24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat (UU nomor 18 tahun 2008, pengolahan sampah). Untuk mempertegas pengertian sampah sampah adalah sesuatu benda padat yang sudah tidak di pakai lagi oleh manusia atau benda padat yang sudah di gunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat amerika membuat batasan sampah (waste) adalah suatu yang tidak dipakai tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang sudah di buang karna sudah tidak berguna. Sehingga bukan semua benda padat yang tidak di gunakan dan di buang disebut sampah, misalnya : benda-benda alam benda-benda yang keluar dari bumi akibat dari gunung meletus, banjir, pohon di hutan yang tumbang akibat angin rebut dan sebagainya. (Notoatmojo, 2007 : 187-188,). Dengan demikian sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Adanya suatu benda atau benda padat 2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan manusia 3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Notoatmojo, 2007 : 187-188,).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang

berbentuk padat (UU nomor 18 tahun 2008, pengolahan sampah). Untuk

mempertegas pengertian sampah sampah adalah sesuatu benda padat yang sudah

tidak di pakai lagi oleh manusia atau benda padat yang sudah di gunakan lagi

dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat

amerika membuat batasan sampah (waste) adalah suatu yang tidak dipakai tidak

disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan

tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil

kegiatan manusia yang sudah di buang karna sudah tidak berguna. Sehingga

bukan semua benda padat yang tidak di gunakan dan di buang disebut sampah,

misalnya : benda-benda alam benda-benda yang keluar dari bumi akibat dari

gunung meletus, banjir, pohon di hutan yang tumbang akibat angin rebut dan

sebagainya. (Notoatmojo, 2007 : 187-188,).

Dengan demikian sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Adanya suatu benda atau benda padat

2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan manusia

3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi

(Notoatmojo, 2007 : 187-188,).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

7

B. Jenis Sampah

Jenis sampah dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Dilihat dari komposisi kimia

Berdasarkan komposisi kimia sampah terdiri dari sampah organic

misalnya sisa sampah sayuran, dan sampah anorganik misalnya sampah sampah

kaleng, pecahan kaca, dan debu.

2. Dilihat dari mudah tidaknya terbakar

Sampah yang mudah terbakar misalnya kertas, kain, plastik dan kayu,

sedangkan sampah yang tidak mudah terbakar (non combustible) misalnya kaleng

bekas dan pecahan kaca.

3. Dilihat dari karakteristiknya

a. Garbage, yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan

makanan, yang umumnya mudah membusuk, dan berasal dari rumah tangga,

restoran, hotel dan sebagainya.Rubbish, yaitu

b. Sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik yang

mudah terbakar, seperti kertas, karton, plastic, dan sebagainya.Ashes (abu), yaitu

sisa pembakaran dari bahan-bahan

c. yang mudah terbakar, termasih abu rokok.

d. Sampah jalanan (street sweeping), yaitu sampah yang berasal dari

pembersihan jalan, yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah, daun-

daunan, kertas, plastic, pecahan kaca, besi, debu, dan sebagainya.

e. Sampah industry, yaitu sampah yang berasal dari industri atau

pabrik-pabrik.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

8

f. Bangkai binatang (dead animal), yaitu bangkai binatang yang mati

karna alam, ditabrak kendaraan, atau di buang oleh orang.

g. Bangkai kendaraan (abandonet vehicle) adalah bangkai mobil,

sepeda, sepeda motor, dan sebagainya

h. Sampah pembangunan (construksion waste), yaitu sampah

dari proses pembangunan gedung, rumah dan sebagainya, yang berupa puing-

puing, potongan-potongan kayu, besi beton, bamboo, dan sebagainya.

i. Jenis sampah dikelompokkan Berdasarkan subernya seperti :

1) Pemukiman

Biasanya berupa rumah atau apartemen, jenis sampah yang ditimbulkan

antara lain sisa makanan, kertas, plastic, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca,

logam, limbah berbahaya dan beracun dan sebagainya.

