Penunjang - Makan Kafetaria

- Minum

- Mengobrol - Membeli tiket

Ticketing

pertunjukan

- Membeli tiket pameran

- Menunggu pertunjukan

- Menanyakan informasi Lobby - Mengobrol - Membeli souvenir Merchandize

kesenian

- Mengobrol

- Diskusi

Taman - Berinteraksi dengan

pengunjung &

seniman

- BAB & BAK Toilet

- Berkunjung Ruang tamu

- Bertamu (kantor pengelola)

3. Seniman, dibedakan menjadi 3 kategori yaitu:

Seniman pertunjukan (penyaji) yaitu seniman yang

menyajikan pertunjukan tari (Utama)

70

Page 8: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Seniman Pameran, yang terdiri dari seni rupa, lukis dan

instalasi (pendukung)

Komunitas

Tabel 3.4 Analisis dan studi aktifitas Penyaji

Sumber Analisa Pribadi

Jenis Kegiatan Pelaku Kegiatan Ruang

- Melihat pertunjukan - Teater indoor - Memainkan - Teater outdoor

pertunjukan tari - Ruang

Seniman Tari

- Berdiskusi dengan komunita

Komunitas s

- Gladi bersih - Ruang Latihan

- Latihan tari

Seni Pertunjukan - Melihat pameran - Ruang display pameran

- Melihat pertunjukan - Teater indoor

- Memainkan - Teater outdoor

Seniman Musik

pertunjukan musik - Ruang - Diskusi Komunita Gamelan s - Gladi bersih - Ruang Latihan

- Latihan musik Gamelan

- Melihat pameran - Gallery

Seniman Rupa - Melihat pertunjukan - Teater

Seni Pameran

Seniman Lukis - Melihat pameran - Gallery

Seniman - Memamerkan karya - Ruang

Instalasi - diskusi Komunita s Komunitas Komunitas - Berdiskusi - Ruang

- Berkumpul Komunitas

- Taman/Open space

4. Pelaku pentas/pertunjukan

Tabel 3.5 Analisis dan studi aktifitas Pelaku dalam

pementasan Sumber Analisa Pribadi

Pelaku Kegiatan Ruang

Penata Musik - Mempersiapkan soundsistem - Ruang Kontrol sebelum pertunjukan

- Menata sound

- Mengatur alunan musik saat jalannya pementasan

71

Page 9: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Penata Panggung - Mengatur jalannya pementasan - Ruang Teater

- Mengarahkan pemain - Panggung

- Melihat penampilan - Ruang Latihan

- Diskusi dengan pemain Penata cahaya - Menyiapkan ligthing - Ruang teater

yang akan digunakan - Panggung

- Ruang teknisi saat pementasan

- Menata ligthing sesuai

kebutuhan panggung

Penari - Menari - Ruang Teater

- Latihan - Ruang Latihan

- Panggung

Penata Suara - Berdiskusi dengan penyaji - Ruang Teater

pertunjukan - Ruang Latihan

- Mengatur aritistik sesuai naskah - Ruang kontrol Penata Rias dan - Berdiskusi dengan penari - Ruang latihan Kostum

- Merias sesuai karakter pemain - Ruas rias

- Vitting room

- Menentukan kostum sesuai

dengan karakter pemain

Untuk menunjang fasilitas pusat pertunjukan seni tari Bali yang dapat

dinikmati dan dimanfaatkan oleh para pengunjung maka kompleks

bangunan menyediakan fasilitas yang memadai untuk penggunanya,

tanpa terkecuali yaitu pengunjung difabel, penyandang cacat dan lansia

yang menggunakan kursi roda. Maka harus ada standart dalam besar

sirkulasi dan toilet. Berikut gambaran fasilitas difabel, penyandang cacat

dan lansia yang direncanakan dalam projek desain bangunan pusat

pertunjukan seni tari Bali.

Standar,berikut gambaran fasilitas difabel, penyandang cacat dan lansia

pada projek desain bangunan :

72

Page 10: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Gambar 3.1 Standart lebar koridor kursi roda Sumber: Analisa pribadi. 2018

Gambar 3. 2Tinggi perletakan Kloset pada difabel Sumber : difable space and dimension

73

Page 11: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Gambar 3.3 Analisa kebutuhan ruang gerak pada toilet difabel Sumber : difable space and dimension

b. Uraian Waktu Operasional Bangunan

Berikut adalah uraian waktu keaktifan pada bangunan pusat

pertunjukan seni tari Bali :

Tabel 3.6: Jadwal Operasional Gedung Sumber : Analisa Pribadi. 2018

Fasilitas (kegiatan)

Jadwal

Teater tertutup Setiap Hari : 13.00 – 21.00 WITA

Teater terbuka Setiap Hari

(amphitheatre)

Ruang Pameran Setiap Hari : 10.00 - 21.00 WITA

Loket Setiap hari : 09.00 – 20.00 WITA

74

Page 12: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Studio Tari Setiap Hari : 09.00 – 16.00 WITA

R. Gamelan Setiap Hari : 09.00 – 16.00 WITA

Retail Souvenir Setiap Hari : 10.00 – 21.00 WITA

Kafetaria Setiap hari : 09.00 – 21.00 WITA

Kantor Pengelola

Senin – Jumat : 08.00 – 16.00 WITA

Weekend : Tugas jadwal piket

Security 3 Shift 08.00 - 14.00 14.00 - 20.00 20.00 - 08.00

f. Jadwal Pertunjukan Tari

Tabel 3.7 : Jadwal pertunjukan tari Sumber : Analisa Pribadi. 2018

SENIN

Program Group Time Place

Barong Sandhi suara 09.30 – 10.30 WITA Amphiteater

Tari Joged Yowana 14.00 – 15.00 WITA Teater

Swara

Tari Mekar Buana 16.00 – 17.00WITA Teater

Genjekan

Kecak & Kr. Ds. Adat 18.30 – 19.30 WITA Amphiteater

Fire Junjungan

(ramayana)

Legong Sadha Budaya 19.30 – 21.00 WITA Teater

SELASA

Barong Semara Kanthi 09.30 – 10.30 WITA Amphiteater

Sendra tari Bina Remaja 13.45 – 15.00 WITA Teater

Mahabarata

Raja Pala Gang Werdha 16.00 – 17.00 WITA Teater

Armi

Legong Panca Arta 18.30 – 19.30 WITA Teater

Kecak Fire Sandhi Suara 19.30 - 21.00 WITA Amphiteater

75

Page 13: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

& Trance

RABU

Barong Cenik Wajah 09.30 – 10.30 WITA Amphiteater

Parwa Pari Purna 15.00 – 17.00 WITA Teater

Ramayana

Kecak Trene 18.30 – 19.30 WITA Amphiteater

Jenggala

Legong Panca Arta 19.30 – 21.00 WITA Teater

KAMIS

Barong Raja Peni 09.30 – 10.30 WITA Amphiteater

Janger Oka kartini 16.00 – 17.00 WITA Teater

Kecak Kr.Ds. Adat 18.30 – 19.30 WITA Amphiteater

Taman Kaja

Legong Suara Guna 19.30 – 21.00 WITA Teater

Kanthi

JUMAT

Barong Sadha Budaya 09.30 – 10.30 WITA Amphiteater

Drama Padang 15.00 – 17.00 WITA Teater

Bimayu Subadra

Kecak Kr. Ds. Adat 18.30 – 19.30 WITA Amphiteater

Sambahan

Legong Arma Group 19.30 – 21.00 WITA Teater

SABTU

Barong Banjar Abasan 09.30 – 10.30 WITA Amphiteater

Calonarang Kiduling 13.45 – 15.00 WITA Teater

Suwari

Tari Gabor Karyasa 16.00 – 17.00 WITA Teater

Legong Puspa kirana 18.30 – 19.30 WITA Teater

Kecak Semara 19.30 – 20.30 WITA Amphiteater

Madya

Wayang ArmaGrup 20.00 – 21.00 WITA Teater

76

Page 14: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Wong

MINGGU

Barong Palgunadi 09.30 – 10.30 WITA Amphiteater

Sendra tari Gunung Sari 13.45 – 15.00 WITA Teater

Mahabarata

Tari Janger Suara Sakti 16.00 – 17.00 WITA Teater

Tari Topeng Luh Luwih 17.00 – 18.00 WITA Amphiteater

Kecak Padang 18.30 – 19.30 WITA Amphiteater

Subadra

Legong Sumara 19.30 – 21.00 WITA Teater

pegulingan

3.1.2 Pola Aktifitas

a. Pendekatan Jumlah Pelaku

Pengelola

Tabel 3.8 : Analisis Jumlah Pengelola Sumber : Analisa Pribadi. 2018

No

Pelaku

Analisis

Jumlah

Kepala PUSAT

1 PERTUNJUKAN 1

SENI TARI BALI 1

2

Staff Administrasi

2

Karyawan 2

3 Staff tata usaha Pengelola 1, Karyawan 3 4

4 Kasi Dokumentasi

3

dan Informasi

Pengelola 1, Karyawan 2

Staff Publikasi Karyawan 2 2

5 Staff Penyaji dan

3

pengembangan

Pengelola 1, Karyawan 2

6 Staff Event Pengelola 2 2

6

Staff Guide

10

Pengelola 1, Karyawan 9

Satff Pameran Pengelola 1, Karyawan 2 3

Staff Kesehatan

3

Dokter jaga 1 Karyawan 2

7 Penata

6

panggung/dekorasi Pengolola 1, karyawan5

8

Penata Lampu

Pengelola 1, karyawan 4

5

77

Page 15: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

7

Staff penjual

15

souvenir 15 pengelola kerajinan

9

Staff kuliner

15

15 pengelola stant

Staff Kebersihan

13 Publik 4 , Office Boy 2 6

14

Staff Keamanan

5

Security 3, CCTV 2

15

Staff Gudang

2

Karyawan 2

16

Teknisi Pompa, Trafo, CCTV,

6

Genset, MEE

Total 90

Pengunjung

Pendekatan pengunjung dilakukan dengan melakukan

perbandingan jumlah pengunjung di tempat wisata Bali.

Tabel 3.9 : Jumlah pengunjung wisata Bali Sumber : data statistik Dinas pariwisata daerah provinsi Bali

Weekday/

Taman

Presen- Tahun

Uluwatu

GWK

Total

tase

Weekend

Budaya

kenaikan

2016 Weekday 575.990 820.070 710.341 2.106.401 90%

Weekend 670.876 1.122.358 783.921 2.577.155

2017 Weekday 782.287 1.129.306 931.271 2.842.864 100%

Weekend 1.201.874 1.604.333 1.200.931 4.007.138

Jumlah rata-rata wisatawan di Bali dilihat dari 3 tempat

wisata budaya yang cukup sering dikunjungi saat berlibur

ke Bali yang terlihat dari 2 tahun terakhir ini.

2016 = 575.990 + 820.070 + 710.341

= 2.106.401 : 3

= 702.134 : 365hari

= 1.924/Hari

78

Page 16: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

2017 = 782.287 + 1.129.306 + 931.271

= 2.842.864 : 3

= 947.621

= 2.596/Hari

b. Pola Aktifitas

Pola Aktifitas Pengelola

Diagram 3.1 Pola Aktifitas Kepala Pengelola Gedung

PUSAT PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Datang

Aktifitas Sekunder

Kepala

Gedung

Makan, Bersantai

Ibadah

Servis

PPSTB

-kafetaria -Pura -Toilet

Parkir

-pantry -Klinik

-Taman

Aktifitas Primer

-Bekerja di kantor -Keliling dan mengecek Progam Acara

-Rapat -Menerima tamu

Dinas Luas

Pulang

Diagram 3.2 Pola Aktifitas staff/Karyawan PUSAT

PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

79

Page 17: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Datang

Aktifitas Sekunder

Staff/

Karyawan

Makan, Bersantai

Ibadah

Servis

PPSTB

-kafetaria -Pura -Toilet

Parkir

-pantry -Klinik

-Taman

Aktifitas Primer

-Bekerja dikantor -Rapat

-Menerima Tamu

-Keliling dan mengecek

Pulang

Program Acara

Diagram 3.3 Pola Aktifitas staff kreatif & Publikasi PUSAT

PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Datang

Aktifitas Sekunder

Staff Kreatif

Makan, Bersantai

Ibadah

& Publikasi Servis -kafetaria -Pura -Toilet

Parkir

-pantry -Klinik

-Taman

Aktifitas Primer

-Membersihkan Lantai

-Membersikan Toilet

Pulang

-Membersihkan Ruang

Pengelola & menjaga

Kebersihan Komplek

-

Page 18: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

80

Page 19: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Diagram 3.4 Pola Aktifitas staff Maintenance PUSAT

PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Datang

Aktifitas Sekunder

Staff

Makan, Bersantai

Ibadah

Maintenance Servis

-kafetaria -Pura -Toilet

Parkir -pantry -Klinik

-Taman

Aktifitas Primer -Membersihkan Lantai

-Membersikan Toilet -Membersihkan Ruang Pengelola & menjaga

Kebersihan Komplek Pulang -

Diagram 3.5 Pola Aktifitas staff Engineering PUSAT

PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Datang

Aktifitas Sekunder

Staff

Ibadah

Enginering Makan, Bersantai Servis

-kafetaria -Pura -Toilet Parkir -pantry -Klinik

Aktifitas Primer

-Mengecek segala utilitas

Komplek bangunan -Mengatur & Mengecek

Pulang

Genset,AC,Hydrant, Pompa, & Kelistrikan

81

Page 20: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Diagram 3.6 Pola Aktifitas staff Security PUSAT

PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Datang

Aktifitas Sekunder

Staff

Ibadah

Security Makan, Bersantai Servis

-kafetaria -Pura -Toilet Parkir -pantry -Klinik

Aktifitas Primer

-Mengecek dan menjaga

Keamanan seluruh Komplek bangunan

Pulang

PPSTB -Mengawasi CCTV

Pola Aktifitas Pengunjung (perorangan dan

kelompok/instansi)

Diagram 3.7 Pola Aktifitas Pengunjung Perseorangan

PUSAT PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Pengunjung

Datang

Aktifitas Primer

(Perorangan) Drop Off -Menonton pertunjukan

Parkir -Melihat Pameran -Jalan berkeliling komplek PPSTB

Aktifitas Sekunder

-Makan Minum -Belanja

-Refreshing

Pulang

-Berkumpul -Diskusi -Menonton pertunjuan

82

Page 21: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Diagram 3.8 Pola Aktifitas Pengunjung Kelompok PUSAT

PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Pengunjung

Datang

Aktifitas Primer

-Menonton pertunjukan (Kelompok) Drop Off -Studi Banding, Diskusi, Rapat

Parkir

-Melihat Pameran

-Jalan berkeliling komplek PPSTB

Aktifitas Sekunder

-Makan Minum -Belanja

-Refreshing

Pulang

-Berkumpul -Diskusi -Toilet

Pola Aktifitas Seniman/Penyaji/Penari

Diagram 3.9 Pola Aktifitas Seniman/Penyaji Pertunjukan

PUSAT PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Datang

Aktifitas Primer

Seniman/

Penyaji

-Menonton pertunjukan Latihan Drop Off Pertunjukan (Tari, Musik Gamelan, Teater)

Parkir

-Gladi Bersih

-Diskusi -Berkumpul -Mementaskan Pertunjukan

Aktifitas Sekunder

-Makan Minum -Ibadah

-Refreshing

-Berkumpul

-Diskusi Pulang

-Toilet

83

Page 22: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Diagram 3.10 Pola Aktifitas Seniman Lukisan Pertunjukan

Kelompok PUSAT PERTUNJUKAN SENI TARI BALI

Datang Seniman

Seni Lukis

Instalasi Parkir

Aktifitas Sekunder

-Makan Minum -Ibadah -Refreshing -Diskusi -Toilet

Aktifitas Primer -Memamerkan karya Seni Lukis -Melihat Pameran -Berdiskusi

-Berkumpul dengan Komunitas

Pulang

c. Pola Hubungan Ruang

Ruang-ruang yang dibutuhkan ditentukan dari jenis kegiatan

yang akan ditampung.

