15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman spesifik tropis yang bernilai ekonomis cukup tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani, devisa negara, dan kebutuhan agribisnis. Pertanaman durian yang ada saat ini umumnya berasal dari benih yang kualitasnya sangat beragam. Penyediaan bibit varietas unggul sangat diperlukan untuk menunjang perluasan pertanaman durian sehingga produksi durian Indonesia bisa bersaing dengan durian dari luar negeri. Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya durian ( Wulan dkk., 2010). Menurut Rukmana (2007), bibit unggul adalah bibit yang berasal dari varietas unggul. Varietas unggul ditandai dengan sifat berproduksi tinggi, kualitas (mutu) hasil prima (terjamin), dan tahan terhadap serangan hama penyakit. Bibit unggul harus bermutu tinggi, yaitu mampu menunjukan identitas asli induknya dan tidak membawa hama atau penyakit. Perbanyakan tanaman pada prinsipnya adalah cara (teknik) menghasilkan bibit tanaman dengan alat-alat (organ-organ) tubuh tanaman yang dapat dilakukan dengan perbanyakan generatif dan vegetatif sebagai berikut : ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

  • Upload
    vucong

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembibitan Tanaman Durian

Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman spesifik tropis yang

bernilai ekonomis cukup tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani, devisa

negara, dan kebutuhan agribisnis. Pertanaman durian yang ada saat ini

umumnya berasal dari benih yang kualitasnya sangat beragam. Penyediaan

bibit varietas unggul sangat diperlukan untuk menunjang perluasan

pertanaman durian sehingga produksi durian Indonesia bisa bersaing dengan

durian dari luar negeri. Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah

satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya durian ( Wulan dkk.,

2010).

Menurut Rukmana (2007), bibit unggul adalah bibit yang berasal dari

varietas unggul. Varietas unggul ditandai dengan sifat berproduksi tinggi,

kualitas (mutu) hasil prima (terjamin), dan tahan terhadap serangan hama

penyakit. Bibit unggul harus bermutu tinggi, yaitu mampu menunjukan

identitas asli induknya dan tidak membawa hama atau penyakit.

Perbanyakan tanaman pada prinsipnya adalah cara (teknik)

menghasilkan bibit tanaman dengan alat-alat (organ-organ) tubuh tanaman

yang dapat dilakukan dengan perbanyakan generatif dan vegetatif sebagai

berikut :

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

9

1. Perbanyakan Generatif

Perbanyakan generatif dengan biji selalu memberikan keturunan

yang berbeda dengan induknya, karena umumnya tanaman buah-buahan

bersifat heterosigot atau mengadakan pemecahan sifat dari kedua pohon

induknya. Perbanyakan generatif dengan biji dianjurkan untuk

menghasilkan varietas baru, dan juga dijadikan batang bawah pada

perbanyakan tanaman dengan penyambungan (Rukmana, 2007).

Batang bawah atau rootstrock atau understam adalah tanaman

yang berfungsi sebagai batang bagian bawah yang masih dilengkapi

dengan sistem perakaran yang berfungsi mengambil makanan dari dalam

tanah untuk batang atas atau tajuknya, keuntungan batang bawah biji yaitu

perkembangan sistem perakarannya lebih kuat dan dalam karena memiliki

akar tunggang sehingga relatif lebih tahan terhadap kekeringan dan

penyedian batang bawah jenis ini dapat dilakukan dalam jumlah banyak

(Herlina, 2012).

2. Perbanyakan Vegetatif

Perbanyakan vegetatif dipilih sebagai cara untuk mempertahankan

sifat-sifat induk kepada turunannya. Selain memperoleh sifat genetik sama

dengan induknya, juga pembiakan vegetatif bertujuan mempercepat

kemampuan berbuah atau memperpendek masa remaja dan memperoleh

kepastian produksi. Pada tanaman durian perbanyakan vegetatif baik

dilakukan dengan cara penyambungan (okulasi, enten, susunan) yang

membutuhkan ketersedian bibit batang bawah dalam jumlah yang

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

10

memadai. Bibit batang bawah untuk penyambungan umumnya berasal dari

hasil perbanyakan generatif dengan biji. Perbanyakan vegetatif dengan

cara penyambungan terdiri atas :

a. Okulasi (Budding)

