18
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyek Delihat dari studi manajemen, bahwa manajemen proyek adalah suatu, mengorganisasikan, merencanakan, mengendalikan dan mengarahkan yang bertujuan supaya mencapai tujuan yang ditentukan dari pelaksanaan sebuah proyek. Dalam penggerjaan di lapangan, setiap proyek yang dikerjakan sering dijumpai sebuah kendala – kendala atau masalah yang sifatnya dapat mempengaruhi dalam penggerjaannya. Ada batasan-batasan dalam sebuah proyek untuk mencapai tujuan dan sasaran sebuah proyek yang sudah direcanakn yaitu Tripel Constraint yaitu waktu, mutu, dan biaya. Tripel Constraint sangat penting untuk menjaga keseimbangnya yang mempunyai menggaruh dalam menentukan keberhasilan dari pelaksanaan proyek. Bila Tripel Constraint waktu, mutu, dan biaya menggalami perubahan pada salah satu faktor tersebut akan mempengaruhi faktor yang lainnya. Karena itu diperlukan adanya pengontrolan dan pengaturan yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan yang sudah direncanakan, yaitu dengan manajemen proyek. Dalam Manajemen Proyek meliputi kegiatan sebagai berikut : 1) Perencanaan Kegiatan ini meliputi mendefinisikan proyek, pengorganisasian tim, dan menentukan sasaran. 2) Penjadwalan Kegiatan ini meliputi SDM, uang dan material. 3) Pengendalian Kegiatan ini meliputi mengawasi, kualitas, biaya, dan anggaran. 2.2 Perencanaan Biaya Anggaran Proyek 2.2.1 Perkiraan Biaya Proyek Tahap pertama dalam perencanaan sebuah proyek adalah Perkiraan biaya proyek dalam Perencanaan perkiraan Biaya Anggaran Proyek, kegiatan Perkiraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen proyek

Delihat dari studi manajemen, bahwa manajemen proyek adalah suatu,

mengorganisasikan, merencanakan, mengendalikan dan mengarahkan yang

bertujuan supaya mencapai tujuan yang ditentukan dari pelaksanaan sebuah proyek.

Dalam penggerjaan di lapangan, setiap proyek yang dikerjakan sering dijumpai

sebuah kendala – kendala atau masalah yang sifatnya dapat mempengaruhi dalam

penggerjaannya. Ada batasan-batasan dalam sebuah proyek untuk mencapai tujuan

dan sasaran sebuah proyek yang sudah direcanakn yaitu Tripel Constraint yaitu

waktu, mutu, dan biaya. Tripel Constraint sangat penting untuk menjaga

keseimbangnya yang mempunyai menggaruh dalam menentukan keberhasilan dari

pelaksanaan proyek. Bila Tripel Constraint waktu, mutu, dan biaya menggalami

perubahan pada salah satu faktor tersebut akan mempengaruhi faktor yang lainnya.

Karena itu diperlukan adanya pengontrolan dan pengaturan yang tepat, sehingga

dapat mencapai tujuan yang sudah direncanakan, yaitu dengan manajemen proyek.

Dalam Manajemen Proyek meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Perencanaan

Kegiatan ini meliputi mendefinisikan proyek, pengorganisasian tim, dan

menentukan sasaran.

2) Penjadwalan

Kegiatan ini meliputi SDM, uang dan material.

3) Pengendalian

Kegiatan ini meliputi mengawasi, kualitas, biaya, dan anggaran.

2.2 Perencanaan Biaya Anggaran Proyek

2.2.1 Perkiraan Biaya Proyek

Tahap pertama dalam perencanaan sebuah proyek adalah Perkiraan biaya

proyek dalam Perencanaan perkiraan Biaya Anggaran Proyek, kegiatan Perkiraan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

6

biaya proyek diperlukan supaya kita dapat mengetahui berapa biaya yang harus

dikeluarkan dalam membangun sebuah proyek tersebut. Perkiraan biaya proyek

mempunyai fungsi untuk, merencanakan sumber daya, yang meliputi tenaga kerja,

material, peralatan dan waktu. Perkiraan biaya anggaran proyek merupakan factor

penting untuk owner/pemilik dalam menentukan dari kelayakan investasi sebuah

proyek. Untuk kontraktor sebagai pelaksana proyek, perkiraan biaya anggaran

proyek adalah untuk mengetahui keuntungan yang didapat dari pelaksanaan

proyek, dan untuk konsultan, perkiraan biaya anggaran proyek pedoman yang akan

diajukan kepemilik proyek untuk perencanaan jumlah biaya yang tepat dari biaya

yang diusulkan. Dalam proyek konstruksi di perlukan sebuah sumber daya yang

berperngaru terhadap keuangan dan pendapatan dari pengerjaan proye, seperti

tenaga kerja, peralatan, dan material.

