24
9 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah Upaya peningkatan mutu pendidikan nasional secara bertahap kearah yang diharapkan sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, perlu dilakukan pengembangan dan sekaligus membangun sistem pengendalian mutu pendidikan melalui empat program yang terintegrasi, yaitu standarisasi, evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Standarisasi pendidikan haruslah dimaknai sebagai upaya penyamaan arah pendidikan secara nasional yang memiliki keleluasaan dan sekaligus keluwesan dalam implementasinya. Standar pendidikan harus dijadikan acuan oleh pengelola pendidikan, yang menjadi pendorong tumbuhnya inisiatif dan kreativitas dalam mencapai standar nasional yang ditetapkan. Menurut Asmani (2011:184), akreditasi adalah proses penilaian dengan indikator tertentu berbasis fakta. Asesor melakukan pengamatan dan penilaian sesuai realitas, tanpa ada manipulasi. Akreditasi sekolah, baik terhadap kelayakan maupun kinerja dilakukan sebagai bentuk

BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

9

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1. Akreditasi Sekolah

2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah

Upaya peningkatan mutu pendidikan nasional

secara bertahap kearah yang diharapkan sesuai

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, perlu dilakukan

pengembangan dan sekaligus membangun sistem

pengendalian mutu pendidikan melalui empat

program yang terintegrasi, yaitu standarisasi,

evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Standarisasi

pendidikan haruslah dimaknai sebagai upaya

penyamaan arah pendidikan secara nasional yang

memiliki keleluasaan dan sekaligus keluwesan dalam

implementasinya. Standar pendidikan harus

dijadikan acuan oleh pengelola pendidikan, yang

menjadi pendorong tumbuhnya inisiatif dan

kreativitas dalam mencapai standar nasional yang

ditetapkan.

Menurut Asmani (2011:184), akreditasi adalah

proses penilaian dengan indikator tertentu berbasis

fakta. Asesor melakukan pengamatan dan penilaian

sesuai realitas, tanpa ada manipulasi.

Akreditasi sekolah, baik terhadap kelayakan

maupun kinerja dilakukan sebagai bentuk

Page 2: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

10

akuntabilitas publik yang dilakukan oleh suatu

lembaga yang mandiri dan profesional. Sebagai

implikasinya, hanya sekolah yang telah terakreditasi

yang berhak mengeluarkan ijasah atau sertifikasi

kelulusan). Dari pendapat-pendapat tersebut diatas

dapat disimpulkan bahwa akreditasi merupakan alat

regulasi diri (self regulation) agar sekolah mengenal

kekuatan dan kelemahan serta melakukan upaya

terus menerus untuk meningkatkan kekuatan dan

memperbaiki kelemahanya. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa proses akreditasi adalah penilaian

dan pengembangan mutu suatu sekolah secara

kelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil

menyatakan bahwa suatu sekolah telah memenuhi

standar kelayakan pendidikan yang telah ditentukan.

Hal tersebut dipertegas oleh Undang- Undang

Nomor 20 Tahun 2003 BAB XVI Pasal 60 tentang

akreditasi yang berbunyi :

1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan

kelayakan program dan satuan pendidikan

pada jalur pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan

pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri

yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas

publik. 3. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang

bersifat terbuka.

4. Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana

dimaksud dalam ayat 1, 2 dan 3 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerntah.

Akreditasi sekolah juga didasarkan pada

keputusan Menteri Pendidikan Nomor 087/U/2002

Page 3: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

11

tanggal 4 Juni 2002 tentang Akreditasi Sekolah dan

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

039/0/2003 tanggal 8 April 2003 tentang Badan

Akreditasi Sekolah Nasional (BASN). BASN

merupakan satu-satunya badan akreditasi yang

ditunjuk dan diberi kewenangan oleh pemerintah

untuk mengakreditasi sekolah.

2.1.2. Tujuan Akreditasi Sekolah

Akreditasi Sekolah dilaksanakan dalam rangka:

1. Memberi informasi kepada pihak terkait bahwa

sebuah sekolah atau sebuah program dalam suatu

sekolah telah atau belum memenuhi suatu

standar kelayakan dan kinerja yang telah

ditentukan.

