25
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Beli Menurut Assael (2001) minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Thamrin (2003) berpendapat bahwa minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (dalam Tjiptono, 2007), minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli menurut Ferdinand (2002) merupakan pernyataan mental dari diri konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Sedangkan menurut Kotler (2008), minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya. Konsumen yang mempunyai minat untuk membeli suatu produk menunjukkan adanya perhatian dan rasa senang terhadap produk untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

  • Upload
    ngodang

  • View
    257

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat Beli

1. Pengertian Minat Beli

Menurut Assael (2001) minat beli merupakan kecenderungan

konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang

berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan

konsumen melakukan pembelian. Thamrin (2003) berpendapat bahwa minat

beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap

mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum

keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli merupakan bagian

dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan

Taylor (dalam Tjiptono, 2007), minat beli adalah tahap kecenderungan

responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar

dilaksanakan. Minat beli menurut Ferdinand (2002) merupakan pernyataan

mental dari diri konsumen yang merefleksikan rencana pembelian

sejumlah produk dengan merek tertentu. Sedangkan menurut Kotler (2008),

minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima

rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk

mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk

membeli agar dapat memilikinya.

Konsumen yang mempunyai minat untuk membeli suatu produk

menunjukkan adanya perhatian dan rasa senang terhadap produk untuk

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

14

kemudian minat membeli tersebut akan diikuti dengan realisasi yang berupa

perilaku membeli (Nuraini, 2000). Kotler dan Susanto (2001) mengemukakan

tahap-tahap yang dilakukan konsumen dalam melakukan proses pengambilan

keputusan yaitu dimulai dari (a) pengenalan kebutuhan, (b) pencarian

informasi, (c) evaluasi alternatif, (d) pembelian, dan (e) perilaku setelah

pembelian. Proses keputusan pembalian tersebut dapat dilihat dalam gambar

1 berikut:

Gambar 1. Proses terjadinya keputusan pembelian

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat beli

adalah kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil

tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

2. Aspek-aspek Minat Beli

Menurut Suwandari (dalam Rizky dan Yasin, 2014) yang menjadi indikator

minat beli seorang calon konsumen adalah sebagai berikut:

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian

Perilaku setelah

Pembelian

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

15

a. Perhatian (Attention) yaitu perhatian calon konsumen terhadap produk

yang ditawarkan oleh produsen. Pesan yang ada harus menarik perhatian

konsumen sasaran karena pesan yang mampu menarik perhatian yang

akan dilihat oleh konsumen.

b. Ketertarikan (Interest) yaitu ketertarikan calon konsumen terhadap

produk yang ditawarkan oleh produsen. Setelah perhatian konsumen

berhasil direbut, maka pesan harus dapat menimbulkan ketertarikan

sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci didalam konsumen,

maka dari itu harus dirangsang agar konsumen mau untuk mencoba.

c. Keinginan (Desire) yaitu keinginan calon konsumen untuk memiliki

produk yang ditawarkan oleh produsen. Pesan yang baik harus dapat

mengetahui keinginan konsumen dalam pemaparan produk yang

ditampilkan di pesan tersebut.

d. Tindakan (Action), yaitu calon konsumen melakukan pembelian terhadap

produk yang ditawarkan.

Menurut Ferdinand (2002), minat beli dapat diidentifikasi melalui

aspek-aspek sebagai berikut:

a. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli

produk. Hal ini bermaksud yakni konsumen telah memiliki minat untuk

melakukan pembelian suatu produk tertentu yang ia inginkan.

b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan

produk kepada orang lain. Hal ini bermaksud yakni seorang konsumen

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

16

yang telah memiliki minat untuk membeli akan menyarankan orang

terdekatnya untuk juga melakukan pembelian produk yang sama.

