16
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen lebih mengetahui informasi lengkap mengenai perusahaan dan mengetahui seberapa besar prospek perusahaan dari pada investor. Oleh sebab itu manajemen harus memberikan sinyal kepada investor mengenai perusahaannya, dan sinyal tersebut berupa laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan oleh para invetsor untuk pengambilan keputusan. Adanya sinyal tersebut maka para pemakai laporan keuangan khususnya investor akan merespon. Respon yang diberikan bisa berupa respon positif atau respon negatif. Investor akan merespon positif apabila laporan keuangan tersebut berisi good news, dan sebaliknya. Semakin panjang audit delay juga bisa menimbulkan respon yang negatif, karena para investor akan menganggap laporan keuangan perusahaan tersebut memiliki bad news (Febrianty, 2011). 2. Audit Delay Menurut Lianto dan Kusuma (2010) audit delay merupakan rentang waktu dipublikasikannya laporan keuangan yang telah di audit. Rentang waktu tersebut yaitu sejak tahun tutup buku laporan keuangan, tanggal 31 Desember sampai tanggal ditandatanganinya laporan auditor. Audit laporan keuangan berfungsi sebagai pemeriksa suatu laporan untuk Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

9

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Teori Signal

Manajemen lebih mengetahui informasi lengkap mengenai

perusahaan dan mengetahui seberapa besar prospek perusahaan dari pada

investor. Oleh sebab itu manajemen harus memberikan sinyal kepada

investor mengenai perusahaannya, dan sinyal tersebut berupa laporan

keuangan. Laporan keuangan digunakan oleh para invetsor untuk

pengambilan keputusan. Adanya sinyal tersebut maka para pemakai laporan

keuangan khususnya investor akan merespon. Respon yang diberikan bisa

berupa respon positif atau respon negatif. Investor akan merespon positif

apabila laporan keuangan tersebut berisi good news, dan sebaliknya.

Semakin panjang audit delay juga bisa menimbulkan respon yang negatif,

karena para investor akan menganggap laporan keuangan perusahaan

tersebut memiliki bad news (Febrianty, 2011).

2. Audit Delay

Menurut Lianto dan Kusuma (2010) audit delay merupakan

rentang waktu dipublikasikannya laporan keuangan yang telah di audit.

Rentang waktu tersebut yaitu sejak tahun tutup buku laporan keuangan,

tanggal 31 Desember sampai tanggal ditandatanganinya laporan auditor.

Audit laporan keuangan berfungsi sebagai pemeriksa suatu laporan untuk

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

10

mengetahui apakah laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan Prinsip

Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau belum (Harahap, 2008).

Febrianty (2011) menyatakan bahwa audit delay adalah lamanya waktu

penyelesaian audit oleh auditor, dihitung dari tanggal laporan keuangan dan

tanggal opini audit dalam laporan keuangan tersebut.

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) telah menetapkan

kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala emiten dan perusahaan

publik yang ada di Indonesia. Perusahaan harus menyerahkan laporan

keuangan tahunan setelah mendapatkan opini dari auditor kepada

BAPEPAM. Perusahaan tersebut harus mengumumkan kepada publik

paling akhir tiga bulan setelah tanggal laporan keuangan (31 Desember),

yaitu tanggal 31 Maret tahun berikutnya.

Laporan keuangan berisi tentang kondisi suatu perusahaan pada

tahun yang bersangkutan. Laporan keuangan dalam suatu perusahaan dapat

digunakan sebagai pembuat keputusan bagi pihak-pihak yang

membutuhkanya. Dan apabila laporan keuangan dilaporkan tidak tepat pada

waktunya maka nilai yang ada pada laporan keuangan tersebut akan

berkurang, bahkan dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan itu

sendiri. Selain itu reputasi auditor yang memeriksa laporan keuangan

tersebut juga akan jatuh, karena para pemakai laporan keuangan akan

meragukan kualitas laporan keuangan tersebut (Aryati dan Theresia, 2005).

Menurut Davies dan Whittered dalam Lianto dan Kusuma (2010)

kriteria keterlambatan pelaporan ada tiga golongan, yaitu sebagai berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

11

a) Preliminary lag, yaitu rentang waktu antara tanggal tutup buku laporan

keuangan hingga penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.

b) Audit report lag, yaitu rentang waktu antara tanggal tutup buku laporan

keuangan hingga ditandatanganinya laporan keuangan oleh auditor.