2.2.2 Komponen Biaya Proyek

Dalam pembangunan proyek besar biaya dan modal yang harus dikelompokan

mejadi dua yaitu, modal kerja dan modal tetap, pengelompokan ini bertujuan untuk

pengkajian dari aspek ekonomi dan pendanaan. dengan demikian biaya proyek atau

investasi = modal kerja + modal tetep.

A. Modal Tetap

Modal tetap adalah biaya proyek yang digunakan dalam membangun untuk

menghasikan sebuah proyek yang direncanakan, yang dimana didalam modal tetap

terdapat biaya dari setiap kegiatan proyek dari yang paling awal mulai studi

kelayakan, desain, pengadaan, pabrikasi, kontruksi hingga selesai dan dapat

digunakan. Modal tetap terbagi menjadi mejadi 2 bagian, yaitu.

1. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung merupakan sebuah biaya digunakan untuk keperluaan

supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak

akan menjadi produk permanen, akan tetapi bembiayan itu diperlukan untuk

pembangunan dalam proyek tersebut. diantara sebagai berikut :

Gaji tetap pekerja dan tunjangan pekerja.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

7

Biaya dalam menjalankan kendaraan, alat berat atau peralatan konstruksi. Juga

termasuk biaya untuk pembelian bahan bakar, pemeliharaan, pembelian suku

cadang dan pelumas.

Pembuatan bangunan untuk sementara, yang Termasuk juga perumahan darurat

untuk tenaga kerja, pengadaan listrik, air, dan lai-lain.

Keuntungan atau laba.

Didalam kontrak kerja direkomendasikan keuntungan yang diperoleh

kontraktor yang pada umumnya 10%. Akan Tetapi keuntungan kontraktor dapat

berubah tergantung pada besar kecilnya resiko dari pekerjaan yang dilakukan,

semakin tinggi resiko yang dihadapi semakin besar juga keuntungan yang

diperoleh. Keuntungan yang di inginkan dipengaruhi dari efesiensi /

memaxsimalkan dengan tidak mengurangi spesifikasi, kualitas, dan waktu

pelaksanaan proyek yang telah di tentukan.

Biaya Overhead dan pajak.

Dalam biaya ini meliputi biaya operasi perusahaan, seperti biaya sewa kantor,

biaya pemasaran, dan biaya untuk pembayaran pajak yang diharuskan untuk

pembangunan sebuah proyek.

2. Biaya Langsung

Biaya langsung sebuah biaya yang diperlukan untuk kegiatan dalam pengerjaan

proyek konstruksi akan tetapi tidak ada hubungan langsung dengan kegiatan

bersangkutan. Dalam penggerjaan dari awal sampai akhir penggerjaan proyek

konstruksi, jika dalam penggerjaan proyek mengalami kemunduran atau tidak

sesuai dengan rencana yang ditentukan, akan berdampak pada biaya langsung

yang akan semakin bertambah besar, yang dapat menggurangi keuntungan yang

direncanakan oleh kontrakor dan dalam kondisi terburuknya kontrakor

mengalami kerugian. Pengerjaan yang ada didalam biaya langsung sebagai

berikut :

Penyiapan lahan. Didalam pekerajaan ini ada grubbing, clearing, menimbun,

memotong tanah, membuat pagar, jembatan, jalan dan lain-lain.

Pengadaan peralatan utama. Sebelumnya dalam pengadaan peralatan untuk

penggerjaan proyek kontruksi perlu dilakukan pertimbangan atau analisa untuk

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

8

membeli atau menyewa alat tersebut. Pengadaan peralata yang tidak tepat akan

berdampak juga terhadap biaya proyek.