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang

yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini

hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif yaitu menggambarkan perilaku seseorang yang selalu

mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari

informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut

Berdasarkan berbagai macam uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

aspek-aspek minat beli adalah perhatian (Attention), keterikatan (Interest),

keinginan (Desire), tindakan (Action), minat transaksional, minat referensial,

minat preferensial, dan minat eksploratif. Dalam penelitian ini, peneliti memilih

aspek-aspek minat beli menurut Ferdinand (2002) yaitu minat transaksional, minat

referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif. Peneliti memilih aspek

menurut Ferdinand (2002) karena penjelasan mengenai aspek tersebut lebih rinci

dan mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

Lidyawatie (2008) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi minat beli konsumen yaitu sebagai berikut:

a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan

seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang

ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu

senggangnya, dan lain-lain.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

17

b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial

ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya

daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang

menggunakan waktu senggangnya.

d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan

minat pria, misalnya dalam pola belanja.

e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua

akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan

seseorang.

Menurut Kotler dan Susanto (2001), minat beli merupakan bagian dari

perilaku membeli sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli kurang

lebih sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku membeli. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli yaitu:

a. Faktor-faktor Kebudayaan

1) Budaya, adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang

paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian

besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah

dipelajari.

2) Sub Budaya, yaitu mempunyai kelompok- kelompok sub budaya yang

lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk

perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok

kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

18

3) Kelas Sosial, yaitu kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok

cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama.

b. Faktor-faktor Sosial

1) Kelompok Referensi, yaitu kelompok-kelompok yang memberikan

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku

seseorang. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan,

yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung

terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan

anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan

kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam

keadaan yang informal.

2) Keluarga, yaitu anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat

terhadap perilaku pembeli. Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen,

keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal

dengan istilah keluarga orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua

dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agama,

politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua,

keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki

seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.

3) Peranan dan Status, yaitu kedudukan seseorang dalam setiap kelompok

dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan

membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh

masyarakatnya meliputi kelompok acuan, keluarga serta peran dan status.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

19

Peran dan status seseorang di dalam masyarakat dapat mempengaruhi

perilaku pembelian. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah

organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi

tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku

pembeliannya.

c. Faktor-faktor Pribadi

1) Usia dan Tahap Daur Hidup, yaitu pembelian seseorang terhadap barang

dan jasa akan berubah-ubah selama hidupnya. Demikian halnya dengan

selera seseorang berhubungan dengan usianya.

2) Pekerjaan, yaitu dengan adanya kelompok-kelompok pekerjaan,

perusahaan dapat memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan

kelompok pekerjaan tertentu.

3) Keadaan Ekonomi, yatu keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari

tingkat pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk.

Biasanya pemilihan produk dilakukan berdasarkan keadaan ekonomi

seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan,

hutang dan sikap terhadap belanja atau menabung.

4) Gaya Hidup, yaitu dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang

yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk

melalui sebuah kelas sosial dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan

pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang

sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran,

banyak pemasar yang mengarahkan merek kepada gaya hidup seseorang.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

20

5) Kepribadian dan Konsep Diri, yaitu kepribadian merupakan ciri-ciri

psikologis yang membedakan setiap orang sedangkan konsep diri lebih

kearah citra diri. Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik

kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas

kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis

manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif

konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.

Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan

seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan

diri dan kemapuan beradaptsi.

d. Faktor-faktor Psikologis

1) Motivasi, yaitu suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk

mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan

itu.

2) Persepsi, yaitu proses individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan

masukan informasi dari panca indera untuk menciptakan suatu gambaran

yang berarti mengenai dunia.

Persepsi juga merupakan interpretasi dari sensasi dan proses pemilihan

informasi akan hal-hal tertentu yang berarti bagi konsumen. Faktor

psikologis persepsi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

membeli. Persepsi akan suatu produk menjadi salah satu karakteristik

dasar dalam pemasaran lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

21

produk yang kuat tersebut akan dipersepsi oleh konsumen dalam

melakukan pembelian (Sulistiyawati, 2010).

