28
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit DBD merupakan sumber penyakit menular yang terutama menyerang anak anak (Kunoli, 2013 : 81). Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Penyakit ini ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat vius dengue. Orang ini bisa menunjukkan gejala sakit, tetapi bisa juga tidak sakit, yaitu jika mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus dengue (Hadinegoro, 2002 : 15) 2. Cara Penularan Penyakit DBD Cara penularan penyakit DBD disebakan oleh tiga faktor utama, yaitu virus, manusia, dan nyamuk. Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk aedes aegypti (didaerah perkotaan) dan aedes albopictus (daerah pedesaan). Nyamuk yang menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam darahnya). Menurut laporan terakhir, virus dapat pula ditularkan secara transovarial dari nyamuk ketelur-telurnya (Widoyono, 2011 : 72).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung

meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit DBD merupakan sumber

penyakit menular yang terutama menyerang anak – anak (Kunoli, 2013 : 81).

Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes

aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan

kematian terutama pada anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau

wabah. Penyakit ini ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat vius dengue.

Orang ini bisa menunjukkan gejala sakit, tetapi bisa juga tidak sakit, yaitu jika

mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus dengue (Hadinegoro, 2002 : 15)

2. Cara Penularan Penyakit DBD

Cara penularan penyakit DBD disebakan oleh tiga faktor utama, yaitu

virus, manusia, dan nyamuk. Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk aedes

aegypti (didaerah perkotaan) dan aedes albopictus (daerah pedesaan). Nyamuk

yang menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi terinfeksi saat

menggigit manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam darahnya).

Menurut laporan terakhir, virus dapat pula ditularkan secara transovarial dari

nyamuk ketelur-telurnya (Widoyono, 2011 : 72).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

8

Virus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama

dalam kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orang lain maka virus

dengue akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh manusia, virus

ini akan berkembang selama 4 – 6 hari dan orang tersebut akan mengalami sakit

demam berdarah dengue. Virus dengue memperbanyak diri dalam tubuh manusia

dan berada dalam darah selama satu minggu (Widoyono, 2011 : 73).

Orang yang di dalam tubuhnya terdapat vius dengue tidak semuanya akan

sakit deman berdarah dengue. Ada yang mengalami demam ringan dan sembuh

dengan sendirinya, atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit. Tetapi

semuanya merupakan pembawa virus dengue selama satu minggu, sehingga dapat

menularkan kepada orang lain diberbagai wilayah yang ada nyamuk penularnya.

Sekali terinfeksi, nyamuk menjadi infektif seumur hidupnya (Widoyono, 2011 :

73).

3. Tanda dan Gejala Penyakit DBD

Tanda dan gejala yang dialami penderita penyakit DBD pada umumnya

yaitu :

a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 0C – 40 0C).

b. Manifestasi pendarahan (hidung, gusi, mimisan, kulit lengan).

c. Hematomegali (pembesaran hati).

d. Syok, tekanan nadi kurang dari 20 mmHg, tekanan sistolik sampai

kurang dari 80 mmHg.

e. Trombositopeni, pada hari ke 3 – 7 ditemukan trombosit dibawah

100.000 / mm3.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

9

f. Gejala klinik lain : lemah, mual, muntah, sakit perut, diare, kejang dan

sakit kepala. (Zulkoni, 2010 : 169)

Kriteria diagnosis DBD menurut WHO, 1997 yaitu :

a. Kriteria klinis

1) Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan belangsung

terus menerus selama 2 – 7 hari.

2) Terdapat manifestasi perdarahan.

3) Pembesaran hati

4) Syok.

b. Kriteria laboratoris

1) Trombositopenia (≤ 100.000/mm3).

2) Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit ≥ 20%.

Seorang pasien dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat minimal

2 gejala klinis yang positif dan 1 hasil laboratorium yang positif. Bila gejala dan

tanda tersebut kurang dari ketentuan di atas maka pasien dinyatakan menderita

demam dengue (Kunoli,2013 : 84)

B. Nyamuk Aedes aegypti

1. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk penular deman berdarah adalah aedes aegypti dan aedes

albopictus. Nyamuk ini berwarna belang hitam putih, tersebar di daerah tropis,

tetapi berasal dari afrika. Nyamuk aedes dapat dibedakan dari jenis nyamuk

umum lainnya dengan melihat ujung abdomen (perut) meruncing, dan mempunyai

sersi tidak mempunyai rambut spiracular. Aedes yang berperan sebagai vektor

penyakit, semuanya tergolong subgenus stegomyia, dengan ciri-ciri tubuhnya

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

10

bercorak belang hitam putih pada toraks (dada), abdomen (perut) dan tungkak

(kaki). Corak ini merupakan sisik yang menempel di luar tubuh nyamuk. Corak

putih pada dorsal dada (punggung) aedes aegypti berbentuk seperti siku yang

berhadapan (lyre-shaped) (Sigit dan Hadi, 2006 : 32)

Nyamuk aedes aegypti berkembang biak dalam tempat penampungan air

yang tidak beralaskan tanah seperti bak mandi, tempayan, drum, vas bunga, dan

barang bekas yang dapat menampung air hujan di daerah urban dan suburban.

