7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat 1. Definisi Asam Urat Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh, yang sebagian kecil berasal dari makanan. Sebagian besar asam urat diekskresikan oleh ginjal. Dalam darah, sebagian besar asam urat dalam bentuk monosodium urat. ( Underwood, 1999 ) 2. Metabolisme Asam Urat Asam urat merupakan molekul kompleks dengan dua sistem cincin terkondensasi, yang disebut nukleus purin. Bagian adenin dan guanin pada nukleotida adenin dan guanin juga termasuk golongan purin. ( Lehninger, 1982 ) Nukleotida purin diuraikan melalui suatu lintas metabolisme, dimana gugus fosfat dibebaskan oleh kerja 5’-Nukleotidase, Adenilat menghasilkan Adenosin yang kemudian mengalami deaminasi menjadi Inosin. Inosin kemudian dihidrolisis menjadi basa purin Hipoksantin dan D-Ribosa. Hipoksantin dioksidasi berturut-turut menjadi Xantin dan kemudian Asam Urat. Oleh Xantin Oksidase, suatu flavoenzim kompleks yang juga mengandung atom Molibdenum dan 4 pusat besi sulfur, pada gugus prostetiknya. Molekul O 2 adalah penerima elektron pada reaksi kompleks ini. ( Lehninger, 1982 ) Katabolisme Guanosin 5,-Monofosfat ( GMP ) juga menghasilkan urat sebagai produk akhir. GMP pertama-tama dihdrolisis menjadi nukleosida 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asam Urat

1. Definisi Asam Urat

Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat

) tubuh, yang sebagian kecil berasal dari makanan. Sebagian besar asam urat

diekskresikan oleh ginjal. Dalam darah, sebagian besar asam urat dalam bentuk

monosodium urat. ( Underwood, 1999 )

2. Metabolisme Asam Urat

Asam urat merupakan molekul kompleks dengan dua sistem cincin

terkondensasi, yang disebut nukleus purin. Bagian adenin dan guanin pada

nukleotida adenin dan guanin juga termasuk golongan purin. ( Lehninger, 1982 )

Nukleotida purin diuraikan melalui suatu lintas metabolisme, dimana

gugus fosfat dibebaskan oleh kerja 5’-Nukleotidase, Adenilat menghasilkan

Adenosin yang kemudian mengalami deaminasi menjadi Inosin. Inosin kemudian

dihidrolisis menjadi basa purin Hipoksantin dan D-Ribosa. Hipoksantin dioksidasi

berturut-turut menjadi Xantin dan kemudian Asam Urat. Oleh Xantin Oksidase,

suatu flavoenzim kompleks yang juga mengandung atom Molibdenum dan 4 pusat

besi sulfur, pada gugus prostetiknya. Molekul O2 adalah penerima elektron pada

reaksi kompleks ini. ( Lehninger, 1982 )

Katabolisme Guanosin 5,-Monofosfat ( GMP ) juga menghasilkan urat

sebagai produk akhir. GMP pertama-tama dihdrolisis menjadi nukleosida

4

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

5

Guanosin, yang kemudian diuraikan menjadi Guanin bebas. Guanin mengalami

pembebasan hidrolitik gugus aminonya menjadi Xantin, yang diubah menjadi urat

oleh xantin oksidase. ( Lehninger, 1982 )

LINTAS KATABOLISME PURIN ( LEHNINGER, 1982 )

AMP Guanosin 5’-Monofosfat ( GMP )

H2O H2O 5’-Nukleotidase 5’-Nukleotidase Pi Pi

Adenosin Guanosin H2O H2O Adenosin Nukleosidase NH3 Deaminase D-Ribosa

Inosin Guanin H2O Nukleosidase H2O D-Ribosa

Hipoksantin NH3 Deaminase Guanin Oksidase Xantin

Xantin Xantin Oksidase Asam Urat Urat

Dikeluarkan oleh primata

Oksidase Allantoin Dikeluarkan oleh sebagian

mamalia lainnya, reptil daratan, dll.

Bagian terbesar asam urat disintesis dalam hati, sedangkan reaksi itu

membutuhkan enzim Xanthine Oxidase. Asam urat diangkut oleh darah ke ginjal

dan fungsi renal yang filtrasi, absorpsi, dan ekskresi asam urat. ( Widmann, 1995 )

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

6

3. Gangguan Metabolisme Asam Urat

a. Asam Urat Tinggi

Penumpukan asam urat berlebihan dalam serum dapat menyebabkan

suatu radang sendi yang disebut Gout. Kadar asam urat yang tinggi juga

terdapat pada Lesch-Nyhan Syndrome. Meski asam urat dapat berperan

sebagai antioksidan, kadar asam urat yang terlalu berlebihan dalam serum juga

dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler.

( http://en.wikipedia.org/wiki/Uric_acid, 23 Februari 2007 )

b. Asam Urat Rendah

Kadar asam urat yang rendah berhubungan dengan penyakit Multiple

Sclerosis. Pada pasien Multiple Sclerosis ditemukan kadar asam urat 194

µmol/ l, pada pasien relaps kadar mencapai 160 µmol/ l dan pada pasien yang

mengalami perbaikan kadar asam urat mencapai 230 µmol/ l ( 1 mg/dl = 59,48

µmol/ ). Selain itu kadar asam urat yang rendah juga ditemukan pada pasien

dengan Oxidative Stress. ( http://en.wikipedia.org/wiki/Uric_acid, 23 Februari

2007 )

B. Pemilihan Metode Pemeriksaan

Pemeriksaan laboratorium yang baik harus selalu memperhatikan beberapa

hal dalam analisis bahan laboratorium, ( AP, Purwanto, 1997 ) diantaranya :

1. Tujuan, prinsip, dan metode pemeriksaan.

Tujuan melakukan suatu pemeriksaan antara lain untuk uji saring,

diagsnotik, dan evaluasi hasil pengobatan serta surveilan. Tiap tujuan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

7

pemeriksaan memerlukan sensitivitas dan spesifisitas yang berbeda-beda,

sehingga perlu dipilih metode yang sesuai karena setiap metode

mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang berbeda-beda pula.

