32
7 BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PENGAMBENGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai kondisi eksisting dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan dan pembahasan mengenai segala potensi dan permasalahan yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan. 2.1. Kondisi Eksisting Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan. Pelabuhan Perikanan Pengambengan terletak di Jalan Pelabuhan Perikanan No.1, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Pelabuhan Perikanan ini merupakan pusat kegiatan perikanan rakyat terbesar di Bali. Di bawah ini merupakan peta lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan dan fasilitas-fasilitas yang yang ada di pelabuhan ini :

BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

7

BAB II

POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN

PERIKANAN NUSANTARA PENGAMBENGAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai kondisi eksisting dari Pelabuhan

Perikanan Nusantara Pengambengan dan pembahasan mengenai segala potensi dan

permasalahan yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan.

2.1. Kondisi Eksisting Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan.

Pelabuhan Perikanan Pengambengan terletak di Jalan Pelabuhan Perikanan

No.1, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Pelabuhan

Perikanan ini merupakan pusat kegiatan perikanan rakyat terbesar di Bali. Di bawah

ini merupakan peta lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan dan

fasilitas-fasilitas yang yang ada di pelabuhan ini :

Page 2: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

8

Gambar 2.2 Peta Kabupaten

Jembrana

Sumber :

RTRW Kabupaten Jembrana lampiran

hal. 1

Gambar 2.1 Peta Pulau Bali

Sumber :

http://www.tourbalimurah.com/images/

map-bali.jpg

diakses pada 5 Oktober 2015

U

Gambar 2.3 Peta Eksisting PPN Pengambengan tahun 2015

Sumber : ( Arsip Kantor PPN Pengambengan, 2015)

Page 3: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

9

No Nama Fasilitas Jenis Fasilitas Luasan (±)

1 Kolam Pelabuhan Pokok 20.000 M2

2 SPBN Fungsional 100 M2

3 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Fungsional 320 M2

4 Tempat Bongkar Muat Kapal Fungsional 100 M2

5 Mushola Penunjang 35 M2

6 Kantor PPN Pengambengan Penunjang 100 M2

7 Toserba Penunjang 100 M2

8 Bengkel Penunjang 110 M2

9 Tempat Perbaikan Jaring Fungsional 400 M2

10 Lapak Pedagang Penunjang 100 M2

11 Pasar Penunjang 450 M2

12 Pol Air Penunjang 110 M2

13 MCK Penunjang 80 M2

14 Kantor Pelayanan Penunjang 80 M2

15 Shelter Nelayan Penunjang 75 M2

16 Rumah Jaga Penunjang 5,5 M2

17 Pos Satpam Penunjang 5,5 M2

Tabel 2.1 Fasilitas yang Ada di PPN Pengambengan

Gambar 2.4 Letak-Letak Fasilitas yang ada di PPN Pengambengan

Sumber : (Arsip Kantor PPN Pengambengan,2015)

31

32

Page 4: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

10

2.2. Kondisi Non Fisik Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan merupakan

pelabuhan perikanan kelas B berdasarkan Peraturan Menteri No. 16 Tahun 2006

Tentang Pelabuhan Perikanan. PPN Pengambengan memiliki luas area 9,1 Ha.

Aktivitas yang diwadahi oleh pelabuhan perikanan ini yakni pemasaran hasil

perikanan, perbaikan dan pemeliharaan kapal serta alat-alat penangkap ikan,

administrasi pelabuhan, penyediaan logistik untuk kebutuhan nelayan saat melaut,

dan pembinaan nelayan.

2.2.1. Nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan

Berdasarkan Statistik Perikanan Tangkap Indonesia (2011:XII) Nelayan

diklasifikasikan berdasarkan tingkat/besarnya usaha dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Yang tidak menggunakan perahu

b. Yang menggunakan perahu tanpa motor

c. Yang menggunakan perahu motor tempel

d. Yang menggunakan kapal motor

Pada PPN Pengambengan, hanya terdapat nelayan yang menggunakan

perahu motor tempel. Jumlah armada perahu dengan motor tempel di PPN

No Nama Fasilitas Jenis Fasilitas Luasan (±)

18 Tempat Penerbitan Surat Berlayar Penunjang 150 M2 19 Mess Karyawan Penunjang 36 M2 20 Rumah Dinas Staff Penunjang 100 M2 21 Gudang Penunjang 30 M2 22 Rumah Dinas KA Syahbandar Penunjang 100 M2 23 Balai Pertemuan Nelayan Penunjang 250 M2 24 Rumah Dinas KA PPN Penunjang 160 M2 25 Rumah Jaga Utama Penunjang 90 M2 26 Tempat Suci Fungsional 35 M2 27 Cold Storage Fungsional 1300 M2 28 Pabrik Pengolahan Ikan Penunjang 4300 M2 29 Pabrik Pengalengan Ikan Penunjang 10000 M2 30 Pabrik Pengalengan Ikan Penunjang 10000 M2

31 Breakwater Pokok 1627 M2

32 Dermaga Pokok 1570 M2

Sumber : (Observasi,Arsip PPN Pengambengan ,2015)

Page 5: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

11

Pengambengan 148 unit, dengan mempekerjakan nelayan sebanyak 2810 orang

dimana terdiri dari 42 orang yang memiliki usaha perikanan dan 2768 orang

sisanya sebagai buruh nelayan yang bekerja kepada pemilik usaha perikanan.