2. Membantu sekolah melakukan evaluasi diri dan

menentukan kebijakan sendiri dalam upaya

peningkatan mutu.

3. Membimbing calon peserta didik , orang tua dan

masyarakat untuk mengindentifikasi sekolah

bermutu yamg dapat memenuhi kebutuhan

individual terhadap pendidikan termasuk

mengindentifikasi sekolah yang memiliki prestasi

dalam suatu bidang tertentu yang mendapat

pengakuan dari masyarakat.

4. Membantu sekolah dalam menentukan dan

mempermudah kepindahan peserta didik dari

satu sekolah ke sekolah yang lain , pertukaran

guru dan kerjasama yang saling menguntungkan.

Page 4: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

12

5. Membantu mengindentifikasi sekolah dan

program dalam rangka pemberian bantuan

pemerintah atau donatur dalam bentuk investasi

atau bentuk bantuan lain.

Untuk sekolah sebagai institusi, hasil

akreditasi memiliki makna yang penting, karena dapat

digunakan sebagai:

1. Acuan dalam upaya peningkatan mutu

sekolah dan rencana pengembangan

sekolah.

2. Umpan balik pemberdayaan dan

pengembangan kinerja warga sekolah dalam

rangka menerapkan visi, misi, tujuan,

sasaran, strategi, dan program sekolah.

3. Pendorong motivasi untuk sekolah agar

terus meningkatkan mutu sekolahnya

secara bertahap, terencana dan kompetitif di

tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi, Nasional,

bahkan Regional dan Internasional.

4. Bahan informasi bagi sekolah dan

masyarakat untuk meningkatkan dukungan

dari pemerintah, masyarakat, maupun

sektor swasta dalam hal profesionalisme,

moral, tatanan dan pendanaan.

2.1.3. Fungsi Akreditasi Sekolah

Dengan menggunakan instrumen yang

komprehensif dan dikembangkan berdasarkan

standar mutu yang ditetapkan, hasil akreditasi

Page 5: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

13

diharapkan dapat memetakan secara utuh profil

sekolah. Hasil akreditasi sekolah berfungsi untuk:

1. Pengetahuan, yakni sebagai informasi bagi

semua pihak tentang kelayakan dan kinerja

sekolah dilihat dari berbagai unsur yang terkait,

mengacu pada standar yang ditetapkan beserta

indikator-indikatornya.

2. Akuntabilitas, yakni sebagai bentuk

pertanggungjawaban sekolah kepada publik,

apakah layanan yang dilaksanakan dan

diberikan oleh sekolah telah memenuhi harapan

atau keinginan masyarakat.

3. Pembinaan dan pengembangan, yakni sebagai

dasar bagi sekolah, pemerintah dan masyarakat

dalam upaya peningkatan atau pengembangan

mutu sekolah.

2.1.4. Prinsip-Prinsip Akreditasi Sekolah

Prinsip-prinsip yang dijadikan pijakan dalam

melaksanakan akreditasi sekolah adalah obyektif,

efektif, komprehensif, memandirikan, dan keharusan

yang didalamnya mengandung penerapan prinsip

keadilan.

1. Obyektif

Akreditasi sekolah pada hakikatnya

merupakan kegiatan penilaian tentang kelayakan dan

kinerja penyelenggaraan pendidikan yang

ditunjukkan oleh suatu sekolah. Berbagai aspek

terkait dengan kinerja atau kelayakan diperiksa untuk

Page 6: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

14

memperoleh gambaran kondisi yang sebenarnya

untuk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan

sehingga digunakan indikator-indikator yang

dikaitkan dengan kriteria-kriteria yang diinginkan

sebagai dasar penilaian.

2. Efektif

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan

akreditasi harus mampu memberikan informasi yang

dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan yang tepat oleh pihak-pihak yang terkait,

seperti kepala sekolah dalam rangka melakukan

perencanaan atau peningkatan mutu, dan pihak

pemerintah maupun masyarakat dalam kelayakan

dan kinerja sekolah.

