Upload
indra-saputra
View
78
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
Mahasiswa/NIM : I Putu agus indra saputra
Tempat Praktek : Ruang IMC
Tanggal Praktek : 4 juli 2012
Jam : 21.00 WIB
A. Pengkajian
1. Identitas Klien :
- Nama : Sdr.Y
- Umur : 17 th
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Alamat : Bantul
- Status : Belum kawin
- Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Pelajar
- Tgl Masuk RS : 24 Juni 2012
- No. RM : 01982xxx
- Ruang : IMC/III
- Diagnosa Medis : CKB, Trauma Thorax
2. Nama penanggung jawab :
- Nama : Bpk. W
- Umur : 47 Thn
- Hubungan : Bapak
- Pendidikan : SLTP
- Pekerjaan : Petani
- Alamat : Bantul
B. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Kesehatan Pasien
1. Keluhan Utama saat diakaji (kondisi klien sopor).
Gangguan pola nafas
DO: - nafas berat, dalam. RR :20x/ menit
2. Keluhan Tambahan saat dikaji
Bersihan jalan nafas
DO: - suara nafas Kracles (adanya sekret pada jalan pernafasan)
3. Alasan masuk RS
Klien mengalami kecelakaan sepeda motor pada tanggal 24 juni 2012, jatuh
kepala membentur Beton dan keadaan klien pingsan sehingga dilarikan ke
Rs untuk mendapatkan pertolongan pengobatan.
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga Klien mengatakan pada tanggal 24 juni 2012 pukul 07.30 wib
pasien mengalami kecelakaan sepeda motor saat akan berangkat ke sekolah
karena terburu-buru menabrak Beton, dibawa ke RS Bethesda sampai IGD
mendapat pemeriksaan PDL, GDS, SGOT, SGPT, Head MSCT Scan dengan
hasil dbn, infus RL 500 cc 20 tpm di tangan kiri, dan mendapat injeksi
piracetam 2 x 3 gr, keterolac 2 x1 gr, ranitidin 2 x 1 gr, ceftriaxon 2 x 1 gr.
Program diet : BB (bubur biasa) . Selanjutnya pasien dianjurkan untuk rawat
inap di Ruang
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Orang tua klien mengatakan, klien belum pernah dirawat di RS
6. Alergi
Pasien mengatakan tidak punya alergi.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti DM, Hipertensi dan penyakit
Jantung.
C. Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola Nutrisi – Metabolik
a. Sebelum Sakit ( Data didapt dari wawancara pada orang tua pasien )
- Frekuensi : 3x sehari
- Jenis makanan : Nasi, Lauk dan Sayur
- Porsi yang dihabiskan : 1 porsi 1x makan
- Makanan yang disukai : semua makanan klien suka
- Makanan yang tidak disukai : tidak ada
- Makanan pantang : tidak ada
- Makanan tambahan/vitamin : Buah - buahan
- Kebiasaan makan : Makan di rumah
- Nafsu makan : Baik
- Banyak minum : 8 gelas/hari (1800 cc)
- Kebiasaan minum : Air putih, teh
- Minuman yang tidak disukai : Kopi
- Minuman pantang : Tidak ada
- Perubahan BB 6 Bulan terakhir : Tetap
b. Selama sakit, ( pasien Sopor sehingga terpasang NGT )
- Jenis Makanan : Berupa susu 300cc setiap x pemberian
- Banyaknya minum dalam sehari : 3x /hari (50 cc)
- Jenis minuman : Air putih melalui NGT
- Keluhan : Tidak ada residu, warna kuning
2. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
1) BAB
- Frekuensi : 1x / hari
- Waktu : Tidak tentu
- Warna : Kuning kecoklatan
- Konsisten : Padat
- Penghantar BAB : Tidak ada
- Pemakaian Obat : Tidak ada
- Keluhan : Tidak terkaji
2) BAK
- Frekuensi : 6 x sehari
- Jumlah : ± 800 ml
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Khas Urine
- Keluhan : Tidak terkaji
b. Selama sakit
1) BAB
Frekuensi : 1x dalam sehari
Waktu : Tidak tentu
Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Cair
2) BAK, ( pasien menggunakan DC sejak 24 juni 2012
jumlah : tidak tentu, 700 cc
Warna : kuning
Bau : khas urine
3. Pola Aktivitas Istirahat Tidur
a. Sebelum Sakit
1) Keadaan aktivitas sehari-hari sering olahraga, tidak menggunakan alat
bantu dan dapat dilakukan sendiri.