Audit report lag sering disebut juga dengan audit delay.

c) Total lag, yaitu retang waktu antara tanggal tutup buku laporan

keuangan hingga tanggal penerimaan laporan keuangan dipublikasikan

oleh bursa.

Audit delay diproksikan menggunakan satuan hari, sejak tanggal

laporan keuangan yaitu 31 Desember, sampai dengan laporan keuangan

tersebut diaudit yaitu tanggal ditandatanganinnya laporan keuangan oleh

auditor.

3. Ukuran Perusahaan

BAPEPAM mendefinisikan perusahaan menengah kecil yaitu

badan hukum yang didirikan di Indonesia yang memiliki jumlah kekayaan

(total assets) tidak lebih dari 100 milyar, bukan merupakan afiliasi atau

dikenakan oleh suatu perusahaan yang bukan perusahaan menengah kecil,

serta bukan merupakan reksadana. Sedangkan perusahaan menengah besar

merupakan kegiatan ekonomi yang melampui kriteria kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan bukan usaha kecil, dan memiliki jumlah kekayaan

lebih dari 100 milyar.

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

12

Febrianty (2001) mengemukakan bahwa ukuran perusahaan adalah

skala yang mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan yang

dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Faktor-faktor

yang mempengaruhi ukuran perusahaan yaitu kompleksitas operasional,

variabilitas, dan intesitas transaksi yang dilakukan oleh perusahaan (Lianto

dan Kusuma, 2010).

Ukuran suatu perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang

dimiliki perusahaan. Semakin besar aktiva yang dimiliki suatu perusahaan

maka audit delay yang dibutuhkan semakin cepat. Hal tersebut terjadi

karena perusahaan besar biasanya mendapatkan tekanan untuk

mempublikasikan laporan keuangan dari para pihak yang membutuhkan

(Kartika, 2009). Selain itu ukuran perusahaan juga dapat diukur

menggunakan total revenue (Prabandari dan Rustiana, 2007).

Menurut Prabandari dan Rustiana (2007) perusahaan yang besar

membutuhkan audit delay yang lebih cepat karena perusahaan tersebut

cenderung memiliki lebih banyak informasi. Selain itu perusahaan besar

juga mempunyai sistem pengendalian internal yang baik, mempunyai

sumber daya keuangan untuk membayar audit lebih besar dari pada

perusahaan kecil, mempunyai kemampuan untuk mendorong auditor

menyelesaikan audit tepat pada waktunya, serta perusahan besar lebih

banyak mendapatkan tekanan dari pihak-pihak eksternal untuk

mempublikasikan laporan keuangan tepat pada waktunya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

13

4. Leverage

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar

hutang (Wirakusuma dan Cindrawati, 2011). Leverage menurut Febrianty

(2011) adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

Kondisi perusahaan dapat dilihat dari leverage. Kondisi perusahaan buruk

apabila kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan lebih besar dari

pada kekayaan yang dimiliki, sedangkan perusahaan memiliki kondisi yang

bagus apabila sebaliknya (Supriyati dan Rolinda, 2007).

Leverage dapat diproksikan menggunakan debt to assets ratio, debt

to equity ratio, long term debt to equity ratio (Harmono 2009). Proksi

tersebut dapat digambarakan sebagai berikut:

a)

b)

c)

Perusahaan yang memiliki kekayaan lebih tinggi dari pada

kewajibannya maka cenderung akan lebih cepat dalam mempublikasikan

laporan keuangannya, karena hal tersebut merupakan berita baik bagi

perusahaan sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk menunda

pempublikasian laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan yang

memiliki kekayaan lebih rendah dari pada kewajibannya maka cenderung

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

14

akan lebih lama dalam mempublikasikan laporan keuangannya, karena hal

tersebut merupakan berita buruk bagi perusahaan sehingga perusahaan akan

menunda pempublikasian laporan keuangannya (Supriyati dan Rolinda,

2007).