Menurut Assael (dalam Sodik, 2003) menyebutkan bahwa persepsi

terhadap produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya

(kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan

untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk

melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain

yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari

negara pejualan). Informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan

membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek.

Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek, yang

pada gilirannya akan sikap ini seringkali secara langsung akan

mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.

Walgito (2001) menyatakan bahwa persepsi adalah proses

pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap stimulus yang diterima

oleh individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan

aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu. Menurut Nugroho (2013)

persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi,

dimana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab

keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga

sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimulus.

Stimulus adalah setiap bentuk fisik, viual, atau komunikasi verbal yang

dapat mempengaruhi individu. Konsumen akan mempersepsi stimulus dari

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

22

atribut produk seperti bentuk, warna, aroma, kemasan, dan lain-lain.

Harjati dan Sabu (2014) berpendapat bahwa persepsi konsumen terhadap

kualitas suatu produk berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh

konsumen, karena persepsi kualitas merupakan persepsi dari konsumen

maka persepsi kualitas tidak dapat ditentukan secara objektif. Persepsi

konsumen akan melibatkan apa yang penting bagi konsumen sehingga

akan membawa minat membeli yang berbeda pula. Melalui kemampuan

mempersepsi objek stimulus, seseorang memperoleh input berupa

pengetahuan tentang kualitas suatu produk. Sehingga konsumen yang

dihadapkan pada suatu produk akan merasa yakin dan tertarik terhadap

kualitas dari suatu produk dan dapat pula digunakan dalam pengambilan

keputusan.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih persepsi terhadap kualitas

produk sebagai faktor yang mempengaruhi minat beli dan dipilih sebagai

variabel bebas. Persepsi terhadap kualitas produk dipilih karena salah satu

strategi yang dapat digunakan perusahaan agar meningkatkan minat

konsumen untuk membeli yang diikuti oleh perilaku pembelian. Dalam

konsep perilaku konsumen, persepsi terhadap kualitas produk dari seorang

konsumen adalah hal yang sangat penting karena produsen bersaing

dengan berbagai cara untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang

bagus menurut konsumen (Kotler, 2010).

Persepsi terhadap kualitas produk mengakibatkan seorang niat atau

tidak dalam mengkonsumsi suatu produk karena persepsi terhadap kualitas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

23

produk merupakan salah satu pertimbangan konsumen dalam

menggunakan produk yang nantinya dapat memberikan manfaat yang

diinginkan setiap konsumen. Persepsi yang positif tentang kualitas produk

akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli yang diikuti

oleh perilaku pembelian.

3) Belajar, yaitu menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang

individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia

diperoleh dengan mempelajarinya. belajar adalah perubahan yang terjadi

dalam proses pemikiran seseorang yang disebabkan oleh pengalaman

sebelumnya. Belajar memegang peranan penting dari tingkah laku,

terutama bagi seseorang yang baru pertama kali membeli barang.

4) Kepercayaan, yaitu suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang

tentang sesuatu. Kepercayaan itu mungkin didasarkan akan pengetahuan,

pendapat, dan keyakinan nyata. Keyakinan ini membentuk citra terhadap

merek dan produk dan ini akan menyebabkan seseorang akan bertindak

sesuai dengan kepercayaannya.

5) Sikap, yaitu sudut pandang seseorang terhadap sesuatu. Para produsen

pada umumnya berusaha memahami sikap pelanggan potensial dan

berfungsi atas dasar tersebut akan lebih efisien bagi produsen untuk

menggunakan sikap pelanggan sebagai landasan bergerak daripada

berusaha mengubahnya karena sikap cenderung menetap dan sulit untuk

diubah.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

24

Berdasarkan berbagai macam uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli adalah yaitu perbedaan pekerjaan,

perbedaan sosial ekonomi, perbedaan hobi atau kegemaran, perbedaan jenis

kelamin, perbedaan usia, faktor kebudayaan (budaya, sub budaya dan kelas

ekonomi), faktor sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status), faktor

pribadi (usia dan tahapan daur hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,

serta kepribadian dan konsep diri) 4) faktor psikologis (motivasi, persepsi, belajar,

kepercayaan dan sikap).

