42
55 BAB III ANALISA DATA Pada bab ini, peneliti akan menganalisa hasil temuan dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, adapun sistemmatika dalam penyajian data akan dianalisis dengan mendeskripsikan data yang didapat, maka dibuat kategori untuk memudahkan penelitian. Data kemudian dimasukan kelembaran koding yang peneliti lampirkan dihalaman lampiran. Pengkodingan data dilakukan oleh tiga orang, pertema peneliti sendiri dan ada dua pengkoder lagi yang membatu peneliti untuk melakukan pengkoderan. Dipilihnya dua pengkoder diharapkan mampu membantu peneliti untuk menghasilkan pengkodingan data. Hasil pengkodingan dimaksudkan untuk menguji data, apakah nilai validitas dan nilai reabilitas tinggi dan menemui kaidah penelitian atau belum. Nantinya tabel analisis data berupa tabel frekuensi yang dianalisis dengan rumus kuantitatif kemudian dideskriptifkan. Temuan yang dilakukan akan berupa interpretasi unsur-unsur nasionalisme yang didapat dari data kuantitatif yaitu data yang dihitungkan dari 31 Shoot pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita”. Kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis isi yang bersifat obyektif. Tujuan analisis ini adalah untuk mengungkapkan makna yang tampak dan nyata dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”. Hasil analisis yang diperoleh dengan pengkoderan unsur nasionalisme dalam menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut:

BAB III ANALISA DATA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35416/4/jiptummpp-gdl-kylacynara-49647-4-babiii.pdfpenelitian atau belum. Nantinya tabel analisis data berupa tabel frekuensi

  • Upload
    others

  • View
    35

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

55

BAB III

ANALISA DATA

Pada bab ini, peneliti akan menganalisa hasil temuan dalam iklan “Karya

Indonesia adalah Kita”, adapun sistemmatika dalam penyajian data akan dianalisis

dengan mendeskripsikan data yang didapat, maka dibuat kategori untuk

memudahkan penelitian. Data kemudian dimasukan kelembaran koding yang

peneliti lampirkan dihalaman lampiran.

Pengkodingan data dilakukan oleh tiga orang, pertema peneliti sendiri dan

ada dua pengkoder lagi yang membatu peneliti untuk melakukan pengkoderan.

Dipilihnya dua pengkoder diharapkan mampu membantu peneliti untuk

menghasilkan pengkodingan data. Hasil pengkodingan dimaksudkan untuk

menguji data, apakah nilai validitas dan nilai reabilitas tinggi dan menemui kaidah

penelitian atau belum. Nantinya tabel analisis data berupa tabel frekuensi yang

dianalisis dengan rumus kuantitatif kemudian dideskriptifkan.

Temuan yang dilakukan akan berupa interpretasi unsur-unsur nasionalisme

yang didapat dari data kuantitatif yaitu data yang dihitungkan dari 31 Shoot pada

iklan “Karya Indonesia adalah Kita”. Kemudian dianalisis dengan menggunakan

analisis isi yang bersifat obyektif. Tujuan analisis ini adalah untuk

mengungkapkan makna yang tampak dan nyata dalam iklan “Karya Indonesia

adalah Kita”.

Hasil analisis yang diperoleh dengan pengkoderan unsur nasionalisme

dalam menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan adalah sebagai

berikut:

56

A. Cinta Tanah Air

B. Cinta Produk dalam Negeri

C. Kepribadian

D. Kebudayaan

E. Kebangsaan

Setelah dilakukan analisis diperoleh kesepakatan frekuensi unsur

nasionalisme dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita berdasarkan kategori yang

digunakan sebanyak 5 kategori, dan diperoleh kespakatan pada masing-masing

kategori, yaitu Cinta tanah air sebanyak 15 shoot. Cinta produk dalam negeri

sebanyak 13 shoot. Kepribadian sebanyak 12 shoot. Kebudayaan sebanyak 15

shoot. dan Kebangsaan sebanyak 17 shoot.

