13
23 BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar Belakang Keluarga Titut Edi Purwanto Keluarga merupakan satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat (Ahmadi, 1991 : 87). Keluarga sebagai kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai ikatan satu sama lain. Masing- masing individu mempunyai tanggung jawab serta kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi didalam suatu ikatan, setelah itu baru menuntut haknya. Keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, anak, cucu dan berkembang menjadi ikatan yang lebih luas lainnya. Disadari atau tidak, biasanya keluarga akan mewariskan nilai-nilai norma yang tentu saja dengan penyesuaian dari sebuah keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak biasanya tinggal dalam satu rummah yang sama, biasanya disebut sebagai keluarga inti. Secara resmi biasanya selalu terbentuk oleh adanya hubungan perkawinan. Observasi kali ini juga memiliki keluarga yang utuh dan dapat dijelaskan seperti berikut. Titut Edi Purwanto lahir pada tanggal 18 September 1965 di Banyumas. Sejak kecil pria yang berambut gondrong dan berjamban ini memang sudah tertarik menggambar. Dalam keluarganya hanya Titut saja yang tertarik dengan dunia seni khususnya seni lukis. Ketertarikannya dalam dunia seni tersebut tidak ada yang memaksakan beliau untuk mejadi seniman pelukis karena menurut beliau seniman/pelukis itu dilahirkan. Dan oleh kedua orang tuanya beliau sudah didukung untuk menggambar sejak kecil (Wawancara Titut Edi Puerwanto, 3 November 2016). Beliau lahir di lingkungan keluarga yang mempunyai ajaran Agama yang kuat. Anak pertama dari enam bersaudara itu bukan hanya memiliki kecintaan terhadap seni tetapi Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

23

BAB II

RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO

A. Latar Belakang Keluarga Titut Edi Purwanto

Keluarga merupakan satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan

suatu kelompok kecil dalam masyarakat (Ahmadi, 1991 : 87). Keluarga sebagai kelompok

sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai ikatan satu sama lain. Masing-

masing individu mempunyai tanggung jawab serta kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi

didalam suatu ikatan, setelah itu baru menuntut haknya. Keluarga biasanya terdiri dari ayah,

ibu, anak, cucu dan berkembang menjadi ikatan yang lebih luas lainnya. Disadari atau tidak,

biasanya keluarga akan mewariskan nilai-nilai norma yang tentu saja dengan penyesuaian

dari sebuah keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak biasanya tinggal

dalam satu rummah yang sama, biasanya disebut sebagai keluarga inti. Secara resmi biasanya

selalu terbentuk oleh adanya hubungan perkawinan. Observasi kali ini juga memiliki keluarga

yang utuh dan dapat dijelaskan seperti berikut.

Titut Edi Purwanto lahir pada tanggal 18 September 1965 di Banyumas. Sejak kecil

pria yang berambut gondrong dan berjamban ini memang sudah tertarik menggambar. Dalam

keluarganya hanya Titut saja yang tertarik dengan dunia seni khususnya seni lukis.

Ketertarikannya dalam dunia seni tersebut tidak ada yang memaksakan beliau untuk mejadi

seniman pelukis karena menurut beliau seniman/pelukis itu dilahirkan. Dan oleh kedua orang

tuanya beliau sudah didukung untuk menggambar sejak kecil (Wawancara Titut Edi

Puerwanto, 3 November 2016).

Beliau lahir di lingkungan keluarga yang mempunyai ajaran Agama yang kuat. Anak

pertama dari enam bersaudara itu bukan hanya memiliki kecintaan terhadap seni tetapi

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

24

mempunyai kesukaan pada bidang pertanian dan perkebunan. Titut Edi Purwanto lahir dari

pasangan suami istri yang bernama H. Kirwanto dan Hj. Siti Satingah. Kirwanto merupakan

ayah yang mempunyai jiwa pemimpinan yang besar yaitu berjuang dengan sungguh-sungguh

untuk kehidupan keluarganya. Bukan hanya sosok ayah yang berjiwa pemimpin Kirwanto

juga menjadi seorang ayah yang sangat dibanggakan oleh ke enam anak-anaknya karena cara

mendidik yang luar biasa.