- Kebiasaan Olahraga : setiap hari
- Jenis olahraga : Futsal
- Lingkungan rumah : Tenang
- Alat bantu aktivitas : Tidak ada
AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian / berdandan √
Eliminasi √
Mobilisasi di tempat tidur √
Pindah √
Naik tangga √
Memasak √
Belanja √
Merapikan rumah √
Keterangan :
O = Mandiri
1 = Dibantu sebagian
2 = Perlu bantuan orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
4 = Tergantung total
2) Kebutuhan tidur
a) Jumlah Tidur tiap hari : ± 9 jam
b) Tidur siang : ± 2 jam
c) Tidur Malam : ± 7 jam
d) Penghantar tidur biasanya klien menonton Tv
3) Kebutuhan istirahat
a) Klien beristirahat jika ada waktu luang
b) Lama istirahat 1 – 2 Jam
c) Klien menyediakan waktu untuk beristirahat pada waktu siang hari
b. Selama Sakit
1) Keadaan aktivitas sehari-hari tidak pernah olahraga, tidak menggunakan
alat bantu dan dapat diakukan sendiri.
KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toliteting √
Berpakaian / berdandan √
Eliminasi √
Mobilisasi di tempat tidur √
Pindah √
Ambulansi room √
Keterangan :
O = Mandiri
1 = Dibantu sebagian
2 = Perlu bantuan orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
4 = Tergantung total
2) Kebutuhan tidur
a) Jumlah tidur dalam sehari : 1-2 jam
b) Perangkat yang selalu digunakan selimut, bantal
3) Kebutuhan istirahat
Klien dalam keadaan tidak sadar/sopor (GCS : E : 1, V : ET, M : 4 )
4. Pola Kebersihan Diri
a. Kebersihan kulit
Klien mandi 2 X/hari menggunakan sabun, kulit bersih
b. Kebersihan rambut
Klien mencuci rambut menggunakan Sampo, rambut klien bersih, tidak rontok,
tidak ada ketombe.
c.Kebersihan telinga
Klien membersihkan telinga jika kotor menggunakan cuten bath.
d. Kebersihan mata
Klien membersihkan mata setiap mandi dan bangun tidur.
e.Kebersihan mulut
Klien menggosok gigi setiap kali mandi menggunakan pasta gigi.
f. Kebersihan kuku
Klien selalu membersihkan kukunya setiap kuku kotor dan panjang
5. Pola Pemeliharaan Kesehatan
a. Penggunaan Tembakau : Tidak Ada
b. NAFZA : Tidak Ada
c. Alcohol : Tidak Ada
6. Pola Reproduksi Seksualitas
Pasien belum menikah, masih sendiri
7. Pola Persepsi Sensori
a. Keadaan mental : sopor (GCS : E : 1, V : ET, M : 4 )
b. Berbicara, membaca, Kemampuan berkomunikasi, memahami informasi,
keterampilan beraktivitas, dan Pendengaran tidak terkaji karena keadaan
pasien Tidak Sadar/ SOPOR (GCS : E : 1, V : ET, M : 4 ).
c. Penglihatan : klien tidak menggunakan kacamata.
8. Pola Konsep Diri
Pola konsep diri Tidak Terkaji karena keadaan pasien Tidak Sadar/ SOPOR
(GCS : E : 1, V : ET, M : 4 ).