Biaya memasang atau merakitan peralatan utama seperti pondasi, struktur,

penyangga, isolasi dan pengecetan.

Pembebasan tanah. Pembebasan tanah biasanya dimasukan pada biaya langsung.

B. Modal Kerja

Modal kerja adalah biaya yang digunakan untuk menutupi kebutuhan pelaksanaan

pada awal pembagunan, yang antara lain :

Pembelian material, bahan kimia, minyak pelumas dan beberapa bahan untuk

operasional awal pembangunan.

Biaya persediaan. Adalah biaya untuk membeli bahan mentah dan upah para

pekerja pada saat operasional awal pembangunan.

Biaya untuk pembelian berbagai suku cadang yang diperlukan untuk operasional

selama satu tahun.

Total investasi kurang lebih 5 - 10 % jumlah modal kerja.

2.3. Perencanaan Tenaga Kerja ( SDM )

Tenaga kerja atau manusia berperan penting dalam keberhasilan sebuah

pembanggunan proyek. Tenaga kerja atau manusia di haruskan mempunyai

keahlian, keterampilan, dan kualifikasi sesuai yang dibutuhan dalam mencapai

keberhasilan sebuah pelaksaanaan proyek. Dalam perencanaan tenaga kerja atau

manusia (SDM) yang ada dalam sebuah proyek ada beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan dalam perencanaanya.

Faktor faktor yang menjadi pertimbangkan saat perencanaan tenaga kerja

atau manusia (SDM) adalah :

a) Berapa banyak tenaga kerja atau manusia (SDM) yang diperlukan.

b) Jumlah tenaga kerja atau manusia (SDM) tidak tetep dan tetep.

c) Produktivitas dalam pengerjaan.

d) Pekerjaan.yang dipilih dan biayanya

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

9

2.4 Produktivitas

2.4.1 Pengertian Produktivitas

Produktivitas merupankan tolak ukur dari pemanfaatan tenaga kerja atau

manusia (SDM) dan sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan

pembanguna proyek dengan sebaik mungkin. Beberapa unsur-unsur yang ada

pada produktivitas yaitu :

1. Kualitas adalah suatu tolak ukur dari seberapa spesifikasi dan harapan

konsumen yang telah dipenuhi dalam pelakasanaan proyek.

2. Efisiensi adalah suatu tolak ukur dari membandingkan penggunaan

Besarnya suber atau biaya yang direncanakan untuk mencapai hasil yang

dingginkan.

3. Efektivitas adalah suatu tolak ukur dari tercapainya suatu target secara

tepat dapat tercapai dari keberhasilanya.

Dari Produktivitas yang baik akan medapatkan :

1. Keuntungan bagi kontraktor, investor, dan pemegang saham.

2. Mendapatkan hasil yang berkualitas dan sesuai yang direncanakan bagi

konsumen.

3. Penghasilan dan Pekerjaan untuk para tenaga pekerja (SDM).

Dengan demikian produktivitas merupakan perbandingan diantara

penggeluaran (output) dengan pemasukan (input), yang mempunyai rumus

seperti berikut :

Produktivitas = Output

Input

Berdasarkan rumus produktivitas yang ada diatas dapat di simpulkan sebagai

berikut :

1. Produktivitas dapat naik jika input tetap, output naik.

2. Produktivitas dapat naik jika input turun, output tetap.

3. Produktivitas dapat naik jika input turun, output naik.

4. Produktivitas dapat naik jika input turun, output turun tapi penurunan

output lebih kecil dari input.

5. Produktivitas dapat naik jika input naik, output naik tapi output

mengalami kenaikan dari input.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

10

2.4.2 Faktor Yang berpenggaruh pada Produktivitas

Beberapa faktor yang dapat berpenggaruh dapa produktivitas. Ervianto

(2005) menyatak ada empat kategori utama yang berpenggaruh produktivitas

proyek, yaitu:

1. Lingkungan kerja, yang terdiri: partisipasi, lingkungan fisik, latihan kerja,

keselamatan kerja, kualitas pengawasan, keamanan kerja.

2. Faktor manusia, yang terdiri: gaji pekerja, pembagian keuntungan,

kepuasan kerja, hubungan antar atasan dan pekerja.