3. Komprehensif

Pelaksanaan akreditasi sekolah bukan hanya

berfokus pada penilaian aspek-aspek tertentu saja,

tetapi meliputi berbagai aspek yang bersifat

menyeluruh. Dengan demikian hasil yang diperoleh

dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan

dan kinerja sekolah tersebut. Kelayakan dan kinerja

ini terutama ditinjau dari misi utamanya yaitu

membangun generasi yang memiliki pengetahuan dan

kemampuan untuk menjadi dirinya sendiri, serta

dapat menjalani hidup bersama orang lain.

4. Memandirikan

Kewenangan melakukan akreditasi sekolah ada

pada lembaga eksternal di luar sekolah yang secara

Page 7: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

15

teknis bersifat mandiri. Namun demikian, proses

akreditasi mencakup kegiatan evaluasi diri oleh

sekolah dengan menggunakan instrumen yang

disediakan oleh lembaga eksternal tersebut. Hasil

evaluasi diri dapat digunakan untuk menentukan

tingkat kelayakan sekolah dibandingkan standar

kelayakan nasional yang dijadikan pagu. Dengan

mnengetahui kelayakan sekolah, selanjutnya sekolah

yang belum mencapai tingkat minimal dari standar

mutu, melakukan pembinaan secara terus menerus

sehingga mencapai standar itu. Dengan demikian

proses akreditasi akan berdampak pada sekolah yang

bersangkutan untuk dapat mengetahui kekuatan dan

kelemahanya, dan berupaya memperbaiki dan

meningkatkan mutu kelayakan dan kinerjanya secara

mandiri.

5. Keharusan

Akreditasi dilakukan untuk setiap sekolah,

baik sekolah swasta maupun negeri. Sekolah yang

akan diakreditasi mengajukan permohonan terlebih

dahulu kepada Badan Akreditasi Sekolah. Sekolah

yang belum siap dapat mengajukan permohonan

untuk menunda pelaksanaan akreditasi sampai

batas waktu tertentu. Meskipun pada akhirnya

setiap sekolah akan terakreditasi, namun sebelum

dilakukan akreditasi tersebut sekolah melakukan

persiapan dan mengajukan permohonan kepada

Page 8: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

16

Badan Akreditasi Sekolah untuk dilakukan

akreditasi.

6. Komponen-Komponen yang Dinilai dalam

Akreditasi Sekolah

Mengingat yang diakreditasi adalah sekolah

yang merupakan sistem dari berbagai komponen dan

saling terkait dalam pencapaian komponen sekolah,

maka sesuai Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 087/V/2002 tanggal 14 Juni 2004

tentang Akreditasi Sekolah, Komponen sekolah yang

menjadi bahan penilaian adalah yang dikembangkan

dari kualitas sekolah yaitu kurikulum dan proses

belajar mengajar, manajemen sekolah,

organisasi/kelembagaan sekolah, sarana dan

prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik,

peran serta masyarakat dan lingkungan/ kultur

sekolah. Setiap komponen terdiri atas berbagai aspek

dan indikator. Kurikulum dan proses belajar

mengajar terdiri 40 indikator utama dan 15 indikator

tambahan. Semua indikator tersebut merupakan

butir dari instrumen evaluasi diri yang harus

dijawab sekolah untuk menunjukkan bahwa sekolah

siap diakreditasi.

2.1.5. Pelaksanaan Akreditasi Sekolah

Siapa pelaksana akreditasi sekolah? Hal ini

perlu dipertanyakan, mengingat hasil akreditasi harus

menggambarkan keadaan sekolah yang benar-benar

menunjukkan kinerja yang pantas untuk

Page 9: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

17

melaksanakan layanan pendidikan bagi masyarakat.

Jika BAS merupakan badan independen, maka

pelaksananya juga harus orang independen. Dalam

arti tidak mempunyai kepentingan dengan sekolah,

guna menghindarkan faktor subyektifitas dalam

penentuan hasilnya.

Disamping Tim BAS baik tingkat Propinsi

maupun Kabupaten/Kota, pelaksana lain yang

memiliki peranan penting dalam penentuan sekolah

yang berhak mendapatkan sertifikasi akreditasi

adalah Tim Assesor.