Kirwanto selalu menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik kepada anak-anaknya,

seperti pendidikan, kedermawanan, dan keimanan. Dalam pendidikan walaupun Kirwanto

hanya lulusan STM Mesin. Namun, dalam mendidik anak-anaknya beliau menanamkan

bahwa pendidikan itu sangat penting untuk kehidupan masa depan. Kemudian kedermawanan

beliau mengajarkan agar selalu berbagi kepada sesama manusia “lebih baik memberi

daripada meminta, apa yang kamu lakukan jangan mikir duit rejeki tidak akan tertukar sudah

ada yang mengatur” (Wawancara Titut Edi Purwanto, 3 November 2016).

Menurut Kirwanto nilai kedermawanan sangat penting karena jika apa yang kita beri

kepada yang membutuhkan jika dilakukan secara ikhlas pasti akan mendapat balasan yang

setimpal bahkan lebih. Seperti sejak kecil beliau sangat ingat jika ada truk/ mobil yang

mogok dipinggir jalan, entah itu orang yang dikenal atau tidak, pasti beliau selalu disuruh

oleh bapaknya untuk menolong. Dengan cara memberi makanan seperti singkong rebus,

pisang rebus dari hasil kebun sendiri, karena pada jaman dulu belum ada warung-warung

makanan dipinggir jalan seperti sekarang ini setiap 100 meter sudah ada warung-warung

makanan.

Dari satu contoh sikap dermawan yang diajarkan oleh bapak beliau, walaupun kita

melaukan kebaikan ygn sangat kecil sekalipun pasti akan bermanfaat jika diberikan kepada

yang membutuhkan. Setelah apa yang diajarkan oleh orang tua beliau, kemudian dipraktekan

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

25

jugauntuk mendidik kedua anak-anaknya yaitu kedermawanan (wawancara Titut Edi

Purwanto, 15 Desember 2016).

Selanjutnya nilai keimanan, beliau diajarkan nilai-nilai keimanan sejak kecil yaitu

dengan prinsip harus sudah bangun jam 4 pagi, dan pada sore harinya harus mengaji. Jadi

dengan nilai keimanan tersebut sangat bermanfaat karena bukan hanya mendekatkan dengan

Tuhan tetapi juga menanamkan nilai kedisiplinan didalamnya. Karena didikan bapaknya

tersebut beliau sampai sekarang pasti sudah bangun jam4 pagi untuk sholat subuh dan jam 5

pagi beliau sudah berkebun.

Dalam nilai-nilai keimanan yang beliau dapatkan dari bapaknya tersebut akhirnya di

praktekkan juga untuk mendidik kedua anaknya. Menurut beliau cara mendidik bapaknya

sangat baik dan beliau sangat bangga kepada bapaknya, bukan hanya seorang ayah saja yang

bertugas menafkahi keluarga tetapi juga mendidik anak-anaknya untuk menjadi orang yang

bisa bermanfaat bagi orang banyak. Dan yang paling membanggakan bagi beliau adalah

bapaknya meninggal pada hari jum’at sedang berkotbah di masjid tiga tahun yang lalu

(Wawancara Titut Edi Purwanto, 15 Desember 2016).

Sedangkan ibunya yang bernama Siti Satingah merupakan seorang ibu rumah tangga

yang hanya lulusan SMP, tetapi walaupun hanya lulusan SMP beliau bisa mengantarkan

keenam anak-anaknya ke masa depan yang baik walaupun dengan cara yang sederhana.

Bukan hanya pendidikan saja yang penting akhlak mulia juga sangat penting menurut beliau

karena jika orang pintar tetapi tidak memiliki akhlak yang baik percuma saja, jadi pendidikan

dengan akhlak harus seimbang agar dapat mempunyai mental dan jiwa yang baik

(Wawancara Titut Edi Purwanto, 3 November 2016).

Titut Edi Purwanto kemudian menikah dan mempunyai seorang istri yang bernama

Tri Indarwati yang berasal dari desa Kebocoran, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten

Banyumas. Dari situ mereka memiliki kecocokan dalam bidang seni, Titut Edi Purwanto seni

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

26

lukis sedangkan istrinya Tri Indarwati lulusan dari ISI jogja Jurusan seni tari. Seorang

perempuan kelahiran Banyumas 28 Oktober 1994 itu merupakan sosok istri yang baik dan

berpendidikan. Sekarang dia bekerja menjadi seorang guru yang bertanggung jawab, religious

dan penyanyang kepada beliau dan kedua anaknya.Bukan hanya penyayang kepada anak

kandungnya tetapi penyanyang kepada anak-anak didiknya.Tri Indarwati juga seorang istri

yang selalu mendukung segala sesuatu yang dilakukan oleh suaminya Titut Edi Purwanto

seperti terjun mendalami sebagai seorang seniman (Wawancara Titut Edi Purwanto, 3

November 2016).