Pola hubungan ruang yang mencakup fasilitas utama,

fasilitas penunjang, fasilitas pelayanan dan servis (Makro)

Diagram 3.11 Pola Hubungan Makro Pengunjung

Sumber Analisa Pribadi. 2018

84

Page 23: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Loading

dock

Ruang Gudang Teater

Gamelan Outdoor

Ruang R. Properti

R.Pameran

Pelatihan Teater

TPS

Indoor

Klinik R. Komunitas

Cafe Taman Kantor Coffeshop Pengelola

Merchandize Parkir MEE

Main Hubungan Sedang

Hubungan Erat Entrance

Pola hubungan ruang yang mencakup dari kegiatan tiap

kelompok (Mikro)

Diagram 3.12 Pola Hubungan Mikro Pengunjung

Sumber Analisa Pribadi. 2018

Cafe Merchandize

Coffeshop

Pengunjung Parkir Taman

L O K E T

Teater

Outdoor

R.Pameran

Teater Indoor

Kantor

Klinik

Hubungan Sedang Pengelola

Hubungan Erat

Diagram 3.13 Pola Hubungan Mikro Pengelola

Sumber Analisa Pribadi. 2018

85

Page 24: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Taman

L O K E T

Teater Outdoor

R.Pameran

Teater Indoor

Pengelola Parkir

Kantor

R. Kepala Pengelola PPSTB

Toilet

R. Staff R. Rapat

Hubungan Sedang Hubungan Erat

Diagram 3.14 Pola Hubungan Mikro Seniman/Penyaji/Komunitas tari

Sumber Analisa Pribadi

Merchandize Cafe

R. Komunitas Toilet

Coffeshop

Teater

Seniman Outdoor

Ruang Parkir

Taman

Komunitas Tari

Gamelan

R.Pameran

Ruang

Kantor Klinik

Teater Pelatihan

Pengelola Indoor

Hubungan Sedang Hubungan Erat

Diagram 3.15 Pola Hubungan Mikro Staff MEE

Sumber Analisa Pribadi

86

Page 25: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Cafe

Merchandize

R. Komunitas Coffeshop

Teater

Outdoor

Staff MEE Parkir Ruang

Taman

Gamelan

R.Pameran

Ruang

MEE Teater Pelatihan

Kantor

Indoor

Pengelola

Ruang Staff Toilet

Ruang Ruang Ruang

Pompa Genset ME

Hubungan Sedang Hubungan Erat

3.1.3 Studi Fasilitas (kebutuhan-Besaran Ruang)

Ruang-ruang yang dibutuhkan ditentukan dari jenis kegiatan

yang akan ditampung. Kegiatan yang akan difasilitasi dalam Pusat

pertunjukan seni tari Bali:

Tabel 3.10 : Pengelompokan Ruang, kegiatan dan peralatan Sumber : Analisa pribadi. 2018

Fasilitas Nama Ruang

Kegiatan Peralatan/

Prasarana

- Pemetasan seni (musik, - Stage

Teater Indoor

tari, teater) - sound system

- Menonton pertunjukan - lighting system

seni - kursi

- Pemetasan seni (musik, - Stage

Fasilitas Teater Outdoor

tari, teater) - sound system

- Menonton pertunjukan - lighting system Utama

seni - kursi

Page 26: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

87

Page 27: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

- merias diri

- meja

- kursi - berganti kostum

- lemari Ruang Persiapan - mempersiapkan diri

- loker - persiapan peralatan - wastafel pentas - toilet

- memamerkan karya

- panel - meja display Ruang Pameran - menonton karya

- lampu pamer Lukisan - menikmati karya - kursi

- latihan/ gladi kotor

- Kaca

Ruang Latihan

untuk pentas

(studio)

Ruang Gamelan - Berlatih musik gemelan

- Panggung - Alat gamelan

- Memainkan alat musik

gamel khas Bali - meja - kursi - membaca - rak buku Perpustakaan - mencari buku - komputer - diskusi - loker - wastafel - toilet

Fasilitas - berlatih

- meja Penunjang - kursi

- berkumpul - lemari Ruang Komunitas - diskusi - loker

- menampung kegiatan - wastafel komunitas kesenian - toilet

- meja display Retail shop/ - membeli souvenir - kursi merchadize - mengambil uang - komputer - mesin ATM

- makan - gazebo

- minum Taman/ open space - kursi taman

- diskusi - lampu taman

- bersantai

- menunggu pertunjukan - meja

Lobby - diskusi - kursi/ sofa

- bersantai

- memberikan informasi

- membeli tiket - meja

Ticketing - kursi - mengantri - komputer

Office/ Kantor

Pengelola

- Ruang Direktur - meja - Ruang Bag. Admin

- kursi - Ruang Bag. Umum

- bekerja - komputer

- Ruang Bag. Acara - wastafel

- Ruang Staff Admin

- toilet

- Ruang Staff Umum

Page 28: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

88

Page 29: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

- Ruang Staff event

- Ruang Staff ME

- Toilet

- BAB, BAK - wastafel

- Lavatory - toilet

Pantry - menyiapkan minum - Kitchen set

- - Kursi

Fasilitas - Membuat minuman

- Membuat makanan - Kitchen set Servis Dapur - Membersihkan - Kursi

peralatan makanan Parking area

- Parkir Karyawan - Lampu taman

- Parkir Pengunjung

- Mesin tiket - Parkir difabel - Parkir kendaraan

- Tempat - Parkir Motor

penitipan - Parkir Mobil

- Parkir Sepeda

- Parkir barang

Loading dock

- Memindahkan barang - trolly

- Memasukkan barang - lift barang

- Mengeluarkan barang

Ruang Genset - Memonitoring genset

- genset - panel genset

Ruang Pompa - Mengecek air dan - pompa

pompa/ utilitasi air - panel pompa

Ruang ME - Mengecek panel listrik - panel listrik

- peralatan ME

Tempat Pembuangan

- Membuang sampah

- Memgangkut sampah - bak sampah Sementara (sampah) - Mengumpulkan sampah

- Memeriksa keamanan

- meja

- kursi Security Room - Menahan orang yang - komputer

tidak bertindak sesuai - wastafel

- Menyimpan barang - lemari

Gudang - Menyimpan penyimpanan perlengkapan

Ruang sound - Mengatur sound

- peralatan sound system

Ruang ligthing - Mengatur ligthing

- peralatan ligthing

89

Page 30: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

- lemari obat - meja

- cek kesehatan untuk - kursi

Medical Center - komputer

pemain/ artis/ karyawan - kasur

- wastafel - toilet

Pura Mini - beribadah

3.1.4 Studi Ruang Khusus

Studi ruang khusus dilakukan terhadap ruang indoor

maupun outdoor pada teater.

Agar teater dapat diguakan dengan baik, maka (Doelle; 1990):

Lantai dimana enonton duduk dibuat cukup landai untuk

memberikan bunyi lebih mudah diserap oleh penonton

Kemiringan yang ditetapkan tidak boleh lebih dari 30º,

demi kemanan dan keselatan

Jarak pandang ke penonton tidak boleh dari 20m, agar

pertunjukan lebih jelas dan terdengar.

Pendengaran dan penglihatan yang terbaik berada

dalam rentang sudut 45º dari sumber bunyi.

Masalah akustik dalam perencanaan dan perancangan

arsitektur untuk pertunjukan seni juga mempengaruhi dalam

pemilihan bentuk ruang teater. Hubungan daerah pentas

(panggung) dengan penonton adalah faktor yang penting, berikut

adalah bentuk panggung untuk teater

Panggung Proscenium, bentuk panggung di mana terdapat

90

Page 31: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

sekat/ bingkai yang menutup area belakang panggung dan

posisi penonton berhadapan dengan area depan panggung.

Panggung Arena, bentuk panggung yang melingkar yaitu

posisi penonton mengitari wilayah panggung.

Panggung Tapal Kuda, bentuk panggung hasil kombinasi dari panggung proscenium dan panggung arena. Panggung

ini merupakan panggung yang sesuai dengan pertunjukan

seni dua jenis yaitu seni gerak dan vocal.

Berikut adalah Besaran Ruang terdiri dari besaran perabot

yang tersedia dan aktifitas pelaku dimana perhitungannya mengikuti

standart dari buku Data Arsitek 1 & 2 karya Ernest Neuferd

Besaran Ruang = Luasan perabot + Luasan Gerak+sirkulasi

Ruang

Standart sirkulasi yang digunakan adalah 30%

Tabel 3.11 : Studi besaran Ruang Sumber : Analisa pribadi. 2018

Teater Indoor

R. Loket Pertunjukan

Kegiatan: Mendata (20%),Mengantri Kapasitas : 5 Petugas + 1500

(50%), Duduk ( 30%) Pengunjung

Sirkulasi: 20% + 30% + 50%= 100%

Perabot: Meja loker (5), Kursi Kerja(5)

Kebutuhan luas gerak 1 orang:

= (lebar berdiri) x (lebar duduk)

=87.5cm x 87.5cm

= 7.656,25 cm² = 0,77m²

Kebutuhan Luas total :

91

Page 32: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

=

(L.mejax5)+(L.kursix2)+(L.1orangx300)

+ 100% Luas

= (1.2m x 0.9m x 5)+(0.45 x 0.5 x 5) + (0.77m² x 300) + 100% luas =5,4m² + 1,12m² + 231 + 100% luas = 237,52 + (100% x 237,52) = 475,04m²

Foyer

Kegiatan : Berjalan (20%), Berkeliling

(50%) duduk (30%)

Kapasitas : 500 pengunjung Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : Kursi panjang (10) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar berdiri) x (lebar duduk) = 87.5cm x 87.5 cm = 7.656,25 cm² = 0,77m² Kebutuhan luas total : = L. kursi x 10)+(L. 1 orang x 500)

+ 100% luas = (1.6m x 0.7m x 10)+(0.77 m2 x 500) +100% luas = 11,2m² + 385m² + 100% luas = 396,2+ (100% x) = 792,4m²

Panggung

Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%),

Berjalan, berlari, berputar (50%)

Kapasitas : 70 pemain Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = 15.312,5 cm² = 1.53 m²

Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 70) + 100% luas

92

Page 33: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

= (1.53 m² x 70) + 100% luas

= 107,1m² + (100% x 107,1)

= 214,2 m²

Tribun Penonton Kegiatan : Duduk dan menonton pertunjukan

(30%), Berjalan (20%)

Kapasitas : 1000 pengunjung Sirkulasi : 50% Perabot : Kursi (1000) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar kursi) x (panjang kursi +

jarak kursi) = 50cm x (50cm + 45cm) = 4750cm2 = 0,475 m2 Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 1000) + 50% luas = (0.475 m2 x 1000) + 50% luas = 475+ (50% x475) = 712,5m²

Ruang Ganti kostum dan rias Kegiatan : Duduk sambil merias (30%), Kapasitas : 15 penata + 70 pemain

Berjalan berganti kostum (20%) Sirkulasi : 20% + 30% = 50%

Perabot : Lemari Perlengkapan (2), Loker

baju (2),

kursi rias (70)

Kebutuhan luas gerak 1 orang :

= (lebar rentangan) x (lebar duduk)

= 175cm x 87.5 cm

= 15.312,5 cm2 = 1.53 m²

93

Page 34: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Kebutuhan luas total : = (L. lemari x 2)+(L.loker x 2)+( L kursi x

70)+(L. 1 orang x 85) + 50% luas = (1.2m x 0.5m x 2) + (1m x 0.5m x 2) +

(0.45m x0.5m x 70) + (1.53 m2 x 85) +

50% luas = 1.2 m² + 1 m²+ 15,75 m² + 130 m²+

50% luas = 147,95 m²+ (50% x147,95 m²) = 221,9 m²

R. Backstage (ruang tunggu pemain) Kegiatan : Duduk menunggu (30%) Kapasitas : 70 pemain

Sirkulasi : 30%

Perabot : -

Kebutuhan luas gerak 1 orang :

= (lebar rentangan) x (lebar duduk)

= 175 cm x 86 cm

= 15.050 m²

= 1.50 m²

Kebutuhan luas total :

= (L. 1 orang x 70) + 30% luas

= (1.50 m² x 70) + 30% luas

= 105 m² + (30% x105)

= 136,5 m²

R.Downstage Kegiatan : Pengaturan mekanis, menunggu Berdasarkan prinsip panggung pada

gambar di

samping, maka :

Luasan ruang bawah panggung = Luas

94

Page 35: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

panggung

= 214,2 m²

R. Kontrol

Kegiatan : Duduk mengamati, (30%), Kapasitas : 2 petugas berdiri Sirkulasi : 50% koordinasi (20%) Perabot : Meja panel (2), Kursi (2)

Kebutuhan luas gerak 1 orang :

= (lebar berdiri) x (lebar duduk)

= 87.5cm x 87.5 cm

= 7.656,25 cm² = 0,77 m²

Kebutuhan luas total :

= (L. 1 orang x 2) + (L. meja panel x

2) + (L.kursi x 2)

+ 50% luas

= (0.77 m² x 2) + (1.2 m x 0.9 m x 2)

+ (0.45m x 0.5m

x 2) + 50% luas

= 1.54 + 2.16 + 0.45 + (50% x 4.15)

= 6.23 m²

Teater Terbuka (outdoor)

Area Pementasan Kegiatan : Menari (20%), Duduk (30%), Berjalan, berlari, berputar (50%)

Kapasitas : 150 pemain Sirkulasi : 20% + 30% + 50% = 100% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan tangan) x (lebar

duduk) = 175cm x 87.5 cm = 15.312,5 cm² = 1.53 m²

95

Page 36: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Kebutuhan luas total :