5. Opini Audit

Opini audit (Mulyadi, 2009) yaitu pendapat auditor mengenai

kewajaran laporan keuangan. Iskandar dan Trisnawati (2010) menyatakan

bahwa opini audit yaitu pendapat yang dikeluarkan auditor atas kewajaran

laporan keuangan suatu perusahaan yang telah di audit. Laporan keuangan

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan harus di audit karena untuk

memeriksa apakah laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan Prinsip

Akuntansi Berterima Umum (PABU). Hasil dari pemeriksaan tersebut

adalah sebuah opini. Menurut Mulyadi (2009) opini auditor ada lima, yaitu

meliputi:

a) Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualfied Opinion)

Laporan keuangan suatu perusahaan akan memperoleh pendapat wajar

tanpa pengecualian jika tidak ada pembatasan dalam lingkup audit,

laporan keuangan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum

(PABU), bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran, serta lengkap

informasinya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

15

b) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas (Unqualfied

Opinion report with explanatory language)

Laporan keuangan suatu perusahaan akan memperoleh pendapat wajar

tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas jika laporan keuanganya

disajikan secara wajar dan sesuai dengan PABU. Laporan keuangan

hanya memerlukan penjelasan sedikit dari auditor.

c) Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualfied Opinion)

Laporan keuangan suatu perusahaan akan memperoleh pendapat wajar

dengan pengecualian jika lingkup audit dibatasi oleh klien, laporan

keuangan tidak sesuai dengan PABU. Ada pengecualian dalam laporan

keuangan tersebut, namun tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan

secara keseluruhan.

d) Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

Laporan keuangan suatu perusahaan akan memperoleh pendapat tidak

wajar jika laporan keuangan yang disusun tidak sesuai dengan PABU,

dan tidak ada pembatasan dalam lingkup audit.

e) Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)

Laporan keuangan suatu perusahaan akan memperoleh pernyataan tidak

memberikan pendapat jika perusahaan tidak mempunyai cukup bukti atas

laporan keuangan yang disajikan. Auditor biasanya diberikan pembatasan

lingkup yang luar biasa dalam proses pemeriksaan.

Menurut Trisnawati dan Charistine (2008) perusahaan yang

menerima pendapat unqualified opinion akan lebih cepat dalam publikasi

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

16

laporan keuangan, karena perusahaan ingin secepatnya menyampaikan

laporan keuangannya dan menunjukan bahwa laporan keuangan yang dibuat

telah sesuai dengan standar yang ada. Sedangkan perusahaan yang

menerima pendapat unqualified opinion report with explanatory language,

qualified opinion, adverse opinion, atau bahkan perusahaan yang menerima

pendapat disclaimer of opinion diperkirakan audit delay yang dibutuhkan

akan semakin lama, karena perusahaan menganggap hal tersebut sebagai

bad news dan perusahaan juga membutuhkan waktu lebih untuk melakukan

negoisasi dengan auditor.

6. Profitabilitas

Profitabilitas yaitu analisis pemerolehan laba (rugi) yang ditinjau

dari tingkat efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan (Harmono, 2009).

Sedangkan menurut Syamsuddin (2011) profitabilitas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengevaluasi tingkat earning. Pengukuran profitabilitas

berdasarkan pada volume penjualan, jumlah aktiva dan modal perusahaan

tersebut.

Menurut Harmono (2009) variabel ini dapat diukur menggunakan

Net Profit Margin, Gross Profit Margin (GPM), Return On Assets (ROA),

Return On Equity (ROE), Return On Invesment (ROI), Earning Per Share

(EPS). Dengan rumus sebagai berikut:

a)

b)

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

17

c)

d)

e)

f)

Menurut Lianto dan Kusuma (2010) profitabilitas merupakan good

news bagi suatu perusahaan, karena profitabilitas dapat menujukan seberapa

besar keuntungan yang diperoleh. Tetapi profitabilitas dapat menjadi bad

news bagi suatu perusahaan apabila perusahaan hanya mendapatkan

profitabilitas rendah. Kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh

aset juga dapat mempengaruhi profitabilitas yang diperoleh.

Perusahaan membutuhkan audit delay semakin cepat apabila

mendapatkan profitabilitas yang tinggi, karena suatu perusahaan

menganggap bahwa hal tersebut merupakan good news bagi perusahaan.

Hal tersebut juga dapat digunakan oleh suatu perusahaan sebagai salah satu

bukti keberhasilan dalam menerapkan kebijakan dan keputusan untuk

perusahaan (Kartika, 2009).

7. Reputasi Auditor

Reputasi auditor menurut Febrianty (2011) yaitu besarnya

perusahaan audit yang melakukan pengauditan laporan keuangan,

perusahaan audit sering disebut dengan Kantor Akuntan Publik. Iskandar

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

18

dan Trisnawati (2010) menyatakan bahwa reputasi auditor yaitu jenis

Kantor Akutan Publik yang mengaudit laporan keuangan suatu perusahaan.