Pemilik usaha perikanan di PPN Pengambengan dapat dilihat pada tabel 2.2

berikut :

No Nama Usaha Perikanan Nama Ketua

1 Kawan Sejahtera I Wayan Artika

2 Anugrah Misdari

3 Anugrah I Sukri

4 Anugrah II Humaid

5 Anugrah III Andi Sugito

6 Kuma Indah Muhamad Yunan

7 Kembang Segara Jadani

8 Merpati Putih Zaenab

9 Mina Karya Bakti Segara Haripan

10 Bina Usaha H. Muhamad Suri

11 Bina Usaha Sejahtera Tasrip

12 Lele Segar Gatot

13 Bunga Seroja Umiyati

14 Bina Sejahtera H. Dasuki

15 Layang Kembang Miswati

16 Sejahtera M. Hasan Ali

17 Sinar Bahari Firdaus

18 Mina Kelapa Gading Komari

19 Putra Badeen Bersatu Jaini Zen

20 Anggrek Adi Burahman

21 Tunjung Mina Abdul Harrid

22 Mutiara Ahmad Kamil

23 Putra Mandiri H. Marbam

24 Bintang Permata Sugianto

25 Mawar Indah Saipurahim

26 Mitra Anugrah Samsul Nam

27 Sumber Rejeki Saiful Bahri

28 Bintang Barat Sutono

29 Bintang Timur Samsuri

30 Bintang Baru Halil Kiso

31 Fajar Indah Selamet Riyadi

32 Hidup Jaya Yudi Saputra

33 Mitra Segara Ali Musri

34 Segara Kaja Suand

35 Tanjung Suwan Mulyadi

36 Kembang Terang Sariawi

37 Bintang Terang Jurrito

38 Bunga Seroja Nuriasih

39 Bunga Bahari Narturi

40 Tanjung Tangis Madek Supriadi

41 Mitra Usaha Mandiri Daeng Faturahman

42 Bunga Segara Nuriasih

Tabel 2.2 Pemilik Usaha Perikanan PPN Pengambengan

Sumber : (Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana tahun 2014:139)

Page 6: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

12

Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas

berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

perkampungan di Desa Pengambengan. Letak perkampungan nelayan sangat dekat

dengan pelabuhan perikanan sehingga aksesbilitas para nelayan menuju pelabuhan

perikanan sangat mudah. Berikut letak perkampungan nelayan yang ada di sekitar

PPN Pengambengan :

= Letak Perkampungan Nelayan

Gambar 2.5 Letak Perkampungan Nelayan di Sekitar PPN Pengambengan

Sumber : ( Observasi dan Google Maps )

Page 7: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

13

2.2.2. Aktivitas Perikanan

Langkah-langkah kerja para Nelayan dalam setiap aktivitas operasi

penangkapan ikan di PPN Pengambengan, Bali sebagai berikut :

a. Persiapan di darat. ( Pukul 16.00 WITA )

b. Pemuatan (loading) ke atas kapal. ( Pukul 17.00 WITA )

c. Berlayar menuju daerah penangkapan ikan (fishing ground). ( Pukul 17.30

WITA )

d. Persiapan alat penangkapan ikan.

e. Pengoperasian alat penangkapan ikan, penurunan jaring (setting) pertama.

f. Pengangkatan jaring (hauling) alat penangkapan ikan pertama.

g. Penanganan hasil tangkapan pertama.

h. Persiapan alat penangkapan ikan dan seterusnya.

i. Pengoperasian alat penangkapan ikan, setting ke dua dan seterusnya.

j. Hauling ke dua dan seterusnya.

k. Penanganan hasil tangkapan kedua, dan seterusnya.

l. Berlayar menuju pelabuhan asal (fishing base) keesokan harinya. ( Pukul

07.30 WITA )

m. Proses bongkar hasil tangkapan.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Kabupaten

Jembrana (2014:170) Prosentase jenis ikan yang dominan tertangkap oleh nelayan

yang melakukan penimbangan dan pelelangan ikan di TPI Pengambengan selama

tahun 2007-2014 adalah ikan lemuru (83,68%), ikan tongkol (9,32%), ikan layang

(4,94%), ikan lainnya (1,34%), dan ikan selengseng (0,14%). Sedangkan

prosentase nilai penimbangan dan pelelangan ikan, didominasi oleh ikan lemuru

(67,67%), ikan tongkol (21,19%), ikan layang (8,73%), ikan lainnya (2,04%), dan

ikan selengseng (0,37%). Berikut gambar ikan-ikan yang menjadi produksi PPN

Pengambengan :

Page 8: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

14

Penimbangan / pelelangan ikan di TPI Pengambengan selama tahun 2007-

2014, secara umum cenderung mengalami peningkatan. Demikian juga dengan nilai

pelelangan ikan, jumlah armada yang mendarat / menimbang ikan, serta PAD dari

TPI Pengambengan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena

cuaca dan kondisi perairan di Selat Bali yang baik untuk melakukan penangkapan

ikan.

