39
7 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Pengertian Rekondisi Kendaraan Rekondisi kendaraan yaitu mengembalikan kondisi kendaraan dalam kondisi yang normal. Dilakukan rekondisi dikarenakan terjadi kerusakan ataupun ada komponen yang tidak lengkap yang mengakibatkan kendaraan tidak bekerja dengan baik. Rekondisi ini dilakukan dengan cara melakukan perbaikan di bagian yang terjadi kerusakan dan mengganti komponen jika sudah tidak dapat diperbaiki. Dengan proses perbaikan dan penggantian komponen diharapkan dapat berfungsi kembali dengan baik dan normal. Rekondisi mobil Honda juga dilakukan untuk memperbaiki semua sistem yang mengalami kerusakan agar mobil tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya. Dalam proses rekondisi Honda Accord tahun 1982 tinjauan sistem kelistrikan bodi dan sistem kelistrikan mesin diperlukan adanya pemahaman tentang komponen fungsi dan cara perbaikan yang terjadi pada sistem. B. Listrik Listrik merupakan suatu bentuk energi dan sering disebut dengan energi listrik. Energi listrik merupakan bentuk energi yang tidak dapat dilihat, tidak dapat didengar, tidak dapat disentuh, dan tidak dapat dicium dengan indra penciuman manusia. Meskipun begitu, adanya energi listrik dapat dilihat atau dirasakan dari efek-efek yang ditimbulkannya. Misalnya lampu yang

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

  • Upload
    ledieu

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

7

BAB II

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

A. Pengertian Rekondisi Kendaraan

Rekondisi kendaraan yaitu mengembalikan kondisi kendaraan dalam

kondisi yang normal. Dilakukan rekondisi dikarenakan terjadi kerusakan

ataupun ada komponen yang tidak lengkap yang mengakibatkan kendaraan

tidak bekerja dengan baik. Rekondisi ini dilakukan dengan cara melakukan

perbaikan di bagian yang terjadi kerusakan dan mengganti komponen jika

sudah tidak dapat diperbaiki. Dengan proses perbaikan dan penggantian

komponen diharapkan dapat berfungsi kembali dengan baik dan normal.

Rekondisi mobil Honda juga dilakukan untuk memperbaiki semua

sistem yang mengalami kerusakan agar mobil tersebut dapat digunakan

sebagaimana mestinya. Dalam proses rekondisi Honda Accord tahun 1982

tinjauan sistem kelistrikan bodi dan sistem kelistrikan mesin diperlukan

adanya pemahaman tentang komponen fungsi dan cara perbaikan yang terjadi

pada sistem.

B. Listrik

Listrik merupakan suatu bentuk energi dan sering disebut dengan

energi listrik. Energi listrik merupakan bentuk energi yang tidak dapat dilihat,

tidak dapat didengar, tidak dapat disentuh, dan tidak dapat dicium dengan

indra penciuman manusia. Meskipun begitu, adanya energi listrik dapat dilihat

atau dirasakan dari efek-efek yang ditimbulkannya. Misalnya lampu yang

Page 2: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

8

tadinya padam menjadi terang setelah saklar diaktifkan, setrika listrik yang

menjadi panas setelah dihubungkan dengan sumber listrik, bel listrik yang

menghasilkan suara setelah tombol bel ditekan, adanya asap dan bau bahan

terbakar yang keluar dari kabel listrik yang terbakar akibat adanya hubungan

singkat, loncatan bunga api di antara elektroda busi, suara yang keras seperti

bunyi petir, sengatan dan efek-efek lain yang dapat ditimbulkannya (Anonim,

t.th-a)

Besaran-besaran listrik yang ditulis dibatasi pada besaran-besaran

listrik yang banyak digunakan pada rangkaian kelistrikan pada kendaraan.

Besaran-besaran tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tegangan listrik dan potensial listrik

Tegangan merupakan tekanan listrik yaitu suatu gaya potensial

atau perbedaan muatan listrik pada dua tempat yang berbeda.

Tegangan (dalam hokum Ohm ditulis dengan simbol E) diukur dengan

satuan volt (V). Adanya perbedaan potensial atau tegangan dapat

menyebabkan arus listrik mengalir melalui suatu penghantar yang

menghubungkan antara satu titik yang berpotensial tinggi (+) ke titik

lain yang berpotensial rendah (-).(Anonim, t.th-a).

