Bab II Pengaruh Keterampilan terhadap Kinerja

  • Upload
    langks3

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skripsi

Citation preview

BAB II

PAGE 17

BAB IILANDASAN TEORI2.1. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Dengan adanya manajemen suatu aktivitas dalam kelompok sosial akan lebih baik dan juga akan lebih terarah. Manajemen pada dasarnya sangat dibutuhkan bagi organisasi. Manajemen mencakup pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan serta mengukur efektivitas usaha - usaha yang dijalankan.

Untuk mempermudah pemahaman tentang pengertian manajemen maka akan dikutip beberapa pendapat ahli manajemen. Stoner ( 1996 : 15 ) mengemukakan bahwa manajemen adalah :

Sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan tindakan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya.

Sedangkan menurut Haiman ( 2000 : 3 ) pengertian manajemen adalah Fungsi untuk pencapaian sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha usaha individual untuk mencapai tujuan bersama.

Definisi definisi manajemen di atas mengandung pengertian bahwa manajemen merupakan :

1. Suatu ilmu dan seni, yaitu kemampuan dan keterampilan pribadi. Manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan gejala gejala dan kejadian kejadian, sedangkan manajemen sebagai seni berfungsi mencapai tujuan yang nyata mendatangkan manfaat.

2. Suatu proses yaitu suatu proses yang dilaksanakan, yang diawasi untuk mencapai tujuan. Jadi merupakan cara cara sistematis untuk melakukan suatu pekerjaan.

3. Suatu yang mengandung tujuan yang dicapai melalui tindakan tindakan planning, organizing, staffing, directing dan controling yang disebut sebagai fungsi manajemen yang efektif dan efisien.

4. Suatu kolektivitas orang orang yang melakukan kegiatan atau aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu.

Manajemen adalah ilmu dan seni untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini kegiatan seseorang memerlukan bantuan orang lain yang berarti tidak dapat dilakukan seseorang diri saja. Gibson, Donnelly dan Ivancevich ( 1996 : 4 ), berpendapat bahwa manajemen merupakan proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendirian. Sondang P. Siagian ( 1991 : 2 ), menyatakan bahwa manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan orang lain. Hal ini berarti manajemen merupakan suatu proses yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga kerja manusia dan sumber daya lainnya yang merupakan faktor faktor produksi, maka diperlukan tindakan tindakan yang dilakukan agar dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk dapat melaksanakan manajemen dengan baik diperlukan adanya bakat kepemimpinan dan pengetahuan tentang manajemen dan dapat melaksanakan fungsi fungsi manajemen yaitu :

a. Planning ( Perencanaan )

Perencanaan itu menyangkut pengambilan keputusan tentang bagaimana memilih tindakan yang akan ditempuh oleh suatu organisasi dan setiap departemennya.

b. Organizing ( Pengorganisasian )

Setelah organisasi memilih tindakan yang akan ditempuh, maka organisasi perlu dibentuk sebagai alat untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.

c. Staffing ( Penempatan / Pengisian Jabatan )

Jika rencana dan organisasi telah ada, maka diperlukan juga penempatan untuk menjaga tetap terisinya posisi posisi dalam struktur struktur organisasi.

d. Leading ( Kepemimpinan )

Setelah itu diperlukan orang yang memimpin organisasi yaitu orang yang dapat mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam mencapai tujuan organisasi.

e. Controlling ( Pengawasan )

Fungsi pengawasan adalah pengukuran dan koreksi terhadap kegiatan para bawahan.

Dari semua definisi di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan dan seni. Manajemen mempunyai tujuan tujuan tertentu, tergantung dari keahlian dan kemampuan untuk memberdayakan setiap potensi yang tersedia untuk mencapai tujuan tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan manajemen dilakukan melalui tindakan tindakan yang berupa planning, organizing, staffing, leading dan controling yang dikenal sebagai fungsi fungsi manajemen.2.2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Adapun fokus pembahasan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja. Adapun pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan ( 2000 : 10 ) adalah Ilmu dan seni mengatur dan khususnya mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi organisasi. Sedangkan Harianja ( 2002 : 2 ) mengemukakan bahwa :Manajemen Sumber Daya Manusia sering disebut juga Manajemen Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi dan masyarakat.

Sedangkan definisi yang dikemukakan oleh Handoko (2001 : 3) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.

Dari tiga pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pengakuan terhadap pentingnya satuan tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang baik bagi pencapaian tujuan organisasi, dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat. Faktor sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen yaitu sebagai perencana, pelaksana dan penentu dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.Menurut Hasibuan ( 2000 : 24 ) dalam pelaksanaannya manajemen sumber daya manusia harus memiliki fungsi fungsi operasional yang mencakup unsur antara lain :

1.Perencanaan ( Planning )

Perencaaan adalah kegiatan untuk merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam membantu terwujudnya suatu tujuan.

