19
BAB II PEMBAHASAN 1. Macam dimensi pendidikan itu Dua dimensi dalam pendidikan yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.Dimensi pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, pengetahua n konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Pengetahuan factual mencakup pengetahuan terminology dan pengetahuan yang detail . Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan klasifikasi dan kategori, pengetahuan prinsip dan general, pengetahuan teori, model, dan struktur. Pengetahuan prosedural mencakup pengetahuan keahlian dan algoritma, pengetahuan teknik dan metode, pengetahuan kriteria untuk menerapkan prosedur yang tepat. Pengetahuan metakognitif mencakup pengetahuan strategis, pengetahuan tugas kognitif, pengetahuan kontekstual pengetahuan kondisional,dan pengetahuan diri. Dimensi proses kognitif meliputi: mengingat, memahami,menerapkan, menganalisa, mengevaluasi, dan menciptakan. ( Suwarto, Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif. No.1/Volume 19/2010 WIDYATAMA) 2. Pengertian dari dimensi kognitif 3. Aspek dari dimensi kognitif 4. Tujuan terpenting pendidikan di indonesia

Bab II Pembahasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dimensi kognitif

Citation preview

BAB II PEMBAHASAN

1. Macam dimensi pendidikan ituDua dimensi dalam pendidikan yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.Dimensi pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, pengetahua n konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Pengetahuan factual mencakup pengetahuan terminology dan pengetahuan yang detail . Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan klasifikasi dan kategori, pengetahuan prinsip dan general, pengetahuan teori, model, dan struktur. Pengetahuan prosedural mencakup pengetahuan keahlian dan algoritma, pengetahuan teknik dan metode, pengetahuan kriteria untuk menerapkan prosedur yang tepat. Pengetahuan metakognitif mencakup pengetahuan strategis, pengetahuan tugas kognitif, pengetahuan kontekstual pengetahuan kondisional,dan pengetahuan diri. Dimensi proses kognitif meliputi: mengingat, memahami,menerapkan, menganalisa, mengevaluasi, dan menciptakan.( Suwarto, Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif. No.1/Volume 19/2010WIDYATAMA)2. Pengertian dari dimensi kognitif

3. Aspek dari dimensi kognitif

4. Tujuan terpenting pendidikan di indonesia Dua tujuan pendidikan terpenting adalah untuk mengembangkan daya ingat dan mendorong terjadinya proses transfer. Terjadinya proses transfer merupakan tanda keberhasilan proses belajar. Daya ingat atau Retention merupakan kemampuan seorang siswa untuk megingat materi -materi pelajaran beberapa saat sesudah pengajaran dengan sama akuratnya sepe rti pada saat siswa tersebut mengikuti pelajaran tersebut.Kemampuan transfer merupakan kemampuan seorang siswa untuk menggunakan apa yang telah dia pelajari untuk memecahkan persoalan -persoalan baru, untuk menjawab soal-soal baru, atau untuk memfasilitasi proses belajar hal -hal baru (Mayner dan Wittroc,1996). Singkatnya, kemampuan daya ingat berarti bahwa seorang siswa harus mampu mengingat apa saja yang telah dia pelajari, sementara kemampuan transfer mengharuskan seorang siswa untuk dapat mengingat dan juga memahami serta menggunakan apa saja yang telah dia pelajari (Bransford, Brown, and Cocking, 1999; Detterman dan Sternberg,1993; MckEough, Lupart, danMArini, 1995; Mayer, 1995; Phye, 1997). Menurut Anderson & Krathwohl (2001: 64), tujuan pendidikan di deskripsikan menjadi enam kategori proses, yaitu: remembering ; understanding , apply, analyze, evaluate, create.Kategori proses mengingat atau remembering merupakan proses yang sangat berhubungan dengan proses daya ingat. Kelima kategori proses lainnya lebih berkaitan dengan proses transfer, yaitu kategori proses memahami ( understanding ), menerapkan(apply), menganalisa ( analyze), mengevaluasi ( evaluate) dan menciptaka( create).

