15
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial merupakan salah satu konsep baru yang digunakan untuk mengukur kualitas hubungan dalam komunitas, organisasi, dan masyarakat. Modal sosial atau Social Capital adalah sumber daya yang dipandang sebagai investasi untuk mendapatkan sumber daya baru. Bahwa yang disebut dengan sumber daya adalah sesuatu hal yang dapat dikonsumsi dan disimpan. Modal sosial disini tidak diartikan dengan materi, tetapi merupakan modal sosial yang terdapat pada seseorang. Modal sosial lebih menekankan pada potensi kelompok dan pola-pola hubungan antar individu dalam suatu kelompok dan antar kelompok. Modal sosial sebuah kelompok menentukan bertahannya dan berfungsinya sebuah kelompok masyarakat. Menurut Pierre Bourdieu dalam Sunoto (2014) modal sosial merupakan aspek sosial dan budaya yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dilembagakan, yaitu keseluruhan sumber daya baik yang aktual maupun potensial yang terkait dengan kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan yang tetap dengan didasarkan pada saling kenal dan saling mengakui. Modal sosial mengenal 3 aspek penting yang mengindikasikan adanya nilai- nilai modal sosial yang menurut Robert Putnam (Dalam Lawang, 2004) bahwa kapital sosial ini dilihat sebagai institusi sosial yang melibatakan jaringan (Networks), norma-norma (Norms), kepercayaan sosial (Social Trust)yang mendorong pada sebuah kolaborasi sosial (koordinasi dan kooperasi) untuk kepentingan bersama. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Modal Sosial

Modal sosial merupakan salah satu konsep baru yang digunakan untuk

mengukur kualitas hubungan dalam komunitas, organisasi, dan masyarakat.

Modal sosial atau Social Capital adalah sumber daya yang dipandang sebagai

investasi untuk mendapatkan sumber daya baru. Bahwa yang disebut dengan

sumber daya adalah sesuatu hal yang dapat dikonsumsi dan disimpan. Modal

sosial disini tidak diartikan dengan materi, tetapi merupakan modal sosial yang

terdapat pada seseorang. Modal sosial lebih menekankan pada potensi kelompok

dan pola-pola hubungan antar individu dalam suatu kelompok dan antar

kelompok. Modal sosial sebuah kelompok menentukan bertahannya dan

berfungsinya sebuah kelompok masyarakat.

Menurut Pierre Bourdieu dalam Sunoto (2014) modal sosial merupakan aspek

sosial dan budaya yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dilembagakan, yaitu

keseluruhan sumber daya baik yang aktual maupun potensial yang terkait dengan

kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan yang tetap dengan didasarkan pada

saling kenal dan saling mengakui.

Modal sosial mengenal 3 aspek penting yang mengindikasikan adanya nilai-

nilai modal sosial yang menurut Robert Putnam (Dalam Lawang, 2004) bahwa

kapital sosial ini dilihat sebagai institusi sosial yang melibatakan jaringan

(Networks), norma-norma (Norms), kepercayaan sosial (Social Trust)yang

mendorong pada sebuah kolaborasi sosial (koordinasi dan kooperasi) untuk

kepentingan bersama.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

13

Dalam teori modal sosial dikenal memiliki 3 arus utama (main streams).

Pertama, teori Putnam dan Fukuyama; kedua teori Coleman; dan ketiga teori

Bourdieu. Baik Putnam, Coleman, maupun Bourdieu sepakat bahwa modal sosial

merupakan sebuah sumber daya (resource). Namun demikian, Coleman

cenderung memandang modal sosial sebagai sumberdaya-sumberdaya sosial yang

tersedia bagi individu-individu dan keluarga untuk mecapai mobilitas sosial.

Secara spesifik, Coleman berpendapat bahwa modal sosial merupakan sumber

daya yang bisa memfasilitasi individu dan keluarga memiliki sumber daya

manusia (human capital) yang memadai.

Dasar teori putnam menekankan bahwa kapital sosial sebagai suatu nilai

tentang kepercayaan timbal balik (mutual trust) antara anggota masyarakat

maupun masyarakat secara keseluruhan terhadap pemimpinya. Kapital sosial ini

dilihat sebagai instistusi sosial yang melibatkan jaringan (networks), norma-norma

(norms) dan kepercayaan sosial (social trust) yang mendorong pada sebuah

kolaborasi sosial (koordinasi dan kooperasi) untuk kepentingan bersama. Hal ini

juga mengandung pengertian bahwa diperlukan adanya suatu social networks

(networks of civic engagement) ikatan/jaringan sosial yang ada dalam masyarakat

dan norma yang mendorong produktivitas komunitas.

