Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Komunikasi Pemasaran Terpadu
Menurut Morissan (2014:9) memberikan batasan bahwa “Komunikasi
pemasaran terpadu merupakan upaya untuk menjadikan seluruh kegiatan
pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra atau image yang
bersifat satu dan konsisten bagi konsumen”
Menurut Kincaid dalam Cangara (2014:36) mengemukakan bahwa
“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya
akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”
Terdapat sejumlah alasan mengapa perusahaan memilih untuk
menggunakan pendekatan IMC dalam mengelola pemasaran mereka. Alasan
fundamental adalah munculnya pemahaman mengenai pentingnya upaya untuk
memadukan berbagai fungsi komunikasi yang tersedia daripada membiarkan
berbagai fungsi komunikasi itu bekerja sendiri-sendiri.
Perubahan penting yang terjadi pada konsumen adalah semakin
tersegmentasinya konsumen berdasarkan demografis, gaya hidup, konsumsi
media serta pola belanja berbeda di antara berbagai kelompok konsumen. Dengan
kata lain telah terjadi revolusi bidang pemasaran yang mencakup perubahan dalam
aturan-aturan pemasaran serta perubahan peran biro iklan. Ciri-ciri utama
terjadinya revolusi pemasaran:
12
1. Adanya perubahan strategi pemasaran dari beriklan di media massa kepada
berbagai bentuk promosi lainnya, khususnya promosi harga penjualan
2. Adanya kecenderungan untuk tidak lagi terlalu bergantung pada iklan media
massa dan beralih pada pemecahan masalah komunikasi.
3. Terjadinya perubahan pengendali pasar dari produsen kepada pengecer
4. Penggunaan data base marketing yang semakin meningkat
5. Tuntutan yang semakin besar terhadap biro iklan serta perubahan kompensasi
biro iklan
6. Pertumbuhan internet yang sangat cepat telah mengubah cara perusahaan
melakukan bisnis dan cara perusahaan berkomunikasi dan berinteraksi dengan
konsumen
Pemasaran
Menurut Kotler dalam Sunyoto (2015:191) mengatakan bahwa
“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai”.
Sedangkan menurut Morissan (2014:2) menyimpulkan bahwa:
“Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut sikap mental, suatu cara
berpikir yang membimbing seseorang dalam melakukan sesuatu yang tidak
selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan, karir, tempat,
undang-undang, jasa, hiburan, dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti
yayasan-yayasan sosial dan keagamaan.”
13
Menurut J. Stanton dalam Sunyoto (2015:191) mengemukakan bahwa
“Pemasaran adalah suatu sistem total dari bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan”
Terdapat tiga hal yang menjadi syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi,
yaitu harus terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang bernilai
untuk dapat saling dipertukarkan, adanya keinginan dan kemampuan untuk
memberikan sesuatu itu kepada pihak lain, serta adanya suatu cara untuk saling
berkomunikasi.
Relationship Marketing
Menurut Morissan (2014:4) memberikan batasan bahwa “Relationship
marketing adalah upaya untuk melibatkan, menciptakan, mempertahankan dan
mendorong hubungan jangka panjang dengan para pelanggan dan juga pihak-
pihak lainnya untuk keuntungan bersama”
. Munculnya relationship marketing ini didorong oleh sejumlah faktor yaitu
perusahaan menyadari bahwa pelanggan semakin banyak menuntut karena mereka
menginginkan pelayanan terbaik yang mencakup produk yang bermutu dengan
harga yang kompetitif, mudah didapat, pengiriman tepat waktu, dan didukung
oleh pelayanan kepada pelanggan yang baik. Dewasa ini cukup banyak
perusahaan menerapkan apa yang disebut dengan penyesuaian massa artinya
perusahaan memproduksi dan mengirim suatu barang atau jasa yang sesuai
dengan kebutuhan khusus dari setiap individu pelanggan namun dengan biaya
14
produksi yang rendah. Alasan penting mengapa pengelola pemasaran sangat
penting menekankan pada relationship marketing adalah karena adanya
pemahaman bahwa mempertahankan pelanggan memerlukan biaya yang lebih
murah ketimbang upaya mendapatkan pelanggan baru.
Bauran Pemasaran
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan
dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan
konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang
memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga
(price) tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia di tempat-tempat (place)
yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu
program promosi (promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan
ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini disebut dengan
marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri atas elemen-elemen yaitu
product, price, place, dan promotion. Tugas mendasar pengelola pemasaran
adalah menggabungkan empat elemen tersebut ke dalam suatu program
pemasaran guna mendukung terjadinya pertukaran dengan konsumen.
Analisis dan Strategi Pemasaran
Setiap organisasi atau perusahaan yang ingin berhasil dalam pemasaran
harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis yang berfungsi
sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki.
15
Menentukan
Positioning
Produk
Memilih
Pasar
Sasaran
Menentukan
Segmentasi
Pasar
Identifikasi
Pasar
1. Analisis Peluang, peluang pasar adalah wilayah di mana terdapat
kecenderungan permintaan yang menguntungkan, di mana perusahaannya
percaya kebutuhan konsumen belum terpuaskan dan di mana perusahaan dapat
bersaing secara efektif.
2. Analisis Kompetitif, keuntungan kompetitif adalah suatu hal khusus yang
dimiliki atau dilakukan perusahaan yang memberikannya keunggulan
dibandingkan kompetitor. Keuntungan kompetitif juga dapat dicapai melalui
iklan yang dapat menciptakan dan mempertahankan diferensiasi produk
terhadap produk sejenis.