2.Pengorganisasian ( Organizing )

Merupakan kegiatan untuk mengorganisasikan semua tenaga kerja dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordianasi dalam organisasi.

3.Pengarahan ( Directing )

Yaitu kegiatan mengarahkan semua tenaga kerja agar mau bekerja serta bekerja sama secara efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi, tenaga kerja serta masyarakat.

4.Pengendalian ( Controling )

Merupakan kegiatan mengendalikan semua kegiatan tenaga kerja agar mentaati semua peraturan yang ada pada organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana yang telah disepakati oleh kedua pihak.

5.Pengadaan ( Procurement )

Pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

6.Pengembangan ( Development )

Merupakan proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral tenaga kerja melalui pelatihan dan pendidikan. Sedangkan pendidikan dan pelatihan yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan masa kini atau di masa yang akan datang.7.Kompensasi ( Compensation )

Merupakan pemberian balas jasa secara langsung atau tidak langsung berbentuk uang atau barang yang diberikan kepada tenaga kerja yang harus sesuai dengan prestasi kerjannya.

8.Pengintagrasian ( Integration )

Pengintegrasian merupakan kegiatan mempersatukan kepentingan organisasi dan kebutuhan tenaga kerja agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit, karena mempersatukan dua kepentingan yang saling bertolak belakang.

9.Pemeliharaan ( Maintenance )

Merupakan kegiatan untuk memlihara, meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas tenaga kerja agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar tenaga kerja serta berpedoman kepada internal dan ekternal konsistensi.

10.Kedisiplinan ( Diciplin )

Merupakan unsur yang terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, sebab dengan disiplin tujuan organisasi akan dapat tercapai dan terwujud dengan baik. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan organisasi dan norma norma sosial.

11.Pemberhentian ( Separation )

Merupakan putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu organisasi atau organisasi. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan pegawai, keinginan suatu organisasi, kontak kerja berakhir, pensiun dan oleh sebab sebab lainnya.

Pemberhentian ini biasanya dilakukan secara hormat dan ada juga yang dilakukan secara tidak hormat.2.3. Pengertian KeterampilanDalam kerja sumber daya manusia, kekuatan pendorong di belakang semua tugas adalah keinginan untuk memberikan pelayanan kepada orang lain. Agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal, maka seorang pegawai harus memiliki keterampilan yang memadai sesuai dengan bidang dan tugas yang dibebankan kepadanya.Adapun pengertian keterampilan menurut Hasibuan ( 2000 : 68 ) adalah Kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja dan berhubungan baik dengan orang lain sesuai dengan tugasnya. Disini keterampilan ditekankan pada kemampuan dari seorang pegawai atau tenaga kerja tidak hanya untuk melaksanakan tugas tugas yang diberikan kepadanya tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.Sedangkan pengertian keterampilan menurut T Hani Handoko (2001 : 104) adalah Kemampuan teknis pelaksanaan pekerjaan tertentu tenaga kerja secara terinci dan rutin. Disini keterampilan lebih ditekankan pada kemampuan seorang tenaga kerja atau pegawai dalam melaksanakan teknis pekerjaan yang dilakukan secara terinci dan bersifat rutin.Dari dua pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan tenaga kerja adalah kemampuan diri seorang tenaga kerja untuk melakukan dengan baik secara terinci dan rutin serta melakukan hubungan baik dengan orang lain atau meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Keterampilan sangat penting dan merupakan tulang punggung dari segala sesuatu yang dilakukan dalam departemen sumber daya manusia dalam organisasi. Oleh karena itu keterampilan tenaga kerja harus diperhatikan oleh setiap organisasi atau instansi pemerintah. Pada dasarnya ada keterampilan khusus yang diperlukan untuk bekerja dalam sumber daya manusia yaitu interpersonal, komunikasi dan komputer system. Untuk memperoleh kinerja yang maksimal dari para pegawai, maka pimpinan organisasi harus benar benar memperhatikan masalah pemeliharaan pegawai terutama mengenai kebutuhan pendidikan dan latihan guna meningkatkan keterampilan pegawai tersebut.

Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disingkat "ACIEVE" yaitu : ability (kemampuan pembawaan), capacity (kemampuan yang dapat dikembangkan), incentive (insentif material dan non-material), environment (lingkungan tempat kerja), validity (pedoman, petunjuk dan uraian kerja) dan evaluation (umpan balik hasil kerja). Dari beberapa faktor di atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan dan pelatihan adalah capasity atau kemampuan pekerja yang dapat dikembangkan, sedangkan faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan pelatihan. Menurut Malayu SP Hasibuan ( 2000 : 75 82 ) Pendidikan dan pelatihan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Metoda di luar pekerjaan (off the job side)

Pada metoda ini pegawai yang mengikuti pendidikan atau pelatihan akan dikeluarkan sementara dari pekerjaannya untuk kemudian ia mengikuti pendidikan dan pelatihan secara intensif. Metode ini terdiri dari 2 teknik, yaitu :

1) Teknis presentasi informasi, yaitu menyampaikan informasi yang tujuannya mengintroduksikan pengetahuan, sikap dan keterampilan baru kepada peserta. Antara lain melalui; ceramah biasa, teknik diskusi, teknik pemodelan perilaku (behavioral modelling), model kelompok T, yaitu mengirim pekerja ke organisasi yang lebih maju untuk mempelajari teori dan mempraktekkannya.

2) Teknik simulasi. Simulasi adalah meniru perilaku tertentu sedemikian rupa sehingga peserta pendidikan dan latihan dapat merealisasikan seperti keadaan sebenarnya. Teknik ini seperti; simulator alat-alat kesehatan, studi kasus (case study), permainan peran (role playing), dan teknik dalam keranjang (in basket), yaitu dengan cara memberikan bermacam-macam masalah dan peserta diminta untuk memecahkan masalah tersebut sesuai dengan teori dan pengalamannya.

2. Metoda di dalam pekerjaan (on the job side)Pelatihan ini berbentuk penugasan pekerja baru, yang dibimbing oleh pegawai yang berpengalaman atau senior. Di sini pekerja yang senior yang bertugas membimbing pekerja baru diharapkan memperlihatkan contoh - contoh pekerjaan yang baik, dan memperlihatkan penanganan suatu pekerjaan yang jelas.2.4. Pengertian Kinerja

Dalam menjalankan suatu aktivitas organisasi pegawai dituntut untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah diselesaikan. Pegawai diharapkan mampu menjalin kerja sama yang baik dalam hubungan kerja, demi terciptanya kerja sama dalam pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Jusuf Irianto ( 2001 ; Hlm. 53 ) pengertian kerja adalah :Suatu proses manajemen yang dirancang sehubungan tujuan organisasi dengan kepentingan kepentingan individu untuk bekerja bahwa antara tujuan individu dan organisasi sedapat mungkin sama.

Sedangkan menurut Malayu S.P. Hasibuan ( 2001 ; Hlm. 53 ) pengertian kinerja kerja adalah :

Pengorbanan jasa jasa jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang barang atau jasa jasa untuk memperoleh imbalan prestasi tertentu. ( 2001 : Hlm 53 )

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu seseorang yang melakukan suatu pekerjaan berdasarkan keahlian dan ketrampilan kerja yang dimilki.

Jika seorang pegawai menyelesaikan pekerjaannya dengan baik maka seorang pegawai akan memperoleh indeks prestasi kerja, yang kemudian oleh pihak organisasi akan dihitung menjadi upah yang berupa insentif dan ekstrasif.

Adapun macam macam upah sebagi berikut :1.Bonus Payment ( Pembayaran Premi )

Premi diberikan kepada pegawai setelah akhir tahun yang ditambahkan pada gaji pokoknya, pembayaran ini tunai atau mencapai usia pensiun. Biasanya premi diberikan setelah pimpinan atau organisasi merealisir tujuan tertentu ( misalnya mencapai target laba tertentu )2.Stok Options

Stok Options adalah hak untuk memberi sejumlah saham pada harga tertentu pada suatu periode. Harga saham biasanya ditawarkan di bawah harga pasar. Selisih harga ini merupakan bonus premi yang diterima pegawai.3.Phantom Stock Plans

Adalah premi yang diterima secara tidak langsung, biasanya tiga sampai lima tahun pegawai baru akan menerima upah premi sebesar kenaikan nilai saham.

Menurut Heidjrachman dan Saud Husnan ( 2002 ; Hlm. 164 ) sistem pengupahan insentif yang berlaku untuk seluruh pegawai adalah :1.Pemilikan Saham Bersama

Pegawai diberi kesempatan untuk memiliki saham organisasi, sehingga kemajuan organisasi akan menjadi kemajuan pula bagi pegawai. Pegawai diharapkan antusias dalam bekerja, sebab mereka akan ikut menikmati keuntungan jika deviden nantinya dibagikan, data deviden dipengaruhi pula oleh keuntungan yang diperoleh organisasi.2.Pembagian Laba

Laba diberikan kepada pegawai pada akhir tahunnya atau ditunda sampai pegawai pensiun, yang menjadi kendala dalam penentuan besar kecilnya keuntungan yang akan dibagikan pada pegawai tersebut yaitu menentukan jumlah yang sama diberikan perlakuan yang berbeda beda untuk kelompok pegawai pegawai tertentu.

