5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. DEFINISI Limfangitis merupakan infeksi pembuluh limfe yang mengaliri suatu lokus inflamasi yang sering disebabkan oleh bakteri terutama bakteri streptokokkus beta hemolytikus. 456 Limfangitis memiliki banyak jenis, seperti adenolymphangitis, Limfangitis Filiriasis, dan Limfangitis carcinomatosa Adenolymphangitis adalah peradangan pada pembuluh limfatik yang menonjol 2. ETIOLOGI Limfangitis umumnya hasil dari Akut atau infeksi streptokokus staphylococcal kulit atau abses di kulit atau jaringan lunak. Infeksi menyebabkan pembuluh getah bening untuk menjadi bengkak dan sakit. Bakteri streptokokus biasanya memasuki pembuluh-pembuluh ini melalui gesekan, luka atau infeksi (terutama selulitis) di lengan atau tungkai. 5 Limfangitis juga bisa sebagai tanda bahwa infeksi semakin parah. Infeksi bakteri bisa menyebar ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan kematian pada penderita limfangitis. Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel darah putih. Organisme penyebab infeksi hanya dapat dibiakkan di laboratorium bila infeksi sudah menyebar ke aliran darah atau bila terbentuk nanah pada luka yang terbuka. 1. Peningkatan jumlah limfosit makrofag jinak selama reaksi terhadap antigen.

BAB II Randa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

z

Citation preview

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISILimfangitismerupakaninfeksi pembuluh limfe yang mengaliri suatu lokus inflamasi yang sering disebabkan oleh bakteri terutama bakteri streptokokkus beta hemolytikus.456 Limfangitis memiliki banyak jenis, seperti adenolymphangitis, Limfangitis Filiriasis, dan Limfangitis carcinomatosaAdenolymphangitis adalah peradangan pada pembuluh limfatik yang menonjol

2. ETIOLOGI Limfangitis umumnya hasil dari Akutatau infeksi streptokokus staphylococcal kulit atau absesdi kulit atau jaringan lunak. Infeksi menyebabkan pembuluh getah bening untuk menjadi bengkak dan sakit. Bakteri streptokokus biasanya memasuki pembuluh-pembuluh ini melalui gesekan, luka atau infeksi (terutama selulitis) di lengan atau tungkai. 5Limfangitis juga bisa sebagai tanda bahwa infeksi semakin parah. Infeksi bakteri bisa menyebar ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan kematian pada penderita limfangitis.Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel darah putih. Organisme penyebab infeksi hanya dapat dibiakkan di laboratorium bila infeksi sudah menyebar ke aliran darah atau bila terbentuk nanah pada luka yang terbuka.1.Peningkatan jumlah limfosit makrofag jinak selama reaksi terhadap antigen.2.Infiltrasi oleh sel radang pada infeksi yang menyerang kelenjar limfe.3.Proliferasi in situ dari limfosit maligna atau makrofag.4.Infiltrasi kelenjar oleh sel ganas metastatik.5.Infiltrasi kelenjar limfe oleh makrofag yang mengandung metabolit dalampenyakit cadangan lipid. 9

3. FAKTOR RESIKO1. Riwayat pasien pernah menderita luka tusuk2. Usia lanjut ( >40 tahun)3. Pasien Diabetes melitus4. Riwayat penderita Human immunodeficiencyvirus(HIV) 4,5

