14
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Manajemen persediaan sangatlah penting bagi perusahaan, berikut pengertian persediaan menurut para ahli : Menurut Assauri (2008:238) “persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali”. Sedangkan menurut Handoko (2011:333) istilah persediaan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumberdaya- sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”. Adapun menurut Ristono (2014:2) “inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan”. Menurut Hendayani (2011:61) persediaan atau disebut inventory adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai digudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan operasi, atau barang-barang untuk keperluaan operasi atau barang-barang untuk keperluan suatu proyek. Menurut Fahmi (2016:109) menyimpulkan bahwa : Untuk mewujudkan persediaan terlaksana secara baik dan stabil maka pihak perusahaan harus menerapkan konsep manajemen persediaan (inventory management) yang realistis dan dapat diterima oleh berbagai pihak. Manajemen persediaan adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mengatur dan mengelola setiap kebutuhan barang baik barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi agar selalu tersedia baik dalam kondisi pasar yang stabil dan berfluktuasi.

BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Persediaan

Manajemen persediaan sangatlah penting bagi perusahaan, berikut

pengertian persediaan menurut para ahli :

Menurut Assauri (2008:238) “persediaan adalah merupakan salah satu

unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus

diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali”.

Sedangkan menurut Handoko (2011:333) “istilah persediaan (inventory)

adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumberdaya-

sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan

permintaan”.

Adapun menurut Ristono (2014:2) “inventory atau persediaan adalah suatu

teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan”.

Menurut Hendayani (2011:61) persediaan atau disebut inventory adalah

barang-barang yang biasanya dapat dijumpai digudang tertutup, lapangan,

gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan

baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan

operasi, atau barang-barang untuk keperluaan operasi atau barang-barang

untuk keperluan suatu proyek.

Menurut Fahmi (2016:109) menyimpulkan bahwa :

Untuk mewujudkan persediaan terlaksana secara baik dan stabil maka

pihak perusahaan harus menerapkan konsep manajemen persediaan

(inventory management) yang realistis dan dapat diterima oleh berbagai

pihak. Manajemen persediaan adalah kemampuan suatu perusahaan dalam

mengatur dan mengelola setiap kebutuhan barang baik barang mentah,

barang setengah jadi, dan barang jadi agar selalu tersedia baik dalam

kondisi pasar yang stabil dan berfluktuasi.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

8

Menurut Heizer dkk (2011:82) “persediaan adalah salah satu aset termahal

dari banyak perusahaan, mewakili sebanyak 50% dari keseluruhan modal yang

diinvestasikan”.

2.1.1. Tujuan Pengendalian Persediaan

Menurut Ristono (2014:4) pengendalian persediaan adalah “kegiatan

dalam memperkirakan jumlah persediaan (bahan baku/penolong) yang tepat,

dengan jumlah yang tidak terlalu besar dan tidak pula kurang atau sedikit

dibandingkan dengan kebutuhan atau permintaan. Dari pengertian tersebut, maka

tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat

(memuaskan konsumen).

2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak

mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses

produksi, hal ini dikarenakan dengan alasan :

a. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga

sulit untuk diperoleh.

b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.

3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba

perusahaan.

4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat

mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

5. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar besaran, karena

akan mengakibatkan biaya menjadi besar.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

9

Menurut Ishak (2010:164) “divisi yang berbeda dalam industri manufaktur

akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang berbeda :

1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga menginginkan

persediaan dalam junlah yang banyak.

2. Produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order

produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk

mengurangi set up mesin).

3. Pembelian (purchasing), dalam rangka efisiensi, juga menginkan persamaan

produksi yang besar dalam jumlah sedikit dari pada pesanan yang kecil dalam

jumlah banyak.

4. Keuangan (finance) menginginkan minimasi semua bentuk investasi

persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada

perhitungan pengembalian aset (return of asset) perusahaan.