Bentuk (model) okulasi yang umum dipraktekkan adalah okulasi “T”

atau teknik “T” terbalik, dan frokert. Macam okulasi terdiri dari

okulasi biasa dan okulasi hijau, okulasi biasa umumnya menggunakan

entres (mata tunas) berwarna cokelat, dan batang bawah berumur

cukup tua antara 6-12 bulan. Sementara okulasi hijau umumnya

menggunakan entres (mata tunas muda (kurang dari 6 bulan). Okulasi

hijau berhasil memperbanyak durian.

b. Enten (Grafting)

Enten mini atau sambungan mini adalah menggunakan bibit batang

bawah berukuran kecil, pada bibit durian hanya berumur 1-3 bulan.

c. Susunan (Approach Grafting)

Metode susunan yang umum dipraktekkan pada pembibitan tanaman

buah-buahan adalah metode susunan dan susunan gantung. Pada

susunan duduk, bibit batang bawah didudukkan di atas para-para,

sedangkan pada susunan gantung bibit batang bawah digantungkan

pada cabang pohon induk yang diperbanyak.

(Rukmana, 2007).

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

11

Herlina (2012) menyatakan bahwa pada tanaman buah sifat unggul

terutama nilai dari kualitas buahnya, bila semakin banyak sifat yang

disukai konsumen terkumpul dalam satu buah, maka semakin tinggi pula

nilai ekonomi (harga) buah tersebut. Buah demikian dapat digolongkan

sebagai buah unggul. Untuk itu dapat diambil contoh cara menilai buah

durian berdasarkan kriteria penampilan buah dan sifat buah yang disukai

konsumen, sehingga diperoleh suatu daftar kriteria penilaian buah durian

unggul. Kelompok sifat utama durian unggul adalah :

a. Rasa daging buah manis berlemak, diutamakan dengan rasa khas

b. Daging buah tebal

c. Ukuran biji kecil atau sekurang-kurangnya kempes

d. Warna daging kuning sampai jingga

e. Kadar air daging sedikit (kering)

f. Tekstur daging halus, sedikit berserat

g. Ukuran buah besar

h. Aroma kuat merangsang

i. Kulit buah tipis dan mudah dibuka bila buah sudah masak

B. Analisis Pendapatan Usahatani

Arfah dkk. (2013) menyatakan bahwa analisis pendapatan usahatani

berfungsi untuk mengukur kegiatan usahatani menguntungkan atau tidak.

Ukuran untuk menetapkan besarnya pendapatan adalah selisih antara

penerimaan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

12

Arfah dkk. (2013) menyatakan ada beberapa hal yang diperlukan

dalam memperhitungkan pendapatan usahatani yaitu,

1. Pendapatan kotor atau penerimaan

Merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh dari usahatani selama satu

periode diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali, yaitu

jumlah produksi dikalikan dengan harga per kesatuan.

2. Biaya alat-alat luar

Merupakan semua yang dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan

kotor kecuali upah tenaga keluarga, bunga seluruh aktiva yang

dipergunakan dan biaya untuk kegiatan si pengusaha sendiri.

3. Biaya mengusahakan

Merupakan biaya alat-alat luar ditambah upah tenaga kerja keluarga

sendiri diperhitungkan berdasarkan upah pada umumnya.

4. Biaya menghasilkan

Merupakan biaya mengusahakan ditambah bunga dari aktiva yang

dipergunakan dalam usahatani.

5. Pendapatan bersih

Adalah selisih dari pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan.

6. Pendapatan tenaga keluarga

Merupakan selisih dari pendapatan petani dikurangi dengan bunga modal

sendiri (Rp/JKO).

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

13

7. Pendapatan petani

Meliputi upah tenaga keluarga sendiri, upah petani sebagai manajer, bunga

modal sendiri, dan keuntungan atau pendapatan kotor dikurangi biaya alat-

alat luar dan bunga modal luar.

8. Keuntungan atau kerugian

Merupakan selisih dari pendapatan petani dikurangi dengan upah keluarga

dan bunga modal sendiri.

Biaya produksi dapat dibagi menjadi 2, yaitu biaya-biaya yang berupa

uang tunai serta biaya-biaya yang dibayarkan dalam bentuk in-natuna. Besar

kecilnya biaya berupa uang tunai ini sangat mempengaruhi pengembangan

usaha tani. Dalam jangka pendek, biaya produksi dapat pula dikelompokkan

menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya variabel. Biaya tetap

adalah semua jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar

kecilnya produksi dan jumlahnya konstan. Selain biaya tersebut, hampir

semua biaya termasuk dalam biaya tidak tetap karena besar kecilnya

berhubungan langsung dengan besar kecilnya produksi dan jumlah biaya

variabel sama dengan jumlah faktor produksi variabel dikalikan dengan biaya

faktor produksi. Biaya rata-rata adalah biaya produksi total dibagi dengan

jumlah produksi. Biaya total adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan produksi. Biaya batas adalah tambahan biaya yang harus

