29
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang Laporan Tugas Akhir. 2.1 State of the Art Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai hamparan wilayah yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai serta keluar pada satu titik (outlet). Pengelolaan DAS merupakan suatu kegiatan di dalam melestarikan sumber daya alam dan lingkungan. Berkaitan dengan pengelolaan DAS, berbagai studi telah dilakukan untuk mendukung analisis dan pengambilan keputusan terkait tata guna lahan dan pemanfaatan sumber daya air. Salah satunya melalui pendekatan karakteristik parameter fisik DAS dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang disulkan oleh Sifurridzal, Donny Harisuseno dan M. Basri mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Perairan Universitas Brawijaya, Malang. Ketiga mahasiwa tersebut melakukan penelitian untuk mengukur tingkat keberhasilan pengolahan DAS menggunakan data morfologi DAS dan morfometri DAS yang didapat dari hasil pemanfatan model ketinggian digital atau Digital Elevation Model (DEM) satelit pengindraan jarak jauh dalam analisis morfometri DAS dengan bantuan SIG. Menggunakan Digital Elevation Model (DEM) satelit pengindraan jarak jauh untuk mendapatkan data spasial bukanlah hal yang buruk, karena hal ini akan memudahkan pengembang untuk memetakan sebuah lokasi, walaupun tetap memiliki kekurangan, selain mengunakan Digital Elevation Model (DEM) satelit pengindraan jarak jauh, pengumpulan data juga sebaiknya dilakukan secara manual yaitu melakukan pengumpulan data ke dinas terkait agar titik lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang

Laporan Tugas Akhir.

2.1 State of the Art

Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai hamparan wilayah

yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima,

mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui

anak-anak sungai serta keluar pada satu titik (outlet). Pengelolaan DAS

merupakan suatu kegiatan di dalam melestarikan sumber daya alam dan

lingkungan.

Berkaitan dengan pengelolaan DAS, berbagai studi telah dilakukan untuk

mendukung analisis dan pengambilan keputusan terkait tata guna lahan dan

pemanfaatan sumber daya air. Salah satunya melalui pendekatan karakteristik

parameter fisik DAS dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis

(SIG) yang disulkan oleh Sifurridzal, Donny Harisuseno dan M. Basri mahasiswa

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Perairan Universitas Brawijaya, Malang.

Ketiga mahasiwa tersebut melakukan penelitian untuk mengukur tingkat

keberhasilan pengolahan DAS menggunakan data morfologi DAS dan morfometri

DAS yang didapat dari hasil pemanfatan model ketinggian digital atau Digital

Elevation Model (DEM) satelit pengindraan jarak jauh dalam analisis morfometri

DAS dengan bantuan SIG.

Menggunakan Digital Elevation Model (DEM) satelit pengindraan jarak

jauh untuk mendapatkan data spasial bukanlah hal yang buruk, karena hal ini akan

memudahkan pengembang untuk memetakan sebuah lokasi, walaupun tetap

memiliki kekurangan, selain mengunakan Digital Elevation Model (DEM) satelit

pengindraan jarak jauh, pengumpulan data juga sebaiknya dilakukan secara

manual yaitu melakukan pengumpulan data ke dinas terkait agar titik lokasi

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

7

penelitian bisa diketahui dengan akurat. (Sifurridzal, Donny Harisuseno dan M.

Basri, 2012)

Mahasiswa UKRIM Yogyakarta Edy Harseno dan Vickey Igor R

Tampubolon melakukan penelitian dalam memetakan batas administrasi, tahan,

geologi, penggunaan lahan, lereng DIY, dan Daerah Aliran Sungai di Jawa

Tengah menggunakan Arcview GIS. Penelitian mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

ini tidak hanya mendata namun juga merepresentasikan data spasial maupun data

atribut yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta yakni data batas

administrasi, data tanah, data geologi, data landuse (penggunaan lahan), data

kemiringan lereng, dan data Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Tengah, akan

tetapi pendataan dan pemetaannya masih sedikit kurang sesuai harapan

dikarenakan proses penampilan peta pada sistem masih memerlukan proses yang

lama dan database sistem tidak bersifat global. (Edy Harseno dan Vickey Igor R

Tampubolon, 2009).

Dinas Pekerjaan Umum Bali BWS-Bali Penida Bali selama ini telah

memanfaatkan ArcGis untuk melakukan pendataan dan pemetaan Daerah Aliran

Sungai yang jauh lebih efisien seperti yang terlihat pada website resmi BWS Bali-

Penida. Database sistem ini bersifat global dan dapat diakses darimana saja

asalkan user atau pengakses sudah terdaftar di database, namun hal ini masih

memiliki kekurangan yaitu tidak diketahuinya koordinat dari batas Daerah Aliran

Sungai serta panjang sungai berdasarkan polyline di peta ArcGIS. Penelitian kali

ini dilakukan untuk menangani kekurangan tersebut.

2.2 Sungai

Sungai adalah salah satu ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak

faktor, baik oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia di Daerah Aliran

Sungai (DAS). Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang

terbentuk secara alami, mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di

bagian hilir. Air hujan yang jatuh diatas permukaan bumi dalam perjalanannya

sebagian kecil menguap dan sebagian besar mengalir dalam bentuk-bentuk kecil,

kemudian menjadi alur sedang seterusnya mengumpul menjadi satu alur besar

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

8

atau utama, sehingga dapat dikatakan sungai berfungsi menampung curah hujan

dan mengalirkannya ke laut. (Loebis et al., 1993, hlm: 3)

2.3 Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai hamparan wilayah

yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima,

mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui

anak-anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet). (Dunne dan Leopold, 1978)

Menurut I Made Sandy (1985), seorang Guru Besar Geografi Universitas

Indonesia, Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah bagian dari muka bumi, yang

airnya mengalir ke dalam sungai yang bersangkutan apabila terjadi hujan.