Terdapat kesamaan faktor-faktor minat beli yang dikemukakan oleh

Lidyawatie (2008) dan Kotler dan Susanto (2001), akan tetapi terdapat pula

perbedaan. Berdasarkan beberapa faktor yang berbeda tersebut peneliti memilih

faktor persepsi terhadap kualitas produk menurut Kotler dan Susanto (2001),

sebagai faktor yang mempengaruhi minat beli. Menurut Schiffman dan Kanuk

(2008) mengatakan bahwa persepsi sesesorang tentang kualitas produk akan

berpengaruh terhadap minat membeli yang terdapat pada individu. Persepsi

terhadap kualitas produk mengakibatkan seorang minat atau tidak dalam

mengkonsumsi suatu produk karena persepsi kualitas produk merupakan salah

satu pertimbangan konsumen dalam menggunakan produk yang nantinya dapat

memberikan manfaat yang diinginkan setiap konsumen. Persepsi yang positif

tentang kualitas produk akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk

membeli yang diikuti oleh perilaku pembelian.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

25

B. Persepsi terhadap Kualitas Produk

1. Pengertian Persepsi terhadap Kualitas Produk

Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap

stimulus yang diterima oleh individu sehingga merupakan sesuatu yang

berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu

(Walgito, 2001). Persepsi menurut Kotler (2005) adalah proses yang

digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi

masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

Kotler (2000) mengatakan kualitas produk merupakan karakteristik

produk atau jasa yang bergabung pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan pelanggan, yang dinyatakan atau diimplementasikan. Sedangkan

menurut Kotler dan Amstrong (2001), kualitas produk adalah mencerminkan

kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan,

kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan

reparasi produk dan ciri-ciri lainnya.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) persepsi kualitas adalah

penilaian konsumen terhadap kualitas barang atau jasa yang berdasarkan

informasi yang diterima berdasarkan asosiasi terhadap produk tersebut.

Persepsi kualitas produk dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk berkaitan dengan

apa yang diharapkan oleh pelanggan. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa

yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan

(yang diukur secara relatif) yang berbeda-beda terhadap produk (Garvin

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

26

dalam Durianto, Sugiarto & Sitinjak, 2001). Persepsi terhadap kualitas

produk merupakan persepsi dari konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan/kebaikan suatu produk dalam menjalankan fungsinya untuk

memenuhi harapan konsumen (Ferrinadewi, 2008). Berdasarkan definisi

diatas, maka persepsi terhadap kualitas produk merupakan persepsi dari

konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan/kebaikan suatu

produk dalam menjalankan fungsinya untuk memenuhi harapan konsumen.

2. Aspek-Aspek Persepsi terhadap Kualitas Produk

Menurut Garvin (dalam Durianto, Sugiarto & Sitinjak, 2001), persepsi

terhadap kualitas produk memiliki tujuh aspek yaitu:

a. Kinerja, yaitu karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Berkaitan

dengan aspek fungsional dari produk itu dan merupakan karakteristik

utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu

produk, yaitu meliputi Faster (lebih cepat) berkaitan dengan dimensi

waktu yang menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau bagaimana

untuk memperoleh produk ini, dan aspek Cheaper (lebih murah) berkaitan

dengan dimensi biaya yang menggambarkan harga atau ongkos dari suatu

produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan.

b. Pelayanan yaitu mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada

produk tersebut. Pelayanan merupakan karakteristik yang berkaitan

dengan kecepatan, keramahan/ kesopanan, kompentensi, kemudahan,

serta akurasi dalam perbaikan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

27

c. Ketahanan yaitu mencerminkan umur ekonomis dari produk atau beberapa

lama produk dapat digunakan.