Gambar 2.6 Ikan Lemuru, Ikan Layang, Ikan Tongkol, Ikan Slengseng, Ikan Kenyar, Ikan

Banyar

Sumber : (Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana 2014:170)

Gambar 2.7 Ikan Selar, Ikan Tamban, Ikan Kekerong, Ikan Utik, Ikan Marmoyo, Ikan Ceracah,

Ikan Layur, Ikan Teribang, dan Ikan Putihan.

Sumber : (Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana tahun 2014:170)

Page 9: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

15

Sumber : (Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana tahun 2014:168)

Tabel 2.3 Tabel Data Penimbangan Ikan di TPI Pengambengan Tahun 2014

Page 10: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

16

2.2.3. Pengelolaan PPN Pengambengan

Sistem Pengelolaan PPN Pengambengan ini dilakukan dengan pemungutan uang

retribusi dari Tempat Pelelangan Ikan yang dipungut dari setiap transaksi jual beli

ikan di pelabuhan ini. Retribusi tersebut digunakan operasional Pelabuhan, melalui

kelembagaan Pengurus Pelabuhan Perikanan yang tertera dalam gambar 2.6 bawah

ini :

2.3. Kondisi Fisik Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan

Kondisi fisik PPN Pengambengan meliputi lokasi PPN Pengambengan,

Lingkungan sekitar, besaran ruang, sarana dan prasarana pendukung, kondisi

bangunan, tampilan bangunan, sistem sirkulasi dan parkir.

2.3.1. Lokasi PPN Pengambengan

Pelabuhan Perikanan Pengambengan terletak di Jalan Pelabuhan Perikanan

No.1, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Berjarak 9

km dari Kota Negara atau ± 105 km di sebelah Barat Kota Denpasar.

staff staff staff

Kepala Pelabuhan

Suprapto, A.Pi, MM

Kepala Seksi Operasional Pelabuhan

Ni Ketut Erlina Efendi, S.Pi

Kepala Seksi Kesyahbandaran

Sutarno, B.Sc

Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha

Budi Priantono, B.Sc

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kadek Adi Chandra Kusuma, S.St.Pi

staff

Gambar 2.8 Struktur Organisasi PPN Pengambengan

Sumber : http://pipp.djpt.kkp.go.id/profilpelabuhan

Diakses tanggal 8 Oktober 2015

Page 11: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

17

2.3.2. Lingkungan Sekitar

Berikut gambaran kondisi lingkungan sekitar Pelabuhan Perikanan

Nusantara Pengambengan :

(a) Batas Utara : Pabrik pabrik pengalengan ikan

Gambar 2.10 Pabrik Pengolahan Ikan di sekitar PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.9 Situasi di sekitar PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Pada area bertanda biru ini adalah

site yang akan dijadikan sebagai

area pengembangan

Pabrik Pengolahan ikan

Selat Bali Cold Storage

Pertokoan

Page 12: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

18

(b) Batas Timur : Pertokoan dan Pabrik pengalengan ikan

(c) Batas Selatan : Cold Storage

(d) Batas Barat : Selat Bali dan Samudra Indonesia

Gambar 2.11 Pertokoan dan Pabrik Pengalengan Ikan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.12 Cold Storage

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.13 Kolam Pelabuhan yang berbatasan langsung

dengan Selat Bali dan Samudra Indonesia

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 13: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

19

Kondisi Sekitar Area Pengembangan :

2.3.3. Kondisi Bangunan PPN Pengambengan

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kondisi fisik dari bagunan-bangunan

yang ada di PPN Pengambengan ini sudah cukup baik, namun ada beberapa fasilitas

yang perlu diperbaiki dan beberapa fasilitas yang ditambahkan pada PPN

U

Selat Bali

Selat Bali

Pengolahan Ikan

Pos Pelayanan Terpadu

Tempat Penerbitan Surat Berlayar

Gambar 2.14 Kondisi Sekitar Area Pengembangan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 14: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

20

Pengambengan ini. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan ini juga perlu ditingkatkan,

dan diperlukan juga kesadaran pengguna fasilitas PPN ini agar fasilitas tersebut bisa

bermanfaat secara maksimal dan terkelola dengan baik. Berikut gambaran kondisi

eksisting pada PPN Pengambengan ini :