3. Target Pemasaran, pasar dibagi-bagi ke dalam sejumlah segmen yang
kemudian dipilih untuk dijadikan target pasar yang akan menjadi fokus
kegiatan pemasaran dan promosi. Target atau sasaran setiap segmen tentu tidak
sama, ini berarti praktisi pemasaran harus menyediakan anggaran yang berbeda
serta strategi bauran promosi yang berbeda juga.
Proses Pemasaran
Suatu proses yang harus dijalankan praktisi pemasaran dalam memilih atau
menentukan pasar disebut dengan proses pemasaran yang mencakup empat
langkah yaitu identifikasi pasar atau konsumen yang belum terpenuhi
kebutuhannya, menentukan segmentasi pasar, memilih pasar yang akan dijadikan
target dan menentukan positioning produk melalui strategi pemasaran
Gambar II.1 Proses Pemasaran (Sumber: Morissan, M. A, 2014)
16
1. Identifikasi Pasar mencakup kegiatan untuk mengelompokkan konsumen yang
memiliki gaya hidup, kebutuhan dan kesukaan yang sama.
2. Segmentasi Pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau
mengelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen.
Dasar-dasar dalam melakukan segmentasi yang terdiri atas segmentasi
demografis, geografis, geodemografis, psikografis, perilaku dan manfaat.
3. Target Pasar adalah memilih satu atau beberapa segmen konsumen yang akan
menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran dan promosi. Target pasar
mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi konsumen sasaran sesuai
dengan kriteria-kriteria tertentu dan menjangkau konsumen sasaran tersebut.
4. Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana
khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam
otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian
tertentu. Myers membedakan struktur persaingan ke dalam tiga tingkat yaitu
superioritas, diferensiasi dan paritas.
Perencanaan Pemasaran
Tahap selanjutnya dari proses pemasaran adalah menggabungkan berbagai
elemen yang terdapat pada bauran pemasaran ke dalam program pemasaran yang
kohesif dan efektif. Setiap elemen dalam bauran pemasaran harus
dipertimbangkan dan harus memberikan kontribusi terhadap keseluruhan program
komunikasi pemasaran terpadu (IMC). Tiga elemen dalam bauran pemasaran
yaitu produk, harga dan saluran distribusi.
17
1. Produk adalah segala hal yang dapat dipasarkan yang dapat memuaskan
konsumennya ketika dipakai atau digunakan.
2. Harga ditentukan dengan memperhitungkan waktu yang digunakan untuk
menghasilkan produk, aktifitas mental yang dilakukan dan bahkan upaya
tingkah laku untuk mendukung produk itu.
3. Distribusi didefinisikan sebagai sejumlah organisasi yang saling bergantung
satu sama lain dalam menyediakan barang atau jasa untuk digunakan. Saluran
distribusi dalam program IMC berfungsi sebagai suatu advertising reminder
yaitu pengingat bagi konsumen terhadap iklan yang sudah ada sebelumnya.
Promosi
Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya
yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan
persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.
Instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan
disebut dengan bauran promosi.
Promotional Mix
Iklan Direct
Marketing
Interactive/
Internet
Marketing
Promosi
Penjualan
Publikasi
/Humas
Personal
Selling
Gambar II.2 Skema Bauran Promosi (Sumber: Morissan, M. A, 2014)
1. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.
18
Terdapat berbagai macam tipe dan jenis iklan diantaranya yaitu iklan nasional,
iklan lokal, iklan primer dan selektif serta iklan bisnis dan profesional.
2. Pemasaran Langsung adalah upaya perusahaan atau organisasi untuk
berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan
maksud untuk menimbulkan tanggapan atau transaksi penjualan.
3. Pemasaran Interkatif, media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi
timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan
memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga.
4 Promosi Penjualan adalah kegiatan pemasaran yang sebenarnya memberikan
nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen
yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Promosi penjualan dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu promosi penjualan yang berorientasi
kepada konsumen dan promosi penjualan yang berorientasi kepada
perdagangan.
5. Hubungan Masyarakat yaitu sebagai seni dan ilmu sosial dalam menganalisis
kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada
pimpinan perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang
melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya.
6. Penjualan Personal adalah suatu bentuk komunikasi langsung antara seorang
penjual dengan calon pembelinya.
Manajemen promosi mencakup kegiatan mengoordinasikan elemen-elemen
bauran promosi sehingga dapat mengembangkan program komunikasi pemasaran
yang terpadu, terkontrol, dan efektif. Perusahaan harus mempertimbangkan
banyak faktor sebelum melaksanakan bauran promosi termasuk di antaranya jenis
19
produk yang dihasilkan, pasar yang dituju, tahapan atau siklus produk, saluran
distribusi yang tesedia serta bagaimana konsumen memutuskan pembelian
Perencanaan pemasaran secara umum terdiri atas lima elemen utama,
sebagai berikut:
1. Harus tersedia suatu analisis situasi yang terperinci yang terdiri atas hasil audit
pemasaran internal serta analisis eksternal mengenai persaingan pasar dan
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi.
2. Harus tersedia tujuan pemasaran spesifik yang memberikan arahan dan juga
tahapan kerja bagi pelaksanaan kegiatan pemasaran serta suatu tolok ukur
untuk mengukur kinerja yang dicapai.