2. Arus listrik

Tegangan atau beda potensial akan menyebabkan arus listrik

mengalir. Arus merupakan laju aliran muatan positif menuju daerah

yang bermuatan negatif melalui suatu penghantar. Arus (dalam hukum

Page 3: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

9

Ohm ditulis dengan simbol I) dinyatakan dalam satuan Amper dan

diukur dengan alat yang disebut amper meter (Anonim, t.th-a)

3. Tahanan listrik

Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R)

merupakan tahanan dari suatu bahan konduktor untuk menghambat

aliran arus listrik. Setiap logam yang digunakan sebagai penghantar

mempunyai karakteristik hambatan yang berbeda. Besar tahanan suatu

konduktor tergantung pada tahanan jenis bahan, panjang bahan, luas

penampang bahan, dan temperatur. Luas penampang dan panjang

konduktor yang sama, nilai tahanannya bisa berbeda jika bahan dan

tahanan jenisnya berbeda (Anonim, t.th-a)

4. Daya Listrik

Daya merupakan laju penggunaan energi atau kemampuan

untuk melakukan kerja per satuan waktu dan diukur dalam satuan watt

(W). Daya pada suatu rangkaian listrik sama dengan hasil perkalian

antara tegangan dan arus atau P = E x I, dimana P adalah daya dalam

satuan watt, E adalah tegangan dalam satuan volt, dan I adalah arus

dalam satuan amper. Kerja merupakan ukuran energi yang digunakan

dalam suatu periode waktu dan ditulis dengan satuan watt-detik atau

watt-jam. Kerja listrik didapat dari hasil perkalian daya (satuan watt)

dengan waktu (satuan detik atau jam) atau W = P x t (Anonim, t.th-a)

Page 4: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

10

C. Kelistrikan Bodi

Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan

yang dilengkapi dengan bodi kendaraan. Termasuk komponen sistem

penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen

lainnya yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat

mengendarai. Juga termasuk jaringan kabel yang menghubungkan komponen-

komponen listrik (Anonim, 1995:6-38).

1. Jaringan Kabel

Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel-kabel dan

kawat yang masing-masing terisolasi, menghubungkan ke komponen-

komponen, dan melindungi komponen-komponen sirkuit, dan sebagainya.

Kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan

antara komponen-komponen kelistrikan dari suatu kendaraan (Anonim

1995:6-39). Kabel-kabel di dalam harness mempunyai warna yang

berbeda-beda bertujuan untuk mempermudah penelusuran kabel. Wiring

diagram kelistrikan Honda Accord tahun 1982 dapat dilihat pada lampiran

1.

a. Kawat dan kabel

Beberapa tipe kawat dan kabel dibuat dengan tujuan untuk

digunakan dalam beberapa kondisi yang berbeda (besarnya arus yang

mengalir, temperatur, penggunaan dan lain-lain).

Page 5: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

11

1) Kawat Bertegangan Rendah

Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapat dalam kendaraan

adalah kawat yang bertegangan rendah (low-voltage-wire).

Masing-masing kawat bertegangan rendah terdiri dari elemen

kawat dan isolasinya (Anonim, 1995:6-40).

Gambar 1. Kawat bertegangan rendah (Anonim, 1995).

2) Kabel Yang Diisolasi

Kabel yang diisolasi (shielded cable) digunakan, pada saluran

kabel antene radio, ignition signal line, oxygen sensor signal line,

dan sebagainya. Hanya kelistrikan yang bertegangan rendah dan

arus rendah yang mengalir melalui signal line ini dapat lebih

mudah terpengaruh oleh gangguan yang ditimbulkan (suara dari

switch saat ON/OF, suara pengapian dan sebagainya). Oleh sebab

itu, kabel yang diisolasi dirancang untuk mencegah gangguan yang

timbulkan sumber dari luar dan digunakan untuk signal line

(Anonim, 1995:6-40)

Gambar 2. Kawat yang diisolsi (Anonim, 1995)

Page 6: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

12

3) Komponen-Komponen Pelindung

Komponen-komponen pelindung digunakan untuk

melindungi kawat dan kabel yang terbungkus dengan lebih baik

(Anonim, 1995:6-40)

Gambar 3. Komponen pelindung (Anonim, 1995)

4) Warna kabel

Kabel-kabel tertentu biasanya terdiri atas satu warna dan dua

warna. Kabel dua warna terdiri dari warna dominan dan warna

skunder. Huruf depan menunjukkan warna dasar dan huruf

belakang menunjukkan warna strip sebagai contoh R/B (red black).

Pemberian warna kabel tersebut bertujuan untuk memudahkan

identifikasi kabel.

Gambar 4. Warna kabel (Anonim1995)

Page 7: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

13

5) Kabel dan perbaikannya

Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada kabel (konduktor)

adalah 1) kabel putus, 2) terjadi hubungan singkat antara kabel

dengan kabel lainnya, 3) terjadi hubungan massa.

Langkah-langkah memperbaiki kabel adalah sebagai berikut:

a) Memotong kabel yang rusak, kemudian mengupas kabel dengan

tang pengupas dengan panjang 10 mm

Gambar 5. Mengupas kabel (Anonim, t.th-b)

b) Mengukur diameter kabel untuk menentukan ukuran kabel

penyambung yang akan digunakan.

Gambar 6. Mengukur diameter kabel (Anonim, t.th-b)

c) Membuat kabel penyambung yang akan digunakan,

memasukkan heat shrink tube ke kabel penyambung.