Menurut Putnam (dalam Lawang, 2004) bahwa modal sosial diubah dari

sesuatu yang didapat oleh individu kepada sesuatu yang dimiliki (atau tidak

dimiliki) oleh individu lain atau kelompok orang di daerah, komunitas, kota,

negara, atau benua. Putnam menjelaskan bahwa modal sosial adalah sebuah

sumber daya yang individu atau kelompok untuk memiliki komitmen. Komitmen

dipahami sebagai sebagai norma-norma sosial yang menjadi komponen modal

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

14

sosial misalnya kejujuran, sikap menjaga komitmen, pemenuhan kewajiban,

ikatan timbal balik dan yang lainnya. Norma-norma sosial ini merupakan aturan

yang tidak tertulis dalam sebuah sistem sosial yang mengatur masyarakat untuk

berprilaku dalam interaksinya dengan orang lain. Penggunaan teori ini

ditunjukkan untuk mempelajari, mengetahui dan menganalisis tentang pola-pola

kepercayaan, norma serta jaringan yang ada, dinamika yang tercipta dan sumber

yang membentuk adanya kepercayaan, norma dan jaringan yang ada dan

selanjutnya bagaimana aspek-aspek tersebut teimplementasi di dalam keluarga

dan hubungannya dengan lingkungan sosial yang ada.

Modal sosial dalam teori Coleman memiliki 3 bentuk : pertama, kewajiban

dan harapan (obligation and expectation) yang didasarkan pada kepercayaan

(trustworthiness) lingkungan sosial; kedua kapasitas aliran informasi struktur

sosial; dan ketiga, norma-norma yang dijalankan dengan berbagai sanksi. Dalam

hal ini dapat dirumuskan bahwa setiap warga atau keluarga dalam konteks

bencana memiliki kewajiban sosial dan harapan untuk saling membantu misalnya

dengan saling bertukar informasi dan pengalaman mengenai kesiapsiagaan dalam

pengurangan resiko bencana.

Bank Dunia (1999) meyakini modal sosial adalah sebagai sesuatu yang

merujuk ke dimensi institusional, hubungan-hubungan yang tercipta, dan norma-

norma yang membentuk kualitas serta kuantitas hubungan sosial dalam

masyarakat. Modal sosial bukanlah sekedar deretan jumlah institusi atau

kelompok yang menopang (underpinning) kehidupan sosial, melainkan dengan

spektrum yang lebih luas. Yaitu sebagai perekat (social glue) yang menjaga

kesatuan anggota kelompok secara bersama-sama. Selain itu modal sosial diyakini

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

15

sebagai komponen dalam menggerakkankebersamaan, mobilitas ide, saling

mempercayai dan saling menguntungkan. Dimensi modal sosial tumbuh di dalam

suatu masyarakat yang didalamnya berisi nilai dan norma serta pola-pola interaksi

sosial dalam mengatur kehidupan keseharian anggotanya

Kemampuan masyarakat untuk dapat saling bekerjasama tidak dapat terlepas

dari adanya peran modal sosial yang mereka miliki. Hakikat modal sosial adalah

hubungan sosial yang terjalin dalam kehidupan sehari-hari warga masyarakat. Inti

modal sosial terletak pada bagaimana kemampuan masyarakat dalam suatu entitas

atau kelompok untuk bekerja sama membangun suatu jaringan untuk mencapai

tujuan bersama. Kerjasama tersebut diwarnai oleh suatu pola interrelasi yang

timbal balik dan saling menguntungkan (re-siprocity), dan dibangun atas

kepercayaan (trust) yang ditopang oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial yang

postif dan kuat (Hasbullah,2006).