Untuk masing-masing rincian pada tiap kategori setelah poses

pengkodingan dapat dilihat dari tabel berikut

A. Hasil perhitungan antara Peneliti dengan Koder 1

Tabel 3.1

Unsur Nasionalisme Peneliti dan Koder 1

No Kategori Nasionalisme P K1 S X X2

1 Cinta Tanah Air 21 21 18 0,21 0,04412 Cinta Produk Dalam Negeri 20 19 14 0,16 0,02563 Kepribadian 22 20 16 0,19 0,03614 Kebudayaan 21 20 15 0,17 0,02895 Kebangsaan 24 25 21 0,25 0,0625

Jumlah 108 105 84 0,98 0,1972*rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s

Sumber : Data Peneliti

Keterangan :

P = Peneliti

57

S = Unit yang disepakati antara peneliti dan koder 1

K1 = Koder 1

X = Proporsi dari seluruh kategori

X2 = Hasil X yang di kuadratkan

Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas atau

keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah dicantumkan

dalam bab 1.

Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty :

Coefisien Realibility =

Coefisien Realibility = = = 0,78 (0,8)

M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing – masing koder)

N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh peneliti dan koder 1

Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau 70%.

Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas 70% atau

0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70% maka alat ukur

ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil dari rumus Holsty ini

berada diangka 0,8 atau 80 % maka jumlah perhitungan ini dianggap reliabel.

Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam rumus

Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya

2M

N1 + N2

168

213

2(84)

108 + 105

58

persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar

kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement. Rumus

untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi adalah sebagai berikut

(Eriyanto, 2013:292):

Pi =

Keterangan :

Pi = Nilai keterhandalan

Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah:

Pi =

Pi = Pi = 0,97

Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas

bergerak dari angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukan

semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari

perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder

yang didapat cukup tinggi.

% persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan

1 - % persetujuan yang diharapkan

0,7828

0,8028

0,98 – 0,1972

1 – 0,1972

59

B. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori antara Peneliti dan Koder 1

B.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air

Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur

Nasionalisme dengan Indikasi Cinta Tanah Air muncul sebanyak 18

shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori cinta tanah

air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini.

Tabel 3.2

Kategori Cinta Tanah Air

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi Persentase (%)

1 Membanggakan pribadi

bangsa pada suatu negara

10 55,55%

2 Mengenang sejarah

kepahlawanan pada

pendiri bangsa

8 44,44%

Total 18 99,99%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur cinta tanah air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita".

60

Tabel 3.3

Shoot Kategori Cinta Tanah Air

Shoot Gambar Shoot

2

3

5

6

8

61

B.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri

Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produk

dalam negeri daripada produk luar negeri ini memiliki frekuensi

kemunculan sebanyak 14 kali dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori

Cinta Produk dalam Negeri.

Tabel 3.4

Kategori Cinta Produk dalam Negeri

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi Persentase (%)

1 Senang menggukanan

produk-produk dalam

negeri

14 100 %

Total 14 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur cinta produk dalam negeri pada iklan “Karya Indonesia adalah

Kita".

Tabel 3.5

Shoot Kategori Cinta Produk dalam Negeri

Shoot Gambar Shoot

1

62

4

12

14

B.3 Sub Kategori Kepribadian

Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya

hidup bangsa ini memiliki beberapa sub kategori dan frekuensi

kemunculan sebanyak 16 kali dari 31 shoot.

Tabel 3.6

Kategori Kepribadian

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Membanggakan

kepribadian bangsa yang

ramah dan santun

9 56,25 %

2 Menjaga toleransi terhadap

umat beragama dan

1 6,25%

63

menjunjung tinggi sopan

santun.

3 Mengagungkan tradisi

masa lalu sebagai jati diri

bangsa

6 37,5%

Total 16 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur cinta produk dalam negeri pada iklan “Karya Indonesia adalah

Kita".

Tabel 3.7

Shoot Kategori Kepribadian

Shoot Gambar Shoot

5

7

11

64

14

15

B.4 Sub Kategori Kebudayaan

Dalam Iklan ini, sub kategori kebudayaan yang disepakati terdapat

kemunculan 15 frekuensi dari 31 shoot yang di setujui. berikut hasil

rincian persentasenya.