3. Harus terdapat keputusan mengenai pemilihan atau seleksi pasar sasaran dan
keputusan terhadap empat elemen dalam marketing mix
4. Harus terdapat program mengenai pemilihan atau seleksi pasar sasaran dan
keputusan terhadap empat elemen dalam marketing mix.
5. Harus terdapat suatu proses monitoring, proses evaluasi terhadap kinerja dan
juga proses pemberian umpan balik. Setiap perubahan yang diperlukan dapat
dilakukan dalam keseluruhan strategi dan taktik pemasaran.
Analisis situasi program promosi meliputi analisis eksternal dan analisis
internel. Dalam hal ini harus membedakan terlebih dahulu antara tujuan
pemasaran dan tujuan komunikasi. Tujuan pemasaran mengacu kepada apa yang
akan dicapai oleh program pemasaran secara keseluruhan. Sedangkan tujuan
komunikasi mengacu pada apa yang ingin dicapai perusahaan atau organisasi
dengan program promosi yang dilakukan. Perhatian selanjutnya harus diarahkan
20
pada anggaran promosi yaitu berapa besar anggaran promosi yang dibutuhkan
serta bagaimana mendistribusikan anggaran tersebut.
Terdapat dua aspek penting dari perencanaan program iklan yaitu aspek
perencanaan pesan dan aspek strategi media. Perencanaan pesan sering mengacu
pada strategi kreatif yaitu penentuan daya tarik utama dari pesan yang ingin
disampaikan kepada audiens sasaran. Strategi media adalah kegiatan untuk
menentukan saluran komunikasi apa yang akan digunakan untuk menyampaikan
pesan iklan kepada audiens sasaran. Tahap akhir dari perencanaan promosi adalah
melakukan pengawasan dan evaluasi program promosi.
Perencanaan Media
Menurut George dan Michael memberikan batasan bahwa “Perencanaan
media adalah serangkaian keputusan yang terlibat dalam menyampaikan pesan
promosi kepada calon pembeli dan/atau pengguna produk atau merek.”
Beberapa istilah penting dalam perencanaan media yaitu media, jangkauan,
cakupan, frekuensi dan pembelian media.
1. Media, adalah kategori umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup
media penyiaran (televisi dan radio), media cetak (surat kabar dan majalah),
surat, iklan luar ruang dan media pendukung lainnya.
2. Jangkauan, adalah ukuran jumlah dari berbagai individu audiens yang berbeda
yang terekspos oleh suatu kendaraan media paling sedikit satu kali dalam suatu
periode waktu tertentu.
3. Cakupan, mengacu pada jumlah audiens potensial yang dapat menerima pesan
melalui kendaraan media.
21
4. Frekuensi, adalah jumlah berapa kali audiens terekspos oleh suatu kendaraan
media dalam suatu periode waktu tertentu.
5. Pembelian media, adalah pelaksanaan dari suatu rencana media.
Menentukan Audiens Sasaran
Tugas perencana media adalah memilih kendaraan media dan menentukan
pasar dengan konsumen yang memiliki sifat atau karakteristik paling sesuai
dengan konsumen sasaran. Kesamaan di antara audiensi sasaran memengaruhi
pula pilihan media.
1. Profil Media, informasi dari perusahaan riset sangat membantu perencana
media memahami profil audiens suatu kendaraan media tertentu sehingga dapat
diketahui apakah profil audiens tersebut sudah sesuai atau tidak dengan target
konsumen yang dituju.
2. Menentukan CDI & BDI, CDI adalah suatu indikator angka tingkat konsumsi
relatif pada suatu wilayah pasar dari suatu kategori produk tertentu. BDI adalah
suatu indikator angka dari perkembangan suatu merek tertentu pada suatu pasar
relatif terhadap pasar lainnya di mana merek itu dijual.
Menentukan Tujuan Media
Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan
berkenaan dengan penyampaian pesan suatu merek produk. Tujuan media
menjelaskan bagaimana pemasar menyampaikan pesannya kepada konsumen
sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek terhadap pikiran, perasaan,
22
dan tindakan konsumen. Tujuan media adalah sasaran bagi program media dan
harus dibatasi pada konsumen yang dapat dicapai melalui strategi media.
1. Cakupan Target Pasar, pemasang iklan harus menentukan target pasar yang
mana yang akan menerima pesan iklan yang paling banyak.
2. Jangkauan, didefinisikan sebagai jumlah audiens yang menyaksikan,
mendengar atau membaca suatu media massa dalam periode waktu tertentu
yang dinyatakan dalam suatu jumlah atau angka absolut
3. Target Jangkauan, perencanaan media menentukan persentase dengan cara
memperhitungkan suatu titik yang mana biaya untuk menjangkau konsumen
tambahan menjadi lebih besar daripada pendapatan.
4. Frekuensi, adalah berapa banyak seseorang terekspos oleh media, belum
termasuk ekspos dari iklan.
5. Frekuensi Efektif, adalah jumlah berapa kali suatu pesan perlu diperlihatkan
untuk membuat kesan atau mencapai suatu tingkat kesadaran tertentu.
6. Duplikasi Jangkauan, adalah jumlah audiens yang menyaksikan iklan dua kali
7. Gross Rating Points, adalah jika nilai rating yang berfungsi sebagai indikator
jangkauan audiens tersebut dikaitkan dengan frekuensi atau banyaknya suatu
iklan ditayangkan pada suatu program.