5. Personalia (personel and industrial) menginginkan adanya persediaan untuk

mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan pemutusan hubungan

kerja (PHK) tidak perlu dilakukan.

6. Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal untuk

mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa/engineering.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

10

2.1.2. Macam-macam Persediaan

Menurut Handoko (2011:334) dilihat dari jenisnya persediaan dapat

dibedakan menjadi 5 yaitu :

1. Persediaan bahan mentah (raw materials), yaitu persediaan barang-barang

berujud-seperti baja, kayu, dan komponen-komponen lainnya yang digunakan

dalam proses produksi. Bahan mentah dapat diperoleh dari sumber-sumber

alam atau dibeli dari para supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk

digunakan dalam proses produksi.

2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components), yaitu

persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang

diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi

suatu produk.

3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-

barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian

atau komponen barang jadi.

4. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-

barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi

atau telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut

menjadi barang jadi.

5. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang

telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau

dikirim kepada langganan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

11

2.1.3. Jenis-jenis Persediaan

Menurut Assauri (2008:239) jenis-jenis persediaan terdiri dari :

1. Batch Stock atau Lot Size Inventory

Persediaan yang di adakan karena kita membeli atau bahan-bahan/barang-

barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat

ini.

2. Fluctuation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen

yang tidak dapat diramalkan.

3. Anticipation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat

diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan

untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan yang meningkat.

Menurut Ristono (2014:7) pembagian jenis persediaan berdasarkan

tujuannya, terdiri dari :

1. Persediaan pengamanan (safety stock)

Persediaan pengamanan atau sering disebut sebagai safety stock adalah

persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian

permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu

mengantisipasi ketidakpastian tersebut, akan terjadi kekurangan persediaan

(stock out).

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

12

Faktor-faktor yang menentukan besarnya safety stock antaralain :

a. Penggunaan bahan baku rata-rata

Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode

tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan

bahan baku pada masa sebelumnya. Hal ini diperlu diperhatikan karena

peramalan permintaann langganan memiliki risiko yang tidak dapat

dihindarkan bahwa persediaan yang telah ditetakan sebelumnya atas dasar

taksiran tersebut habis sama sekali sebelum penggantian bahan/barang dari

pesanan datang.

b. Faktor waktu atau lead time (procurement time)

Lead Time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan

bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan tersebut

dan diterima digudang persediaan. Lamanya waktu tersebut tidaklah sama

antara satu pesanan dengan pesanan yang lain, tetapi bervariasi.

2. Persediaan antisipasi

Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock merupakan persediaan

yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat

diperkirakan sebelumnya.

3. Persediaan dalam pengiriman (transit stock)

Persediaan dalam pengiriman disebut work-in processstock adalah persediaan

yang masih dalam pengiriman, yaitu :

a. Eksternal transit stockadalah persediaan yang masih berada dalam

transportasi.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

13

b. Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu untuk

diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

2.1.4.Fungsi-fungsi Persediaan

Menurut Handoko (2011:334) fungsi-fungsi persediaan sebagai berikut :

1. Fungsi Decoupling

Persediaan Decouples ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi

permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

2. Fungsi Economic Lot Sizing

Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan “penghematan-penghematan”

(potongan pembelian, biaya pengangkutan perunit lebih murah dan sebagainya)

karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar,

dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan

(biaya sewa gedung, investasi, risiko dan sebagainya).