Menurut Asdak (2002), ekosistem DAS biasanya dibagi menjadi daerah

hulu, tengah, dan hilir. Secara biogeofisik, daerah hulu merupakan daerah

konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi, dengan kemiringan lereng

lebih besar dari 15%, yang bukan daerah banjir dan pengaturan pemakaian air

ditentukan oleh pola drainase, dan jenis vegetasi atau tumbuhan yang tumbuh

disekitarnya. Daerah hilir DAS merupakan daerah pemanfaatan dengan

kemiringan lereng kecil (kurang dari 8%), pada beberapa tempat merupakan

daerah banjir. Pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi, dan

jenis vegetasi didominasi oleh tanaman pertanian kecuali daerah estuari yang

lebih didominsi hutan gambut/bakau. DAS bagian tengah merupakan daerah

transisi dari kedua karakteristik biogeofisik yang berbeda dengan DAS di atas.

Perubahan tata guna lahan dibagian hulu DAS seperti reboisasi, pembalakan

hutan, deforestasi, budidaya yang mengabaikan kaidah-kaidah konservasi akan

berdampak pada bagian hilirnya, sehingga DAS bagian hulu mempunyai fungsi

perlindungan dari segi tata air. Faktor tersebut menyebabkan fokus perencanaan

pengelolaan DAS sering kali di DAS bagian hulu, mengingat adanya keterkaitan

biofisik melalui daur hidrologi. Pengelolaan DAS merupakan suatu bentuk

pengembangan wilayah yang menempatkan DAS sebagai unit pengembangannya.

Ada tiga aspek utama yang selalu menjadi perhatian dalam pengelolaan DAS

yaitu jumlah air (water yield), waktu penyediaan (water regime) dan sedimen.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

9

DAS dapat dipandang sebagai suatu sistem hidrologi yang dipengaruhi

oleh pengubah presipitasi (hujan) sebagai masukan ke dalam sistem. DAS

mempunyai karakter yang spesifik serta berkaitan erat dengan unsur-unsur

utamanya seperti jenis tanah, topografi, geologi, geomorfologi, vegetasi dan tata

guna lahan. Karakteristik DAS dalam merespon curah hujan yang jatuh di tempat

tersebut dapat memberi pengaruh terhadap besar kecilnya evapotranspirasi,

infiltrasi, perkolasi, aliran permukaan, kandungan air tanah, dan aliran sungai

(Seyhan, 1977).

Air hujan yang jatuh di dalam DAS akan mengalami proses yang dikontrol

oleh sistem DAS menjadi aliran permukaan (surface runoff), aliran bawah

permukaan (interflow) dan aliran air bawah tanah (ground water flow). Ketiga

jenis aliran tersebut akan mengalir menuju sungai, yang tentunya membawa

sedimen dalam air sungai tersebut. Daerah Aliran Sungai dianggap sebagai sistem,

sehingga perubahan yang terjadi disuatu bagian akan mempengaruhi bagian yang

lain dalam DAS (Grigg, 1996).

Bagian hilir dari DAS pada umumnya berupa kawasan budidaya pertanian,

tempat pemukiman (perkotaan), industri, waduk untuk pembangkit tenaga listrik,

perikanan dan lain-lain. Daerah bagian hulu DAS biasanya diperuntukan bagi

kawasan resapan air, dengan demikian keberhasilan pengelolaan DAS bagian hilir

adalah tergantung dari keberhasilan pengelolaan kawasan DAS pada bagian

hulunya. Kerusakan DAS dapat ditandai oleh perubahan perilaku hidrologi,

seperti tingginya frekuensi kejadian banjir (puncak aliran) dan meningkatnya

proses erosi dan sedimentasi. Kondisi ini disebabkan belum tepatnya sistem

penanganan dan pemanfaatan DAS (Brooks et al, 1989).

2.3.1 Pengolahan Daerah Aliran Sungai

Tujuan umum pengelolaan DAS yang berkelanjutan adalah yang diukur

dari pendapatan, produksi, teknologi dan erosi. Teknologi yang dimaksud adalah

teknologi yang dapat dilakukan oleh petani dengan pengetahuan lokal tanpa

intervensi dari pihak luar dan teknologi tersebut dapat direplikasi berdasarkan

faktor-faktor sosial budaya petani itu sendiri. Erosi yang terjadi harus lebih kecil

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

10

dari erosi yang dapat ditoleransikan agar kelestarian produktivitas dapat

dipertahankan. (Sinukaban, 2007)

Tujuan akhir pengelolaan DAS adalah terwujudnya kondisi yang lestari

dari sumber daya vegetasi, tanah dan air sehingga mampu memberikan manfaat

secara optimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia. Manfaat yang

optimal dan berkesinambungan akan tercapai apabila sumber daya alam dan

lingkungan dikelola dengan baik. (Mangundikoro, 1985)

Hal yang sama dikemukakan oleh Haeruman (1985) yang mendefinisikan

pengelolaan DAS sebagai pengelolaan sumber daya lahan, hutan dan air untuk

tujuan produksi air secara optimum baik kuantitas maupun kualitasnya,

meningkatkan stabilitas tanah dan melindungi lahan.

Upaya pokok untuk mencapai tujuan akhir dari pengelolaan DAS yaitu

terwujudnya kondisi yang optimal dari sumber daya hutan, tanah dan air, maka

kegiatan pengelolaan DAS adalah :

1. Pengelolaan lahan melalui usaha konservasi tanah dalam arti yang luas.

2. Pengelolaan air melalui pengembangan sumber daya air.

3. Pengelolaan hutan, khususnya pengelolaan hutan yang memiliki fungsi

perlindungan terhadap tanah dan air.