8. Target GRP, adalah perhitungan yang menggunakan perkiraan jangkauan tidak
terduplikasi yang mengacu pada jumlah orang yang berada pada target audiens
utama yang dikalikan dengan frekuensi.
9. Anggaran Iklan, biaya iklan dan biaya promosi dapat dikelompokkan dalam
dua kategori yaitu biaya absolut yaitu biaya yang diperlukan untuk
menempatkan iklan pada suatu media massa. Biaya relatif adalah biaya yang
23
mengacu pada hubungan antara biaya yang harus dibayar untuk waktu atau
tempat yang disediakan media dengan jumlah audiens yang diperkirakan akan
menerima pesan iklan.
Menetapkan Strategi Media
Strategi media adalah ide atau gagasan mengenai bagaimana tujuan media
akan dicapai melalui seleksi berbagai kombinasi media.
1. Faktor Strategi Media, salah satu faktor penting dalam menentukan strategi
media adalah tipe atau jenis produk yang akan dipromosikan. Strategi lainnya
adalah memilih media khusus yang menyediakan suasana lingkungan yang
lebih dapat diterima audiens. Faktor lain yang memengaruhi strategi media
adalah proses keputusan pembelian dan sikap penerimaan konsumen.
2. Bauran Media, menentukan bauran media merupakan tantangan utama bagi
perencana media untuk membuat keputusan yang harus menjawab dua
pertanyaan mendasar: (a) media apa yang akan digunakan dan (b) berapa
banyak masing-masing media akan digunakan. Terkait dengan bauran media
ini terdapat sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan perencanaan media
yaitu bobot media, konsentrasi media, komplesitas pesan dan lingkungan
media.
3. Fleksibilitas, suatu strategi media yang efektif membutuhkan derajat
fleksibilitas tertentu yang disebabkan perubahan lingkungan pasar yang sangat
cepat sehingga memerlukan modifikasi atau perubahan strategi yang cepat
pula. Fleksibilitas diperlukan untuk menangani hal-hal yaitu peluang pasar,
ancaman pasar, ketersediaan media dan perubahan media/program media.
24
Menetapkan Jadwal Media
Tujuan utama dari penjadwalan yaitu mengatur waktu berbagai kegiatan
promosi yang bertepatan dengan potensi waktu pembelian tertinggi. Dalam hal ini
terdapat tiga metode penjadwalan yang dapat digunakan perencana media yang
terdiri atas penjadwalan berkelanjutan, penjadwalan dengan metode flighting dan
penjadwalan dengan metode pulsing.
Tabel II.1 Keunggulan dan Kelemahan Strategi Penjadwalan Media Keunggulan Kelemahan
Continuity
- Berfungsi sebagai pengingat
bagi konsumen
- Mencakup seluruh siklus
pembelian oleh konsumen
- Mendapat prioritas dari media
- Membutuhkan biaya besar
- Potensi terjadi overesposure
- Kemungkinan ruang media
terbatas
Flighting
Penghematan biaya karena iklan
muncul hanya pada saat siklus
pembelian
- Kesadaran dan daya tarik
konsumen yang rendah pada
saat tidak ada iklan
- Memberikan peluang bagi
kompetitor pada saat tidak
ada iklan
- Barang menjadi cepat rusak
karena penyimpanan
Pulsing Mencakup seluruh keunggulan
dari dua metode sebelumnya
Tidak disarankan untuk produk
yang bersifat musiman
(Sumber: Morissan, M. A, 2015)
Periklanan
Istilah advertising berasal dari Bahasa Latin yaitu ad-vere yang berarti
mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi pengertian seperti ini
sebenernya tidak ada ubahnya dengan pengertian komunikasi sebagaimana
halnya dalam ilmu komunikasi.
25
Menurut Kotler dan Keller (2014:202) memberikan batasan bahwa
“Periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang
atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran.”
Menurut Nurjaman dan Umam (2012:301) menyimpulkan bahwa:
“Penetapan tujuan periklanan harus berdasarkan keputusan-keputusan
sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar dan bauran
pemasaran. Setelah menentukan pasar sasaran, strategi penentuan posisi
dan bauran pemasaran, pemasar dapat menetapkan tujuan periklanan.
Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya yaitu memberi
informasi , persuasi atau mengingatkan para pembeli, menambah nilai
atau membantu usaha lain perusahaan.”
Manfaat Periklanan
Menurut Kasali (2012:16) ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan
masyarakat dan ekonomi. Manfaat itu antara lain:
1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen
dapat mengetahui adanya berbagai produk yang pada gilirannya
menimbulkan adanya pilihan.
2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran
besar dan logo cantik menimbukan kepercayaan yang tinggi bahwa
perusahaan yang membuatnya bonafit dan produknya bermutu
3. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya
26
Pengertian Kampanye dan Kriteria Kampanye Periklanan
Menurut Kasali dalam Jaiz (2014) menyimpulkan bahwa “Iklan yang
bagus harus memenuhi kriteria rumus yaitu AIDCA. Rumus itu merupakan,
Attention (perhatian), Interest (ketertarikan), Desire (kebutuhan), Conviction
(keinginan), Action (tindakan).”
1. Attention
Dalam elemen attention, iklan harus mampu menarik perhatian khalayak
sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan ukuran, pengguna warna, tata letak,
atau suara-suara khusus.
