Upload
truongminh
View
230
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Teori New Media
2.1.1. Pengertian New Media
Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan
oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori
yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru,
terdapat dua pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang
membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka.
Pierre Levy memandang World Wide Web (WWW) sebagai sebuah
lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang
memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru
dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan
pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat
(http://en.wikipedia.org).
New Media atau media online didefinisikan sebagai produk dari
komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan
komputer digital (Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain media online
adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu
artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, dimana beberapa media
dijadikan satu (Lievrouw, 2011). New Media merupakan media yang
menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel,
berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara public
(Mondry, 2008: 13).
Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang
mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai
teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan
dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode
yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok
dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media
Universitas Sumatera Utara
karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media
zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital
(modern media/new media).
Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web
2.0. (web two point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah
menjadi area untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja.
Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun
kedalam internet. Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah
sifat interaktivitas di web dan membuka alam semesta bagi pengguna media.
Sedangkan metafora halaman web 1.0 hanya diperbolehkan untuk
mengunduh informasi sejalan dan karena itu tidak berbeda dengan konsumsi
media penyiaran, aplikasi web 2.0 memungkinkan pengguna untuk menjadi
produsen otonom. Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan
situs jaringan sosial online lainnya seperti memungkinkan pengguna media
untuk memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media siar
menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional atau
internasional, ada beberapa cara di mana individu mendapatkan interaksi
berharga untuk membuat koneksi global secara nyata. Faktanya bahwa
pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi media siar sebagai sebuah
cara mengembangkan ide pada ruang publik (Littlejohn,2009:686).
Salah satu bagian dari new media adalah “Network Society”.
“Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok,
organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari
organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial).
Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang
memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas (Van Dijk, 2006:20).
Menurut R Cahyo Prabowo mengenai media baru/new media/media
online adalah suatu alat sebagai sarana komunikasi yang dimana saling
berinteraksi, berpendapat, tukar informasi, mengetahui berita yang melalui
saluran jaringan internet serta informasinya selalu terbaru secara kilat dan
juga lebih efisien ringkas memberikan informasi kepada
Universitas Sumatera Utara
pembaca/khalayaknya. Media baru/new media/ media online sangat berbeda
jauh dengan media konvesional seperti radio, televisi, media cetak, media
massa dan lain-lain. Jangan di sama ratakan dengan media konvensional
(http://media.kompasiana.com).
Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media).
Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan
kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan,
memanipulasi dan menerima pesan (Ruben, 1998:110). Internet merupakan
sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi,
cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak
dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi
merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan
beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah
organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam
operasi internet (McQuail, 2009: 28-29).
Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme
Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang
mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang
terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama
lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses
komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi pihak-
pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas mengakses
informasi, densitas (kepekatan atau kepadatan) dan kekayaan arus-arus
informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi
menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak
pada esensinya sebagai sebuah medium (Setyani, 2013:5).
Untuk mengakses Internet, seseorang membutuhkan koneksi Internet
dan piranti keras seperti komputer, PDA, Blackberry dan lain sebagainya.
Internet yang dianggap sebagai gabungan dari beberapa bentuk media dan
fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya (Lievrouw,
2006:221).
Universitas Sumatera Utara
Peneliti komunikasi Carrie Heeter pada tahun 1983 memaparkan
dimensi-dimensi interaktivitas yang digunakan untuk mengklarifikasi media,
yaitu:
1. Dimensi kompleksitas dari pilihan yang tersedia. Maksudnya adalah berapa
banyak pilihan yang dimiliki khalayak dalam segi isi informasi dan waktu
yang bias digunakan untuk mengaksesnya.
2. Dimensi besaran usaha yang harus dikeluarkan oleh khalayak untuk dapat
menerima pesan dari media yang bersangkutan. Dengan kata lain,
bagaimana perbandingan aktivitas yang dilakukan khalayak dengan
aktivitas yang dibuat media.
3. Dimensi tingkat respon media terhadap khalayaknya. Maksudnya adalah
seberapa aktif sebuah media dapat merespon umpan balik yang diberikan
khalayaknya. Media dengan tingkat interaktivitas yang tinggi menanggapi
umpan balik yang diberikan oleh khalayaknya dengan cepat. Dalam
kondisi tertentu, media dengan tingkat interaktivitas yang tingi dapat
melakukan interaksi dengan khalayaknya seakan-akan melakukan
percakapan langsung.
4. Dimensi kemampuan untuk mengawasi pengguna informasi oleh
khalayaknya. Media dengan tingkat interaktivitas yang tinggi dapat
memantau perilaku khalayak dalam menerima pesannya, kemudian
menyesuaikan sistemnya berdasarkan umpan balik yang dihasilkan dari
analisis perilaku tersebut.
