38
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, yang menyakitkan tubuh serta diungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahan bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi P yang akan mengakibatkan respon nyeri (Kozier dkk, 2009). Definisi keperawatan menyatakan bahwa nyeri adalah sesuatu yang menyakitkan tubuh yang diungkapkan secara subjektif oleh individu yang mengalaminya . Nyeri dianggap nyata meskipun tidak ada penyebab fisik atau sumber yang dapat diidentiftkasi. Meskipun beberapa sensasi nyeri dihubungkan dengan status mental atau status psikologis, pasien secara nyata merasakan sensasi nyeri dalam banyak hal dan tidak hanya membayangkannya saja. Kebanyakan sensasi nyeri adalah akibat dari stimulasi fisik dan mental atau stimuli emosional. (Potter & Perry, 2005). Berdasarkan definisi- definisi di atas dapat disimpulkan bahwa nyeri adalah suatu pengalaman sensori yang tidak menyenangkan dan menyakitkan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Nyeri

2.1.1 Definisi Nyeri

Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan

potensial, yang menyakitkan tubuh serta diungkapkan oleh individu yang

mengalaminya. Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau kerusakan

mengakibatkan dilepasnya bahan – bahan yang dapat menstimulus reseptor

nyeri seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostaglandin, dan

substansi P yang akan mengakibatkan respon nyeri (Kozier dkk, 2009).

Definisi keperawatan menyatakan bahwa nyeri adalah sesuatu yang

menyakitkan tubuh yang diungkapkan secara subjektif oleh individu yang

mengalaminya . Nyeri dianggap nyata meskipun tidak ada penyebab fisik

atau sumber yang dapat diidentiftkasi. Meskipun beberapa sensasi nyeri

dihubungkan dengan status mental atau status psikologis, pasien secara

nyata merasakan sensasi nyeri dalam banyak hal dan tidak hanya

membayangkannya saja. Kebanyakan sensasi nyeri adalah akibat dari

stimulasi fisik dan mental atau stimuli emosional. (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan definisi- definisi di atas dapat disimpulkan bahwa nyeri adalah

suatu pengalaman sensori yang tidak menyenangkan dan menyakitkan bagi

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

9

tubuh sebagai respon karena adanya kerusakan atau trauma jaringan

maupun gejolak psikologis yang diungkapkan secara subjektif oleh individu

yang mengalaminya.

2.1.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Reaksi fisik seseorang terhadap nyeri meliputi perubahan

neurologis yang spesifik dan sering dapat diperkirakan. Reaksi pasien

terhadap nyeri dibentuk oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi

mencakup umur, sosial budaya, status emosional, pengalaman nyeri masa

lalu, sumber nyeri dan dasar pengetahuan pasien.Kemampuan untuk

mentoleransi nyeri dapat rnenurun dengan pengulangan episode nyeri,

kelemahan, marah, cemas dan gangguan tidur. Toleransi nyeri dapat

ditingkatkan dengan obat-obatan, alkohol, hipnotis, kehangatan, distraksi

dan praktek spiritual (Le Mone & Burke,2008).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reaksi nyeri tersebut

antara lain:

a. Pengalaman Nyeri Masa Lalu

Semakin sering individu mengalami nyeri , makin takut pula

individu tersebut terhadap peristiwa menyakitkan yang akan diakibatkan

oleh nyeri tersebut. Individu ini mungkin akan lebih sedikit mentoleransi

nyeri; akibatnya, ia ingin nyerinya segera reda dan sebelum nyeri tersebut

menjadi lebih parah. Individu dengan pengalaman nyeri berulang dapat

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

10

mengetahui ketakutan peningkatan nyeri dan pengobatannva tidak adekuat

(Potter & Perry, 2005).

b. Kecemasan

Ditinjau dari aspek fisiologis, kecemasan yang berhubungan

dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri. Secara

klinik, kecemasan pasien menyebabkan menurunnya kadar serotonin.

Serotonin merupakan neurotransmitter yang memiliki andil dalam

memodulasi nyeri pada susunan saraf pusat. Hal inilah yang mengakibatkan

peningkatan sensasi nyeri (Le Mone & Burke, 2008).

c. Umur

Umumnya para lansia menganggap nyeri sebagai komponen

alamiah dari proses penuaan dan dapat diabaikan atau tidak ditangani oleh

petugas kesehatan. Di lain pihak, normalnya kondisi nycri hebat pada

dewasa muda dapat dirasakan sebagai keluhan ringan pada dewasa tua.

Orang dewasa tua mengalami perubahan neurofisiologi dan mungkin

mengalami penurunan persepsi sensori stimulus serta peningkatan ambang

nyeri. Selain itu, proses penyakit kronis yang lebih umum terjadi pada

dewasa tua seperti penyakit gangguan, kardiovaskuler atau diabetes mellitus

dapat mengganggu transmisi impuls saraf normal (Le Mone & Burke,

2008).

Cara lansia bereaksi terhadap nyeri dapat berbeda dengan cara

bereaksi orang yang lebih muda. Karena individu lansia mempunyai

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

11

metabolisme yang lebih lambat dan rasio lemak tubuh terhadap massa otot

lebih besar dibanding individu berusia lebih muda, oleh karenanya analgesik

dosis kecil mungkin cukup untuk menghilangkan nyeri pada lansia. Persepsi

nyeri pada lansia mungkin berkurang sebagai akibat dari perubahan

patologis berkaitan dengan beberapa penyakitnya (misalnya diabetes), akan

tetapi pada individu lansia yang sehat persepsi nyeri mungkin tidak berubah

(Le Mone & Burke, 2008).

Diperkirakan lebih dari 85% dewasa tua mempunyai sedikitnya

satu masalah kesehatan kronis yang dapat menyebabkan nyeri. Lansia

cenderung mengabaikan lama sebelum melaporkannya atau mencari

perawatan kesehatan karena sebagian dari mereka menganggap nyeri

menjadi bagian dari penuaan normal. Sebagian lansia lainnya tidak mencari

perawatan kesehatan karena mereka takut nyeri tersebut menandakan

penyakit yang serius. Penilaian tentang nyeri dan ketepatan pengobatan

harus didasarkan pada laporan nyeri pasien dan pereda ketimbang

didasarkan pada usia (Potter & Perry, 2005).

d. Jenis Kelamin

Karakteristik jenis kelamin dan hubungannya dengan sifat

keterpaparan dan tingkat kerentanan memegang peranan tersendiri.