3. Manajemen lapangan, yang terdiri: penjadwalan dan perencanaan,

manajemen SDM, keadaan lapangan, komunikasi lapangan, material,

peralatan.

4. Metode dan teknologi, yang terdiri: perencanaan desain, pelaksanaan

konstruksi, urutan pekerjaan.

Beberapa Variabel yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga

kerja Menurut Iman Soeharto (1995:163-169) :

1. Supervisi, perencanaan, dan koordinasi

2. Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu

3. Ukuran besar proyek

4. Kerja lembur

5. Komposisi kelompok kerja

· Perbandingan antara jam orang kekerja dan yang dipimpinnya.

· Perbandingan antara jam orang untuk sikap kedisiplin kerja.

6. Pekerja langsung dan subkontraktor

7. Kepadatan pekerja

8. Kurva pengalaman kerja

2.5 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan iyalah suatu kegiatan perencanaa dan sebuah pengontrolan

waktu yang sudah ditetepkan atau direcanakan dalam pelaksanakan sebuah

pekerjaan yang bertujuan untuk menyelesaikan sebuah proyek dan tercapaila hasil

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

11

optimal. Penjadwalan sebuah proyek merupakan aspek yang penting dan

memepunyai pengaruh tehadap tingkat keberhasilan dari pembangunan sebuah

proyek konstruksi yang di laksanakan. Dari penjadwalan proyek yang baik dan tepat

didalamnya ada beberapa informasi yang dapat dilihat seperti jadwal rencana dan

kemajuan proyek dalam hal tenaga kerja , biaya, material, dan peralatan. Terdapat

juga informasi durasi proyek yang berlangsung,yang dapat di gunakan kontraktor

untuk mengetahui waktu penyelesaian dari sebuah proyek.

2.4.1 Metode Gantt Chart

Metode penjadwalan yang sering digunakan dalam perencanaan proyek

adalah Barchart yang disebut juga diagram batang atau juga bagan balok.

Barchart iyalah kumpulan dari aktivitas atau kegiatan yang dimasukan dalam

sebuah kolom vertikal, untuk waktu diletakan pada garis horizontal. Dalam

barchart untuk menunjukan waktu dari mulai sampai selesai untuk suatu

kegiatan serta durasi pengerjaan ditunjukan mengunakan balok balok horizontal

pada bagian sisi sebelah kanan aktivitas. Perkiraan waktu mulai dan selesai dapat

ditentukan dari skala waktu horizontal pada bagian atas bagan. callahan 1992

menyebutkan bahwah untuk mengetahui durasi dari kegiatan atau aktivitas

dengan panjang dari balok.

Barchart di buat oleh Henry L. Gant pada waktu perang dunia I, karena itu

sering juga di sebut Gantchart. Barchart merupakan teknik dari penjadwalan

konstruksi. Di karenakan barchart mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

1. Mempunyai bentuk yang mudah untuk dimengerti.

2. Pembuatan dan persiapanya yang mudah.

3. Kita kurva S digabungkan dalam metode ini, bias digunakan untuk

pengendalian biaya kontruksi.

Menurut callahan 1992, penggunaan metode bagan balok juga terbatas

karena hal - hal berikut.

1. Sanagat sulit untuk memperbarui atau memperbaiki dikarenakan harus

membuat bagan yang balok baru.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

12

2. Dalam Barchart Tidak memperlihatkan hubungan ketergantungan pada

kegiatan satu dengan kegiatan yang lain secara spesifik, karena itu sulit untuk

melihat akibat atau dampak untuk jadwal keseluruhan proyek dari

keterlambatan satu kegiatan.

3. Penjadwalan menggunakan barchart hanya bisa digunakan untuk sebuah

proyek yang kegiatannya tidak lebih dari 100 kegitan.