5. Penjelasan setiap aspek dari dimensi kognitif1. Mengingat ( Remembering)Jika tujuan dari suatu soal adalah untuk mengemba ngkan proses daya ingat mengenai material yang dipelajari dalam bentuk yang sama pada saat materi tersebut diajarkan, maka kategori proses kognitif yang relevan adalah mengingat atau remembering . Kategori Mengingat merupakan kategori dimana terjadi aktifit as menarik kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang seorang siswa. Dua proses kognitif yang berkaitan dengan kategori ini adalah menyadari atau recoqnizing dan mengingat kembali atau recalling. Jenis pengetahuan yang relevan dengan kategori ini adalah pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif, serta kombinasi -kombinasi yang mungkin dari jenis jenis pengetahuan tersebut.a. Menyadari ( Recognizing)Proses menyadari mencakup aktifitas menarik kembali informasi yang relevan dari memori jangka panjang untuk membandingkan informasi tersebut dengan infromasi lain yang sedang disajikan. Dalam proses ini, para siswa mencari -cari dalam memori jangka panjang mereka untuk mendapatkan potongan in formasi tertentu yang mirip atau sepenuhnya sama dengan informasi lain yang sedang disajikan kepada mereka. Saat para siswa dihadapkan pada informasi baru, mereka harus menentukan apakah informasi baru tersebut sesuai dengan pengetahuan lain yang telah mer eka pelajari sebelumnya, dan harus mencari persamaan diantara kedua hal tersebut. Nama alternatif untuk proses menyadari ini adalah mengidentifikasi atau Identifying .b. Mengingat Kembali ( Recalling)Proses ini mencakup aktifitas penarikan kembali informas i yang relevan dari memori jangka panjang pada saat didesak. Desakan yang diberikan biasanya dalam bentuk sebuah soal. Dalam proses ini seorang siswa akan mencari -cari dalam memori jangka panjangnya potongan -potongan informasi dan membawa potongan potongan informasi tersebut kedalam memori pengalaman kerjanya untuk diproses. Nama alternative dari proses ini adalah penarikan kembali atau retrieving.2. Memahami ( Understand)Seorang siswa dikatakan mampu Memahami jika siswa tersebut dapat menarik makna dari suatu pesan -pesan atau petunjuk -petunjuk dalam soal - soal yang dihadapinya.Petunjuk-petunjuk soal tersebut dapat berupa komunikasi dalam bentuk lisan, tertulis dan grafik (gambar) dalam cara penyajian apa pun juga (bisa berupa penyajian dalam suatu perkuliahan, penyajian dalam buku, maupun penyajian melalui layar komputer). Para siswa dapat memahami suatu hal jika mereka menghubungkan pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari dengan pengetahuan yang sebelumnya telah mereka miliki. Lebih khususnya lagi, para siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu hal jika pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari itu diintegrasikan dengan skema skema dan kerangka kerja yang telah mereka kenali sebelumnya. Karena hal -hal konseptual merupakan dasar dari skema -skema dan kerangka kerja semacam itu, maka pengetahuan konseptual (conceptual knowledge) merupakan dasar dari proses memahami. Proses proses kognitif yang termasuk dalam kategori.Memahami meliputi proses menginterpretasikan ( interpreting ), mencontohkan (exemplifying), Mengklasifikasikan (classifying), merangkum (summarizing ), menduga (inferring ), membandingkan (comparing), menjelaskan ( explaining).a. Menginterpretasikan ( Interpreting )Proses ini terjadi pada seorang siswa mampu mengubah sebuah informasi dari satu bentuk penyajian ke bentuk lainnya. Proses ini bisa berupa mengubah suatu kata kata menjadi kata-kata lain (contohnya, memfrasakan kembali atau paraphrasing ), gambar menjadi kata-kata, kata-kata menjadi gambar, angka -angka menjadi kata -kata, kata-kata menjadi angka -angka, not -not musik menjadi nada, dan semacam itu. Nama alternative untuk proses ini adalah mengklasrifikasi ( clarifying), memfrasakan kembali (paraphrasing ), menyajikan ( representing ), dan menerjemahkan (translating ).b. Mencontohkan ( Exemplifying)Proses mencontohkan ini terjadi apabila seorang siswa memberikan suatu contoh khusus mengenai suatu prinsip atau konsep umum. Proses ini mencakup proses mengidentifikasi sifat -sifat dasar dari suatu konsep atau prinsip umum tertentu. Para siswa juga harus mampu menggunakan sifat -sifat tersebut untuk memilih atau menyusun sebuah contoh. Nama alternatif untuk proses ini adalah menggambarkan ( illustrating ),merekakan (instantiate ).c. Mengklasifikasi ( Classifying)Proses klasifikasi terjadi pada saat seo rang siswa menyadari bahwa suatu hal (bisa berupa suatu keadaan atau suatu contoh) termasuk kedalam suatu kategori tertentu (suatu konsep atau prinsip tertentu). Usaha Mengklasifikasi juga merupakan usaha untuk mendeteksi sifat-sifat atau pola dari suatu h al (contoh atau keadaan) yang relevan atau sesuai dengan sifat -sifat atau pola dari suatu konsep atau prinsip. Proses mengklasifikasi merupakan proses yang melengkapi proses mencontohkan. Proses mencontohkan berangkat dari sebuah konsep atau prinsip umum yang harus dicarikan contoh atau keadaan khususnya oleh para siswa. Sebaliknya, proses mengklasifikasi berangkat dari suatu contoh atau keadaan khusus yang harus dicarikan prinsip atau konsep umumnya oleh para siswa. Nama alternatif untuk proses mengklasifi kasi ini adalah mengkategorisasi ( categorizing ), dan menggolongkan ( subsuming ).d. Merangkum ( Summarizing)Proses ini terjadi pada saat seorang siswa mengajukan sebuah pernyataan yang mewakili suatu informasi yang telah disajikan sebelumnya, atau pada saat seorang siswa meringkas suatu tema umum. Proses meringkas ini meliputi usaha menyusun suatu penyajian dari suatu informasi dan kemudian membuat rangkuman dari informasi tersebut, seperti menentukan tema atau pokok pikiran dari suatu informasi.e. Menduga (Inferring)Proses menduga merupakan proses menemukan suatu pola dari serangkaian contoh atau kasus. Proses menduga terjadi pada saat seorang siswa mampu merangkum sebuah konsep atau prinsip umum yang dapat diterapkan pada serangkaian contoh atau kasus yang diberikan kepadanya dengan cara mendaftar sifat -sifat dari contoh kasusnya yang relevan dengan suatu konsep atau prinsip yang dia ajukan, dan yang lebih penting lagi,dengan cara menunjukkan hubungan antara contoh kasus yang dia miliki dangan prinsip atau konsep umum yang dia ajukan. Nama alternatif untuk proses menduga adalah menyimpulkan (concluding ), meramalkan kemungkinan ( extrapolating) , menyisipkan(interpolating ), dan memprediksi ( predicting).f. Membandingkan ( Comparing)Proses membandingkan mer upakan proses mendeteksi adanya persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, kejadian, pemikiran, permasalahan, situasi dan lain-lain. Yang termasuk dalam proses membandingkan adalah usaha untuk menemukan persamaan antara elemen dan pola dari suatu objek, kejadian, pemikiran dengan elemen dan pola dari objek, kejadian, dan pemikiran lainnya. saat proses ini digunakan bersamaan dengan proses menduga, dan bersamaan dengan proses mengimplementasikan, maka proses membandingkan dapat mengembangkan proses rasionalisasi dengan menggunakan analogi. Nama alternatif untuk proses ini adalah mengkontraskan/ membedakan ( contrasting ), memetakan ( mapping), dan memasangkan(matching).g. Menjelaskan ( Explaining)Proses Menjelaskan ini terjadi pada saat seorang siswa mampu untuk menyusun suatu pemodelan sebab -akibat dari suatu sistem dan menggunakan pemodelan tersebut.Pemodelan tersebut dapat diciptakan dari suatu teori umum (seperti yang sering terjadi pada bidang ilmu pengetahuan alam), atau didasarkan pada hasil s uatu penelitian atau pengalaman (seperti yang sering terjadi pada bidang ilmu sosial atau kemanusiaan). Yang