2) Daerah komersial

Daerah komersial yang meliputi pertokoan, rumah makan, pasar,

perkantoran, hotel dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain

kertas, kardus, plastic, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah berbahayadan

beracun dan sebagainya

3) Institusi

Yaitu sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan lain-lain.

Jenis sampah yang ditimbulkan sama dengan jenis sampah pada daerah komersial

4) Kontruksi dan pembonkaran bangunan

Meliputi pembuatan konstruksi baru, perbaikan jalan, dan lain-lain. Jenis

sampah yang ditimbulkan antara lain kayu, baja, beton, debu dan lain-lain.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

9

5) Fasilitas umum

Seperti penyapuan jalan , taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-lain.

Jenis sampah yang ditimbulkan adalah rubbish, sampah taman, ranting, daun dan

sebagainya.

6) Pengolahan limbah domestic

Seperti instalasi pengolahan air minum, instalasi pengolahan air buangan

dan incinerator.Jenis yang di timbulkan adalah lumpur hasil pengolahan, debu dan

sebagainya.

7) Kawasan industri

Jenis sampah yang di timbulkan antara lain sisa proses produksi, buangan

non industri dan sebagainya.

8) Pertanian

Jenis sampah yang dihasilkan adalah sisa makanan busuk dan sisa

pertanian. (Damanhuri, 2004 : 1.3)

Jenis sampah menurut Sumantri 2010:64, Sampah padat dapat dibagi

menjadi beberapa kategori seperti berikut:

1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnnya.

a. Organik yaitu sampah yang mudah membusuk, misalnya: sisa

makanan, daun, sayur, dan buah.

b. Anorganik yaitu sampah sampah yang tidak mudah membusuk,

misalnya: plastic wadah makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas

minuman, kaleng, kayu, logam, dan lain – lain.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

10

2. Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar.

a. Mudah terbakar, misalnya: Kertas plastik, daun kering, kayu.

b. Tidak mudah terbakar, misalnya: Kaleng, besi, gelas, dan lain-lain.

3. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk.

a. Mudah membusuk, misalnya: sisa makanan, potongan daging dan

sebagainya.

b. Sulit membusuk, misalnya: plastik, karet, kaleng, dan sebagainya.

4. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah.

a. Garbage, terdiri atas zat – zat yang mudah membusuk dan dapat

terurai dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. Proses pembusukan sering kali

menimbulkan bau busuk. Sampah jenis ini dapat ditemukan di tempat

pemukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.

b. Rubbish, terbagi menjadi dua :

1) Rubbish mudah terbakar terdiri dari atas zat – zat organik.

Misalnya: kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya.

2) Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat – zat anorganik.

Misalnya: kaca, kaleng, dan sebagainya.

c. Ashes, yaitu semua sisa pembakaran dari industri.

d. Street sweeping, yaitu sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas

mesin atau manusia.

e. Dead animal, yaitu bangkai binatang besar (anjing, kucing, dan

sebagainya) yang mati akibat kecelakaan atau secara alami.

f. House Hold refuse atausampah campuran (missal, garbage, ashes,

rubbish) yangberasal dari perumahan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

11

g. Abondoned vehicle, yaitu berasal dari bangkai kendaraan.

h. Demolision waste, yaitu berasal dari hasil sisa – sisa pembangunan

gedung seperti tanah, batu, dan kayu.

i. Sampah Industri yaitu berasal dari pertanian, perkebunan, dan

industri.

j. Santage solid, yaitu terdiri atas benda – benda solid atau kasar yang

biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair.

k. Sampah khusus, yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus

seperti kaleng dan zat radioaktif.