dikeluarkan petani untuk menghasilkan satu kesatuan tambahan hasil

produksi, tambahan biaya ini disebut biaya marginal. Marginalitas merupakan

konsep ekonomi yang dirancang untuk membantu para manajer

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

14

memaksimalkan laba. Biasanya, biaya marginal akan menurun bila semakin

banyak produk yang dihasilkan dan dijual habis sampai pada titik tertentu

(Hanafie, 2010).

Rahim dan Hastuti (2008), menjelaskan bahwa penerimaan usahatani

adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Dalam

menghitung penerimaan usahatani perlu dipisahkan antara analisis parsial

usahatani dan analisis simultan usahatani.

C. Pemasaran

Menurut Anindita (2004), pemasaran adalah suatu runtutan kegiatan

atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen

ke titik konsumen. Berdasarkan definisi tersebut maka ada tiga hal yang perlu

diperhatikan, yaitu kegiatan yang disebut sebagai jasa, titik produsen, dan titik

konsumen. Kegiatan yang disebut sebagai jasa adalah suatu fungsi yang

dilakukan dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mengubah produk

berdasarkan bentuk, waktu, tempat, atau kepemilikan. Kemudian titik

produsen adalah asal dari produk itu dijual pertama oleh produsen atau petani,

kegiatan atau jasa yang dilakukan oleh petani sering kali tidak diperhitungkan

dalam kegiatan pemasaran padahal kegiatan atau jasa yang dilakukan petani

memiliki pengaruh besar terhadap pemasaran produk. Titik konsumen

merupakan hal terakhir yang harus diperhatikan dalam pemasaran karena

tujuan dari pemasaran adalah menyampaikan ke konsumen akhir sebagai

transaksi.

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

15

Kotler dalam Faisal (2015) menyatakan pemasaran adalah suatu proses

sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan serta ingin lewat penciptaan dan pertukaran timbal

balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran umumnya dilihat sebagai

tugas menciptakan, mempromosikan, serta menyerahkan barang dan jasa ke

konsumen dan perusahaan lain. Pemasaran yang efektif dapat dilakukan

melalui banyak bentuk. Pemasaran diawali dengan pemahaman tentang

kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen akan produk dimana

konsumen mengharap nilai produk tersebut bermanfaat serta sesuai dengan

biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan. Produk tersebut dapat dijumpai di

pasar dalam sebuah transaksi dengan produsen/pemasarnya. Adanya

kebutuhan dan keinginan manusia menimbulkan permintaan terhadap produk

tertentu yang didukung oleh kemampuan membeli. Produk tersebut diciptakan

untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, sehingga timbul proses

pertukaran untuk memperoleh produk yang diinginkan atau dibutuhkan

dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.

1. Pemasaran Konvensional

Hadiyanti (2009) meyatakan bahwa Pemasaran konvensional

dianggap sebagai sebuah proses terorganisir dan terencana. Konsep

pemasaran konvensional berasumsi bahwa untuk mengidentifikasi

kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar formal. Hasil analisa pasar

akan digunakan sebagai dasar pengembangan produk atau jasa baru dalam

merespon kebutuhan konsumen.

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

16

Menurut Hadiyanti dalam Crosier (2009) konsep dasar dalam

pemasaran tradisional yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga elemen

meliputi: (1) pemasaran sebagai budaya organisasi yang memperhatikan

pentingnya pasar atau konsumen. (2) pemasaran sebagai proses strategis

artinya perusahaan mampu bersaing dan bertahan dipasaran. (3) pemasaran

merupakan serangkaian fungsi atau metode taktis dalam menetapkan

pengembangan produk, menetapkan harga, melakukan promosi dan

menggunakan saluran distribusi.

Pemasaran tradisional banyak menggunakan pembicaraan yang

lebih menarik pelanggan untuk membeli barang atau jasa, pemasaran

dengan jenis media tradisional membuat tidak banyak konsumen berpikir

tentang nilai sesungguhnya dari produk tersebut (Salehi, dkk. 2012).

Menurut Dewi (2011) Pemasaran konvensional meliputi barang

mengalir dalam partai-partai besar, melalui pelabuhan laut, menggunakan

kontainer, distributor, lembaga penjamin, importir, dan lembaga bank,

dalam pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan

pemasaran lewat internet.