Tabel 3.8

Kategori Kebudayaan

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Mencintai kebudayaan

dalam negeri dan

melestarikan serta menjaga

kebudayaan bangsa

15 100%

Total 15 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur kebudayaan pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita”.

65

Tabel 3.9

Shoot Kategori Kebudayaan

Shoot Gambar shoot

1

19

22

29

B.5 Sub Kategori Kebangsaan

Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur

kebangsaan dengan Indikasi Cita-cita yang sama muncul sebanyak 8

shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori

kebangsaan pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini

66

Tabel 3.10

Kategori Kebangsaan

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Cita-cita yang sama 8 38,09%

2 Ideologi yang sama untuk

persatuan bangsa

13 61,90%

Total 21 99.99%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur kebangsaan “Karya Indonesia adalah Kita".

Tabel 3.11

Shoot Kategori Kebangsaan

Shoot Gambar Shoot

2

8

15

67

C. Hasil Perhitungan antara Peneliti dan Koder 2

Tabel 3.12

Unsur Nasionalisme Peneliti dan Koder 2

No Kategori Nasionalisme P K2 S X X2

1 Cinta Tanah Air 21 21 16 0,17 0,02892 Cinta Produk Dalam Negeri 20 20 19 0,20 0,04003 Kepribadian 22 21 18 0,19 0,03614 Kebudayaan 21 24 20 0,21 0,04415 Kebangsaan 24 22 20 0,21 0,0441

Jumlah 108 108 93 0,98 0,1932*rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s

Sumber : Data Peneliti

Keterangan :

P = Peneliti

S = Unit yang disepakati antara peneliti dan koder 2

K2 = Koder2

X = Proporsi dari seluruh kategori

X2 = Hasil X yang di kuadratkan

Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas

atau keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah

dicantumkan dalam bab 1.

Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty :

Coefisien Realibility =

Coefisien Realibility = = = 0,86

2M

N1 + N2

186

216

2(93)

108 + 108

68

M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing – masing koder)

N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh peneliti dan koder 1

Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau

70%. Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas

70% atau 0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70%

maka alat ukur ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil

dari rumus Holsty ini berada diangka 0,91 atau 91 % maka jumlah

perhitungan ini dianggap reliabel.

Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam

rumus Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya

persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar

kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement.

Rumus untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi adalah sebagai

berikut (Eriyanto, 2013:292):

Pi =

Keterangan :

Pi = Nilai keterhandalan

Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah:

Pi =

% persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan

1 - % persetujuan yang diharapkan

0,98 – 0,1932

1 – 0,1932

69

Pi = Pi = 1 (0,97)

Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas

bergerak dari angka 0 hingga 1, dimana semakin besar angka menunjukan

semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari

perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder

yang didapat cukup tinggi.

D. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori

antara Peneliti dan Koder 2

D.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air

Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur

Nasionalisme dengan Indikasi Cinta Tanah Air muncul sebanyak 16

shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori cinta tanah

air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini.

Tabel 3.13

Kategori Cinta Tanah Air

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Membanggakan pribadi

bangsa pada suatu negara

9 56.25%

2 Mengenang sejarah

kepahlawanan pada

7 43,75%

0,7868

0,8068

70

pendiri bangsa

Total 16 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur cinta tanah air “Karya Indonesia adalah Kita".

Tabel 3.14

Shoot Kategori Cinta Tanah Air

Shoot Gambar Shoot

3

16

22

28

D.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri

Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produk

dalam negeri daripada produk luar negeri ini memiliki frekuensi

71

kemunculan sebanyak 19 kali dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori

Cinta Produk dalam Negeri.

Tabel 3.15

Kategori Cinta Produk dalam Negeri

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Senang menggukanan

produk-produk dalam

negeri

19 100 %

Total 19 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur cinta produk dalam negeri “Karya Indonesia adalah Kita".