Gambar 7. Memasukkan heat shirk tube (Anonim, t.th-b)

Page 8: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

14

d) Menyambung kedua kabel dengan crimp mark, kemudian

menyolder sambungan.

Gambar 8. Menyolder sambungan kabel (Anonim, t.th-b)

e) Menggeser heat shrink tube ke kabel yang disambung,

kemudian memanasi heat shrink tube dengan heater.

Gambar 9. Memanasi heat shrink tube (Anonim, t.th-b)

b. Komponen penghubung

Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk

lebih memudahkan dalam pemasangan pada kendaraan. Bagian

jaringan kabel dihubungkan ke salah satu bagian oleh komponen

penghubung sehingga komponen kelistrikan dan elektronik dapat

berfungsi seperti yang direncanakan (Anonim, 1995:6-41)

1) Junction Block dan Relay Block

Junction blok (J/B) adalah suatu kotak (block)

dengan connector dikelompokkan bersama-sama untuk sirkuit

Page 9: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

15

kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari bus bars dalam bentuk

cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay, circuit

breaker dan alat lain terpasang di dalamnya. Relay block (R/B)

sama dengan junction block, tetapi tidak memiliki bus bar atau

centralized connecting function lainnya (Anonim, 1995:6-41)

2) Connector

Connector digunakan untuk menghubungkan

kelitrikan antara dua jaringan kabel atau antara sebuah jaringan

kabel dan sebuah komponen. Connector diklasifikasikan dalam

connector laki-laki dan perempuan, karena bentuk terminalnya

berbeda. Semua connector dilihat dari ujung yang terbuka

dengan pengunci di bagian atas (Anonim, 1995:6-41)

Terminal konektor maupun kabel pada sambungan terminal

sering mengalami gangguan. Gangguan pada terminal adalah

karat dan terbakar, sedangkan pada sambungan sering kabelnya

putus, untuk mengatasi hal tersebut maka perlu perbaikan

konektor kabel. Langkah perbaikan adalah sebagai berikut:

1) Mengeluarkan terminal konektor dari rumah konenektor

dengan cara menekan pengunci menggunakan kawat atau

obeng (-) ukuran kecil.

Page 10: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

16

Gambar 10. Melepas Terminal Konektor (Anonim, t.th-b)

2) Mendorong terminal konektor keluar.

3) Memotong kabel yang rusak, dan mengupas isolatornya

kurang lebih 10 mm.

4) Mengukur diameter kabel untuk menentukan ukuran kabel

penyambung yang akan digunakan.

5) Membuat kabel penyambung dengan ukuran kabel yang

sama, mengupas ujung kabel,memasang terminal konektor.

Gambar 11. Menyambung Kabel Yang (Anonim, t.th-b)

6) Memotong kabel penyambung dengan panjang sesuai kabel

yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel,

menyambung kedua kabel dengan crimp mark, kemudian

menyolder sambungan.

Page 11: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

17

7) Menggeser heat shrink tube ke kabel yang disambung,

kemudian memanasi heat shrink tube dengan heater.

8) Mengungkit pengunci pada terminal konektor, memasukkan

terminal konektor ke rumah konektor sampai bunyi klik,

kemudian tarik kabel untuk menguci apakah terminal

konektor sudah terpasang dengan baik.

Gambar 12. Memasang Terminal Konektor (Anonim, t.th-b)

c. Komponen pengaman sirkuit

Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai

komponen-komponen yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini

disisipkan ke dalam sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk

melindungi kabel-kabel dan connector yang digunakan dalam

sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang

berlebihan atau hubungan singkat (Anonim, 1995:6-42).

Pengaman rangkaian digunakan untuk mencegah kabel-kabel,

soket-soket, dan jaringan kelistrikan lainnya dari kerusakan akibat

kelebihan arus yang mengalir pada rangkaian yang disebabkan oleh

hubungan singkat dan kelebihan beban. Kelebihan arus yang

menyebabkan terjadinya panas dapat menyebabkan kabel putus dan

Page 12: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

18

yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan kebakaran.

Pengaman rangkaian sangat sensitif terhadap arus (bukan

tegangan) dan ditunjukkan dengan kapasitas atau kemampuannya

membatasi arus. Komponen pengaman biasanya dipasang dekat

dengan sumber arus pada rangkaian yang diamankannya sehingga

saat terjadi gangguan pada rangkaian, bagian ini adalah bagian

yang pertama kali diperiksa. Macam-macam komponen pangaman

adalah sebagai berikut:

1) Sekering

Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit

kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka

sekring akan berasap atau terbakar, itu adalah elemen dalam

sekring yang mencair, sehingga sistem sirkuit terbuka dan

mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan

disebabkan arus yang berlebihan (Anonim, 1995:6-42).

Tipe sekring dikelompokkan ke dalam tipe sekring blade dan

tipe sekring cartridge.

a) Tipe blade

Tipe ini paling banyak digunakan. Tipe sekring blade

dirancang lebih kompak dengan elemen metal dan rumah

pelindung yang tembus pandang, diberi kode warna untuk

masing-masing tingkatan arus (5A – 30A).