Berbagai penyakit tertentu ternyata erat hubungannya dengan jenis kelatnin,

dengan berbagai sifat tertentu. Penyakit yang hanya dijumpai pada jenis

kelamin tertentu, terutama yang berhubungan erat dengan alat reproduksi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

12

atau yang secara genetik berperan dalam perbedaan jenis kelamin (Le Mone

& Burke , 2008).

Di beberapa kebudayaan menyebutkan bahwa anak laki-laki harus

berani dan tidak boleh menangis, sedangkan seorang anak perempuan boleh

menangis dalam situasi yang sama. Toleransi nyeri dipengaruhi oleh faktor-

faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu tanpa

memperhatikan jenis kelamin. Meskipun penelitian tidak menemukan

perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam mengekspresikan nyerinya,

pengobatan ditemukan lebih sedikit pada perempuan. Perempuan lebih suka

mengkomunikasikan rasa sakitnya, sedangkan laki-laki menerima analgesik

opioid lebih sering sebagai pengobatan untuk nyeri (Potter & Perry, 2005).

e. Sosial Budaya

Mengenali nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki seseorang dan

memahami mengapa nilai-nilai ini berbeda dari nilai-nilai kebudayaan

lainnya dapat membantu untuk menghindari mengevaluasi perilaku pasien

berdasarkan pada harapan dan nilai budaya seseorang. Perawat yang

mengetahui perbedaan budaya akan mempunyai pemahaman yang lebih

besar tentang nyeri pasien dan akan lebih akurat dalam rnengkaji nyeri dan

reaksi perilaku terhadap nyeri juga efektif dalarn menghilangkan nyeri

pasien (Potter & Perry, 2005).

f. Nilai Agama

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

13

Pada beberapa agama, individu menganggap nyeri dan penderitaan

sebagai cara untuk membersihkan dosa. Pemahaman ini membantu individu

menghadapi nyeri dan menjadikan sebagai sumber kekuatan. Pasien dengan

kepercayaan ini mungkin menolak analgetik dan metode penyembuhan

lainnya; karena akan mengurangi persembahan mereka (Potter & Perry,

2005).

g. Lingkungan dan Dukungan Orang Terdekat

Lingkungan dan kehadiran dukungan keluarga juga dapat

mempengaruhi nyeri seseorang. Pada beberapa pasien yang mengalami

nyeri seringkali bergantung pada anggota keluarga atau teman dekat untuk

memperoleh dukungan, bantuan, perlindungan. Walaupun nyeri tetap terasa,

tetapi kehadiran orang yang dicintainya akan dapat meminimalkan rasa

kecemasan dan ketakutan. Apabila keluarga atau teman tidak ada seringkali

membuat nyeri pasien tersebut semakin tertekan. Pada anak-anak yang

mengalami nyeri kehadiran orang tua sangat penting (Potter & Perry, 2005).

2.1.3 Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut

dan nyeri kronis. Klasifikasi ini berdasarkan pada waktu atau durasi

terjadinya nyeri.

a. Nyeri akut

Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam kurun waktu yang

singkat, biasanya kurang dari 6 bulan. Nyeri akut yang tidak diatasi secara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

14

adekuat mempunyai efek yang membahayakan di luar ketidaknyamanan

yang disebabkannya karena dapat mempengaruhi sistem pulmonary,

kardiovaskuler, gastrointestinal, endokrin, dan imonulogik (Potter & Perry,

2005).

b. Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri yang berlangsung selama lebih dari 6

bulan. Nyeri kronik berlangsung di luar waktu penyembuhan yang

diperkirakan, karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respon terhadap

pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Jadi nyeri ini biasanya

dikaitkan dengan kerusakan jaringan (Guyton & Hall, 2008). Nyeri kronik

mengakibatkan supresi pada fungsi sistem imun yang dapat meningkatkan

pertumbuhan tumor, depresi, dan ketidakmampuan.

Berdasarkan sumbernya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri

nosiseptif dan neuropatik (Potter & Perry, 2005).

a. Nyeri nosiseptif

Nosiseptif berasal dari kata “noxsious/harmful nature” dan dalam

hal ini ujung saraf nosiseptif, menerima informasi tentang stimulus yang

mampu merusak jaringan. Nyeri nosiseptif berdifat tajam, dan berdenyut

(Potter & Perry, 2005).

b. Nyeri neuropatik

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

15

Nyeri neuropatik mengarah pada disfungsi di luar sel saraf. Nyeri

neuropatik terasa seperti terbakar kesemutan dan hipersensitif terhadap

sentuhan atau dingin. Nyeri spesifik terdiri atas beberapa macam, antara lain

nyeri somatik, nyeri yang umumnya bersumber dari kulit dan jaringan di

bawah kulit (superficial) pada otot dan tulang. Macam lainnya adalah nyeri

menjalar (referred pain) yaitu nyeri yang dirasakan di bagian tubuh yang

jauh letaknya dari jaringan yang menyebabkan rasa nyeri, biasanya dari

cidera organ visceral. Sedangkan nyeri visceral adalah nyeri yang berasal

dari bermacam-macam organ viscera dalam abdomen dan dada (Guyton &

Hall, 2008).

2.1.4 Fisiologi Nyeri

Saat terjadinya stimulus yang menimbulkan kerusakan jaringan

hingga pengalaman emosional dan psikologis yang menyebabkan nyeri,

terdapat rangkaian peristiwa elektrik dan kimiawi yang kompleks, yaitu

transduksi, transrmisi, modulasi dan persepsi. Transduksi adalah proses

dimana stimulus noksius diubah menjadi aktivitas elektrik pada ujung saraf

sensorik (reseptor) terkait. Proses berikutnya, yaitu transmisi, dalam proses

ini terlibat tiga komponen saraf yaitu saraf sensorik perifer yang

meneruskan impuls ke medulla spinalis, kemudian jaringan saraf yang

meneruskan impuls yang menuju ke atas (ascendens), dari medulla spinalis

ke batang otak dan thalamus. Yang terakhir hubungan timbal balik antara

thalamus dan cortex. Proses ketiga adalah modulasi yaitu aktivitas saraf

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

16

yang bertujuan mengontrol transmisi nyeri. Suatu senyawa tertentu telah

diternukan di sistem saraf pusat yang secara selektif menghambat transmisi

nyeri di medulla spinalis. Senyawa ini diaktifkan jika terjadi relaksasi atau

obat analgetika seperti morfin (Dewanto, 2003).