2.3.4. Tampilan Bangunan

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Pelabuhan Perikanan Nusantara

ini memiliki tampilan bangunan dengan gaya arsitektur bali tetapi dalam

penerapannya sangat minim, lebih dominan sudah modern, untuk gaya arsitektur

Mess Karyawan

Tempat Ibadah

Balai Pertemuan

TPI

SPBN Parkir

Pasar Makanan

Gambar 2.15 Kondisi Bangunan PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 15: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

21

bali hanya ditampilkan dengan bentuk atap, penggunaan material batu paras pada

bangunan pura dan bata merah pada bagian pintu masuk bangunan, contoh tampilan

bangunan dengan gaya arsitektur bali dalam Pelabuhan Perikanan Pengambengan

ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

2.3.5. Sistem Sirkulasi dan Parkir Kendaraan

Sistem sirkulasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara ini menggunakan sistem

sirkulasi linier dan menggunakan off-street parking yakni lahan parkir yang tidak

menggunakan badan jalan, sehingga tidak membuat kemacetan pada jalur

sirkulasi, namun membuat penggunanya kurang tertib dalam memarkirkan

kendaraannya. Sistem sirkulasi pada PPN ini menggunakan satu entrance yakni

di sebelah barat. Sirkulasi di PPN ini cukup kacau karena banyak pengendara

motor yang melawan arah sirkulasi pada pelabuhan ini. Untuk gambaran sistem

sirkulasi di Pelabuhan Perikanan Pengambengan, dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 2.16 Tampilan Arsitektur

Bali pada Balai Pertemuan Nelayan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

September 2015

Gambar 2.17 Tampilan Arsitektur

Bali pada Merajan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

September 2015

Page 16: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

22

2.4. Evaluasi Purna Huni (Post Occupancy Evaluation-POE) terhadap PPN

Pengambengan dalam mencapai optimalisasi pelayanan.

Dalam evaluasi pasca huni ( Post Occupancy Evaluation ) terdapat 3 (tiga)

aspek yang dijadikan dasar dalam menganalisis masalah yang ada yaitu aspek

fungsional, aspek teknis dan aspek prilaku. Tiga aspek tersebut merupakan fokus

pembahasan dalam sub bab ini.

Dalam Evaluasi Purna Huni ini akan ditinjau berbagai analisa yang akan

menjelaskan tentang performance PPN Pengambengan dengan aspek-aspek yang

tertera di atas. Dalam setiap aspek tersebut akan diberikan rekomendasi

Keterangan

= Tempat Parkir

= Arus Sirkulasi

Gambar 2.18 Pola Sirkulasi dan Parkir Kendaraan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 17: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

23

pembenahan ruang maupun objek untuk mencapai optimalisasi kegiatan bisnis

perikanan di PPN Pengambengan. Setiap solusi yang didapat dari isu-isu yang ada

di PPN Pengabengan ini akan diterapkan pada rencana pengembangan Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan.

2.4.1. Analisa Terhadap Fasilitas PPN Pengambengan

Berikut pengkajian terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di PPN

Pengambengan dimana hasil dari analisa ini akan dipakai sebagai acuan dalam

dalam proyek pengembangan PPN Pengambengan sebagai berikut :

1. Fasilitas Pokok

a. Dermaga pendaratan yang sudah ada masih kurang memadai untuk

menampung kegiatan bongkar muat hasil tangkapan. Keterbatasan dermaga

pendaratan ini membuat aktivitas nelayan untuk bongkar muat ikan menjadi

sulit.

Menurut Triatmodjo (2010:412) Untuk mengukur kebutuhan dermaga

pendaratan dapat dipakai rumus berikut :

Pada PPN Pengambengan, bobot kapal = 30 GT, waktu operasional pelabuhan

adalah 12 jam dengan waktu untuk membongkar muatan adalah 1 jam, panjang

Ld = Panjang dermaga pendaratan

N = Bobot Kapal

Y = Perbandingan antara waktu operasional

pelabuhan dan waktu bongkar muatan ikan

L = Panjang Kapal

Gambar 2.19 Para Nelayan yang Melakukan Bongkar Muat Hasil

Tangkapan di Bibir Pantai karena Keterbatasan Dermaga

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 18: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

24

kapal diketahui adalah 18,5 m. Jadi kebutuhan panjang dermaga pendaratan

adalah 30/12 (18,5 + 0,15(18,5)) = 53,2 meter (dibulatkan 53 m) dimana dari

panjang tersebut mampu untuk merapatkan 3 kapal secara bersamaan.

b. Dermaga Tambat Labuh pada PPN ini kondisinya sudah baik.

c. Kolam Pelabuhan pada pelabuhan perikanan ini mengalami pendangkalan.

Hal ini membuat perahu nelayan sulit mencapai daratan. Solusi dari hal ini

yakni diperlukannya pengerukan kolam pelabuhan untuk mendapatkan

kedalaman sedalam tiga meter.