= (L. 1 orang x 150) + 100% luas

= (1.53 m²x150) + 100% luas

= 229,5 m² + (100% x 229,5)

= 459 m²

Tribun Penonton Kegiatan : Duduk dan menonton pertunjukan (30%), Berjalan (20%)

Kapasitas : 500 pengunjung Sirkulasi : 50% Perabot : Kursi beton Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar kursi) x (panjang kursi + jarak

kursi) = 50cm x (50cm + 45cm) = 4750cm² = 0,475 m² Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 500) + 50% luas = (0.475 m² x 500) + 50% luas = 237,5+ (50%

x237,5) =356,25 m²

R. ganti kostum dan rias Kegiatan : Duduk sambil merias (30%), Berjalan berganti kostum (20%)

Kapasitas : 5 penata + 150 pemain Sirkulasi : 20% + 30% = 50% Perabot : Lemari Perlengkapan (1), Loker baju

(1), kursi rias (50) Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk)

96

Page 37: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

= 175cm x 87.5 cm

= 15.312,5 cm² = 1.53 m²

Kebutuhan luas total :

= (L. lemari x 1)+(L.loker x 1)+( L kursi x

150)+(L. 1orang x 155) + 50% luas

= (1.2m x 0.5m) + (1m x 0.5m) + (0.45m x

0.5m x 150)+ (1.53 m2 x 155) + 50% luas

= 0.6 m² + 0.5 m² + 33.75 m² + 237.15 m²

+ 50% luas

= 272 m² + (50% x 272)

= 408m²

Studio Pelatihan Tari

Kegiatan : Menari (50%), Duduk (30%),

Berjalan (20%)

Kapasitas : 20 pengunjung Sirkulasi : 50% + 30% + 20% = 100% Perabot : - Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar rentangan) x (lebar duduk) = 175cm x 87.5 cm = 15.312,5 cm² = 1.53 m²

Kebutuhan luas total : = (L. 1 orang x 20) + 100% luas = (1.53 m² x 20) + 100% luas = 30,6 + (100% x 30,6 ) = 61,2m²

Ruang Gamelan

97

Page 38: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Kegiatan : Main gamelan dan Duduk

(30%) Kapasitas : 30 pemain Sirkulasi : 30% Perabot : Kendang (1) ,Gong dan

kempul (1), Bonang (1), Bonang

Penerus (1), Rebab (1), Demung (3), Suling (1), Saron peking (3), Saron

ricik (2), Bonang Panembung (2),

Gamelan (2), Siter (1), Kethuk kenong renteng (1), Kethuk

kempyang (1)

Kebutuhan luas gerak 1 orang : = (lebar bersila) x (lebar duduk) = 75 cm x 62.5 cm = 4.687,5 cm² = 0.47 m²

Kebutuhan luas total : = L. Gamelan total + (L. 1 orang x 30)

+ 30% luas = ((Kendang x 1)+(Gong dan kempul

x1)+(Bonang x 1)+(Bonang Penerus x

1)+(Rebab x 1)+(Demungx 3)+(Suling x

1)+(Saron peking x 3)+(Saron ricik

x1)+(BonangPanembung x 2)+(

Gamelan x 2)+(Siterx 1)+(Kethuk

98

Page 39: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

kenong renteng x 1) + (Kethuk

kempyang x1)+(L. 1 orang x 30) +

30% luas) = (1.5+ 1.68 + 3.51 + 2.9 + 0.48 + 5.47

+ 0.48 + 3.63 + 2.42 + 6.5 + 2.42 +

1.68 + 7.29 +0.48) + (0.47 m² x 33) + 30% luas

= 42.64 m² + 14.1 + 30% luas

= 56.74 + (30% x 56.74) = 56.74 + 17.022 = 73.762

m², dibulatkan 73.76 m²

Toko Souvenir

Kegiatan : Melihat dan membeli barang Kapasitas : 50 orang

(30%), Sirkulasi : 100%

berjalan berkeliling dengan leluasa (70%) Perabot : Rak display (5)

Kebutuhan luas gerak 1 orang :

= (lebar berdiri) x (lebar melangkah)

= 87.5cm x 75 cm

= 6.562,5 cm2 = 0,66 m²

Kebutuhan luas total :

= (L. 1 orang x 50) + (L.rak display x

5) + 100% luas

= (0.66 m²x 50) + (1.2 m x 1.25 m x

5) + 100% luas

= 33 + 7.5 + (100% x 40.5) = 81 m²

3.1.5 Studi Kebutuhan Luas Bangunan

Tabel 3.12 : perhitungan luasan Fasilitas indoor Sumber : analisa pribadi. 2018

Fasilitas Utama

99

Page 40: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

NO

RUANG

STANDAR SUM-

KAPASITAS

PERHITUNGAN

JUMLAH

LUAS (m2)

LUASAN

BER

RUANG

1 Lobby 0.90 m2

/org SB 1000 orang 1000 x 0.90+

(30%) 1 1.170

2 R. Teater

-

SB

1000 orang -

1

712,5

Indoor

3 Stage - SB 70 Orang - 1 214,2

4 Area pemain

1,5 m²/org

SB

30 Orang

30x 1,5+ (30%) 1

58,5

Gamel

5 Foyer - AS 500 orang - 792,4

6 R. Studio

2m²/org

SB

20 orang

52m² 3

156

Pelatihan

7 R. Gamelan - SB 30 orang - 1 73,76

R. Kostum

8

dan rias -

SB

85 orang - 1

221,9

(indoor)

9 r.backstage - SB 70 orang - 1 136,5

10 r. downstage - SB - - 1 214,2

Jumlah 3.750

Sirkulasi 1.125

30%

TOTAL 4.875m²

Teater terbuka (Ampiteater Besar)

Tabel 3.13:Perhitungan Luas Fasilitas outdoor Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

NO

RUANG

STANDAR SUM-

KAPASITAS

PERHITUNGAN

JUMLAH

LUAS (m2)

LUASAN

BER

RUANG

1 Tribun - SB 500 orang - 1 356,25

100

Page 41: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

2 Stage - SB 150 Orang - 1 459

3 R. Gamelan - SB 30 orang - 1 58,5

R. Kostum

4 dan rias - SB 55 orang - 1 144,75

(indoor)

5 r.backstage 0.90 m2

/org SB 150 orang 0,90x150+(30%) 1 175,5

Jumlah 1.194

Sirkulasi 358

30%

TOTAL 1.552m²

Teater terbuka (Ampiteater Kecil)

Tabel 3.14:Perhitungan Luas Fasilitas outdoor Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

NO

RUANG

STANDAR SUM-

KAPASITAS

PERHITUNGAN

JUMLAH

LUAS (m2)

LUASAN

BER

RUANG

1 Tribun - SB 100 orang - 1 71,25

2 Stage - SB 20 Orang - 1 61,32

3 Area Gamelan - SB 15 orang - 1 29,25

4 r.backstage 0.90 m2

/org SB 20 orang 0,90x20+(30%) 1 48,18

Jumlah 210

Keterangan= 273m² x 2 Amphiteater kecil Sirkulasi 63

= 546m²

30%

TOTAL 273m²

Fasilitas Penunjang

Tabel 3.15:Perhitungan Luas Fasilitas Penunjang Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

101

Page 42: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

NO

RUANG

STANDAR

SUMBER

KAPASITAS

PERHITUNGAN

JUMLAH

LUAS (m2)

LUASAN

RUANG

1 Loket Tiket 6 m2

/org NAD 1 orang 1 x 6+ (30%) 5 39

2 ATM Center 2 m2

/org AS 6 orang 6 x 2 + (30%) 1 15,6

3 Pura 2 m2

/org AS 10 orang 10 x 2+ (30%) 1 26

Pusat souvenir

R.display -

SB

5pembeli 81 m

2 5

405

4

1Penjual

Area Display Pameran

5 R. Display 2,25 m²/org AS 150 150x2,25+(30%) 1 438,75

6 Gudang 2 m2

/org AS 1 orang 1 x 2 + (30%) 1 2,6

7 Kasir 2 m2

/orang AS 6 orang 6 x 2 + (30%) 1 15,6

Foodcourt

R. Makan

8 (indoor & 5,6 m2

/unit NAD 50 unit 50 x 5,6 + (30%) 1 159,7

outdoor)

9 Dapur 5,48 m2

/org NAD 3 orang 2 x 50 + (30%) 10 130

10 R. penyaji 2 m2

/org AS 1 orang 5 x 2+ (30%) 10 13

Jumlah 957,15

Sirkulasi 287,145

30%

TOTAL 1.244,30m2

Ruang Pengelola

Tabel 3.16:Perhitungan Luas Fasilitas pengelola Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

NO

RUANG

STANDAR SUM- KAPASITAS

PER- JUMLAH LUAS

LUASAN

BER

HITUNGAN

RUANG

(m2)

102

Page 43: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

R. Kepala

PUSAT

1 PERTUNJU 5 m2/org NAD 1 orang 1 x 5 + (30%) 1 6,5

KAN SENI

TARI BALI

2 R. Staff

6 m2/org SB 2 orang 2 x 6+ (30%) 1

15,6 Administrasi

3 R. Staff

6 m2/org SB 4 orang 4 x 6+ (30%) 1

31,2 Tata Usaha

R. Staff

4 Dokumentasi 6 m2/org SB 3 orang 3 x 6+ (30%) 1 23,4

& Informasi

5 R. Staff

6 m2/org SB 10 orang 10 x 2 + (30%) 1

26 Guide

6 R. Staff

6m2/org SB 2 orang 2 x 6+ (30%) 1

15,6 Publikasi

7 R. Staff

6 m2/org SB 1 orang 1x 6+ (30%) 10

78 Penjualan

R. Staff

8 Foodcurt/ 2 m2/org NAD 1 orang 1x 2+ (30%) 10 39

Kuliner

9 R. Staff

6 m2/org SB 2 orang 2 x 6+ (30%) 1

15,6 Event

R. Staff

10 Penata 6 m2/org SB 6 orang 6 x 6+ (30%) 1 46,8

panggung

R. Staff

11 Penata 6 m2/org SB 5 orang 5 x 6+ (30%) 1 39

Lampu

12 R. Staff

6 m2/org SB 6 orang 6 x 6+ (30%) 1

46,8 Kebersihan

13 R. Staff

6 m2/org SB 6 orang 6 x 6+ (30%) 1

46,8 Teknisi

103

Page 44: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

14

R. Rapat

2,5 m22/org NAD 20 orang

20 x 2,5 +

1 65 Pengelola (30%)

15

R. staff

6m2/org SB 5 orang 5 x 6+ (30%) 1 39

keamanan

16 Gudang 8m2/org AS 1 orang 8 x 1+ (30%) 1 10,4

Jumlah 544,7

Sirkulasi 163,41

30%

TOTAL 708,11m²

Perhitungan Luas Fasilitas Servis

Tabel 3.17:Perhitungan Luas Fasilitas Servis Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

NO

RUANG

STANDAR SUM

KAPASITAS

PERHITUNGAN

JUMLAH

LUAS (m2)

LUASAN

BER

RUANG

1 R. Pompa 25 m2

/unit NAD 1 unit 1 x 25 + (30%) 1 32,5

2 R. Tandon 50 m2

/unit NAD 1 unit 1 x 50 + (30%) 1 65

3 R. Trafo 9 m2

/unit NAD 1 unit 1 x 9 + (30%) 1 11,7

4 R. CCTV 6 m2

/org AS 2orang 2 x 6+ (30%) 1 15,6

5 R. Genset 60 m2

/unit MEE 1 unit 1 x 60 + (30%) 1 78

6 R. MEE 25 m2

/unit NAD 1 unit 1 x 25 + (30%) 1 32,5

7 R. Panel 9 m2

/unit MEE 1 unit 1 x 9 + (30%) 1 11,7

8 R. PABX 15 m2

/unit NAD 1 unit 1 x 15 + (30%) 1 19,5

9 Loading Dock 2,4 m2

/org AS 2 unit 2 x 2,4 x 8,6 +

(30%) 1 53,66

Pos 3 m

2/org

AS

3 orang

3 x 3+ (30%) 1

11,7

10

Keamanan

11 Bak Sampah - NAD 1 unit 1 x 8 + (30%) 1 10.4

12 Drop Off 2 m2

/org AS 30 orang 30 x 2+ (30%) 1 78

13 Toilet Pria 0,89 m2/ur TSS 2 set 2 x 0,89 + (30%) 4 13,88

Page 45: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

104

Page 46: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

1,53 m2/wc TSS 2 set 2 x 1,53 + (30%) 4 15,91

0,92 m2

/ws TSS 2 set 2 x 0,92 + (30%) 4 9,57

14 Toilet Wanita 1,53 m2/wc TSS 3 set 2 x 1,53 + (30%) 4 31,82

0,92 m2

/ws TSS 2 set 2 x 0,92 + (30%) 4 14,35

15 Toilet Difabel

3,04

NAD 1unit 1 x 2,85 + (30%) 4 13,88 m

2/unit

Klinik

- R. Periksa 9 m2

/unit SB 1 unit

16 - R. Dokter 6 m2

/org SB 1 Orang 25 m2 x 50% 1 37,5

- R. Obat 10 m2

/unit SB 1 Unit

17 R. Nursery 6 m2

/unit SB 2 2x6 + (30%) 1 15,6

Jumlah 572,8

Sirkulasi 171,8

30%

TOTAL 744,6m²

Perhitungan Luas Fasilitas Parkir

Tabel 3.18: Perhitungan Fasilitas Parkir Sumber : Analisis pribadi. 2018

NO

RUANG STANDAR

SUMBER

KAPASITAS PER- JUMLAH LUAS

LUASAN

HITUNGAN

RUANG

(m2)

1 Ruang Parkir Pengunjung

Jumlah pengunjung : 1500 orang

Asumsi : 30% naik mobil (1 mobil 4 orang), 25% naik motor (1 motor 2

105

Page 47: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

orang), 40% naik bus (1 bus 20 orang), 5% pengunjung disabilitas (1

mobil 2 orang).

Pusat Pertunjuan seni tari Bali buka pukul 09.00 WITA hingga 21.00

WITA jadi terdapat 12jam dalam menonton 5 pertunjukan tari. Jadi

dalam pergantian parkir terjadi 2.5jam sekali.