2. Pemasaran Elektronik

(Irmawati, 2011), E-commerce singkatan dari Electronic

commerce yang artinya sistem pemasaran secara atau dengan media

elektronik. E-commerce ini mencakup distribusi, penjualan, pembelian,

marketing dan service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah

sistem elektronika seperti internet atau bentuk jaringan komputer yang

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

17

lain. E-commerce bukan sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi merupakan

perpaduan antara jasa dan barang.

El-Gohary (2010) menyatakan bahwa pemasaran elektronik (e-

marketing) dapat dilihat sebagai filosofi baru dan praktek bisnis modern

yang melibatkan pemasaran barang, jasa, informasi dan ide-ide melalui

internet, dengan meninjau literatur yang relevan, definisi pemasaran

elektronik bervariasi berdasarkan pandangan, latar belakang dan

spesialisasi. E-marketing merupakan pencapaian tujuan pemasaran melalui

penerapan teknologi digital ataupun sebuah penggunaan data elektronik

dan aplikasi untuk perencanaan serta mengeksekusi konsep, distribusi,

pertukaran barang dan jasa agar memenuhi tujuan individu dan organisasi.

3. Pemasaran Internet

S. Atshaya (2016) Internet marketing adalah bagian dari

pemasaran digital. Pemasaran internet atau pemasaran online mengacu

pada pemasaran menggunakan berbagai saluran di internet. Ini termasuk,

mesin pencari optimasi, membayar per klik, pemasaran sosial media, e-

mail pemasaran, web banner, iklan online digital, platform pemasaran

online, ponsel marketing (aplikasi), konten pemasaran sampai batas

tertentu, dll.

4. El-Gohary (2010) menyatakan bahwa e-bisnis, e-commerce, e-marketing

dan internet marketing merupakan hal yang berbeda, namun selama ini

istilah-istilah tersebut banyak disalahgunakan sebagai kata berbeda untuk

makna yang sama. E-marketing memiliki cakupan yang lebih luas dari

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

18

pada internet marketing, dimana internet marketing hanya merujuk pada

World Wide Web dan e-mail sedangkan e-marketing mencakup

penggunaan internet berserta media-medianya ditambah semua alat

elektronika seperti intranet, extranet dan ponsel. E-commerce dan e-bisnis

memiliki cakupan yang lebih luas dari e-Marketing.

D. Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran adalah beberapa organisasi yang saling bergantung

dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau jasa tersedia untuk

dikonsumsi. Keputusan-keputusan saluran pemasaran termasuk diantara

keputusan paling penting yang dihadapi konsumen. Saluran yang di pilih

sangat mempengaruhi keputusan pemasaran lainnya. Saluran pemasaran

melaksanakan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Hal itu

mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan

barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkannya

(Kotler dalam Faisal, 2015).

Menurut Rahim dan Hastuti (2008), dalam usaha untuk memperlancar

arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen terdapat salah satu faktor

yang tidak boleh diabaikan, yaitu memilih secara tepat saluran distribusi

(channel of distribution) yang digunakan dalam rangka usaha penyaluran

barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen akhir dapat

menggunakan saluran panjang ataupun pendek sesuai dengan kebijaksanaan

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

19

saluran distribusi yang ingin dilaksanakan perusahaan. Rantai distribusi

menurut bentuknya dibagi dua, yaitu: pertama, saluran distribusi langsung

(direct channel of distribusion) yaitu penyaluran barang-barang atau jasa-jasa

dari produsen ke konsumen dengan tidak melalui perantara. Kedua, saluran

distribusi tak langsung (indirect channel of distribution) yaitu bentuk saluran

distribusi yang menggunakan jasa perantara dan agen untuk menyalurkan

barang atau jasa kepada para konsumen (Angipora dalam Rahim dan Hastuti,

2008).

E. Margin Pemasaran

Marjin pemasaran menunjukkan perbedaan harga diantara tingkat

lembaga dalam sistem pemasaran. Hal tersebut juga dapat didefinisikan

sebagai perbedaan antara apa yang dibayar oleh konsumen dan apa yang

diterima oleh produsen untuk produk pertaniannya. Margin pemasaran

diantara petani dan pedagang eceran bisa diungkapkan dalam notasi PR - PF

(Anindita, 2004).

Di dalam studi pemasaran, seluruh komponen marjin pemasaran

ditampilkan sebagai biaya pemasaran dan keuntungan bersih. Keuntungan

bersih didapat dari perbedaan antara marjin pemasaran dan biaya pemasaran.