(Sigit dan Hadi, 2006 : 32).

2. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes mengalami empat tahapan dalam siklus hidupnya, yaitu

telur, jentik, kepompong dan nyamuk.

Gambar 2.1

Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

(Sumber : http://dosenbiologi.com/wp-content/uploads/2015/10/daur-hidup-

nyamuk.jpg)

a. Telur

Telur aedes berwarna hitam, oval dan diletakkan di dinding wadah air,

biasanya di bagian atas permukaan air. Apabila wadah air ini mengering , telur

bisa tahan (dorman) selama beberapa minggu atau bahkan bulan. Ketika wadah air

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

11

tersebut berisi air lagi dan menutup seluruh bagian telur, maka ia akan menetas

menjadi jentik (Sigit dan Hadi, 2006 : 33). Rata – rata setiap bertelur, nyamuk

betina meletakkan 100 butir telur. Setelah 2 hari telur menjadi larva dan setelah 4

kali pengelupasan kulit, tumbuh menjadi pupa dan akhirnya jadi dewasa.

Pertumbuhan dari telur sampai menjadi dewasa berlangsung dalam waktu kira –

kira 9 hari (Safar, 2010 : 251).

b. Jentik

Jentik nyamuk Aedes terdiri dari kepala, torak dan abdomen. Diakhir

Abdomen terdapat sifon. Panjang sifon ¼ panjang abdomen. Dalam posisi

istirahat jentik terlihat menggantung dari permukaan air dengan sifon dibagian

atas. Pertumbuhan jentik menjadi kepompong selama 6 – 8 hari, terdiri atas empat

instar, yaitu instar 1, 2, 3 dan 4 (Kemenkes RI, 2013 : 5).

Jentik nyamuk tidak berlengan, dadanya lebih lebar dari kepalanya.

Kepalanya berkembang baik dengan sepasang antena dan mata majemuk, serta

sikat mulut yang menonjol. Perutnya terdiri atas 9 ruas yang jelas, dan ruas

terakhir dilengkapi dengan tabung udara (sifon) yang bentuknya silinder.

Perbedaan antara kedua jenis jentik aedes hanya bisa dilihat dibawah mikroskop,

dengan melihat pentuk pekten sifon, dan comb pada ruas terakhir perut. Stadium

jentik ini adalah stadium makan bagi seekor nyamuk. Jentik dalam kondisi yang

sesuai akan berkembang dalam waktu 6-8 hari, dan berubah menjadi pupa

(kepompong) berbentuk seperti koma (Sigit dan Hadi, 2006 : 33).

c. Kepompong

Pupa atau kepompong nyamuk aedes aegypti berbentuk seperti koma.

Kepala dan dadanya dilengkapi dengan sepasang terompet pernafasan. Stadium

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

12

pupa ini adalah stadium tidak makan. Bila terganggu dia akan bergerak naik turun

di dalam wadah air. Dalam waktu kurang lebih dua hari, dari pupa akan munculah

nyamuk dewasa. Jadi total siklus hidup bisa diselesaikan dalam waktu 9 – 12 hari

(Sigit dan Hadi, 2006 : 33).

d. Nyamuk Dewasa

Nyamuk dewasa jantan umumnya hanya tahan hidup selama 6 sampai 7

hari, dan makanannya adalah cairan tumbuhan atau nektar, sedangkan nyamuk

betina dapat mencapai 2 minggu lebih di alam dan nyamuk betina memerlukan

(menghisap) darah untuk produksi telur – telurnya (Sigit dan Hadi, 2006 : 29).