2. Fasilitas Fungsional

a. Tempat Pelelangan Ikan di PPN Pengambengan ini memiliki luas 320 m2.

Luasan dari TPI ini masih belum cukup untuk mewadahi ramainya aktivitas

pelelangan ikan di PPN ini sehingga terjadi overload.

Gambar 2.21 Kolam Pelabuhan Mengalami Pendangkalan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.20 Kolam Tambat Labuh

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 19: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

25

Menurut Triatmodjo (2010:419) Untuk mengukur luasan fasilitas TPI tersebut

dipakai rumus sebagai berikut :

Jadi TPI yang dibutuhkan di PPN Pengambengan adalah S = 44.572 kg/hari

: ( 2 x 0,30 x 80 ) = 928,5 m2 . Jadi TPI di PPN Pengambengan masih kurang

620 m2. Solusi dari kekurangan luasan TPI tersebut adalah membuat TPI

tambahan pada rencana pengembangan.

b. Tempat Perbaikan Jaring yang ada di PPN ini disalahgunakan menjadi

tempat parkir, hal ini tentu menyulitkan nelayan saat mereka membutuhkan

tempat untuk memperbaiki jaring mereka.

S = Luas Temmpat Pelelangan Ikan (m2)

N= Banyak ikan yang dihasilkan per hari (kg/hari)

R= Jumlah Pelelangan yang terjadi dalam sehari (2x)

α = Rasio dari luasan yang dipakai untuk tempat ikan

dengan luas total tempat pelelangan ikan.(0,30)

P = Berat ikan hasil tangkapan yang ditangani per

satuan (170 kg/m2)

Gambar 2.22 Kondisi TPI yang overload saat pelelangan ikan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.23 Tempat Perbaikan Jaring yang digunakan sebagai Parkir

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 20: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

26

Solusi dari hal ini adalah mengubah elemen bawah bangunan ini yakni dengan

menambahkan tangga pada sekelilingnya sehingga tidak digunakan sebagai

tempat parkir motor lagi.

c. Menara Pengawas, Laboratorium Pembinaan Mutu dan instalasi IPAL

belum dimiliki oleh PPN Pengambengan ini. Menurut Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 51/PERMEN-KP/2014

tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan

dan Perikanan Tahun 2015, pada fasilitas fungsional pelabuhan perikanan harus

terdapat menara pengawas, laboratorium pembinaan mutu dan IPAL.

d. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan pada PPN ini kondisinya sudah

baik.

e. Cold Storage pada PPN ini sudah baik

Gambar 2.24 SPBN di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.25 Cold Storage di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 21: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

27

3. Fasilitas Penunjang

a. Tempat Ibadah pada PPN ini kondisinya sudah baik.

b. Kantor PPN Pengambengan dilakukan penggantian material atap yang masih

menggunakan asbes menjadi bahan yang mencerminkan arsitektur lokal.

c. Toserba dan Pasar Makanan dilakukan penggantian material atap yang masih

menggunakan asbes menjadi bahan yang mencerminkan arsitektur lokal dan

penataan los-los pedagang yang akan dibuat permanen.

Gambar 2.26 Tempat Ibadah di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.27 Kantor PPN Pengambengan yang Masih Menggunakan Asbes

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.28 Toserba dan Pasar Makanan yang Masih Menggunakan Asbes

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 22: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

28

d. Bengkel Mesin kondisinya sudah baik.

e. Kantor Polisi Perairan kondisinya sudah baik.

f. MCK dilakukan penggantian material atap yang masih menggunakan asbes

menjadi bahan yang mencerminkan arsitektur lokal.

g. Kantor Pelayanan dilakukan penggantian material atap yang masih

menggunakan asbes menjadi bahan yang mencerminkan arsitektur lokal dan

penataan vegetasi agar tidak menghalangi fasad bangunan.

Gambar 2.29 Kantor Polair di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.30 MCK di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.31 Kantor Pelayanan di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 23: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

29

h. Shelter Nelayan merupakan tempat beristirahat nelayan, dimana pada PPN ini

akan dilakukan penataan material elemen penyusun ruang.

i. Pos Jaga di PPN ini dilakukan penggantian material atap yang masih

menggunakan asbes menjadi bahan yang mencerminkan arsitektur lokal.

j. Tempat Penerbitan Surat Ijin Berlayar di PPN ini dilakukan penggantian

material atap yang masih menggunakan asbes menjadi bahan yang

mencerminkan arsitektur lokal.