2. Bahan pemeriksaan.

Bahan pemeriksaan yang digunakan harus memenuhi beberapa hal.

Diantaranya macam sampel harus sesuai dengan tujuan pemeriksaan.

Persiapan sampel, puasa dulu atau tidak. Cara pengambilan, wadah

sampel, pemberian pengawet dan volume pengambilan yang tepat.

3. Alat dan reagensia yang digunakan.

Pemilihan alat dan reagensia harus mempertimbangkan hal-hal berikut ;

banyaknya kebutuhan, mempunyai kadaluarsa yang panjang, mudah

diperoleh di pasaran, besarnya biaya tiap satuan ( nilai ekonomis ),

pemasok, kelancaran dan kesinambungan pengadaan, dan sebagainya.

4. Cara pemeriksaan.

5. Evaluasi hasil ( AP,Purwanto, 1997 )

Ada beberapa prinsip dalam pemeriksaan asam urat ( Dep Kes RI, 1985 ).

Diantaranya metode Tes Strip dan metode Enzymatic Colorimetric. Kedua metode

ini yang sekarang paling banyak digunakan di laboratorium-laboratorium klinik.

Masing-masing metode mempunyai kelemahan dan kelebihan yang harus selalu

dipertimbangkan.

1. Metode Tes Strip

Prinsip pemeriksaan :

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

8

Strip tes UASure menggunakan katalis bersama dengan teknologi

biosensor yang dirancang khusus untuk pemeriksaan asam urat. Tes strip

ini dirancang sedemikian rupa sehingga ketika darah dimasukkan ke dalam

zona reaksi strip , katalis asam urat memicu oksidasi asam urat dalam

darah. Intensitas elektron yang terbentuk diukur dengan sensor UASure

dan setara dengan kadar asam urat dalam sampel.

Metode tes strip mempunyai kelebihan waktu pemeriksaan lebih

cepat, kurang dari lima menit, tidak memerlukan sampel dalam jumlah

besar, dan mudah dalam pengoperasionalan alat, karena dirancang untuk

dapat digunakan selain teknisi laboratorium juga dapat digunakan oleh

orang awam. Tetapi metode test strip juga mempunyai kekurangan yaitu

harga alat dan strip yang sedikit lebih mahal dan hasil pemeriksaan

dipengaruhi oleh kualitas sampel. Sampel yang tidak normal ( Vitamin C,

hemoglobin, bilirubin, methyl-dopa ), dan nilai hematokrit yang terlalu

tinggi ( > 50% ) atau terlalu rendah ( < 35% ) dapat menyebabkan hasil

tidak akurat. Selain itu limitasi alat yang hanya mampu membaca kadar

asam urat 3,0 – 20,0 mg/dL memberikan kesulitan pada pemeriksaan pada

pasien, karena nilai normal asam urat antara 2 – 7 mg/dL berarti pada

kadar dibawah 3,0 mg/dL tidak akan mampu terbaca padahal sebenarnya

sampel tersebut normal.

2. Metode Enzymatic Colorimetric

Prinsip pemeriksaan :

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

9

H2O2 dengan katalisa Peroxidase bereaksi dengan 3,5-dichloro-2-

hydroxybenzenesulofonic acid ( DCHBS ) dan 4-aminophenazone ( PAP )

memberikan warna merah-violet dengan Quinoneimine sebagai indikator.

Intnsitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri.

Uric acid + O2 + 2 H2O ⎯⎯ →⎯uricase allantoin + CO2 + H2O2

2 H2O2 DCHBS + PAP ⎯⎯ →⎯peroxidase N-(4-antipyryl-3-chloro-5-

sulfonate-p-benzoquinonimine + HCl + 4 H2O

Metode enzymatic colorimetric mempunyai kelebihan berupa

harga reagen yang lebih murah, tetapi kekurangannya metode enzymatic

colorimetric memerlukan waktu pemeriksaan yang lebih lama, karena

memerlukan inkubasi dan sampel dalam jumlah besar karena

menggunakan serum / plasma. Metode enzymatic colorimetric tidak

dipengaruhi oleh kadar hemoglobin kurang dari 10 g/dl dan kadar bilirubin

sampai 20 mg/dl.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan ini adalah :

a. Volume sampel.

Volume sampel darah pada pemeriksaan menggunakan UASure

Blood Uric Acid Meter, tidak dapat ditentukan berapa besar volumenya

karena hanya berdasarkan tetesan. Untuk itu diusahakan penetesan

menggunakan mikropipet dengan volume yang sama ( contoh mikropipet

50 µL ), sehingga volume darah yang bereaksi seragam.

b. Suhu dan waktu inkubasi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Uratdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh,

10

Suhu inkubasi yang digunakan adalah 20-25 °C, sedang

keterbatasan alat inkubator yang harus selalu menyesuaikan suhu,

sehingga sulit mencapai suhu 20-25 °C yang stabil. Selain itu karena

pemeriksaan dilakukan sampai 23 kali dalam waktu bersamaan, maka

terdapat selisih waktu inkubasi antara pemeriksaan satu dengan

pemeriksaan yang lain.

C. Kerangka Konsep

Variabel bebas : Metode Pemeriksaan Asam Urat

Variabel Pengganggu : 1. Kualitas sampel 2. Waktu pengambilan

Variabel terikat : Kadar Asam Urat