Page 13: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

19

Gambar 13. Sekring tipe blade (Anonim, 1995)

Table 1 .Kapasitas sekring

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna5 Coklat kekuning-kuningan

7,5 Coklat10 Merah15 Biru20 Kuning25 Tidak berwarna30 Hijau

b) Tipe cartridge.

Sekring ini berbentuk tabung dengan pelindung kaca yang

di dalamnya terdapat elemen sekring yang besarnya elemen

tergantung daya maksimal dari arus yang dapat dilewati

oleh sikring tersebut. Besarnya arus sama dengan sekring

tipe blade.

Gambar 14. Sekring tipe cartridge (Anonim, 1995)

Page 14: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

20

c) Menentukan Kapasitas Sekering

Menghitung besar arus dengan rumus I = P/E, tetapi untuk

menghitung kapasitas sekering diperlukan faktor aman 1,5

kali dari rumus diatas, berikut contoh perhitungan pada

lampu penerangan dengan daya 12V 55/60W, sehingga

besar arus secara teoritis

= (55/12 ) x faktor aman 1,5

= 4,58 A x 1,5

= 6,87 A

(1) Sedangkan aktual sistem pengisian kendaraan

tegangannya adalah 13,8-14,8 V, jadi besar sekering yang

diperlukan

= (55/14) x 1,5

= 3,92 A x 1,5

= 5,89 A

(2) Karena lampu kepala berjumlah 2 dan dirangkai secara

parallel maka 2 x 5,89 A = 11,78 A.

(3) Karena kapasitas sekering dipasaran 11,78 A tidak ada,

maka kapasitas sekring yang digunakan adalah 15 A.

Page 15: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

21

2) Fusible Link

Fungsi dan kontruksi fusible link sama dengan sekring.

Perbedaan utama pada fusible link adalah dapat digunakan

untuk arus yang lebih besar dan mempunyai eleen yang lebih

tebal. Seperti juga sekring, fusible link juga dapat terbakar atau

putus dan harus diganti dengan yang baru. Fusible

linkdiklasifikasikan kedalam tipe link dan tipe cartridge

(Anonim, 1995: 6-43).

Gambar 15. Fusible link (Anonim, 1995)

Tabel 2. Warna fusible link dan Kapasitasnya

No Kapasitas elmen pengaman (A) Kode warna

1 30 Merah jambu

2 40 Hijau

3 50 Merah

4 60 Kuning

5 80 Hitam

6 100 Biru

Page 16: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

22

3) Circuit Breaker

Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekering untuk

melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit,

seperti power window, sunroof dan sirkuit pemanas (heater)

a) Konstruksi

Prinsip dasar dari circuit breaker terdiri dari sebuah

lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal

dan satu diantaranya bersentuhan.

b) Cara kerjanya

Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit

breaker, maka bimetal menjadi panas. Kondisi ini

menyebabkan lempengan terbuka dan memutuskan aliran

arus. Cicuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe

otomatis dan tipe penyetelan biasa.

(1) Tipe penyetelan otomatis

Circuit breaker yang menyetel secara otomatis (rating

7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari

selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena

karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel

secara otomatis ketika temperatur dari lempengan

bimetal turun.

Page 17: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

23

(2) Tipe penyetelan biasa

Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type)

dilengkapi untuk sistem 12 V dan 24 V. Ukuran arusnya

adalah 10A, 14A, 20A, dan 30A. Circuit breaker ada di

dalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit

breaker terbuka disebabkan adanya arus yang

berlebihan, circuit breaker disetel kembali.

2. Switch dan Relay

Switch dan relay membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk

menghidupkan mesin, menggerakkan switch lampu On dan Off dan

aktivitas sistem pengontrol lainnya (Anonim, 1995: 6-45).

a. Switch

Switch (saklar) yang terpdat di dalam suatu kendaraan umumnya

menggunakan satu atau dua tipe, switch yang dioperasikan

langsung oleh tangan dan switch yang diperasikan oleh tekanan,

tekanan hydraulis atau temperatur. Hanya yang penting saja

diterangkan lebih terperinci dibawh ini.

1) Switch Putar

Switch putar (Rotary Switch) mempunyai contack point

yang diatur satu sumbu diatas sebuah permukaan yang

bundar (plat) dan dioperasikan dengan cara memutar

tombol atau kunci. Sebagai contoh, kunci kontak.

Page 18: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

24

Gambar 16. Kunci kontak (Anonim, 1995)

2) Switch Tekan

Switch tekan (push switch) dilengkapi contact point dan

dioperasikan dengan jalan menekan tombol switch

sebagai contoh, switch lampu hazard.