Setelah menikah akhirnya beliau di karuniai dua orang anak yaitu yang pertama

bernama Muhammad Husbi Sadam Akindi l lulusan STIMIK Tasikmalaya dan sekarang

sudah bekerja di bank BRI. Titut Edi menamai anak pertamanya Sadam terispirasi dari tokoh

Negara Irak yaitu Saddam Hussain, Ia adalah presiden dan dictator Irak dari 16 Juli 1979

hingga April 2003. Kekuasaanya berakhir setelah Irak diserang oleh suatu pasukan koalisi

yang dipimpin Amerika Serikat pada 2003. Menurut Titut, Sadam dianggap tokoh bangsa

Arab yang pemberani, karena berani menentang pemerintahan Israel dan Amerika Serikat.

Kemudian anak yang kedua bernama Analis Hasbi Azizah masih menimba ilmu kuliah di

Stimikom Yos Sudarso Purwokerto. Kedua anaknya tersebut semuanya mendapat kasih

sayang yang cukup. Sejak pernikahanya dengan Tri Indarwati beliau tergolong sebagai

pemuda yang sudah mapan dan berkecukupan. Jadi secara perekonomian sangat terpenuhi

kebutuhan keluarganya (Wawancara Titut Edi Purwanto, 15 Desember 2016).

Dari kedua anak Titut Edi dan Tri Indarwati ini, anak-anaknya tidak ada memiliki

aliran seni yang besar atau tidak ada yang melanjutkan profesi dari orang tuanya sebagai

Pelukis. Ini bukan tidak dicoba oleh Titut Edi untuk menurunkan pengetahuan seni bapaknya

kepada anak-anak mereka. Karena Titut Edi lebih memilih untuk membebaskan kepada

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

27

kedua anak-anaknya untuk memilih jalan mereka sendiri menjadi apa yang mereka inginkan.

Namun, itulah namanya seni. Menurut Titut jikalau anak tidak ada di dalam dirinya bakat

seni sulit untuk memaksa untuk bisa melakukan kreatifitas dari seni itu, karena seni/seniman

itu adalah dilahirkan bukan panggilan jiwa dan tidak sesaat jadi tidak bisa dipaksakan

(Wawancara Titut Edi Purwanto, 3 November 2016).

B. Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan Titut Edi Purwanto

Pendidikan secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “Paedagogike”. Kata

tersebut merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata “Pais” yang berarti anak dan kata

“Ago” yang berarti aku membimbing. Jadi Paedagogike berarti aku membimbing anak.

Orang yang pekerjaanya membimbing anak dengan maksud membawanya ketempat belajar,

dalam bahasa Yunani disebut “Paedagogos”. Jika kata ini diartikan secara simbolis, maka

perbuatan membimbing, seperti dikatakan diatas, merupakan inti perbuatan mendidik yang

tugasnya hanya untuk membimbing saja, dan kemudian pada suatu saat ia harus melepaskan

anak itu kembali (kedalam masyarakat) (Hadi, 2008 : 7).

Pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang sistem Pendidikan

Nasional, menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang dimiliki dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Masa kanak-kanak Titut Edi Purwanto sama seperti anak-anak pada umumnya yang

suka bermain dengan teman-temannya disekitar rumahnya. Titut termasuk anak yang ramah,

ceria di lingkungan sekitarnya dan sudah kelihatan bakat melukisnya dari kecil karena ketika

ada kertas kosong dan pensil, beliau langsung saja menggambar. Dan bukan hanya suka

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

28

menggambar sejak kecil, Titut juga sudah mulai kelihatan jiwa seninya sejak masa kanak-

kanak ketika beliau bermain dengan teman-teman sebayanya yaitu membuat karya seni

menggunakan tanah liat yang di bentuk sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bentuk

karya seni ciptaan dari ide polos anak-anak.