9. Pola koping
Pengambilan Keputusan dilakukan oleh kepala keluarga (Ayah)
10. Pola Peran-Hubungan
a. Status pekerjaan : Pelajar
b. Jenis Pekerjaan : siswa
c. Klien tidak berkecimpung dalam kelompok masyarakat
d. Sistem Pendukung :
Dukungan keluarga semala klien masuk Rs, Ayah dan kerabat dekat klien
selalu menunggui klien setiap hari secara bergantian
e. Tidak ada kesulitan dalam keluarga, hubungan dengan Ayah, Ibu, dan saudara
baik
f. Selama sakit hubungan dengan anggota keluarga baik, dengan masyarakat
kurang karena pasien masi dirawat di Rs.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
a. Klien beragama Islam
b. Tidak ada larangan agama yang berhubungan dengan dunia kesehatan / yang
mempengaruhi kesehatan klien.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Pengukuran TB : Tidak terkaji karena pasien Bed rest
2. Pengukuran BB : Tidak terkaji karena pasien Bed rest
3. Pengukuran Tanda Vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg, diukur di lengan kanan, nadi brakialis,
posis Sufine.
b. Suhu : 37,0 C diukur di axila sinistra.
c. Nadi : 97 x / menit, diukur di radialis sinistra
d. Respirasi : 20 x / menit, cracles, reguler
4. Tingkat Kesadaran : Sopor
GCS : E : 1, V : ET, M : 4
5. Keadaan Umum : Berat
6. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala : Bentuk kepala oval, rambut berwarna hitam, tidak ada
ketombe, tidak rontok, tidak ada lesi, tidak ditemukan adanya finger print,
ekspresi wajah menhan nyeri.
b. Mata :
- Sklera : Kekuningan ( ikterik )
- Konjugtiva : Pucat
- Pupil : isokor ( 2-3 mm )
- Reaksi terhadap cahaya : mata kiri, mata kanan : positif +/+,
c. Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak terdafat massa.
d. Hidung :
Septum terletak di tengah, lubang hidung kanan dan kiri simetris, terpasang
NGT ( Nasogastric Tube ) sejak tgl 24 juni 2012.
e. Mulut :
Terpasang ET ( Endostracheal Tube ) sejak tgl 24 juni 2012.
f. Leher :
Leher berwarna kecoklatan, bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran
kelenjar thyroid.
g. Dada :
1) Inspeksi :
- Bentuk dada : simetris
- Pola nafas : nafas sesak ( retraksi dada tidak teratur )
- Dada : memar pada dada kiri
2) Palpasi :
- Pergerakan dinding dada : simetris pada saat bernapas
- Nyeri tekan : Tidak terkaji ( sopor ).
3) Perkusi :
- Batas jantung = batas atas : ICS 3 sinistra ; batas bawah : ICS 5 sinistra
: batas kanan : linea sternalis dextra ; batas kiri : linea media clavikula
sinistra.
- Terdengar sonor pada paru kanan dan kiri
- Terdengar dullness pada jantung
4) Auskultasi : Suara cracles
h. Abdomen :
1) Inspeksi :
- Warna kulit : Coklat sawo matang
- Bentuk / kontur : Lentur
- Simetris atau tidak : Simetris
- Luka : Tidak ada
2) Auskultasi :
- Bising usus : 18X /menit
3) Perkusi :
- Terdengar bunyi tympani
4) Palpasi :
- Bentuk perut : Simetris
- Abdoment : Tidak terdapat masa
i. Ekstremitas :
1) Atas :
- Anggota gerak lengkap
- Tidak terdapat kelainan jari tangan
- Terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri
2) Bawah :
- Anggota gerak lengkap
- Tidak terdapat oedema
- Tidak terdapat kelainan jari kari
3) Reflek :
- Reflek fisiologis : Tidak ada refleks
- Reflek anatomis : Tidak ada refleks
4) Oedema : Terdapat oedem pada tangan dan kaki
5) Varices : Tidak ada
E. Rencana Pulang ( data didapatkan dari wawancara denga orang tua pasien )
1. Di tempat tinggal klien tinggal dengan : Keluaraga
2. Keinginan tinggal setelah pulang : Di rumah
3. Kendaraan yang digunakan pulang : Taxi
4. Antisipasi terhadap keuangan : Penanggung jawab biaya ditanggung
oleh Keluarga
F. Hasil Diagnostik Test
1. Laboratorium
Pemeriksaan tgl 24 Juni 2012
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1 Hemoglobin 12,5 12.0-18.0 gr/dL
2 Hematokrit L 34,8 36.0-46.0 %
3 Leukosit H 18,32 4.50-11.00 ribu/mmk
4 Trombosit 327 140-440 ribu/mmk
5 Eritrosit 4.08 4.10-5.30 ribu/mmk
6 Limfosit 22,7 13.0-40.0 %
7 Monosit 5.0 2.0-11 %
8 Basofil 0.1 0.0-2.0 %
9 Segmen 70.1 47.0-80.0 %
10 Eusinofil 1.3 0,0-5.0 %
11 RDW 13.20 11.60-14.00 %
12 MCV 88.00 92.00-121.00 fL
13 MCH 30.50 31.00-37.00 fL
14 MCHC 34.70 29.00-36.00 g/dL
15 MPV 10.00 4.00-11.00 fL
16 PDW 11.5 fL
Fungsi Hati
17 SGOT (AST) 21.4 0.0-32.0 U/L
18 SGPT (ALT) 13.3 0.0-32.0 U/L
Fungsi ginjal
19 Ureum 24.7 10.00-50.0 Mg/dL
20 Creatinin 0.5 0.5-0.9 Mg/dL
2. Hasil pemeriksaan CT-Scan
Tanggal, 24 Juni 2012
Kesan : Non kontras head
MSCT : Tak tegas adanya lesi parenkimial
G. Program Pengobatan
1. Infus RL 500 cc : 20 tpm
2. Obat injeksi IV :
a. Cefriaxone 2 x1 gr
b. Ketorolax 2 x1 amp
c. Asam Traneksanat 3 x500 gr
d. Phenytoin 2 x100 gr
H. Analisa Obat
NAMA
OBATINDIKASI
KONTRA
INDIKASI
IMPLIKASI
KEPERAWATAN
Ceftriaxone infeksi saluran nafas,
infeksi THT, infeksi
saluran kemih, sepsis,
meningitis, infeksi
tulang, sendi dan
jaringan lunak, infeksi
intra abdominal, infeksi
genital (termasuk
gonore), profilaksis
perioperatif, dan infeksi
pada pasien dengan
gangguan pertahanan
tubuh.
Hipersensitif
terhadap
cephalosporin dan
penicillin (sebagai
reaksi alergi silang).
Observasi reaksi
alergi keadaan kulit
Ketorolac Infeksi saluran nafas, THT, kemih, sepsis, meningitis, tulang, sendi, dan jaringan lunak.
Hyper sensitif
terhadap
sefalosporin
observasi mual dan
muntah
Asam Fibrinolisis pada Penderita yang Observasi adnya
Traneksanat menoragia, epistaksis, traumatic hyphaemia, neoplasma tertentu, komplikasi
pada persalinan (obstetric complications) dan berbagai prosedur operasi termasuk operasi kandung kemih, prostatektomi atau konisasi serviks.
Hemofilia pada pencabutan gigi dan profilaksis pada angioedema herediter.
hipersensitif terhadap asam traneksamat.
Penderita perdarahan subarakhnoid.
Penderita dengan riwayat tromboembolik.
Tidak diberikan pada pasien dengan pembekuan intravaskular aktif.
Penderita buta warna.
perdarahan
Phenytoin Untuk mengontrol
kejang, seperti pada
kondisi epilepsi atau
kondisi kejang yang
terjadi selama prosedur
operasi otak.