d. Keandalan yaitu konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari

satu pembelian ke pembelian berikutnya.

e. Karakteristik produk yaitu bagian-bagian tambahan dari produk. Bagian-

bagian tambahan ini memberi penekanan bahwa perusahaan memahami

kebutuhan pelanggarannya yang dinamis sesuai perkembangan, yaitu

menyangkut corak, rasa, penampilan, bau dan daya tarik produk.

f. Kesesuaian dengan spesifikasi yaitu pandangan mengenai kualitas proses

manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditentukan dan teruji.

g. Hasil yaitu mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan

enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan

hasil akhir produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak

akan mempunyai atribut kualitas yang penting.

Martinich (dalam Yamit, 2001) mengemukakan bahwa ada enam

aspek yang digunakan oleh para konsumen dalam mempersepsi kualitas suatu

produk yaitu:

a. Performance yaitu karakteristik operasi dasar dari suatu produk.

b. Range and type of features yaitu kemampuan atau keistimewaan yang

dimiliki produk.

c. Reliability and durability yaitu kehandalan produk dalam penggunaan

secara normal dan berapa lama produk dapat digunakan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

28

d. Maintainability and serviceability yaitu kemudahan untuk pengoperasian

produk dan kemudahan pemakaian.

e. Sensory characteristics yaitu penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau,

selera dan beberapa faktor lainnya yang mungkin terjadi aspek penting

dalam kualitas.

f. Ethical profile and image yaitu kualitas adalah bagian terbesar dari kesan

pelanggan terhadap produk.

Berdasarkan berbagai macam uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa aspek-aspek persepsi terhadap kualitas produk adalah kinerja,

pelayanan, ketahanan, keandalan, karakteristik produk, kesesuaian dengan

spesifikasi dan hasil yang didapatkan oleh konsumen, performance, range and

type of features, reliability and durability, maintainability and serviceability,

sensory characteristics, ethical profile and image. Dari uraian diatas, peneliti

memilih aspek-aspek persepsi terhadap kualitas produk menurut Garvin

(dalam Durianto, Sugiarto & Sitinjak, 2001) yaitu kinerja, pelayanan,

ketahanan, keandalan, karakteristik produk, kesesuaian dengan spesifikasi dan

hasil yang didapatkan oleh konsumen. Peneliti memilih aspek menurut Garvin

(dalam Durianto, Sugiarto & Sitinjak, 2001) karena penjelasan mengenai

aspek tersebut lebih rinci dan mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti.

C. Hubungan antara Persepsi terhadap Kualitas Produk dengan Minat Beli

Salah satu faktor yang penting dalam pembentukan minat beli adalah

persepsi terhadap kualitas produk yang ditawarkan. Persepsi merupakan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

29

interpretasi dari sensasi dan proses pemilihan informasi akan hal-hal tertentu

yang berarti bagi konsumen. Faktor psikologis persepsi merupakan faktor yang

dapat mempengaruhi perilaku membeli. Persepsi akan suatu produk menjadi

salah satu karakteristik dasar dalam pemasaran lewat pemberian perhatian lebih

serta penciptaan produk yang kuat tersebut akan dipersepsi oleh konsumen dalam

melakukan pembelian (Sulistiyawati, 2010).

Kualitas yang baik sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam

keberhasilan suatu bisnis. Individu dalam membeli produk selalu menginginkan

untuk mendapatkan produk yang baik dan berkualitas. Seseorang yang telah

melihat dan mendengar kualitas suatu produk tentu telah mempunyai sikap dan

keyakinan terhadap produk. Hal ini tentunya akan mempengaruhi perilaku yang

dimilikinya berkaitan dengan stimuli yang diterimanya. Dengan kata lain

terdapat rangsangan pada diri individu yang mendorongnya berperilaku sesuai

dengan objek stimuli yang diterimanya.