Gambar 2.32 Kondisi Shelter Nelayan di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.34 Kondisi Tempat Penerbitan Surat Ijin Berlayar Nelayan di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.33 Kondisi Pos Jaga di PPN Pengambengan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 24: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

30

k. Mess Karyawan dan Rumah Dinas ini dilakukan penggantian material atap

yang masih menggunakan asbes menjadi bahan yang mencerminkan arsitektur

lokal.

l. Balai Pertemuan Nelayan ini dilakukan penggantian material atap yang masih

menggunakan asbes menjadi bahan yang mencerminkan arsitektur lokal.

m. Dalam proyek pengembangan PPN Pengambengan, harus mengacu pada

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.08/Men/2012 tentang

Kepelabuhan Perikanan, dimana berdasarkan peraturan tersebut Pelabuhan

Perikanan Nusantara harus memiliki industri perikanan, dimana pada PPN

Pengambengan belum memiliki industri perikanan.

n. Nelayan merupakan profesi dengan kegiatan yang paling berbahaya di dunia.

Kecelakaan dapat terjadi pada kapal- kapal baik dalam pelayaran berlabuh atau

sedang melakukan kegiatan bongkar muat di pelabuhan meskipun sudah

dilakukan usaha untuk menghindarinya. Sehingga diperlukan fasilitas yang

mampu menjawab kebutuhan nelayan tersebut disamping itu juga diperlukan

Gambar 2.35 Kondisi Mess Karyawan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Gambar 2.36 Kondisi Bangunan Balai Pertemuan Nelayan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 September 2015

Page 25: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

31

alat-alat keselamatan untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan.

Fasilitas yang diperlukan ialah klinik dan toko alat keselamatan.

o. Diperlukannya juga fasilitas kios IPTEK sebagai pusat informasi dan hasil

riset yang telah dilakukan di PPN Pengambengan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan beberapa fasilitas di PPN

Pengambengan masih belum memadai dan terdapat kekurangan jika dikaji sesuai

standar dari pemerintah. Dengan rencana pengembangan ini, akan dilakukan

penambahan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dan juga penataan fasilitas yang

sudah ada sehingga memberikan solusi terhadap keberlanjutan bisnis perikanan di

PPN Pengambengan ini.

2.4.2. Analisa Terhadap Aspek Teknis

Pada umumnya, suatu bangunan diharapkan memberikan rasa nyaman,

aman, dan berumur panjang. Dalam hal aspek teknis pada bangunan secara

langsung akan menyangkut pada kondisi fisik bangunan seperti struktur, ventilasi,

sanitasi, dan pengamanan bangunan pada Pelabuhan Perikanan Nussantara

Pengambengan ini. beberapa hal yang menjadi permasalahan dari segi aspek teknis

dan merupakan hal yang menjadi perhatian dalam evaluasi pasca huni (post

Occupancy Evaluation ) adalah sebagai berikut :

a. Bahan Bangunan

Bahan bangunan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan

kenyamanan dan kesehatan penghuninya. Pada Pelabuhan Perikanan Nusantara

Pengambengan , masih dominan menggunakan penutup atap asbes. Hal ini

memberikan dampak berbahaya bagi kesehatan karena bisa menyebabkan

Asbestosis yakni penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-

serat asbes. Berikut gambar penggunaan atap asbes pada bangunan di PPN ini :

Page 26: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

32

Selain itu, penggunaan bahan penutup lantai pada Tempat Pelelangan Ikan

(TPI) dan tempat bongkar muat barang kapal menggunakan bahan keramik.,

dimana penggunaan bahan tersebut kurang tepat pada fasilitas tersebut karena

fasilitas tersebut lebih sering dalam kondisi basah sehingga membuat lantai sangat

licin, berikut gambaran dari penggunaan keramik pada fasilitas tersebut :

Rekomendasi pada desain pengembangan :

Pemecahan masalah ini dilakukan penggunaan material penutup atap

dengan menggunakan penutup atap yang aman bagi kesehatan dan mencirikan

arsitektur bali. Untuk bahan penutup lantai menggunakan menggunakan penutup

lantai yang bertekstur kasar dan mudah untuk dibersihkan agar lantai licin tidak

terjadi sekaligus mudah dalam perawatan.

Gambar 2.37 Penggunaan Atap Asbes pada TPI dan Pasar Makanan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 Oktober 2015

Gambar 2.38 Penggunaan Keramik

pada Lantai TPI

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

Oktober 2015

Gambar 2.39 Penggunaan Keramik

pada Lantai Tempat Bongkar Muat

Kapal

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

Oktober 2015

Page 27: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

33

b. Utilitas Bangunan

Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan di PPN Pengambengan ini sangat kurang

dengan keran air dimana hanya terdapat satu keran air saja, hal ini sangat

memberikan kerugian dimana TPI menjadi sulit dibersihkan dan juga menimbulkan

bau tidak sedap akibat darah ikan yang tidak dibersihkan. Pada beberapa tempat di

area PPN ini juga belum memiliki saluran drainase dimana akan menimbulkan

genangan air saat hujan. Selain itu permasalahan itu juga terdapat kekurangan dari

tidak adanya sistem CCTV dimana untuk menanggulangi tindak kriminal di PPN

Pengambengan ini yang merupakan fasilitas umum yang seharusnya dapat

digunakan secara aman dan nyaman.