C. Sumber Sampah/ Timbulan Sampah

Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti indonesia, faktor

musim sangat besar pengaruhnya terhadap berat sampah. Dalam hal ini, musim

yang dimaksud adalah musim hujan dan kemarau, tetapi dapat juga berarti musim

buah-buahan tertentu.Disamping itu berat sampah juga sangat dipengaruhi oleh

faktor sosial budaya.Oleh karnanya, sebaiknya evaluasi timbulan sampah

dilakukan beberapa kali dalam satu tahun. Timbulan sampah dapat diperoleh

dengan sempling (estimasi) berdasarkan standar yang sudah tersedia. Timbulan

sampah bisa dinyatakan dengan sistem volume atau satuan berat.Jika digunakan

satuan volume, derajat pewadahan (densitas sampah) harus di cantumkan.Oleh

karna itu, lebih baik digunakan satuan berat karna ketelitiannya lebih tinggi dan

tidak perlu memperhatikan derajat pemadatan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

12

Di Indonesia umumnya menerapkan satuan volume. (Damanhuri, 2004 :

2-1—2-2) Prakiraan timbulansampah baik untuk saat sekarang maupun di masa

mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian

sistem pengelolaan persampahan.Satuan timbulan sampah ini biasanya dinyatakan

sebagai satuan skala kuantitas per orang atau per unit bangunan dan sebagainya.

Bagi kota-kpta negara berkembang, dalam hal mengkaji besarantimbulan sampah,

agaknya perlu di pehitungkan adanya faktor pendaurulangan sampah mulai dari

sumbernya sampai di TPA. (Damanhuri, 2004: 2-2)

Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari,

antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara

lainnya. Variasi ini terutama disebabkan oleh perbedaan, antara lain :

1. Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya

2. Tingkat hidup : makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar

timbulan sampahnya

3. Musim : di negara Barat, timbulan sampah akan mencapai minimum

pada musim panas

4. Cara hidup dan morbalitas penduduk

5. Iklim : di negara Barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan

bertambah pada musim dingin.

Sumber sampah pada umumnya berhubungan erat dengan penggunaan

tanah atau pembagian daerah untuk berbagai kegunaan. Pada dasarnya sumber

sampah dapat diklarifikasikan dalam berbagai katagori sebagai berikut :

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

13

1. Sampah yang berasal dari daerah pemukiman (domestic wastes).

biasanya berupa rumah atau apartemen, jenis sampah yang ditimbulkan antara lain

sisa makanan, kertas, plastic, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam,

limbah berbahaya dan beracun dan sebagainya

2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum dan tempat perdagangan.

yang meliputi pertokoan, rumah makan, pasar, perkantoran, hotel, seperti

penyapuan jalan , taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-lain. Jenis sampah yang

ditimbulkan adalah rubbish, sampah taman, ranting, daun dan sebagainya.

3. Sampah yang berasal dari industry jenis sampah yang di timbulkan antara

lain sisa proses produksi, buangan non industry dan sebagainya. Sampah yang

berasal dari darerah pertanian jenis sampah yang dihasilkan adalah sisa makanan

busuk dan sisa pertanian Factor–faktor yang mempengaruhi jumlah produksi

sampah.

4. Sampah rumah tangga, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 sampah rumah tangga adalah sampah yang

berasal dari kegiatan sehari – hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja

dan sampah spesifik.Sampah sejenis rumah tangga adalah sampah rumah tangga

yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas

sosial, fasilitas umum atau fasilitas lainnya.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

14

Timbulan sampah banyaknya sampah dalam :

1. Satuan berat : Kilogram per orang perhari (Kg) atau kilogram per

meter persegi bangunan perhari (Kg/m2/h) atau kilogram pertempat tidur perhari

(kg/bed/h) dsb.

2. Satuan Volume : Liter/orang/hari (L/o/h), liter per meter persegi

bangunan per hari (L/m2h), liter per tempat tidur perhari (L/Bed/h) dsb.