Obat ini
kontraindikasi pada
wanita hamil
Observasi jiak ada
penurunan mental
I. Analisa Data
No. Data Problem Etiologi
1. DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Sianosis
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 90 x/mnt
- RR : 24 x/mnt
- Adanya sekret pada jalan pernafasan
- Terpasang TT + O2
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
Materi asing
dalam jalan nafas
2. DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Kesadaran menurun
- Muntah proyektil
- GCS : 1 : ET : 4
- CT-Scan Tgl, 24 Juni 2012
Kesan : Non kontras head
Risiko
ketidakefektipan
perfusi jaringan
otak
Trauma kepala
3. DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Angka leukosit : 18.32
- Suhu : 37˚ C
- Post operasi TT
Resiko infeksi Ketidakadekutan
pertahanan
sekunder
4. DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Post operasi TT
- Klien terlihat menahan nyeri
- Nafas sesak
Nyeri akut Agen cedera fisik
5. DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Klien bed rest
- Imobilisasi
- Aktivitas tergantung penuh
Defisit
peraawatan diri
mandi, makan,
berpakaian
Kelemahan
J. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan materi asing dalam jalan
nafas, ditandai dengan:
DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Sianosis
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 90 x/mnt
- RR : 24 x/mnt
- Adanya sekret pada jalan pernafasan
- Terpasang TT + O2
2. Risiko ketidakefektipan perfusi jaringan otak berhubungan dengan trauma
kepala, ditandai dengan :
DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Kesadaran menurun
- Muntah proyektil
- GCS : 1 : ET : 4
- CT-Scan Tgl, 24 Juni 2012
Kesan : Non kontras head
3. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekutan pertahanan sekunder,
ditandai dengan :
DS :
- Tidak terkaji (sopor)
- DO :
- Angka leukosit : 18.32
- Suhu : 37˚ C
- Post operasi TT
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, ditandai dengan :
DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Post operasi TT
- Klien terlihat menahan nyeri
- Nafas sesak
5. Defisit peraawatan diri mandi, makan, berpakaian berhubungan dengan
kelemahan
DS :
- Tidak terkaji (sopor)
DO :
- Klien bed rest
- Imobilisasi
- Aktivitas tergantung penuh
K. Nursing Care Plan
Nama : Sdr Y
Umur : 17 thn
No. RM : 01982xxx
No. Reg. : 12062xxx
NO
Diagnosa
Keperawatan dan
Data Penunjang
Tindakan Keperawatan Rasional
Tujuan dan Kriteria Tindakan
1 Bersihan jalan
nafas tidak efektif
berhubungan
dengan materi
asing dalam jalan
nafas, ditandai
dengan:
DS : -
DO :
- Sianosis
- Nadi : 90
x/mnt
- RR : 24 x/mnt
- Adanya sekret
pada jalan
pernafasan
- Terpasang TT
+ O2
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
... X 24 jam
diharapkan nyeri
berkurang dengan
kriteria :
- Nafas teratur
- Respirasi 16-24
x/menit
- Bunyi nafas
vesikuler
- Tidak seseg, dan
sianosis
1. Observasi bunyi
nafas dan catat
adanya cracles,
mengi/ronchi
2. Observasi
kemampuan
menelan
3. Catat
kedalaman,
kecepatan
pernafasan, dan
pengembangan
paru
4. Bersihkan jalan
nafas
5. Berikan oksigen
6. Ciptakan
suasana yg
tenang
7. Pasang ET bila
perlu
8. Kolaborasi
dengan tim
medis untuk
1. Untuk
mengetahui
kondisi nafas
klien
2. Untuk
mengetahui
kemampuan
menelan klien
3. Observasi
kemampuan
pernafasan
klien
4. Agar jalan