Tabel 3.16

Shoot Kategori Cinta Produk dalam Negeri

Shoot Gambar Shoot

4

12

72

18

22

D.3 Sub Kategori Kepribadian

Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya

hidup bangsa ini memiliki beberapa sub kategori dan frekuensi

kemunculan sebanyak 18 kali dari 31 shoot.

Tabel 3.17

Kategori Kepribadian

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Membanggakan

kepribadian bangsa yang

ramah dan santun sebagai

bangsa Indonesia

7 38,88 %

2 Menjaga toleransi terhadap

umat beragama dan

menjunjung tinggi sopan

santun sebagai bangsa

Indonesia yang ramah

5 27,77%

3 Mengagungkan tradisi 6 33,33%

73

masa lalu sebagai jati diri

bangsa

Total 18 99,98%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur kepribadian “Karya Indonesia adalah Kita".

Tabel 3.18Shoot Kategori Kepribadian

Shoot Gambar Shoot

5

7

11

D.4 Kategori Kebudayaan

Dalam Iklan ini, sub kategori kebudayaan yang disepakati terdapat

kemunculan 20 frekuensi dari 31 shoot yang di setujui. berikut hasil

rincian persentasenya

74

Tabel 3.19

Kategori Kebudayaan

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Mencintai kebudayaan

dalam negeri dan

melestarikan serta menjaga

kebudayaan bangsa

20 100%

Total 20 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur kebudayaan “Karya Indonesia adalah Kita".

Tabel 3.20

Shoot Kategori Kebudayaan

Shoot Gambar Shoot

1

3

4

75

D.5 Sub Kategori Kebangsaan

Dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”, kategori unsur

kebangsaan dengan Indikasi Cita-cita yang sama muncul sebanyak 20

shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori

kebangsaan pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita” ini

Tabel 3.21

Kategori Kebangsaan

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Cita-cita yang sama 9 45%

2 Ideologi yang sama untuk

persatuan bangsa

11 55%

Total 20 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan

unsur kebangsaan “Karya Indonesia adalah Kita".

Tabel 3.22

Shoot Kategori Kebangsaan

Shoot Gambar Shoot

2

4

76

5

8

23

25

E. Hasil Perhitungan antara Peneliti, Koder 1 dan Koder 2

Tabel 3.23

Unsur Nasionalisme Peneliti, Koder 1 dan Koder 2

No Kategori Nasionalisme P K1 K2 S X X2

1 Cinta Tanah Air 21 21 21 15 0,20 0,04002 Cinta Produk Dalam Negeri 20 19 20 13 0,18 0,03243 Kepribadian 22 20 22 12 0,16 0,02564 Kebudayaan 21 20 24 15 0,20 0,04005 Kebangsaan 24 25 22 17 0,23 0,0529

Jumlah 108 105 108 72 0,97 0,1909*rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s

Sumber : Data Peneliti

Keterangan :

P = Peneliti

S = Unit yang disepakati antara peneliti, Koder 1dan koder 2

77

K1 = Koder 1

K2 = Koder2

X = Proporsi dari seluruh kategori

X2 = Hasil X yang di kuadratkan

Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas

atau keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah

dicantumkan dalam bab 1.

Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty :

Coefisien Realibility =

Coefisien Realibility = = = 0,67 / 0,7

M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing – masing koder)

N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh Koder 1 dan Koder 2

Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau

70%. Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas

70% atau 0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70%

maka alat ukur ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil

dari rumus Holsty ini berada diangka 0,8atau 80 % maka jumlah perhitungan

ini dianggap reliabel.

Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam

rumus Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya

2M

N1 + N2

144

213

2(72)

105 + 108

78

persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar

kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement.

Rumus untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi

adalah sebagai berikut (Eriyanto, 2013:292):

Pi =

Keterangan :

Pi = Nilai keterhandalan

Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah:

Pi =

Pi = Pi = 0,96

Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas

bergerak dari angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukan

semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari

perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder

yang didapat cukup tinggi.