5. Dimensi kemudahan dalam menambah informasi baru. Maksudnya adalah
seberapa mudah khalayak dapat turut menyediakan dan menyebarkan
pesan kepada khalayak lain. Berdasarkan kriteria in, siaran televisi
memiliki interaktivitas rendah, sedangkan media online memiliki tingkat
interaktivitas yang sangat tinggi.
6. Dimensi kemampuan memfasilitasi komunikasi internet. Maksudnya
adalah seberapa mudah interaksi terjadi antar khalayak dapat terjadi
(Heeter, 1988:25).
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Kelebihan dan Manfaat New Media
Jelas new media (media baru/media online) memiliki kecepatan untuk
melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk
mendapatkan sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya.
Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja jika jaringan internet
lancar dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya
dengan cepat serta harus ada juga koneksi internet dimana pun berada
bersama media baru (new media/media online). Media online/media baru
(New Media) masuk ke dalam kategori komunikasi massa, karena pesan yang
disampaikan kepada khalayak luas lewat media online / Media Baru (New
Media).
Internet merupakan salah satu teknologi komunikasi baru juga
memiliki kemampuan untuk membantu kita memilih dan mengatur informasi
yang kita inginkan atau perlukan dengan lebih efisien. Secara garis besar,
internet jauh leih luwes dalam menjembatani waktu dan jarak dibandingkan
media-media yang sudah ada terlebih dahulu.
Sebagai media komunikasi, internet mempunyai peranan penting
sebagai alat (channel) untuk menyampaikan pesan (message) dari
komunikator/penyalur pesan (source) kepada komunikan/penerima pesan
(receiver). Sifat dari internet sebagai media komunikasi adalah transaksional,
dalam artian terdapat interaksi antar individu secara intensif (terus-menerus)
dan ada umpan balik (feedback) dari antar individu dalam setiap interaksi
tersebut. Selain itu, terdapat partisipasi antar individu dengan
mempertimbangkan untung/rugi dalam setiap interaksi.
Internet juga dianggap memiliki kapasitas besar sebagai media baru.
Tidak hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi
komputer dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan
koneksi kabel, namun tetap bias memfasilitasi taransmisi informasi yang
snagat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004:114). Menurut Bagdakian,
duplikasi dan penyebaran matri dari Internet ini bisa mencapai jangkauan
yang sangat luas. Satu orang khalayak bisa mengunduh kemudian
Universitas Sumatera Utara
menyebarkannya pada orang-orang dalam jaringan pertemanan atau jaringan
kerjanya. Kemudian pihak yang mendapatkan sebaran itu bisa
menyebarkannya lagi pada orang-orang dalam jaringannya, dan seterusnya.
2.2. Media Sosial
2.2.1. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring
sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan
oleh masyarakat di seluruh dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing,
media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang
saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan
kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan dan membangun sebuahkomunitas. Intinya,
menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain
kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri
sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang
pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.
Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk
membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post
di Blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh
jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak
uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang
pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat
banyak orang (Zarrella, 2010: 2).
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content".
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Sejarah Media Sosial
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dengan adanya inisiatif
untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring
sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini
memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman dan mengirim
pesan. Tahun 1999 dan 2000 muncul situs sosial Lunarstorm, Live Journal,
Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001,
muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun
2002, muncul Friendster sebagai situs anak muda untuk saling berkenalan
dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain
menyusul kemunculan Friendster, Flick R, Youtube, Myspace. Hingga akhir
tahun 2005, Friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang
paling diminati. Lalu para pengguna sosial media beralih ke facebook yang
sebenarnya telah dibuat pada tahun 2004, tetapi baru saja booming pada tahun
2006. Tahun 2006, kemunculan twitter ternyata menambah jumlah pemakai
media sosial, Twitter merupakan microblog yang memiliki batasan karakter
tulisan bagi penggunanya, yaitu 140 karakter. Lalu setelah lahirnya Twitter
muncul jejaring sosial lain seperti Path, Instagram yang hanya bisa diakses
melalui perangkat iOs atau Android.
2.2.3. Ciri-ciri dan Jenis-jenis Media Sosial
2.2.3.1. Ciri-ciri Media Sosial.
Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut:
a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun
internet.
b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.
c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media
lainnya.
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3.2. Jenis-jenis Media Sosial
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,
forum internet, webblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau
gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set
teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan)
dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein
menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam
artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial:
1. Proyek Kolaborasi
Website mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun
me-remove konten – konten yang ada di website ini.Contohnya wikipedia.
2. Blog dan microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat
ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya Twitter, Blogspot,
Tumblr, Path dan lain-lain.
3. Konten
Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten
media, baik seperti video, ebook, gambar dan lain-lain.
Contohnya Youtube.
4. Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara
membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.
Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. Contoh Facebook, Path,
Instagram dan lain-lain.