Proses terakhir adalah persepsi, proses impuls nyeri yang

ditransmisikan hingga menimbulkan perasaan subyektif dari nyeri sama

sekali belum jelas. Bahkan struktur otak yang menimbulkan persepsi

tersebut juga tidak jelas. Sangat disayangkan karena nyeri secara mendasar

merupakan pengalaman subyektif yang dialami seseorang sehingga sangat

sulit untuk memahaminya (Dewanto, 2003). Nyeri diawali sebagai pesan

yang diterima oleh saraf-saraf perifer. Zat kimia (substansi P, bradikinin,

prostaglandin) dilepaskan, kemudian menstimulasi saraf perifer, membantu

mengantarkan pesan nyeri dari daerah yang terluka ke otak. Sinyal nyeri

dari daerah yang terluka berjalan sebagai impuls elektrokimia di sepanjang

nervus ke bagian dorsal spinal cord (daerah pada spinal yang menerima

sinyal dari seluruh tubuh). Pesan kemudian dihantarkan ke thalamus, pusat

sensoris di otak di mana sensasi seperti panas, dingin, nyeri, dan sentuhan

pertama kali dipersepsikan. Pesan lalu dihantarkan ke cortex, di mana

intensitas dan lokasi nyeri dipersepsikan. Penyembuhan nyeri dimulai

sebagai tanda dari otak kemudian turun ke spinal cord. Di bagian dorsal, zat

kimia seperti endorphin dilepaskan untuk mcngurangi nyeri di dacrah yang

terluka (Potter & Perry, 2005).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

17

Di dalam spinal cord, ada gerbang yang dapat terbuka atau tertutup.

Saat gerbang terbuka, impuls nyeri lewat dan dikirim ke otak. Gerbang juga

bisa ditutup. Stimulasi saraf sensoris dengan cara menggaruk atau mengelus

secara lembut di dekat daerah nyeri dapat menutup gerbang sehingga

rnencegah transmisi impuls nyeri. Impuls dari pusat juga dapat menutup

gerbang, misalnya motivasi dari individu yang bersemangat ingin sembuh

dapat mengurangi dampak atau beratnya nyeri yang dirasakan (Potter &

Perry, 2005).

Kozier, dkk. (2009) mengatakan bahwa nyeri akan menyebabkan

respon tubuh meliputi aspek pisiologis dan psikologis, merangsang respon

otonom (simpatis dan parasimpatis respon simpatis akibat nyeri seperti

peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, peningkatan

pernapasan, meningkatkan tegangan otot, dilatasi pupil, wajah pucat,

diaphoresis, sedangkan respon parasimpatis seperti nyeri dalam, berat ,

berakibat tekanan darah turun nadi turun, mual dan muntah, kelemahan,

kelelahan, dan pucat .

Pada kasus nyeri yang parah dan serangan yang mendadak

merupakan ancaman yang mempengaruhi manusia sebagai sistem terbuka

untuk beradaptasi dari stressor yang mengancam dan menganggap

keseimbangan. Hipotalamus merespon terhadap stimulus nyeri dari reseptor

perifer atau korteks cerebral melalui sistem hipotalamus pituitary dan

adrenal dengan mekanisme medula adrenal hipofise untuk menekan fungsi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

18

yang tidak penting bagi kehidupan sehingga menyebabkan hilangnya situasi

menegangkan dan mekanisme kortek adrenal hopfise untuk

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dan menyediakan

energi kondisi emergency untuk mempercepat penyembuhan. Apabila

mekanisme ini tidak berhasil mengatasi stressor (nyeri) dapat menimbulkan

respon stress seperti turunnya sistem imun pada peradangan dan

menghambat penyembuhan dan kalau makin parah dapat terjadi syok

ataupun perilaku yang meladaptif (Potter & Perry, 2005)

2.1.5 Pengukuran Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri

dirasakan oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan

kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda

oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran

nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah

menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun,

pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti

tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007).

Menurut Smeltzer & Bare (2002) adalah sebagai berikut :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

19

a) Skala intensitas nyeri

b) Skala identitas nyeri numerik

c) Skala analog visual

d) Skala nyeri menurut bourbanis

Keterangan :

0 :Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi

dengan baik dan memiliki gejala yang tidak dapat terdeteksi.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

20

4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat

menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti

perintah dengan baik. Memiliki karateristik adanya peningkatan frekuensi

pernafasan , tekanan darah, kekuatan otot, dan dilatasi pupil.

7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti

perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi

nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih

posisi nafas panjang dan distraksi. Memiliki karateristik muka klien pucat,

kekakuan otot, kelelahan dan keletihan

10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,

memukul.

Karakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat

keparahan atau intensitas nyeri tersebut. Klien seringkali diminta untuk

mendeskripsikan nyeri sebagai yang ringan, sedang atau parah. Namun,

makna istilah-istilah ini berbeda bagi perawat dan klien. Dari waktu ke

waktu informasi jenis ini juga sulit untuk dipastikan.

Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan

nyeri yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor

Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata

pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis.

Pendeskripsi ini diurut dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak

tertahankan”. Perawat menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

21

untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Perawat juga

menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa

jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini memungkinkan

klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri. Skala penilaian

numerik (Numerical rating scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti

alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan

menggunakan skala 0-10. Skala ini paling efektif digunakan saat mengkaji

intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik. Apabila

digunakan skala untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan 10

cm (Potter & Perry, 2005).

Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak melebel

subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri

yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini

memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri.

VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensitif

karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada

dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter, 2005).

Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah

digunakan dan tidak mengkomsumsi banyak waktu saat klien

melengkapinya. Apabila klien dapat membaca dan memahami skala, maka

deskripsi nyeri akan lebih akurat. Skala deskriptif bermanfaat bukan saja

dalam upaya mengkaji tingkat keparahan nyeri, tapi juga, mengevaluasi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

22

perubahan kondisi klien. Perawat dapat menggunakan setelah terapi atau

saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai apakah nyeri mengalami

penurunan atau peningkatan (Potter, 2005).

