28
8 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN TRADISIONAL PATUNG BATU PUTIH Pada bab ini akan diuraikan pemahaman Galeri Kerajinan Tradisional Patung Batu Putih di Singapadu Kaler dan aplikasinya, kajian proyek sejenis serta Spesifikasi umum 2.1 Pemahaman Terhadap Galeri Pemahaman tentang galeri menjelaskan tentang pengertian, bentuk, jenis, fungsi dan peranan galeri, penyajian koleksi hingga pengelolaan dan pengunjung galeri. 2.1.1 Pengertian Galeri Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai galeri : Galeri merupakan suatu lembaga yang berfungsi untuk perlindungan pengembangan dan pemanfaatan aset seni sebagai sarana edukasi-kultural dan rekreasi serta pengembangan kreativitas dan apresiasi seni. Selain itu, galeri juga merupakan tempat untuk menyajikan dan memamerkan hasil karya seni untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas (Galeri Nasional Indonesia, 2013) Gallery yang bersifat milik pribadi untuk menjual barang seni, sebagian besar memiliki ruang yang lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima pengunjung dalam jumlah besar. Dalam gallery yang harus diperhatikan adalah perencanaan ruang, pencahayaan, dan warna harus baik hingga mendukung objek yang dipamerkan (Jhon F Pile, 2003)

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

8

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINANTRADISIONAL PATUNG BATU PUTIH

Pada bab ini akan diuraikan pemahaman Galeri Kerajinan Tradisional Patung Batu Putih diSingapadu Kaler dan aplikasinya, kajian proyek sejenis serta Spesifikasi umum

2.1 Pemahaman Terhadap Galeri

Pemahaman tentang galeri menjelaskan tentang pengertian, bentuk, jenis, fungsi dan peranan

galeri, penyajian koleksi hingga pengelolaan dan pengunjung galeri.

2.1.1 Pengertian Galeri

Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai galeri :

Galeri merupakan suatu lembaga yang berfungsi untuk perlindungan pengembangan dan

pemanfaatan aset seni sebagai sarana edukasi-kultural dan rekreasi serta pengembangan

kreativitas dan apresiasi seni. Selain itu, galeri juga merupakan tempat untuk menyajikan

dan memamerkan hasil karya seni untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh

masyarakat luas (Galeri Nasional Indonesia, 2013)

Gallery yang bersifat milik pribadi untuk menjual barang seni, sebagian besar memiliki

ruang yang lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima pengunjung dalam

jumlah besar. Dalam gallery yang harus diperhatikan adalah perencanaan ruang,

pencahayaan, dan warna harus baik hingga mendukung objek yang dipamerkan (Jhon F

Pile, 2003)

Page 2: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

9

Galeri merupakan sebuah bangunan atau hall dimana hasil karya seni dipamerkan, atau

sebuah institusi yang menjual benda – benda seni (The American Herritage Dictionary of

English,2007)

Jadi berdasarkan ketiga pengertian galeri tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

Galeri merupakan sesuatu lembaga dimana fungsinya untuk mempromosikan hasil karya seni

dan di dalamnya terdapat kegiatan pelelangan karya seni serta tempat untuk kegiatan

pameran, melindungi, dan mengembangkan karya seni sehingga nantinya dapt diapresiasikan

masyrakat luas serta dapat menarik wisatawan.

2.1.2 Bentuk Galeri

Bentuk galeri seni dapat di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu

(Agus Suryawan, Galeri Seni Ukiran di Ubud, 2006) :

1. Galeri yang merupakan bagian dari studio seorang pelukis/pematung atau seniman

lainnya.Di dalam galeri ini hanya dipajang karya seniman itu sendiri. Galeri terletak dalam

suatu ruangan atau terpisah dengan studionya.

2. Galeri yang merupakan bagian dari studio seniman di dalamnya juga terpajang karya-karya

seniman lainnya, disamping karyanya sendiri. Bentuk seperti ini banyak dilakukan oleh

seniman-seniman Bali dan kegiatan ini sudah bersifat bisnis.

3.Galeri yang merupakan kegiatan dagang murni karena dikelola seorang yang bukan

seniman aktif. Adakalanya pengelolaan itu bersifat pribadi, bahkan sering pula disertai

kegiatan menyewa karya seni kepada orang-orang tertentu. Ada sementara pemilik galeri

yang setelah kuat finansialnya, memilih karya seni tersebut untuk menjadi koleksi

pribadinya, dengan harapan semoga di kemudian hari bisa menjadi museum khusus atau

diserahkan pada pemerintah.

2.1.3 Jenis Galeri

Jenis galeri dalam hal ini adalah, sifat dari galeri yang lebih mengkhususkan diri dalam

mengoleksi hasil kerajinan yang bersangkutan untuk dijual atau dipamerkan. Pada umumnya

dilakukan oleh galeri yang sudah mengalami perkembangan /kemajuan dalam hal penyajian

karya kerajinan. Seperti galeri yang mengkhususkan diri untuk mengoleksi karya kerajinan

patung batu putih, dll.

Page 3: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

10

2.1.4 Fungsi dan Peranan Galeri

Galeri memegang peranan besar di dalam menentukan perkembangan karya seni, khususnya

seni kerajinan perunggu di masa yang akan datang untuk dipromosikan, dijual, dan

diabadikan serta menyimpan karya seni tersebut.

Adapun fungsi dan peranan galeri adalah sebagai berikut (Galeri Nasional Indonesia, 2013) :

Untuk menonjolkan seni-seni tampak

1. Sebagai tempat untuk pembelajaran kegiatan seni dan penelitian.

2. Sebagai tempat untuk melakukan pameran

3. Sebagai tempat rujukan orang ramai atau tempat untuk berekreasi.

Selain itu fungsi dan peranan galeri tersebut adalah untuk mendidik masyarakat supaya

mereka lebih berminat dan prihatin kepada seni dan sebagai tempat untuk pusat latihan bagi

penggiat seni dan budaya.