Dengan Hubungan sosial mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu

yang relatif lama sehingga menghasilkan jaringan, pola kerjasama, pertukaran

sosial, saling percaya, termasuk nilai dan norma yang mendasari hubungan sosial

tersebut (Ibrahim, 2006:110). Sehingga modal sosial memegang peranan yang

sangat penting dalammemfungsikan dan memperkuat kehidupan modern, dapat

diartikan bahwa modal sosial merupakan syarat mutlak bagi pembangunan

manusia, pembangunan ekonomi, sosial, politik, dan stabilitas demokrasi

(Hasbulah, 2006).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

16

Menurut Robert MZ Lawang yang menjadi konsep inti dari modal sosial ada

3 yaitu :

1. Kepercayaan/Trust (kejujuran, kewajaran, sikap egaliter, toleransi, dan

kemurahan hati)

2. Jaringan Sosial/Social Networks (parisipasi, resiprositas, solidaritas,

kerjasama)

3. Norma (nilai-nilai bersama, norma dan sanksi, aturan-aturan).

Konsep inti modal sosial di atas berikut aspek-aspeknya pada hakikatnya

adalah elemen-elemen seharusnya ada dalam kehidupan sebuah kelompok sosial,

baik itu komunitas, masyarakat atau yang lainnya, karena konsep dari modal

sosial ini merupakan perekat yang memberikan tatanan dan makna pada

kehidupan sosial.

Konsep modal sosial juga sangat kompleksitas, yang dapat dirumuskan

berdasarkan titik pandang dari para ahli yang bersangkutan. Sehingga modal

sosial merupakan sumberdaya berupa jaringan kerja yang memiliki penegtahuan

tentang nilai, norma, dan struktur sosial atau kelembagaan yang memiliki

semangat kerjasama, kejujuran/kepercayaan, berbuat kebaikan, sebagai

pengetahuan bersikap, bertindak, dan berprilaku yang akan memberikan implikasi

positif kepada produktivitas (output) dan hasil (outcome).

2.1.1 Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan adalah salah satu unsur penting dalam modal sosial yang

merupakan tali pengikat antara satu sama lain sehingga tercipta suatu dukungan

yang solid dan tahan lama. Inti kepercayaan antar manusia menurut Lawang

(dalam Damsar,2009) ada tiga hal yang saling terkait, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

17

1. Hubungan sosial antara dua orang atau lebih. Termasuk dalam hubungan

ini adalah institusi, yang dalam pengertian ini diwakili oleh seseorang.

Seseorang percaya kepada insitusi tertentu untuk kepentingannya, karena

orang didalam institusi itu bertindak.

2. Harapan yang terkandung dalam hubungan itu, yang jika direalisasikan

tidak akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak.

3. Interaksi sosial yang memungkinkan hubungan dan harapan itu bisa

terwujud.

Dengan ketiga dasar ini, kepercayaan yang dimaksudkan disini akan menunjuk

pada hubungan antar dua pihak atau lebih yang mengandung harapan yang

menguntungkan salah satu atau kedua belah pihak.

Adanya sifat kepercayaan ini merupakan landasan utama bagi seseorang

untuk meyerahkan sesuatu kepada orang lain. Dalam pandangan Francis

Fukuyama, trust adalah sikap saling mempercayai di masyarakat yang

memungkinkan masyarakat tersebut saling bersatu dengan yang lain dan

memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial.

Robert D Putnam dalam Hasbullah (2006:11) mendefinisikan trustatau rasa

saling percaya (mempercayai) adalah salah satu bentuk keinginan untuk

mengambil resiko dalam hubungan-hubungan sosialnya yang didasari oleh

perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu yang diharapkan dan

akan senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung,

paling tidak yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya.

Adanya jaminan tentang kejujuran dalam komunitas dapat memperkuat rasa

solidaritas dan sifat kooperatif dalam komunitas. Selain itu dengan rasa saling

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

18

percaya antara mereka yang bekerjasama, semakin berkurang resiko yang

ditangung dan semakin kurang pula biaya (uang atau sosial) yang dikeluarkan.

Adanya kepercayaan yang terjalin memudahkan hubungan saling kerjasama

dan saling menguntungkan (mutual benefit), sehingga mendorong timbulnya

hubungan resiprosikal atau timbal balik dari pihak yang terkait. Fungsi

kepercayaan menurut simmel dapat disimak dari pernyataan bahwa “tanpa adanya

rasa saling percaya yang merata antara satu orang dengan orang lainnya,

masyarakat itu sendiri akan disintegratif dan kepercayaan itu merupakan “salah

satu kekuatan sintetik yang paling penting dalam masyarakat”.Lebih lanjut lagi

dikatakan bahwa kepercayaan itu menjadi basis bagi tindakan individu (Simmel

dalam Mollering, ibid, dalam Lawang, 2004 ).