Gambar 2.1: Contoh Metode bagan balok ( Bar chart )

2.5.2 Kurva S

Kurva S iyalah sebuah pengendaliaan dan Perencanaan biaya dan di

gunakan untuk pembuantan arus kas ( cash flow ). Kurva S merupakan hasil yang

di dapat dari Barchat, yang di gambarkan dengan grafik sumbu vertical untuk

nilai dari kumulatif biaya atau penyelesaian proyek dan sumbu horizontal untuk

waktu. Kurva S ditujukan supaya dapat melihat dari urutan kegiatan – kegiatan

yang dikerjakan untuk pengamatan dalam pelaksanaan sebuah proyek. Dalam

kurva s dapat juga melihat dari kemampuan proyek, waktu yang di butukan dan

bobot dari sebuah pekerjaan yang persentase secara kumulatif dari semua

kegiatan proyek.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

13

Berdasarkan pengertian diatas, bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa kurva s

digunakan sebagai berikut :

1. Kurva s digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan pengeluran dari biaya

pelaksanaan sebuah proyek.

2. Kurva s digunakan untuk menganalisis kemajuan dari keseluruhan proyek.

3. Kurva s digunakan untuk kontrol dari masalah atau penyimpangan pada

proyek dan dapat di ketahui dengan melihat dari kurva s actual yang di

bandingkan dengan kurva s rencana.

Gambar 2.2. Kurva S atau Hannum Curve

2.5.3 Metode Networking (Jaringan Kerja)

Jaringan kerja sebuah penggambaran dari suatu diagram yang mulai dari

urutan, hubungan dan ketergantungan dari semua kegiatan dalam pengerjaan

sebuah proyek yang harus dipenuhi. Dalam jaringan kerja tercantung kegitan atau

aktivitas dari pelaksanaan proyek, tahap – tahap dari kegiatan proyek yang

dikerjakan, penggaruh antar kegiatan satu dengan kegiatan lain. Jaringan kerja

dapat dibilang sebagai suatu metode penyempuraan dari metode bagan balok atau

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

14

Barchart, dikarenakan dalam jaringan kerja mempunyai beberapa informasi seperti

berikut :

Waktu dalam penyelesaian sebuah proyek.

Melihatkan kegiatan yang kritis dan berhubungan penting untuk

penyelesaian sebuah proyek.

Jika terjadi suatu kelambatan pada kegiatan proyek tertentu, dapat di

lihat pengaruhnya terhadap jadwal proyek selesai.

Jaringan kerja juga berguna untuk :

Membuat penjadwalan paling ekonomis.

Membuat urutan kegiatan dalam proyek yang ketergantungan yang

bersifat kompleks.

Untuk penelitian yang saya kerjakan ini, saya menggunakan metode Diagram

Precedence atau PDM yang saya gunakan untuk membuat jaringan kerja dan untuk

melihat lintasan kritis dari kegiatan sebuah proyek konstruksi.

2.5.4 Metode Diagram Precedence atau PDM

Metode Diagram Precedence atau PDM sebuah jaringan kerja yang

termasuk dalam klarifikasi teknik penjadwalan Network Planning atau AON

(activity on node). Metode diagram precedence atau PDM berbeda dengan

diagram panah yang cenderung pada kegiatan, karena dalam metode diagram

precedence atau PDM cenderung kegiatan pada sebuah node - node. Metode

diagram precedence atau PDM memiliki ciri - ciri sebagai berikut :

a . Dalam Metode diagram precedence atau PDM garis menunjukan sebagai

hubungan yang saling bersangkutan.

b. Dalam Metode diagram precedence atau PDM kegiatan – kegiatan

digambarkan dengan node, kotak (block) dan persegi panjang.

Dalam pembuatan diagram metode diagram precedence atau PDM suatu

kegiatan atau aktivitas digambarkan dengan node berbentuk kotak (block) dan

persegi panjang yang di dalam setiap node mempunyai informasi dari hal – hal

sebagai berikut :

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

15

1. Waktu atau durasi.

2. Nomor urut suatu aktivitas.

3. Deskripsi aktivitas.

4. LF, ES, LS, EF.

5. Float yang sedang di lakukan.

Gambar 2.3 : Node dari block

Yang dimana :

EF : Berakhir paling awal ( Earliest Finish )

LF : Berakhir paling lambat ( Latest Finish)

LS: Mulai paling lambat (Latest Start)

ES: Mulai paling awal ( Earliest Start)

1. Perhitungan maju dan mundur pada Metode PDM

Pada metode PDM juga terdapat perhitungan maju dan mundur yang

Sama seperti dengan metode penjadwalan jaringan kerja AOA, yang

digunakan untuk menghitung waktu atau lamanya dari sebuah kerja proyek.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

16

(Imam Soeharto, 1997) menyatan pada metode PDM perhitungan maju dan

mundur dijelaskan sebagai berikut :

A. Perhitungan maju pada PDM

Pembuatan perhitungan maju dengan dijumblahkan mulai dari kiri ke kanan.