4. EPIDEMIOLOGISebuah Penelitian di Ghana utara. Insiden, keparahan penyakit limfangitis khususnya adenolymphangitis akut (ADL), seperti yang diidentifikasi oleh terminologi lokal dan telah dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ditemukan sangat spesifik dan sensitif untuk mendiagnosis ADL (sensitivitas = 0,978, spesifisitas = 0.980). Insiden ADL adalah 95,9 per 1.000 per tahun pada orang dewasa lebih dari 10 tahun, yang jauh lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria. Di antara insiden dengan kaki gajah dan gejala filaria kronis lainnya, tidak ada hubungan yang jelas dengan lymphedema kronis dan kejadian ADL. Insiden ADL ditemukan berkaitan erat dengan cuaca hujan.3 Menurut penelitian Bruce dkk di skotlandia tentang limfangitis khususnya limfangitis carcinomatosa pada kelompok usia 40-49 tahun adalah yang paling sering terkena. Dalam 46% dari pasien gejala pernapasan adalah presentasi awal dari karsinoma yang mendasari. Yang paling umum tumor primer yang mendasari adalah payudara (33%), perut (29%) dan kanker paru-paru (17%). Sekitar 50% meninggal dalam waktu 3 bulan dari gejala pernapasan pertama tetapi dengan karsinoma primer prostat mungkin memiliki remisi yang baik dengan terapi hormonal adjuvant 6

5. PATOFISIOLOGIOrganisme patogen memasuki saluran limfatik langsung melalui abrasi luka yang mana sebagai komplikasi infeksi. Setelah organisme memasuki saluran, peradangan lokal dan infeksi berikutnya terjadi, sebagai garis-garis merah pada kulit. Peradangan atau infeksi kemudian meluas ke proksimal terhadap kelenjar getah bening regional. Sistem limfatik berperan pada reaksi peradangan seperti dengan sistem vaskular darah. Biasanya ada penembusan lambat cairan interstisial kedalam saluran limfe jaringan, dan limfe yang terbentuk dibawa kesentral dalam badan dan akhirnya bergabung kembali kedarah vena. Bila daerah terkena radang, biasanya terjadi kenaikan yang menyolok pada aliran limfe dari daerah itu. Telah diketahui bahwa dalam perjalanan peradangan akut, lapisan pembatas pembuluh limfe yang terkecil agak meregang, sama seperti yang terjadi pada venula, dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan interstisial yang masuk kedalam pembuluh limfe. Bagaimanapun juga, selama peradangan akut tidak hanya aliran limfe yang bertambah , tetapi kandungan protein dan sel dari cairan limfe juga bertambah dengan cara yang sama. 4Sebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh limfe menguntungkan karena cenderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. Sebaliknya, agen-agen yang dapat menimbulkan cedera dapat dibawa oleh pembuluh limfe dari tempat peradangan primer ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan cara ini, misalnya, agen-agen yang menular dapat menyebar. 45Penyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar limfe regional yang dilalui oleh cairan limfe yang bergerak menuju kedalam tubuh, tetapi agen atau bahan yang terbawa oleh cairan limfe mungkin masih dapat melewati kelenjar dan akhirnya mencapai aliran darah. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis dapat menghasilkan petunjuk tentang kemungkinan diagnosis ini dan evaluasi lebih lanjut secara langsung ( misalnya hitung darah lengap, biakan darah, foto rontgen, serologi, uji kulit). Jika adenopati sistemik tetap terjadi tanpa penyebab yang jelas tanpa diketahui, biopsi kelenjar limfe dianjurkan. 45

6. MANIFESTASI KLINISGejala yang paling sering pada penderita limfangitis adalah goresan merah dari daerah terinfeksi, biasanya pada ketiak atau pangkal paha terkadang nyeri di sepanjang daerah yang terkena, Demam 100 sampai 104 derajat Fahrenheit, Sakit kepala sering ditemukan beserta nyeri otot dan kehilangan nafsu makan.

7)Pemeriksaan penunjangBiopsi dapat mengungkap penyebab peradangan.a. Hitung darah lengkap.b. Biakan darah.c. Foto rontgen.d. Serologi.e. Uji kulit. 4

8) PENATALAKSANAANPenatalaksanaan limfangitis mencakup :A Antibiotik karena bisa berfungsi untuk mengatasi infeksiB Analgetik unuk mengobati anti nyeriC Obat anti inflamasi untuk mengurangi imflamasi dan edema yang ditimbulkan D Operasi dengan pemasangan drain diperlukan untuk mengeluarkan absessnya. 5