Nyamuk jantan setelah kawin akan istirahat, dia tidak menghisap darah tetapi

cairan tumbuhan. Nyamuk betina menggigit dan menghisap darah orang. Aktivitas

menggigit nyamuk ini adalah siang hari, yaitu pagi hari dan sore hari. Nyamuk

lebih suka menggigit daerah yang terlindung seperti rumah kita. Mereka tidak

akan terbang jauh , hanya sekitar 50 – 100 meter, kecuali kalau terbawa angin

kencang. Apabila sudah menghisap darah nyamuk ini akan istirahat di tempat –

tempat yang gelap dan sejuk, sampai proses penyerapan darah untuk

perkembangan telur selesai setelah itu dia akan mencari tempat yang berair dan

bertelur. Setelah bertelur nyamuk akan mulai mencari darah lagi untuk siklus

bertelur berikutnya (siklus gonotrofik). Proses ini berlangsung setiap 2 – 3 hari

untuk daerah tropis seperti Indonesia (Sigit dan Hadi, 2006 : 33).

3. Sifat – Sifat Nyamuk Aedes aegypti

a. Pola aktivitas nyamuk aedes aegypti

Nyamuk aedes agypti bersifat diurnal yakni aktif pada pagi hingga siang

hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina, karena hanya nyamuk

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

13

betina yang menghisap darah. Hal itu dilakukan untuk memperoleh asupan protein

antara lain prostaglandin yang diperlukan untuk bertelur. Nyamuk aedes agypti

menyukai areal yang gelap dan benda – benda berwarna hitam atau merah

(Ginanjar, 2007 : 23)

b. Tempat Bertelur

Nyamuk aedes aegypti sangat suka tinggal dan berkembang biak di

genangan air yang tidak berkontak langsung dengan tanah. Vektor penyakit DBD

ini diketahui banyak bertelur di genangan air pada sisa – sisa kaleng bekas, tempat

penampungan air, bak mandi, ban bekas dan sebagainya. Setiap hari nyamuk

aedes betina dapat bertelur rata – rata 100 butir. Telur aedes aegypti tahan

terhadap kondisi kekeringan, bahkan bisa bertahan hingga satu bulan dalam

keadaan kering, jika terendam air telur kering dapat menetas menjadi larva

(Ginanjar, 2007 : 21,26)

c. Perilaku Menghisap Darah

Nyamuk aedes betina mengisap darah manusia pada waktu siang hari,

dengan puncak kepadatan nyamuk pada jam 08.00-10.00 dan jam 15.00 –17.00.

Nyamuk betina menghisap darah yang dipergunakan untuk pematangan telur.

Untuk mengenyangkan perutnya, nyamuk aedes dapat menghisap darah beberapa

kali dari 1 orang atau lebih, sehingga potensi untuk menularkan penyakit demam

berdarah semakin banyak. Nyamuk aedes aegypti lebih banyak menghisap darah

manusia di dalam rumah, sedangkan nyamuk aedes albopictus lebih banyak

mengisap darah di luar rumah (Kemenkes RI, 2014 : 33).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

14

d. Perilaku Istirahat

Nyamuk aedes setelah mengisap darah akan beristirahat untuk proses

pematangan telur, setelah bertelur nyamuk beristirahat untuk kemudian menghisap

darah kembali. Nyamuk aedes aegypti lebih menyukai beristirahat di tempat yang

gelap, lembab, tempat tersembunyi di dalam rumah atau bangunan, termasuk

kolong tempat tidur, kloset, kamar mandi dan dapur. Selain itu juga bersembunyi

pada benda-benda yang digantungkan seperti baju, tirai dan dinding. Walaupun

jarang, bisa ditemukan di luar rumah, di tanaman atau tempat terlindung lainnya.

Sedangkan nyamuk Aedes albopictus jarang ditemukan beristirahat di dalam

rumah. Kebiasaan istirahat nyamuk Aedes albopictus beristirahat di luar rumah,

seperti di tanaman, rerumputan, tanaman kering, dan lain-lain (Kemenkes RI,

2014 : 34).

e. Jarak terbang

Nyamuk aedes aegypti memiliki kemampuan jarak terbang mencapai

radius 100 – 200 meter (Hastuti, 2008 : 9).

C. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Timbulnya suatu penyakit dapat di terapakan melalui konsep segitiga

epidemiologi, yaitu adanya agent, host, dan Lingkungan. (Ariani, 2016)

1. Agent (Virus Dengue)

Agent penyebab utama penyakit DBD berupa virus atau suatu substansi

elemen tertentu yang kurang kehadirannya atau tidak hadirnya dapat

menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit atau dikenal ada

empat virus Dengue yaitu Den-1, Den-2, Den-3, dan Den-4.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

15

Virus ini memiliki masa inkubasi yang tidak terlalu lama yaitu antara 3-7

hari virus akan terdapat di dalam tubuh manusia. Dalam masa tersebut penderita

merupakan sumber penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

2. Host (Penjamu)

Faktor utama adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang

dapat mempengaruhi timbulnya serta pelayanan suatu penyakit. Faktor-faktor

yang mempengaruhi manusia dalam penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

yaitu:

3. Lingkungan (Environment)

Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit Demam Berdarah

Dengue (DBD) atau dikebal dengan kondisi dan pengaruh-pengatuh luar yang

mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi.

D. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berikut ini beberapa langkah-langkah pemberantasan Demam Berdarah

Dengue (DBD) yang bisa diterapkan yang disebut dengan Pemberantasan Sarang

Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) di antaranya : (Ariani, 2016)

1. Pencegahan primer

Pencegahan tingkat pertama merupakan suatu upaya untuk

mempertahankan orang yang sehat tetap sehat atau mencegah orang yang sehat

menjadi sakit. Sebelum ditemukannya vaksin terhadap virus Demam Berdarah

Dengue (DBD), pengendalian vector adalah satu-satunya upaya yang diandalkan

dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Secara garis besar ada cara

pengendalian vektor yaitu:

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

16

a. Fisik

Cara ini yaitu memakai kelambu, menguras bak mandi menutup Tempat

Penampungan Air (TPA), mengubur sampah, memasang kawat anti nyamuk,

menimbun genangan air dan membersihkan rumah. Bila Pemberantasan Sarang

Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dilakukan oleh seluruh masyarakat,

maka populasi nyamuk Aedes Aegypti dapat ditekan serendah rendahnya,

sehingga penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak terjadi lagi.

Untuk itu upaya penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat harus

dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan, karena keberadaan jentik

nyamuk berkaitan erat dengan perilaku masyarakat.

1) Memakai kelambu di ranjang tidur. Kelambu berfungsi agar

nyamuk tidak mengganggu kualitas tidur dan tidur lebih nyenyak

tanpa digigit nyamuk. Terutama jika ibu mempunyai balita maka

akan terhindar dari Demam Berdarah Dengue (DBD).

Gambar 2.2

Memakai Kelambu

(Sumber: detikriau.org,2016)

2) Menguras bak mandi dilakukan secara teratur dan rutin seetiap

seminggu sekali agar tidak ada jentik nyamuk

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

17

Gambar 2.3

Menguras Bak Mandi

(Sumber : Kedirikota.go.id, 2014)

3) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air yang ada dirumah.

Penampungan air menjadi salah satu tempat berkembangbiak yang

digemari nyamuk. Oleh karena itu, tutup rapat tempat penampungan

air.

Gambar 2.4

Menutup Tempat Penampungan Air

(Sumber : PMR Gantiwarno, 2016)

4) Mengubur sampah yang dapat menampung air. Sampah yang tidak

didaur ulang dan menumpuk di perkarangan rumah akan

menyebabkan berkembangbiaknya jentik nyamuk. Segera tutup

lubang sampah yang sekiranya dapat menampung air.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

18

Gambar 2.5

Mengubur Sampah

(Sumber : PMR Gantiwarno, 2016)

5) Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah. Kawat

nyamuk sangat berfungsi sebagai pertukaran udara dan mencegah

agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah. Rumah yang sehat sangat

mengutamakan udara yang sehat pula.

Gambar 2.6

Memasang Kawat Anti Nyamuk

(Sumber: http://gordenminimalis.net/kawat-nyamuk/)

6) Menimbun genangan air di lingkungan rumah. Nyamuk suka

berkembangbiak di genangan-genangan air. Karena itu pastikan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

19

tidak ada genangan air di sekitar rumah. Periksa benda-benda yang

berpotensi menjadi tempat genangan air.

Gambar 2.7

Menimbun Genangan Air

(Sumber: http://www.spiderkerala.net/resources/7497-infections-caused-during-

rainy-season.aspx/)

7) Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan rumah di sekitar

rumah. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan menjadi salah

satu faktor penting yang bisa menjauhkan rumah Anda dari serangan

nyamuk penyebab penyakit. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu

menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat. Pangkaslah

tanaman rimbun dan rumput liar yang juga menjadi tempat yang

sangat disukai oleh nyamuk.

Gambar 2.8

Menjaga Kebersihan Rumah

(Sumber : http://ejudy.duckdns.org/gambar-kartun-keluarga-membersihkan-

rumah-4558.html#).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

20

b. Kimia

Cara memberantas Aedes Aegypti dengan menggunakan insektisida

pembasmi jentik (larvasida) ini antara lain dikenal dengan istilah larvasida. Cara

ini dikenal dengan 4 M yaitu menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk,

mengoleskan lotion nyamuk, ,emaburkan serbuk abate, mengadakan fogging.