Hasil dari penelitian antara peneliti dengan koder 1, peneliti

dengan koder 2 dan koder 1 dengan koder 2 hasil akhir yang didapat

semuanya menunjukan angka yang sama dimana nilai Pi atau nilai

% persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan

1 - % persetujuan yang diharapkan

0,7791

0,8091

0,97 – 0,1909

1 – 0,1909

79

keterhadalan dalam uji rumus Scott berada diangka 1. Sehingga semua

penelitian yang dilakukan menunjukan reabilitas anta koder dan peneliti yang

didapat cukup tinggi mengenai unsur-unsur nasionalisme pada iklan “Karya

Indonesia adalah Kita”.

F. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori

Antara Peneliti, Koder 1 dan Koder 2

F.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air

Frekuensi kemunculan sub kategori cinta tanah air sebanyak 15 kali

dari 31 shoot yang disepakati oleh peneliti, koder 1 dan koder 2. Berikut

penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan cinta tanah air.

Tabel 3.24

Kategori Cinta Tanah Air

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Membanggakan

pribadi bangsa pada

suatu negara

9 60%

2 Mengenang sejarah

kepahlawanan pada

pendiri bangsa

6 40%

Total 15 100%

Sumber : Data Peneliti

80

Berikut penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur

cinta tanah air pada iklan “Karya Indonesia adalah Kita”.

Tabel 3.25

Shoot Kategori Cinta Tanah Air

Shoot Gambar Shoot

2

3

5

6

8

81

10

13

16

18

22

23

25

82

26

27

28

Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti

D.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri

Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produksi

dalam negeri daripada produk luar negeri disepakati peneliti, koder 1 dan

koder 2, ada 13 shoot dari 31 shoot.

Tabel 3.26

Kategori Cinta Produk dalam Negeri

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Senang menggukanan

produk-produk dalam

negeri

13 100 %

Total 13 100%

Sumber : Data Peneliti

83

Berikut beberapa penggalan shoot yang memiliki kategori cinta produk

dalam negeri.

Tabel 3.27

Shoot Kategori Cinta Produk Dalam Negeri

Shoot Gambar Shoot

1

4

12

14

15

84

16

17

18

21

22

28

29

85

30

Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti

D.3 Sub Kategori Kepribadian

Ada 12 shoot dari 31 shoot yang disepakati oleh peneliti, koder 1 dan

koder 2. Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kepribadian

yang ada pada iklan Karya Indonesia adalah Kita.

Tabel 3.28Kategori Kepribadian

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Membanggakan

kepribadian bangsa yang

ramah dan santun sebagai

bangsa Indonesia

6 50%

2 Menjaga toleransi terhadap

umat beragama dan

menjunjung tinggi sopan

santun sebagai bangsa

Indonesia yang ramah

3 25%

3 Mengagungkan tradisi

masa lalu sebagai jati diri

3 25%

86

bangsa

Total 12 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kepribadian.

Tabel 3.29Shoot Kategori Kepribadian

Shoot Gambar Shoot

5

7

11

14

15

87

18

19

24

25

26

27

31

Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti

88

D.4 Kategori Kebudayaan

Dalam indikasi diatas 100% dari 100% kemunculan shoot, kebudayaan

digunakan dalam iklan “Karya Indonesia adalah Kita”. Berikut cuplikan beberapa

shoot yang menampilkan kebudayaan didalamnya.

Tabel 3.30Kategori Kebudayaan

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Mencintai kebudayaan

dalam negeri dan

melestarikan serta menjaga

kebudayaan bangsa

15 100%

Total 15 100%

Sumber : Data Peneliti

Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kebudayaan.

Tabel 3.31

Shoot Kategori Kebudayaan

Shoot Gambar Shoot

1

3

89

4

6

8

10

13

15

16

90

19

22

23

27

29

30

Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti

D.5 Sub Kategori Kebangsaan

Dalam kategori kebangsaan terdapat 17 jumlah kesepakatan yang telah

disepakati oleh peneliti, koder 1 dan koder 2.