5. Virtual game world
Dunia virtual dimana mereplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa
muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi
dengan orang lain selayaknya di dunia nyata, contohnya game online.
6. Virtual social world. Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa
hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi
Universitas Sumatera Utara
dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke
arah kehidupan, contohnya second life.
Berikut penelitian mengenai jejaring sosial yang paling banyak
digunakan bahkan pemakai semakin dan terus bertambah, antara lain:
Tabel 2.1.
NO Jejaring Sosial Jumlah Member Keterangan
1 Facebook 845.000.000 Pengguna > 13 Tahun
2 Qzone 480.000.000 Pengguna China daratan (berbahasa mandarin)
3 Twitter 300.000.000 Microblogging terpopuler di dunia
4 Habbo 200.000.000 Pengguna > 13 tahun
5 Renren 160.000.000 Situs utama di China
6 Badoo 133.000.000 Situs umum untuk pecarian jodoh, populer di Amerika dan Eropa
7 LinkedIn 120.000.000 Untuk pembisnis, pengguna > 18 tahun
8 Bebo 117.000.000 Pengguna > 13 tahun
9 VKontakte 111.578.500 Berbahasa rusia, untuk umum
10 Tagged 100.000.000 Untuk segala usia
Sumber: https://sites.google.com
Universitas Sumatera Utara
2.3. Cyberbullying
2.3.1. Pengertian Cyberbullying
Cyberbullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau
remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet.
Cyberbullying adalah kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek,
dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui
media internet, teknologi digital atau telepon seluler. Dalam buku Patchin dan
Hinduja yang berjudul Bullies Move Beyond theSchoolyard: A Preliminary
Look at Cyberbullying, mengatakan bahwa cyberbullying secara
singkatdidefinisikan sebagai perbuatan yang berbahaya yang dilakukan secara
berulang-ulang melalui media elektronik (Patchin, 2008:131).
Cyberbullying dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah
18 tahun dan secara hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak
yang terlibat (atau keduanya) sudah berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang
terjadi akan dikategorikan sebagai cyber crime atau cyber stalking (sering
juga disebut cyber harassment).
Kowalski, Limber, Agatston, dalam buku mereka yang berjudul
Cyberbullying: Bullying in the digital age, mengatakan bahwa Cyberbullying
adalah bentuk intimidasi yang terjadi melalui sarana teknologi, seperti
jejaring sosial dan pesan instan, para ilmuwan berpendapat bahwa efek
hampir selalu bencana (Pandori, 2013:ii).
Anak-anak atau remaja pelaku cyberbullying biasanya memilih untuk
mengganggu anak lain yang dianggap lebih lemah, tak suka melawan dan tak
bisa membela diri. Pelakunya sendiri biasanya adalah anak-anak yang ingin
berkuasa atau senang mendominasi. Anak-anak ini biasanya merasa lebih
hebat, berstatus sosial lebih tinggi dan lebih populer di kalangan teman-teman
sebayanya. Sedangkan korbannya biasanya anak-anak atau remaja yang
sering diejek dan dipermalukan karena penampilan mereka, warna kulit,
keluarga mereka atau cara mereka bertingkah laku di sekolah. Namun bisa
juga si korban cyberbullying justru adalah anak yang populer, pintar dan
Universitas Sumatera Utara
menonjol di sekolah sehingga membuat iri teman sebayanya yang menjadi
pelaku.
Cyberbullying pada umumnya dilakukan melalui media situs jejaring
sosial seperti Facebook dan Twitter. Ada kalanya dilakukan juga melalui
SMS maupun pesan percakapan di layanan Instant Messaging seperti Yahoo
Messenger atau MSN Messenger. Anak-anak yang penguasaan komputer
serta internetnya lebih canggih melakukan cyberbullying dengan cara lain.
Mereka membuat situs atau blog untuk menjelek-jelekkan korban atau
membuat masalah dengan orang lain dengan berpura-pura menjadi korban.
Ada pula pelaku yang mencuri password akun e-mail atau situs jejaring sosial
korban dan mengirim pesan-pesan mengancam atau tak senonoh
menggunakan akun milik korban.
Cyberbullying lebih mudah dilakukan daripada kekerasan
konvensional karena si pelaku tidak perlu berhadapan muka dengan orang
lain yang menjadi targetnya. Mereka bisa mengatakan hal-hal yang buruk dan
dengan mudah mengintimidasi korbannya karena mereka berada di belakang
layar komputer atau menatap layar telelpon seluler tanpa harus melihat akibat
yang ditimbulkan pada diri korban. Peristiwa cyberbullying juga tidak mudah
diidentifikasikan orang lain, seperti orang tua atau guru karena tidak jarang
anak-anak remaja ini juga mempunyai kode-kode berupa singkatan kata atau
emoticon internet yang tidak dapat dimengerti selain oleh mereka sendiri.