2.2 Low Back Pain

2.2.1 Definisi Low Back Pain

Low Back Pain adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah

punggung bawah . Nyeri ini dapat bersifat lokal atau radikuler maupun

keduanya serta terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong

bawah yaitu di daearah lumbal. Nyeri ini kerap kali disertai dengan

penjalaran hingga ke arah tungkai dan kaki . Nyeri ini bisa akut, subakut

dan kronis berdasarkan durasi timbulnya keluhan (Meliala L, 2005).

Sumber lain mengatakan , Low back pain adalah nyeri di daerah punggung

antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang

ekor) yakni daerah L1 – L5 dan S1-S5 .Nyeri juga bisa menjalar ke daerah

lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002).

Anatomi tulang belakang perlu diketahui untuk menentukan

elemen apa yang terganggu pada timbulnya keluhan nyeri punggung bawah.

Punggung tersusun oleh columna vertebralis atau tulang belakang yang

terdiri dari 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra lumbalis, 5

vertebra sakralis, serta 4 ruas vertebra koksigis. Setiap tulang tersebut

mempunyai suatu lubang yang agak bulat yang apabila tersusun membentuk

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

23

suatu saluran yang mengelilingi saraf spinalis. Saraf spinalis menurun dari

tapak otak dan mengekstensi sehingga sedikit di bawah tulang – tulang

interkostal. Nervus – nervus kecil masuk dan keluar dari saraf spinalis

melalui ruang – ruang di antar vertebra. Ruangan di antara vertebra

dilindungi oleh tulang rawan yang bulat dan lembut yang disebut cakram

intervertebral ( intervertebral disk ) yang meningkatkan fleksibilitas pada

punggung bawah dan berfungsi sebagai peredam tekanan sepanjang

kolumna spinalis untuk melindungi tulang – tulang vertebra semasa

pergerakan tubuh.

Jaringan ligament dan tendon memegang tulang – tulang vertebra

di tempatnya dan melekatkan otot – otot pada columna spinalis . Punggung

bawah mempunyai fungsi yang penting pada tubuh manusia seperti

memberi sokongan pada struktur tubuh , pergerakan dan proteksi pada

jaringan- jaringan tubuh. Oleh karena itu, apabila terdapat kelainan pada

struktur – struktur yang berperan menahan berat tubuh dapat terdeteksi

semasa berdiri tegak maupun saat melakukan gerakan. Selain itu, punggung

bawah atau lumbosakral berperan untuk melindungi jaringan lunak saraf

pusat yang melayani hantaran impuls saraf untuk bagian lumbal, ekstrimitas

bawah, serta organ – organ daerah pelvis dan abdomen.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa low back

pain adalah sensasi nyeri yang dirasakan individu di area lumbosakral yakni

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

24

L1-S5 dan dapat menjalar ke arah ekstremitas bawah sebagai akibat dari

adanya stimulasi saraf pada daerah lumbosakral tersebut.

2.2.3 Etiologi Low Back Pain

Kebanyakan low back pain disebabkan oleh salah satu dari

berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut,

ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot, spondiloarthrosis,

stenosis tulang belakang, masalah diskus intervertebralis, ketidaksamaan

panjang tungkai). Penyebab lainnya meliputi obesitas, gangguan ginjal,

masalah pelvis, tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah

psikosomatik. Kebanyakan low back pain akibat gangguan muskuloskeletal

akan diperberat oleh aktifitas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya

biasanya tidak dipengaruhi oleh aktifitas (Potter & Perry, 2005).

Faktor – faktor lain seperti obesitas, stress, depresi ,

ketergantungan alkohol dan obat analgetik, kelainan sistem vaskuler dan

psikogenik, dan beban kerja yang berat juga menjadi pemicu timbulnya

keluhan low back pain ini . Menurut Mutargh (2003), low back pain dapat

timbul akibat adanya peregangan atau laserasi pada ligament (sprain) atau

peregangan yang berlebihan dari otot atau sendi (strain) atau postur yang

tidak tepat. Low back pain berat biasanya disebabkan karena adanya cedera

pada sendi tulang punggung , termasuk permukaan sendi dan disk yang

mengakibatkan nyeri pada jaringan atau serabut saraf yang ada di dekatnya.

Keadaan ini biasa terjadi ketika membungkuk, khususnya ketika

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

25

mengangkat sesuatu yang berat. Penyebab nyeri punggung bawah selain

spasme otot adalah deformitas, hernia Nucleus Pulposus, Osteoartrhitis,

proses metastase, fraktur tulang punggung, hingga kelainan bawaan seperti

lordosis maupun skoliosis.

2.2.3 Klasifikasi Low Back Pain

Low Back Pain disebabkan oleh berbagai kelainan atau perubahan

patologik yang mengenai berbagai macam organ atau jaringan tubuh. Oleh

karena itu beberapa ahli membuat klasifikasi yang berbeda atas dasar

kelainannya atau jaringan yang mengalami kelainan tersebut .

Menurut Harsono (2009), Klasifikasi low back pain adalah sebagai

berikut :

a. Nyeri Punggung Bawah Viserogenik

Keluhan low back pain yang disebabkan adanya proses patologik

di ginjal atau viscera di daerah pelvis. Sifat nyeri jenis ini tidak dipengaruhi

oleh aktivitas yang dilakukan oleh penderita serta tidak akan berkurang

meski penderita melakukan istirahat atau bed rest. Penderita low back pain

jenis ini mengalami nyeri hebat akan selalu mengeliat dalam upaya untuk

meredakan perasaan nyerinya.