2.1.5 Penyajian Koleksi Galeri

Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara

ini koleksi dapat diinformasikan dan berkomunikasi dengan pengunjung, Ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam hal penyajian koleksi, antara lain :

a. Teknik Penataan Pameran

Teknik ini dilaksanakan bila sudah memenuhi beberapa prinsip umum untuk penataan dan

membuat suatu desain. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sistematika atau jalan cerita yang akan dipamerkan (story-line)

2. Tersedianya benda galeri atau koleksi yang akan menunjang jalannya cerita dalam

pameran.

3. Teknik dan metode pameran yang akan dipakai dalam pameran.

4. Sarana dan prasarana yang akan dipakai, dana yang perlu disediakan.

Page 4: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

11

b. Metode Pameran

Dalam penyajian pameran dipergunakan tiga macam metode, yaitu (Rapini, Ni Nyoman, Tata

Pameran Museum Negeri Propinsi Bali, 1995/1996, Bab III :17) :

1. Metode penyajian Estetis, yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi dengan

memperhatikan segi keindahan dari benda-benda yang dipamerkan. Metode ini berlaku

bagi benda-benda kebudayaan material atau benda-benda kesenian.

2. Metode penyajian Romantika, yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi disusun

sehingga dapat mengungkapkan suasana tertentu yang berhubungan dengan benda-benda

yang dipamerkan.

3. Metode penyajian Intelektual , yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi disusun

sehingga dapat mengungkapkan dan memberikan informasi ilmu pengetahuan yang

bersangkutan dengan benda-benda yang dipamerkan.

Ada beberapa contoh tata ruang pameran

1 Tata Ruang Acak

Ruang Pajangan merupakan hal yang penting pada suatu museum, dan dapat dirancang di

dalam berbagai jalan. Di dalam suatu museum tradisional, pajangan sering dalam deretan

ruang galeri , diatur secara acak.

2 Tata Ruang dengan Galeri Pengantar

Suatu alterntif pengaturan yang akan mengarahkan pengunjung dari pintu masuk suatu

galeri pengantar, jalan/alur yang dibuat berisi suatu pajangan yang meringkas pokok dan

tema dari museum. Sampai pada bagian terdalam museum yang memajang koleksi pokok

dari museum. prinsip yang sama dapat diperluas lebih lanjut di dalam museum besar.

3 Pengelompokan Koleksi Khusus

Gedung yang baru dibangun khusus untuk memajang koleksi khusus yang ada. Bangunan

tersebut dapat dibangun disekitar barang yang dipamerkan. Contoh: Tiang kapal laut,

disediakan tempat/bangunan khusus sehingga terlihat ukuran/ketinggiannya dengan jelas.

4 Pengaturan Tata Ruang Pameran yang Memperhatikan Orang Cacat.

Page 5: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

12

Diperuntukan untuk orang-orang yang memakai kursi roda. Yang harus disediakan adalah

rute ambulan, ramp, dan akses standar kursi roda yang nyaman.

c. Faktor Teknik Penyajian

1. Ukuran Rak Penyajian Kerajinan Patung Batu Putih

Ukuran rak penyajian adalah tinggi rak penyajian 200 cm, lebar 120cm, dan panjang 400

cm.(Observasi Lapangan,2013), lihat gambar 2.1 :

2. Tata Cahaya

Pengaturan cahaya untuk sebuah galeri memiliki tingkat penerangan yang vertikal mecapai

50 Lux, 150 Lux dan 300 Lux dan sudut penyinaran yang dipakai adalah 10º (“bintik”), 30º

(“banjir”), dan 90º (“lampu sorot”), sedangkan untuk lampu yang digunakan adalah lampu

sorot dinding-rel aliran dan lampu sorot rel aliran (Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid 1, Edisi 33,

1996 :131.)

3. Penghawaan

Penghawaan yang baik adalah hawa yang berjalan secara alamiah dan kondisinya dalam

ruangan stabil. Untuk mencapai kondisi stabil tersebut perlu dibantu dengan alat-alat

Gambar : 2.1

Rak Penyajian

Sumber : Observasi lapangan 2013

Barang PameranBarang Pameran

Rak Penyajian

L = 200 cm

T = 120 cm

Page 6: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

13

elektronik seperti kipas angin, AC, dll. Jika sewaktu-waktu kondisi alam di luar ruangan

berubah-ubah.

4. Tata Warna

Tata warna sangat penting dalam pameran, disamping mempengaruhi perasaan akan situasi

ruangan juga memberi sesuatu yang lain, bersifat kejiwaan. Hal ini akan menunjang

penampilan koleksi yang dipamerkan. Ruang pamer yang dicat gelap akan memberikan kesan

menyempitkan ruang, sedangkan ruang pamer yang dicat terang akan tampak lebih luas dari

ukuran sebenarnya. Warna merah, kuning, jingga adalah warna panas yang mempunyai

kekuatan merangsang, cepat menarik perhatian/menimbulkan rasa suka cita. Warna tersebut

dapat digunakan dalam pameran temporer ataupun pameran keliling. Sedangkan warna biru,

ungu, adalah warna dingin. Warna-warna tersebut memberi perasaan dingin, tenang, dan

menyejukan mata. Hijau adalah warna diantara panas dan dingin. Hijau akan menjadi panas

bila berubah kekuning-kuningan dan menjadi dingin apabila berubah kebiru-biruan. Warna

biru, hijau dan merah merupakan urutan yang paling baik. Jingga, merah dan biru kuat

menarik perhatian, sedangkan kuning, hijau, dan jingga merupakan warna-warna yang paling

terang. Untuk sebuah galeri sebaiknya menggunakan warna hijau, hijau lembut dan pastel

karena warna tersebut merupakan warna yang dingin dan terang dari atas sehingga dapat

mengendorkan syaraf dan dapat merangsang untuk berjalan (Neufert, Ernest, Data Arsitek Jilid

1. Edisi 33, 1996 ; 33.)

5. Tata Letak

Untuk menyusun benda-benda agar menarik perhatian pengunjung terlebih dahulu harus

mengetahui dasar-dasar untuk membuat tata letak. Penyusunan tersebut dikembangkan

menurut ide/ gagasan penata pameran, sehingga akan memberikan informasi jelas, artistik,

intelektual, dan romantis. Hal yang perlu diperhatikan : proporsi, keseimbangan, kontras,

kesatuan, harmonis, ritme, klimaks (Pedoman Tata Pameran di Museum, 1999/2000 :43).