Pada pengendalian kimia digunakan insektisida yang ditunjukan pada nyamuk

dewasa atau larva.

1) Menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk di bagian dalam

rumah. Cairan pembasmi nyamuk salah satu alternative yang bisa

digunakan untuk mengusir nyamuk. Semprotkan cairan pembasmi

nyamuk beberapa jam sebelum tidur di kamar.

Gambar 2.9

Menyemprotkan Cairan Pembasmi Nyamuk

(Sumber : http://lingkar8.co.id/2017/04/12/dinkes-kotamobagu-waspadai-

ancaman-dbd/)

2) Mengoleskan lotion anti nyamuk, terutama yang mengandung N-

diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan

gunakan broduk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua

tahun. Bagi yang memiliki kulit sensitif, pemakaian lotion anti

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

21

nyamuk tidak disarankan karena berpotensi menimbulkan reaksi

iritasi hingga alergi.

Gambar 2.10

Mengoleskan Lotion Anti Nyamuk

(Sumber : https://www.wikihow.com/Treat-Malaria)

3) Menaburkan serbuk Abate agar jentik-jentik nyamuk mati. Abate

adalah nama dagang dari temefos, suatu insektisida golongan

organofosfat yang efektif membunuh larva nyamuk atau insekta air

lainnya. Abate berbentuk bubuk Kristal padar dan segera larut saat

dimasukkan ke dalam air. (Hidayat, 2009)

Gambar 2.11

Menaburkan Serbuk Abate

(Sumber : Hidayat, 2009).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

22

4) Mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk

Aedes Aegypti. Sebenarnya tidak hanya nyamuk tetapi juga nyamuk

lainnya dan serangga lainnya.

Gambar 2.12

Mengadakan Fogging

Fogging (pengasapan) adalah salah satu

cara atau tindakan yang dilakukan untuk

membasmi nyamuk Aedes Aegypt,

penyebab penyakit demam berdarah.

Fogging ternyata hanya bisa membasmi

nyamuk dewasa. Sedangkan fogging

tidak bisa membasmi benih nyamuk.

(Sumber : Hidayat, 2009).

c. Biologi

Pengendalian biologis dilakukan dengan menggunakan kelompok hidup,

baik dari golongan mikroorganisme hewan invertebrata atau vertebrata. Sebagai

pengendalian hayati dapat berperan sebagai pathogen, parasit dan pemangsa.

Pemberantasan jentik nyamuk Aedes Aegypti secara biologi dapat

dilakukan dengan memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, ikan gupi,

ikan cupang, atau tempalo, dan lain-lain). Dapat digunakan Bacillus

Thruringiensis var Israeliensi (Bti). Cara ini dikenal dengan 2 M yaitu

memelihara ikan dan menanam bunga.

1) Memlihara ikan cupang di tempat penampungan air atau kolam.

Ikan cupang akan memakan jentik-jentik dan telur-telur nyamuk

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

23

sampai tidak tersisa. Bisa dimasukkan ke dalam bak mandi, gentong,

drum, dan tempat yang dijadikan sebagai penampungan air.

2) Menanam bunga yang tidak disukai nyamuk. Tanaman hias yang

aromanya tidak disukai oleh nyamuk antara lain Lavender,

Geranium, Zodia. Ageratum, Rosemary dan sebagainya. Selain

membebakan rumah dan lingkungan sekitar dari nyamuk membandel,

tanaman-tanaman hias tersebut akan mempercantik tampilan taman

di rumah.

d. Radiasi

Pengendalian cara radiasi memakai bahan radio aktif dengan dosis tertentu

sehingga nyamuk jantan menjadi mandul. Nyamuk jantan yang telah diradiasi

dilepaskan kea lam bebas. Meskipun nanti nyamuk jantan akan berkopulasi

dengan nyamuk betina, tapi nyamuk betina tidak akan dapat menghasilkan telur

fertile.