dimaksud dengan suatu penjelasan yang utuh adalah penjelasan yang meliputi penyusunan pemodelan sebab -akibat, dan penggunaan pemodelan tersebut untuk menjelaskan mengapa perubahan dari suatu bagian dari suatu sistem dapat menyebabkan perubahan pada bagian lainnya dari sistem tersebut. Nama alternatif dari proses menjelaskan ini adalah menyusun model ( constructing models ).3. Menerapkan ( Apply)Kategori proses kognitif ini meliputi penggunaan prosedur atau cara kerja tertentu untuk mengerjakan suatu latihan atau menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu, kategori menerapkan ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan prosedural atau procedural knowledge. Soal latihan atau exercises merupakan jenis tugas dimana para siswa sudah mengetahui prosedur atau cara kerja yang seharusnya digunakan. Jadi para siswa hanya akan mengembangkan suatu pendekatan yang bersifat rutin dalam tugas tersebut. Suatu permasalahan atau persoalan merupakan jenis tugas dimana para siswa memang belum pernah mngetahui prosedur apakah yang harus digunakan, jadi para siswa harus menemukan prosedur yang tepat untuk memecahkan persoalan tersebut. Kategori menerapkan ini terdiri dari dua proses kognitif, yaitu: (1) proses melaksanakan (executing), yaitu apabila tugas yang diberikan berupa sebuah latihan, dan (2) prosesmengimplementasikan, yaitu apabila tugas yang diberikan dalam bentuk suatu persoalan.a. Melaksanakan ( Executing)Dalam proses melaksanakan, seorang siswa secara rutin melaksanakan suatu prosedur pada saat mereka menghadapi suatu tugas yang telah familiar bagi mereka. Rasa familiar yang dirasakan para siswa terhadap suatu tugas biasanya sudah merupakan petunjuk yang khus us untuk membantu para siswa dalam memilih prosedur yang tepat untuk digunakan. Proses melaksanakan ini lebih sering digunakan bersamaan dengan penggunaan keahlian -keahlian tertentu atau penggunaan suatu alogaritma tertentu dan bukannya penggunaan metode a tau teknik tertentu. Keahlian dan algoritma memiliki sifat-sifat yang membuat keduanya tidak terpisahkan dari proses melaksanakan. Pertama,keduanya tediri dari serangakaian langkah dalam pola tertentu. Kedua, pada saat langkah langkah tersebut diterapkan dengan tepat, hasil akhirnya merupakan sebuah jawaban yang telah ditentukan sebelumnya. Nama laternatif untuk proses ini adalah membawakan(carrying out )b. Mengimplementasikan ( Implementing )Proses mengimplementasikan terjadi pada saat seorang siswa memilih dan menggunakan suatu prosedur tertentu guna menyelesaikan sebuah tugas yang tidak familiar bagi siswa tersebut. Karena para siswa harus membuat suatu pilihan, mereka harus terlebih dahulu memahami jenis permasalahan yang sedang mereka hadapi serta pilihan-pilihan prosedur yang tersedia. Oleh karena itu, maka proses mengimplementasikan ini diterapkan bersamaan dengan kategori proses kognitif yang lainnya, seperti kategori memahami dan menciptakan.Karena para siswa dihadapkan pada persoalan yang tidak fa miliar bagi mereka,mereka tidak dapat langsung mengetahui prosedur mana dari semua pilihan prosedur yang ada yang harus digunakan. Selain itu, tidak ada sebuah prosedur yang sudah sepenuhnya sempurna untuk dapat diterapkan pada suatu persoalan; sejumlah modifikasi mungkin perlu dilakukan pada prosedur tersebut. Proses ini lebih sering dihubungkan dengan penggunaan teknik atau metode tertentu dan bukannya dengan keahlian atau algoritma tertentu. Teknik dan metode memiliki sifat tertentu sehingga keduanya sering kali dikaitkan dengan proses mengimplementasikan. Sifat yang pertama, sebuah prosedur lebih mirip dengan suatu diagram atau bagan alur dan bukannya sebuah urutan yang sudah tetap. Yang dimaksud dengan hal itu adalah, kita masih bisa memasukkan keputusan kita pada suatu titik tertentu dari suatu prosedur. Sifat yang kedua, sering kali tidak