Berawal dari sebuah tanah liat, sentuhan tangan seniman beliau sudah mulai terlihat

karena jika dibandingkan teman-teman sebayanya hasil karya anak-anak yang berasal dari

tanah liat lebih memiliki seni. Walaupun hanya bermain dengan berbahan baku tanah liat

yang tidak mengeluarkan biaya namun hal itu bisa mengasah daya kekreatifitasan anak-anak

dalam membuat kerajinan dan yang terpenting adalah sangat membahagiankan anak-anak

pada zaman dulu tidak seperti anak-anak jaman sekarang yang sudah melupakan permainan

tradisional dan lebih memilih berdiam diri di kamar bermain gadget (Wawancara Titut Edi

Purwanto, 15 Desember 2016).

Pendidikan Titut sama seperti anak-anak pada umumnya, beliau memulai

pendidikannya di TK dan kemudian langsung melanjutkan ke SD. Beliau mengenyam

pendidikan Sekolah dasar selama 6 tahun. Setelah luluh SD beliau melanjutkan jenjang

jenjang pendidikannya di SMP pada saat masuk SMP beliau ini termasuk yang seperti

sekarang ini suka berbuat aneh-aneh, dan memiliki sifat dermawan seperti apa yang sudah

diajarkan bapaknya sejak kecil. Setelah lulus SMP kemudian beliau melanjutkan di PGA

(Pend. Guru Agama) kemudian SMA/STM atau sederajat yaitu di STM Pertanian, pada

jaman remaja tesebut beliau memang sudah menyukai bidang peranian dan

perkebunan.Kemudian setelah lulus di PGA beliau melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi

yaitu IKIP Muhammadiyah jurusan PAI (Tarbiyah) (Wawancara Titut Edi Purwanto, 3

November 2016).

Pada waktu menempuh pendidikan di IKIP PAI (Tarbiyah) beliau tidak

menyelesaikan studinya. Walapun beiau tidak menyelesaikan studi Pendidikan Agama Islam

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

29

(Tarbiyah) beliau tidak merasa menyesal. Kemudian akhirnya beliau melanjutkan dengan

mengikut kursus di LPP (Lembaga Pendidkan Perkebunan). Pada dasarnya Titut memang

menyukai bidang pertanian dan perkebunan akhirnya mengambil kursus di LPP (Lembaga

Pendidkan Perebunan) (Wawancara Titut Edi Purwanto, 3 November 2016).

Titut Edi Purwanto mungkin sebuah nama yang masih asing didengar bagi sebagian

besar kalangan muda di Banyumas. Sebelum beliau terjun kebidang seni atau berkesenian

beliau lebih dulu dikenal sebagai seorang juragan dan petani. Karena sebelum berkesenian

beliau lulusan kursus dari LPP, dan melanjutkan dinas di PT. PN Nusantara 9 Persero pada

tahun 1995. Pada masa kerjanya di PT. PN Nusantara 9 Persero beliau sudah mulai melukis

dan banyak lukisan yang diciptakan pada saat masih berdinas (Wawancara Titut Edi

Purwanto, 3 November 2016).

Pada waktu saat itu beliau menjadi Manager kebun wilayah yang memiliki tanggung

jawab, tugas, dan wewenang sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab

Administrasi kebun/manajer kebun wilayah yang dalam pelaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada direksi.

2. Tugas dan Wewenang

a. Penanaman ulang dan pemeliharaan tanaman.

b. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan.

c. Pelaksanaan panen dan pengolahan hasil.

d. Penerimaan karyawan sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan administrasi

keuangan/laporan (Wawancara Titut Edi Purwanto, 3 November).

Di umur yang masih muda, Titut dapat dikatakan sangat mapan karena beliau

memiliki jenjang karir yang tinggi dan hidup dengan perekenomian kelas menengah keatas.

Menurutnya, saat itu beliau adalah seorang “bujang sugih” karena diberi rezeki yang lebih

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

30

dari cukup jika dibandingkan dengan orang pada umumnya. Awal mula karirnya, beliau

menjadi seorang supplier export sayuran dengan penjualan perhari sebanyak 21ton.