Pengelolaan persampahan di Indonesia, sampah kota biasanya dibagi

berdasarkan sumbernya yakni pemukiman atau rumah tangga dan sejenis pasar,

kegiatan komersial seperti pertokoan, kegiatan perkantoran: mayoritas berisi

sampah kegiatan perkantoran seperti kertas, hotel dan restoran, kegiatan dari

institusi seperti industri, rumah sakit, khusus untuk sampah yang sejenis dengan

sampah pemukiman, penyapuan jalan, dan taman – taman. Kadang dimasukkan

pula dari sungai atau drainase air hujan, yang cukup banyak dijumpai. Sampah

dari masing – masing sumber tersebut dapat dikatakan mempunyai karakteristik

yang khas sesuai dengan besaran dan variasi aktivitasnya juga timbulan sampah

masing – masing sumber bervariasi satu dengan yang lain. (E. Damanhuri, 2004)

Rata – rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari,

antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu Negara dengan yang

lainnya, variasi ini disebabkan oleh perbedaan antara lain jumlah penduduk dan

tingkat pertumbuhannya, tingkat hidup makin tinggi tingkat hidup masyarakat,

makin besar timbulannya, musim di negara barat timbulan sampah akan mencapai

angka minimum pada musim panas, cara hidup dan mobilitas penduduk, iklim dan

cara penanganan makanannya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

15

D. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah sampah:

1. Jumlah Penduduk.

Jumlah penduduk tergantung pada aktifitas dan kepadatan

penduduk.Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk karena tempat

atau ruang untuk menampung sampah kurang.

2. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai.

Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak lebih lambat jika

dibandingkan dengan truk.

3. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali.

4. Faktor Geografis

Lokasi tempat pembuangan apakah didaerah pegunungan, lembah,

pantai,atau di dataran rendah.

5. Faktor Waktu

Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.Jumlah

sampah perhari bervariasi menurut waktu.Contoh, jumlah sampah pada siang hari

lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah pedesaan

tidak begitu bergantung pada faktor waktu.

6. Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya

Adat-istiadat dan taraf hidup dan mental masyarakat.

7. Kebiasaan Masyarakat

Jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman,

sampah makanan itu akan meningkat.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

16

8. Kemajuan Teknologi

Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat. Contoh:

plastik, kardus, rongsokan, AC, TV, dan kulkas.

9. Jenis Sampah

Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks

pula macam dan jenis sampahnya.

E. Pengelolaan Sampah

Sistem pengelolaan sampah perkotaan pada dasarnya dilihat dari

komponen-komponen sub sistem yang saling mendukung satu sama lain untuk

mencapai tujuan yaitu kota yang bersih, sehat dan teratur. (E. Damanhuri, 2004)

Adapun unsur – unsur pokok pengelolaan sampah Menurut Peraturan

Pemerintah RI No. 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga ,

terdapat dua kelompok utama pengelolaan sampah, yaitu:

1. Pengurangan Sampah (Waste Minimization), yang terdiri dari:

pembatasan terjadinya sampah, guna ulang dan daur ulang.

2. Penanganan Sampah (Waste Handling), yang terdiri dari:

a. Pemilahan Sampah

Adalah kegiatan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah

sesuai dengan jenis, jumlah, atau sifat sampah. Pemilahan sampah rumah tangga

sebaiknya dikelompokkan menjadi paling sedikit lima jenis sampah yang terdiri :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

17

1) Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun

Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah

bahan berbahaya dan beracun antara lain kemasan obat serangga, kemasan oli,

kemasan obat – obatan, obat – obatan kadaluars, peralatan listrik, dan peralatan

eletronik rumah tangga.

2) Sampah yang mudah terurai

Sampah yang mudah terurai antara lain sampah yang berasal dari

tumbuhan, hewan, dan bagian – bagian yang dapat terurai oleh makhluk hidup

lainnya dan mikroorganisme seperti sampah makanan.

3) Sampah yang dapat digunakan kembali

Sampah yang dapat digunakan kembali merupakan sampah yang dapat

dimanfaatkan kembali tanpa proses pengolahan antara lain sisa kain, plastic,

kertas, dan kaca.