Naik mobil = 1500 (pengunjung) : 5 (kali pertunjukan)

= 300 x 30%

=90 : 4 (penumpang mobil)

=22 - 25 Mobil

Penumpang Disabilitas = 300 x 5%

= 15 : 2 (penumpang mobil disabilitas)

= 7 – 10 Mobil

= 75 : 2 (penumpang motor)

= 37,5

= 38 motor

= 120 : 20 (penumpang Bus)

= 6Bus (dalam 1 kali Pertunjukan)

Mobil 15 m2

/mobil HED 25 mobil 25 x 15 1 375

Motor 2 m2

/motor HED 38 motor 38 x 2 1 76

Bus 45 m2

/bus HED 6 bus 6 x 45 1 270

Disabilitas 18,5 m2

/mobil HED 10 mobil 10 x 18,5 1 185

2 Ruang Parkir Pengelola

Jumlah pengelola bangunan : orang

Asumsi : 20% naik angkutan umum/jalan kaki, 20% naik mobil (1 mobil

1 orang) , 50% naik motor (1 motor 2 orang)

Naik angkutan umum/jalan kaki : 20% x 90 orang = 18 orang

106

Page 48: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Naik mobil : 20% x 90 orang = 18 mobil

Naik motor : 60% x 90 orang = 54 motor

Mobil 15 m2

/mobil HED 18 mobil 18 x 15 1 270

Motor 2m2/motor HED 54 motor 54 x 2 1 108

Jumlah 1.284

Sirkulasi 150% 1.924,5

TOTAL 3.207,5m²

Keterangan:

AS : Asumsi Sendiri (Studi Ruang)

SB : Studi Banding (Survei)

HED : Handbook of Environmental Design

MEE : Mechanical Electrical Equipment

NAD : Neufert Architect Data

TSS : Times Saver Standart

Tabel 3.19: total Luas Keseluruhan Sumber : Analisa perhitungan Pribadi. 2018

FASILITAS Sifat KEBUTUHAN LUAS(m2)

Fasilitas Utama Publik 4.875

Fasilitas Penunjang Publik 1.244,30

Fasilitas Pengelola Privat 708,11

Fasilitas Servis Privat 744,6

Fasilitas ampiteater Besar Publik 1.552

107

Page 49: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Fasilitas ampiteater kecil Publik 546

TOTAL BANGUNAN 9.670

Fasilitas Parkir Publik 3.207,5

Taman (Luas Indoor x40%) Publik 3.868

TOTAL AREA LUAR 7.075,5

3.1.5 Studi Citra Arsitektural

Citra Arsitektural bangunan terlihat dari fungsi dan kegunaan

bangunan sesuai dengan kebutuhan tersebut. Pusat pagelaran seni

tari Bali adalah sebuah bangunan publik yang mewadahi kegiatan

pertunjukan tari, sesuai dengan kebutuhan komunitas dan seniman

seni tari, hiburan dan edukasi bagi wisatawan maupun masyarakat

setempat.

Fungsi utama bangunan pusat pertunjukan seni tari Bali adalah

sebagai tempat pertunjukan, hiburan dan edukasi wisatawan. Dalam

hal ini adalah pusat pertunjukan seni tari Bali diharapkan sangat

menunjang perkembangan seni tari yang sudah menjadi bagian dari

diri masyarakat Hindu Bali serta dapat memfasilitasi dan menjadi

pusat komunitas seni tari yang membentuk sanggar-sanggar di Bali.

Sebagai bangunan publik, citra arsitektur bangunan pusat

pertunjukan seni tari Bali haruslah yang inovatif dan modern dengan

menunjukan perpaduan kemajuan dan kecanggihan teknologi yang

baik dengan tradisi budaya lokal. sehingga dapat menjadikannya

daya tarik bagi wilayah kabupaten Badung/ kota bahkan provinsi.

108

Page 50: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

Beberapa alternatif pendekatan yang digunakan dalam

pemilihan sistem struktur pada perencanaan dan perancangan pusat

pertunjukan seni tari Bali :

Safety, Keamanan sistem struktur terhadap bangunan,

penghuni dan terutama bencana alam

Strength, kekuatan sistem struktur dalam menumpu beban

bangunan

Stability, kestabilan sistem struktur yang berkesinambungan.

Sustainability, dapat dikembangkan di masa yang akan datang

(futuristic)

Durability, Ketahanan bahan bangunan yang dipergunakan.

Service Ability, struktur yang dipergunakan dapat melayani dan

mendukung semua kegiatan di dalam bangunan

Kriteria perencanaan dan perancangan pusat pertunjukan seni tari

Bali :

Pertimbangan aspek strength, stability, sustainability, safety,

durability, dan ability.

Struktur bangunan diperuntukan bangunan bertingkat rendah

(2-3lantai).

Mendukung segala aktifitas para pelaku di dalam bangunan.

109

Page 51: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Mempertimbangkan bahaya yang tak terduga, seperti bencana

alam dan kebakaran.

Mempertimbangkan aspek sistem akustik pada ruang

pertunjukan.

Sistem struktur harus memperhatikan kondisi tapak dan

lingkungan sekitarnya.

a. Sistem Struktur

Tabel 3.20. sistem struktur Sumber : Analisa Pribadi. 2018

Struktur Bawah (Sub Structure)

Alternatif Keterangan

Pondasi Sumuran Kelebihan :

Biaya relatif ringan.

Daya dukung yang dimiliki sangat baik untuk kedalaman mencapai 8 meter.

Kekurangan :

Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak

Gambar 3.4 . Pondasi Sumuran dapat di kontrol (Karena

batu dan adukan

Sumber :

dilempar/ dituang dari

http://belajarsipil.blogspot.com/10022014

atas)

Pondasi Plat Lajur Kelebihan :

Termasuk kedalam kategori Biaya relatif murah.

pondasi menengah. Dapat digunakan untuk Sifatnya lebih kuat karena bangunan bertingkat menggunakan material beton dari lantai satu sampai bertulang. empat lantai.

Daya dukung yang dimiliki sangat baik.

Galian tanah lebih sedikit.

Kekurangan :

Waktu pengeringan

110

Page 52: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

beton cukup lama lebih kurang 2-4 minggu.

Rumit dalam pelaksanaan pembesian untuk pondasi.

Gambar 3.5 : Pondasi Lajur Sumber : https://pondasiplatlajur.com

2018 Struktur Tengah (Middle Structure)

Alternatif Keterangan Flyslab (plat Lantai) - Menghemat waktu dalam

pengerjaan - Mengurangi penggunaan kayu untuk bekisting

- Merupakan material pabrikasi yang dapat disesuaikan dengan desain

- Mereduksi durasi

pelaksanaan projek,

sehingga overhead

yang di keluarkan kecil - Akurasi dimensi dan mutu yang lebih baik

Gambar 3.6 Plat lantai

Sumber: http://desainomahku

.blogspot.com/2010/10022014

Half precast (Balok) - Waktu pengerjaan lebih

cepat - Mutu terjamin dan

mengurangi pemakaian

bekesting sehingga

lebih ramah lingkungan - Tidak terpengaruh

111

Page 53: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Gambar 3.7 Half precast dengan cuaca Sumber:

http://www.jekseng.com/portfolio/preca

st-beams-half/

Kolom dan balok beton bertulang Kelebihan : Bangunan memerlukan struktur

Pembentukannya

yang kaku dan kuat, sehingga mudah dengan

menggunakan bekisting menggunakan struktur rangka yang

disesuaikan

beton.

dengan kebutuhan.

Beton bertulang merupakan

Kekuatannya tinggi

komposisi kontruksi beton yang sesuai dengan mutu

diperkuat dengan rangka besi. beton, seperti mutu K- 225, K-250, K-350, dan lainnya.

Tahan terhadap suhu yang tinggi (kebakaran).

Biaya pemeliharaannya lebih terjangkau.

Bahan baku pembuatannya mudah

Gambar 3.8 : Kolom bertulang didapatkan.

Kekurangan :

Sumber: https://kolom.bertulang.com 2018 Membutuhkan ketelitian dan perhitungan yang tepat dalam

pelaksanaanya.

Gaya tarik lebih kecil daripada gaya tekan.

Kolom dan balok beton komposit Kelebihan :

Beton komposit merupakan struktur Penampang tinggi profil

yang terdiri dari dua meterial yaitu baja lebih rendah

sehingga dapat gelagar baja dan beton.

menghemat tinggi lantai

bangunan.

Kekakuan lantai pelat beton bertulang semakin tinggi

Bentang untuk jenis atau tipe tertentu dapat lebih besar.

Kekurangan :

Aksi komposit kurang

Gambar 3.9 : Kolom dan balok beton

bermanfaat pada penampang yang

112

Page 54: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Komposit memikul momen negatif Sumber : http://kolom.baja.beton.com ayitu pada sekitar

2018 momen negatif hanya tulangan beton yang memikul gaya tarik.

Struktur Atas (Upper Structure)

Alternatif Keterangan

Atap Rangka Kayu Kelebihan : Atap ini terbuat dari kayu yang Lebih tahan terhadap

dirangkai sedemikian rupa dengan panas.

dimensi batang kayu yang bervarasi Tahan terhadap dan motif yang beragam. Dalam perubahan cuaca dan Arsitektur Bali atap yang digunakan iklim.

yaitu atap rangka kayu dengan jenis Bahan realtif murah

atap limasan. dan mudah didapatkan.

Terdapat ruang yang dapat dimanfaatkan untuk sesuatu.

Kekurangan :

Membutuhkan waktu yang lama dalam prosesnya (proses pengeringan).

Gambar 3.10 : Atap Limasan Jika terdapat beban Sumber : www.yanbawa9.blogspot.com yang lebih berat di

2018 atasnya, haruslah balok dan kolom di bawahnya diperkuat dengan memperbesar dimensinya.

Space frame Kelebihan :

Merupakan struktur atap yang terdiri Bentuk lebih fleksibel.

dari batang - batang baja yang Kuat dan ringan.

disusun secara linier membentuk Barang fabrikasi.

segitiga. Menghemat struktural

Merupakan konfigurasi batang tarik dibawahnya.

dan tekan. Memiliki bentuk struktural yang indah. Kekurangan :

Harga relatif mahal.

Tak tahan api jika terjadi kebakaran.

Memerlukan ketelitian

113

Page 55: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

yang tinggi dalam pelaksanaan dan pengaplikasiannya ke dalam bangunan.

Gambar 3.11: atap space frame Sumber : http://hindustanalcoxlimited.com

2018

Selain sistem struktur, terdapat juga sistem enclosure yang

mendukung performa bangunan. Enclosure pada bangunan pusat

pertunjukan seni tari Bali ini menggunakan material pelingkup

bangunan sesuai perkembangan zaman yang sekaligus sebagai

elemen estetis pada bangunan.

a. Penutup Lantai

Tabel 3.21: Alternatif pemilihan sistem enclosur Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

Alternatif pemilihan sistem enclosur:

Lantai Keramik Adalah material penutup lantai

yang umum digunakan oleh

masyarakat perumahan maupun

gedung perkantoran danlainlain.

Gambar 3.12 : Lantai keramik

Kelebihan : Biaya yang murah Pemasangannya mudah

Terdiri dari berbagai

macam motif dan ukuran

serta bahan Bisa digunakan juga untuk

pelapis dinding Kekurangan :

Gampang pecah

Sambungan (nat) antar keramik

114

Page 56: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Sumber : mudah kotor

chooseandbuild.wordpress.com

2018

Lantai Kayu Parket Kelebihan :

Parket merupakan material Mudah dalam perawatan

penutup lantai yang terbuat dari dan pembersihan

kayu. Parket terdiri dari beberapa Motif, warna dan tekstur

jenis, yaitu : Solid, Layer, dan yang alami

Laminate. Parket biasanya Cukup aman untuk anak –

digunakan pada rumah-rumah anak dan manula karena

beriklim dingin karena bersifat materialnya bersifat soft.

menyerap panas. Kekurangan :

Memiliki sifat menyerap air

Rentan terhadap rayap

Membutuhkan perawatan

berkala untuk tetap

berkualitas

Rentan terhadap sinar

matahari, sehingga mudah

Gambar 3.13: Lantai Parket pudar

Sumber : www.omfirdaus.com

2018

Lantai Marmer Kelebihan :

Marmer merupakan batuan alami Bahan alami marmer

yang terbentuk melalui tekanan memberikan motif yang

dan panas.Batuan sedimen atau beragam dan tidak sama

kapur yang mengandung kalsium pada setiap potongan

tinggi.Marmer dapat dijadikan Memberikan kesan mewah

sebagai material penutup lantai. Daya tahan terhadap beban

relative tinggi.

Kekurangan :

Harga relative mahal

Proses pemasangannya

membutuhkan keahlian

khusus

Memberikan kesan dingin

Memiliki pori – pori sehingga

noda sulit dihilangkan

Akan membekan jika tergores.

115

Page 57: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Gambar 3.14 : lantai Marmer

Sumber : insigniabd.com 2018

Lantai Vinyl Kelebihan :

Vinyl merupakan material Pemasangan mudah,

penutup lantai lunak yang menghemat waktu

memiliki karakteristik lentur Dapat meredam suara

namun kuat. Jenis material ini Stabil terhadap suhu, air

memiliki tiga lapisa utama, yaitu dan rayap karena

compact layer, glass layer, dan materialnya sintetis

printed layer. Finishing terluarnya Tampilan seperti kayu adalah UV Coated Wear Layer. Kekurangan :

Warna yang mudah pudar

Rentan terhadap goresan

Tingkat usia pakai lebih

pendek

Gambar 3.15: Lantai Vinyl

Sumber :

idebangunan.blogspot.co.id 2018

Lantai Karpet Kelebihan :

Karpet terbuat dari berbagai Bersifat menyerap

bahan yang disesuaikan dengan gelombang suara, sehingga

kebutuhan dan meredam kebisingan

kegunaan.Umumnya bahan Dapat dipasang di

karpet difungsikan sebagai permukaan beton

oenutup lantai secara Memunculkan sifat estetis

keseluruhanataupun hanya interior ruangan.

sebagian.Karpet yang digunakan Memiliki motif, warna dan

secara keseluruhan dibagi tekstur yang bervariasi

menjadi 2, yaitu Karpet Roll dan Kekurangan :

Karpet Tile. Mudah berjamur karena

kelembaban

Warna karpet yang mudah

memudar

Mudah disispi kotoran yang

116

Page 58: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

rentan debu Rentan penyusutan

Rentan terhadap api

Gambar 3.16: lantai karpet Sumber :

supplierkarpetlantai.com 2018

b. Dinding

Tabel 3.22 : Alternatif Pemilihan sistem Enclosure (dinding) Sumber : Analisa Pribadi. 2018

Atlernatif Pemilihan Sistem Enclosure :

Batu Bata Merah Bata merah merupakan

material untuk dinding pada

pembanguan sebuah rumah

ataupun bangunan – bangunan

pada umumnya.Bata merah

terbuat dari tanah yang

kemudian dicetak dan dibakar

dengan suhu tinggi sehingga

menjadi benar – benar

mengeras.