Simmel menempatkan penjelasan tentang kepercayaan dalam hubungannya

dengan pertukaran sosial. Hubungan kerjasama tersebut akan menyebabkan social

kapital yang sangat kuat dan bertahan lama. Suatu kelompok yang memiliki

modal sosial yang tinggi akan membuka kemungkinan untuk menyelesaikan

permasalahan dengan lebih mudah. Hal ini dimulai dengan adanya rasa percaya

yang terjalin antar kelompok atau masyarakat.Dengan adanya kepercayaan (Trust)

yang dimiliki oleh setiap individu akan memberikan kontribusi yang sangat baik

untuk perkembangan organisasinya.

2.1.2 Jaringan Sosial (Social Networks)

Jaringan dan fungsinya terhadap pencapaian suatu tujuan tidak terlepas dari

kepercayaan. Melalui jaringan orang saling tahu, saling meginformasikan, saling

mengingatkan, saling bantu dalam melaksanakan atau mengatasi suatu masalah.

Jaringan adalah sumber pengetahuan yang menjadi dasar utama dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

19

pembentukan kepercayaan strategik. Media yang paling ampuh untuk membuka

jaringan adalah pergaulan dalam pengertian umum dengan membuka diri lewat

media cetak atau elektronik dalam pengertian terbatas seperti pergaulan.

Jejaring sosial adalah suatu struktursosial yang dibentuk dari simpul-simpul

(atau yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu

atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-

lain. Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul

dan ikatan”. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan

adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar

simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa

jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluaraga

hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara

memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang

individu dalam mencapai tujuannya.

(http://www.scribd.com/doc/78363152/penagaruh-jejaring-sosial-pelajar, diakses

tanggal 10 januari 2015).

Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah

peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut juga

dapat digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering

digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai

titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.

Bagi seorang sosiolog studi tentang jaringan sosial telah dikenal sejak 1960-

an, yang dihubungkan dengan bagaimana individu terkait antara satu dengan yang

lainnya, dan bagaimana ikatan afiliasi melayani baik sebagai pelicin untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

20

memperoleh sesuatu yang dikerjakan maupun sebagai perekat yang memberikan

tatanan dan makna pada kehidupan sosial (Powel dan Smith-Doer 1994; 365,

dalam Damsar).

Pada konsep jaringan ini terdapat unsur kerja yang melalui media hubungan

sosial menjadi kerja sama. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk

formal maupun bentuk informal. Hubungan sosial adalah gambaran atau cermin

dari kerjasama dan koordinasi antar warga yang didasari oleh ikatan sosial yang

aktif dan bersifat resiprosikal (Damsar,2002:157). Melalui jaringan sosial ini,

individu akan ikut serta dalam tindakan resiprositas dan melalui hubungan ini

diperoleh keuntungan yang saling memberikan apa yang dibutuhkan satu sama

lain.

Pada dasarnya jaringan sosial terbentuk karena adanya rasa saling percaya,

saling tahu, saling menginformasikan, saling mengingatkan ataupun mengatasi

sesuatu. Pada intinya jaringan dan hubungan sosial ini sangat berarti bagi setiap

individu ataupun kelompok organisasi. Karena dari sudut pandang sosiologi,

dapat dikatakan bahwa kita, Paling tidak sebagian, didefinisikan oleh siapa yang

kita kenal. Secara lebih luas, ikatan-ikatan di antara manusia juga menjadi blok

bangunan utama dari bangunan sosial yang lebih besar.

2.1.3 Norma

Pada suatu entitas sosial tertentu norma tidak dapat dipisahkan dari jaringan

dan kepercayaan. Jika struktur jaringan itu terbentuk karena pertukaran sosial

yang terjadi antara dua orang, sifat norma kurang lebih sebagai berikut : Norma

itu muncul dari pertukaran yang saling menguntungkan, (Blau 1963, Fukuyama

1999 dalam Lawang, 2004). Artinya, jika didalam pertukaran itu keuntungan

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

21

hanya dinikmati oleh salah satu pihak saja, pertukaran sosial selanjutnya pasti

tidak akan terjadi. Jika dalam pertukaran pertama keduanya saling

menguntungkan, akan muncul pertukaran yang kedua, dengan harapan akan

memperoleh keuntungan pula (Homans 1974, dalam Lawang, 2004). Dari

beberapa kali pertukaran prinsip saling menguntungkan dipegang teguh, oleh

karena itu muncul norma dalam bentuk kewajiban sosial, yang intinya membuat

kedua belah pihak merasa diuntungkan melalui pertukaran itu, dengan cara

demikian hubungan pertukaran itu diperoleh.