4. Pembinaan kesadaran dan kemampuan manusia dalam penggunaan

sumber daya alam secara bijaksana melalui usaha perencanaan dan

penyuluhan.

Dasar pertimbangan pentingnya penggunaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

sebagai unit pengelolaan sumber daya alam tanah, air dan hutan adalah bahwa

DAS merupakan unit hidrologi yang memiliki unsur-unsur biogeosistem dan

manusia dengan aktivitas budidayanya, oleh karena itu DAS tepat sekali

digunakan sebagai unit perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi

konservasi pengelolaan sumber daya alam. (Asdak, 1995)

Upaya yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses degradasi fungsi

DAS dalam pengembangan dan pengelolaannya, pada dasarnya ditujukan untuk

memelihara dan meningkatkan fungsi hidrologis DAS sehingga diperoleh hasil air

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

11

yang tinggi dan merata sepanjang tahun, tingkat erosi, sedimentasi rendah serta

produktivitas lahan tinggi. DAS lentur terhadap goncangan perubahan yang

terjadi (resillient), dan membina terlaksananya unsur-unsur pemerataan (equity)

bagi petani. (Arsyad et al, 1985)

Memaksimalkan fungsi sejumlah komponen yang bekerja dalam sistem

DAS, seperti vegetasi, tanah, air dan faktor penggunaan lahan merupakan salah

satu cara yang dapat ditempuh untuk mencapai upaya tersebut.

2.3.2 Morfometri Daerah Aliran Sungai

Morfomeri Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah istilah yang digunakan

untuk menyatakan keadaan jaringan alur sungai secara kuantitatif, keadaan yang

dimaksud untuk analisa aliran sungai seprti yang dikutip dari jurnal Taufik Hery

Purwanto yang merupakan staf pengajar prodi D3 PJSIG SV UGM meliputi: Orde

dan Tingkat Percabangan Sungai

1. Orde Sungai adalah alur sungai dalam suatu DAS dapat dibagi dalam

beberapa orde sungai. Orde sungai adalah posisi percabangan alur sungai

di dalam urutannya terhadap induk sungai di dalam suatu DAS, dengan

demikian makin banyak jumlah orde sungai akan semakin luas pula

DASnya dan akan semakin panjang pula alur sungainya.

Tingkat percabangan sungai (bufurcation ratio) adalah angka atau indeks

yang ditentukan berdasarkan jumlah alur sungai untuk suatu orde. Untuk

menghitung tingkat percabangan sungai dapat digunakan rumus:

𝑅𝑏 = 𝑁𝑢/𝑁𝑢 + 1 .............................................................(4)

Keterangan:

Rb = Indeks tingkat percabangan sungai

Nu = jumlah alur sungai untuk orde ke u

Nu + 1 = jumlah alur sungai untuk orde ke u + 1

Adapun karakteristik dari tiap nilai Rbnya yaitu:

Tabel 2.1 Karakteristik Nilai Rb

No Rb Keterangan

1 <3 Kenaikan muka air banjir dengan cepat, tetapi

penurunannya berjalan cepat.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

12

2 3 – 5 Kenaikan muka air banjir tidak terlalu cepat, sedangkan

penurunannya tidak terlalu cepat juga (sedang).

3 >5 Kenaikan muka air banjir dengan cepat sedangkan

penurunannya berjalan lambat (abnormal)

2. Kerapatan sungai

Kerapatan sungai adalah suatu angka indeks yang menunjukkan

banyaknya anak sungai di dalam suatu DAS. Indeks tersebut diperoleh

dengan persamaan sebagai berikut:

𝐷𝑑 = 𝐿/𝐴 .........................................................................(5)

Keterangan:

Dd = indeks kerapatan sungai (km/km2)

L = jumlah panjang sungai termasuk anak-anak sungainya

A = Luas DAS (km2)

Karakteristik dari nilai indeks kerapatan sungai (Dd) terdapat pada tabel.

Tabel 2.2 Karakteristik Nilai Indeks Kerapatan Sungai

No Dd

(km/km2)

Kelas

Kerapatan

Keterangan

1 <0,25 Rendah Alur sungai melewati batuan dengan

resistensi keras, maka angkutan sedimen

yang terangkut aliran sungai lebih kecil jika

dibandingkan pada alur sungai yang

melewati batuan dengan resistensi yang

lebih lunak, apabila kondisi lain yang

mempengaruhinya sama.

2 0,25-10 Sedang Alur sungai melewati batuan dengan

resistensi yang lebih lunak, sehingga

angkutan sedimen yang terangkut aliran

akan lebih besar.

3 10-25 Tinggi Alur sungai melewati batuan dengan

resistensi yang lunak, sehingga angkutan

sedimen yang terangkut aliran akan lebih

besar.

4 <25 Sangat

tinggi

Alur sungai melewati batuan yang kedap

air. Keadaan ini akan menunjukkan bahwa

air hujan yang menjadi aliran akan lebih

besar jika dibandingkan dengan suatu

daerah dengan Dd rendah melewati batuan

permeabilitas besar

Sumber: Soewarno, 1991

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

13

3. Bentuk Daerah Aliran Sungai

Pola sungai menentukan bentuk suatu DAS. Menurut Gregari dan Walling

(1975), untuk menentukan bentuk DAS dapat diketahui dengan terlebih

dahulu menentukan nilai Rc nya.