4) Sampah yang dapat didaur ulang

Sampah yang dapat didaur ulang merupakan sampah yang dapat

dimanfaatkan kembali setelah melalui proses pengolahan antara lain sisa kain,

plastic, kertas dan kaca.

5) Sampah Lainnya

Sampah lainnya merupakan residu.

b. Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah adalah kegiatan dari masing – masing rumah

tangga yang menghasilkan sampah harus membangun atau mengadakan tempat

khusus untuk mengumpulkan sampah.Kemudian dari tempat pengumpulan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

18

sampah tersebut harus diangkut ke tempat penampungan akhir (TPA). TPS yang

dianjurkan oleh Depkes RI, 2008 adalah :

1) Kontruksi

Bila TPS berupa bak beton/pasangan batu bata atau kontainer, harus

memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:

a) Harus Kedap air, bertutup dan selalu dalam keadaan tertutup,

mudah dibersihkan sehingga mencegah timbulnya

pencemaran maupun masalah lalat atau tikus.

b) Volume mampu menampung sampah dari pemakai untuk

waktu 1 (satu) hari.

2) Penempatan TPS

a) Jarak terhadap rumah dekat adalah 30 meter dan terjauh 200

meter.

b) Tidak berada diatas/dipinggir saluran air

(selokan,parit,sungai). Hal ini bertujuan untuk

menghindarkan sampah berserakan di saluran air dan

menimbulkan pencemaran air.

c) Jarak terhadap sumber air terdekat minimal 75 meter. Hal

ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya

pencemaran terhadap sumber – sumber air bersih.

d) Tidak terletak di daerah banjir.

e) Mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah.

3) Teknik Operasional pengumpulan dan pengangkutan sampah

dimulai dari sumber sampah hingga akhir atau lokasi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

19

pemrosesan akhir, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara

langsung ( door to door) atau secara tidak langsung (communal)

dengan penjelasan sebagai berikut :

a) Secara Langsung ( door to door ) : Pada sistem ini proses

pengumpulan dan pengangkutan sampah dilakukan

bersamaan. Sampah dari tiap – tiap sumber akan diambil,

dikumpulkan, dan langsung diangkut ke tempat

pemrosesan atau ke tempat pembuangan akhir.

b) Secara Tidak Langsung (Communal) : Pada sistem ini,

sebelum diangkut ke tempat pemrosesan atau ke tempat

pembuangan akhir, sampah dari masing – masing sumber

akan dikumpulkan dahulu oleh sarana pengumpul seperti

dalam gerobak dan diangkut ke TPS. Dalam hal ini, TPS

dapat pula berfungsi sebagai lokasi pemrosesan skala

kawasan guna mengurangi jumlah sampah yang harus

diangkut ke pemrosesan akhir.

c. Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah adalah alat pengangkutan sampah yang biasa

digunakan untuk mengangkut sampah dari sumber sampah ke TPS (Tempat

penampungan Sementara) atau ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Menurut

Depkes R 1987, Kontruksi gerobak dan truk pengangkut sampah harus memenuhi

persyaratan teknis kesehatan, sebagai berikut :

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

20

1) Gerobak sampah harus dilengkapi dengan tutup atau jaring agar

sampah tidak berserakan sewaktu dalam perjalanan. Sedangkan

Truk sampah harus tertutup rapat agar sampah tidak beterbangan

sewaktu dalam perjalanan.

2) Kontrusinya kuat, dinding bagian dalamnya dilapisi dengan plat

logam untuk memudahkan pembersihannya. Perlengkapan

gerobak dan truk sampah, yaitu :

a) Perlengkapan yang ada pada minimal: sapu lidi, pengki,

cangkul garpu.

b) Untuk petugas yang menanganin sampah harus dilengkapi

dengan: pakaian kerja khusus, sarung tangan, masker, topi

pengaman, sepatu boot. Untuk melindungi dan menjaga

kesehatan dan keselamatan kerjanya.

d. Pemrosesan akhir sampah di TPA

Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan

residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.adapun

tahan Pengolahan sampa hsebelum pemrosesan akhir. Kegiatan dalam bentuk

mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah. Sampah akan mengalami

pemrosesan baik secara fisik, kimia maupun biologis semedikian hingga tuntas.