Tugas tim, melakukan visitasi guna melakukan

pengamatan secara langsung, klarifikasi, verifikasi

dan validasi atau cek ulang terhadap data dan

informasi kuantitatif maupun kualitatif dengan

membandingkan data dan informasi dalam evaluasi

diri dengan kondisi nyata sekolah melalui pengamatan

lapangan, observasi kelas dan wawancara.

Hasil visitasi tim assesor diajukan kepada BAS.

Selanjutnya penetapan hasil akreditasi bergantung

pada rapat pleno yang harus dihadiri sekurangnya 50

persen plus satu anggota BAS. Sekolah yang dianggap

layak, berhak mendapatkan sertifikat yang

dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah yang

terdiri tiga klasifikasi, A = Amat Baik, B = Baik dan C

= Cukup.

Sekolah yang hasil akreditasinya kurang dari C,

dinyatakan tidak terakreditasi. Ketentuan hasil

akreditasi ini hanya berlaku selama empat tahun.

Page 10: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

18

Setelah itu, sekolah bersangkutan harus mengajukan

permohonan untuk diakreditasi kembali paling akhir

enam bulan sebelum masa berlakunya akreditasi

berakhir. Sedangkan sekolah yang tidak terakreditasi,

tidak memiliki kewenangan sebagai sekolah

penyelenggara ujian akhir dan tidak berhak

menerbitkan ijasah/sertfikat.

2.1.6. Manfaat Akreditasi Sekolah

Sebuah sekolah yang dikatakan telah

terakreditasi berarti telah memperoleh pengakuan

dalam dunia pendidikan. Pengakuan tersebut

memiliki manfaat yaitu:

1. Manfaat bagi siswa

Akreditasi dapat menumbuhkan rasa percaya diri

kepada siswa bahwa ia memperoleh pendidikan

yang baik. Harapannya, sertifikat dari sekolahnya

yang terakreditasi merupakan bukti bahwa ia

menerima pendidikan yang berkualitas.

2. Manfaat bagi guru

Akreditasi merupakan suatu dorongan bagi guru,

karena secara moral merupakan hal yang baik,

guru senang bekerja disekolah yang diakui sebagai

sekolah yang baik. Karena guru bekerja keras

untuk memperoleh dan mempertahankan

akreditasi, maka mereka memiliki suatu rasa

untuk memenuhinya.

Page 11: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

19

3. Manfaat bagi orang tua

Selain para siswa, orang tua juga akan

mendapatkan rasa percaya diri terhadap sekolah.

Mereka mengetahui bahwa anak-anaknya

menerima pendidikan yang berkualitas dari

sekolah yang baik.

4. Manfaat bagi kepala sekolah

Akreditasi sangat bermanfaat bagi kepala sekolah

sebagai acuan untuk menerapkan kepemimpinan

yang esensial dalam komunitas sekolah dengan

membangun dan memelihara visi, misi, arah,

fokus, dan melalui proses pembuatan keputusan

bagi siswa, orang tua, dan staf untuk

mengembangkan potensi sekolah dalam rangka

meningkatkan kualitas sekolah.

5. Manfaat bagi sekolah

Sekolah yang terakreditasi, akan mendapatkan

pengakuan sebagai sekolah yang baik, akreditasi

juga memberikan manfaat bagi sekolah untuk

meningkatkan dukungan dari masyarakat,

pemerintah, maupun sektor swasta dalam hal

profesionalisme, moral, tenaga, pendanaan, dan

lain-lain.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas

pendidikan terus menerus dilakukan pada setiap

sekolah diantaranya adalah akreditasi. Akreditasi

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

secara nasional sesuai agenda yang sedang

dilaksanakan oleh pemerintah. Upaya ini diarahkan

Page 12: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

20

agar setiap sekolah selalu berupaya untuk

memberikan jaminan kualitas kepada pihak-pihak

yang berkepentingan dan masyarakat yakni suatu

jaminan bahwa penyelenggaraan pendidikan di

sekolah-sekolah sesuai dengan standar mutu

pendidikan. Apabila setiap sekolah selalu berupaya

untuk memberikan jaminan kualitas akreditasi yang

meliputi kurikulum dan proses belajar mengajar,

manajemen sekolah, organisasi/kelembagaan

sekolah, sarana dan prasarana, ketenagaan,

pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat

dan lingkungan/kultur sekolah dan upaya ini

dilakukan secara terus menerus, maka diharapkan

mutu pendidikan akan meningkat sehingga hasil

penilaian akreditasi oleh BAN-SM pada sekolah

diprediksi dapat berdampak pada profesionalisme

guru dan kinerja guru.