2. Interest
Untuk elemen interest, iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat
dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini harus dirangsang agar mau
membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan.
3. Desire
Untuk elemen desire, yaitu mampu menggerakan keinginan orang untuk
memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan harus mampu menggugah
keinginan pemirsa ketika melihat iklan dan memahami apa yang mereka
butuhkan.
4. Conviction
Iklan juga harus memiliki elemen Conviction, yang artinya iklan harus mampu
menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya
mulai tersentuh untuk pembeli untuk membeli produk tersebut.
27
5. Action
Elemen action berusaha membujuk calon pembeli agar segera mungikn
melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli,
ambil, hubungi, rasakan, gunakan, dan lain-lain.
Proses Perancangan Iklan
Banyak klien yang menggunankan perusahaan iklan yang menawarkan jasa
secara lengkap atau dikenal sebagai istilah Full-Service Agency yang menawarkan
jasa mulai dari jasa pemasaran, komunikasi dan jasa promosi yang mencakup
mulai dari perencanaan, menciptakan ide kreatif, produksi iklan, riset hingga
pemilihan media. Perusahaan iklan jasa lengkap ini bahkan juga menawarkan jasa
yang tidak terikat dengan periklanan, seperti perencanaan pemasaran strategis,
promosi penjualan, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, desain kemasan
produk, serta jasa kehumasan dan publisitas. Perusahaan jasa lengkap ini memiliki
bagian-bagian (departemen) yang khusus melakukan pekerjaan tertentu yang
dibutuhkan klien untuk melaksanakan berbagai fungsi periklanan. Departemen
atau bagian dari perusahaan iklan jasa lengkap mencakup account service, jasa
pemasaran dan jasa kreatif.
1. Account Service
Orang yang beranggung jawab membina hubungan yang baik antar perusahaan
iklan dengan kliennya disebut juga account excutive (AE). Kegiatan yang
dilakukan AE dalam membina hubungan baik antara perusahaan iklan dengan
klien disebut dengan account service. Perusahaan periklanan dapat memiliki
satu atau lebih staf AE tergantung besar kecilnya klien yang bertugas sebagai
28
penghubung (liaison) antara perusahaan iklan dengan klien. Seorang AE
bertanggung jawab untuk memahami kebutuhan pemasaran dan promosi
pemasangan iklan menginterprestasikan kebutuhan itu kepada personel
perusahaan iklan dalam merencanakan, menciptakan ide kreatif, dan
memproduksi iklan. Seorang AE juga bertugas mempresentasikan rekomendasi
yang diberikan perusahaan iklan untuk mendapatkan rekomendasi yang
diberikan perusahaan iklan untuk mendapatkan persetujuan klien.
2. Jasa Pemasaran
Jasa peamasaran yang banyak menarik perhatian klien adalah riset pemasaran
dan riset iklan. Perusahaan iklan dewasa ini umumnya sudah menyadari bahwa
untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan konsumen, mereka harus
memiliki pemahaman yang baik terhadap audiensi sasaran (target). Proses
perencanaan periklanan dimulai dengan suatu analisis situasi yang menyeluruh
berdasarkan riset dan informasi mengenai audiensi sasaran. Departemen riset
yang berfungsi sebagai mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterprestasikan infomasi yang akan digunakan dalam merencanakan
iklan bagi klien. Hal ini dapat dilakukan melalui riset yang dilakukan sendiri
oleh departemen riset perusahaan iklan membeli hasil penelitian yang
dilakukan perusahaan riset independen atau konsultan riset. Staf riset kemudian
menginterprestasikan hasil penelitian itu dan menyerahkannya kepada
personalia terkait bertanggung jawab terhadap proyek dari klien.
3. Jasa Kreatif
Departemen jasa kreatif biro iklan bertanggung jawab merencanakan dan
melaksanakan pembuatan iklan yang dipesan oleh calon pemasang iklan. Salah
29
satu posisi penting pada bagian atau departemen kreatif adalah jabatan penulis
naskah iklan atau copywriter, yaitu orang yang bertugas memikirkan ide atau
gagasan berupa kata-kata atau kalimat yang akan digunakan dalam iklan, mulai
dari kepala atau judul iklan (headline), subjudul dan badan iklan (bodycopy)
yang merupakan kata-kata atau kalimat yang berisi pesan iklan. Copywriter
juga terlibat dalam menentukan daya tarik dasar (basic appeal) suatu iklan
yang mementukan suatu tema yang ingin diangkat, lalu mereka juga terlibat
dalam mempersiapkan tampilan visual (visual layout) untuk iklan media cetak
atau iklan televisi. Jika tanggung jawab utama copywriter adalah pada
bagaimana menyampaikan pesan iklan dalam bentuk kata-kata atau kalimat,
maka pengarah artistic (art director) pada bagian atau departemen artistik (art
department) bertanggung jawab pada tampilan suatu iklan. Untuk iklan media
cetak, misalnya pengarah artistic dengan dibantu perancang grafis
mempersiapkan iklan (layout), yaitu suatu gambar yang menunjukan
bagaimana bentuk dan tampilan suatu iklan dan jika sudah disetujui, akan
diproduksi menjadi iklan yang sudah final. Untuk itu, iklan televisi rancangan
ini disebut juga storyboard yaitu rangkaian (sequence) gambar diam yang
menunjukan urutan adegan iklan. Direktur bagian kreatif (creative director)
bertanggung jawab mengawasi proses produksi pada biro iklan, penulis naskah
iklan dan artis pendukung iklan berada dibawah pengarahan direktur kreatif.