6. Tata Pengamanan

Pengamana terhadap benda-benda koleksi yang dipamerkan dengan menggunakan rak kaca

jika benda tersebut sangat bernilai dan tidak terlalu besar. Kaca rak yang digunakan adalah

setebal minimal 5mm agar tahan terhadap benturan dan untuk mencegah dari bahaya

pencurian, juga untuk menahan masuknya debu atau kotoran. Jenis peralatan pengaman yang

Page 7: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

14

dapat dipasang di ruang pameran antara lain : TV monitor, passive infra red, flush mound

door contact dan sebagainya

d. Faktor Waktu Penyajian

Berdasarkan pengertian dan jangka waktu pelaksanaan pameran di galeri dibagi menjadi 3

jenis (Galeri Nasional Indonesia, 2013) :

1. Pameran Tetap, ialah pameran yang menyajikan karya-karya dari koleksi galeri secara

periodik.

2. Pameran Temporer, ialah pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karya-

karya seni dalam jangka minimal 10 hari dan maksimal berlangsung selama 30 hari.

Pameran khusus adalah pameran yang diselenggarakan dalam jangka waktu tertentu yang

satu minggu sampai satu tahun dengan mengambil tema sesuai dengan jenis tema tersebut

di atas. Pameran khusus ini bertujuan untuk mengundang lebih banyak pengunjung ke

galeri dan mengenal serta menghayati koleksi yang disajikan.

Pameran tunggal/Pameran Bersama adalah pameran yang memamerkan karya-karya lebih

dari satu seniman. Biaya pameran ditanggung oleh seniman yang bersangkutan .

Penyelenggaraan pameran ini dapat dilangsungkan antara 1 minggu hingga 3 minggu.

Pameran Kerja Sama adalah pameran yang dilaksanakan berdasarkan kerjasama antara

pemilik galeri dengan pihak-pihak lembaga atau organisasi kebudayaan atau kesenian .

Penyelenggaraan pameran ini dapat dilaksanakan antara 2 minggu hingga 1 bulan.

3. Pameran Keliling merupakan pameran yang diselenggarakan di luar galeri pemilik koleksi,

dalam jangka waktu tertentu dengan tema khusus, sesuai koleksi yang dimiliki dan koleksi

tersebut dipamerkan atau dikelilingkan dari satu tempat ke tempat lain.

e. Detail Pajangan

Pada ruang pameran objek dapat dipajang pada lemari pamer, berdiri bebas di atas lantai,

pada dinding dan panel.

Pandangan dan Penglihatan

Page 8: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

15

Batas penglihatan normal untuk melihat keatas adalah 40 derajat. Untuk itu ukuran vitrin dan

panil tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Tinggi rendahnya harus berdasarkan

tinggi rata-rata manusia Indonesia . Misalnya tinggi rata-rata orang Indonesia kira-kira 160

cm s.d. 170 cm dan kemampuan gerak anatomi leher manusia kira-kira sekitar 30 derajat,

gerak ke atas ke bawah atau ke samping maka tinggi vitrin seluruhnya kira-kira 210 cm sudah

cukup, alas terendah 65-70 cm dan tebal 50 cm. Ukuran dan bentuk vitrin juga harus

memperhitungkan ruangan dan bentuk ruangan dimana vitrin tersebut diletakan.

2.1.6 Pengelola dan Pengunjung Galeri

1. Pengelola

Untuk mengelola sebuah galeri, diperlukan beberapa petugas yang sesuai dengan bidangnya

masing-masing, yaitu (Sidartha, 1999, Museografia :16) :

(a) Direktur, memimpin galeri baik teknis, ilmiah maupun administratif

(b) Kurator, memimpin, mengkoordinasi, serta mengawasi petugas koleksi dan bagian-

bagiannya.

(c) Konservator, petugas yang langsung menangani pemeliharaan koleksi galeri

(d) Laboran, memimpin laboratorium untuk merawat dan mengawetkan benda-benda koleksi

(d) Registrator, membantu konsevator dalam usaha melakukan tata administrasi galeri

(e) Ahli pameran, menyelenggarakan penataan ruang pamer/pajang untuk benda-benda seni

koleksi

(f) Ahli perpustakaan, menyelenggarakan kegiatan perpustakaan yang menunjang kegiatan

galeri

(g) Edukator dan instruktur, menyelenggarakan segala kepentingan publikasi galeri

(h) Administrator, memimpin bagian administrasi meliputi staf tata usaha, kepegawaian,

material, dan keuangan galeri serta staf pemasaran.

(i) Penjaga ruang, menjaga ruang pajang, melayani pembeli/pengunjung dan memberikan

informasi/penjelasan umum tentang benda-benda seni yang dipajang.

Page 9: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

16

2. Pengunjung

Kategori pengunjung yang datang ke galeri dapat di bagi menjadi tiga yaitu (Nyoman Rapini

dalam Pande Juliawan, 2005 :22) :

Pengunjung pelaku studi, ialah mereka yang menguasai bidang studi tertentu berkaitan

dengan koleksi galeri untuk menambah penalarannya, melaksanakan pekerjaan verifikasi

persoalan-persoalan tertentu.