nafas klien
lancar
5. Memberikan
bantuan
pernafasan
6. Agar klien
merasa tenang
7. mengurangi
rasa nyeri dan
sakit kepala
pemberian obat:
- Broncodilator
- Depresan,
- Batuk
exspektoran
2. Risiko
ketidakefektipan
perfusi jaringan
otak berhubungan
dengan trauma
kepala, ditandai
dengan :
DS :
- Tidak terkaji
(sopor)
DO :
- Kesadaran
menurun
- Muntah
proyektil
- GCS : 1 : ET :
4
- CT-Scan Tgl,
24 Juni 2012
Kesan : Non
kontras head
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
... X 24 jam
diharapkan klien
dapat
memperlihatkan
perfusi jaringan otak
yang memadai
dengan kriteria :
- Tidak ada
peningkatan TIK
- Tanda vital
normal:
o TD : 110/70 –
120/80 mmHg
o Nadi : 60-
90x/menit
x/mnt
o RR : 18-24
x/mnt
o S :36-37 ºC
1. Observasi GCS
tiap jam
2. Pantau tanda-
tanda Vital
3. Evaluasi
keadaan pupil
4. Menganjurkan/
Meninggikan
kepala klien 15-
30˚
5. Kolaborasi
dengan tim
medis untuk
pemberian
diuretik
1. Mengkaji
tingkat
kesadaran dan
potensial
peningkatan
TIK
2. Me
mpertahankan
aliran darah
ke otak yg
konsisten
3. Untuk
menentukan
apakah batang
otak masi baik
4. Meningkatkan
aliran balik
vena dari
kepala,
sehingga akan
mengurangi
kongesti dan
edema
5. Diuretik dapat
digunakan
pada fase akut
untuk
menurunkan
air dari sel
otak
3. Resiko infeksi
berhubungan
dengan
ketidakadekutan
pertahanan
sekunder, ditandai
dengan :
DS :
- Tidak terkaji
(sopor)
DO :
- Angka leukosit :
18.32
- Suhu : 37˚ C
- Post operasi TT
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
... X 24 jam
diharapkan klien
tidak
memperlihatkan
tanda-tanda infeksi
dengan kriteria :
- Tidak adanya
tanda-tanda
infeksi seperti
rubor, dolor,
kalor, tumor,
fungtio laesa
- Tidak ada fuss /
nanah
- TTV normal :
Suhu :36-37˚ C
1. Pantau tanda-
tanda infeksi
pada luka
(Rubor, dolor,
kalor, tumor,
fungtio laesa)
2. Rawat luka
dengan tehnik
steril
3. Brikan
antibiotik :
- Ceftriaxon
2x1 gr
4. Anjurkan klien
memaksimalkan
gizi terutama
protein
1. Mengetahui
jika adanya
infeksi se dini
mungkin
sehingga
dapat
dilakukan
intervensi
yang tepat
2. Meminimalka
n kontaminasi
silang dengan
perawat
kepada klien
3. Mencegah
adanya infeksi
4. Protein sangat
berguna
dalam proses
regenerasi sel
4. Nyeri akut
berhubungan
dengan agen cedera
fisik, ditandai
dengan :
DS :
- Tidak terkaji
(sopor)
DO :
- Post operasi TT
- Klien terlihat
menahan nyeri
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
... X 24 jam
diharapkan nyeri
dapat berkurang atau
hilang dengan
kriteria :
-
1. Observasi
keadaan umum
klien
2. Ajarkan
latihan teknik
relaksasi
3. Buat posisi
kepala sejajar
dengan kaki
4. Kurangi
stimulus /batasi
pengunjung
1. Untuk
mengetahui
kondisi klien
2. Membantu
mengurangi
nyeri
3. Mengurangi
nyeri dan rasa
mual dan
muntah
4. Agar klien
dapat
- Nafas sesak 5. Kolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian obat
anti nyeri
beristirahat
5. mengurangi
rasa nyeri dan
sakit kepala
5 Defisit peraawatan
diri mandi, makan,
berpakaian
berhubungan
dengan kelemahan
DS :
- Tidak terkaji
(sopor)
DO :
- Klien bed rest
- Imobilisasi
- Aktivitas
tergantung
penuh
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
... X 24 jam
diharapkan klien
mampu memenuhi
kebutuhan perawatn
dirinya dengan
kriteria :
- Mampu merawat
diri sendiri
- Berpartisipasi
dalam merawat
diri sendiri
sebatas
kemampuan.