Kegiatan pengolahan sampah berupa pemadatan, pengomposan, daur ulang,

mengubah sampah menjadi sumber energy. Pengolahan sampah

mempertimbangkan:

1) Karakteristik sampah.

2) Teknologi pengolahan yang ramah lingkungan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

21

3) Keselamatan kerja.

4) Kondisi sosial masyarakat.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses

pemusnahan sampah, antara lain metode lahan urug terkendali (controlled landfill)

yaitu metode pengurugan di areal pengurugan sampah, dengan cara dipadatkan

dan ditutup dengan tanah penutup sekurang-kurangnya setiap tujuh hari. Metode

ini merupakan metode yang bersifat antara, sebelum mampu menerapkan metode

lahan urug saniter (sanitary landfill).

Metode lahan urug saniter (sanitary landfill) yaitu sarana pengurugan

sampah ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan secara sistematis, dengan

penyebaran dan pemadatan sampah pada area pengurugan, serta penutupan

sampah setiap hari.

Metode teknologi ramah lingkungan yaitu lokasi TPA sebagaimana

paling sedikit memenuhi aspek:

a) Geologi;

b) Hidrogeologi;

c) Kemiringan zona;

d) Jarak dari lapangan terbang;

e) Jarak dari permukiman;

f) Tidak berada di kawasan lindung/cagar alam; dan/atau

g) Bukan merupakan daerah banjir periode ulang 25 (dua

puluh lima) tahun.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

22

F. Dampak Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di suatu daerah akan membawa pengaruh bagi

masyarakat maupun lingkungan daerah itu sendiri. Pengaruhnya tentu saja ada

yang positif ada juga yang negatif.

1. Pengaruh Positif

Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan pengaruh yang positif

terhadap masyarakat dan lingkungannya, seperti berikut :

a. Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-

rawa dan dataran rendah.

b. Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk.

c. Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah menjalani

proses pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah pengaruh

buruk sampah tersebut terhadap ternak.

d. Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat untuk

berkembang biak serangga atau binatang pengerat.

e. Menurukan insidensi kasus penyakit menular yang erat hubunganyya

dengan sampah.

f. Keadaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan

hidup masyarakat.

g. Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya

masyarakat.

h. Keadaan lingkungan yang baik akan menghemat pengeluran dana

kesehatan suatu negara sehungga dana itu dapat digunakan untuk keperluan lain.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

23

2. Pengaruh Negatif

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh

negatif bagi kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan sosial ekonomi dan

budaya masyarakat, seperti berikut.

a. Pengaruh terhadap kesehatan

1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah

sebagai tempat perkembanganbiakan vektor penyakit, seperti lalat

atau tikus.

2) Insidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkat

Karena vektor penyakit hidup dan berkebang biak dalam sampah

kaleng ataupun ban bekas yang berisi air hujan.

3) Terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah secara

sembarangan, misalnya luka akibat benda tajam seperti besi, kaca,

dan sebagainya.

4) Gangguan psikosomatis, misalnya sesak nafas, insomnia, stress,

]dan lain – lain.

b. Pengaruh terhadap lingkungan

1) Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang mata.

2) Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan

menghasilkan gas – gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.

3) Pembakaran sampah dapat menimbulkan Pencemaran udara dan

bahaya kebakaran yang lebih luas.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

24

4) Pembuangan sampah ke dalam saluran pembuangan air akan

menyebabkan aliran air terganggu dan saluran air menjadi

dangkal.