Gambar 3.17 : Batu bata merah Sumber : jasasipil.com 2018

Kelebihan : Pemasangan mudah Harganya relatif murah Tahan panas Mudah didapatKekurangan :

Susah untuk membuat

tatanan yang rapi Menyerap panas saat musim

panas dan menyerap dingin

pada musim dingin Kualitas beragam Berat, membebani struktur

yang menopangnya.

Beton Precast Kelebihan :

Adalah komponen struktur yang Kualitas terjamin dengan

117

Page 59: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

tidak di cor ditempat, melainkan baik

sudah terbuat di pabrik dengan Mempunyai ketahanan

ukuran yang sudah ditentukan. yang tinggi terhadap cuaca

Sehingga kualitas yang ada pun Dapat mengurangi waktu

terjamin. pelaksanaan Kekurangan :

Memerlukan alat berat

untuk pemasangannya

Biaya relative mahal karena harus dilengkapi dengan hal – hal yang mendukung dalam pemasangannya.

Gambar 3.18 : Beton precast

Sumber :

menulisilmiah123.blogspot.co.id

2018

Partisi GRC (Glassfibre Kelebihan :

Reinforced Cement) Pemasangan lebih cepat

Merupakan partisi untuk Tahan terhadap air,

dinding. Bahan yang digunakan kelembaban, api, jamur dan

dari serat fibelglass yang di rayap

campur dengan semen dan Permukaan rata

pasir. Kekurangan :

Kurang kokoh

Mudah rusak bila tertekan

benturan

Tidak dapat menyerap

gelombang bunyi

Gambar 3.19: partisi GRC

Sumber :

www.distributoratapbaja-

ringan.com 2018

Curtain Wall – Kaca Kelebihan :

Dinding kaca merupakan Pencahayaan alami dapat

dinding partisi yang dimaksimalkan

memisahkan ruang. Pada Memaksimalkan view

umunya curtain wall di gunakan Mudah perawatannya

118

Page 60: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

sebagai elemen fasad yang Kedap suara, kedap air

berbahan dasar kaca jenis Mampu menahan panas

laminated yang tidak mudah dari luar

pecah dengan farame yang Kekurangan :

berbahan aluminium. Harga relatif mahal

Pemasangan butuh

ketelitian dan keahlian

khusus

Tidak tahan terhadap

getaran

Mudah pecah, tidak tahan

benturan

Mudah kotor

Gambar 3.20: dinding kaca

Sumber :

pmaaluminiumbandung.co.id

Aluminium Composite Panel Kelebihan :

ACP adalah bahan material Bangunan terlihat rapi

bangunan yang berbentuk panel Tampilan elegan dan

datar yang terbuat dari bahan

modern

composite yaitu menggunakan Tahan cuaca panas dan

hujan

dua lapisan aluminium yang

Mudah di aplikasikan

disekat pada bagian tengah

Pilihan

warna cukup dengan bahan non-aluminium.

banyak

Kekurangan :

Kurang efektif di aplikasikan pada dinding melengkung

Harga lumayan mahal

Gambar 3.21: ACP (aluminium Composite Panel)

Sumber : www.indiamart.com 2018

119

Page 61: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Gambar 3.22: Rangkaian ACP Sumber : www.kingaluc.com

2018

c. Plafon

Tabel 3.23 : Alternatif Pemilihan Plafon Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

Alternatif Pemilihan Sistem Enclosure

Gypsum Kelebihan :

Jenis plafond yang banyak Menghasilkan plafon yang digunakan untuk langit-langit rata dan mulus serta tidak

bangunan. Ukuran umumnya tampak sambungan.

adalah 122 cm x 244 cm Dapat dibuat beragam bentuk

seperti bertingkat (drop/up

celling), kubah (dome), dan

lain-lain.

Perawatan dan perbaikannya

gampang. Jika ada yang

rusak tidak perlu mengganti

seluruh lembaran, namun

cukup dengan memperbaiki

bagian yang rusak saja

dengan sistem dempul

memakai kompon (plester).

Proses pemasangannya cepat

dan rapi.

Tidak gampang terbakar dan

Gambar 3.23 : Plafon Gypsum dimakan oleh rayap.

Sumber : hargaper.com/harga- Dapat dipasang dengan

120

Page 62: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

gypsum.html 2018 memakai rangka kayu dan

besi hollow.

Kekurangan :

Tidak tahan terhadap air. Jika

terjadi rembesan air dari atap

mengenai plafon, maka akan

meninggalkan noda bercak

pada permukaan gipsum dan

dapat membuat hancur plafon.

Membutuhkan keahlian dalam

pemasangannya.

Tidak tahan terhadap

benturan.

PVC Kelebihan :

Jenis plafon yang dibuat dari Tahan air

bahan PVC yang ringan dan Anti rayap

lentur. Dari bahan ini mudah Tidak merambat api (flame

dibongkar dan dipasang kembali,

retadant)

tahan air, anti rayap. Mudah di bongkar pasang Kekurangan :

Akan lebih banyak mengeluarkan biaya pasang dan matrialnya.

Gambar 3.24 : plafon PVC

Sumber :

Harvestplafondpvc.blogspot.co.id

2018

Papan Akustik Kelebihan :

Merupakan plafon yang didesain Dapat meredam suara

untuk memecahkan solusi Bahan memiliki kelenturan

terhadap kebisingan didalam secara maksimal.

121

Page 63: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

bangunan. Pemasangan dapat Proses pemasangan lebih

menggunakan rangka kayu atau

cepat

bahan metal dari pabrik yang Material memiliki bobot lebih

sudah jadi. ringan

Kekurangan :

Harga plafond mahal

Gambar 3.25: papan akusti

Sumber :

Paparaihan.wordpress.com 2018

Kayu / Lambersering Kelebihan :

Adalah kayu olahan yang dibuat Bahan kayu dapat dibentuk, bentuk lembaan-lembaran yang dipotong, dan digunakan

kemudian dikeringkan dengan

secara fleksibel

oven untuk mengurangi kadar air Dapat menampilkan kesan

yang terkandung, sehingga saat alami

Kekurangan :

pemasangan tidak terjadi dan rentan penyusutan dalam ruangan. Mudah terbakar

terserang rayap.

Mengalami proses mengembangdan menyusut

Gambar 3.26: Plafon

lambersering

Sumber: Dokumen pribadi. 2018

d. Penutup Atap

122

Page 64: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Kriteria yang di gunakan untuk penutup atap pusat pertunjukan

seni tari Bali adalah ringan, tidak mudah bocor, kuat dan tidak

memerlukan perawatan khusus.

Tabel 3.24 : Alternatif pemilihan penutup Atap Sumber : Analisa Pribadi. 2018 (menurut standart sumber)

Alternatif Pemilihan Sistem Enclosure

Polycarbonate Kelebihan :

Dipilih karena mampu menahan Meredam radiasi panas

panas karena dilapisi lapisan matahari

UV. Tahan lama & Fleksible

Bebas rayap dan

pemasangan mudah.

Kekurangan :

Harga relatif mahal

Sulit dibersihkan

Gambar 3.27 : atap

Polycarbonate

Sumber : indiamart.com 2018

Genteng Tanah Liat Atap genteng tanah liat dibuat

dari taah liat secara tradisional

dengan cetakan dan kemudian

dibakar dengan suhu yang

tinggi. Selainitu genteng tanah

liat punya usia pemakaian yang

jauhlebih lama.

Gambar 3.28: Genteng tanah

liat

Sumber : edupaint.com 2018

Aluminium Kelebihan :

Bahan ini cukup baik di Dapat memantulkan radiasi

gunakan untuk penutup atap. panas matahari

Atap aluminium dapat Kekurangan :

memantulkan radiasi panas Harganya mahal

123

Page 65: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

matahari. Panas

Tidak kedap suara

Gambar 3.29: penutup atap

Aluminium

Sumber : www.agattruss.com

2018

Kain Terpal (PTFE)

Umumnya digunakan untuk

atap pada balkon. Terbuat dari

bahan kain terpal serta plastik

padat yang elastis.

Gambar 3.30: penutup atap

PTFE

Sumber : alibaba.com 2018

Atap Sirap Atap ini terbuat dari kepingan

kayu ulin (eusideroxylon

zwageri) ketahanannya

tergantung dimana

lingkungannya, kualitas kayu

yang digunakan, dan besarnya

sudut atap. Atap ini sangat

cocok untuk bangunan yang

Gambar 3.31 : Penutup atap bergaya tradisional.

Sirap

Sumber : putrauyungjaya.com

2018

Roof Glass Kelebihan :

Atap ini berfungsi sebagai - Menghemat biaya

penutup atas bangunan dan - Dapat ditembus sinar

befungsi meneruskan cahaya matahari sehingga

124

Page 66: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

matahari. menghemat energi listrik - Tahan lama/kuat - Mampu memantulkan panas matahari - Tahan terhadap benturan dan beban berat Kekurangan :

- Tidak tahan terhadap api (mudah terbakar)

Gambar 3.32 : roof glass

Sumber : www.dreamstime.com

2018

3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

a. Pencahayaan Alami

Pemanfaatan secara optimal melalui bukaan misalnya dengan

adanya sun shading.

Cahaya langsung, dapat dengan pengaturan bukaan

agar cahaya dapat masuk kedalam ruang secara

maksimal.

Gambar 3.33: Pengaturan Cahaya Sumber : arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id 2018

125

Page 67: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Gambar 3.34: contoh pencahayaan alami pada bangunan

Sumber : www.klcbs.net 2018 Cahaya tak langsung, dengan penganturan bidang pantul

pada bangunan agar cahaya yag masuk tidak mencapai

maksimal sehingga radiasi sinar ultraviolet dapat

dikurangi.

Gambar 3.35: pencahayaan tak langsung Sumber : rumah190.com 2018

b. Pencahayaan Buatan

Dalam pencahayaan buatan dalam bangunan publik perlunya

memperhatikan faktor berikut :

1. Cahaya terdistribusi secara merata dalam ruang

2. Mendukung suasana dalam ruang

3. Meningkatkan performa bangunan

Jenis Pencahayaan Buatan :

126

Page 68: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Menurut Luigina de Grands, berdasarkan sumber cahaya

buatan dibagi menjadi tiga, yaitu cahaya lampu pijar

(incandescent), cahaya listrik neon dan cahaya yang

mengandung fosfor (fluorescent) (de Grands 1986).

Menurut intensitasnya, cahaya buatan dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu penyinaran penuh (full light), penyinaran sedang

(medium light), dan penyinaran rendah atau temaram (low

light).

Berdasarkan penempatannya, pencahayaanbuatan dibagi

menjadi lima, yaitu pada langit-langit (ceiling lamp), diatas meja

(table lamp) dan terdiri drngan kaki (tanding lamp).

Berdasarkan arah cahaya, pencahayaan buatan di bagi

menjadi tiga, yaitu cahaya yang mengarah ke atas (uplight),

cahaya yang mengarah kebawah (downlight) dan sorot

(spotlight). Berdasarkan fungsi atau kebutuhannya,

pencahayaan buatan dibagi menjadi tigas jenis yaitu

pencahayaan umum (general lighting), pencahayaan khusus

(ask lighting) dan pencahayaan aksen (accent lighting).

Berdasarkan penampakannya, pencahayaan buatan dibagi

dua, yaitu pencahayaan langsung (direct light) dan

pencahayaan tidak langsung (indirect light).

Sitem Penghawaan

a. Penghawaan Alami

127

Page 69: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Sirkulasi udara diperlukan dalam suatu bangunan agar

udara yang lama dapat ditukar dengan udara yang baru yang

lebih segar. Sirkulasi udara yang memanfaatkan udara alami

untuk sistem penghawaannya disebut sebagai sistem

penghawaan alami. Beberapa cara yang dilakukan untuk

mendapatkan penghawaan alami adalah sebagai berikut:

1. Pemberian bukaan lubang pada dinding.

Bukaan lubang pada dinding dapat menjadi jalur

pertukaran udara bagi ruangan. Penempatan bukaan-

bukaan lubang memperhatikan arah pergerakan angin di

lokasi tapak untuk mendapatkan sirkulasi udara yang

optimal.

Selain pintu dan jendela, pemakaian roster juga dapat

memberikan jalur sirkulasi udara alami. Roster biasanya

digunakan untuk ruangan yang tidak memakai

penghawaan buatan atau ruangan yang cenderung

pengap.

Gambar 3.36. Roster

128

Page 70: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

(Sumber: https://tokoroster.com)

2. Sistem cross ventilation

Sistem ventilasi silang atau cross ventilation merupakan

cara memaksimalkan penghawaan alami dengan

memberikan bukaan-bukaan yang lebih dari satu buah yang

disusun saling berhadapan (Gallo, et al., 1999).

Gambar 3.37. Sistem Cross Ventilation

(Sumber: https://septanabp.wordpress.com)

Dengan formasi ini maka udara di dalam ruangan

yang banyak mengandung karbondioksida (CO2) dapat

terus digantikan dengan udara dari luar bangunan yang

mengandung banyak oksigen (O2), sehingga udara di

dalam ruangan dapat selalu baru dan segar untuk

memberikan kenyamanan dalam beraktifitas. Sistem cross

ventilation digunakan pada ruangan yang digunakan untuk

aktivitas yang bermacam-macam dan pada waktu yang

lama.

b. Penghawaan Buatan

Exahaust fan 129

Page 71: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Alat yang berfungsi menghisap udara dari dalam ruangan

menuju keluar ruangan untuk bersirkulasi dengan udara

segar.

Gambar 3.38: Exhaust fan Sumber : www.northerntool.com. 2018

Air Conditioner - Sistem Split

AC split memiliki desain yang terdiri dari eksternal unit

outdoor yang didalamnya terdapat compressor AC dan

indoor unit.

Gambar 3.39 Ac split Sumber : www.serviceac.net

130

Page 72: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Berikut adalah material lampu / lighting yang digunakan

untuk kegiatan pertunjukan:

Lampu khusus / spotlight digunakan untuk menyinari

objek secara khusus

Gambar 3.40: spotlight Sember : www.tokoeceran.com

Follow spotlight, lampu sentral yang berfungsi mengikuti

objek

Gambar 3.41 : follow spotlight Sumber : www.ebay.com 2018

Strip light lampu berderet dan bermacam warna

Gambar 3.42: striplight bermacam warna

131

Page 73: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Sumber : http://theateristic21.com

General light sebagai penerangan keseluruhan arena

pentas.

Gambar 3.44: General light teater Sumber : www.erco.com 2018

Studi Elemen-elemen pada gedung pertunjukan Kriteria PadaTeater

Pada pusat pertunjukan seni tari Bali ada beberapa yang harus

diperhatikan dan dipertimbangkan dalam perancangan elemen-

elemen sebuah teater.