ada suatu jawaban tunggal yang pasti yang dapat kita harapkan pada saat kita menerapkan suatu prosedur dengan tepat.Nama altenatif dari proses mengimplementasikan adalah menggunakan ( using).6. Menganalisa ( Analyze)Yang termasuk dalam kategori menganalisa adalah usaha mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan antara bagian bagian tersebut dan hubungan antara bagian -bagian tersebut dengan materi tersebut secara keseluruhan. Kategori proses kognitif ini mencakup proses -proses membedakan (differentiating ), proses mengorganisasi ( organizing), dan proses menghubungkan (attribute). Tujuan -tujuan pendidikan atau pengajaran yang termasu k kedalam kategori menganalisa adalah tujuan -tujuan pengajaran seperti; agar siswa belajar untuk menentukan suatu informasi yang relevan atau penting dari suatu pesan (proses membedakan atau differentiating), agar para siswa dapat menentukan cara pengorganisasian suatu pesan (proses mengorganisasi atau organizing), dan agar para siswa dapat menentukan tujuan yang mendasari pesan tersebut (proses menghubungkan atau attributing) meskipun kategori menganalisa dipandang sebagai suatu kategori yang berdiri sendiri, kita harus mengetahui bahwa kategori ini merupakan pengembangan dari kategori memahami (understanding) atau merupakan suatu kategori yang mendahului kategori mengevaluasi ( evaluating) atau menciptakan ( creating).a. Membedakan ( Differentiating)Proses membedakan ini merupakan proses membedakan bagian -bagian penyusun dari suatu kesatuan hal. Pembedaan tersebut dilakukan berdasarkan tingkat relevansi dan tingkat pentingnya bagian -bagian tersebut. Proses membedakan ini terjadi pada saat seorang siswa mampu memisahkan informasi yang relevan dari yang tidak relevan, atau yang penting dari yang tidak penting dan kemudian mampu untuk memperhatikan atau berfokus pada informasi yang relevan atau yang penting saja. Proses membedakan ini berbeda dari proses -proses kognitif yang berkaitan dengan kategori memahami atau understand karena proses membedakan ini lebih berfokus pada pengorganisasian suatu struktur dan penentuan hubungan antara bagian -bagian dari struktur tersebut dengan struktur tersebut secara keseluruhan . Lebih khususnya lagi, proses membedakan ini sangat berbeda dari proses membandingkan atau comparingkarena proses membedakan ini menggunakan konteks yang lebih luas sebagai dasar untuk menentukan apakah suatu informasi relevan atau tidak dan penting atau tidak. Nama alternatif dari proses membedakan (differentiating ) adalah memisahkan (discriminating ), membedakan (distinguishing ), mefokuskan (focusing), dan memilih ( selecting).b. Mengorganisasi ( Organizingi)Yang dimaksud dengan proses mengorganisasi ada lah mengidentifikasi elemen elemen dari suatu bentuk komunikasi atau situasi dan mengenali cara hubungan antar elemen tersebut sehingga elemen tersebut dapat disusun menjadi suatu kesatuan struktur yang koheren. Dalam proses ini, seorang siswa membangun se buah hubungan yang sitematis dan koheren dari potongan -potongan informasi yag diberikan. Proses mengorganisasi ini biasanya terjadi bersamaan dengan proses membedakan (differentiating ). Para siswa pertama -tama mengidentifikasi elemen -elemen yang penting atau relevan terlebih dahulu dan kemudian menentukan bentuk struktur atau kesatuan keseluruhan dari elemen -lemen tersebut. Proses mengorganisasi ini juga bisa terjadi bersamaan dengan proses menghubungkan atau ( attributing) yang hanya berfokus pada penentuan sudut pandang atau maksud arti seorang penulis tertentu. Nama alternative untuk proses mengorganisasi ini adalah menemukan koherensi ( finding coherence ),mengintegrasi (integrate), menggarisbawahi ( outlining), menguraikan (parsing), dan menyusun (structuring).c. Menghubungkan ( Attributing)Proses in terjadi pada saat seorang siswa mampu untuk menegaskan