Direktur kreatif bertugas menentukan falsafah atau filosofi kreatifnya dalam
membuat iklan, ia bahkan sering kali terlibat dalam proses produksi iklan,
khususnya iklan yang berasal dari klien besar.
30
4. Jasa Pembelian Media
Jasa pembelian media atau media buying service merupakan perusahaan iklan
independen yang mengkhususkan diri dalam pembelian waktu dan ruang iklan
media massa khususnya radio dan televisi. Pekerjaan pembelian waktu iklan
media massa dewasa ini sudah semakin kompleks dengan muncul dan
berkembangnya media massa khusus. Kondisi memberikan peluang kepada
perusahaan jasa pembelian media yang khusus menyediakan jasa memberikan
analisis terhadap berbagai media dan jasa pembelian waktu dan ruang iklan
media massa. Perusahaan jasa pembelian media membantu klien merencanakan
strategi media mereka. Pemasang iklan menggunakan jasa pembelian media
karena media massa biasanya memberikan potongan harga lebih besar kepada
perusahaan jasa pembelian media sehingga dapat menghemat anggaran
pemasangan iklan. Potongan harga diperoleh karena perusahaan jasa pembelian
media membeli waktu dan ruang iklan dalam jumlah besar berasal dari
berbagai klien yang menggunakan jasa perusahaan jasa pembelian media.
Perusahaan jasa pembelian media telah berkembang cukup pesat belakangan
ini sebagai alternatif terhadap perushaan iklan besar.
Mengukur Dampak Periklanan
Menurut Sunyoto (2015:167) menyatakan bahwa “Dampak langsung paling
utama dari iklan adalah pada tanggapan efeksi dan kognisi konsumen, pengukuran
dampak sebuah iklan tidak mudah dilakukan. Namun demikian karena biaya
periklanan sangat tinggi, pemasar sangat tertarik untuk menentukan keefektifan
komunikasi iklan mereka sehingga iklan tersebut dapat ditingkatkan. Berbagai
31
macam pendekatan yang telah dilakukan untuk mengukur dampak ikan, termasuk
diantaranya pra-uji dan pengujian naskah, yaitu menentukan makna yang diterima
konsumen setelah melihat iklan.”
Riset Pemasaran
Menurut Rangkuti (2015:1) memberikan batasan bahwa “Riset pemasaran
adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis
mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan
data dan interpretasi hasil penelitian.”
Desain riset adalah kerangka untuk mengadakan penelitian. Di dalamnya
tercakup penjelasan secara terperinci mengenai Tipe Desain Riset yang memuat
prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta
mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah. Tipe riset desain ini
berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap
data yang dikumpulkannya.
Tujuan Riset Pemasaran
Tujuan riset pemasaran yaitu mendapatkan informasi yang akurat sehingga
dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada dan bebas dari pengaruh
keinginan pribadi. Riset pemasaran sebagai alat untuk membantu Manager
Pemasaran menghubungan antara:
32
Konsumen
Variabel Pemasaran Lingkungan
Dapat dikontrol: Tidak dapat dikontrol
- Produk - Kondisi ekonomi - Kompetisi
- Harga - Teknologi - Perubahan sosial
- Promosi - Peraturan pemerintah
- Distribusi - Politik
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan meliputi enam kegiatan utama yaitu tentukan
masalah pemasaran, tentukan variabel-variabel yang termasuk dalam kategori
variabel yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol, kumpulkan semua
informasi yang relevan, pilih alternatif yang terbaik, kembangkan dan
implementasikan rencana pemasaran serta evaluasi keputusan yang telah diambil
berikut proses maupun hasilnya.
Klasifikasi Riset Pemasaran
Riset untuk identifikasi masalah terdiri dari lima riset yaitu riset segmentasi
riset produk, riset harga, riset promosi dan riset distribusi Penyedia riset dapat
dibedakan menjadi dua yaitu penyedia internal dan penyedia eksternal. Lembaga
dibedakan berdasarkan kegiatan pelayanan yang diberikan.
33
1. Penyedia jasa riset secara penuh yaitu mulai dari definisi masalah, pemilihan
model analisis, desain kuesioner, teknik pengambilan sampel, pengumpulan
data, analisis data dan interpretasi serta penulisan laporan dan presentasi.
2. Penyedia jasa secara terbatas yaitu lembaga riset pemasaran yang memiliki
spesialisasi pada satu atau beberapa kegiatan proyek penelitian.
Proses Riset Pemasaran
Proses riset pemasaran adalah serangkaian kegiatan atau tahap yang
dilakukan dalam melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan ini meliputi:
1. Penentuan masalah yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian,
merumuskan latar belakang yang sesuai, informasi apa saja yang diperlukan,
bagaimana informasi tersebut dipergunakan untuk pengambilan keputusan.
2. Merumuskan kerangka teori dilakukan kegiatan formulasi lebih terperinci dari
tujuan penelitian dan kerangka teori, model analisis yang akan dipergunakan,
research questions, hipotesis, identifikasi karakteristik atau faktor yang
mempengaruhi desain penelitian.