Gambar 17. Switch tekan (Anonim, 1995)

3) Switch Ungkit

Sesuai namanya, switch ungkit (seesaw switch)

mempunyai dua ujung. Contact pointnya akan menutup

saat ujung ON ditekan, dan membuka saat ujung OFF

ditekan. Sebagian besar switch tipe independent adalah

switch ungkit.

Page 19: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

25

Gambar 18. Switch ungkit (Anonim, 1995)

4) Switch Tuas

Contack point dari switch tuas (lever switch) dioperasikan

oleh gerakan tuas ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan.

Sebagai contoh, switch tanda belok.

Gambar 19. Switch tuas (Anonim, 1995)

5) Switch yang dioperasikan oleh perubahan temperatur atau

perubahan arus listrik.

Switch ini dioprasikan oleh perubahan temperatur atau

perubahan panas yang ditimbulkan oleh adanya

perubahan arus.

Page 20: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

26

6) Switch yang dioperasikan oleh perubahan permukaan

fluida.

Switch ini bekerja dengan adanya perubahan permukaan

fluida, switch peringatan permukaan minyak rem adalah

salah satu contoh.

b. Relay

Relay adalah peralatan listrik yang membuka dan menutup sirkuit

kelistrikan berdasarkan penerimaan signal tegangan. Relay

digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan baterai, sakelar

yang bekerja secara otomatis dari sirkuit kelistrikan, dan

sebagainya. Relay digolongkan ke dalam relay electromagnetic dan

relay transistor tergantung pada prinsip kerjanya (Anonim, 1995:

6-46). Relay electromagnetic akan diterangkan secara mendetail di

bawah ini.

1) Relay Elektromagnetic

Dibawah ini sebuah contoh relay electromagnetic. Bila

arus listrik mengalir di antara titik A dan B, arus mengalir

melalui coil dan menimbulkan daya kemagnetan di

sekelilingnya. Akibatnya plunyer tertarik ke atas dan

menghubungkan titik kontak sehingga titik A dan B

dialiri listrik.

Page 21: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

27

Gambar 20. Relay elekromagnetik (Anonim, 1995)

Tipe relay electromagnetic ini disebut plunger tipe 3

kutub, biasanya relay normally open. Ada dua tipe

lainnya dari relay electromagnetic tipe plunger seperti

diperlihatkan di bawah ini.

Gambar 21. Tipe relay elektromagnetik (Anonim, 1995)

Tipe lain dari relay elecktromagnetic disebut switch relay

tipe engsel yang mempunyai armature yang bergerak

antara dua titik kontak oleh daya magnet dan pegas.

Gambar 22. Switch relay tipe engsel (Anonim, 1995)

Page 22: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

28

3. Sistem Penerangan

Sistem penerangan (lighting system) sangat diperlukan sekali untuk

keselamatan pengendara dimalam hari. Sistem ini dibagi kedalam lampu

penerangan luar dan lampu penerangan dalam (Anonim, 1995: 6-48). .

Macam-macam lampu yang terdapat dibagian dalam dan dibagian luar dari

sebuah kendaraan adalah sebagai berikut:

a. Lampu Besar

Sistem lamu besar merupakan sebuah sistem lampu

penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan.

Umumnya dilengkapi lampu jauh dan lampu dekat (high beam dan

low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh

dimmer switch (Anonim, 1995: 6-49).

Gambar 23. Lampu besar (Anonim, 1995)

Page 23: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

29

Ada 2 tipe lampu besar yang digunakan pada kendaraan yaitu :

1) Lampu besar tipe Sealed-Beam

Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan lampu

tidak terpisah, keseluruhannya terpasang menjadi satu seperti

bola lampu, filament dipasang dibagian depan kaca pemantul

untuk menerangi kaca lensa (Anonim, 1995: 6-49).

Gambar 24. Lampu besar tipe Sealed-Beam(Anonim, 1995)

2) Lampu besar tipe Semisealed-Beam

Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam adalah

pada konstruksinya, dimana pada tipe semisealed beam bola

lampunya dapat diganti dengan mudah, sehingga tidak

diperlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya

putus atau terbakar. Lagi pula bila mengganti bola lampunya

dapat langsung dan mudah. Bola lampu besar semisealed beam

tersedia dalam dua tipe yaitu bola lampu biasa dan bola lampu

Quartz-halogen (Anonim, 1995: 6-49).

Page 24: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

30

Gambar 25. Bola lampu besar Semisealed Beam(Anonim, 1995)

b. Lampu jarak dan lampu belakang

Lampu kecil untuk dalam kota ini untuk member isyarat

adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi

kendaraan lain, baik yang ada di depan maupun di belakang.

Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut lampu

jarak (clearance light) dan untuk bagain belakang disebut lampu

belakang (tail light) (Anonim, 1995: 6-50).

Gambar 26. Lampu jarak dan lampu belakang (Anonim, 1995)

c. Lampu rem

Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang

kendaraan sebagai isyarat untuk mencegah terjadinya benturan

dengan kendaraan di belakangnya yang mengikuti saat kendaran

mengerem (Anonim, 1995: 6-50).