2.2. Kinerja Guru

2.2.1. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja merupakan kegiatan yang dijalankan

oleh tiap-tiap individu dalam kaitannya untuk

mencapai tujuan yang sudah direncanakan.

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat beberapa

definisi mengenai kinerja. Smith dalam (Mulyasa,

2010:136) menyatakan bahwa kinerja adalah

“…..output drive from processes, human or otherwise”.

Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu

proses. Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa bahwa

Page 13: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

21

kinerja atau performance dapat diartikan sebagai

prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja,

hasil-hasil kerja atau unjuk kerja.

Menurut teori manajemen, istilah kerja disebut

juga performansi atau kinerja. Kinerja dapat berupa

proses dan hasil kerja secara individual maupun

organisasi. Hal ini berguna bagi pengukuran

efektifitas pencapaian tujuan dan pelaksanaan

rencana.

Dalam konsep penilaian kinerja guru, Handoko

(2012) menjelaskan bahwa, “penilaian prestai kerja

(performance appraisal) adalah proses melalui mana

organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai

prestasi kerja karyawan”. Penilaian kinerja pada

dasarnya merupakan faktor kunci guna

mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan

efisien, karena adanya kebijakan atau program yang

lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam

organisasi.

Dessler (2010:513) mengkaitkan kinerja

dengan prestasi kerja. pengertian kinerja hampir

sama dengan prestasi kerja ialah perbandingan antara

hasil kerja aktual dengan standar kerja yang

ditetapkan. Dalam hal ini kinerja lebih memfokuskan

pada hasil kerja

Kinerja dapat dikatakan sebagai perilaku

kerja seseorang guna mencapai tujuan. Hasil yang

dicapai menunjukkan efektifitas perilaku kerja yang

bersangkutan. Perilaku kerja yang pada gilirannya

Page 14: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

22

mempengaruhi hasilkerja yang dipengaruhi dua faktor

yakni: (1) faktor dalam diri individu, seperti

ketrampilan dan upaya yang dimiliki, dan (2) faktor

diluar diri individu, seperti keadaan ekonomi,

kebijakan pemerintah, terlambatnya bahan mentah

dan sebagainya.

Mulyasa (2010:157) menjelaskan tentang

manfaat penilaian tenaga pendidikan:

“Penilaian tenaga pendidikan biasanya difokuskan pada prestasi individu, dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi juga penting bagi tenaga kependidikan yang bersangkutan. Bagi para tenaga kependidikan, penilaian berguna sebagai umpan balik terhadap berbagai hal, kemampuan, ketelitian, kekurangan dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan karir. Bagi sekolah, hasil penilaian prestasi tenaga kependidikan sangat penting dalam mengambil keputusan berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program sekolah, penerimaan, pemilihan, pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan aspek lain dari keseluruhan proses pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa

penilaian kinerja penting dilakukan oleh suatu

sekolah untuk perbaikan kinerja guru itu sendiri

maupun untuk sekolah dalam hal menyusun kembali

rencana atau strategi baru untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional. Penilaian yang dilakukan dapat

Page 15: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

23

menjadi masukan bagi guru dalam memperbaiki dan

meningkatkan kinerjanya. Selain itu penilaian kinerja

guru membantu guru dalam mengenal tugas-tugasnya

secara lebih baik sehingga guru dapat menjalankan

pembelajaran seefektif mungkin untuk kemajuan

peserta didik dan kemajuan guru sendiri menuju guru

yang profesional.