Adanya ulserasi atau tumor di dinding ventrikulus dan duodenum

akan menimbulkan induksi nyeri di daerah epigastrum. Nyeri tadi biasanya

terasa di garis tengah setinggi lumbal pertama dan dapat naik sampai torakal

ke – 6.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

26

b. Nyeri Punggung Bawah Vascular

Aneurisma atau penyakit vascular perifer dapat menimbulkan nyeri

punggung atau menyerupai iskialgia. Aneurisma abdominal dapat

menimbulkan nyeri punggung bawah di bagian dalam dan tidak ada

hubungannya dengan aktivitas tubuh.

c. Nyeri Punggung Bawah Neurogenik

Keadaaan patologik pada saraf dapat menyebabkan low back pain ,

yaitu :

1) Neurogenik

Neoplasma interkanalis spinal sering ditemukan ialah neurioma,

hemangloma, ependioma, dan meningioma. Nyeri yang diakibatkan

neoplasma ini sering sulit dibedakan dengan nyeri akibat HNP. Pada

umumnya gejala pertama adalah rasa nyeri baru kemudian timbul gejala

neulogik yaitu gangguan motorik , sensibilitas dan vegetative. Rasa nyeri

sering timbul waktu sedang tertidur sehingga membangunkan penderita.

Rasa nyeri berkurang dengan berjalan.

2) Araknoiditis

Pada araknoiditis terjadi perlengketan – perlengketan. Nyeri timbul

bila terjadi penjepitan terhadap radiks oleh perlengketan tersbut.

1) Stenosis Kanalis Spinalis

Menyempitnya kanalis spinalis disebabkan oleh karena proses

degenerasi diskus intervertebralis dan biasanya disertai oleh ligamentum.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

27

Gejala klinik yang timbul adalah adanya rasa kesemutan dan pada saat

penderita istirahat rasa nyerinya masih tetap ada.

d. Nyeri Punggung Bawah Spondilogenik

Nyeri punggung bawah spondilogenik adalah keluhan low back pain

yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di kolumna vertebralis yang

terdiri dari unsur tulang (osteogenik), diskus intervertebralis (diskogenik)

dan miofasial (miogenik) dan proses patologik di artikulasio sakroiliaka.

Nyeri punggung bawah osteogenik disebabkan oleh :

1) Radang atau infeksi misalnya osteomielitis vertebral atau spondilitis

tuberkulosa, yang masih sering dijumpai meskipun jarang ditemui di

daerah lumbal, karena predileksinya di daerah torakal.

2) Trauma , yang dapat mengakibatkan fraktur maupun spondilolistesis

(bergesernya korpus vertebra terhadap korpus vertebra di bawahnya).

Nyeri punggung bawah diskogenik disebabkan oleh :

1) Spondilitis, ini disebakan oleh proses degenerasi yang progreisf pada

diskus vertebralis, yang mengakibatkan menyempitnya jaraj antara

vertebra sehingga menyebabkan terjadinya osteofit, penyempitan

kanalis spinalis dan foramen intervertebrale dan irirtasi persendian

posterior. Rasa nyeri pada spondilitis ini disebabkan oleh terjadinya

osteoarthritis dan tertekannya radiks oleh kantong durameter yang

mengakibatkan iskemi dan radang.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

28

2) Hernia nucleus pulposus (HNP) adalah keadaan dimana nucleus

pulposus keluar menonjol untuk kemudian menekan ke arah kanalis

spinalis melalui annulus fibrosus yang robek. Penonjolan dapat terjadi

di bagian lateral dan ini banyak terjadi, disebt HNP lateral, dapat pula

terjadi di bagian tengah dan disebut HNP sentral. Dasar terjadinya HNP

ini adalah proses degenarasi diskus intervertebralis, maka banyak

terjadi pada usia pertengahan.

3) Spondilitis ankilosa , proses ini biasanya mulai dari sendi sakroiliaka,

yang kemudian menjalar ke atas, ke daerah leher. Gejala permulaan

berupa rasa kaku di punggung bawah waktu bangun tidur dan hilang

seteelah melakukan beberapa gerakan. Pada foto rontgent terlihat

gambaran mirip dengan ruas- ruas bambu sehingga disebut bamboo

spine.

Nyeri punggung bawah miogenik, disebabkan oleh ketegangan

otot, spasme otot, defisiensi otot dan hipersensitivitas

1) Ketegangan otot, dsebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau

berulang – ulang pada posisi yang sama akan memendekan otot yang

akhirnya akan menimbulkan perasaan nyeri. Keadaan ini tidak akan

terlepas dari kebiasaan buruk atau sikap ytubuh yang tidak atau kurang

fisiologik.

2) Spasme otot atau kejang otot, disebabkan oleh gerakan yang tiba – tiba

dimana jaringan otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang atau kaku

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

29

atau kurang pemanasan . Spasme otot ini member gejala khas, ialah

dengan adanya kontraksi otot yang disertai nyeri yang hebat . Setiap

gerakan akan memperberat rasa nyeri sekaligus menambah kontraksi .

3) Defisisensi otot, dapat disebabkan oleh kurang latihan sebagai akibat

dari mekanisme yang berlebihan, tirah baring yang terlalu lama maupun

kerena imobilisasi.

4) Otot yang hipersensitif, akan menciptakan satu daerah kecil apabila

dirangsang akan menmbulkan rasa nyeri dan menjalar ke daerah

tertentu (target area). Daerah kecil disebut sebagai noctah picu (trigger

point).

e. Nyeri punggung bawah psikogenik

Nyeri jenis ini tidak jarang ditemui, tetapi biasanya ditemukan

setelah dilakukan pemeriksaan yang lengkap, dan hasilnya tidak

memberikan jawaban yang pasti. Hal ini memang bersifat legeartis, dimana

semua kemungkinan faktor organik tidak dapat dibuktikan sebagaifaktor

etiologi nyeri punggung bawah.

Nyeri punggung bawah psikogenik pada umumnya disebabkan

oleh ketegangan jiwa atau kecemasan dan depesi atau campuran antara

kecemasan dan depresi.

2.2.4 Patofisiologi

Struktur spesifik dalam system saraf terlibat dalam mengubah

stimulus menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

30

persepsi nyeri disebut sebagai system nosiseptif. Sensitifitas dari komponen

system nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan berbeda

diantara individu. Tidak semua orang yang terpajan terhadap stimulus yang

sama mengalami intensitas nyeri yang sama. Sensasi sangat nyeri bagi

seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain.

Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit

yang berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial

merusak, dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal.