Menurut Rachmawati (2008) Kantor Akuntan Publik (KAP) yaitu organisasi

akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, yang bekerja dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek

akutan publik. Ukuran KAP yang besar akan lebih efisien dan efektif dalam

melakukan pemeriksaan, karena KAP yang besar mempunyai sumber daya

yang lebih banyak dan lebih berpengalaman dari pada KAP kecil.

KAP besar di Indonesia yang beroperasi dikenal dengan “The Big

Four“. Apabila suatu perusahaan di audit oleh KAP The Big Four maka

audit delay yang dibutuhkan akan semakin cepat karena untuk menjaga

reputasi nama KAP itu sendiri (Utami, 2006). Apabila reputasi KAP tidak

dijaga maka mereka akan kehilangan klien.

Pada tahun 2009-2010, KAP The Big Four yang berafiliasi dengan

KAP Indonesia yaitu:

a) KAP Pricewaterhouse Coopers (PWC), berafiliasi dengan Haryanto

Sahari dan Rekan namun hanya sampai bulan Februari 2010. Mulai

bulan Maret 2010 KAP PWC berafiliasi dengan Tanudireja Wibisana

dan Rekan.

b) KAP Ernst Young, berafiliasi dengan Purwanto, Sarwoko dan Sandjaja.

c) KAP Deloitte Touche Tohmatsu (DTT), berafiliasi dengan Osman Bing

Satrio dan Rekan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

19

d) KAP Klynveldt Pield Marwick (KPMG), berafiliasi dengan Sidharta

dan Widjaja.

Sedangkan pada tahun 2011, KAP The Big Four yang berafiliasi

dengan KAP Indonesia yaitu (wikipedia):

a) KAP Pricewaterhouse Coopers (PWC), berafiliasi dengan Tanudireja

Wibisana dan Rekan.

b) KAP Ernst Young, berafiliasi dengan Purwanto, Suherman dan Surya.

c) KAP Deloitte Touche Tohmatsu (DTT), berafiliasi dengan Osman Bing

Satrio dan Rekan.

d) KAP Klynveldt Pield Marwick (KPMG), berafiliasi dengan Sidharta

dan Widjaja.

B. Kerangka Pemikiran

Audit delay merupakan rentang waktu dipublikasikannya laporan

keuangan yang telah di audit. Rentang waktu tersebut yaitu sejak tahun

tutup buku laporan keuangan, tanggal 31 Desember sampai tanggal

ditandatanganinya laporan auditor (Lianto dan Kusuma, 2010). Laporan

keuangan paling akhir dipublikasikan yaitu 90 hari setelah tanggal laporan

keuangan. Laporan keuangan yang diterbitkan tidak tepat pada waktunya

maka akan mengurangi nilai dan kualitas laporan keuangan. Sehingga

perusahaan yang terlambat dalam mempublikasikan laporan keuangan akan

mendapat reaksi negatif dari para pihak yang membutuhkannya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

20

Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi lamanya audit delay.

Semakin besar ukuran suatu perusahaan, audit delay yang dibutuhkan akan

semakin cepat karena perusahaan yang besar dimonitor secara ketat oleh

pihak-pihak yang membutuhkan dan mampu membayar auditor lebih besar

dari pada perusahaan kecil. Selain itu perusahaan besar juga menjaga

reputasinya terhadap para investor, karena apabila perusahaan

mempublikasikan laporan keuangan tidak tepat pada waktunya maka para

investor akan memberikan respon negatif tentang kondisi keuangan

perusahaan tersebut (Prabandari dan Rustiana, 2007).

Aryati dan Theresia (2005) dalam penelitianya menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian

lain yang mendukung penelitian tersebut yaitu penelitian Kartika (2009),

Febrianti (2011), Wirakusuma dan Indrawati (2011), Almilia dan Lucas

(2006), Shulthoni (2012), Febrianti (2011), Luciana (2006) serta Rahmawati

(2008) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap audit delay. Selain ukuran perusahaan, leverage juga

dapat mempengaruhi penerbitan laporan keuangan.

Perusahaan yang prosentase leverage rendah akan cenderung lebih

cepat audit delay yang dibutuhkan dari pada perusahaan yang mempunyai

prosentase leverage tinggi. Perusahaan yang tingkat leverage tinggi akan

menganggap bahwa berita tersebut sebagai bad news, sehingga perusahaan

akan menunda pempublikasian laporan keuangannya. Sedangkan

perusahaan yang mengalami leverage rendah akan cenderung lebih cepat

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

21

dalam mempublikasikan laporan keuangannya, karena apabila leverage

rendah maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya akan lebih terjamin (Supriyati dan Rolinda, 2007).