Langit –langit

Langit-langit yang dirancang pada gedung pertunjukan

memantulkan suara dari panggung ke penonton, baik

langsung maupun suara yang sudah dipantulkan dari

dinding. Ketinggian langit-langit harus dipengaruhi dari

pertimbangan terhadap kecepatan suara. Panjang

132

Page 74: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

gelombang pertama yang langsung memantul ke langit-

langit tidak lebih dari 50 ft (15,27 m)

Dinding Samping dan Belakang

Posisi dinding samping dan belakang tidak boleh sejajar dan

di tentukan oleh pandangan penonton ke arah panggung.

Penyelesaian pada dinding belakang teater utnuk mencegah

terjadinya gema dilakukan dengan dilapisi bahan penyerap

bunyi. Dibuat bersifar difusi atau dinding dimiringkan.

Gambar 3.45 : teknik penyelesaian dinding belakang teater

Balkon

Bentuk, peletakan, ukuran dan kantilever balkon mempengaruhi

kualitas akustik. Kriteria desain balkon tergantung dari jenis

auditorium. Beberapa bentuk balkon yang disarankan :

a) Tidak terdapat kantilever yang panjang

b) Kantilever yang pendek dan bukaan yang lebar

133

Page 75: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

c) Balkon tengah baik, kecuali untuk tigabaris kursi dari

belakang.

(a) (b)

(c) Gambar 3.46: Kriteria Balkon

Tempat Duduk Teater

Pengaturan tempat duduk bagi penonton juga harus

diperhatikan untuk memberikan kenyamanan saat duduk

maupun untuk sirkulasinya. Beberapa aspek yang harus

diperhatikan di antaranya:

a. Kepadatan jumlah tempat duduk

Pengaturan jumlah baris tempat duduk audience pada

umumnya maksimal 22 kursi untuk baris yang memiliki 2

gangway di tiap ujung baris dan 11 kursi untuk baris yang

memiliki 1 gangway saja.

b. Jarak atau spasi antar baris

134

Page 76: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Spasi merupakan jarak dari dudukan depan kursi

belakang dengan sandaran kursi terdepan. Untuk continental

seating, spasi yang digunakan minimal 40 cm dan tidak lebih

dari 50 cm.

Gambar 3.47. Spasi antar Baris (Sumber: Appleton, 2008)

c. Gangway

Gangway adalah jarak pemisah antar baris penonton

ataupun pembatas antar blok baris penonton. Gangway

berfungsi sebagai jalur sirkulasi untuk penonton. Adapun lebar

minimumnya adalah 110 cm atau 130 cm untuk sirkulasi orang

difabel.

Gambar 3.48. Gangway

135

Page 77: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

(Sumber: Appleton, 2008)

d. Sightline atau garis pandang

Garis pandang penonton harus diperhatikan agar

pandangan penonton tidak terhalang oleh kepala penonton

yang ada di baris depannya. Berikut merupakan gambar

penjelasan dari persyaratan sightline yang ideal.

Gambar 3.49 Sightline (Sumber: Pickard, 2002)

e. Ketentuan dimensi tempat duduk

Dimensi tempat duduk mempengaruhi kenyamanan

penonton saat melihat pertunjukan. Dimensi yang diperlukan

136

Page 78: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

untuk gedung tempat pertunjukan atau auditorium dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.50. Dimensi Tempat Duduk Auditorium (Sumber: David, 2003)

f. Seating geometry

Bentuk barisan tempat duduk biasanya disusun linear

atau melengkung. Baris tempat duduk yang linear lebih

murah dalam segi konstruksi, namun kurang efisien dalam

hal jumlah kursi penontonnya apabila dibandingkan dengan

susunan yang melengkung.

137

Page 79: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Gambar 3.51. Macam Bentuk pola penataan seat (Sumber: Appleton, 2008)

Persyaratan Akustik pada teater

Akustik sebagai teknologi mendesain ruang, struktur dan

sistem mekanikal yang diharapkan pada kebutuhan manusia

untuk mendengar dalam sebuah ruangan. Akustik dapat

dijelaskan dengan adanya elemen-elemen akustik berupa

sumber suara, jalur untuk menghantarkan suara dan penerima

suara.

Auditorium / teater merupakan sebuah tempat orang

melihat dan mendengarkan suatu pertunjukan. Perancangan

sistem akustik pada auditorium/teater diawali dengan

merencanakan jenis kegiatan yang akan ditampung

didalamnya. Kemudian dilakukan penentuan pemakaian sistem

akustik pada tiap kegiatan tersebut. Desain akustik pada

138

Page 80: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

auditorium/teater meliputi akustik ruangan, pengendalian bising

dan desain sistem penguat sauara (sound system).

a. Akustik Ruangan

Kualitas suara yang didengar penonton pada suatu

auditorium/teater sangat bergantung pada bentuk ruang,

dimensi dan volume ruang.

Waktu Dengung

Jenis kegiatan atau pertunjukan mempengaruhi tingkat

reverberasi (waktu dengung) yang dihasilkan.

Reverberation time adalah waktu keterlambatan bunyi

yang dipantulkan dari permukaan-permukaan dalam

ruangan. Faktor yang mempengaruhi waktu dengung

(T) adalah volume ruangan (V) dan total penyerapan

bunyi pada ruangan (A) : T=0.05V/A (detik).

Distribusi Bunyi

Distribusi bunyi dapat dicapai dengan pemakaian

permukaan yang tidak teratur serta penggunaan lapisan

pemantul dan penyerap secara bergantian. Untuk hasil

yang baik,pantulan bunyi harus sampai pada pendengar

tidak lebih dari 30 milidetik. Langit-langit harus keras dan

ridak menggunakan bahan penyerap bunyi. Pemantulan

bunyi yang baik oleh langit-langit bergantung pada

bentuknya (datar atau melengkung)

139

Page 81: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

(a) (b)

Gambar : 3.52 a. Perbandingan hasil pantulan bunyi yang

diterima pendengar.

b. Distribusi bunyi sampai pada area dibawah balkon, bentuk langit-langit (convex,concaf atau datar)

Sumber :

Material penyerap bunyi

Penyerapan bunyi dilakukan dengan tujuan mereduksi

level kebisingan, mengontrol pembalikan suara, dan

mengeliminisai echo (repetisi yang nyata dari bunyi

yang dipantulkan dari permukaan yang jauh, dan selalu

tidak diharapkan) atau refleksi bunyi lain yang tidak di

inginkan. Berikut adalah bahan-bahan dan konstruksi

penyerap bunyi dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Bahan berpori : terdiri dari unit siap pakai,

plesteran/bahan yang disemprotkan (digunakan

pada permukaan yang melengkung dan tidak

140

Page 82: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

teratur), selimut akustik (rock wool, glass wool, dll.)

dan karpet/kain.

2. Penyerap panel, contohnya panel kayu, gypsum

board dan langit-langit plesteran gantung.

3. Resonator rongga.

b. Pengendalian Bising

Bising terbagi menjadi dua yaitu bunyi yang merambat

dari struktur bangunan dan bunyi yang merambat melalui

udara. Sumber bunyi yang merambat melalui struktur

bangunan berasal dari getaran pompa,blower, dan lainnya

dapat diatasi dengan menggunakan lapisan lantai tertentu

seperti karept, gabus, karet dan lain-lain.

Pengendalian bising dari udara dapat diatasi melalui

perencanaan lingkungan sekita bangunan berupa

penghalang (pagar) yang tidak terputus, padat dan tidak

berlubang antara sumber kebisingan dengan penerima.

Deteran pohon dan semak hanya membantu mengurangi

kebisingan pada frekuensi tinggi sekitar 1-2dB.

Pengendalian kebisingan dapat juga dilakukan dengan

mengatur peletakan fungsi bangunan berdasarkan tingkat

kebisingan yang dapat diteria pada masing-masing fungsi.

141

Page 83: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.2.3 Studi Sistem Utilitas

A. Listrik

Pelayanan distribusi listrik sangat vital dalam menjaga

berlangsungnya aktifitas di dalam teater tertutup. Suplai listri

utama diperoleh dari PLN dan genset. Pemakaian genset

sendiri digunakan saat listrik tidak terdistribusi dari PLN atau

saat padam. Jaringan kabel yang akan digunakan adalah

melalui jaringan kabel bawah tanah. Sistem pendistribusian

daya listrik yang diterapkan adalah sistem konvensional,

sebagai berikut.

Diagram 3.16 : sistem distribusi Listrik Sumber : analisa pribadi. 2018

GENSET

JARINGAN PLN GARDU PANEL PUSAT SELURUH FASILITAS

Gambar 3.48 : sistem pendistribusi listrik Sumber: www.quora.com 2018

142

Page 84: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

B. Sistem Telekomunikasi

Jaringan tata suara pada bangunan biasanya

digabungkan dengan sistem keamanan, sistem tanda bahaya,

dan sistem pengaturan waktu terpusat, terutama pada

bangunan auditorium. Sistem tata suara biasanya

diintegrasikan dengan sistem tanda bahaya, sehingga bila

terjadi hal darurat (kebakaran) sistem tanda bahaya

mendapakan sinyal dari sistem tata suara untuk membunyikan

sirine atau program panduan evakuasi ke seluruh bangunan.

Jaringan tata suara secara sederhana ditunjukkan pada

gambar di bawah ini.

Gambar 3.53: Jaringan tata suara Sumber : wikiwand.com 2018

Sistem tata suara untuk lobby, koridor, area pakir dan

ruang administrasi selain digunakan untuk panduan evakuasi

juga digunakan untuk keperluan program musik.

143

Page 85: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Selain itu untuk jaringan telepon, office pusat pertunjukan

seni tari Bali menggunakan jaringan telepon kabel yag

menggunakan sistem wireline, sehingga membutuhkan kabel

supaya dapat berfungsi.

Gambar 3.54: Jaringan telepon Sumber : wikiwand.com 2018

C. Sistem Penangkal Petir

Penangkal Petir digunakan pada bangunan yang memiliki

lebih dari dua lantai. Penangkal petir berfungsi meneruskan

aliran listrik dari petir untuk dinetralkan di tanah. Sistem

penangkal petir yang digunakan adalah sistem konvensional.

D. Penyediaan Air Bersih

Air bersih dalam bangunan pusat pertunjukan seni tari ini

digunakan sebagian besar untuk keperluan lavatory, kafetaria

dan untuk penyiraman tanaman. Untuk penyediaan air bersih

untuk fasilitas Pusat pertunjukan seni tari Bali menggunakan

144

Page 86: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

system pasokan up feed. Hal ini dikarenakan sistem ini

umumnya digunakan untuk bangunan yang tidak melebihi 12

lantai.

Pengoperasiannya akan membutuhkan energi listrik yang

besar karena menggunakan pompa untuk mendistribusikan air

ke atas. Dengan sistem ini, tandon air dapat ditanam di bawah

tanah.

Diagram 3.17 : Skema penyaluran air bersih Sumber : analisis Pribadi. 2018

PDAM Tandon Water

atas Supply

Tandon Pompa Plumbing Ruang -

bawah Ruang

Studi Kebutuhan Tandon Air

Kebutuhan air manusia per hari berdasarkan survey

Direktorat Pengembangan Air Minum, Dirjen Cipta Karya

pada tahun 2006 :

- Kamar mandi / WC = 60 L / 10 menit

- Cafe / rumah makan = 2000 L / hari

Kebutuhan air perhari :

Toilet (asumsi pengguna tetap adalah pengelola dan ½ dari

total pengunjung pusat pertunjukan seni tari Bali:

60 L x (82+750) = 49.920 L

145

Page 87: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Cafe / foodcourt = 2000 L

Total = 49.920 + 2000

= 51.920 L

Kebutuhan statis untuk pemadam kebakaran:

30% x 51.920 = 15.576 L

Kebutuhan akan kebocoran tandon :

20% x 51.920 = 10.384 L

Total Volume air

Asumsi pengisian 2kli sehari, maka volume tandon yang

digunakan:

(51.920 + 15.576 + 10.384) : 2 = 77.880 L

Maka tandon yang dibutuhkan adalah 4 tandon

dengan kapasitas 22.500 L

E. Penyaluran Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor dengan cara memisahkan

pipa antara kotoran padat dan cair. Sistem pembuangan ini

lebih mudah pengontrolannya dan tidak perlu menggunakan

pipa yang terlalu besar.

Diagram 3.18 : Skema penyaluran air kotor Sumber : Analisa pribadi. 2018

146

Page 88: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Limbah Pemakaian

Kembali

Bak Bio Plumbing

Penangkap Filtration

F. Sistem Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah yang baik diperlukan dalam suatu

bangunan. Sistem pengelolaan limbah yang ada berbeda-beda,

bergantung kepada jenis limbahnya. Pengelolaan limbah

tersebut dibedakan menjadi 3 macam menurut jenis limbahnya,

antara lain:

1. Sistem pengelolaan air hujan

Pengelolaan limbah air hujan pada SMM Semarang

menggunakan metode pemanenan air hujan atau rain water

harvesting. Metode ini memanfaatkan air hujan untuk dapat

digunakan untuk cadangan air untuk berbagai macam

kebutuhan penyiraman tanaman di halaman sekolah.

Gambar 3.55. Rain Water Harvesting

(Sumber: http://dokumen.tips/)

147

Page 89: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Secara garis besar, bagian-bagian dalam sistem ini

terbagi menjadi tiga, yaitu area pengumpulan atau koleksi,

sistem pengangkutan dan fasilitas penyimpanan. Area

pengumpulan air hujan adalah atap bangunan. Luasan area

atap mempengaruhi kuantitas jumlah air yang didapatkan

dan bahan penutup atap mempengaruhi kualitas airnya.

Gambar 3.55. Area Koleksi Rain Water Harvesting

(Sumber: http://www.rainbow-roof.co.id) 2018

Setelah air hujan diterima pada atap bangunan, sistem

pengangkutan menerima limpahan air dari atap dan

meneruskannya ke fasilitas penyimpanan. Talang air dan

pipa talang merupakan sistem pengangkutan air, dimana

bahan materialnya harus diperhatikan agar kualitas airnya

tetap bersih.

Gambar 3.56. Sistem pengangkutan Rain Water Harvesting

(Sumber: http://mozaic.co.id)

148

Page 90: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Air hujan yang disalurkan ditampung di fasilitas

penyimpanan yang disebut penampung air hujan (PAH). PAH

yang baik adalah yang terbuat dari bahan beton bertulang,

inert, fiberglass dan stainless steel. PAH dapat ditempatkan di

atas permukaan tanah atau di bawah permukaan tanah. Pada

SMM Semarang, PAH direncanakan terletak di atas

permukaan tanah.

Gambar 3.57. PAH pada Rain Water Harvesting

Sumber: https://bebasbanjir2025.wordpress.com

2. Sistem pengelolaan limbah cair (grey water)

Limbah cair merupakan air-air sisa yang berasal dari

kamar mandi atau dapur, seperti air sabun dan air cucian

dapur. Pada SMM Semarang tidak menghasilkan limbah cair

yang berbahaya bagi lingkungan sekitar, sehingga

pengelolaan limbah cair menggunakan cara yang sederhana

yaitu langsung dibuang ke saluran kota. Skema pengelolaan

limbah cair ditunjukkan dalam bagan di bawah ini.