Reseptor nyeri merupakan jarak multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini

bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan

cabangnya ke pembuluh darah lokal, sel-sel mast, folikel rambut dan

kelenjar keringat. Stimuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin

dari sel-sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi. Serabut kutaneus terletak

lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan

rantai simpatis paravertebra system saraf dan dengan organ internal yang

lebih besar. Sejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau

persepsi nyeri meliputi histamin, bradikinin, asetilkolin dan substansi P.

Prostaglandin dimana zat tersebut yang dapat meningkatkan efek yang

menimbulkan nyeri dari bradikinin. Substansi lain dalam tubuh yang

berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan

enkefalin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam system saraf

pusat.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

31

Kornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses

sensori, dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada system

assenden harus diaktifkan. Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor

nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi

karena adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri (Smeltzer &

Bare ,2002).

Patofisiologi sensasi low back pain dalam hal ini kolumna

vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun

atas banyak unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae yang diikat satu

sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot

paravertebralis. Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan

fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang

maksimal terhadap sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang

akan menyerap goncangan vertikal pada saat berlari atau melompat. Batang

tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal dan

toraks sangat penting ada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak pernah

dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur,

masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang

dapat berakibat low back pain.

Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia

bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas

fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

32

fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra

merupakan penyebab low back pain. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-

S5, menderita stress paling berat dan perubahan degenerasi terberat.

Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan penekanan

pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan

nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut (Smelzer dan Bare, 2002)

2.2.5 Penatalaksanaan

Pada dasarnya dikenal dua tahapan terapi low back pain yaitu

konservatif dan operatif.

a. Terapi konservatif meliputi :

1) Pada rehat baring, penderita harus tetap berbaring di tempat tidur

selama beberapa hari dengan sikap tertentu. Tidur di atas tempat tidur

dengan alas keras dan atau bisa juga dengan posisi semi fowler. Posisi

ini berguna untuk mengelimir gravitasi, mempertahankan kurvatura

anatomi vertebra, relaksasi otot, mengurangi hiperlordosis lumbal, dan

mengurangi tekanan intradiskal.

2) Mobilisasi, pada fase permulaan, mobilisasi dilakukan dengan bantuan

korset. Manfaat pemakaian korset adalah untuk membatasi gerak,

mengurangi aktivitas otot (relaksasi otot), membantu mengurangi beban

terhadap vertebra dan otot paraspinal, dan mendukung vertebra dengan

peninggian tekanan intra abdominal. Mobilisasi sebaiknya dimulai

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

33

dengan gerakan-gerakan ringan untuk jangka pendek. Kemudian

diperberat dan diperlama.

3) Pada terapi farmakologis , ada dua jenis obat dalam tatalaksana low

back pain ini, adalah obat yang bersifat simtomatik dan yang bersifat

kausal. Analgetik narkotik digunakan untuk memutus lingkaran nyeri,

relaksan otot dan penenang digunakan untuk membuat relaks pasien

dan otot yang mengalami spasme sehingga dapat mengurangi nyeri.

Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dan celocoxib

juga berguna untuk mengurangi nyeri. Kortikosteroid jangka pendek

dapat mengurangi respon inflamasi dan mencegah timbulnya

neurofibrosis yang terjadi akibat gangguan iskemia. Dokter dapat

memberikan suntikan kortikosteroid epidural, suntikan infiltrasi otot

paraspinalis dengan anastesi local atau menyuntik sendi faset dengan

steroid untuk menghilangkan nyeri.

4) Pada fisioterapi, biasanya dalam bentuk diatermi (pemanasan dengan

jangkauan permukaan yang lebih dalam). Terapi panas bertujuan untuk

memperbaiki sirkulasi lokal, merelaksasi otot, memperbaiki

extensibilitas jaringan ikat. Stimulasi saraf elektris transkutan (TENS ,

transcutans electrical nerve stimulation) biasanya juga diberikan

sebagai terapi modaltas pereda nyeri noninvasif oleh fisioterapis. TENS

diperkirakan mengurangi nyeri dengan melampaui nyeri ( teori gerbang

nyeri ) dan perangsangan endorphin (Smeltzer & Bare ,2002)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

34

5) Traksi pelvis, bermanfaat untuk relaksasi otot, memperbaiki lordosis

serta memaksa penderita melakukan tirah baring total. Bukti-bukti

menunjukkan bahwa traksi tidak bermanfaat untuk meregangkan discus

yang menyempit. Traksi pelvis dilarang dilakukan jika ada infeksi

tulang, keganasan tulang, adanya kompresi mielum. Beban yang umum

digunakan berkisar antara 10-25 kg.

6) Terapi komplementer, merupakan jenis terapi dalam ruang lingkup luas

yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang

berhubungan dengan teori-teori dan kepercayaan pada suatu daerah .

Terapi komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-

sama dengan terapi lain dan bukan untuk menggantikan terapi medis.

Namun terapi komplementer dapat digunakan sebagai single therapy

ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Saat ini banyak

terapi komplementer yang dilakukan untuk mengatasi keluhan nyeri

pada pasien low back pain seperti akupunktur, reiki, massage, terapi

bekam, herbal dan hipnoterapi . Terapi komplementer dapat bekerja

dengan efek analgetik langsung (seperti akupunkutur, bekam,

akupresur), menghasilkan efek anti inflamasi (seperti obat- obatan

herbal), atau distraksi (seperti terapi musik) yang dapat mempengaruhi

persepsi nyeri , menimbulkan relaksasi, meningkatkan kualitas tidur,

serta mengurangi tingkat kecemasan (Barrie, 2010)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

35

b. Terapi operatif

Terapi operatif atau pembedahan dilakukan apabila dengan

tindakan konservatif selama 3 - 4 minggu tidak memberikan hasil yang

nyata, atau terhadap kasus fraktur yang langsung mengakibatkan defisit

neurologik.

2.3 Terapi Bekam Kering

2.3.1 Definisi Bekam Kering

Bekam kering menurut Nashr (2005) merupakan upaya menghisap

permukaan kulit tanpa mengeluarkan darah dengan tujuan untuk

menimbulkan efek relaksasi dan memperlancar sirkulasi darah. Pada teknik

bekam ini pembuluh darah perifer akan berdilatasi dan menimbulkan bekas

seperti memar sementara. Menurut Fatahillah (2006) , bekam kering dapat

dilakukan dengan teknik meluncur dan teknik tarik. Penggunaan teknik

meluncur merupakan pengganti kerokan. Tindakan ini dilakukan untuk

membuang angin pada tubuh, melemaskan otot-otot dan melancarkan

peredaran darah. Sedangkan tekhnik tarik biasa digunakan untuk

menghilangkan nyeri atau penat di bagian dahi, kening dan bagian yang

pegal.