Page 25: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

31

Gambar 27. Lampu rem (Anonim, 1995)

d. Lampu tanda belok (Turn Signal Light)

Lampu tanda belok yang dipasang dibagian ujung

kendaraan seperti pada fender depan untuk memberi isyarat pada

kendaraan yang ada di depan, belakang dan disisi kendaraan bahwa

pengendara bermaksud untuk belok atau pindah jalur. Lampu tanda

belok mengedip secara tetap antara 60 dan 120 kali setiap menitnya

(Anonim, 1995: 6-50).

Gambar 28. Lampu tanda belok (Anonim, 1995)

e. Lampu Hazard (Hazard Warning Light)

Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat

keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi

selam berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Yang digunakan

adalah lampu tanda belok, tetapi seluruh lampu mengedip

serempak (Anonim, 1995: 6-50).

Page 26: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

32

Gambar 29. Lampu Hazard (Anonim, 1995)

f. Lampu plat nomor

Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu

plat nomor menyala bila lampu belakang (tail) menyala.

Gambar30. Lampu plat nomor (Anonim, 1995)

g. Lampu mundur

Lampu mundur (backup light) dipasang pada bagian

belakang kendaraan untuk memberikan penerangan tambahan

untuk melihat kebelakang kendaraan saat mundur di malam hari,

dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya

bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur.

Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi di posisikan

mundur dengan kunci kontak ON (Anonim, 1995: 6-51).

Page 27: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

33

Gambar 31. Lampu mundur (Anonim, 1995)

h. Lampu instrumen panel (lampu meter)

Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-

meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan

pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan

cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala

bila lampu belakang (tail) menyala. Ada beberapa model yang

dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan

pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen

panel (Anonim, 1995: 6-51).

i. Lampu ruangan

Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruang

penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi

pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (lampu interior)

letaknya dibagian tengah ruang penumpang pada kendaraan

penumpang untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini

disalurkan dengan switchnya. Switch mempunyai tiga posisi ON,

DOOR, dan OFF. Untuk member kemudahan keluar masuk pada

malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah

Page 28: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

34

satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch

pada posisi DOOR (Anonim, 1995: 6-51).

Gambar 32. Lampu ruangan (Anonim, 1995)

j. Klakson

Klakson merupakan sebuah piranti keamanan yang dapat

memberikan isyarat suara yang berfungsi untuk memberikan tanda

atau peringatan kepada pemakai jalan di depannya agar memberi

jalan atau agar lebih berhati-hati (Boentarto, 1993:72). Bunyi

klakson tidak boleh terlalu keras sehingga akan mengejutkan

pengemudi lain bahkan dapat menimbulkan kecelakaan, tetapi juga

tidak boleh terlalu lemah. Klakson juga berfungsi sebagai alat

komunikasi (menyapa) kepada pengemudi lain.

k. Flasher Tanda Belok (Lampu Sein)

Flasher tanda belok adalah salah satu alat yang

menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Turn signal

flasher bekerja pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya

menggunakan tipe semi-transistor yang kompak, ringan, dan dapat

diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila

bola lampu putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang

Page 29: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

35

normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk

menggantinya (Anonim, 1995: 6-52).

Gambar 33. Flasher tipe semi transistor (Anonim, 1995)

Flasher lampu hazard adalah mirip dengan flasher lampu sein.

Sebab itu juga menyebabkan lampu berkedip secara beraturan. Dan

biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.

l. Macam-mcam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti

bola lampu

1) Bola lampu model Single-end

Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang

juga sebagai penghubung ke massa. Bola lampu single-

end selanjutnya diklasifikasikan kedalam dua jenis sesuai

dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola

lampu model single-end dan double filament pada bola

lampu single-end.

Page 30: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

36

Gambar 34. Bola lampu model Single End (Anonim, 1995)

Bola lampu dipasang pada socket dengan menempatkan

pin pada base cap. Cara mengganti bola lampu ini adalah

dengan menekan bola lampu ke depan socket untuk

melepas pin base cap tidak mengunci pada takikan

socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keluar untuk

melepaskannya. Sementara untuk memasang kembali

adalah kebalikan dari langkah melepas.

Gambar 35. Mengganti bola lampu(Anonim, 1995)

Pin pada bola lampu double-filament single-end filament

letaknya tidak segaris (offset) dalam pengaturan

tingginya. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan

dalam proses pemasangan.

Page 31: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

37

2) Bola lampu widge-base (socket gepeng)

Tipe bola lampu ini mempunyai salah satu filament dan

filamentnya berhubungan langsung dengan socket

terminal.

Gambar 36. Bola lampu model Widge Base (Anonim, 1995)

Cara mengganti bola lampu jenis ini adalah dengan

menarik bola lamu keluar dengan menggunakan jari

tangan anda. Untuk memasang yang baru dengan cara

mendorong.