𝑅𝑐 = 4п𝐴/𝑃2 .....................................................................(6)

Keterangan:

Rc = Basin circularity

A = Luas DAS (m2)

P = Keliling (m)

п = 3,14

Karakteristik dari nilai Basin circularity yaitu:

Tabel 2.3 Karakteristik Nilai Basin Circulaity

No Rc Keterangan

1 >0,5 Bentuk Daerah Aliran Sungai membulat, debit puncak

datangnya lama, begitu juga penurunannya.

2 <0,5 Bentuk Daerah Aliran Sungai memanjang, debit puncak

datangnya cepat, begitu juga penurunannya.

Sumber: Soewarno, 1991

Bentuk DAS mempunyai arti penting dalam hubungannya dengan aliran

sungai, yaitu berpengaruh terhadap kecepatan aliran yang terpusat.

4. Pola Pengairan Sungai

Sungai di dalam semua DAS mengikuti suatu aturan yaitu bahwa aliran

sungai dihubungkan oleh suatu jaringan suatu arah dimana cabang dan

anak sungai mengalir ke dalam sungai induk yang lebih besar dan

membentuk suatu pola tertentu. Pola itu tergantungan dari pada kondisi

tofografi, geologi, iklim, vegetasi yang terdapat di dalam DAS

bersangkutan. Pola-pola pengairan sungai memiliki beberapa jenis, yaitu:

a. Pola Trellis memperlihatkan letak anak-anak sungai yang paralel

menurut strike atau topografi yang paralel. Anak-anak sungai

bermuara pada sungai induk secara tegak lurus. Pola Pengaliran

Trellis mencirikan daerah pegunungan lipatan (folded mountains).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

14

Induk sungai mengalir sejajar dengan strike, mengalir di atas struktur

synclinal, sedangkan anak-anak sungainya mengalir sesuai deep dari

sayap-sayap synclinal dan anticlinal-nya, jadi anak-anak sungai juga

bermuara tegak lurus terhadap induk sungainya.

b. Pola Rektanguler dicirikan oleh induk sungainya memiliki kelokan

sebanyak ± 900 buah, arah anak-anak sungai (tributary) terhadap

sungai induknya berpotongan tegak lurus. Biasanya ditemukan di

daerah pegunungan patahan (block mountains). Pola seperti ini

menunjukkan adanya pengaruh joint atau bidang-bidang dan/atau

retakan patahan escarp-escarp atau graben-graben yang saling

berpotongan.

c. Pola Denritik adalah pola sungai dimana anak-anak sungainya

(tributaries) cenderung sejajar dengan induk sungainya. Anak-anak

sungainya bermuara pada induk sungai dengan sudut lancip. Model

Pola Denritis seperti pohon dengan tatanan dahan dan ranting sebagai

cabang-cabang dan anak-anak sungainya. Pola ini biasanya terdapat

pada daerah berstruktur plain, atau pada daerah batuan yang sejenis

(seragam, homogen) dengan penyebaran yang luas.

d. Pola Radial Sentripugal adalah pola pengaliran beberapa sungai

dimana daerah hulu sungai-sungai itu saling berdekatan seakan

terpusat pada satu titik tetapi muaranya menyebar, masing-masing ke

segala arah. Pola pengaliran radial terdapat di daerah gunung api atau

topografi bentuk kubah seperti pegunungan dome yang berstadia

muda, hulu sungai-sungai berada di bagian puncak, tetapi muaranya

masing-masing menyebar ke arah yang lain, ke segala arah.

e. Pola Radial Sentripetal adalah kebalikan dari pola radial yang

menyebar dari satu pusat. Pola sentripetal ini justru memusat dari

banyak arah. Pola ini terdapat pada satu cekungan (basin), dan

biasanya bermuara pada satu danau. Daerah beriklim kering dimana

air danau tidak mempunyai saluran pelepasan ke laut karena

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

15

penguapan sangat tinggi, biasanya memiliki kadar garam yang tinggi

sehingga terasa asin.

f. Pola Paralel adalah pola pengaliran yang sejajar. Pola pengaliran

semacam ini menunjukkan lereng yang curam. Beberapa wilayah di

Pantai Barat Sumatera memperlihatkan pola pengaliran paralel.

g. Pola Annular adalah pola pengaliran cenderung melingkar seperti

gelang tetapi bukan meander yang terdapat pada daerah berstruktur

dome (kubah) dan topografinya telah berada pada stadium dewasa.

Daerah dome yang semula (pada stadium remaja) tertutup oleh

lapisan-lapisan batuan endapan yang berselang-seling antara lapisan

batuan keras dengan lapisan batuan lembut.

2.4 Data Spasial

Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki

sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian

penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial)

dan informasi deskriptif (attribute) yang dapat dijelaskan sebagai berikut ini :

1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat

geografi (lintang dan bujur) dan sebuah koordinat, termasuk diantaranya

informasi datum dan proyeksi.

2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang

memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya :

jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos dan sebagainya.

2.4.1 Informasi Lokasi

Informasi lokasi atau geometri milik suatu objek spasial dapat dimasukkan

ke dalam beberapa bentuk seperti berikut :

1. Titik (dimensi nol-point)

Titik adalah representasi grafis atau geometri yang paling sederhana bagi

objek spasial. Representasi ini tidak memiliki dimensi, tetapi dapat

diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor

dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Skala peta menentukan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

16

apakah suatu objek akan ditampilkan sebagai titik atau polygon. Unsur-

unsur bangunan pada peta skala besar akan ditampilkan sebagai polygon,

sedangkan pada skala kecil akan ditampilkan sebagai unsur-unsur titik.

Gambar 2.1 Point atau Marker

Format titik adalah koordinat tunggal, tanpa panjang dan tanpa luasan.