Menurutnya, beliau mendapat nikmat yang luar biasa karena saat itu dapat bepergian dengan

diantar sopir. Lebih dari itu, beliau memiliki beberapa unit mobil, trayek bus angkutan

umum, dan rumah yang mewah. Bukan hanya itu, di puncak karirnya beliau juga memiliki

tanah pertanian yang luas.

Tuhan tidak pernah membocorkan rencana-Nya bahwa beliau akan berada ke titik

terendah kehidupannya yaitu saat jatuh derajat danperekonominya, sehingga beliau menjadi

miskin. Tanah-tanah pertanian, mobil, dan bus yang dimiliki akhirnya dijual. Seakan-akan

beliau adalah seorang raja yang dijatuhkan dari singgasana tertinggi, hingga beliau kembali

ke rumah orang tuanya dengan perasaan yang sangat malu (Wawancara Titut Edi Purwanto, 3

November 2016).

Pada titik terendah tersebut beliau sempat merasa su’udzon kepada Tuhan ,”Tuhan

kenapa Engkau betapa kejam kepadaku, pada diriku?” ucap beliau. Namun, menurut beliau

semua itu adalah proses dari roda kehidupan. Meskipun mendapat cobaan yang sangat besar,

beliau masih memiliki kekuatan yaitu anak-anak dan istri yang selalu mendampingi sampai

sekarang. Satu tahun lamanya beliau tidak memiliki rumah hingga pulang kerumah orang

tuanya dengan membawa beberapa hartanya yang masih tersisa yaitu 3 unit mobil dan 1 unit

bus. Kemudian semuanya terjual untuk membeli tanah dan membangun rumah yang hingga

sekarang menjadi tempat tinggalnya. Akhirnya beliau dapat menyimpulkan proses hidupnya

yaitu Tuhan mau memberinya derajat yang lebih dengan cara mengambil materi yang beliau

miliki (Wawancara, Titut Edi Purwanto 15 Desember 2016).

Secara hakekat, Tuhan akan mengambil apa yang beliau miliki dan menggantinya

dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Beliau tidak tahu bahwa akan mendapat kebahagiaan

yang nikmatnya melebihi materi. Beliau mendapatkan kebahagiaan yang melebihi dari materi

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

31

yaitu kebahagiaan rohani, kebahagiaan batin, dan ketenangan hidup. Sekarang Titut merasa

memiliki kenyamanan dan kebahagiaan yang lebih karena dapat memiliki waktu yang lebih

dengan bertemu kedua anak dan istrinya setiap hari.

Sedangkan dahulu, walaupun beliau memiliki harta dan materi yang lebih, beliau

justru tidak memiliki waktu bersama anak dan istrinya. Hal itu dikarenakan beliau hanya

mengejar karir dan materi. Pada akhirnya beliau menyadari bahwa jangan pernah

berprasangka buruk terhadap Tuhan karena semua yang diambil pasti akan diganti dengan

yang lebih baik. Dan yang pasti semua hal telah terjadi entah itu peristiwa buruk ataupun

peristiwa baik pasti akan ada hikmahnya di waktu yang akan datang (Wawancara Titut Edi

Purwanto, 15 Desember 2016).

Titut merasa hidupnyasaat ini lebih nikmat, melebihi nikmat ukuran materi dengan

dicukupi kebutuhan hidup terutama kebutuhan rohani, dapat bercengkrama dengan anak dan

istri, dapat menikmati kehidupan yang beliau tidak terpikirkan sebelumnya yaitu ada

pengakuan dari alam dan Tuhan karena dianggap sebagai seorangseniman, dianggap sebagai

budayawan, dan ditokohkan. Hal tersebut bukan merupakan cita-citanya, Titut memiliki

keinginan untuk menjadi kepala bagian (kapbag) di perkebunan karena jenjang karir beliau

pada saat itu sangat luar biasa yaitu menjadi manajer kebun wilayah dengan usia yang masih

muda. Namun, sayangnya beliau memutuskan untuk pensiun dini. Administrator/ Direktur

kecewa ketika beliau memutuskan untuk pensiun muda dan karena kesombongan itu lah

beliau akhirnya jatuh (Wawancara Titut Edi Purwanto, 15 Desember 2016).