- Beraaktivitas
merawat diri
secara bertahap
1.kaji tingkat
kemandirian
klien dalam
merawat diri
2.Bantu klien
dalam memenuhi
kebutuhannya
3. libatkan klien
dalam
beraktivitas
dalam memenuhi
kebutuhanxa
4. libatkan keluarga
dalam
pemenuhan
kebutuhan diri
pasien
5.kolborasi dengan
tim medis
1. Mengetahui
tingkat
kemampuan
klien dalam
merawat diri
2. Mengurangi
aktivitas
berlebih klien
3. Membantu
klien dalam
merawat diri
secara
bertahap
4. Suport
keluarga
sangat
berpengaruh
bagi klien
5. Pemberian
obat anti
inflamasi
berguna untuk
mencegah
infeksi
L. Catatan Perkembangan
Nama : Sdr Y
Umur : 17 thn
No. RM : 01982xxx
No. Reg. : 12062xxx
No Diagnosa
Keperawatan
Tanggal / Jam Perkembangan Paraf
1. Dx I 04-07-2012
08.30
10.30
12.00
14.00
I:
- Meobservasi KU pasien.
- Mengobservasi bunyi nafas dan
catat adanya cracles,
mengi/ronchi
- Tinggikan kepala 30˚
- Mencatat kedalamam pernafasan
- Melalukan suction
E: - pasien akan menjalani operasi TT
S :-.
O : -KU berat (sopor)
- Bunyi nafas cracles
- RR 24x/meinit
- Adanya sekret pada jalan nafas
klien
- Sianosis
- Penggunaan alat bantu pernafasan
(O2, ET).
A : Gangguan pola nafas belum
teratasi
P : Intervensi lanjut 2-5
2. Dx II 04-07-2012
08.30
I:
- Mengobservasi KU
- Mengobservasi Vital sign
- Memberikan kompres hangat
- Membantu kebutuhan klien
E: S : 37˚ C
12.00
14.00
S :-
O :- KU sopor
- S: 37˚C, N:90, RR:24x/mnt, TD:
110/80 mmhg
- GCS: 1:ET:4
A : Masalah belum teratasi
P :Intervensi 3-4 lanjut
3, Dx III 09-01-2012
08.30
12.00
14.00
I:
- Mengobservasi KU
- Pemberian obat sesuai program.
- Kompres hangat
E: KU berat
S : -
O :- injeksi IV
o Asam traneksanat 1x500 gr
o Ceftriaxon 1x1 gr
A : tidak terlihat adanya tanda2 infeksi
P : Intervensi lanjut 1-3
4. Dx IV 09-01-2012
08.30
12.00
14.00
I:
- mengobservasi TTV
- Mengobservasi tanda-tanda infeksi
- Memberikan Injeksi IV :
o Ketorolac 1x1 amp
o Asam tranecsanat 1x500 gr
o Fenitoin 1x100 gr
- Merawat luka bersih, oedema
E: tidak terdapat tanda2 nyeri
S :-
O : terpasang infus RL, ET, O2
- Suhu : 38,6˚C
- Nadi: 55x/menit
- RR: 20x/menit
- TD: 120/80 mmhg
A :Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut 1-4
5. Dx. V 09-01-2012
08.30
12.00
14.00
I:
- Membantu memenuhi kebutuhan
klien (mandi, makan, eliminasi,
berpakaian).
- Infus RL lanjut
- Mengganti popok
E: infus lancar
S :-
O : klien tergantung penuh
A :Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut 1-3
6. Dx I 05-07-2012
15.00
16.00
19.00
I:
- Meobservasi KU pasien.
- Mengobservasi bunyi nafas dan
catat adanya cracles,
mengi/ronchi
- memandikan
- Perawatan TT
- Mencatat kedalamam pernafasan
- Melalukan suction
E: - pasien terpassang TT
S :-.
O : -KU berat (sopor)
- Bunyi nafas cracles
- RR 24x/menit
- Adanya sekret pada jalan nafas
klien
- Sianosis
- Penggunaan alat bantu pernafasan
21.00
(O2, ET).
A : Gangguan pola nafas belum
teratasi
P : Intervensi lanjut 2-5
7. Dx II 05-07-2012
15.00
16.00
19.00
21.00
I:
- Mengobservasi KU
- Mengobservasi Vital sign
- Memberikan kompres hangat
- Membantu kebutuhan klien
E: S : 37˚ C
S :-
O :- KU sopor
- S: 37˚C, N:90, RR:24x/mnt, TD:
110/80 mmhg
- GCS: 1:ET:4
A : Masalah belum teratasi
P :Intervensi 3-4 lanjut
8. Dx III 05-07-2012
15.00
16.00
19.00
21.00
I:
- Mengobservasi KU
- Pemberian obat sesuai program.