Pengunjung yang mempunyai tujuan tertentu, ialah mereka yang datang ke galeri oleh

karena tertarik akan sesuatu hal atau topik yang berkaitan dengan koleksi atau pameran di

galeri.

Pengunjung yang bertujuan rekreasi , ialah mereka yang datang ke galeri melewati waktu

senggangnya untuk menikmati kesenangan.

Pengerajin dan generasi muda, ialah mereka yang datang ke galeri oleh karena untuk

mengikuti kegiatan pembinaan.

2.1.2 Kerajinan Tradisional Patung Batu Putih

Kerajinan Tradisional patung batu putih dilihat dari perkembangannya,Teknik pengerjaan

,media dan alat-alat yang digunakan, unsur-unsur yang ada dalam kerajinan patung batu

putih,dasar-dasar pembuatan patung batu putih dan fungsi kerajinan patung batu putih.

Adapun tinjauannya adalah sebagai berikut:

2.1.2.1 Perkembangan Kerajinan Tradisional Patung Batu Putih

Tradisi patung Barat dimulai sejak zaman Yunani Kuno dan secara luas dipandang sebagai

sebuah produksi karya hebat pada zaman klasik tersebut. Di asia sendiri perkembangan

kerajinan tradisional patung dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Sejumlah besar

patung Hindu di Kamboja dijaga kelestariannya. Di Indonesia, patung-patung yang

dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs Candi Prambanan dan berbagai tempat di

pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha ditemui di situs Candi Borobudur.

Karya patung modern saat ini mulai berkembang pesat seiring dengan kebutuhan dalam

mengarungi perubahan gaya hidup di lingkungan. Menurut ensiklopedia indonesia ( 1990 :

215 ) seni patung sculpture berarti seni pahat atau bentuk badan yang padat yang diwujudkan

Page 10: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

17

dalam tiga dimensional yang ciptaanya bisa berupa gambar-gambar timbul (relief) atau

patung yang di buat dari media kayu,batu maupun logam

Seni patung merupakan suatu pernyataan pengalaman artistik lewat bentuk-bentuk tiga

dimensional. Menurut Suandi (1999:32): seni patung adalah sebagai suatu seni perencanaan

dan pengkonstruksian bentuk-bentuk tri matra dengan sifat-sifat sebagai berikut:

a) Menggambarkan obyek sebenarnya atau khayal,

b) Menyajikan sebuah rancangan bentuk tri matra, dan

c) Mensugestikan berjenis gagasan, perasaan, dan pengalaman lain.

Untuk mengekpresikan apa yang terkandung di dalam jiwa seniman sampai terwujud suatu

karya seni patung adalah melalui proses kejiwaan yang disadari atas pengalaman,

intelektual,daya imajinasi, daya kreativitas yang tinggi, dan beberapa faktor yang lain, seperti

faktor internal dan eksternal seniman. Faktor internal menyangkut bakat dan kemampuan

seniman terhadapapresiasi dan teknik, sedangkan faktor eksternal menyangkut tentang

pengalaman serta lingkungan yang mendukung (kepercayaan dan spiritual).

2.1.2.2 Pengertian Kerajinan Tradisional Patung Batu Putih

Berikut ini disampaikan beberapa ahli seni rupa yang mendefinisikan seni patung.

Menurut Mikke Susanto (2011: 296) seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi

yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong,

menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak).

Sedangkan menurut Soenarso dan Soeroto dalam bukunya ( 1996: 6) Seni Patung adalah

semua karya dalam bentuk meruang. Menurut Kamus Besar Indonesia adalah benda

tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat. Selanjutnya

B.S Myers (1958: 131-132) mendefinisikan Seni patung adalah karya tiga dimensi yang

tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang manapun pada suatu bangunan.

Karya ini diamati dengan cara mengelilinginya,sehingga harus nampak mempesona atau

terasa mempunyai makna pada semua seginya. Selain itu Mayer (1969: 351)

menambahkan bahwa seni patung berdiri sendiri dan memang benar-Benar berbentuk tiga

dimensi sehingga dari segi manapun kita melihatnya, kita akan dihadapkan kepada bentuk

yang bermakna.

Kerajinan adalah hasil yang berkaitan dengan buatan tangan.

Page 11: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

18

Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari

nenek moyang yang terdahulu.

Batu Putih adalah sumber daya alam berupa batu putih atau batu kapur (karst) yang

berasal dari Desa Mojo terletak di Dusun Mojo, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu,

Kabupaten Gunungkidul,Batu putih dipergunakan sebagai bahan kerajinan patung karena

dilihat dari segi ukuran dan bentuk sangat memenuhi untuk kerajinan patung disamping

tekstur batu putih ini halus,untuk memperoleh batu putih ini sangat gampang untuk

dipakai sebagai kerajinan patung.

Jadi berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

definisi dari Kerajinan Tradisional Patung Batu Putih adalah seni yang dihasilkan dari

pekerjaan tangan secara alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang terdahulu, berupa

karya tiga dimensi yang menghasilkan bermacam macam karya seni, barang ornament yang

bermutu seni dengan bahan batu putih

2.1.2.3 Teknik Pengerjaan Kerajinan Patung Batu Putih

Menurut Humar Sahman (1993) Teknik adalah segala macam cara atau ketrampilan yang

digunakan dalam mengolah segala unsur bahan menggunakan peralatan menjadi sebuah

karya seni rupa yang menarik. Ada beberapa macam cara untuk membuat patung diantaranya:

Assembling (merakit) : Membuat sebuah komposisi dari bermacam-macam material

seperti found objec, kertas, kayu dan tekstil

Curving (memahat) Memahat adalah sebuah teknik substraktif, artinya mengurangi

material sampai memperoleh bentuk akhir patung. Material yang digunakan dalam

metode ini adalah: batu-batuan, kayu, cor semen, dan material kersa lainnya. Alat-alat

yang digunakan:Untuk global: kampak, golok, gergaji, chain saw (gergaji mesin), dan

lain-lain.Untuk detail: pahat (kayu dan batu), kikir, pasah, dan lain-lain.Untuk finishing:

amplas, slab, furnishing, cat, dan lain

Modelling Adalah proses additive (menambah), dimana material dibangun menuju

kebentuk akhir patung. material ini harus lentur, seperti tanah liat, lilin, plaster, dan

pematung menggunakan tangannya untuk membentuk. Pada perkembangannya bisa

dibantu alat seperti butsir

Page 12: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

19

Teknik pengerjaan kerajinan tradisional patung batu putih disini yaitu menggunakan teknik

curving (memahat) mengurangi material sampai memperoleh bentuk akhir patung dan

menggunakan material batu-batuan/batu putih

2.1.2.4 Media dan Alat Kerajinan Patung Batu putih

Menurut G. Shidarta (1987) Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan Teknik yang

diperlukan dalam pembuatan seni patung. Bahan tersebut diantaranya:

1. Bahan Pembuatan Patung : Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Bahan lunak Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah

dibentuk misalnya : tanah liat, lilin, sabun. Tanah liat yang baik harus bersih dari

kerikil, akar, rumput, dll. Daya susut tanah tidak lebih dari 10%,supaya kalau sudah

kering tidak pecah/ hancur,tanah liat harus juga cukup elastis artinya mudah di bentuk,

tidak telalu lembek atau terlalu keras. Untuk bahan plastisin (lilin) mudah dapat di

toko, tingkat plastisinya bermacam-macam, ada yang sangat lembek, cukup lembek,

dan agak lembek. Bahan sabun mudah di bentuk,akan tetapi ukuranya kecil, kita tidak

bisa berkarya lebih besar.

b. Bahan sedang Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu

waru,kayu sengan, kayu randu, dan kayu mahoni.

c. Bahan keras : Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati,

kayu sonokeling dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas (batu Putih),

batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer). Selain bahan-bahan tersebut

masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat patung yaitu semen-pasir,

gips, kuningan, perunggu, emas dan sebagainya.

Kerajinan Tradisional disini menggunakan bahan batu-batuan yaitu batu putih karena bahan

ini baik dipakai dalam kerajinan batu putih, menurut Sidharta (1987) bahwa warna termasuk

salah satu unsur yang tidak kalah pentingnya dari unsur-unsur patung. Dalam seni patung

warna dapat tampil karena bahan yang dipakai tetapi juga karena sengaja dibuat berdasarkan

berbagai teknik,jadi bahan batu putih ini disamping yang merupakan karakter dari batu yang

berewarna putih yang sangat netral jika dibandingkan dengan warna lain, disamping itu hal

Page 13: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

20

yang lebih penting yaitu minat konsumen terhadap bahan batu putih ini tiap tahu selalu

meningkat, terutama wisatawan mancanegara maupun wisatawan local.

2. Alat Pembuatan Patung : Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung

kepada bahan dan tekniknya. Alat-alat yang digunakan dalam mematung terdiri dari :

a. Butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.

b. Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara

diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.

c. Pahat

d. Palu Kayu

e. Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat.

f. Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada

kerangka patung

Bahan yang digunakan dalam kerajinan Tradisional Patung disini adala Batu Putih jadi alat

yang digunakan adalah pahat,palu kayu dan kapak. Seperti Gambar 2.2,2.3 dan 2.4 :

Gambar : 2.2

Palu/pengotok

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar : 2.3

Pahat

Sumber : Observasi Lapangan 2013Gambar : 2.4

Kapak

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 14: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

21

2.1.2.5 Unsur-Unsur Seni Patung Batu Putih

Seni patung Menurut G. Shidarta (1987) Patung adalah Bentuk yang mempunyai tri matra

atau bentuk yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Patung memiliki unsur-unsur

yang membentuk keseluruhan. Seorang pematung akan selalu berhadapan dengan unsur-

unsur tersebut pada saat mematung. Dan dalam proses bekerja mencoba untuk menyatukan

unsur-unsur itu dalam suatu susunan hingga dapat tampil sebagai suatu kesatuan yang

utuh.Unsur-unsur dalam seni patung adalah sebagai berikut:

1. Garis dan Bidang

Menurut Mikke Susanto (2011: 55) Bidang atau Shape adalah area. Bidang terbentuk

karena ada 2 atau lebih garis yang bertemu (bukan himpitan). Dengan kata lain, bidang

adalah sebuah area yang dibatasi oleh garis, baik oleh formal maupun garis yang

sifatnya ilusif, ekspresif atau sugestif. Sedangkan garis adalah coretan, goresan,

guratan yang membekas pada suatu bidang. Garis memiliki dimensi memanjang dan

punya arah, bisa panjang, pendek, halus,tebal,berombak, melengkung dan lurus. Dalam

seni tiga dimensi garis dapat dibentuk karena lengkungan, sudut yang memanjang

maupun perpaduan teknik dan bahan-bahan lainnya (Sudarmaji, 1979).

2. Volume dan Ruang

Volume adalah kedalaman suatu persepsi keruangan. Bila merupakan kualitas dari

bingkah yang menjangkau matra (dimensi) ruang, yaitu matra yang memiliki ukuran

tinggi, panjang dan lebar (Sidharta, 1987). Kualitas patung ditentukan pula oleh

hubungan antara volume patung dengan yang berada disekelilingnya. Bila patung ini

berongga atau berlubang, maka peranan volume menjadi semakin luas. Karena

interelasinya akan mencakup volume patung, ruang sekelilingnya dan ruang (rongga,

lubang) yang berada dalam volume itu.