Saat ini beliau merasa telah mendapatkan mahkotanya yang lebih dari materi. Dahulu

Titut hanya dikenal sebagai juragan sayur, didatangi oleh pedagang sayur, kuli panggul, dan

petani hanya untuk melakukan transaksi jual beli. Tetapi sekarang beliau justru dibutuhkan

oleh mahasiswa, dosen, wartawan, dan orang berpendidikan lainnya hingga beliau terus

memperoleh ilmu untuk memenuhi kebutuhan batinnya. Secara tidak langsung beliau telah

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

32

membaca alam dan peristiwanya serta mengolahnya menjadi ilmu. Sejarah hidupnya dapat

menjadi ilmu untuk dirinya dan orang lain (Wawancara Titut Edi Purwanto, 15 Desember

2016).

C. Kehidupan Sosial Titut Edi Purwanto

Kehidupan seseorang tidak akan bisa terlepas dari keadaan sosial budaya yang ada di

sekitarnya. Budaya baru yang lahir karena adanya proses interaksi yang terjalin antar individu

dan keadaan sosial terbentuk akibat dari adanya interaksi antara satu dengan yang lainnya.

Interaksi sosial dapat tercipta apabila adanya aktivitas yang dilakukan oleh lebih dari satu

individu. Individu itu sendiri merupakan satuan dalam lingkungan sosial. Lingkungan sosial

yang terbentuk dari beberapa individu, kemudian membentuk suatu lapisan masyarakat.

Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan

menghasilkan kebudayaan (Warsito, 2012 :115-116).

Kehidupan sosial Titut Edi Purwanto hampir sama seperti kehidupan orang pada

umumnya. Titut tinggal di Jalan Lemah Urug No. 1, Desa Pangebatan, Kecamatan

Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Interaksi yang ada antara masyarakat yang satu dengan

yang lainnya pun biasanya tidak semua berjalan mulus seperti apa yang semua orang

inginkan. Tidak sedikit datang cibiran dari kalangan masyarakat, terkait dengan bidang yang

beliau geluti.Sebagian dari mereka ada yang menganggap bahwa Titut adalah orang yang

kafir, musyrik, dan sebagainya. Namun, beliau menanggapinya dengan positif, dan

memakluminya.

Titut berpandangan masyarakat sekarang sedang mengalami zaman cowong, dimana

cowongan sendiri menggambarkan sesosok orang yang sangat stylish namun pada bagian

kepalanya kosong, tidak ada isinya. Dengan kebudayaan Banyumas ini Titut ingin

menyampaikan sebuah pesan cinta kasih terhadap sesama dan juga alam, karena kebanyakan

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

33

pikiran manusia sudah di kuasai oleh nafsu (Dikutip dari http://www.lpm-

projustitia.com/2011/04/titut-purwanto-sosok-pemerhati-budaya.html diakses pada tanggal 27

Desember 21.14 WIB).

Meskipun beliau memiliki sifat yang nyentrik dan suka berbuat yang aneh-aneh

namun, Titut juga memiliki sifat ketergantungan terhadap orang lain. Kebutuhan dan gaya

hidup manusia tidak lepas dari peran manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial

yang tidak bisa hidup tetapi butuh interaksi dan gesekan agar bisa bersosialisasi antara

manusia dengan manusia lain.

Titut Edi Purwanto terkenal dilingkungan sekitarnya selain bertani dan melukis beliau

pun menjadi Seorang da’i. Dalam melukis beliau terkenal sering mengadakan atraksi dengan

mengumpulkan sejumlah pelukis untuk melukis dengan cara yang tidak biasa. Umumnya

melukis dengan kuwas.Ini justru dengan tubuhnya yang berguling untuk menorehkan catnya

di canvas sehingga membentuk sebuah obyek lukisan.

Di depan rumah tinggalnya digantung berbagai lukisan hasil karyanya sendiri jadi

ketika kita berkunjung kerumahnya akan disambut oleh berbagai lukisan yang

mengagumkan. Dan yang paling menarik perhatian adalah papan nama bertuliskan: Rumah

Dinas Wakil RT. Di depan rumah juga ada baliho yang bertuliskan AWAS DI SINI ADA

SETAN ! dan lainnya. Tulisan itu ternyata mengundang banyak pertanyaan dari masyarakat

khususnya yang membacanya. Bahkan ada wartawan dari Jakarta yang datang untuk

memperkenalkan diri dan meminta berfoto bersama. Wartawan tersebut mengaku merasa

terganggu dengan tulisan tersebut sehingga terdorong ingin bertemu dengan pemilik rumah.