Marker atau titik biasanya digunakan untuk merepresetasikan sebuah

bangunan atau lokasi.

2. Garis (satu dimensi-line atau polyline)

Garis adalah bentuk geometri linier yang akan menghubungkan paling

sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek yang

berdimensi satu. Batas-batas objek geometri polygon juga merupakan

garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, jaringan komunikasi,

pipa air minum, saluran buangan, dan utility lainnya dapat

direpresentasikan sebagai objek dengan bentuk geometri garis. Hal ini

akan bergantung pada skala peta yang menjadi sumbernya atau skala

representasi akhirnya.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

17

Gambar 2.2 Polyline

Format garis memiliki sedikitnya dua koordinat dengan sebuah panjang

Polyline atau garis biasanya digunakan untuk merepresetasikan sebuah

jalan, aliran sungai atau saluran kabel telepon.

3. Polygon (dua dimensi-area)

Geometri polygon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua

dimensi. Unsur-unsur spasial seperti danau, batas propinsi, batas kota,

batas persil tanah milik adalah beberapa contoh tipe entitas dunia nyata

yang pada umumnya direpresentasikan sebagai objek-objek dengan

geometri polygon.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

18

Gambar 2.3 Polygon

Representasi ini masih akan bergantung pada skala petanya atau sajian

akhirnya. Contohnya adalah tanah persil dan bangunan.

2.4.1.1 Sumber Data Spasial

Salah satu syarat Sistem Informasi Geografis adalah data spasial yang

dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain:

1. Peta Analog

Peta Analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu

peta dalam bentuk cetak. Umumnya, Peta Analog dibuat dengan teknik

kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat,

skala, arah mata angin dan sebagainya. Tahapan SIG sebagai keperluan

sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara

format raster diubah menjadi format vektor melalui proses digitasi

sehingga dapat menunjukkan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.

2. Data Sistem Penginderaan Jauh

Data penginderaan jauh (antara lain citra satelit, foto udara dan

sebagainya) merupakan sumber data yang terpenting bagi Sisem Informasi

Geografis karena ketersediannya secara berkala dan mencakup area

tertentu. Satelit yang bermacam di ruang angkasa dengan spesifikasinya

masing-masing dapat memberikan berbagai jenis citra satelit untuk

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

19

beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam

format raster.

3. Data Hasil Pengukuran Lapangan

Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik

perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data

atribut, contohnya adalah batas administrasi, batas kepemilikan lahan,

batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.

4. Data GPS (Global Positioning System)

Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data

bagi Sisem Informasi Geografis. Keakuratan pengukuran GPS semakin

tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini bisanya

direpresentasikan dalam format vector.

2.4.2 Informasi Atribut

Data Deskriptif merupakan uraian atau atribut data spasial (anotasi, tabel,

hasil pengukuran, kategori objek, penjelasan hasil analisis atau prediksi dan lain-

lain). Data non-spasial dapat dimasukkan ke dalam beberapa bentuk sebagai

berikut:

1. Format Tabel

Kata-kata, kode alfanumerik, angka-angka. Contohnya adalah hasil proses,

indikasi dan atribut.

2. Format Laporan

Teks, deskripsi. Contohnya perencanaan, laporan proyek dan pembahasan.

3. Format Pengukuran

Angka-angka, hasil. Contohnya adalah jarak, inventarisasi dan luas

4. Format grafik anotasi

Kata-kata, angka-angka, symbol. Contohnya adalah nama objek, legenda,

grafik atau peta.

Contoh dari data spasial adalah closed area yang menghubungkan posisi-

posisi geografis di lokasi sebuah perumahan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

20

2.5 Sistem

Kata sistem berasal dari Bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai

pengertian sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara

teratur dan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. (Vaza,2006)

Hamalik 2002 (dalam Zakir 2007) menjelaskan bahwa sistem secara teknis

berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan.

Mudyharjo 1993 (dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu

kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-bagian yang mempunyai hubungan

fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kesimpulan dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat

satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama.

2.6 Informasi

Kata inform sejatinya adalah berarti memberi bentuk, dan informasi

ditujukan untuk membentuk orang yang mendapatkannya sehingga memiliki

pandangan atau wawasan yang berbeda (dibandingkan sebelum memperoleh

informasi). Barry E. Cusing 983, (dalam Riasetiawan, 2007) mendefinisikan

sistem informasi sebagai “An organized means of colleting, entering and

processing data, and of storing, managing, controllingm and reporting

information so that an organization can achieve its objectives and goal”.

Sementara itu Gelinas, Oram dan Wiggins 1990 (dalam Riasetiawann

2007) mendefinisikan sistem informasi sebagai “A man made system that

generally consists of an integrated set of computerbased and manual components

establish to collect, store , and manage data, and to provide output information to

users”.

Definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi

adalah suatu cara yang terorganisir mengumpulkan, memasukkan dan memproses

data, mengendalikan dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual

atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

21

sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya, yang

bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data,

pengorganisasian data dan tata cara penggunaannya. (Cook, 1977 dalam

Notohadiprawiro, 2006)

2.7 Sistem Informasi Gegrafis

Definisi Sistem Informasi Geografis sangat beragam, karena defenisi

Sistem Informasi Geografis yang selalu berkembang, bertambah dan sangat

bervariasi. Beberapa definisi Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut :

1. Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai “is an a

computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and

displaying geographic data.”

2. Arronoff (1989), mendefinisiskan Sistem Informasi Geografis sebagai

suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam

menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen

data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi, analisis data,

dan keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat

dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang

berhubungan dengan geografi.

3. Menurut Gistut (1994), Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang

dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu

mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-

karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem

Informasi Geografis yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi

yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan

struktur organisasi.