Rekomendasi pada desain pengembangan :

Pemecahan masalah ini dilakukan dengan perencanaan titik-titik

penempatan keran air agar semua tempat yang mebutuhkan sanitasi bisa terjangkau

oleh adanya keran-keran tersebut dan bisa menanggulangi bau tidak sedap dari

ikan. Penataan saluran drainase untuk mencegah timbulnya kekumuhan . Selain itu,

direncanakan juga sistem CCTV sebagai pencegahan tindak kriminal.

2.4.3. Analisa Terhadap Aspek Fungsional

Permasalahan aspek fungsional pada PPN Pengambengan ini menyangkut

segala aspek yang terkait dengan pengoperasian yang berdampak pada efisiensi dan

efektifitas dari bangunan tersebut. Permasalahan yang muncul dari aspek

fungsional dalam Pelabuhan Perikanan ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.40 Fasilitas TPI yang

kurang dengan sarana kran air

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

Oktober 2015

Gambar 2.41 Tempat yang belum

memiliki drainese

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

Oktober 2015

Page 28: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

34

a. Zoning

Zoning merupakan penempatan fungsi pada area-area tertentu pada lahan

perancangan yang erat kaitannya dengan kemudahan akses atau kemudahan

pencapaian sehingga memudahkan sirkulasi. Pada PPN ini, zoning parkir masih

kurang jelas dimana akibat dari hal itu terjadi kesemrawutan yang mengakibatkan

ketidaknyamanan dalam bersirkulasi.

Rekomendasi pada desain pengembangan :

Dibuatkan zoning yang jelas pada parkir motor dan parkir mobil, dimana

pada area parkir tersebut sudah dibatasi dengan jelas garis-garis parkir, sehingga

kendaraan pengguna pelabuhan ini nantinya tertata dengan rapi dan sekaligus

memberikan kemudahan sirkulasi.

b. Fungsi Bangunan

Fungsi dari tiap-tiap bangunan di PPN sudah sangat jelas berdasarkan

penamaan dari tiap bangunan dan juga dapat dilihat dari fasilitas-fasilitas yang ada

pada bangunan tersebut. Namun terjadi penyalah gunaan fungsi dari bangunan yang

ada di PPN ini. Contohnya seperti bangunan tempat perbaikan jaring, yang

sesungguhnya digunakan untuk memperbaiki jaring nelayan, namun disalah

gunakan menjadi tempat parkir. Pada bangunan yang fungsinya sebagai shelter

nelayan, justru dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai tempat bersitirahat, hal ini

dikarenakan letak dari shelter yang jauh dari dermaga maupun tempat pelelangan

ikan sehingga para nelayan enggan untuk beristirahat di tempat itu. Serta pada

Gambar 2.42 Zoning parkir roda 2

dan 4 yang tidak jelas

Sumber : survey lapangan, tanggal

10 Oktober 2015

Gambar 2.43 Parkir roda 2 yang

memakan badan jalan

Sumber : survey lapangan, tanggal

10 Oktober 2015

Page 29: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

35

Pelabuhan ini terdapat pasar yang mayoritas penjualnya menjual makanan untuk

kebutuhan nelayan, dimana pedagangnya sudah semakin banyak dan

mengakibatkan mereka membuat lapak sendiri di luar bangunan pasar yang sudah

disediakan, dimana lapak yang mereka buat menciptakan kesan kumuh bagi

pelabuhan ini.

Rekomendasi pada desain pengembangan :

Pemecahan masalah ini dilakukan dengan mendesain bangunan yang sesuai

dengan kegunaannya dan permainan pada elemen-elemen pembentuk ruang untuk

menanggulangi agar tidak terjadi penyalahgunaan fasilitas. Selain dengan cara

tersebut, penempatan pos di tempat strategis sebagai tempat pengawasan dari

pengelola sehingga tidak terjadi penyalahgunaan fasilitas.

Gambar 2.44 Tempat Perbaikan Jaring

yang digunakan sebagai parkir

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

Oktober 2015

Gambar 2.45 Shelter Nelayan yang

dimanfaatkan sebagai tempat

beristirahat oleh warga sekitar

Sumber : survey lapangan, tanggal 10

Oktober 2015

Gambar 2.46 Lapak Pedagang Makanan

Sumber : survey lapangan, tanggal 10 Oktober 2015

Page 30: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

36

2.4.4. Aspek Prilaku

Aspek prilaku menghubungkan kegiatan pemakai dengan lingkungan

fisiknya, evaluasi prilaku adalah mengenai bagaimana kondisi dan psikologis

pemakai dipengaruhi oleh rancangan bangunan. Pada PPN Pengambengan, kondisi

bangunan yang kumuh seperti tempat pelelangan ikan sangat mempengaruhi

psikologis pengunanya seperti nelayan dan pembeli ikan sehingga membuat tidak

nyaman dalam melakukan kegiatan pelelangan akibat dari kotornya bangunan dan

aroma tidak sedap dari ikan yang dilelang.Dalam rancangan pengembangan

nantinya, pemilihan material yang dipakai dan utilitas sangat diperhatikan agar

kekumuhan tidak terjadi.