sudut pandang , penyimpangan , nilai -nilai, atau maksud dari suatu bentuk komunikasi. Yang termasuk kedalam proses ini adalah proses mengurai atau dekonstr uksi. Didalamnya, para siswa menentukan maksud dari penulis materi yang diberikankan kepada para siswa tersebut. Berbeda dari proses mengartikan (interpreting) yang mengharuskan para siswa untuk juga memahami materi yang diberikan kepada mereka, proses men ghubungkan ini juga mencakup perluasan diluar kategori memahami guna menduga maksud atau sudut pandang yang terkandung dalam suatu materi yang disajikan. Nama alternatif untuk proses ini adalah mengurai ( deconstruct).7. Mengevaluasi ( Evaluate)Kategori mengevaluasi diartikan sebagai tindakan membuat suatu penilaian (judgement ) yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan dalam mengevaluasi adalah kualitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria tersebut dapat dit entukan sendiri oleh para siswa atau para guru. Standar yang bisa digunakan bisa berupa standar kuantitatif maupun standar kualitatif. Standar standar tersebut kemudian diterapkan pada kriteria -kriteria yang dipilih tadi.Kategori mengevaluasi mencakup sej umlah proses kognitif, yaitu memeriksa ( checking), dan mengkritik (critiquing). Proses memeriksa atau checking merupakan proses membuat penilaian terhadap suatu konsistensi internal dari suatu hal, sementara proses mengkritik atau critiquing merupakan proses membuat penilaian yang didasarkan pada kriteria kriteria eksternal.a. Memeriksa ( Checking)Yang termasuk kedalam proses memeriksa ini adalah proses menguji suatu konsistensi internal atau kesalahan internal yang terjadi pada suatu operasi atau produksi.Contohnya, proses memeriksa terjadi pada saat seorang siswa menguji apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis yang mendahuluinya, atau pada saat mereka menguji apakah suatu data mendukung atau justru membatalkan suatu hipotesa, dan pada saat para siswa menguji apakah suatu materi yang disajikan mengandung bagian -bagian yang justru saling berkontradiksi satu sama lain. Jika proses memeriksa ini digabungkan dengan proses merencanakan atau planning (yaitu proses kognitif yang termasuk ke dalam kateori me nciptakan atau create), dan dengan proses mengimplementasikan atau implementing (yaitu proses kognitif yang termasuk dalamkategori menerapkan atau apply), maka proses memeriksa ini juga akan mencakup proses -proses menentukan keberhasilan kerja suatu rencan a. Nama alternatif untuk proses memeriksa ini adalah mengkoordinasi/ Mengatur ( coordinating ), mendeteksi ( detecting), memonitor(monitoring), dan menguji (testing).b. Mengkritik ( Critiquing)Yang termasuk kedalam proses mengkritik adalah proses menilai su atu operasi atau produk berdsarkan kriteria -kriteria dan standar -standar eksternal. Dalam proses ini,seorang siswa harus mencatat sifat -sifat positif dan negatif dari suatu produk dan membuat penilaian berdasarkan sifat -sifat tersebut. Proses mengkritik m erupakan dasar dari pola pikir kritis contoh dari proses mengkritik ini adalah proses menilai kebaikan dari solusi yang diterapkan untuk memecahkan persoalan hujan asam dalam hal kefektifan guna dan dana. Nama alternatif untuk proses ini adalah menghakimi (judging).8. Menciptakan ( Create)Yang termasuk kedalam kategori menciptakan ini adalah proses mengumpulkan sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuan yang koheren dan fungsional. Tujuan tujuan pengajaran pelajaran yang termasuk kedalam kategori menc iptakan ini adalah mengajarkan pada para siswa agar mampu membuat suatu produk baru dengan cara mengorganisasi sejumlah elemen secara mental menjadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada atau tidak pernah diprediksi sebelumnya. Proses -proses kognitif yang termasuk kedalam kategori ini biasanya juga dikoordinasikan dengan pengalaman