Penilaian kinerja guru tidak dimaksudkan

untuk mengkritik dan mencari kesalahan, melainkan

sebagai dorongan bagi guru dalam pengertian

konstruktif guna mengembangkan diri menjadi lebih

profesional dan pada akhirnya nanti akan

meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik. Hal

ini menuntut perubahan pola pikir serta perilaku dan

kesediaan guru untuk merefleksikan diri secara

berkelanjutan

2.2.2. Kinerja Mengajar

Kinerja mengajar adalah prestasi yang

diperlihatkan guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran (sikap, pengetahuan dan ketrampilan)

kepada siswanya. Karena guru tersebut mempunyai

kemampuan merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi proses belajar mengajar dan suasana

interaksi edukatif di sekolah (Sudijono, 2011).

Expectency, dikatakan bahwa performance

atau ability (kemampuan dasar) dan motivasi.

Kemampuan dasar seseorang dapat diperoleh melalui

tingkat atau jenjang pendidikan formal. Jenjang

Page 16: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

24

pendidikan formal guru antara lain adalah Sekolah

pendidikan Guru (SPG), Diploma 2 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (D2 PGSD), Diploma 3 PGSD, S1 PGSD,

S2 dan S3 keguruan.

Menurut Mathis dan Jackson (2006)

penilaian kinerja guru (performace appraisal)

merupakan proses evaluasi sebaerapa baik guru

mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan

dengan satu set standar yang terukur. Untuk

mengukur kinerja atau prestasi seseorang dalam

bekerja pada suatu organisasi dapat dilihat dari

kontribusinya selam melakukan pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya.

Dengan demikian kinerja dapat dijelaskan

sebagai wujud keberhasilan yang dicapai oleh

seseeorang/organisasi sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya. Penilaian tersebut hendaknya dapat

memberikan suatu gambaran dan ukuran mengenai

pencapaian suatu target atau tujuan tertentu. Hal ini

dapat dilakukan apabila dalam menilai kinerja telah

tersedia indikator yang reliable yang berhubungan

dengan pekerjaan dan mempunyai standar yang

terukur (Margono, 2010).

Penilaian kinerja mengajar yang dimaksudkan

adalah penilaian prestasi guru terhadap pelaksanaan

tugas pokoknya dalam kurun waktu tertentu dengan

format penilaian tertentu pula. Ini terkait dengan

kemampuan dan kemauan seorang guru dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya disekolah.

Page 17: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

25

Kinerja mengajar seorang guru dapat dinilai

dengan berbagai pendekatan. Salah satu metode yang

dapat dikembangkan adalah behavioral approach atau

pendekatan berdasarkan apa yang telah dilakukan

oleh seorang guru.

Guru yang memiliki kinerja mengajar yang

tinggi adalah guru yang mengutamakan tugasnya.

Sehingga secara continue akan mewujudkan dan

meningkatkan prestasi kerja yang dimanifestasikan

dalam bentuk kerja keras, disiplin, tekun dan

berwawasan kedepan. Dengan demikian dapat

dipastikan bahwa guru yang memiliki kinerja

mengajar tinggi akan mampu melaksankan pekerjaan

secara maksimal (Masidjo, 2005).

Untuk mengetahui kinerja mengajar guru,

secara langsung dapat diketahui dari pelaksanaan

tugas dan kewajiban guru . Dalam Keputusan

Mendikbud R.I. No 025/0/1995 tentang Petunjuk

Teknis ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kredit, bahwa tugas dan kewajiban

guru sebagai pengajar adalah sebagai berikut:

a. Mampu menyusun program pengajaran

atau praktek.

b. Mampu menyajikan program pengajaran

atau praktek.

c. Mampu melaksanakan evaluasi belajar

atau praktek.

d. Mampu melaksanakan analisis hasil

evaluasi belajar atau praktek.

Page 18: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

26

e. Mampu menyusun dan melaksanakan

program perbaikan dan pengayaan.

f. Mampu membimbing siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler.

g. Mampu melaksanakan bimbingan kepada

guru muda dalam kegiatan proses belajar

mengajar atau praktek bimbingan

penyuluhan.

h. Mampu menyusun dan melaksanakan

program bimbingan penyuluhan di kelas

yang menjadi tanggung jawabnya.

i. Mampu melaksanakan kegiatan bimbingan

karir siswa.

j. Mampu melaksanakan kegiatan evaluasi

pendidikan

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah,

berkaitan dengan kegiatan administrasi

sekolah dan administrasi kelas.

l. Mampu membuat karya tulis/karya ilmiah

dibidang pendidikan.

m. Mampu membuat alat pelajaran/alat

peraga.

n. Mampu menciptakn karya seni.

o. Mengikuti kegiatan pengembangan

kurikulum.