3. Fungsi Antisipasi

Sering perusahaan menghadapi fluktasi permintaan yang dapat diperkirakan

dan diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu

permintaan musiman.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

14

2.1.5. Biaya-biaya Persediaan

Menurut Assauri (2008:242) unsur-unsur biaya yang terdapat dalam

persediaan dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu :

1. Biaya Pemesanan (Ordering Cost)

Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang-

barang atau bahan-bahan dari penjual, sejak dari pesanan (order) dibuat dan

dikirim kepenjual, sampai barang-barang /bahan-bahan tersebut dikirim dan

diserahkan serta diinspeksi digudang atau daerah pengolahan (process areas)

2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (Inventory carrying cots)

Adalah biaya-biaya yang diperlukan berkenaan dengan adanya persediaan

yang meliputi seluruh pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan sebagai

akibat adanya sejumlah persediaan. Jadi biaya ini berhubungan dengan

terjadinya persediaan dan disebut juga dengan mengadakan persediaan (stock

holding cost)

3. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs)

Adalah biaya-biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang

lebih kecil daripada jumlah yang diperlukan, seperti kerugian atau biaya-

biaya tambahan yang diperlukan karena seorang pelanggan meminta atau

memesan suatu barang sedangkan barang atau bahan yang dibutuhkan tidak

tersedia.Disamping juga dapat merupakan biaya-biaya yang timbul akibat

pengiriman kembali pesanan (order) tersebut.

4. Biaya-biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)

Adalah biaya-biaya yang terdiri atas biaya kerja lembur, biaya latihan, biaya

pemberhentian kerja dan biaya-biaya pengangguran (idle time costs).Biaya-

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

15

biaya ini terdiri dari kerja lembur, biaya latihan, biaya pemberentian kerja,

dan biaya-biaya pengangguran kapasitas, atau bila terlalu banyak atau terlalu

sedikitnya kapasitas yang digunakan pada suatu waktu tertentu.

2.1.6. Faktor-faktor yang menentukan persediaan

Menurut Ristono (2014:6) yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah

bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui

faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya perlu

dibedakan antara persediaan bahan baku dan barang jadi, namun yang dimaksud

dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah persediaan

bahan baku/penolong.

Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipengaruhi

oleh faktor :

a. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan untuk menjaga

kelangsungan (kontinuitas) proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan

baku dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku.

Volume produksi yang direncanakan, hal ini ditentukan oleh penjualan terlebih

dahulu dan ramalan penjualan. Semakin tinggi volume produksi yang

direncanakan berarti membutuhkan bahan baku yang lebih banyak yang

berakibat pada tingginya tingkat persediaan bahan baku.

b. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku

yang tinggi dan sebaliknya.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

16

c. Sifat bahan baku/penolong, apakah cepat rusak (durable good) atau tahan lama

(undurable good). Barang yang tidak tahan lama tidak dapat disimpan lama,

oleh karena itu bila bahan baku yang diperlukan tergolong barang yang tidak

tahan lama maka tidak perlu disimpan dalam jumlah banyak.

2.1.7. Metode Penilaian Persediaan

Dalam menilai suatu persediaan ada beberapa cara yang dapat digunakan

menurut Assauri (2008:244) diantaranya dengan :

1. Cara First In, First-Out (FIFO method)

Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai

menurut harga pembelian barang yang terdahulu masuk.

2. Cara rata-rata ditimbang (Weight Average Method)

Cara ini berbeda dengan cara yang dijelaskan sebelumnya karena didasarkan

atas harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang

diperoleh pada masing-masing harganya.

3. Cara Last-In, First Out (LIFO method)

Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai

menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk.

2.1.8. Tujuan Pengawasan Persediaan

Menurut Assauri (2008:249) tujuan pengawasan persediaan secara

terperinci dapat dinyatakan sebagai usaha untuk :

1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat

mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

17

2. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu

besar atau berlebih-lebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari perusahaan

tidak terlalu besar.

3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan

berakibat biaya pemesanan menjadi besar.