149

Page 91: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Diagram 3.19. Pengelolaan Limbah Cair (Sumber: Analisis Pribadi)

Bak

3. Sistem pengelolaan limbah padat (dark water)

Limbah padat merupakan limbah yang berasal dari

kamar mandi, berupa kotoran manusia. Limbah padat yang

berasal dari kamar mandi disalurkan melalui pipa-pipa

pembuangan yang langsung dialirkan ke septtictank. Skema

pengelolaan limbah padat ditunjukkan dalam bagan di bawah

ini.

Diagram 3.20 . Pengelolaan Limbah Padat (Sumber: Analisis Pribadi)

Pipa

G. Sistem Pengelolaan Sampah

Sampah menurut jenisnya dibagi menjadi 2 macam, yaitu

sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik

merupakan sampah yang dapat membusuk dan mudah terurai,

contohnya sampah daun, kulit buah atau sayuran, kertas dan

ranting pohon. Sedangkan sampah non organik merupakan

sampah yang sulit terurai, seperti plastik, sterofoam, kaca dan

lain sebagainya. Pengelolaan sampah di SMM Semarang

memakai 2 metode dalam pembuangannya, antara lain:

150

Page 92: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

1. Pembusukkan sampah melalui lubang biopori

Metode ini hanya bisa diaplikasikan pada sampah

organik berupa sisa-sisa tumbuhan. Sampah organik yang

telah dikumpulkan dimasukkan kedalam lubang biopori di

taman. Lubang biopori ini berfungsi sebagai media

pembusukkan sampah-sampah organik serta dapat

membantu penyerapan air kedalam tanah.

Gambar 3.58. Lubang Biopori

(Sumber: https://niniksaja.wordpress.com)

2. Pembuatan shaft sampah

Shaft sampah merupakan sebuah saluran yang ada

pada tiap lantai sebagai jalur pembuangan sampah organik

(kulit buah atau sayur) dan sampah anorganik yang tidak

dapat didaur ulang dari tong sampah dari tiap lantai. Jalur

pembuangan ini langsung menuju ke tempat sampah utama

yang berukuran besar di luar bangunan. Petugas sampah

yang ada langsung dapat mengambil sampah-

sampah dari bak sampah tersebut untuk dibawa ke Tempat

151

Page 93: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Pembuangan Sementara (TPS) lalu kemudian dibawa ke

Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Gambar 3.59. Shaft Sampah

(Sumber: http://www.kompasiana.com)

3. Daur ulang sampah

Sampah-sampah anorganik dimanfaatkan kembali

dengan didaur ulang agar tidak menimbun sampah yang

terlalu banyak di TPA. Sampah yang dapat didaur ulang

seperti plastik, kardus, kaleng dan barang-barang lain yang

dapat didaur ulang.

Gambar 3.60. Daur Ulang Sampah

(Sumber: https://www.balihorecadistributor.com)

152

Page 94: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

H. Sistem Penanggulangan Kebakaran

Dalam perancangan sistem pemadam kebakaran pada

bangunan pusat pertunjukan seni tari Bali digunakan sebuah

sistem pencegahan yaitu berupa : alarm, control panel box,

smoke detector, flame detector dan heat detector. Sedangkan

alat pemadam yang digunakan pada bangunan adalah

chemical exthinguisersystem, Fire Exthinguiser System, dan

Hydrant Box.

Hydrant Box, jenis Hidran ini perlu diletakkan pada 35 meter

satu dengan yang lainnya. Peletakkannya dekat dengan pintu

darurat.

Gambar 3.61 : Hydrant box Sumber : www.tradekorea.com 2018

Sistem Penanggulangan Pasif merupakan respon

terhadap kebakaran yang dilakukan oleh gedung baik itu

padamaterial bangunan maupun komponen-komponen yang

dapat mencegah kebakaran seperti berikut :

153

Page 95: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

a. Tangga darurat, merupakan jalur sirkulasi yang digunakan

saat terjadi kebakaran maupun kejadian yang

membahayakan. Aksesnya pun harus mudah terlihat oleh

pengguna bangunan.

b. Pintu darurat, merupakan pintu yang darurat dan

mengarahkan langsung ke luar ruangan untuk pelaku

bangunan yang berada di lantai dasar. Pintu ini harus

mudah terlihat oleh banyak orang dan akses menuju pintu

harus mudah juga.

c. Smoke detector, merupakan alat pendeteksi asap yang

berfungsi sebagai tanda peringatan utama terhadap bahaya

kebakaran.

d. Sprinkler, merupakan alat yang berfungsi memadamkan api

dengan menggunakan air pada jaringan air. Sprinkler aktif

saat alarm kebakaran atau smoke detector mengirimkan

sinyal kebakaran ke sprinkler.

I. Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasi vertikal digunakan pada bangunan

berlantai lebih dari satu lantai.

1. Tangga, sistem transportasi ini paling banyak digunakan

untuk bangunan berlantai dua atau lebih. Tangga juga dapat

berfungsi sebagai jalur evakuasi saat terjadi darurat.

154

Page 96: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

2. Ramp, biasanya digunakan sebagai jalur bagi orang

difabel yang menggunakan kursi roda. Selain itu ramp

juga digunakan sebagai jalur pengangkutan barang.

3. Lift, adalah sarana transportasi yang memudahkan pelaku

didalam bangunan mengakses ruang yang letaknya

melebihi dua lantai.

J. Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada pusat pertunjukan seni tari Bali

menggunakan tenaga manusia dan bantuan alat-alat

keamanan. Satpam bertugas menjaga keamanan selama 24jam

di Pusat pertunjukan seni tari Bali. Alat-alat keamanan yag

digunakan adalah CCTV yang diletakkan di ruangab-ruangan

penting dan titik-titik yang memungkinkan untuk memantau

segala area pusat pertunjukan seni tari Bali.

3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi

Aspek teknologi yang diterapkan lebih mengacu terhadap fasilitas

utamanya, salah satunya yaitu :

Sistem Penghawaan

Penghawaan yang digunakan lebih ke arah penghawaan

buatan dikarenakan melakukan kegiatan di dalam ruangan

tanpa memasukkan kebisingan ke dalam bangunan (teater),

untuk mengurangi kerusakan barang/ karya (pameran).

155

Page 97: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC dengan sistem

VRV.

Pipa tembaga yang digunakan lebih sedikit sehingga

mengutngkan dalam pembuatan shaft dan penghematan

gantungan pipa

Instalasi mudah dan cepat, serta perawatan mudah seperti

AC konvensional

Refrigrant yang digunakan telah ramah lingkungan

Penggunaan AC outdoorI hanya 1 dan AC indoor dapat 40 AC

Dapat menghemat penggunaan listrik hingga 50%

Gambar 3.62 AC daikin VRC system Sumber : http://cvastro.com/ac-daikin-vrv-system.htm/09092014

156

Page 98: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Overstage Machinery

Merupakan serangkaian peralatan yang berada diatas

panggung. Overstage Machinery harus memiliki tingkat keamanan

yang tinggi dan dioperasikan oleh tenaga ahli.

Gambar 3.63 Control Booth Sumber:https://www.controlbooth.com/threads/loading-bridge.20157/

Gambar 3.64: Seni Akrobatik Sumber : www.devdanshow.com

157

Page 99: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Overstage Machinery terdiri dari hemp fly gallery dan lock rope.

Hemp fly galley adalah sejumlah tali yang berfungsi membawa

hiasan / stage poperty dan tempat para penari akrobatik mengaitkan

talinya. Tali tersebut melewati katrol pada grid dan diikat ke cleat / rel

substansial yang berada di atas panggung. Sedangkan lock rope

adalah alat yang digunakan untuk menghentikan hiasan / stage

property tersebut sesuai kebutuhan. Tenaga ahli yang

mengoperasikan hemp fly gallery dan lock rope berada di flytower /

sisi galeri panggung.

158

Page 100: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.2.5 Studi Sistem Khusus

Dalam pusat pertunjukan seni tari Bali sangat dekat dengan sistem

pencahayaan dan sistem akustik dikarenakan dalam sebuah

pertunjukan membutuhkan visual dan audio yang baik. Maka berikut

adalah penjelasan untuk sistem pencahayaan dan sistem akustik.

Tabel 3.25 Studi sistem khusus Sumber Analisa pribadi. 2018

No Sistem Khusus

1. Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan pada Gedung Pertunjukan Seni sangat

dibutuhkan untuk mendukung akan visual yang ditampilkan dalam

pertunjukan bahkan hal yang mendukung kesenian (pameran),

berikut adalah beberapa sistem pencahayaan pada bangunan.

Sistem pencahayaan dikelompokan menjadi 3 yaitu :

a. Sistem Merata, tingkat pencahayaan yang merata

keseluruh bangunan dengan cara menggunakan armatur

b. Sistem Setempat, pemberian pencahayaan pada bidang tidak

merata dan diperlukan untuk kegiatan yang memerlukan

tingkat pencahayaan yang tinggi

c. Sistem gabungan Merata dan Setempat, sistem ini dianjurkan

digunakan untuk memperlihatkan bentuk dan tekstur serta yang

memerlukan tingkat pencahayaan yang sesui dengan kebutuhan

Pencahayaan buatan terbagi menjadi 3 yaitu :

a. General lighting, digunakan untuk diseluruh ruangan dan

bersifat umum

b. Task lighting, digunakan untuk kegiatan belajar dan bekerja

c. Decorative lighting, digunakan untuk kegiatan pameran,

pertunjukan dan kegiatan yang memperlihatkan akan estetika

serta kegiatan yang detail

Page 101: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

159

Page 102: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Pencahayaan berdasarkan arah datang cahaya dibedakan menjadi

3, yaitu :

a. Direct, pencahayaan secara langsung untuk menyinari objek

yang dituju (pertunjukan, pameran)

b. Indirect, pencahayaan secara tidak langsung untuk menyinari

objek tetapi dengan cara dipantulan ke bagian yang lain

c. Direct-indirect, sistem gabungan pencahayaan dan sistem ini

dapat digunakan di bagian outdoor bahkan pertunjukan

Berikut adalah material lampu/ lighting yang digunakan untuk

kegiatan pertunjukan :

Lampu LED, digunakan untuk sebagai elemen estetis agar

lebih menonjol.

Lampu spot light, digunakan untuk kegiatan pertunjukan

maupun pameran.

Gambar 3.65 Macam-macam Lampu LED

Sumber : www.indocin/product.com/11022014 2. Sistem Akustik

Gedung Pertunjukan Seni merupakan bangunan yang memiliki

ruang teater yang membutuhkan akustik yang baik agar audio yang

dihasilkan sempurna. Serta mencegah akan masuknya kebisingan

dari luar masuk ke dalam ruangan. Maka dari itu, ruang teater haru

memiliki dan menerapan akustik bangunan yang standart. Dari

pemilihan bahan akustik hingga perhitungannya:

160

Page 103: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Rumus waktu dengung : RT= 0,163 x V

∑Sα

RT : waktu dengung (s) V : volume ruang

(m3)

∑Sα : penyerapan total pada

frekuendi bunyibersangkutan

(125,250,500,1000dan 2000 Hz)

Perhitungan tersebut berasal dari perhitungan bahan akustik yang

akan digunakan kemudian akan mengtahui waktu dengung dalam

ruang tersebut.

Berikut adalah waktu dengung (RT) minimum dan maksimal yang

telah disepakati oleh para akustisi dunia :

a. Teater : 1-1,8 detik

b. Konser pop : 1,4-2 detik

c. Orchestra : 1,6-3 detik

Pengurangan kebisingan dengan penambahan peredam,

dilakukan dalam gedung teater (NR), sebagai berikut rumusnya :

NR = 10log(a1/a2) dB

dengan, a1 = total penyerapan bunyi ruangan pada

kondisi peredaman awan,

Sabine

a2 = total penyerapan bunyi ruangan pada kondisi

etelah diperbaiki, Sabine

Bunyi akan dipantulkan bila mengenai permukaan dan ada 3 macam

karakter pemantulan bunyi terkait dengan bidang pantulnya (Frick,

2008:130):

a. Pemantulan merata bila bunyi memantul pada bidang datar

b. Pemantulan menyebar bila bunyi memantul pada

bidang cembung

161

Page 104: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Pemantulan memusat bila bunyi memantul pada bidang cekung.

3.3 Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Dalam merencanakan dan merancang projek pusat pertunjukan

seni tari Bali ini perlu adanya analisa tentang studi kelayakan kondisi

dan keberadaan lokasi di wilayah tersebut. Sesuai dengan peraturan

derah kabupaten Badung nomor 26 tahun 2013 tentang rencana tata

ruang wilayah kabupaten Badung, pasal 42 ayat 1 :

(1) Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud

dalam pasal 23 ayat (3) huruf d dengan luas kurang lebih

3.515,41 Ha atau sekitar 8,40% dari luas wilayah kabupaten,

terdiri atas :

a. Kawasan Pariwisata

b. KDTWKp, dan

c. DTW

(2) Kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, meliputi :

a. Kawasan pariwisata Nusa Dua meliputi sebagai dari

wilayah kelurahan Benoa, kelurahan Tanjung Benoa,

Kelurahan jimbaran, Desa Ungasan, Desa Pecatu dan

Desa Kutuh di kecamatan Kuta selatan.

Pasal 46 ayat (1) :

162

Page 105: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

1. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala

Wilayah diarahkan sepanjang koridor utama menuju

Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Kuta dan Tuban,

Kawasan Perkotaan Kuta, Kawasan Perkotaan

Jimbaran dan Kawasan Perkotaan Mangupura;

2. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala

Kawasan diarahkan pada koridor utama menuju pusat

pelayanan kecamatan.

3. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala

lingkungan diarahkan pada koridor utama menuju pusat

permukiman perdesaan dan perkotaan.

A. Alternatif Lokasi 1 (Nusa Dua)

Berkembangnya sektor pariwisata di Nusa Dua Bali

kecamatan kuta selatan mendorong pemerintah lokal untuk

menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air

bersih, listrik, telekomunikasi transportasi umum dan fasilitas

pendukung lainnya sebagai konsekuensi logis dan semua itu

dapat meningkatkan kualitas hidup baik wisatawan dan juga

masyrakat local sebagai tuan rumah.

Letak Geografis :

Nusa dua terletak di kecamatan kuta selatan

kecamatan Benoa. Kecamatan Kuta Selatan terletak di

selatan Kabupaten Badung tepatnya pada 8º46‟58.7” LS

163

Page 106: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

dan 115º05‟00”-115º10‟41.3” BT, berada pada ketinggian

0-200 meter di atas permukaan laut (Badan Pusat Statistik

Kabupaten Badung, 2012).