2.3.2 Manfaat Terapi Bekam Kering

Terapi bekam harus diberikan sesuai dengan kondisi klien,

sehingga tidak semua klien dapat diberikan terapi bekam yang sama. Oleh

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

36

karena itu, sebelum diberikan terapi, klien terlebih dahulu dipastikan

kondisi fisiknya dengan diagnosa yang jelas sebelum diberikan terapi basah

atau kering.

Adapun manfaat pemberian terapi bekam kering adalah untuk

mengatasi berbagai penyakit ringan seperti mengatasi masuk angin,

meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, mengurangi rasa nyeri pada

persendian, nyeri punggung, nyeri leher, mengurangi nyeri kepala seperti

migrain dan vertigo, nyeri karena gastritis, melenturkan otot-otot yang

tegang, (Fatahillah, 2006).

2.3.3 Kontraindikasi Bekam Kering

Terapi bekam kering ini dilarang digunakan pada penderita

tekanan darah sangat rendah, penderita sakit kudis, penderita diabetes

mellius, wanita hamil, wanita yang sedang haid. Orang yang sedang minum

obat pengencer darah, penderita leukemia, thrombosit, alergi kulit serius,

orang yang sangat letih, kelaparan, kenyang, kehausan dan orang yang

sedang gugup. Adapun anggota bagian tubuh yang tidak boleh di-bekam

antara lain mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat kelamin, dubur,

area tubuh yang banyak simpul limpa, area tubuh yang dekat pembuluh

besar serta bagian tubuh yang terdapat varises, tumor, retak tulang, dan

jaringan luka (Widada, 2011).

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

37

2.3.4 Efek Samping Bekam Kering

Efek samping yang biasanya dialami oleh pasien biasanya berupa

ketidaknyamanan akibat sedikit intervensi pada kulit pasien. Rasa hangat

atau panas biasanya dirasakan oleh beberapa pasien pada area yang

dibekam. Hal ini terjadi akibat adanya vasodilatasi pembuluh darah

sehingga banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut dan meningkatkan

suhu kulit di daerah sekitar (Widada, 2011).

2.3.5 Prinsip Kerja Terapi Bekam Kering

Menurut Umar (2010), mekanisme kerja terapi bekam kering ini

terjadi di bawah kulit dan otot yang terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini

saling berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam

dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul

saraf terkait.

Teknik pembekaman dilakukan pada permukaan kulit (kutis) dan

jaringan bawah kulit (sub kutis). Akibatnya terjadi dilatasi (pengembangan)

kapiler dan arteriol serta flare reaction pada daerah yang di bekam. Dilatasi

kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman.Ini

akan menyebabkan terjadinya perbaikan microcirculation pembuluh darah

sehingga timbul kesan relaksasi otot-otot yang kaku (Dunsmuir,2007).

Penelitian lain menunjukkan bahwa efek relaksasi dari

pembekaman dibawah kulit akan menstimulasi saraf permukaan kulit untuk

mengirimkan stimulus pada cornu posterior medulla spinalis melalui saraf

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

38

A-delta dan C, serta traktus spina thalamikus yang kemudian akan

menghasilkan endhorpin serta enkephalin . Sebagian rangsangan lainnya

juga akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor

neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri (Umar, 2010).

Selain itu, dengan proses pembekaman juga terjadi pengaruh pada

sistem sentral melalui hypothalamus dan pituitary sehingga menghasilkan

ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) dan TSH (Thyroid Stimulating

Hormone). Sedangkan pada sistem perifer dihasilkan hormone – hormone

seperti insulin, thyroxin, adrenalin, kortikopin, estrogen, progesterone, dan

testoteron . Hormon – hormon inilah yang bekerja di tempat yang jauh dari

yang dibekam , sehingga bisa mengurangi nyeri pada daerah yang jauh dari

tempat pembekaman (Umar, 2010)

2.3.6 Titik Bekam Kering untuk Low Back Pain

Sebelumya menurut kedokteran tradisional, bahwa dibawah kulit ,

otot maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat

istimewa . Poin – poin tersebut saling berhubungan membujur dan

melintang serta membentuk jaring – jaring atau jala. Jala ini dapat

disamakan dengan meridian. Dengan adanya jala ini maka terdapat

hubungan yang erat antara bagian tubuh atas dengan bawah , antara bagian

dalam dengan bagian luar , antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan ,

antara organ – organ tubuh dengan jaringan di bawah kulit , dan antara

organ yang satu dengan organ yang lainnya sehingga membentuk suatu

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

39

kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara bersamaan .

Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat mempengaruhi poin yang

lainnya juga sebaliknya dan pengobatan pada satu poin akan

menyembuhkan poin lainnya (Aldjoefrie, 2013).

Menurut As Sufi (2006), Pengobatan dengan bekam dapat

menggunakan titik – titik yang digunakan dalam terapi akupunktur maupun

refleksiologi. Terapi akupunktur dan refleksiologi memakai perantara jarum

ataupun tusukan untuk merangsang titik – titik kunci saraf yang

berhubungan dengan bagian – bagian organ dalam tubuh tertentu. Prosesnya

bisa dilakukan di bagian tubuh lain yang lebih mudah untuk dilakukan

pengobatan dan tidak terlalu menimbulkan rasa sakit. Selain itu, prinsip

terapi akupunktur dan refleksiologi ini juga tidak mengeluarkan darah kotor

sehingga prinsip kerjanya mirip dengan terapi bekam kering . Selain itu,

studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di klinik Latu Usadha

Abiansemal juga didapatkan informasi bahwa titik pembekaman yang

dilakukan di klinik tersebut juga menggunakan titik yang sama digunakan

dalam terapi akupunktur.