2.4.5. Kesimpulan Evaluasi Purna Huni

Berdasarkan analisis di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yang

menyangkut perencanaan pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara

Pengambengan. Hasil ini akan menjadi dasar perencanaan PPN Pengambengan

pada tahap berikutnya, dimana kesimpulannya sebagai berikut :

a. Pengembangan PPN Pengambengan dilakukan pada site kosong yang ada pada

pelabuhan perikanan ini, dimana pengembangan dilakukan pada daerah

perairan dan daratan.

U Site yang akan

menjadi area

pengembangan

Gambar 2.47 Posisi Site Pengembangan

Page 31: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

37

b. Kesimpulan yang dilakukan pada setiap fasilitas yang ada di Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) dapat dilihat pada tabel 2.11 :

Tabel 2.4 Kesimpulan Hal yang akan dilakukan pada Fasilitas di PPN Pengambengan

No Nama Fasilitas Permasalahan pada Fasilitas Solusi yang dilakukan

Fasilitas Pokok

1 Dermaga Pendaratan Tidak memadai Penambahan dermaga pendaratan

baru

2 Kolam Pelabuhan Pendangkalan Pengerukan

Fasilitas Fungsional

3 Tempat Pelelangan

Ikan (TPI)

Overload, bahan penutup lantai

dan atap yang menggunakan

asbes serta sanitasi yang kurang

memadai

Penataan TPI eksisting dan

penambahan TPI baru

4 Tempat Perbaikan

Jaring

Dijadikan parkir motor, bahan

penutup atap yang berbahaya

Penataan elemen bawah dan

penutup atap

5 Menara Pengawas Belum ada fasilitas ini Penambehan fasilitas menara

pengawas

6 Laboratorium Mutu Belum ada fasilitas ini Penambahan fasilitas

laboratorium mutu

7 Instalasi IPAL Belum ada fasilitas ini Penambahan IPAL

Fasilitas Penunjang

8 Kantor PPN

Pengambengan

Bahan penutup atap

menggunakan asbes

Penataan elemen penutup atap

9 Toserba dan Pasar

Makanan

Bahan penutup atap yang

berbahaya dan tidak tertanya

los-los pedagang

Penataan elemen penutup atap dan

penataan los-los pedagang dibuat

permanen

10 MCK Bahan penutup atap

menggunakan asbes

Penataan elemen penutup atap

11 Kantor Pelayanan Bahan penutup atap yang

berbahaya dan vegetasi yang

menghalangi fasad

Penataan vegetasi dan elemen

penutup atap

12 Pos Jaga Material penutup atap

mengunakan asbes

Penggantian elemen penutup atap

13 Shelter Nelayan Penggunaan asbes sebagai

penutup atap

Penggantian elemen penutup atap

14 Pos Jaga Bahan penutup atap

menggunakan asbes

Penggantian elemen penutup atap

15 Tempat Penerbitan

Surat Ijin Berlayar

Bahan penutup atap

menggunakan asbes

Penggantian elemen penutup atap

16 Rumah Dinas dan

Mess Karyawan

Penutup atap menggunakan

asbes

Penggantian elemen penutup atap

17 Balai Pertemuan

Nelayan

Bahan penutup atap

menggunakan asbes

Penggantian elemen penutup atap

18 Industri Perikanan Belum ada fasilitas ini Penambahan industri perikanan

19 Klinik Belum ada fasilitas ini Penambahan fasilitas Klinik

20 Toko Alat

Keselamatan

Belum ada fasilitas ini Penambahan fasilitas Toko Alat

Keselamatan

21 Kios Iptek Belum ada fasilitas ini Penambahan fasilitas Kios IPTEK

Penataan fasilitas eksisting

Penataan fasilitas eksisting dan penambahan fasilitas yang sejenis

Penambahan fasilitas baru

Page 32: BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PELABUHAN ... Nelayan-nelayan yang beraktivitas di PPN Pengambengan mayoritas berasal dari daerah Jawa. Mereka pindah dan menetap di Bali, lalu membuat

38

c. Material-material bangunan yang digunakan pada selaras dengan peraturan

daerah (bernuansa arsitektur bali) dan tentunya memenuhi standar kesehatan,

serta dipadukan dengan material modern kekinian seperti material baja untuk

memberikan kesan nyaman dan aman bagi penggunanya.

d. Perencanaan kembali utilitas yang dibutuhkan di PPN ini, terutama sanitasi dan

drainase untuk meningkatkan kebersihan dan menghilangkan bau tidak sedap

yang melekat pada tempat ini.

e. Penambahan instalasi CCTV sebagai media pembantu pengawasan di PPN

Pengambengan agar tidak kriminal dan penyalahgunaan fasilitas dapat

ditanggulangi.