Dalam penelitian ini kinerja guru diukur

menggunakan inventory yang disebut peak

performance inventory (Silberman, 2006). Inventory

disusun berdasarkan unsur-unsur dalam proses

pengukuran kinerja guru meliputi: (1) tanggung

jawab, (2) percaya diri, (3) kompetensi, (4) kondisi

sekolah, dan (5) komunikasi.

Page 19: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

27

Sekolah yang akan dilakukan akreditasi

maka seluruh komponen yang terlibat di dalamnya

termasuk guru akan meningkatkan kinerjanya sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya. Apabila guru

bekerja dengan baik dan dapat memenuhi instrumen

akreditasi maka akan terjadi peningkatan kinerja.

Penilaian akreditasi sekolah dapat membawa dampak

yang positif terhadap guru untuk tumbuhnya

kesadaran memberikan pelayanan yang terbaik dan

berusaha mendukung pemenuhan standar yang

ditetapkan.

Kinerja guru akan menjadi optimal bilamana

diintegrasikan dengan komponen standar pendidik

dan kependidikan meliputi: (1) Pengelolaan program

pengajaran atau praktek; (2) menyajikan program

pengajaran atau praktek; (3) melaksanakan evaluasi

belajar atau praktek; (4) melaksanakan analisis hasil

evaluasi belajar atau praktek; (5) menyusun dan

melaksanakan program perbaikan dan pengayaan; (6)

Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler;

(7) menyusun dan melaksanakan program bimbingan

penyuluhan di kelas yang menjadi tanggungjawabnya;

(8) melaksanakan kegiatan bimbingan karier siswa; (9)

melaksanakan kegiatan evaluasi; (10) melaksanakan

tugas tertentu di sekolah; (11) membuat karya

tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan; (12)

membuat alat peraga; (13) menciptakan karya seni;

dan (14) mengikuti kegiatan pengembangan

kurikulum.

Page 20: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

28

2.3. Kajian Penelitian yang Relevan

Tinjauan penelitian terdahulu merupakan

paparan hasil penelitian yang telah dilakukan para

peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian

ini. Para peneliti tersebut memfokuskan kajian

pustaka yang berbeda-beda namun orientasi

kajiannya tetap pada akreditasi sekolah.

Barokah (2006) meneliti Pengaruh Akreditasi

Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA se-

Kabupaten Banjarnegara. Dari pengujian hipotesis

tentang pengaruh Akreditasi Sekolah terhadap

prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa variabel

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar siswa. Determinasi berganda sebesar

= 0,958, secara statistik berarti sumbangan variabel

bebas terhadap variabel terikat sebesar 95,80%. Sisa-

nya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain

di luar penelitian.

Srihani (2006) meneliti Dampak Akreditasi

Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD

Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten

Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses

akreditasi SD Negeri Donohudan 3 dilaksanakan

sesuai dengan prosedur/ tahap-tahap yang telah

ditentukan oleh BASNAS. Proses akreditasi dimulai

dari pelaksanaan evaluasi diri oleh sekolah,

pengajuan akreditasi oleh sekolah, penentuan

kelayakan visitasi oleh BAS, pelaksanaan visitasi oleh

tim asessor, penetapan hasil akreditasi oleh BAS, dan

Page 21: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

29

penerbitan hasil akreditasi oleh BAS. Dari proses

akreditasi yang dilaksanakan SD Negeri Donohudan

3, diperoleh hasil nilai/score 80 dengan status

terakreditasi B (Baik). Dampak dari pelaksanaan

akreditasi ini menunjukkan adanya peningkatan

mutu pendidikan bagi sekolah yang telah

terakreditasi. Hal ini dapat diukur dari indikator

mutu, diantaranya mutu input dapat dibuktikan

dengan banyaknya siswa baru yang berasal dari TK,

mutu proses dibuktikan dengan meningkatnya

prosentase kehadiran siswa, mutu output dibuktikan

dari menurunnya prosentase angka kelulusannya.