Sebagai contoh berapakah ES dari kegiatan akan mulai atau berakhir.

Perhitungan maju pada PDM bertujuan untuk menentukan waktu kapan mulai

paling awal. Dalam Perhitungan maju pada PDM mempunyai ketentuan

sebagai berikut :

1. EF (berakhir paling awal) hasil dari ES (mulai paling awal) + D.

2. Aktivitas dan angka terkecil pada ES adalah nol.

3. Nilai ES adalah hasil dari penambahan kegiatan atau lag anak panah nilai

EF dengan kegiatan sebelumnya dan mempunyai hubungan yang logis

antara kegiatan.

B. Perhitungan mundur pada PDM

Pembuatan perhitungan mundur dengancara dikurangi durasi dari sebelah

kanan ke kiri diagram. Saat menghitungan mundur, kotak dari LS dan LF akan

terisi. dalam perhitungan mundur terdapat langka-langka sebagai berikut :

1. LS adalah hasil dari LF dikurangi durasi suatu kegiatan.

2. Nilai durasi proyek terbesar mungkin terdapat pada LS atau LF.

3. Pada kegiatan sebelum nilai LF didapat dari pengurangaan nilai LS

terhadap lag anak panah kegiatan.

2.6 Lintasan kritis

Lintasan kritis semuah lintasan yang menentukan dari penyelesaian

keseluruhan proyek. lintasan kritis PDM dan jaringan kerja AOA memiliki sifat

yang sama. Pembuatan atau penggambaran lintasan kritis digunakan untuk

menggetahui :

a. Jika pekerjaan pada lintasan kritis terjadi penundaan, maka berdampak untuk

seluruh proyek dalam penyelesaiannya.

b. Mempercepat pekerjaan pada lintasan kritis berdampak dalm

penyelesaiannya proyek.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

17

c. Mengetahui pekerjaan - pekerjaan yang perlu diketatkan di lintasan kritis.

Perlunya pengawasan di setiap pekerjaan di lintasan kritis karena dari setiap

pekerjaan di lintasan kritis saling berhubungan yang sangat berpengaruh

besar dalam kelancaran penyelesaian proyek..

d. Pada pekerjaan - pekerjaan yang tidak ada di lintasan kritis mempunyai

kelonggaran waktu (Time Slack) pada pekerjaanya, yang memungkinkan

untuk mefisiensikan sumber daya ke pekerjaan di lintasan kritis.

2.7. Analisa Time Cost Trade Off (TCTO)

Analisa Time Cost Trade Off (TCTO) sebuah metode analisa untuk

mengatasi keterlambatan dengan cara biaya yang ditukar dengan waktu, yang

dimana waktu penyelesaian dari sebuah pekerjaan dapat dipersingkat dengan

penambahan biayanya. Persingkat waktu dalam pembahasan ini dengan cara

penambahan jam kerja. untuk definisikan hubungan antara waktu dan biaya pada

suatu kegiatan sebagai berikut :

1. Biaya normal adalah biaya perencanaan awal yang diperlukan dalam

menyelesaikan suatu kegiatan dengan waktu perencanaan awal.

2. Kurun waktu dipersingkat adalah waktu penyelesaian yang dipersingkat

bertujuan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan.

3. Kurun waktu normal adalah waktu yang di perencanaan untuk

menyelesaikan suatu kegiatan, dengan lebih efisien, seperti mencari

sumber daya yang lebih baik dan bagus.

4. Biaya untuk waktu dipersingkat adalah biaya yang dikeluarkan dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan yang dipersingkat waktunya.