Lianto dan Kusuma (2010) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara leverage dan audit delay.

Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian Febrianty (2011), Ahmad

dan Kamarudin (2003) serta Lambert et al. (2007) yang menyatakan bahwa

leverage berpengaruh terhadap audit delay. Utami (2006) dalam

penelitiannya juga menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

audit delay dengan opini audit.

Suatu perusahaan yang memperoleh pendapat unqualified opinion

maka audit delay yang dibutuhkan akan semakin cepat, hal tersebut karena

perusahaan akan menganggap hal tersebut sebagai good news. Sedangkan

perusahaan yang memperoleh pendapat unqualified opinion report with

explanatory language, qualified opinion, adverse opinion, atau bahkan

perusahaan yang menerima pendapat disclaimer of opinion akan lebih lama

audit delay yang dibutuhkan, karena auditor harus melakukan negoisasi

terlebih dahulu terhadap pihak perusahaan (Trisnawati dan Charistine,

2008).

Kartika (2009) menyatakan bahwa opini audit berpengaruh

terhadap audit delay. Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian

Supriyati dan Rolinda (2007). Hasil penelitian yang konsisten yaitu

penelitian Soetedjo (2006), Wenny (2007), Subekti (2005), serta Utami

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

22

(2006) yang menyatakan bahwa opini audit berpengaruh signifikan terhadap

audit delay. Rasio keuangan yang selanjutnya diteliti oleh Trisnawati dan

Charistine (2008) yaitu profitabilitas, dalam penelitiannya menyatakan ada

pengaruh antara profitabilitas dan audit delay.

Profit merupakan salah satu tujuan dari didirikanya suatu

perusahaan, sedangkan profitabilitas yaitu laba yang diperoleh oleh suatu

perusahaan. Perusahaan yang memiliki prosentase profitabilitas yang tinggi

akan membutuhkan audit delay lebih cepat, karena prosentase profitabilitas

yang tinggi menunjukan bhawa perusahaan berhasil dalam menerapkan

kebijakan dan keputusan untuk perusahaan sehingga laba yang diperoleh

perusahaan tinggi. Sedangkan perusahaan yang mendapatkan profitabilitas

rendah akan membutukan audit delay lebih lama.

Trisnawati dan Charistine (2008) menyatakan bahwa ada pengaruh

yang signifikan antara profitabilitas dan audit delay. Penelitian yang

menunjukan hasil yang sejenis yaitu penelitian Lianto dan Kusuma (2010).

Soetedjo (2006), serta Subekti (2005) menyatakan bahwa audit delay

berpengaruh terhadap profitabilitas. Trisnawati dan Charistine (2008) juga

meneliti tentang reputasi auditor, dan menyatakan reputasi auditor

berpengaruh terhadap audit delay.

KAP yang paling terkenal di Indonesia yaitu KAP yang masuk ke

dalam “the big four”. Perusahaan yang menggunakan auditor the big four

akan lebih cepat audit delay, karena auditor tersebut sudah sangat ahli

dalam mengaudit laporan keuangan. Selain itu auditor juga menjaga reputasi

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

23

nama KAP. Sedangkan perusahaan yang menggunakan KAP selain the big

four akan membutuhkan waktu audit delay lebih lama (Trisnawati dan

Charistine, 2008).

Trisnawati dan Charistine (2008) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian lain

yang sejenis yaitu penelitian Subagyo (2009), Supriyati dan Rolinda (2007),

Iskandar dan Trisnawati (2010), serta Subekti (2005) yang menyatakan

bahwa audit delay berpengaruh terhadap reputasi auditor.

Berdasarkan pada uraian di atas mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap audit delay, model penelitianya dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Ukuran Perusahaan

Leverage

Opini Auditor

Profitabilitas

Reputasi Auditor

Audit Delay

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signalrepository.ump.ac.id/6068/3/YUANDA EKA PUTRI BAB II.pdf9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Teori Signal Manajemen

24

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis diatas, penulis mengambil hipotesis

sementara yaitu:

H1 : Ukuran perusahaan, leverage, opini audit, profitabilitas, dan

reputasi auditor berpengaruh terhadap audit delay

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay

H3 : Leverage berpengaruh terhadap audit delay

H4 : Opini audit berpengaruh terhadap audit delay

H5 : Profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay

H6 : Reputasi auditor berpengaruh terhadap audit delay

Pengaruh Ukuran Perusahaan..., Yuanda Eka Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2013