Menurut Walgito (2001) persepsi adalah proses pengorganisasian,

penginterpretasikan terhadap stimulus yang diterima oleh individu sehingga

merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam

diri individu. Menurut Kotler (2000), kualitas produk adalah karakteristik produk

atau jasa yang bergabung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan

pelanggan, yang dinyatakan atau diimplementasikan. Sedangkan menurut Kotler

dan Amstrong (2001), kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk

untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

30

kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan

ciri-ciri lainnya.

Ferrinadewi (2008) mengatakan bahwa persepsi terhadap kualitas produk

merupakan persepsi dari konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan/kebaikan suatu produk dalam menjalankan fungsinya untuk

memenuhi harapan konsumen. Persepsi terhadap kualitas suatu produk

didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang

diharapkan oleh pelanggan (Durianto, Sugiarto & Sitinjak, 2001). Menurut

Cahyono (2002) persepsi seseorang terhadap kualitas produk akan berpengaruh

terhadap minat beli yang terdapat pada individu. Persepsi yang positif tentang

kualitas produk akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli

yang diikuti oleh perilaku pembelian.

Menurut Garvin (dalam Durianto, Sugiarto & Sitinjak, 2001),

mengemukakan bahwa ada tujuh aspek yang digunakan oleh para konsumen

dalam mempersepsi kualitas produk adalah aspek pertama yaitu kinerja

merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Biasanya ini menjadi

pertimbangan pertama dalam membeli suatu produk dan melibatkan berbagai

karakteristik operasional utama. Menurut Kotler & Keller (2009) dalam membeli

suatu produk, konsumen akan mengarahkan pada fungsi dan manfaat produk

tersebut. Konsumen akan memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan manfaat

yang akan diperoleh. Jika suatu produk dengan merek tertentu dirasa konsumen

sesuai dengan kebutuhannya dan mempunyai manfaat seperti yang konsumen

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

31

harapkan, konsumen cenderung akan membeli produk merek tersebut saat

membutuhkannya. Apabila konsumen merasakan kinerja atau fungsi bedak muka

Sariayu yang baik maka konsumen akan merasa senang dengan produk tersebut

sehingga dapat menimbulkan kecenderungan untuk mereferensikan produk

kosmetik yang digunakannya kepada orang lain dan akan menimbulkan minat

beli pada konsumen.

Dalam aspek pelayanan yaitu mencerminkan kemampuan memberikan

pelayanan pada produk tersebut. Menurut Kotler (2007), pelayanan adalah setiap

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.

Pelayanan yang baik dari produk kosmetik yang ditawarkan akan dipandang

positif oleh konsumen dan dapat menimbulkan rasa senang pada konsumen

sehingga konsumen akan cenderung untuk mereferensikan produk kepada orang

lain sehingga akan menimbulkan minat beli pada konsumen.

Dalam aspek ketahanan merupakan mencerminkan umur ekonomis dari

produk atau beberapa lama produk dapat digunakan. Daya tahan menunjukan

usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu produk sebelum produk itu digantikan

atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet dan produk yang

awet akan dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang cepat habis

atau cepat diganti (Garvin dalam Durianto, Sugiarto & Sitinjak, 2001). Produk

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

32

kosmetik yang diminati konsumen yaitu produk kosmetik yang memiliki umur

ekonomis yang sesuai dengan spesifikasi produk dan produk yang tahan lama.

Produk kosmetik yang tahan lama dan berkualitas akan menarik minat konsumen

untuk membeli.

Dalam aspek keandalan merupakan konsistensi dari kinerja yang

dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Adanya

konsistensi dari produk yang tetap berkualitas yaitu dengan menunjukkan

konsistensi dari kinerja bedak muka Sariayu dari saat pertama kali membeli ke

pembelian berikutnya, serta tidak menimbulkan iritasi kulit/efek samping akan

menimbulkan perasaan yang menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut

mempunyai manfaat bagi dirinya sehingga akan memunculkan minat beli pada

produk kosmetik tersebut. Susanto (2000) mengatakan bahwa individu yang

mempunyai minat membeli, menunjukkan adanya perhatian dan rasa senang

terhadap barang tersebut. Adanya minat individu ini menimbulkan keinginan,

sehingga timbul perasaan yang menyakinkan dirinya bahwa produk tersebut

dapat direferensikan kepada orang lain sehingga akan menimbulkan minat beli

pada konsumen.