4. Burrough (1986) mendefinisikan Sistem Informasi Geografis adalah

sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan,

mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai

referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan

pemetaan dan perencanaan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

22

Simpulan dari defenisi-definisi di atas adalah Sistem Informasi Geografis

terdiri atas beberapa subsistem yaitu data input, data output, data management ,

data manipulasi dan analisis. (Prahasta, 2005)

2.7.1 Fungsi Sistem Informasi Geografis

Fungsi utama Sistem Informasi Geografis pada awalnya adalah untuk

melakukan analisis data spasial. Pemrosesan data geografik pada Sistem Informasi

Geografis bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama

dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan

pemrosesan lama hanya pada penggunaan data digital. Fungsi-fungsi dasar dalam

Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut:

1. Akuisisi data dan proses awal yang meliputi digitasi, editing,

pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dan lain-

lain.

2. Pengelolaan database yang meliputi pengarsipan data, permodelan

bertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dan lain-lain.

3. Pengukuran keruangan dan analisis yang meliputi operasi pengukuran,

analisis daerah penyanggga, overlay dan lain-lain.

4. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi transformasi skala,

generalisasi, peta topografi, peta statistik dan tampilan perspektif.

2.7.2 Subsistem Sistem Informasi Geogafis

Menurut Prahasta, 2005, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem

sebagai berikut :

1. Data Input

Subsitem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data

spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung

jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data

aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2. Data Output

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

23

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau

sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk

hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut

kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-

update dan di-edit.

4. Analisis dan Manipulasi Data

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh

Sistem Informasi Geografis, selain itu subsistem ini juga melakukan

manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang

diharapkan.

2.7.3 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis dapat menyajikan real world (dunia nyata)

pada monitor sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata

diatas kertas. SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran

pada kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, objek-objek

yang dipresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features, contohnya

adalah sungai, taman, kebun, jalan dan lain-lain.

Sistem Informasi Geografis menyimpan semua informasi deksriptif unsur-

unsurnya sebagai atribut di dalam basis data karena peta mengorganisasikan

unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya. SIG membentuk dan menyimpannya di

dalam tabel-tabel (relasional) dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses

melalui lokasi-lokasi atau unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga

dapat diakses melalui atribut-atributnya. (Prahasta Eddy 2005)

2.7.4 Kemampuan Sistem Informasi Geografis

Kemampuan SIG adalah dapat dilihat dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut:

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

24

1. What is that.

Pertanyaan yang mengacu dalam mencari keterangan (atribut-atribut) atau

deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisi-posisi yang

ditentukan.

2. Where is it.

Pertanyaan ini mengidentifikasi unsur peta yang dideskripsinya (salah satu

atau lebih atributnya) ditentukan, sebagai contoh Sistem Informasi

Geografis dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk mengembangan

lahan pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yang harus

dipenuhi.

3. How has it changed.

Pertanyaan ini maksudnya adalah sebuah pertanyaan kecenderungan,

mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai

unsur-unsur peta.

4. What spatial patterns exist.

Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat

di dalam data spasial (juga atribut) suatu Sistem Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografis mampu merepresentasikan penyimpangan data

aktual terhadap pola-pola yang sudah biasa dikenali oleh Sistem Informasi

Geografis.

2.7.5 Aplikasi dan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah

dalam mendapatkan data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu

lokasi atau objek. Data yang diolah dalam Sistem Informasi Geografis pada

dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini

merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para

penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai

cara. Sistem Informasi Geografis merupakan alat yang handal untuk menangani

data spasial, karena dalam Sistem Informasi Geografis data dipelihara dalam

bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak,

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

25

tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat

pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. (Barus dan Wiradisastra, 2000

dalam As Syakur 2007). Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu

menggunakan Sistem Informasi Geografis, menurut (Anon 2003, dalam As

Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:

1. Sistem Informasi Geografis menggunakan data spasial maupun atribut

secara terintergarsi.

2. Sistem Informasi Geografis dapat memisahkan antara bentuk presentasi

dan database.

3. Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan menguraikan unsur-

unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage

data spasial.

4. Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan yang sangat baik dalam

menvisualisasikan data spasial berikut atributnya.

5. Semua operasi Sistem Informasi Geografis dapat dilakukan secara

interaktif.

6. Sistem Informasi Geografis dengan mudah menghasilkan peta-peta

tematik.

7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial

dan geoinformatika.

Posisi Sistem Informasi Geografis dengan segala kelebihannya, semakin

lama semakin berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan Sistem

Informasi Geografis semakin meluas meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu

kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain

sebagainya, berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi Sistem Informasi

Geografis :

1. Pengelolaan Fasilitas

Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan

fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

26

bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan

telekomunikasi.

2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Tujuan dari bagian ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat

yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik overlay. Contoh

aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan

hutan dan analisis dampak lingkungan.

3. Bidang Transportasi

Fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis

keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute,

pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan

sebagainya.

2.8 Google Maps

Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google dan sangat

popular. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat digunakan untuk

melihat suatu daerah dimana Google Maps merupakan suatu peta yang dapat

dilihat dengan menggunakan suatu browser. Google Maps adalah peta online atau

membuka peta secara online yang dapat dilakukan secara mudah melalui servis

gratis dari Google. Servis ini menyediakan API (Application Programming

Interface) yang memungkinkan developer lain untuk memanfaatkan aplikasi ini di

aplikasi buatannya. Tampilan Google Maps pun dapat dipilih, berdasarkan foto

asli atau peta gambar rute saja.