2. Pencegahan sekunder

Dalam pencegahan sekunder dilakukan upaya diagnosis dan dapat

diartikan sebagai tindakan yang berupaya untuk mengentikan proses penyakit

pada tingkat permulaan, sehingga tidak akan menjadi lebih parah.

a. Melakukan diagnosis sedini mungkin dan memberikan pengobatan

yang tepat bagi penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

b. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang menemukan penderita Demam

Berdarah Dengue (DBD) segera melaporkan ke Puskesmas dan Dinas

kesehatan dalam waktu 3 jam.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

24

c. Penyelidikan epidemiologi dilakukan petugas Puskesmas untuk

pencarian penderita panas tanpa sebab yang jelas sebanyak 3 orang atau

lebih, pemeriksaan jentik, dan juga dimaksudkan terjadinya penularan

lebih lanjut, sehingga perlu dilakukan fogging focus dengan radius 200

meter dari rumah penderita, disertai penyuluhan.

3. Pencegahan tertier

Pencegahan ini dimaksudkan untuk mencegah kematian akibat penyakit

Demam Berdarah Dengue (DBD) dan melakukan rehabilitasi. Upaya pencegahan

ini dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Ruang gawat darurat

Membuat ruangan gawat darurat khusus untuk penderita Demam Berdarah

Dengue (DBD) di setiap unit pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas agar

penderita dapat penanganan yang lebih baik.

b. Transfuse darah

Penderita yang menunjukkan gejala perdarahan seperti hematemesis dan

malena diindikasikan untuk mendapatkan transfuse darah secepatnya.

c. Mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)

Adapun jenis kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan stratifikasi

daerah rawan seperti:

1) Endemis

Daerah dengan kejadian tiap tahunnya dalam tahun terakhir. Kegiatan

yang dilakukan yang dilakukan adalah fogging Sebelum Musim Penularan (SMP),

abatesasi selektif, Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB), dan penyuluhan kesehatan

kepada masyarakat.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

25

2) Sporadic

Daerah yang dalam tahun terakhir terjangkit Demam Berdarah Dengue

(DBD) tetapi tidak setiap tahun. Kegiatan yang dilakukan adalah Pemeriksaan

Jentik Berkala (PJB), dan penyuluhan.

3) Potensial

Daerah yang dalam tahun terakhir tidak terjadi kejadian Demam Berdarah

Dengue (DBD) tetapi mempunyai penduduk yang padat dan ditemukan house

index lebih dari 10%. Kegiatan yang dilakukan adalah PJB dan penyuluhan.

4) Bebas

Daerah yang tidak pernah terjadi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan

berada lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Kegiatan yang dilakukan

adalah penyuluhan.

E. Faktor yang Berhubungan dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Faktor Intrinsik

a. Ketahanan tubuh

Jika kondisi badan tetap bugar kemungkinannya kecil untuk terkena

penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut dikarenakan tubuh

memiliki daya tahan cukup kuat dari infeksi baik yang disebabkan oleh bakteri,

parasit atau virus seperti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Oleh karena

itu, sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada musim hujan dan

parcaroba.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

26

b. Stamina

Pada musim terjadinya perubahan cuaca yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan virus Dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal

ini menjadi kesempatan jentik nyamuk berkembangbiaknya menjadi lebih banyak.

Sehingga dibutuhkan stamina yang bagus untuk bisa tetap fit dan terjaga dari

penularan penyakit Demam BErdarah Dengue (DBD).

2. Faktor Ekstrinsik

Faktor ektrinsik merupakan faktor yang datang dari luar tubuh manusia.

Faktor ini tidak mudah dikontrol karena berhubungan dengan pengetahuan,

lingkungan sekolah atau tempat bekerja.

Faktor yang memudahkan seseorang menderita Demam Berdarah Dengue

(DBD) dapat dilihat dari kondisi berbagai tempat berkembangbiaknya nyamuk

seperti di Tempat Penampungan Air (TPA), karena kondisi ini memberikan

kesempatan pada nyamuk untuk hidup dan berkembangbiak. Hal ini dikarenakan

TPA masyarakat dan sanitasi atau kebersihannya.

a. Lingkungan

1) Lingkungan fisik

a) Frekuensi pengurasan kontainer

Pengurasan tempat-tempat penampungan air perlu dilakukan secara teratur

sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat

berkembangbiaknya di tempat itu. Bila PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh

masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes Aegypti dapat ditekan serendah-

rendahnya, sehingga penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak terjadi lagi.

Kemauan dan tingkat kedisiplinan untuk menguras kontainer pada masyarakat

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

27

memang perlu ditingkatkan, mengingat bahwa kebersihan air selain untuk

kesehatan manusia juga menciptakan kondisi lingkungan yang bersih.