Berikut ini adalah titik akupunktur yang sering digunakan dalam

pemberian terapi untuk low back pain :

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

40

Gambar 1. Titik akupunktur untuk low back pain

Tabel 1. Nama titik akupunktur untuk low back pain ( Sumber : Berman et al, 2010 )

Nama Titik Lokasi

Shensu (UB 23) Terletak pada batas bawah prosessus spinosus

vertebra lumbal dua, 1,5 cm lateral pada GV4

Dachangshu (UB 25) Terletak pada batas bawah prosessus spinosus

vertebra lumbal empat, 1,5 cm lateral pada GV3

Yaoyangguan (GV 3) Terletak dibawah prosessus spinosus vertebra

lumbal empat, setingkat dengan puncak ,iliaca

Weizhong (UB 40) Terletak pada titik tengah lipatan transversa fossa

poplitea, diantara tendon muskulus biseps femoris

dan muskulus semitendinosus

Huantiao (GB 30) Terletak dipersimpangan sepertiga lateral dan dua

per tiga dari jarak antara trokanter mayor dan

hiatus sakral

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

41

2.3.7 Prosedur Terapi Bekam Kering

Terapi bekam menggunakan alat kop khusus (vacuum pump) yang

berfungsi untuk menarik udara di dalam gelas sehingga kulit yang ada

dibawahnya menjadi terangkat ke dalam gelas hampa udara tersebut.

Kondisi tersebut akan mengakibatkan adanya bendungan darah selama 5

-10 menit yang diharapkan memberi rangsangan terhadap titik – titik

meridian. Berikut merupakan prosedur terapi bekam kering (Widada,

2011) :

a. Persiapan pasien

1). Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan .

2). Memeriksan tanda- tanda vital klien

b. Persiapan lingkungan

1). Menjaga privasi klien

2). Mengatur posisi klien dalam posisi tengkurap atau duduk

menunduk

c. Persiapan alat dan bahan

1). Gelas bekam 5 buah

2). Vacum pump

3). Kertas tissue secukupnya

4). Minyak zaitun

5). Tempat sampah

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

42

Gambar 2 . Vacuum pump untuk terapi bekam kering

d. Persiapan Petugas

1). Masker

2). Handscone 1 pasang

e. Prosedur Pelaksanaan Terapi Bekam Kering

1). Petugas mencuci tangan dan memakai APD

2). Petugas menentukan titik utama untuk bekam kering untuk nyeri

punggung bawah

3). Area yang akan dibekam diberi minyak zaitun .

4). Area yang telah dipilih kemudian ditutup dengan gelas bekam

kemudian dipompa 3 kali tarikan

5). Tunggu hingga durasi pembekaman selesai ( 5 menit ), kemudian

lepas gelas bekam.

6). Bersihkan kulit yang dibekam dengan kertas tissue, pembekaman

selesai.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

43

2.3.8 Durasi Pembekaman

Lamanya durasi pembekaman yang dianjurkan untuk terapi bekam

kering ini adalah 5 menit . Terapi bekam kering ini tidak disertai

dengan pengeluaran darah dan pengisapan hanya dilakukan satu kali

pada satu titik sehingga memakan waktu yang lebih singkat ( Widada,

2011).

2.4 Pengaruh Terapi Bekam Kering untuk Low Back Pain

Keluhan low back pain muncul akibat adanya rangsangan yang

mengiritasi reseptor nyeri pada daerah sekitar lumbal. Hal ini bisa

disebabkan oleh adanya ketegangan atau kelelahan otot, gangguan vaskuler

dan neurologik , maupun proses patologik maupun degeneratif yang

menimbulkan peradangan .Faktor – faktor lain seperti obesitas, stress,

depresi , ketergantungan alksohol dan analgetik, kelainan sistem vaskuler

dan psikogenik, dan beban kerja yang berat juga menjadi pemicu timbulnya

keluhan low back pain ini. Semua penyebab yang telah disebutkan di atas

pada akhirnya akan memberikan rangsangan pada reseptor nyeri sehingga

pada akhirnya sensasi nyeri dirasakan.

Seperti yang diketahui bahwa reseptor nyeri memiliki bentuk

bercabang serta sangat dekat dengan kulit dan mengirimkan cabangnya ke

pembuluh darah lokal, sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat.

Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh

dan berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra system saraf dan

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

44

dengan organ internal yang lebih besar. Sejumlah substansi yang dapat

meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin, bradikinin,

asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin dimana zat tersebut merupakan

mediator inflamasi yang dapat menimbulkan efek nyeri (Brunner &

Suddarth , 2002).

Dengan diberikannya terapi bekam kering ini, akan terjadi

kerusakan dari sel mast/basofil dan lain-lain. Hal ini akan menyebabkan

terjadinya dilatasi (pengembangan) kapiler dan arteriol serta flare

reaction pada daerah yang di bekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di

tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi

perbaikan microcirculation pembuluh darah sehingga menimbulkan kesan

relaksasi pada otot yang dapat mengurangi sensasi nyeri yang dirasakan

(Dunsmuir,2007).

Kesan relaksasi yang didapatkan dari proses pembekaman lalu

diteruskan menuju hypothalamus sehingga dilepaskannya Corticotropin

Realising Factor (CRF) serta releasing faktor lainnya oleh adeno hipofise

di hipotalamus . CRF ini kemudian memberi rangsangan kepada kelenjar

pituary untuk meningkatkan produksi pro-opioidmelanocortin sehingga

produksi enkephalin oleh medulla adrenal juga meningkat . Enkephalin

merupakan suatu peptida kecil yang menyebabkan inhibisi prasinaps serabut

tipe C dan A- Delta di medulla spinalis sehingga mengurangi penghantaran

stimulus nyeri keluar dari medulla spinalis sehingga sensasi nyeri

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang

45

berkurang. CRF juga akan menyebabkan terbentuknya ACTH ,

Kortikotropin , dan Kortikosteroid . Senyawa kortikosteroid ini seperti yang

sudah diketahui mempunyai khasiat dalam meredakan inflamasi serta

menstabilkan permeabilitas sel. (Aldjoefri, 2013)

Pembekaman yang dilakukan dibawah kulit juga akan

menstimulasi saraf perifer di permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada

cornu posterior medulla spinalis melalui saraf A-delta dan C, serta traktus

spina thalamikus yang akan menghasilkan senyawa endhorpin. Sebagian

rangsangan lainnya juga akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik

menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri (Umar,

2010).