Google Maps adalah sebuah perangkat lunak dalam Internet yang berisi peta

atas sebuah wilayah atau lokasi. Peta tersebut menunjukkan gambaran

sebagaimana yang sering dijumpai dalam peta konvensional yang dibuat secara

cetak baik itu dalam bentuk buku atau juga dalam bentuk pelukisan. Google Maps

adalah sebuah perluasan manfaat dari situs Google. Situs ini hanya dikenal

sebagai mesin pencari atau search engine di dunia maya saja, namun seiring

perkembangan teknologi maka Google membuat terobosan baru yang berbeda

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

27

dengan mesin pencari lainnya. Hal ini merupakan sebuah strategi yang dibuat oleh

pengelola sistus Google, agar menarik minat para pengguna Internet sehingga

user tidak hanya mengunjungi situs Google tersebut ketika sedang mencari sebuah

situs yang memuat konten yang user inginkan. Fasilitas lain yang ditawarkan oleh

situs Google bagi user yang menginginkan untuk mengetahui sebuah lokasi

dengan cara melalui Google Maps tersebut. Google Maps disajikan dalam

tampilan peta sebuah wilayah yang dibuat secara digital sehingga bagi user yang

menginginkan mengetahui peta sebuah wilayah cukup masuk ke situs Google

Maps tersebut dan menekan tombol atau mengetikkan sebuah alamat maka lokasi

yang diinginkan pun segera ditemukan tanpa menunggu waktu lama.

2.8.1 Google Maps API

Google Maps API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses lewat

Java Script agar Google Maps dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang

dibangun. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk Java Script.

Cara agar membuat Google Maps untuk bisa ditampilkan pada suatu web

atau blog cukup mudah, hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai

HTML serta Java Script serta koneksi Internet yang sangat stabil. Menggunakan

Google Maps API, dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi

peta digital yang handal, sehingga bisa fokus pada data yang ditampilkan

sedangkan peta yang ditampilkan adalah milik Google sehingga tidak lagi

dipusingkan dengan mambuat peta suatu lokasi, bahkan dunia.

Urutan dalam pembuatan program dengan menggunakan Google Maps

API adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan Maps API Java Script ke dalam HTML.

2. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta.

3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan properti pada peta.

4. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek peta.

5. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload.

Google Maps API memiliki 4 jenis pilihan model peta yang disediakan

oleh Google, diantaranya adalah:

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

28

1. Roadmap, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi.

2. Satellite, untuk menampilkan foto satelit.

3. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan

menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya menunjukkan

gunung dan sungai.

4. Hybrid, menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang

tampil pada Roadmap (jalan dan nama kota).

2.9 HyperText Markup Language (HTML)

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang

digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi

di dalam Internet. Bahasa ini sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan

dan percetakan yang disebut dengan Standard Generalized Markup Language

(SGML), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk

menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang

didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium

(W3C). Secara garis besar, terdapat 4 jenis elemen dari HTML :

1. Structural, tanda yang menentukan level atau tingkatan dari sebuah

tulisan. Contoh, <h1>Golf</h1> memerintahkan browser untuk

menampilkan kata "Golf" sebagai tulisan tebal besar yang menunjukkan

sebagai Heading 1.

2. Presentational, tanda yang menentukan tampilan dari sebuah tulisan tidak

peduli dengan level dari tulisan tersebut. Contoh, <b>boldface</b>

menampilkan bold. Tanda presentational saat ini sudah mulai digantikan

oleh CSS dan tidak direkomendasikan untuk mengatur tampilan tulisan.

3. Hypertext, tanda yang menunjukkan pranala ke bagian dari dokumen

tersebut atau pranala ke dokumen lain. Contoh,

<a href="http://www.wikipedia.org/">Wikipedia</a>

menampilkan Wikipedia sebagai sebuah hyperlink ke URL tertentu.

4. Elemen widget yang membuat objek-objek lain seperti tombol

(<button>), list (<li>), dan garis horizontal (<hr>), Konsep

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

29

hypertext pada HTML memungkinkan untuk membuat link pada suatu

kelompok kata atau frasa untuk menuju ke bagian manapun dalam World

Wide Web.

2.10 Java Script

Java Script adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja

di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla

Firefox, Netscape dan Opera. Kode Java Script dapat disisipkan dalam halaman

web menggunakan tag <script>. Kode Java Script biasanya dituliskan dalam

bentuk fungsi yang ditaruh di tag <head> yang dibuka dengan tag <script

type="teks/javascript">.

Kode Jav aScript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang berekstensi .js

(singkatan dari Java Script). Pemanggilan kode Java Script yang terdapat di file

sendiri, di bagian awal <head> harus ditentukan dahulu nama file .js yang

dimaksud.

2.11 JSON

JSON (dilafalkan "Jason"), singkatan dari Java Script Object Notation

atau notasi objek Java Script, adalah suatu format ringkas pertukaran data

komputer. Formatnya berbasis teks dan terbaca manusia serta digunakan untuk

merepresentasikan struktur data sederhana dan larik asosiatif (disebut objek).

Format JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui

suatu koneksi jaringan pada suatu proses yang disebut serialisasi. JSON dianggap

sebagai format data yang tak tergantung pada suatu bahasa.