Dengan lingkungan yang bersih diharapkan dapat menekan terjadinya

berbagai penyakit yang timbul dari lingkungan yang tidak bersih. Kurangnya

frekuensi pengurasan dapat mengakibatkan tumbuhnya jentik nyamuk untuk

hidup dan dapat memicu terjadinya kasus demam berdarah dengue. Oleh karena

itu frekuensi pengurasan yang sebaiknya dilakukan < 1 kali dalam 1 minggu.

b) Ketersediaan tutup pada kontainer

Ketersediaan tutup pada kontainer sangat mutlak diperlukan untuk

menekan jumlah nyamuk yang hinggap pada kontainer, dimana kontainer tersebut

menjadi media berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti. Apabila semua

masyarakat telah menyadari pentingnya penutup kontainer diharapkan keberadaan

nyamuk dapat diberantas, namun konsidi ini tampak belum dilaksanakan secara

maksimal.

c) Kepadatan rumah

Nyamuk Aedes Aegypti merupakan nyamuk yang jarak terbangnya pendek

(100 meter). Oleh karena itu nyamuk tersebut bersifat domestik. Apabila rumah

penduduk saling berdekatan maka nyamuk dapat dengan mudah berpindah dari

satu rumah ke rumah lainnnya.

2) Lingkungan biologi

a) Kepadatan vektor

Kepadatan nyamuk merupakan faktor risiko terjadinya penularan Demam

BErdarah Dengue (DBD). Semakin tinggi kepadatan nyamuk Aedes Aegypti,

semakin tinggi pula risiko masyarakat untuk tertular penyakit Demam Berdarah

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

28

Dengue (DBD). Hal ini berarti apabila di suatu daerah yang kepadatan nyamuk

tinggi terdapat seseorang penderita DBD, maka masyarakat sekitar tersebut

berisiko untuk tertular. Hal ini dipengaruhi oeleh adanya kontainer baik itu berupa

bak mandi, tempayan, vas bunga, kaleng bekas yang digunakan sebagai tempat

perindukan nyamuk. Maka harus di kurans satu minggu sekali secara teratur dan

mengubur barang bekas.

b) Keberadaan jentik pada kontainer

Keberadaan jentik pada kontainer dapat dilihat dari letak, macam, bahan,

watna, bentuk volume dan penutup kontainer serta asal air yang tersimpan dalam

kontainer sangat mempengaruhi nyamuk Aedes Aegypti betina unntuk

menemukan pilihan tempat bertelur.

Dengan demikian program pemerintah berupa penyuluhan kesehatan

masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue

(PSN DBD) dan perlu dukungan luas dari masyarakat dalam pelaksanaannya.

3) Lingkungan sosial

a) Kepadatan hunian rumah

b) Dukungan petugas kesehatan

c) Pengalaman mendapat penyuluhan kesehatan

d) Pekerjaan

e) Pendidikan

f) Pengalaman Sakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

g) Kebiasaan menggantung pakaian

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

29

b. Umur

Semakin dewasa seseorang akan memiliki vitalitas optimum,

perkembangan intelektual yang matang pada taraf operasional dan penalaran yang

tinggi, sehingga akan memberikan corak perilaku individu.

c. Pengetahuan

Pengetahuan baik dan kurang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti sumber informasi baik dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, dari

petugas kesehatan, maupun media cetak dan elektronik. Responden memiliki

tingkat pengetahuan baik ternyata memang banyak melakukan praktik PSN DBD

dengan baik bila dibandingkan dengan responpen yang memiliki tingakat

pengetahuan kurang. Dapat dilihat bahwa semakin banyak orang yang

berpengetahuan tinggi tentang DBD dan PSN DBD, maka semakin banyak orang

yang melakukan praktik PSN DBD dengan baik dan berkesinambungan.

d. Sikap

Sikap merukapan faktor yang berperan dalam perilaku kesehatan. Semakin

positif sikap atau pandangan seseorang terhadap sesuatu hal, maka semakin baik

pula tindakan yang dilakukan dalam hal tersebut. Beberapa faktor yang

mempengaruhi pembentukan sikap antara lain pengalaman pribadi, orang lain

yang dianggap penting, dan pengaruh kebudayaan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

30

4. Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pemberantasan sarang nyamuk atau PSN adalah kegiatan memberantas

telur, jentik, dan pupa nyamuk penyebab DBD di tempat-tempat habitat

perindukannya (Susanti, 2012 dalam Nuryanti, 2013). Dalam menangani penyakit

DBD, peran masyarakat sangat diperlukan. oleh karenanya program

pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus perlu dilakukan secara

berkala dan terus-menerus setiap tahun khususnya pada musim penghujan

(Depkes RI, 2016).