2.5.Elemen dan Proses Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja harus dikaitkan dengan usaha pencapaian kinerja. Menurut Marihot Y.E. Hariandja ( 2001 ; Hlm. 199 ) langkah langkah penilaian kinerja adalah :

1.Penentuan Sasaran

Penentuan sasaran harus spesifik, terukur dan didasarkan pada waktu tertentu serta setiap sasaran yang ingin dicapai merupakan sasaran yang diturunkan dari sasaran yang lebih tinggi.

2.Penentuan Standar Kinerja

Pelaksanaan penilaian harus mencerminkan pelakasanaan kinerja yang sesungguhnya yang mencerminkan keberhasilan pekerjaan, sistem penilaian kinerja harus :

a. Mempunyai standar

b. Memiliki ukuran yang dapat dipercaya

c. Mudah digunakan

3.Penentuan Metode dan Pelaksanaan Penilaian

Adalah pendekatan atau cara serta perlengkapan yang digunakan seperti formulir dan pelaksanaannya misalnya : metode perbandingan, tes dan lain lain.

4.Evaluasi Penilaian

Evaluasi penilaian merupakan pemberian umpan balik kepada pegawai mengenai aspek aspek kinerja yang harus diubah dan dipertahankan serta berbagai tindakan yang harus diambil baik oleh organisasi maupun pegawai dalam upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.2.6.Metode Penilaian Kinerja

Setiap organisasi dalam melakukan metode penilaian kinerja berbeda beda antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. Menurut Marihot T.E. Hariandja ( 2001 ; Hlm. 193 ) keseluruhan metode tersebut secara garis besar dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu :

1.Penilaian yang berorientasi pada masa lalu

Metode penilaian yang berorientasi pada masa lalu diartikan sebagai penilaian perilaku kerja yang dilakukan pada masa lalu. Sebelum penilaian dilakukan melalui hasil penilaian tersebut dapat dilakukan usaha untuk mengubah cara kerja atau pengembangan pegawai.

Metode penilaian ini anatara lain :a. Rating scale

Adalah penilaian yang didasarkan skala, dari sangat memuaskan, memuaskan, cukup sampai kurang memuaskan pada standar kinerja seperti inisiatif, tanggung jawab hasil kerja umum dan lain lain. Penilaian dilakukan oleh seorang penilai yang biasanya atasan langsung dilakukan secara subjektif.

b. Checklist

Adalah penilaian prestasi kerja pegawai yang didasarkan pada suatu standar kinerja yang sudah didiskriptipkan terlebih dahulu kemudian penilaian memeriksa apakah pegawai sudah memenuhi atau melakukannya. Misalnya pegawai hadir dan pulang tepat waktu, pegawai bersedia bilamana diminta untuk lembur, pegawai patuh pada atasan dan lain lain, dan penilaian dilakukan atasan langsung.

c. Critical incident technique

Adalah penilaian yang didasarkan pada perilaku khusus yang dilakukan ditempat kerja baik perilaku yang baik maupun perilaku yang tidak baik. Penilaian dilakukan melalui observasi ke tempat kerja kemudian mencatat perilaku kritis yang baik atau tidak baik dan mencatat tanggal dan waktu terjadinya perilaku tersebut.

2.Penilaian yang berorientasi pada masa depan

Diartikan dengan penilaian akan seorang pegawai untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang.

Metode penilaian ini antara lain :a. Penilaian secara psikologis

Adalah proses penilaian yang dilakukan oleh para ahli psikologis untuk mengetahui potensi seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti kemampuan intelektual, motivasi dan lain lain yang bersifat psikologis seperti tes kecerdasan, tes kepribadian yang dilakukan melalui wawancara atau tes tertulis.

b. Assement centre ( pusat penelitian )

Adalah penelitian yang dilakukan melalui serangkaian teknik penilaian dan dilakukan oleh sejumlah penilai untuk mengetahui potensi seseorang dalam melakukan tanggung jawab yang lebih besar, proses pelaksanaanya dilakukan dengan wawancara mendalam, tes psikologis, diskusi terbuka dan lain lain. Biasanya dilakukan ditempat yang terpisah dari tempat kerja.

PAGE