3. Bidang permukaan dan Barik (Tekstur)

Bidang permukaan sebuah patung berperan sama dengan kulit manusia, yang berfungsi

sebagai batas bentuk yang langsung tampak dan dapat diraba. Bidang permukaan itu

dapat cembung, atau cekung, seperti permukaan air laut yang bergelombang tertiup

angin. Gelombang yang cembung membukit dan mengakibatkan kelandaian yang

Page 15: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

22

cekung, atau dapat juga seperti Kristal yang permukaannya membidang dan saling

bertemu sehingga membentuk rusuk-rusuk yang tajam (Sidharta, 1987). Di samping itu

bidang permukaan patung dapat mempunyai sifat yang bermacam-macam, tergantung

cara pengelolaannya. Dari ketiga kemungkinan itu akan terjelma suatu kualitas

permukaan yang disebut barik. Menurut Mikke Susanto (2011:48) barik dapat juga

diartikan sebagai tekstur, nilai raba, kualitas permukaan suatu objek.

4. Bentuk

Bentuk diartikan sebagai bangun, gambaran , wujud, sistem dalam seni rupa rupa

biasanya dikaitkan dengan matra yang ada (Mikke Susanto:54). Selanjutnya (Sidharta:

1987) mengemukakan bahwa dalam seni rupa sering dibedakan antara bentuk relatife

dan bentuk absolute. Bentuk relatife adalah bentuk yang erat hubungannya dengan

bentuk yang terdapat di alam. Bentuk absolute adalah bentuk yang pada dasarnya

meliputi lima bentuk dasar, yaitu kubus, bola, piramida, silinder, dan bentuk campuran.

Dalam mematung, setiap bentuk dapat diembalikan kepada bentuk-bentuk dasar

tersebut.

5. Warna

Menurut Mikke Susanto (2011: 433) Warna adalah getaran atau gelombang yang

diterima indera penglihatan manusia yang berasal dari pancaran cahaya melalui sebuah

benda. Cahaya yang dapat diindra manusia memiliki panjang gelombang antara 380-

780 nanometer. Cahaya yang dihasilkan dari jarak antara yang bisa diakses indra

manusia tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna, yang kemudian

dinamakan warna cahaya. Sedangkan bagian penglihatan yang dihasilkan dari

pancaran cahaya ke sebuah benda dan kemudian dipantulkan ke mata disebut warna

pigmen.

Sidharta (1987) menambahkan bahwa warna termasuk salah satu unsur yang tidak kalah

pentingnya dari unsur-unsur patung lainnya. Dalam seni patung warna dapat tampil karena

bahan yang dipakai tetapi juga karena sengaja dibuat berdasarkan berbagai teknik. Warna

coklat dari kayu misalnya oleh pematung sengaja dipertahankan untuk menonjolkan watak

khas dari patung kayu. Sebaliknya untuk memberikan kesan-kesan tertentu timbul dengan

usaha untuk membubuhkan bermacam-macam warna atau nada warna sesuai dengan

Page 16: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

23

pertimbangan nilai-nilai seninya. Warna juga dapat dipakai dalam usaha mencapai kesan

matra dari patung

2.1.2.6 Dasar-Dasar Pembuatan Patung Batu Putih

Perlakuan terhadap unsur -Unsur patung dalam proses tersebut disebut sebagai dasar-dasar

mematung. Dasar-Dasar pembuatan patung diantaranya

1. Membentuk dan membangun

Seorang pematung bekerja dengan menyusun unsur-unsur patung untuk membangun

sebuah patung. Sejak ia mulai bekerja, seorang pematung mencoba untuk menyusun

bingkah-bingkah kedalam suatu bangunan tertentu. Menyusun dan membangun

merupakan tindakan yang utama bagi pematung karena keduanya menentukan

keseluruhan wujud dari sebuah patung ( G. Shidarta,1987:33),Lihat gambar 2.5

2. Perbandingan (Proporsi), Keserasian (Harmoni) dan Kesatuan (Unity)

Menurut Mikke susanto (2011: 320) Perbandingan atau proporsi adalah ukuran antar

bagian dan bagian, serta bagian dan kesatuan atau keseluruhan. Proporsi berhubungan

erat dengan balance (keseimbangan), Rhythm (irama,harmoni) dan Unity (kesatuan).

Proporsi dipakai pula sebagai salah satu pertimbangan untuk mengukur dan menilai

keindahan artistik. Perbandingan, keserasian dan kesatuan dari bentuk patung harus

diperhatikan. Bila ada salah satu perbandingan yang tidak baik, akan menimbulkan

kesan yang kurang serasi. Karena itu, dalam mematung harus selalu diperhatikan

Gambar : 2.5

Pembentukan Awal

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 17: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

24

masalah perbandingan, agar patung mempunyai ukuran - ukuran yang sesuai dan

serasi, agar tercipta bentuk kesatuan yang seimbang.

3. Keseimbangan (Balance), Dominasi dan Irama (Rhythem)

Keseimbangan (Balance) menurut Mikke Susanto (2011:46) didefinisikan sebagai

persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu

komposisi karya seni. Seorang pematung bekerja dengan mempertimbangkan

keseimbangan antara bagian-bagian dari patung dalam menyusun bentuk.