3. Formulasi desain riset dibuat kerangka penelitian, memuat secara rinci
prosedur untuk pengumpulan data, cara menguji hipotesis, kemungkinan
jawaban terhadap research questions, sampai dengan model analisis yang
dipergunakan. Kegiatan yang dilakukan yaitu analisis data sekunder, penelitian
kualitatif, metode pengumpulan data kuantitatif, definisi informasi yang
dibutuhkan, cara pengukuran, desain kuesioner, proses pengambilan sampel
dan rencana analisis data
34
4. Kegiatan lapangan dan pengumpulan data dilakukan kegiatan pengumpulan
data baik primer maupun sekunder. Data primer dilakukan dengan cara
personal interviewing atau wawancara pribadi dengan menggunakan
wawancara langsung, telepon atau surat. Data sekunder dapat menggunakan
fasilitas internet, perpustakaan, publikasi lembaga-lembaga statistik, majalah
dan sebagainya.
5. Persiapan dan analisis data, meliputi editing, koding, transkrip dan verifikasi
sesuai dengan rencana metode analisis yang telah disusun.
6. Pembuatan laporan dan presentasi didokumentasikan dalam bentuk laporan
hasil penelitian dengan sistematika yang teratur mulai dari identifikasi masalah,
pendekatan yang dipergunakan, desain penelitian, pengumpulan data, analisis
data serta temuan-temuan yang diperoleh.
Riset Kualitatif
Bagian terpenting dari riset kualitatif adalah perumusan kategori-kategori.
Kategori-kategori adalah konsep yang dapat dipakai untuk memperbandingkan
data. Dengan kata lain, sebuah kategori adalah suatu konsep yang dapat
dipergunakan untuk menegaskan persamaan dan perbedaan dari apa saja yang
akan diperbandingkan.
Perumusan Kategori
Mencari kategori-kategori yang berguna sesungguhnya merupakan suatu
pencarian untuk sifat-sifat yang penting dan yang membedakan satu dari yang
lain. Kategori-kategori tersebut berfungsi untuk menggambarkan dan membatasi
data. Yang paling penting adalah bahwa selama proses menetapkan dan
35
menunjukkan kategori-kategori yang pokok pada penelitian, harus selalu
menyesuaikan kategori-kategori dengan data. Metodenya di sini adalah
mengumpulkan data, mengkasifikasikannya sekaligus menganalisisnya.
Pengumpulan data tidak dilakukan secara random atau acak, tetapi dilakukan
berdasarkan pengembangan analisis.
Strategi Riset Kualitatif
Strategi penelitian kualitatif mempunyai sebuah struktur yang terdiri dari
lima tahap yaitu tentukan:
1. Manakah kategori-kategori yang penting yang harus diperbandingkan?
2. Apakah persamaan dan perbedaan di antara kategori-kategori tersebut?
3. Apakah ciri-ciri yang penting dari setiap kategori?
4. Bagaimana kategori-kategori yang utama berhubungan satu dengan lainnya?
Hal ini akan menghasilkan hipotesis-hipotesis.
5. Bagaimana hipotesis-hipotesis tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lain? Hal ini akan memberikan inti dari teori yang muncul dan akhirnya sebuah
teori yang lengkap.
Model Yang Dipakai Dalam Riset Kualitatif
Secara umum riset kualitatif dapat menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan secara langsung dan pendekatan secara tidak langsung.
1. Pendekatan Secara Langsung, adalah pendekatan yang dipakai dengan
menjelaskan secara jelas tujuan penelitian kepada responden. Pendekatan ini
terdiri dari Focus Group dan wawancara secara mendalam.
36
a. Focus Group adalah wawancara yang dipandu oleh seorang moderator
dalam jumlah kecil, dalam bentuk yang tidak terstruktur dan semaksimal
mungkin dilakukan secara alami.
b. Wawancara Mendalam
Wawancara secara langsung terhadap seorang respnden dengan
menggunakan teknik “probing” oleh seorang pewawancara yang ahli.
Tujuannya untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi mengenai
responden. Wawancara mendalam bisa berlangsung 30 menit sampai lebih
dari 1 jam.
2. Pendekatan Tidak Langsung, adalah pendekatan yang dipakai dengan tidak
menyebutkan secara jelas tujuan penelitian kepada responden. Dengan
menggunakan teknik asosiasi, responden diberi stimulus dan diminta memberi
respon langsung pada saat jawaban tersebut muncul di pikirannya. Caranya
adalah responden diberi daftar kata dan diminta memberikan respon seketika.
Metode Survei
Tipe-Tipe Survei
1. Wawancara pribadi dengan kuesioner, kelebihannya yaitu pertanyaan dan
jawaban dapat dilakukan secara jelas, dapat digali informasi yang lebih
terperinci dan pewawancara dapat mengkontrol pertanyaan.
Kelemahannya yaitu membutuhkan banyak biaya dan waktu dan
memerlukan orang yang ahli wawancara
2. Wawancara dengan menggunakan telepon, kelebihannya yaitu biaya dan
waktu dapat lebih murah dan lebih cepat dan umumnya bicara melalui
37
telepon langsung dijawab. Kelemahannya yaitu tidak semua responden
memiliki telepon, kendala keterbatasan waktu (maksimal 10 menit), tidak
memungkinkan menggunakan ilustrasi, map, diagram, gambar serta
kurva dan sebagainya serta meskipun cepat dijawab, responnya sangat
kecil
3. Wawancara melalui surat, kelebihannya yaitu biayanya lebih murah,
lebih sedikit menggunakan tenaga periset dan ada waktu untuk berpikir,
kelemahannya yaitu sering tidak sampai ke sasaran yang dituju, sering
tidak mendapat respon (70% tidak menjawab) serta pertanyaan tidak
dapat dilakukan secara mendalam
Teknik Pembuatan Kuesioner
Tujuannya yaitu memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei
dan memperoleh informasi dengan tingkat keandalan dan keabsahan atau validitas
setinggi mungkin. Reliability adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu
alat ukur. Validitas atau keabsahan adalah menyangkut pemahaman mengenai
kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris. Reabilitas memberikan
kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran atau konsistensi pengukuran, sedangkan
validitas merupakan kesesuaian konsep pengukuran tersebut dengan fakta di
lapangan.