Selanjutnya aspek karakteristik produk merupakan bagian-bagian tambahan

dari produk. Bagian-bagian tambahan ini memberi penekanan bahwa perusahaan

memahami kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai perkembangan, yaitu

menyangkut corak, penampilan, bau dan daya tarik produk. Karakteristik produk

adalah ciri - ciri khusus atau spesifik dari produk yang berbeda dari pesaing dan

dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

33

(Kotler & Keller, 2009). Adanya karakteristik produk pada bedak muka Sariayu

akan menjadi ciri khas bedak muka Sariayu yang membedakan dengan kosmetik

lainnya sehingga akan menciptakan minat beli pada konsumen. Apabila

karakteristik produk atau ciri khas terdapat dalam suatu produk itu sesuai dengan

apa yang diinginkan konsumen, maka ini akan menimbulkan kesan yang positif

dan berdampak pada minat membeli (Kanuk dan Schiffman dalam Cahyono,

2002). Ciri khas dari suatu produk tersebut pada akhirnya akan dapat

membedakannya dengan produk-produk sejenis merek lain dari pesaing (Kotler

dan Amstrong, 2001). Hal ini akan mempengaruhi perilaku seseorang yang selalu

mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi

untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Dalam aspek kesesuaian dengan spesifikasi merupakan pandangan

mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji. Apabila produk kosmetik yang

ditawarkan perusahaan memenuhi standar produk yang baik (tidak ada cacat

produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji maka

konsumen akan menimbulkan perasaan senang pada konsumen untuk

mengetahui lebih lanjut tentang kualitas barang tersebut secara langsung.

Sehingga dari perasaan senang tersebut akan menimbulkan kecenderungan

seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain yang nantinya

menimbulkan keinginan dari diri konsumen untuk ingin memiliki, terutama bila

minat membeli menempatkan persepsi terhadap kualitas suatu produk sebagai

faktor yang penting dalam proses pembelian.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

34

Aspek yang terakhir adalah hasil, hasil mengarah kepada kualitas yang

dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak

dapat menghasilkan hasil akhir produk yang baik maka kemungkinan produk

tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas yang penting. Fadli dan Inneke

(2008) menyatakan kesan atau mutu yang dirasakan konsumen secara

menyeluruh mencerminkan perasaannya terhadap suatu merek yang kemudian

akan sangat berperan untuk memilih merek yang akan dibeli. Persepsi konsumen

terhadap kualitas produk akan membentuk preferensi dan sikap yang pada

gilirannya akan mempengaruhi minat untuk membeli atau tidak. Hal ini sejalan

dengan pendapat Aaker (1997) bahwa kesan kualitas memberikan nilai dalam

beberapa bentuk diantaranya adalah alasan untuk membeli.

Seluruh aspek diatas saling memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga

persepsi terhadap kualitas produk pada konsumen akan muncul. Harjati dan Sabu

(2014) berpendapat bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas suatu produk

berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, karena persepsi kualitas

merupakan persepsi dari konsumen persepsi kualitas tidak dapat ditentukan

secara objektif. Persepsi konsumen akan melibatkan apa yang penting bagi

konsumen sehingga akan membawa minat membeli yang berbeda pula. Melalui

kemampuan mempersepsi objek stimulus, seseorang memperoleh input berupa

pengetahuan tentang kualitas suatu produk. Sehingga konsumen yang dihadapkan

pada suatu produk akan merasa yakin dan tertarik terhadap kualitas dari suatu

produk dan dapat pula digunakan dalam pengambilan keputusan.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