Keseimbangan bagian atas dengan bagian bawah atau antara bagian kiri dan kanan

dari sebuah patung untuk mendapatkan bentuk yang mantap. Untuk menghindari

kesan kaku dan menjemukan, seorang pematung dapat menciptakan irama dengan

menggarap unsur-unsur patung

Gambar : 2.6

Perbandingan,Keserasian dan Kesatuan

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar : 2.7

Keseimbangan, Dominasi dan Irama

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 18: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

25

2.1.2.7 Jenis Kerajinan Tradisional Patung Batu Putih

Seni patung juga diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya. Secara umum

berdasarkan jenis dan pembutanya seni kerajinan tradisional patung batu putih dapat dibagi

menjadi 6 macam yaitu :

a. Patung religi, selain dapat dinikmati keindahannya tujuan utama dari pembuatan

patung ini adalah sebagai sarana beri badah, bermakna relijius.

b. Patung monument, keindahan dan bentuk Patung yang dibuat sebagai peringatan

peristiwa bersejarah atau jasa seorang pahlawan.

c. Patung arsitektur, keindahan patung dapat dinikmati dari tujuan utama patung yang

ikut aktif berfungsi dalam kontruksi bangunan.

d. Patung dekorasi, untuk menghias bangunan atau lingkungan taman.

e. Patung seni, patung seni untuk di nikmati keindahan bentuknya.

f. Patung kerajinan, hasil dari para pengrajin. Keindahan patung yang dibuat selain

untuk dinikmati juga sengaja untuk dijual.

2.2 Pemahaman Proyek Sejenis

Pemahaman proyek sejenis dilakukan bertujuan untuk mendapatkan perbandingan mengenai

tata cara pembuatan sebuah galeri. Adapun obyek yang dijadikan studi banding disini adalah

sebagai berikut :

2.2.1 Rudana Fine Art Gallery

Galeri ini terletak di Jalan Cok Rai Pudak No 44 Peliatan Ubud. Galeri ini memiliki fungsi

sebagai tempat untuk memamerkan dan menjual hasil karya seni lukisan dan melestarikan

karya seni lukisan. Selain itu lingkup kegiatan daripada galeri ini adalah sebagai

berikut,seperti gambar 2.10 dan 2.11 :

Gambar 2.8

Exterior Museum & Galery Rudana

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 19: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

26

1. Kegiatan magang atau kerja praktek siswa seni rupa (SMSR Batubulan)

2. Kegiatan perlombaan pada hari-hari tertentu, misalnya hari ulang tahun galeri

Total luas daripada keseluruhan bangunangaleri ini adalah ±4000 m² di atas tanah seluas 2

Ha, dimana bangunan galeri ini hanya berlantai satu dengan massa jamak. Untuk

peletakan workshop, terletak satu bangunan dengan ruang pameran.

Gambar 2.9

Interior Museum & Galery Rudana

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar 2.10

Ruang Pameran Tetap

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar 2.11

Kegiatan Work Shop

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 20: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

27

Status kepemilikan galeri ini adalah milik Yayasan Rudana dan Sumber Pemasukan diperoleh

dari harga tiket masuk dan hasil penjualan karya seni pada galeri. Selain itu, waktu

operasional daripada galeri ini adalah dari pukul 08.00 WITA sampai dengan 17.00 WITA

2.2.2 Karya Mas Galery

Galeri ini terletak di Jalan Raya Mas Ubud. Galeri ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk

memamerkan dan menjual hasil karya seni patung. Selain itu lingkup kegiatan daripada galeri

ini adalah sebagai berikut,Seperti gambar 2.12 dan 2.13 :

Gambar 2.12

Pintu Masuk dan Papan Nama Galery karya Mas

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar 2.13

R pameran dan Loby Galeri

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 21: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

28

Total luas bangunan Galery Karya Mas ini adalah ± 12000 m². Status kepemilikan

merupakan milik pribadi, yaitu milik Bapak I Made karya. Sumber pemasukan galery ini

Gambar 2.14

Recepcionist

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar 2.16

Wisatawan yang Berkunjung

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar 2.15

Patung Ganesha

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar 2.17

Workshop

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 22: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

29

adalah diperoleh dari penjualan patung menurut pesanan yang ada dan kedatangan pariwisata

.Waktu operasional dari Galery ini adalah dari pukul 08.00 WITA sampai dengan 17.00

WITA

2.2.3 UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa, termasuk bangunan

arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa

yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta.

Selainkeramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga

menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata kuno (termasuk keris),

dantopeng Jawa.

Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jl. Trikora

No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di nDalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah

timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Museum yang terletak di bagian utara Alun-alon

Lor dari kraton Yogyakarta itu pada malam hari juga menampilkan pertunjukkan wayang

kulit dalam bentuk penampilan aslinya (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan

musik gamelan Jawa). Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam 8:00-

10:00 malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik.

Fasilitas UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

a. Pendopo

Bila pengunjung ingin memasuki Museum Sonobudoyo, terlebih dahulu akan melewati

sebuah Pintu Gerbang yang berbentuk Semar Tinandu, dan beratapkan model joglo.

Didinding bagian dalam gapura sisi Timur terdapat Prasasti dengan Candra Sengkala “Kayu

Gambar 2.18

UPTD Museum Negeri Sonobudoyo

Yogyakarta

Page 23: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

30

Winayang Ing Brahmana Budha”, yang berarti Tahun 1886 (Tahun Jawa), atau 1935 Masehi,

dimana Museum Sonobudoyo didirikan.Seperti gambar 2.19 :

Selanjutnya menuju ruang Pendopo yang berbentuk Limas Lambang Tumpang Sari, mirip

bangunan Masjid Kanoman Cirebon.Fungsi pendopo adalah sebagai tempat untuk menerima

pengunjung dalam jumlah banyak. Didalam ruang ini dipamerkan dua perangkat Gamelan,

antara lain :Gamelan Kyai Mega Mendung, yang bernada Pelog dan slendro.berasal dari

daerah Cirebon pada abad 19. Pada gamelan tersebut terdapat hiasan yang bermotifkan Mega

Gambar 2.19

Gerbang dan Pendopo UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

Sumber : Observasi 2013

Gambar 2.20

Interior Pendopo

UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

Page 24: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

31

Mendung. Gamelan Kyai dan Nyai Ririrs Manis, Gaya Yogyakarta yang bernada Slendro dan

Pelog.

b. Auditorium

Masyarakat pada umumnya telah mengenal adanya Museum Negeri Sonobudoyo dengan

Benda Koleksi yang dipamerkan, akan tetapi belum kenal betul tentang aktifitas dan fasilitas

yang ada dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, adapun nama ruang tersebut adalah

Ruang Auditorium dan Ruang Serbaguna.Ruang Auditorium, terletak didalam kompleks

Gedung Museum Sonobudoyo Unit I, Jl. Trikora No 6 Yogyakarta, dibagian sisi sebelah

Barat. Gedung terdiri dua lantai, adapun pengunaannya adalah untuk menyelenggarakan

kegiatan seperti Seminar, Sarasehan, Ceramah, Workshop, Rapat Kerja, dan lain sebagainya.