Kode untuk pengolahan dan pembuatan data JSON telah tersedia untuk

banyak jenis bahasa pemrograman. Situs json.org menyediakan daftar

komprehensif pengikatan JSON yang tersedia, disusun menurut bahasa. JSON

(Java Script Object Notation) terdiri dari dua strukutur, yaitu:

1. Kumpulan sepasang nama atau nilai. Beberapa bahasa dalam hal ini

dinyatakan sebagai objek (object), record, struktur (struct), dictionary,

hash table, key list, atau associative array.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

30

2. List values yang diurutkan (an ordered list of values). Sebagian besar

bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar

(list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal karena

pada dasarnya, semua bahasa pemprograman modern yang mendukung struktur

data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini dapat disebut

demikian karena format data mudah ditukarkan dengan bahasa-bahasa

pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data tersebut. JSON (Java

Script Object Notation) menggunakan bentuk sebagai berikut:

1. Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak diurutkan. Objek dimulai

dengan lambang “ { “ (kurung kurawal buka) dan diakhiri dengan “ }

” (kurung kurawal tutup). Setiap nama diikuti dengan tanda “ : ” (titik dua)

dan setiap pasangan nama/nilai dipisahkan oleh tanda “ , ” (koma).

2. Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan

“[“ (kurung siku buka) dan diakhiri dengan “]“ (kurung siku tutup). Setiap

nilai dipisahkan oleh “ , “ (koma)

3. Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau

angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik.

Struktur-struktur tersebut dapat disusun bertingkat.

4. String merupakan kumpulan dari nol atau lebih karakter unicode, yang

dibungkus dengan tanda kutip ganda. String dapat digunakan dalam

backslash escapes "\" untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter

mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C

atau Java.

5. Number adalah sangat mirip dengan angka yang terdapat di C atau Java,

kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan.

Whitespace dapat disisipkan di antara pasangan tanda-tanda tersebut,

kecuali beberapa detil encoding yang secara lengkap dipaparkan oleh bahasa

pemrograman yang bersangkutan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

31

2.12 Database

Database adalah kumpulan informasi yang terorganisasi sehingga dapat

dengan mudah diakses, dikelola, dan diperbarui. Data dalam database diatur

menurut model database. Model yang paling umum digunakan sekarang adalah

model relasional. Model-model lain seperti model hierarkis dan model jaringan

menggunakan lebih eksplisit representasi hubungan. Sebuah Sistem Manajemen

Basis Data (DBMS) adalah software yang mengatur penyimpanan data. DBMS

mengendalikan penciptaan, pemeliharaan, dan penggunaan penyimpanan

database struktur dari sebuah organisasi dan para pengguna. Hal ini

memungkinkan organisasi untuk menempatkan kontrol pembangunan database di

tangan Database Administrator (DBAs) dan spesialis lain. Sebuah DBMS dengan

sistem yang besar memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk

menyimpan dan mengambil data dalam cara yang terstruktur.

2.13 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user,

dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL

tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public

License (GPL), tetapi user juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-

kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Proyek-

proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas

umum dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing,

MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia

MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

1. Portabilitas.

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan masih

banyak lagi.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

32

2. Open Source.

MySQL didistribusikan sebagai software open source, dibawah lisensi

GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user.

MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang

bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tunin'

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query

sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per

satuan waktu.

5. Ragam tipe data.

MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya seperti signed atau

unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp

dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi.

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung

perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan.

MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask,

nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail

serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan.

MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah

rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris.

Batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap

tabelnya.

9. Antar Muka.

MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan

bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

33

10. Struktur tabel.

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani

ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL

ataupun Oracle.

2.14 Snapping

Fungsi snapping yang terdapat pada beberapa software SIG adalah suatu

tool yang sangat berguna untuk mendeteksi titik (Vertex), ujung garis (End), atau

tepi (Edge) dari vektor shapefile. Tool ini sangat bermanfaat untuk

menghubungkan atau menghimpitkan antar garis atau titik dalam proses digitasi,

sehingga bisa mereduksi kesalahan dalam digitasi berupa garis yang tidak

bersambung atau berhimpit. Snapping tool bisa diaktifkan dengan pilih Editor >

Snapping > Snapping Toolbar. Selanjutnya akan muncul toolbar “Snapping

Environment”. Klik snapping yang diinginkan pada snapping tool bar.

Snapping yang terdapat di beberapa software GIS berbeda dengan

snapping yang dilakukan dalam penelitian ini akan menggunakan sebuah fungsi

yang dibangun menggunakan Java Script. Fungsi ini akan membuat sebuah

marker bersambung dengan marker lainnya (polyline) dan ketika user akan

menggabungkan antara marker satu dengan yang lain, fungsi ini akan mencari

marker terdekat dan menghubungkannya sehingga terbentuklah polygon.

2.15 Metode Pengembangan Sistem Sekuensial Linier (Waterfall Model)

Metode pengembangan sistem sekuensial linier atau yang sering disebut

dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun (waterfall model)

memberikan sebuah pendekatan pengembangan sistem yang sistematik dan

sekuensia, dimulai pada fase perencanaan sistem, analisis, desain, kode, pengujian

dan pemeliharaan (Pressman, 2003).

1. Perencanaan atau rekayasa dan pemodelan sistem

Fase ini merupakan fase ketika dilakukan identifikasi sistem, studi

kebutuhan pengguna dan studi kelayakan sistem baik secara teknis

maupun teknologi serta penjadwalan pengembangan sistem.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · Bab II ini menjelaskan mengenai beberapa teori umum yang menunjang ... sedimen, dan unsur hara serta ... 1

34

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Fase ini merupakan fase pengumpulan kebutuhan, identifikasi kebutuhan

dan difokuskan pada sistem yang akan dibangun dengan meliputi

identifikasi domain informasi, tingkah laku sistem, unsur kerja dan antar

muka sistem. Kebutuhan untuk sistem didokumentasikan dan

dikonsultasikan lagi bagi pengguna.

3. Desain

Fase ini difokuskan pada proses desain struktur data, arsitektur sistem,

representasi interface dan algoritma program.

4. Kode

Hasil dari desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk program komputer

yang kemudian menghasilkan suatu sistem.