35

Dampak dari persepsi terhadap kualitas produk ini akan memunculkan

persepsi positif pada konsumen sehingga akan mendorong konsumen untuk

membeli suatu produk. Semakin positif persepsi konsumen terhadap aspek-aspek

tersebut yang diberikan oleh perusahaan maka minat beli konsumen pada

kosmetik Sariayu akan semakin tinggi dan jika persepsi konsumen terhadap

aspek-aspek tersebut yang diberikan oleh perusahaan negatif maka minat beli

konsumen bedak muka Sariayu akan semakin rendah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh oleh Kristyatmoko dan

Andjarwati (2013) tentang pengaruh persepsi kualitas dan harga terhadap minat

beli tablet samsung galaxy tab didapatkan hasil bahwa persepsi terhadap kualitas

produk berpengaruh positif terhadap minat beli Tablet Samsung Galaxy Tab.

Penelitian lain yang dilakukan Ningih (2017) tentang pengaruh persepsi harga

dan persepsi kualitas produk terhadap minat beli baju eceran di Solo Square

didapatkan hasil bahwa persepsi kualitas produk berpengaruh positif terhadap

minat beli beli baju eceran di Solo Square. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi terhadap kualitas produk

dengan minat beli. Persepsi terhadap kualitas produk yang dirasakan oleh

konsumen akan berpengaruh terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk

membeli sebuah produk.

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan membentuk preferensi

dan sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi minat untuk membeli atau

tidak. Hal ini sejalan dengan pendapat Aaker (1997) bahwa kesan kualitas

memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan untuk

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

36

membeli. Kanuk dan Schiffman (2008) mengatakan bahwa persepsi seseorang

tentang kualitas produk akan berpengaruh terhadap minat membeli yang terdapat

pada individu. Persepsi yang positif tentang kualitas produk akan merangsang

timbulnya minat konsumen untuk membeli yang diikuti oleh perilaku pembelian.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan

menawarkan suatu merek produk dengan berbagai keunggulan dan kualitas yang

diberikan kepada konsumen. Konsumen atau pelanggan melalui informasi yang

ia terima dari sumber informasi dan lingkungan sekitar dan merasakan langsung

kualitas suatu prosuk atau atribut yang terkait dengan suatu produk sehinga

konsumen atau pelanggan akan memnginterpretasikan produk yang ia terima

sehingga konsumen dapat mempersepsikan kualitas produk tersebut seperti

tanggapan terhadap keandalan, pelayanan, dan tanggapan terhadap karakteristik

produk. Dengan adanya persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas suatu

merek produk dan persepsi kualitas konsumen yang positif sehingga konsumen

dapat menentukan nilai dari produk tersebut dan dapat berpengaruh terhadap

minat beli. Jadi semakin positif tingkat persepsi kualitas produk yang

dipersepsikan, maka semakin tinggi pula minat beli. Konsumen yang berminat

membeli akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk kosmetik tersebut

kepada orang lain. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut,

karena konsumen yang menunjukkan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

dalam menarik minat konsumennya. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin

positif tingkat persepsi kualitas produk maka semakin tinggi minat beli produk

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Beli 1. Pengertian Minat Belieprints.mercubuana-yogya.ac.id/245/2/BAB II.pdf · Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Lidyawatie (2008) menjelaskan

37

kosmetik Sariayu, sebaliknya semakin negatif tingkat persepsi kualitas produk

maka semakin rendah minat beli produk kosmetik Sariayu.

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi

terhadap kualitas produk dengan minat beli bedak muka Sariayu pada mahasiswi

di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Artinya semakin positif persepsi

terhadap kualitas produk bedak muka Sariayu maka semakin tinggi minat beli

bedak muka Sariayu pada mahasiwi di Universitas Mercu Buana Yogyakarta,

sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap kualitas produk bedak muka Sariayu

maka akan semakin rendah minat beli bedak muka Sariayu pada mahasiswi di

Universitas Mercu Buana Yogyakarta.