Ada dua jenis pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan
terbuka adalah pertanyaan yang tidak menggiring ke jawaban yang sudah
ditentukan dan tinggal dipilih dari alternatif yang ditawarkan. Pertanyaan tertutup
adalah pertanyaan yang sudah menggiring ke jawaban yang alternatifnya sudah
ditetapkan.
38
Teknik Wawancara
1. Persiapan Wawancara, yaitu menentukan metode sampling yang akan dipakai,
syarat-syarat responden berikut substitusinya, bahasa yang akan dipakai dalam
kuesioner, jadwal pra-test dan wawancara dan orientasi lapangan
2. Latihan Wawancara yaitu menjelaskan tujuan penelitian, menjelaskan tiap
nomor pertanyaan dalam kuesioner, baik konsep yang terkandung di dalamnya
maupun tujuan pertanyaan tersebut, menjelaskan cara mencatat jawaban
responden, prosedur wawancara dari memperkenalkan diri sampai dengan
meninggalkan responden serta orientasi tentang masalah-masalah apa yang
akan timbul di lapangan dan bagaimana cara mengatasinya.
3. Pedoman Wawancara yaitu menciptakan hubungan yang baik dengan
responden, pendahuluan, apabila tidak bertemu dengan responden, usahakan
informasi kapan kunjungan ulang sebaiknya dilakukan, kunjungan sebaiknya
dilakukan seorang diri, masalah yang sering dihadapi di lapangan.
Instrumen Survei
1. Hierarki Pertanyaan yaitu Management Questions (harus dijawab oleh
manager), Research Questions (pertanyaan dasar), Investigative
Questions (pertanyaan spesifik) dan Measurement Questions (harus
dijawab oleh responden)
2. Strategi Survei yaitu alat komunikasi yang dipakai, struktur proses, dan
tujuan yang disamarkan
39
3. Desain Penjadwalan yaitu menentukan informasi yang dibutuhkan,
proses pengumpulan data, menyusun draft instrumen yang dipergunakan
dan pengujian instrumen
4. Konstruksi Pertanyaan yaitu kandungan pertanyaan, penyusunan
kuesioner, struktur respon, urutan pertanyaan dan pengujian awal.
Pengujian Survei
1. Cara Komunikasi, survei dapat dilaksanakan melalui wawancara pribadi,
telepon, surat-menyurat atau kombinasi dari ketiganya. Keputusan
pemakaian metode tersebut di atas akan mempengaruhi desain instrumen.
2. Struktur Proses, pengalaman pewawancara amat menentukan pertanyaan
yang dapat bervariasi dari mulai tidak terstruktur sampai dengan
terstruktur.
2. Tujuan yang Disamarkan, tujuannya adalah untuk menghindari jawaban
yang bias. Untuk itu peneliti dapat mengatasi hal itu dengan memberikan
pertanyaan yang sifatnya hipotesis
Desain Penjadwalan
1. Informasi Membutuhkan Kejelasan Analisis, bisa diusahakan dengan
membuat dummy tables, sehingga peneliti dapat melihat apakah data
telah sesuai dengan rencana yang dibuat
2. Proses Pengumpulan Data, peneliti harus memilih cara mengumpulkan
data
40
3. Draft Instrumen meliputi membuat draft pertanyaan secara spesifik,
mengembangkan urutan secara logis dan sering kali satu pertanyaan telah
ditanyakan di nomor pertanyaan yang lain, karena itu perlu dicek secara
keseluruhan
4. Pengujian Instrumen, tujuannya untuk memperbaiki desain kuesioner
yang telah dibuat serta memberi kesempatan kepada responden untuk
memberikan saran untuk perbaikan kuesioner.
Konstruksi Pertanyaan
1. Target data, seperti fakta, perilaku, pendapat, atau pemahaman mengenai
topik sentral
2. Karakteristik responden, seperti seks, umur, pendapatan, dan sebagainya
3. Kuesioner administratif meliputi identifikasi responden, identifikasi
pewawancara, tanggal, tempat serta kondisi wawancara
Setelah ketiga bagian tersebut disusun, selanjutnya dilaksanakan kandungan
pertanyaan:
a. Apakah pertanyaan ini penting dan harus ditanyakan
Apakah jawabannya dapat memberikan informasi yang sangat dibutuhkan
b. Apakah pertanyaan berada dalam lingkup yang sesuai
Jangan menanyakan dua pertanyaan sekaligus dalam satu nomor pertanyaan
c. Apakah pertanyaan sudah mencakup semua pertanyaan yang diinginkan
d. Apakah responden dapat menjawab secara memadai
Kemampuan responden menjawab secara memadai sering kali diganggu oleh
pertanyaan yang bias