Mutu guru dibuktikan dari meningkatkan angka

kehadiran kedisiplinan dari tertib administrasi. Mutu

sarana dan prasarana dibuktikan dengan

meningkatnya kelengkapan sarana sekolah, dan mutu

biaya dibuktikan dengan meningkatnya bantuan dari

partisipasi masyarakat.

Parwanto (2012) meneliti Akreditasi Sekolah

dan Mutu Pendidikan (Studi Kasus di SDN Bulakrejo

02 Sukoharjo). Hasil penelitian menyimpulkan: (1)

Proses pelaksanaan akreditasi sekolah di SD Negeri

Bulakrejo 02 dilaksanakan sesuai prosedur yang telah

ditetapkan oleh BASNAS yaitu melaksanakan evaluasi

diri, pengajuan akreditasi, penentuan kelayakan

visitasi, pelaksanaan akreditasi, penetapan hasil

akreditasi dan penerbitan hasil akreditasi, (2) Mutu

pendidikan pasca akreditasi menunjukkan adanya

indikasi perubahan positif. Hal ini ditunjukkan

Page 22: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

30

adanya perubahan dan peningkatan pada: mutu

input, proses, output, mutu guru, sarana prasarana,

dan mutu biaya. Mutu output di SD Negeri Bulakrejo

02 dipengaruhi adanya peningkatan penyelenggaraan

layanan pendidikan yang bermutu baik guru, proses

belajar mengajar, maupun manajemen sekolahnya.

mutu output untamanya angka kelulusan sekolah

dalam lima tahun terakhir ini stabil 100%, juga dapat

dilihat dari data prosentasi rata – rata nilai UAS.

Kajian penelitian yang relevan di atas meneliti

tentang aspek akreditasi, kinerja guru, dan

profesionalisme guru. Barokah meneliti pengaruh

akreditasi terhadap prestasi belajar siswa. Slamet

meneliti pengaruh kompetensi supervisi manajerial

dan supervisi akademik terhadap kinerja guru dan

Parwanto meneliti tentang akreditasi sekolah dan

mutu pendidikan.

Kajian Kepustakaan di atas memilliki

persamaan dengan penelitian ini dalam hal akreditasi

sekolah dan memiliki perbedaan dalam hal

profesionalisme dan kinerja guru SD di Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang. Dengan demikian

peneliti masih mempunyai kesempatan untuk

melakukan penelitian tentang pengaruh akreditasi

terhadap profesionalisme guru dan kinerja guru

khususnya di UPTD Pendidikan Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang. Penelitian

terdahulu menemukan bahwa akreditasi memiliki

pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Peneliti

Page 23: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

31

berpendapat bahwa program peningkatan akreditasi

yang mendukung standar standar nasional

pendidikan juga dapat berpengaruh signifikan

terhadap profesionalisme guru. Berdasarkan

penelitian terdahulu akreditasi juga diharapkan

mendorong supervisi manajerial dan kepemimpinan

kepala sekolah untuk mendorong kinerja guru.

2.4. Model Penelitian

Pengembangan model penelitian memberikan

gambaran mengenai variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitaian untuk melihat perbedaan yang

terjadi antar variabel. Model yang dikembangkan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1

berikut ini:

Gambar 2.1

Model Penelitian

Status

Akreditasi

A

Status

Akreditasi

B

Kinerja

Mengajar

Guru

Page 24: BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1 ... · BAB II TELAAH PUSTAKA . 2.1. Akreditasi Sekolah 2.1.1. Pengertian Akreditasi Sekolah . Upaya peningkatan mutu pendidikan

32

Keterangan:

Hasil akreditasi A dan hasil akreditasi B pada

sekolah di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan,

Kabupaten Semarang dijadikan dasar untuk

mengetahui perbedaan kinerja mengajar guru.

2.5. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang

dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang

ada. Hipotesis yang dikembangkan pada penelitian ini

adalah: Terdapat perbedaan kinerja mengajar guru

antara sekolah yang mendapat hasil akreditasi A dan

sekolah yang mendapat hasil akreditasi B di UPTD

Pendidikan Kecamatan Bandungan, Kabupaten

Semarang.