- Kompres hangat
E: KU berat
S : -
O :- injeksi IV
o Asam traneksanat 1x500 gr
o Ceftriaxon 1x1 gr
A : tidak terlihat adanya tanda2 infeksi
P : Intervensi lanjut 1-3
9. Dx IV 05-07-2012
15.00
I:
- mengobservasi TTV
- Mengobservasi tanda-tanda infeksi
- Memberikan Injeksi IV :
o Ketorolac 1x1 amp
16.00
19.00
21.00
o Asam tranecsanat 1x500 gr
o Fenitoin 1x100 gr
- Merawat luka bersih, oedema
E: tidak terdapat tanda2 nyeri
S :-
O : terpasang infus RL, ET, O2
- Suhu : 38,6˚C
- Nadi: 65x/menit
- RR: 20x/menit
- TD: 120/80 mmhg
A :Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut 1-4
10. Dx. V 05-07-2012
15.00
16.00
19.00
21.00
I:
- Membantu memenuhi kebutuhan
klien (mandi, makan, eliminasi,
berpakaian).
- Infus RL lanjut
- Mengganti popok
E: infus lancar
S :-
O : klien tergantung penuh
A :Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut 1-3
11. Dx. I 05-07-2012
07.00
09.00
10.30
I:
- Meobservasi KU pasien.
- Mengobservasi bunyi nafas dan
catat adanya cracles,
mengi/ronchi
- Perawatn TT
- Mencatat kedalamam pernafasan
- Melalukan suction
E: - keadaaan klien Sopor
11.00
13.30
14.00
- Infus lancar
S :-.
O : -KU berat (sopor)
- Bunyi nafas cracles
- RR 22x/menit
- Adanya sekret pada jalan nafas
klien
- Sianosis
- Penggunaan alat bantu pernafasan
(O2, ET).
A : Gangguan pola nafas belum
teratasi
P : Intervensi lanjut 2-5
12. Dx II 05-07-2012
07.00
09.00
11.00
13.30
14.00
I:
- Mengobservasi KU
- Mengobservasi Vital sign
- Memberikan kompres hangat
- Membantu kebutuhan klien
E: S : 37˚ C
-infus lancar
S :-
O :- KU sopor
- S: 37˚C, N:90, RR:24x/mnt, TD:
110/80 mmhg
- GCS: 1:ET:4
A : Masalah belum teratasi
P :Intervensi 3-4 lanjut
13. Dx III 05-07-2012
08.00
09.00
I:
- Mengobservasi KU
- Pemberian obat sesuai program.
- Kompres hangat
E: KU berat
S : -
11.00
13.30
14.00
O :- injeksi IV
o Asam traneksanat 1x500 gr
o Ceftriaxon 1x1 gr
A : tidak terlihat adanya tanda2 infeksi
P : Intervensi lanjut 1-3
14. Dx IV 05-07-2012
08.300
09.00
10.30
13.30
14.00
I:
- mengobservasi TTV
- Mengobservasi tanda-tanda infeksi
- Memberikan Injeksi IV :
o Ketorolac 1x1 amp
o Asam tranecsanat 1x500 gr
o Fenitoin 1x100 gr
- Merawat luka bersih, oedema
E: tidak terdapat tanda2 nyeri
S :-
O : terpasang infus RL, ET, O2
- Suhu : 37,4˚C
- Nadi: 65x/menit
- RR: 20x/menit
- TD: 120/80 mmhg
A :Masalah belum teratasi
P :Intervensi lanjut 1-4
15. Dx. V 05-07-2012
07.00
09.00
10.30
12.300
I:
- Membantu memenuhi kebutuhan
klien (mandi, makan, eliminasi,
berpakaian).
- Infus RL lanjut
- Mengganti popok
E: infus lancar
S :-
O : klien tergantung penuh
A :Masalah belum teratasi
14.00
P :Intervensi lanjut 1-3