91

Tabel 3.32

Kategori Kebangsaan

No Sub Kategori Jumlah Frekuensi

Persentase (%)

1 Cita-cita yang sama 8 47,05%

2 Ideologi yang sama untuk

persatuan bangsa

9 52,94%

Total 17 99,99%

Sumber : Data Peneliti

Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kebangsaan.

Tabel 3.33

Shoot Kategori kebangsaan

Shoot Gambar Shoot

2

4

5

8

92

15

16

18

20

21

23

25

93

26

27

28

29

30

31

Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesiaadalah Kita oleh Peneliti

G. Deskripsi dan Penjelasan Kategori Hasil Perhitungan Kesepakatan Dalam Iklan “Karya Indonesia adalah Kita”

G.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air

Rasa, emosi, keinginan, harapan terhadap tanah airnya yang

merupakan hasil dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Indikator

94

yang paling banyak di gunakan dalam iklan ini adalah membanggakan

pribadi bangsa pada suatu negara. Karena hasil karya anak Indonesia

tidak kalah bagusnya dengan hasil karya orang lain. Orang dari negara

lain bahkan banyak yang mengakui bahwa karya anak Indonesia sangat

bagus. Dan selera orang dalam negeri pun tidak kalah dengan selera

orang luar negeri.

G.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri

Saat ini dapat kita lihat banyaknya masyarakat yang menggunakan

dan mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Banyak masyarakat

yang tak segan menggunakan batik dalam berkegiatan sehari-hari.

Contohnya Dian Sastro, yang dalam scene ini dengan bangganya

menggunakan baju batik. Dan produk-produk dalam negeri tidak kalah

bagusnya dengan produk dari luar negeri. Bahkan beberapa produk

dalam negeri juga sudah di ekspor ke luar negeri.

G.3 Sub Kategori Kepribadian

Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya

hidup bangsa. Ada 3 indikator kepribadian, yaitu:

a. Membanggakan kepribadian bangsa yang ramah dan santun

sebagai bangsa Indonesia.

b. Menjaga toleransi terhadap umat beragama dan menjunjung

tinggi sopan santun sebagai bangsa Indonesia yang ramah.

c. Mengagungkan tradisi masal lalu sebagai Indonesia yang ramah

Orang Indonesia memang memiliki kepribadian yang orang lain

mengakui keramahannya dalam hal apapun. Karena orang Indonesia

95

menjunjung tinggi sopan santun dalah hal beragama, berkeluarga dan

bertetangga.

G.4 Sub Kategori Kebudayaan

Warisan masa lalu bangsa yang menjadi budaya dasarnya, yang

merupakan jati diri asli bangsa untuk mampu bertahan terhadap pengaruh

budaya luar, dengan menyaring dan mengelola untuk memajukan

bangsanya sendiri. Mempunyai indikator mencintai kebudayaan dalam

negeri dan melestarikan serta menjaga kebudayaan bangsa.

Dan juga ada beberapa adegan dalam iklan memiliki dialog yang

memiliki unsur kebudayaan.

Contoh :

“kalau saya pakai batik berarti tandanya saya lagi memakai dan

menghargai bagaimana proses batik ini di produksi”

Dari dialog diatas ada keyakinan pada diri Dian Sastro tentang

mencintai kebudayaan dalam negeri dan melestarikan serta menjaga

kebudayaan.

G.5 Sub Kategori Kebangsaan

Kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat,

bahasa dan sejarahnya. Hubungan hukum antara orang dan negara.

Kebangsaan memberi yurisdiksi negara atas orang dan memberi orang

perlindungan dari negara. Yang menjadi hak-hak dan kewajiban

merupakan hal yang beragam dari suatu negara dengan negara lainnya.

Orang-orangnya memiliki cita-cita dan ideologi yang sama untuk

persatuan bangsanya.

96

H. Diskusi TeoriSetelah dilakukan penelitian dengan rumus Holsty dan scott dari

buku Eriyanto (2013), hasil menunjukkan nilai yang variabel. Dibuktikan

dengan rumus holsty dengan hasil 0,7. Dan dengan rumus scott

mempunyai hasil 0,96.