Harus diwaspadai bahwa kasus cyberbullying ini seperti gunung es. Korban
sendiri lebih sering malas mengaku. Ini karena bila mereka mengaku biasanya
akses mereka akan internet (maupun handphone) akan dibatasi. Korban juga
terkadang malas mengaku karena sulitnya mencari pelaku cyberbullying atau
membuktikan bahwa si pelaku benar-benar bersalah. Ini menyebabkan
munculnya kondisi gunung es tadi. Tujuannya adalah untuk mengganggu,
mengancam, mempermalukan, menghina, mengucilkan secara sosial atau
merusak reputasi orang lain.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Metode dan Bentuk Perbuatan Cyberbullying
2.3.2.1. Metode Cyberbullying
Ada 3 macam metode cyberbullying, yakni direct attacks (pesan-
pesan dikirimkan secara langsung ke anak), posted and public attacks yang
dirancang untuk mempermalukan target dengan me-posting atau
menyebarkan informasi atau gambar-gambar yang memalukan ke publik, dan
cyberbullying by proxy (memanfaatkan orang lain untuk membantu
mengganggu korban, baik dengan sepengetahuan orang lain tersebut atau
tidak) (www.aftab.com).
Beberapa bentuk praktek cyberbullying adalah:
1. Mengirimkan pesan berisi hinaan atau ancaman.
2. Menyebarkan gosip atau berita burung yang tidak menyenangkan lewat
Email, status updates, atau komentar di jejaring sosial (Facebook,
Twitter, Google+ dan lain-lain).
3. Pencuri Identitas Online. Membuat akun (account) dan profil palsu
tentang seseorang/target dan melakukan aktivitas (update status,
komentar, mengirim pesan dan lain-lain) yang merusak nama baik dan
hubungan sosialnya.
4. Berbagi Gambar. Meneruskan (forward) atau membagikan (share)
foto/gambar pribadi target tanpa izin.
5. Mengunggah, membeberkan informasi pribadi target ke internet tanpa
izin.
6. Membuat blog yang berisi kebencian pada seorang target, atau membuat
kampanye di jejaring sosial untuk membuat orang-orang ikut
membenci/mem-bully target.
7. Mengunggah video yang memalukan atau memojokkan target sehingga
bisa diakses/ditonton semua orang.
(Sumber: infopsikologi.com)
Universitas Sumatera Utara
2.4. Opini
Menurut Cutlip dan Center, opini merupakan suatu ekspresi tentang
sikap mengenai masalah yang bersifat Kontroversial (Sastropoetro, 1990:41).
Dalam Effective Public Relations, opini publik adalah sebuah ekspresi energi
sosial yang mengintegrasikan aktor individual ke dalam pengelompokan
sosial dengan cara mempengaruhi politik. Gagasan umum tentang opini
publik menyatakan bahwa opini publik adalah sekumpulan pandangan
individu terhadap isu yang sama. Suatu isu menjadi isu sosial apabila
menyebabkan orang lain akan membentuk pendapatnya dan menyatakan atau
memberikan tanggapannya atau persoalan yang dibahas oleh pendapat/opini
semula.
Opini/pendapat yang dikemukakan manusia, terdiri dari berbagai jenis
(Sastropoetro, 1990:1-3), diantaranya adalah:
1. Opini Perorangan: Opini yang dikemukakan oleh orang secara terbuka di
muka orang lain yang sedang dalam kelompok baik formal/informal.
2. Opini Pribadi: Opini yang dikemukakan oleh seseorang kepada orang lain
yang mempunyai hubungan yang dekat dengannya atau dipercayainya.
Pendapat/opini pribadi mengandung unsur intimitas/keakraban.
3. Opini Publik: Kesatuan pendapat yang timbul dari sekelompok orang yang
berkumpul secara spontan dan membicarakan isu yang kontroversial.
4. Opini/Pendapat Umum: Opini yang dihasilkan oleh suatu lembaga
pengumpulan pendapat umum tentang suatu isu.
5. Opini Khalayak: Pendapat yang sudah menetap/mengendap dalam
masyarakat, telah dipengaruhi oleh berbagai norma budaya dan bersifat
statis.
Ciri-ciri opini publik, antara lain:
a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataannya.
b. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat.
c. Mempunyai pendukung dengan jumlah besar.
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan, kebudayaan, agama, ekonomi, pengalaman dan
sebagainya merupakan latar belakang yang mempengaruhi besar terhadap
opini seseorang mengenai sesuatu hal. Pembentukan opini sendiri
berdasarkan fakta, emosi, sentimen, harapan, keyakinan, background
kebudayaan, agama dan pengalaman. Maka opini tidak selalu rasional dan
sering kali bersifat subjektif (Sumber: www.studyingcommunication.
blogspot.com).
Universitas Sumatera Utara