Kecamatan Kuta Selatan secara administratif terdiri

dari Desa Pecatu, Desa Ungasan, Desa Kutuh, Kelurahan

Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa dan Kelurahan Jimbaran.

Desa dan kelurahan yang ada dibagi lagi menjadi 62 banjar

atau lingkungan (Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung,

2012).

Gambar 3.66 : Peta Nusa Dua kecamatan kuta selatan Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kuta_Selatan,_Badung diakses

februari 2018.

Kelebihan Kecamatan Kuta selatan (Nusa Dua) Sebagai

Lokasi Projek :

Dalam peraturan Daerah Kabupaten Badung, Kecamatan

Kuta selatan, terutama Nusa Dua adalah Wilayah yang

164

Page 107: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

diarahkan sepanjang koridor utama menuju Kawasan

Pariwisata.

Memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh lagi

mengingat masih luasnya lahan yang tersedia dan mampu

menampung berbagai kebutuhan yang direncanakan.

Aksesbilitas pencapaian yang mudah dari berbagai Kota,

memiliki jaringan infrastruktur yang cukup baik dan

terpenuhi.

Terdapatnya tol Mandara-Bali yang menghubungkan

Nusa Dua dengan Denpasar dan Ngurahrai

Kekurangan Kecamatan Kuta selatan (Nusa Dua) Sebagai

Lokasi Projek adalah berada di area yang relatif masih sepi.

Peluang Lokasi Kecamatan Kuta Selatan (Nusa Dua):

Pengembangan Nusa dua dari tahun-ketahun sangat

meningkat, sesuai dengan peraturan Daerah Provinsi Bali

yang menyebutkan bahwa Nusa Dua adalah koridor utama

menuju Kawasan Pariwisata. Cukup baik bila pusat

pertunjukan seni tari Bali ikut mendongkrak sektor pariwisata

Nusa Dua kabupaten Badung.

165

Page 108: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

B. Alternatif Lokasi 2 (Kecamatan Kuta Utara)

Gambar 3.67 : Peta Administrasi Kec. Kuta Utara

Sumber : Perda Kab. Badung No. 26 Tahun 2013. 2016

Letak Geografis :

Kecamatan Kuta Utara memiliki luas wilayah 33.86

km . Terdapat 6 kelurahan yaitu :Kerobokan Klod,

Kerobokan, Kerobokan Kaja, Tibu Beneng, Canggu dan

Dalung.

Batas – Batas Wilayah Kecamatan Kuta Utara :

Sebelah Utara : Kecamatan Mengwi

Sebelah Timur : Kota Denpasar

Sebelah Selatan : Kecamatan Kuta

Sebelah Barat :Kecamatan Mengwi dan

Samudra Hindia

166

Page 109: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Kelebihan Kecamatan Kuta Utara Sebagai Lokasi Projek :

Dalam Peraturan DaerahKabupaten Badung,

Kecamatan Kuta Utara memiliki tata guna lahan sebagai

Ibu Kota Kabupaten Badung, rencana pengembangan

fungsi utama sebagai pertanian berkelanjutan. Namun

Kecamatan Kuta Utara merupakan pusat pemerintahan

Kabupaten Badung dan juga merupakan akses utama

menuju ke daerah wisata Kuta dan sekitarnya. Yang mana

kawasan Kuta merupakan destinasi wisata yang sudah

mendunia, dan menjadi daya tarik sendiri jika projek ini

berada di kawasan Kuta Utara.

Kelemahan Kecamatan Kuta Utara Sebagai Lokasi Projek

Memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi

dikarenakan Kuta Utara merupakan pusat pemerintahan

Kabupaten Badung.

Peluang Lokasi Kecamatan Kuta Utara:

Pengembangan Kecamatan Kuta Utara dalam bidang

kawasan pendidikan dan rekreasi dapat membantu

rencana pemerintah seperti yang tertera didalam

Peraturan DaerahKabupaten Badung mengenai RTRW.

Berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang ada di

Kecamatan Kuta Utara sudah cukup guna mendukung

projek tersebut.Lokasi yang relatif dekat dengan pusat

167

Page 110: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

kota akan membuat antusias masyarakat dan pelaku

kegiatan meningkat.

Kriteria Pemilihan Lokasi

Penentuan lokasi disesuaikan dengan tata guna lahan

sebagai pariwisata serta perdagangan dan jasa.

Berada di area yang strategis dan merupakan area public

space guna masyarakat dapat mengunjunginya dengan

mudah.

Aksesibilitas menuju lokasi mudah dijangkau oleh

transportasi umum dan pribadi baik dalam maupun luar

kota. Jalan yang memiliki dua jalur.

Jaringan infrastruktur dan utilitas lingkungan yang lengkap.

Di antaranya jaringan listrik, telepon, air bersih, pengolahan

limbah, dan sistem drainase. Untuk pusat pertunjukan seni

tari Bali ini lebih mengutamakan jaringan listrik dikarenakan

membutuhkan daya listrik yang cukup untuk menunjang

kegiatan - kegiatan di dalamnya.

168

Page 111: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Pemilihan Lokasi

Matriks Pemilihan Lokasi :

Ketrerangan : 10 = kurang ; 20 = cukup baik ; 30 = baik.

Tabel 3.26: Kriteria pemilihan lokasi Sumber : data dan analisis pribadi. 2018

Alternatif 2

Alternatif 1

Kecamatan Kuta

Nusa Dua

Kriteria

Bobot

Utara

Skor

Skor x

Skor

Skor x

Bobot

Bobot

1. Wilayah peruntukan kota

(wisata, perdagangan & 35% 30 10,5 20 7

jasa)

2. Lokasi berada di area

komersil dan public 25% 30 7,5 20 5

space

3. Aksesibilitas mudah

(transportasi umu & 20% 30 6 30 6

pribadi)

4. Jaringan infrastruktur 20%

30

4

30

6

dan utilitas lengkap

Total 100% 31 24

Berdasarkan hasil penilaian di atas, lokasi yang terpilih untuk

poryek pusat pertunjukan seni tari Bali berada di Nusa Dua

Kecamatan Kuta selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

Kriteria Pemilihan Tapak :

a. Jaringan infrastruktur yang memadahi, antara lain jaringan listrik,

komunikasi, air bersih, sistem drainase maupun persampahan.

169

Page 112: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

b. Berada di area komersil dan strategis serta pusat keramaian dan

sendang berkembang.

c. Dilewati jalur transportasi umum dan pribadi untuk

mempermudah aksesibilitas menuju tapak.

Alternatif Tapak A

Lokasi : Jl.Pratama Raya

Gambar 3.68: Map kawasan Resort Nusa Dua

Sumber : Google earth pro. 2018

Sebelum memilih tapak, sebaiknya terlebih dahulu

mendeskripsikan tapak dari berbagai aspek, diantaranya

kekuatan alami, buatan, ameitas alami dan amenitas buatan.

170

Page 113: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Tabel 3.27: Alternatif tapak A

Sumber : Analisa pribadi. 2018

Aspek Kekuatan Alami

Iklim Iklim yang bersifat tropis lembab. Suhu udara relatif tinggi dikarenakan dekat dengan pantai dengan rata - rata berkisar antara 20 - 27ᵒ C

Ekologi Tapak eksisting dekat dengan mangrove. Dengan bangunan komersil di sekitarnya.

Kemiringan Kontur tapak relatif datar atau landai dengan tapak kemiringan 0 - 2%.

Vegetasi Pepohonan di kawasan sekitar tapak cukup baik dan terawat. Jarak antar pohon berkisar 3 - 5 meter dengan dimensi yang besar dan cukup rindang berupa pohon angsana. Berada di sebelah utara dan timur tapak.

Potensi sumber Air yang digunakan sebagian bear berasal dari air PDAM

Arah angin Ke arah selatan dan barat daya

Lingkungan Batas tapak: sekitar Utara : Area komersil, Jalan Pratama

Selatan : Permukiman penduduk Barat : Hutan Mangrove Timur : kawasan komersil, Nusa Dua Resort

Aspek Kekuatan Buatan

Pranata / Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Peraturan Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Badung Tahun 2013 - 2033 pasal 42 dan 46 tentang pengembangan kawasan kota bidang kepariwisataan dan perdagangan & jasa.

Regulasi KDB : maks. 60 % KLB : 3 GSB: 1,5 lebar jalan Sumber : Perda Kabupaten Badung No. 26 dan 27 Tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Badung dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).

Fungsi dan Pusat Kepariwisataan Hierarki Kota Pusat Perdagangan dan Jasa

Sumber : Perda Kabupaten Badung No. 26 Tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Badung Tahun 2013-2033.

Aspek Amenitas Alami

View View from site : Berupa, kawasan Nusa Dua

171

Page 114: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

resort, hutan mangrove, area perhotelan View to site : terlihat dari jalan Pratama Raya dan jalan pratama (jalan benuju benoa).

Topografi Relatif datar dengan kemiringan lahan 0 - 2%

Air Curah hujan di Kecamatan kuta selatan relatif dengan rata - rata 2000mm per tahun. Dengan intensitas tinggi pada bulan November - April.

Aspek Amenitas Buatan

Jaringan kota Terletak di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Berada di persimpanan Jalan Pratama Raya (dari Nusa Dua) dan jalan Pratama (dari arah Benoa). Adanya jaringan listrik, air bersih, komunikasi, drainase terbuka.

Citra arsitektural Bangunan sekitar tapak banyak yang berupa bangunan komersial (toko, hotel, dll) dengan gaya arsitektur modern. Serta adanya permukiman penduduk di sekitar tapak.

Kelebihan Alternatif Tapak A :

Lokasi mudah ditemukan karena sejalur dengan Tanjung

Benoa

Terletak di kawasan komersil, banyak hotel berbintang

disekitar site

Jalan di sekitar tapak adalah jalan primer dan

sekunder Kekurangan Alternatif Tapak A:

Berada di sekitar jalur rawan kemacetan, karena dilalui

bus pariwasata yang menuju ke tanjung Benoa

172

Page 115: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Alternatif Tapak B

Lokasi : Jalan By Pass Ngurah Rai

Gambar 3.69 : peta lokasi B

Sumber : google earth pro

Deskripsi alternatif tapak B dari berbagai aspek, seperti halnya

pada alternatif tapak A, yaitu :

Tabel 3.28 : Alternatif Tapak B

Sumber : Analisa pribadi. 2018

Aspek Kekuatan Alami

Iklim Iklim yang bersifat tropis lembab. Suhu udara

relatif tinggi dikarenakan dekat dengan pantai

dengan rata - rata berkisar antara 20 - 27ᵒ C

Ekologi Tapak eksisting berupa lahan kosong yang

ditanami dengan pohon - pohon. Dengan

bangunan komersil di sekitarnya.

Kemiringan Kontur tapak relatif datar atau landai dengan

tapak kemiringan 0 - 2%.

Vegetasi Pepohonan di kawasan sekitar tapak cukup baik

dan terawat. Jarak antar pohon berkisar 3 - 5

meter dengan dimensi yang besar dan cukup

rindang berupa pohon angsana yang berada di

sebelah utara dan timur tapak.

Potensi sumber Air yang digunakan sebagian bear berasal dari

air PDAM

173

Page 116: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

Arah angin Ke arah selatan dan barat daya

Lingkungan Batas tapak:

sekitar Utara : Jalan By Pass Ngurah Rai dan bangunan Komersil

Selatan : Permukiman Warga

Barat :Permukiman Penduduk, SMP, SMA, kator kelurahan Benoa dan pertokoan, serta Kawasan Perdagangan & Jasa.

Timur : Jalan Nusa Dua, Kawasan perhotelan dan resort .

Aspek Kekuatan Buatan

Pranata / Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Peraturan Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana daerah Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun

2013 - 2033 pasal 42 dan 46 tentang pengembangan kawasan kota bidang kepariwisataan dan perdagangan & jasa.

Regulasi KDB : 60%

KLB : 3

GSB : 1,5 lebar jalan Sumber : Perda Kabupaten Badung No. 26 dan 27 Tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Badung dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).

Fungsi dan Pusat Kepariwisataan

Hierarki Kota Pusat Perdagangan dan Jasa Sumber : Perda Kabupaten Badung No. 26 Tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Badung Tahun 2013-2033.

Aspek Amenitas Alami

View View from site : berupa gedung - gedung pertokoan (area komersil), Pembangkit listrik dan keramaian lalu lintas kota.

View to site : terlihat dari Jalan By pass Ngurah Rai dan Jalan Nusa Dua

Topografi Relatif datar dengan kemiringan lahan 0 - 2%

Air Curah hujan di Kecamatan Kuta selatan relatif dengan rata - rata 2000mm per tahun. Dengan intensitas tinggi pada bulan November - April.

Aspek Amenitas Buatan

Jaringan kota Terletak di Jalan By pass Ngurah rai, dekat dengan akses tol Mandara-Bali

Adanya jaringan listrik, air bersih, komunikasi, drainase terbuka.

Citra arsitektural Bangunan sekitar tapak banyak yang berupa bangunan komersial (toko, hotel, dll) dengan

174

Page 117: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

gaya arsitektur modern. Serta adanya permukiman penduduk di sekitar tapak.

Kelebihan Alternatif Tapak B :

Lokasi berada di jalur menuju kawasan Nusa dua resort,

yaitu di jalan By Pass Ngurah Rai

Sangat dekat dengan akses tol Mandara-Bali

Terletak dikawasan perdagangan dan jasa

Jalan disekitar tapak adalah jalan primer dengan 2 jalur

Kekurangan Alternatif Tapak B:

Berada di kawasan relatif ramai yang dilalui bus pariwisata

Pemilihan Tapak

Matriks Pemilihan Tapak :

Ketrerangan : 10 = kurang ; 20 = cukup baik ; 30 = baik.

Tabel 3.29: Pemilihan Tapak

Sumber : Analisa pribadi. 2018

Alternatif A Alternatif B

(Jalan Pratama (Jalan By Pass

Kriteria

Bobot

Raya)

Ngurah Rai)

Skor

Skor x

Skor

Skor x

Bobot

Bobot

1. Ketersediaan luas tapak 35% 20 7 30 10,5

2. Wilayah peruntukan kota

(wisata, perdagangan & 25% 30 7,5 30 7,5

jasa)

175

Page 118: repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/17027/4/13.11.0132 ANASTASIA KENIK WIDYA… · BAB III . ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR . 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3. Aksesibilitas mudah

(transportasi umum & 20% 30 6 30 6

pribadi)

4. Jaringan infrastruktur 20% 30 6 30 4

dan utilitas lengkap

Total 100% 26,5 31

Alternatif tapak terpilih untuk lokasi Pusat Pertunjukan seni tari

Bali berdasarkan matrik pemilihan di atas adalah Alternatif Tapak B

di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta selatan, Kabupaten

Badung, Bali.

176