Dalam manajemen biaya merupakan hal yang penting, dikarenakan bagi

kontraktor biaya adalah penentu dari keberhasilan dari sebuah penyelesaiaan

sebuah proyek. Faktor waktu sangat berpenggaru terhadap biaya, karena dalam

biaya sebuah proyek sangat berpengaruh terhadap waktu penyelesaian suatu

proyek dan aktivitas - aktivitas pendukungnya. Metode analisa time cost trade

off (TCTO) berfungsi dalam percepatan dari pelaksaan proyek yang bertujuan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

18

proyek tersebut dapat dioperasionalkan dan cepat selesai. Dalam menggunaan

metode time cost trade off (TCTO) memiliki kerugian yang dimana

bertambahnya biaya awal untuk pertambahan sumber daya. Ada beberapa

masalah yang dihadapi dalam percepatan penyelesaian sebuah proyek dengan

penambahan biaya seminimal mungkin.

ada 2 macam biaya ( cost ) proyek yang kita ketahui yaitu :

a. Biaya Langsung ( Direct Cost )

Biaya langsung sebuah biaya yang diperlukan untuk kegiatan dalam

pengerjaan proyek konstruksi akan tetapi tidak ada hubungan langsung

dengan kegiatan bersangkutan. Dalam penggerjaan dari awal sampai akhir

penggerjaan proyek konstruksi, jika dalam penggerjaan proyek mengalami

kemunduran atau tidak sesuai dengan rencana yang ditentukan, akan

berdampak pada biaya langsung yang akan semakin bertambah besar, yang

dapat menggurangi keuntungan yang direncanakan oleh kontrakor dan

dalam kondisi terburuknya kontrakor mengalami kerugian

b. Biaya tak langsung ( Indirect cost )

Biaya tidak langsung merupakan sebuah biaya digunakan untuk keperluaan

supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang

tidak akan menjadi produk permanen, akan tetapi bembiayan itu diperlukan

untuk pembangunan dalam proyek tersebut.

Dari keteranagan di atas biaya langsung akan bertambah Saat waktu

penyelesaian dari suatu aktivitas atau kegiatan proyek dipercepat. Hubungan dari

waktu dan biaya yang dipersingkat yang bias digambarkanan grafik di bawah ini.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

19

Gambar 2.4 : . hubungan waktu dan biaya

Saat menggunakan crash schedule, akan berdampak bertambahnya biaya

yang jauh lebih besar dari normal schedule. Untuk mempercepat pelaksanaannya

dalam crash schedule kegiatan - kegiatan kritis yang mempunyai tingkat

kemiringan kecil yang akan dipilih.

Gambar 2.5 Grafik dari mepersingkat suatu kegiatan dan hubungan waktu normal

dan biaya normal (Soeharto, 1999, p.294)

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

20

Dari Gambar 6. Kita dapat melihat hubungan waktu dan biaya suatu

kegiatan yang dimana Titik A merupakan kondisi normal dan titik B merupakan

kondisi yang dipercepat. Kurva waktu biaya merupakan sebutan dari garis yang

menghubungkan antar titik.

Perumusan cost slope sebagai berikut :

Cost slope = 𝒄𝒓𝒂𝒔𝒉 𝒄𝒐𝒔𝒕−𝒏𝒐𝒓𝒎𝒂𝒍 𝒄𝒐𝒔𝒕

𝑵𝒐𝒓𝒎𝒂𝒍 𝒅𝒖𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏−𝒄𝒓𝒂𝒔𝒉 𝑫𝒖𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏

Setiap aktivitas yang terjadi percepatan mempunyai dua nilai waktu yang

ditunjukkan didalam jaringan kerja (Ardika, 2014, p.275) yaitu:

a. Normal Duration

Waktu yang diperlukan dalam penyelesaian dari aktivitas atau kegiatan

dengan sumber daya normal dan tidak ada biaya tambahan lain dalam proyek

tersebut.

b. Crash Duration

Waktu yang perlukan untuk mempersingkat waktu dari normal duration agar

durasinya lebih pendek.