2.1.9. Tugas-tugas Pengawasan Persediaan

Menurut Assauri (2008:251) dalam usaha untuk mencapai tujuan

pengawasan persediaan maupun tujuan perusahaan secara keselurahan, bagian

pengawasan persediaan mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

a. Menentukan jenis dan jumlah barang-barang yang harus dibeli untuk persediaan.

b. Menentukan bilamana pesanan akan dilakukan.

c. Meminta kepada bagian pembelian untuk membeli barang-barang/ bahan-bahan yang

sudah ditentukan untuk persediaan.

d. Memeriksa apakah barang-barang yang diterima sesuai dengan jumlah dan spesifikasi

barang yang dipesan, dan jika sesuai lalu menyimpan dan memilihara barang-barang

tersebut sebagai persediaan dalam gudang.

e. Mengadakan pengecekan barang-barang mana yang cepat habis dan barang-barang

mana yang lambat habis.

f. Mengadakan pencatatan secara administratif mengenai jenis, jumlah, dan nilai-nilai

persediaan.

g. Mengadakan pemeriksaan secara langsung keadaan fisik atas barang-barang dan

administratif persediaan didalam gudang.

h. Mengadakan penganalisisan atas keadaan persediaan untuk dapat menentukan jumlah

persediaan yang optimum dengan memperhatikan jumlah persediaan yang minimum,

jumlah pesanan yang ekonomis, titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan yang

maksimum.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

18

2.2. Pengertian Bahan Baku

Manajemen persediaan yang efektif, penyediaan layanan yang terbaik bagi

pelanggan, melakukan produksi secara efisien, dan pengembalian investasi dalam

persediaan, membutuhkan pengembangan sistem yang melibatkan peramalan

penjualan, pembelian yang terencana penerimaan dan penyimpanan produk yang

baik.

Berikut Pengertian bahan baku menurut para ahli :

Menurut Bustami dan Nurlela (2012:193) bahan baku adalah bahan dasar

yang diolah menjadi produk selesai, bahan baku ini dapat dibagi menjadi :

Bahan baku langsung : bahan baku langsung memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Mudah ditelusuri keproduk selesai.

2. Merupakan bahan utama produk selesai.

3. Dapat diidentifikasikan langsung ke proses produksi setiap produk.

Bahan baku tak langsung : adalah selain bahan baku langsung yang

digunakan dalam proses produksi dan biaya ini dipandang sebagai biaya overhead

pabrik.

Adapun Bahan baku menurut Mulyadi (2014:275) bahan baku merupakan

bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

19

2.2.1. Pembelian Bahan Baku

Menurut Bustami dan Nurlela (2012:193) Dalam pembelian bahan baku

ini ada tiga prosedur yang perlu diperhatikan :

1. Permintaan pembelian

Merupakan pesanan tertulis dari bagian gudang yang menangani persediaan,

atau supervise departemen yang bertanggung jawab mengenai persediaan, yang

ditujukan ke departemen pembelian sebagai permintaan kebutuhan bahan,

formulir ini dibuat rangkap tiga; satu ditujukan ke departemen pembelian, satu

lagi dikirim kebagian yang mengajukan permintaan yang terakhir sebagai arsip.

2. Pesanan pembelian

Merupakan permintaan tertulis ke supplier bahan, yang dikirim oleh

departemen pembelian. Dalam pesanan pembelian ini memuat: jumlah bahan

yang diminta, harga dan syarat-syarat pembelian, formulir ini dibuat rangkap

empat; satu dikirim ke supplier, satu dikirim ke departemen akuntansi,

department penerimaan, yang terakhir untuk departemen pembelian. Untuk

pengendalian terhadap pesanan pembelian ini, pesanan pembelian hendaknya

dibuat untuk setiap terjadinya pembelian.

3. Penerimaan bahan

Merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh departemen penerimaan

bahan.Formulir ini dibuat rangkap empat yang dikirim ke departemen

pembelian, departemen akuntansi, departemen pergudangan dan terkahir untuk

departemen penerimaan sendiri.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI...tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk

20

2.3. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

Menurut Mulyadi (2014:276) prosedur permintaan pembelian bahan baku,

jika persediaan bahan baku yang ada digudang sudah mencapai jumlah tingkat

minimum pemesanan kembali (reorder point), bagian gudang kemudian membuat

surat permintaan pembelian (purchase requisition) untuk dikirimkan ke bagian

pembelian .