Gambar 37. Cara penggantian lampu (Anonim, 1995)

3) Bola lampu dengan ujungnya ganda

Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua

base cap seperti pada gambar.

Page 32: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

38

Gambar 38. Bola lampu dengan ujung ganda (Anonim, 1995)

Cara mengganti bola lampu jenis ini adalah dengan tekan

salah satu dari terminal socket dan untuk membukanya

tarik keluar bola lampu tersebut. Untuk memasang bola

lampu yang baru, tempatkan salah satu ujungnya ke

dalam lubang.

Gambar 39. Mengganti bola lampu (Anonim, 1995)

4. Meter kombinasi dan alat pengukur

Instrumen disusun pada instrument panel yang letaknya di bagian

depan tempat duduk pengemudi untuk mengetahui keadaan kendaraan

dengan mudah. Instrument panel memberitahukan kepada pengemudi

secara terperinci dan menunjukkan kondisi kendaraan saat itu oleh meter-

meter atau alat pengukur (gauge) dan lampu (light) (Anonim, 1995: 6-54) .

Page 33: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

39

Umumnya termasuk juga meter (alat pengukur) dan lampu-lampu

indikator seperti berikut :

a. Speedometer.

Speedometer pada umumnya adalah mekanisme untuk

pengontrolan kecepatan kendaraan dan odometer untuk mengontrol

jarak total perjalanan yang telah ditempuh. Ada beberapa

speedometer yang dilengkapi dengan sebuah trip meter yang dapat

disetel kembali ke 0 oleh pengemudi (Anonim, 1995: 6-55).

b. Tachometer

Tachometer mengukur kecepatan putaran mesin dan

menunjukkan putaran per menit. Tachometer tipe pulsa paling

banyak digunakan (Anonim, 1995: 6-56).

c. Voltmeter

Voltmeter umumnya menunjukkan tegangan (voltage) pada

terminal-terminal baterai dan membantu memeriksa tegangan

pengisian (charging voltage) dan memperkirakan kapasitas

pengisian baterai (charged battery’s capacity). Penggerak

voltmeter magnet umumnya paling banyak digunakan (Anonim,

1995: 6-56).

d. Alat pengukur temperatur air pendingin

Pengukur temperatur air pendingin (coolant temperature

gauge) menunjukkan temperatur air pendingin di dalam jacket air

Page 34: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

40

pendingin mesin. Tipe bimetal resistance umumnya yang paling

banyak digunakan (Anonim, 1995: 6-57).

e. Alat pengukur bahan bakar

Alat pengukur bahan bakar (fuel gauge) ini menunjukkan

banyaknya sisa bahan bakar di dalam tangki bahan bakar. Tipe

pengukur ini sama dengan tipe pengukur temperatur air pendingin.

Tipe bimetal resistance dan tipe cross coil umumnya yang paling

banyak digunakan (Anonim, 1995: 6-57).

f. Pengukur tekanan oli

Pengukur tekanan oli (oil pressure gauge) menunjukkan

tekanan pelumasan di dalam mesin untuk memudahkan mendeteksi

kekurangan dalam sistem pelumasan. Umumnya yang paling

banyak digunakan tipe bimetal-bimetal (Anonim, 1995: 6-57).

g. Lampu-lampu peringatan dan pengontrolan

Lampu-lampu peringatan dan pengontrolan (warning and

indincator light) menyala untuk membeikan informasi kepada

pengemudi atau ada yang kurang apabila perlengkapan listrik

bekerja atau tidak berfungsi (Anonim, 1995: 6-57).

1) Lampu peringatan tekanan oli (Oil Pressure Warning

Light)

Menunjukkan tekanan oli mesin yang rendah

Page 35: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

41

2) Lampu peringatan pada pengisian (Charge Warning

Light)

Menunjukkan bahwa sistem pengisian (charging system)

tidak berfungsi normal. Lampu indikator pengisian

menyala saat kunci kontak ON, saat mesin hidup maka

lampu akan mati, ini menandakan adanya pengisian.

Apabila lampu tidak mati maka tidak adanya pengisian

pada baterai.

3) Pengontrol lampu jarak jauh (Hingh beam indicator)

Menunjukkan bahwa lampu besar bekeja pada lampu

jauh.

4) Lampu peringatan bahan bakar (Fuel warning linght)

Menunjukkan jumlah bahan bakar yang tersisa.

5) Lampu peringatan rem (Brake warning light)

Menunjukkan rem parkir bekerja, atau minyak remnya

kurang.

6) Pengontrol pintu (Door indicator)

Menunjukkan bahwa pintu-pintu tidak tertutup dengan

rapat.

7) Pengontrol lampu sein dan hazard (Turn signal dan

hazard warning light)

Menunjukkan bahwa sein (turn signal) atau lampu

peringatan hazard keadaannya kerja.