belajar yang sudah dimiliki oleh para siswa sebelumnya. Meskipun kategori menciptakan ini mengharuskan adanya suatu pola pikir kreatif dari pihak siswa, pola pikir kreat if tersebut tidak sepenuhnya terbebas dari tuntutan -tuntutan atau batasan -batasan yang telah ditentukan dalam suatu pengajaran pelajaran atau batasan -batasan yang terjadi dalam situasi tertentu.a. Memunculkan ( Generating)Proses memunculkan ini merupakan proses penyajian suatu masalah dan menemukan semua alternatif atau hipotes yang sesuai dengan sejumlah kriteria tertentu.Seringkali, pada saat pertama kali suatu masalah disajikan, masalah tersebut tampaknya sudah memiliki sebuah solusi yang cocok. Namun cara penyajian masalah yang berbeda ternyata juga berdampak pada solusi yang berbeda pula bagi masalah tersebut. Pada saat proses melampaui pengetahuan atau batasan -batasan serta teori -teori yang telah dipelajari oleh para siswa sebelumnya, pada saat itul ah proses memunculkan ini merupakan proses berpikir divergen dan merupaka n inti dari pola pikir kreatif.Proses Memunculkan ini digunakan dalam batasan tertentu. Kategori Memahami atau Understand juga mengharuskan adanya suatu bentuk proses Memunculkan. Proses Mengartikan / Menginterpretasikan (Interpreting), Mencontohkan (Exemplifying), Mengklasifikasi/ Mengkelompokkan (Classifying), Merangkum (Summarizing ),Menduga (Inferring ), Membandingkan ( Comparing), dan Menjelaskan (Explaining) yang termasuk kedalam kategori Memahami merupakan bentuk proses Memunculkan yang diperlukan dalam kategori Memahami tersebut. Namun, tujuan dari kategori Memahami lebih bersifat konvergen, yaitu memperoleh suatu hasil akhir yang tunggal. Sebaliknya,tujuan dari proses Me munculkan yang termasuk kedalam kategori Menciptakan ini lebih bersifat divergen, yaitu untuk memperoleh berbagai macam kemungkinan. Nama alternatif untuk proses ini adalah proses Membuat hipotesa atau Hypothesizing.b. Merencanakan ( Planning)Proses meren canakan merupakan proses merancang sebuah solusi yang sesuai dengan kriteria dari permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan kata lain, proses ini merupakan proses mengembangkan sebuah rencana untuk menyelesaikan sebuah masalah. Proses merencanakan ini berh enti sampai tahap pelaksanaan langkah langkah untuk menciptakan solusi nyata yang dapat diterapkan pada suatu masalah. Dalam proses merencanakan ini, para siswa bisa membuat suatu sub -sub tujuan, atau memecah sebuah tugas menjadi sub -sub tugas pada saat si swa tersebut menyelesaikan masalahnya. Para guru biasanya tidak membuat tujuan -tujuan pengajaran yang berkaitan dengan proses merencanakan ini. Mereka lebih banyak membuat tujuan -tujuan pengajaran yang berkaitan dengan proses menghasilkan atau producing, yang merupakan tahap terakhir dari proses kreatif seseorang. Apabila hal tersebut terjadi, proses merencanakan hanya dapat diasumsikan termasuk dalam proses menghasilkan atau merupakan bagian implicit dari proses menghasilkan tersebut. Dalam kasus semacam i tu, proses merencanakan dilakukan oleh para siswa secara samar -samar pada saat siswa tersebut menghasilkan suatu produk (proses Menghasilkan). Nama alternatif untuk proses merencakan ini adalah merancang (designing).c. Menghasilkan ( Producing)Proses ini merupakan proses melaksanakan suatu rencana yang telah dibuat untuk memecahkan suatu masalah. Rencana tersebut harus memenuhi spesifikasi spesifikasi yang telah ditentukan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tujuan -tujuan pengajran yang termasuk kedala m kategori menciptakan atau create bisa mencakup dan bisa mengecualikan sifat -sifat orisinil atau keunikan dari suatu hasil. Hal yang sama juga terjadi pada tujuan -tujuan pengajran yang termasuk ke dalam proses menghasilkan ini.Nama alternatif untuk pros es menghasilkan ini adalah menyusun (constructing).