Norma yang tercipta diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh individu pada

suatu entitas sosial tertentu. Norma-norma sosial akan sangat berperan dalam

mengontrol bentuk-bentukperilaku yang tumbuh dalam masyarakat Norma ini

biasanya terinstusionalisasi dan mengandung sanksi sosial yang dapat mencegah

individu berbuat sesuatu yang meyimpang dari kebiasaan yang berlaku di

masyarakat. Norma dalam hal ini memang tidak tertulis namun dipahami oleh

setiap anggota masyarakatnya dan menentukan pola tingkah laku yang diharapkan

dalam konteks hubungan sosial. Konfigurasi norma yang tumbuh di tengah

masyarakat akan menentukan apakah norma tersebut akan memperkuat kerekatan

hubungan antar individu dan memberikan dampak positif bagi perkembangan

masyarakat tersebut.

2.2 Kelompok Sosial

Manusia adalah individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan

dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi antara individu-

individu (manusia) maka lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

22

dilandasi oleh kesamaan kepentingan bersama. Sejak dilahirkan manusia sudah

mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu :

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu

masyarakat).

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk berhubungan dengan

lingkungan maka pada akhirnya menimbulkan kelompok-kelompok sosial.

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran

bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan

oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku

para anggotanya. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan

manusia yang saling hidup bersama dan menjalani saling ketergantungan

dengan sadar dan tolong menolong. Kelompok sosial bersifat formal dan

informal. Kelompok sosial formal adalah kelompok dengan pembagian

kerja yang jelas. Sedangkan kelompok informal adalah kelompok sosial

yang bersifat aliansi yang tidak terstruktur secara formal atau tidak

ditetapkan secara organisasi.

Soekanto (2010:101) mengemukakan beberapa persyaratan

kelompok sosial adalah sebagai berikut :

1. Setiap kelompok harus sadar bahwa ia adalah bagian dari

kelompok yang bersangkutan,

2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan

anggota yang lainnya,

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

23

3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar

mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama,

kepentingan yang sama, tujuannya yang sama, ideologi politik yang

sama dll,

4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku,

5. Bersistem dan berproses.

2.3 Media Sosial

2.3.1. Pengertian Media Sosial

Media sosial (Social Media) adalah sarana pergaulan sosial secara online di

dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi,

berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun

jaringan (networking).Para penggunanya saling berbagi dan menciptakan isi

meliputi Blog, jejaring sosial dan Wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring

sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan

oleh masyarakat di seluruh dunia.

(http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-

karakteristik.html, diakses tanggal 20 februari 2015, pukul 21.12).

Menurut Antony Mayfield dari Crossing, media sosial adalah mengenai menjadi

manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan

berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang

yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun semuah

komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri kita

sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,

menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

24

berkembang pesat. Tak terkecuali , keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan

menciptakan personal branding.

Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat

dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet,

atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara

gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau

distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat

konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010: 2)

Andreas Kaplan dan Michael Haenlien (2008 : 63) mendefinisikan media

sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di

atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan memungkinkan penciptaan dan

pertukaran user-generated counter”.

2.3.2. Ciri-Ciri Dan Jenis-Jenis Media Sosial

Media sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa

berbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.

b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.

c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan

media lainnya.

d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,

forum internet, webblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto

atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan

satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

25

kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self- disclosure) diciptakan

skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons

Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.

Menurut kaplan dan Haenlein (2008;72) ada enam jenis media sosial:

1. Proyek Kolaborasi

Website mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah

ataupun me-remove konten-konten yang ada di website ini. Contohnya

wikipedia .

2. Blog dan Microblog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti

curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya twitter,

blogspot, Tumblr, Path, dll

3. Konten

Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten-konten

media, baik itu video, ebook, gambar dan lain-lain. Contohnya Youtube.

4. Situs jejaring sosial

Aplikasi yang mengijinkan user untuk dapat terhubung dengan cara

membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.

Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. Contoh Facebook, Path,

Instagram dan lain-lain.

5. Virtual Game world

Dunia virtual dimana mereplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa

muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi

dengan orang lain selayaknya di dunia nyata, contohnya game online.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial Modal sosial

26

6. Virtual social world

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual,

sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun,

Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya

Second life.

Universitas Sumatera Utara