5) Apabila musim hujan dating, sampah yang menumpuk dapat

menyebabkan banjir dan mengakibatkan pencemaran pada

sumber air permukaan atau sumur dangkal.

c. Terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat

1) Pengelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan keadaan

sosial budaya masyarakat setempat.

2) Keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok, akan

menurunkan minat dan hasrat orang lain (turis) untuk datang

berkunjung ke daerah tersebut.

3) Dapat menyebabkan terjadinya perselisihan antara penduduk

setempat dan pihak pengelola.

4) Penurunan pemasukan daerah (Devisa) akibat penurunan jumlah

wisatawan yang diikuti dengan penuruan penghasilan masyarakat

setempat.

5) Penurunan mutu dan sumber daya alam sehingga mutu produksi

menurun dan tidak memiliki nilai ekonomi.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

25

G. Kerangka Teori

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun

2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah

Rumah Tangga, maka disusun kerangka teori sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Timbulan Sampah

Rumah Tangga

Tahap Pengelolaan

Sampah:

1. Penampungan Sampah

Sementara (Pemilahan

dan Pewadahan )

2. Pengumpulan ( TPS)

3. Pengangkutan Sampah

(Sarana alat

pengangkutan dan

Tenaga Petugas

Kebersihan)

4. Pembuangan Akhir

(Pengolahan dan

Pemrosesan Akhir

Sampah)

Pengelolaan Sampah

1. Baik

2. Buruk

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

26

H. Kerangka Konsep

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

Pemilahan

Identifikasi sampah : anorganik dan organik

Satuan berat : kg/o/hari, kg/m²/hari

Pengelolaan sampah

Rumah Tangga Pekon Sukananti

Kec. Way Tenong Tahun 2020

Pengangkutan Sampah

1. Perlengkapan gerobak

2. Truk sampah

Pengumpulan Sampah

1. Secara Langsung (Door To Door)

2. Secara Pengumpulan Tidak Langsung

(Communal)

Tempat Pemrosesan Akhir

1. Metodecontrolled landfill

2. Metodesanitary landfill

3. Teknologi ramah lingkungan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

6

I . DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

1. Pemilahan

sampah

Jumlah sampah setiap masing –

masing rumah tangga. identifikasi

sampah : anorganik dan organik

Satuan berat : kg/o/hari,

kg/m²/hari, dan sebagainya

Timbangan Pengukuran Satuan berat (kg) Nominal

2. Pengumpulan

Sampah

1. Proses penanganan sampah

dengan cara pengumpulan dari

masing-masing sumber sampah

untuk diangkut ke tempat

pengumpulan sementara (TPS).

Secara Langsung ( door to

door) atauSecara Tidak

Langsung (Communal)

Ceklist dan

kuesioner

Observasi dan

wawancara.

1. Ya, bila ada pengumpulan

sampah dari sumber ke TPS

(secara tidak

langsung/communal)

2. Tidak, bila tidak ada

pengumpulan sampah dari

sumber ke TPS.(secara

langsung/door to door)

Ordinal

3 Pengangkutan

Sampah

Alat pengangkutan sampah yang

biasa digunakan untuk

mengangkut sampah dari TPS ke

tempat pembuangan akhir

(TPA).•Perlengkapan gerobak

•truk sampah

Ceklist dan

kuesioner

Observasi dan

wawancara

1. Ya, bila terdapat sarana alat

pengangkutan sampah dari TPS

ke TPA.

2. Tidak, bila tidak terdapat sarana

alat pengangkutan sampah dari

TPS ke TPA.

Ordinal

27

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

7

4. Tempat

pemrosesan

akhir

1. Metode controlled landfill

2. Metode sanitary landfill

3. Teknologi ramah lingkungan

Ceklist dan

kuesioner

Observasi dan

wawancara 1. Ya, bila ada pemrosesan akhir

dan memenuhi syarat

2. Tidak, bila tidak adaa

pemrosesan akhir dan tidak

memenuhi syarat

Ordinal

Tabel 1

Definisi Oprasional

28

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah

8