Adapun program PSN, yaitu (Depkes RI, 2016) :

a. Menguras, menguras tempat yang biasa digunakan sebagai tempat

penampungan air seperti bak mandi, tempat penampungan air minum,

ember air dan lain-lain.

b. Menutup, menutup rapat-rapat TPA seperti drum, toner air, kendi, dll.

c. Mengubur, mengubur dan mendaur ulang barang bekas yang dapat

menjadi tempat genangan air.

Adapun yang dimaksud dengan 3M plus adalah segala bentuk pencegahan

seperti (Depkes RI, 2016):

a. Menaburkan bubuk Abate.

b. Menggunakan obat nyamuk atau lotion anti nyamuk.

c. Menggunakan kelambu saat tidur.

d. Menanam tanaman pengusir nyamuk.

e. Memelihara ikan pemakan jentik.

f. Menghindari kebiasaan menumpuk pakaian atau menggantung pakaian

didalam rumah.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

31

F. Kerangka Teori

Kerangka Teori Kejadian DBD Modifikasi Teori Segitiga Epidemiologi

Sumber : Ariani, Ayu. 2016

Pejamu (Host)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

manusia dalam penyakit DBD.

Agent

1. Virus Dengue

Lingkungan (Environment)

1. Letak Gegrafis

2. Musin

Kejadian

Demam

Berdarah

Dengue

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

32

G. Kerangka Konsep

Kegiatan Penjamu dalam Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN) :

1. 3 M (menguras tempat-tempat

penampungan air, menutup rapat

tempat-tempat penampungan air, dan

mengubur barang-barang bekas yang

dapat menampung air hujan)

2. Menggunakan kelambu saat tidur

3. Memasang kawat anti nyamuk

4. Menaburkan serbuk abate

5. Menggunakan obat anti nyamuk atau

lotion

6. Menghindari kebiasaan menumpuk

pakaian atau menggantung pakaian

didalam rumah

Kejadian Demam

Berdarah Dengue

(DBD) di wilayah kerja

Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi Kelurahan

Sukabumi Kota Bandar

Lampung tahun 2019

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

33

H. Definisi Operasional

Tabel 3

Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Cara

Pengumpulan

Data

Alat

Ukur

Skala

Ukur Hasil Ukur

1 3 M (menguras tempat-tempat

penampungan air, menutup rapat

tempat-tempat penampungan air,

dan mengubur barang-barang

bekas yang dapat menampung

air hujan)

kegiatan untuk memberantas

tempat perkembangbiakan

nyamuk Aedes aygepti dan Aedes

aibopictus dengan 3M secara

teratur dan rutin

Wawancara

Pengamatan

Ceklist Ordinal Ya = melakukan

Tidak = tidak melakukan

2 Menggunakan kelambu saat

tidur

Kelambu yang berfungsi agar

nyamuk tidak mengganggu

kualitas tidur tanpa digigit

nyamuk

Wawancara

Pengamatan

Ceklist Ordinal Ya = menggunakan

Tidak = tidak melakukan

3 Memasang kawat anti nyamuk mencegah agar nyamuk tidak

masuk ke dalam rumah. Rumah

yang sehat sangat mengutamakan

udara yang sehat pula

Wawancara

Pengamatan

Ceklist Ordinal Ada, bersih dan tidak

berlubang

Ada, kotor dan berlubang

Tidak ada

4 Menaburkan serbuk abate di

tempat penampungan air

suatu insektisida golongan

organofosfat yang efektif

Wawancara

Ceklist Ordinal Ya = melakukan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/646/5/BAB II.pdfVirus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari terutama dalam kelenjar

34

membunuh larva nyamuk atau

insekta air lainnya. Abate

berbentuk bubuk Kristal padar

dan segera larut saat dimasukkan

ke dalam air

Pengamatan Tidak = Tidak melakukan

5 Menggunakan lotion anti

nyamuk

Lotion anti nyamuk yang

mengandung N-

diethylmetatoluamide (DEET).

Namun tidak untuk bayi di bawah

umur 2 tahun dan yang memiliki

kulit sensitif.

Wawancara

Ceklist Ordinal Ya = menggunakan

Tidak = Tidak

menggunakan

6 Menghindari kebiasaan

menumpuk pakaian atau

menggantung pakaian didalam

rumah

Kegiatan untuk tidak

membiasakan menumpuk atau

menampung pakaian dalam rumah

agar sarang nyamuk tidak ada.

Wawancara

Ceklist Ordinal Ya = Melakukan

Tidak = Tidak melakukan