Titut Edi selalu terbuka untuk siapa saja tidak peduli pejabat, orang biasa, kaya

miskin, tua muda, beliau tidak pernah membedakan tamunya yang berkunjung kerumahnya

selalu ramah dan sangat senang sekali jika beliau bisa membantu jika ada yang memerlukan

bantuannya. Pada dasarnya Titut Edi suka mengobrol jadi siapa saja yag baru pertama kali

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

34

bertemu akan merasa betah jika mendengarkan cerita beliau, tidak lupa juga disela-sela cerita

sederhana pasti memberikan kata-kata petuah atau motifasi karna bagi beliau anak muda

harus menemukan jati dirinya karna anak muda aadalah sebagai penerus.

Dalam kesehariannya selain menjadi seorang seniman lukis dan petani, beliau sangat

bersyukur karena dengan berkesenian akhirnya bisa bertemu dan bergabung dengan orang-

orang populer. Diantaranya beliau kini bergabung dengan komunitas MH Ainunun Najib. Hal

ini karena Titut pernah mengisi acara di rumah MH Ainun Najib (Cak Nun) di Jawa Timur

dan kini ia menjadi bagian dari komunitasnya Mocopat Tasyakuran. Beberapa kegiatan yang

dilakukan Titut dengan komunitas MH antara lain setiap malam minggu ke dua mengadakan

sarasehan di pendopo wakil bupati Banyumas. Titut sebagai salah seorang pemantik acara

diskusi ini. Bulan April 2015 lalu merupakan ulang tahun ke dua dari acara ini.

Dalam pertemuan itu biasanya diisi dengan perbincangan seputar kondisi bangsa ini,

namun bukan dari sisi politik tapi sisi ilmu baik yang berhubungan dengan alam, keuangan,

sosial masyarakat dan lain sebagainya. Dalam pertemuan ini diikuti oleh sejumlah ilmuwan.

Dalam acara ini juga diselingi dengan pentas kesenian. Biasanya peserta tidak ngantuk

bahkan acara bulan Maret lalu sampai jam 2.30 WIB (dikutip dari

http://www.selarasindo.com/?p=3196 diakses pada tanggal 27 Desember 2016 pukul 22.04

WIB).

Bukan hanya itu sata Titut Edi juga bergabung dalam DKB (Dewan Kesenian

Banyumas) sampai sekarang. Beliau dikenal sebagai seniman Banyumas pemberani.

Keberanian Titut terletak pada pilihannya melestarikan budaya cowongan dengan menjaga

kemurnian isi bahasanya yang mungkin menurut beberapa orang cukup tabu

diperbincangkan. Akan tetapi Titut, dengan semangat pelestarian yang total berhasil

membawa cowongan menjadi dikenal tidak hanya di masyarakat bawah, namun juga

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II RIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO A. Latar …repository.ump.ac.id/1378/3/BAB II_CAHYOKO_SEJARAH'17.pdfRIWAYAT HIDUP TITUT EDI PURWANTO . ... bapaknya meninggal pada hari jum’at

35

merambah dunia pendidikan tinggi dan luar negeri (Dikutip dari

http://unsoed.ac.id/id/node/744 diakses pada tanggal 27 Desember 2016 pukul 22.30 WIB).

Titut Edi Purwanto adalah orang pertama yang meletupkan berkesenian di Curug

Cipendok, Cilongok Banyumas ini. Beliau mementaskan berbagai kesenian tradisional di

tempat itu. Dalam setiap kesempatan beliau mengundang wartawan untuk mengangkat

potensi yang ada di Cipendok. Dari semula tempat ini sepi pengunjung, kini menjadi ramai

merupakan salah satu jasanya karena beliau orang yang pertama kali mengadakan atraksi di

sana untuk mengangkat kembali legenda Cipendok. Sekarang curug Cipendok menjadi

terkenal dan sangat terasa bagi masyarakat sekitar karena sering diadakan atraksi menjadikan

Curug Cipendok ramai pengunjung otomatis membuat perekonomian warga sekitar

meningkat.

Biografi Titut Edi …, Cahyoko, FKIP UMP, 2017