Page 36: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

42

5. Wiper dan Washer

Wiper (penghapus kaca) adalah sangat penting dan erat

hubungannya dengan segi keselamatan, karena untuk menjamin

pandangan pengendara gar tetap tidak terhalang, karena dapat menyapu air

hujan, salju, lumpu, oli, gemuk dan binatang-binatang kecil dan kaca.

Biasanya menggunakan kombinasi dengan washer (air pembersih) untuk

membersihkan kotoran dari kaca. Akhir-akhir ini wiper sering dipasang

pada kaca belakang untuk meningkatkan jarak penglihatan di belakang

kendaran. Untuk lebih meningkatkan fungsi wiper selalu dilengkapi :

sebagai contoh. Posisi kerja wiper yang agak lambat (intermiten) dan

posisi interlock dengan washer untuk mengulangi kerja wiper secara

otomatis dengan waktu yang singkat setelah cairan pembersih

disemportkan (Anonim, 1995: 6-58).

a. Wiper

Wiper terdiri dari motor wiper, tuas wiper (wiper link), untuk

memindahkan tenaga gerak lengan wiper (wiper arm) dan blade untuk

menyapu.

1) Motor wiper

Motor wiper adalah sebuah motor magnet dengan gigi

reduksi. Dua cara yang digunakan untuk menimbulkan medan

magnet motor, tipe wound rotor yang menggunakan lilitan (coil)

Page 37: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

43

untuk membuat elektro magnet, dan tipe ferrite magnet yang

menggunakan ferrite magnet permanen.

2) Tuas wiper

Tuas wiper (wiper link) mengubah gerak putar dari motor

wiper menjadi gerak bolak-balik pada poros wiper. Dalam

mekanisme gerakan tuas tipe paralel tandem, maka motor mulai

memutarkan crank arm bila motor dihidupkan. Batang penghubung

tarik-dorong dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm

bekerja untuk membuat gerak penghapusan setengah lingkaran

mengelilingi poros pivot. Lingking rod lain yang terpasang pada

kerja arm selalu membuat gerak penghapusan setengah lingkaran

secara paralel. Bila poros kiri dan kanan berputar pada arah yang

sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja secara

paralel.

3) Lengan wiper (Wiper Arm)

Wiper Arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper

shaft, sebuah pegas untuk menahan blade, arm piece untuk

pemasangan blade dan retainer untuk menahan keselurahannya.

Biasanya wiper dapat menghalangi jarak penglihatan saat berhenti.

Concealed wiper dapat menyempurnakan kelemahan ini, dengan

adanya tempat penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan

kap mesin.

Page 38: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

44

4) Wiper blade

Wiper blade terdiri dari sebuah karet untuk menyapu

permukaan kaca, suatu kombinasi dari leaf spring packing dan

beberapa lever dan clip untuk memasang blade pada bagian wiper

arm (lengan wiper).

b. Washer

Fungsinya washer untuk menyempurnakan fungsi wiper blade dan

mengurangi beban pada motor dengan membersihkan debu dan

binatang-binatang kecil dari kaca depan dan belakang dengan cairan

pembersih (Anonim, 1995: 6-61). Washer tipe listrik umumnya paling

banyak digunakan. Tipe washer listrik terdiri dari tangki washer,

motor, selang dan nozzle.

1) Tangki washer

Bentuk tangki washer (washer tank) bervariasi tergantung

pada posisi penempatan dan tempat yang tersedia.

2) Motor washer (pompa)

Motor washer menggerakkan pompa, mengeluarkan cairan

pembersih dari tangki. Tipe wound-rotor dan ferrite magnet adalah

yang tersedia. Tetapi dewasa ini tipe ferrite magnet yang banyak

digunakan. Ada beberapa tipe pompa, tipe gigi (gear type), tipe

squeeze dan tipe sentrifugal. Tipe sentrifugal lebih luas

menggunakannya sebab memiliki daya tahan yang kuat untuk

digunakan karena bagian-bagian yang bersentuhan kecil sekali.

Page 39: BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9346/3/bab 2 -08509131023.pdf · yang dibutuhkan, mengupas isolator pada ujung kabel, menyambung kedua kabel dengan crimp

45

Pompa sentrifugal hanya mampu mengirim cairan washer untuk

pembersih, tetapi tidak mampu menghisap cairan ke atas dari

tangki, maka pompa dipasangkan di bagian bawah tangki.

3) Nozzle

Nosel dibuat dari pipa tembaga, alumunium atau resin

dengan satu atau dua lubang. Dewasa ini, hanya digunakan nosel

resin dengan lubang penyetelan (adjusting orifice). Diameter

lubang orifice 0,8-1,0 mm dan jumlahnya 1-2 buah. Jenis yang

normal mempunyai bentuk pengeluaran dari masing-masing lubang

tanpa penyebaran.

4) Cairan washer (Pembersih)

Cairan washer terdiri dari anti beku (anti-freeze) isopropy

alcohol ethylene glycol atau methanol ditambah detergent dan zat

anti karat (anti corrosive agent). Penggunaan cairan harus tidak

merusak karet washer, atau cat.