Tahap - tahap untuk menghitung crash duration :

1. Menghitung produktifitas harian

Produktifitas harian = Volume Pekerjaan

Durasi Normal

2. Menghitung produktifitas per jam

Produktifitas per jam = = 𝑃𝑟𝑜𝑑.ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛

𝐽𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙

Dimana : jam kerja normal harian = 8 jam

3. Menghitung produktifitas lembur

Produktifitas lembur = Jam kerja lembur x Koef. Prod x Prod. Per jam

Dimana : Jam kerja lembur per hari = 4 jam

Koef. Prod =80 %

4. Menghitung produktifitas harian setelah di-crash

Produktifitas harian setelah di-crash = Prod. harian + Prod. Lembur

5. Menghitung crash duration

Crash duration = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛

𝑝𝑟𝑜𝑑.ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

21

Dalam proses percepatan membuat elemen biaya berubah, yaitu :

a. Normal Cost

Biaya yang di dapat saat perencanaan, penjadwalan dan penentuan waktu

normal dalam penyelesaian proyek.

b. Crash Cost

Merupakan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan aktivitas atau

kegiatan percepatan. Besar biaya mengacu pada berapa besar durasi waktu yang

dipercepat. Biaya crash memacu kontraktor dalam mempercepat selesai aktivitas

atau kegiatan. Biaya crash lebih besar dari biaya normal, di karenakan Biaya crash

lebih cepat dari dapa waktu normal.

Urutan dalam menghitung crash cost :

a. Menghitung berapa upah harian dari kerja normal

Upah harian dari kerja normal = Harga satuan upah kerja x Prod. Harian

b. Menghitung berapa upah per jam kerja normal

Upah per jam kerja normal = Harga satuan upah kerja x Prod. Per jam

c. Menghitung berapa upah kerja saat lembur (4 jam kerja)

(1,5 x perjam upah pekerja normal) + 4 x (2 x perjam upah pekerja normal)

d. Menghitung berapa crash cost dari tenaga kerja sehari

Crash cost dari tenaga kerja sehari = upah kerja lembur per hari + upah harian

e. Menghitung berapa total crash cost

Total crash cost = crash duration x crash cost perhari

Menurut Ervianto (2004) time cost trade off merupakan sebuah proses yang

sengaja, analitik, dan sistematik, berdasarkan pengujian dari keseluruan kegiatan

dalam sebuah proyek yang berpusat pada setiap kegiatan yang pada pada jalur

kritis. Selanjutnya melakukan kompresi dimulai dari lintasan kritis yang

mempunyai nilai cost slope terendah. Percepatan durasi proyek dalam

pelaksanaanya menyebabkan biaya langsung (direct cost) terjadi peningkatan yang

ditujukan untuk menambah dari produktivitas kerja. Time cost trade off adalah

memampatkan sebuah proyek dengan durasi yang bisa diterima dengan biaya total

proyek seminimalis mungkin. Pengurangan durasi proyek bertujuan untuk

mendapat keuntungan dari segi biaya, waktu (durasi), dan pendapatan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi

22

Dalam mempersingkat waktu atau durasi mempunyai prosedur yang sebagai

berikut : (Soeharto 1999)

1. Menghitung waktu dalam penyelesaian sebuah proyek dan mengidentifikasi

float mengunakan kurun waktu normal.

2. Menentukan sebuah biaya normal setiap kegiatan.

3. Menentukan sebuah biaya percepat setiap kegiatan.

4. Menghitung cost slope dari setiap komponen kegiatan.

5. Mempersingkat kurun waktu dari kegiatan kritis yang dimulai dari cost slope

terendah.

6. Jika proses mempercepat waktu sebuah proyek menghasilkan jalur kritis baru,

maka percepat dari kegiatan - kegiatan kritis yang memiliki kombinasi dari slope

biaya terendah.

7. Meneruskan mempersingkat dari waktu sampai dititik dari proyek dipersingkat.

8. Membuat sebuah tabulasi biaya dengan waktu, digambarkan dengan grafik

hubungkan titik biaya dan waktu normal, setiap titik yang terbentuk dari

mempersingkat kegiatan sampai kepada titik proyek dipersingkat.

9. Gambarkan grafik dari hitungan biaya tidak langsung proyek.

10. Mencari biaya total sebelum kurun waktu diinginkan dengan menjumlahkan

biaya langsung dan biaya tak langsung.

11. Untuk mencari waktu optimal dalam kurun waktu penyelesaian sebuah proyek

dengan biaya terendah dengan memeriksa pada grafik biaya total.

Biaya langsung merupakan biaya yang akan bertambah jika dilakukan

pengurangan durasi pada suatu kegiatan proyek. Dalam melaksanakan percepat

penyelesaian sebuah proyek harus mengupayakan untuk penambahan biaya yang

seminimal mungkin.