Kapasitas ruang : lantai pertama 75 Orang

lantai dua 100 Orang.

Sarana yang tersedia dalam ruang : AC, Sound System, Kursi kuliah, dan Meja

Seminar.Ruang Serbaguna, terletak Di Museum Negeri Sonobudoyo Unit II, Jl. Mijilan No I ,

Dalem Condrokiranan Yogyakarta (Sebelah Tenggara Museum Negeri Sonobudoyo Unit I).

Pengunaan ruang tersebut adalah untuk acara Upacara Pernikahan Gaya Yogyakarta,

Seminar, Ceramah, Sarasehan, Rapat - Rapat dan lain sebagainya.Kapasitas Gedung : 500

OrangSarana yang tersedia : AC, Sound system, kursi lipat , meja seminar dan ruang untuk

transit dengan kapasitas 15 Orang.

c. Laboratorium Konservasi

Pada Tahun 1975 Ruang Laboratorium Konservasi Museum Negeri Sonobudoyo telah selesai

dibangun, adapun fungsi ruang tersebut adalah untuk mengantisipasi semua benda koleksi

museum yang segera untuk mendapat penanganan pengamanan secara rutin. Kegiatan ini

sesuia dengan tugas pokok dari museum, yaitu, mengumpulkan, memelihara, merawat dan

mengawetkan benda koleksi, sehingga keselematan benda koleksi tersebut akan lebih

terjamin keamanannya dari kerusakan yang diakibatkan karena faktor iklim maupun usia.

Beberapa peralatan telah dimiliki oleh laboratorium baik untuk analisa maupun melakukan

treatment terhadap koleksi.

Page 25: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

32

d. Perpustakaan

Pada Tahun 1940 Museum Sonobudyo telah dilengkapi dengan Perpustakaan yang

menempati Gedung seluas 668 m2. Adapun buku buku dan naskah yang terdapat dalam

Perpustakaan sebagaian besar menggambarkan kebudayaan Bangsa Indonesia.Perpustakaan

Museum Sonobudoyo dapat dimanfaatkan bagi seluruh kalangan masyarakat, mulai dari

Pelajar, Mahasiswa, Peneliti maupun komunitas lain yang berhubungan dengan kebudayaan.

Tata Cara Peletakan Benda Koleksi

1. Peletakan Gamelan di Pendopo

2. Peletakkan Benda Koleksi di Ruang Bali

Gambar 2.21

Peletakan Gamelan di Pendopo UPTD Museum

Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

Gambar 2.22

Peletakan Benda Koleksi di Ruang BaliUPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

Page 26: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

33

3. Peletakkan Benda Koleksi Pada Ruang prasejarah

4. Peletakkan Benda Koleksi Pada Ruang Klasik dan Islam

2.2.4 Home Industri Batu Putih I Made Lusna

Pengerajin Batu Putih Br Silakarang Singapadu kaler,Sukawati, Gianyar.Jenis kerajinan yang

dihasilkan pengerajin ini adalah patung dengan jenis Modern dan.Pada home indutri terdapat

workshop dan display barang berupa Artshop, lihat gambar 2.25 dan 2.26 :

Gambar 2.23

Peletakan Benda Koleksi di Ruang Prasejarah

UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

Gambar 2.25

Artshop

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Gambar 2.26

Workshop

Sumber : Observasi Lapangan 2013

Page 27: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

34

Total luas bangunan Pengerajin sangku ini adalah ± 250 m². Status kepemilikan merupakan

milik pribadi, yaitu milik I Made Lusna. Sumber pemasukan pengerajin Patung batu putih

home idustri ini adalah diperoleh dari penjualan patung pesanan yang ada. Waktu operasional

dari home industri ini adalah dari pukul 08.00 WITA sampai dengan 17.00 WITA

2.3 Spesifikasi Umum Proyek

Dari penjelasan teori dan studi banding di atas, maka spesifikasi umum atau kesimpulan

proyek adalah sebagai berikut :

2.3.1 Fungsi Galeri

Galeri berfungsi sebagai wadah atau tempat dimana di dalamnya terdapat kegiatan

memamerkan dan menjual hasil karya seni perajin

2.3.2 Lingkup Kegiatan Galeri

Kegiatan yang dilakukan di dalam galeri adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan pameran, bersifat tetap atau temporer

2. Kegiatan penjualan hasil karya seni

3. Kegiatan Produksi

2.3.3 Civitas

Adapun civitas daripada galeri adalah sebagai berikut :

1. Pengelola Galeri

2. Pengunjung

3. Pengerajin

2.3.4 Fasilitas dalam Galeri

Fasilitas utama yang harus ada didalam galeri adalah ruang pameran atau pajangan dan ruang

penjualan, sedangkan untuk fasilitas penunjang dari galeri tersebut adalah ruang workshop,

ruang pengelola, ruang servis, ruang istirahat, lobby, dan lain-lain.

Page 28: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN … 2.pdf · Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan

35

2.3.5 Pengelolaan

Status kelembagaan dan pengelolaan galeri adalah milik swasta, dimana sumber

pendanaannya diperoleh dari penjualan hasil karya seni dan tiket masuk pameran.