Keuntungan bersih mencerminkan pembayaran atas resiko, manajemen dan

modal yang dimasukkan dalam memindahkan produk dari satu tingkat pasar

ke tingkat pasar yang lain (Anindita, 2004).

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

20

Anindita (2004), menyatakan bahwa paling tidak ada tiga cara untuk

memperkirakan marjin pemasaran. Masing - masing memiliki kelemahan dan

kelebihannya sendiri yang harus dimengerti oleh siapapun yang akan

menginterprestasikan data marjin.

1. Marjin dapat dihitung dengan memilih saluran dari komoditi spesifik yang

telah ditentukan dan mengikutinya dalam sistem pemasaran. Sehingga

dalam menghitung marjin pemasaran dapat dilakukan melalui dua

kemungkinan yaitu dimulai dari petani (farm gate) yang kemudian

ditelusuri hingga konsumen akhir atau pengecer dan atau dimulai dari

pengecer yang kemudian ditelusuri sampai ke petani.

2. Metode yang kedua adalah membandingkan harga pada berbagai level

pemasaran yang berbeda. Keberhasilan metode ini bergantung pada

keberadaan serangkaian harga yang mewakili dan dapat dibandingkan

pada level pemasaran yang berbeda. Akan tetapi, terdapat empat

kelemahan penggunaan metode ini. Pertama, penetapan harga mungkin

tidak mewakili level harga umum yang seharusnya diwakili. Kedua, harga

yang digunakan mungkin tidak mencakup produk-produk dengan

gambaran atau kualitas yang sebanding. Ketiga, pemrosesan dan

penanganan yang meliputi sisa dan kerusakan, dimana harga-harga produk

dengan kuantitas yang sebanding pada tiap tahap pemasaran yang harus

digunakan perlu dilakukan penyesuaian untuk produk ikutan (by product).

Keempat, ada kelambatan waktu operasi pemasaran, yang harus

dipertimbangkan.

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

21

3. Perhitungan marjin jenis ketiga adalah mengumpulkan data penjualan dan

pembelian kotor dari tiap jenis pedagang sesuai dengan jumlah unit yang

ditangani. Dengan membagi penjualan kotor dikurangi pembelian dengan

jumlah unit, marjin kotor rata-rata didapat. Akan tetapi metode ini

membutuhkan penyesuaian untuk perbedaan-perbedaan antara kuantitas

yang dibeli dan dijual dikarenakan sisa atau kehilangan lainnya dari

produk tersebut dalam penanganan.

Dalam penelitian hanya dua metode pertama saja yang lazim

digunakan dikebanyakan negara. Adalah sulit untuk mendapatkan kolaborasi

dari perusahaan - perusahaan dagang yang diperlukan untuk metode ketiga

F. Teori Komparatif

Sumanto (2014), Penelitian kausal-komparatif adalah penelitian

dimana peneliti berusaha untuk menentukan penyebab atau alasan adanya

perbedaan perilaku atau status kelompok/ individual. Pendekatan kausal-

komparatif melibatkan pendekatan pendahuluan pada suatu akibat dan

mencari alternatif penyebabnya. Kelompok-kelompok pada penelitian kausal-

komparatif memang telah berbeda; misalnya yang satu kelompok mempunyai

pengalaman sedangkan yang lain tidak mempunyai, atau satu kelompok

mungkin mempunyai suatu karakteristik tertentu kelompok yang lain tidak

mempunyai, adanya beda antara kelompok-kelompok itu tidak dibuat oleh

peneliti.

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembibitan Tanaman Durianrepository.ump.ac.id/5120/3/LIYA NURUL AENI .... BAB II.pdfANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN ... atau teknik “T” terbalik,

22

Analisis data pada penelitian kausal-komparatif mencakup bermacam-

macam statistika deskriptif dan inferensial. Statistika infrerensial yang paling

banyak digunakan adalah uji t, yang digunakan untuk melihat apakah ada

perbedaan yang signifikan antara mean-mean dari dua kelompok. Selain dari

pada itu, juga digunakan analisis varians dan kuadrat-chi (chi-square).

Interprestasi dari perolehan pada penelitian kausal-komparatif memerlukan

pertimbangan yang hati-hati. Hubungan yang dicurigai dalam kenyataan bisa

menjadi kebalikan dari yang dihipotesiskan (Sumanto, 2014).

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN… LIYA NURUL AENI, FAKULTAS PERTANIAN UMP 2017