18
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat adalah sebagai alat manajemen secara struktural merupakan bagian integral dari suatu organisasi/perusahaan, berperan sangat signifikan dan kontribusinya turut menentukan keberhasilan organisasi/perusahaan itu untuk mencapai visi, misi dan tujuan bersama. (Ardhoyo, 2013) Hubungan masyarakat merupakan kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik antara suatu organisasi dengan publiknya atau khalayaknya, baik publik internal maupun eksternal, dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen organisasi tersebut, dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama, yang dilandasi asas saling pengertian dan saling mempercayai. Kebanyakan organisasi besar memiliki staf humas tersendiri, juga dapat mengakibatkan kerja ganda. Dengan demikian humas haruslah memiliki manajemen komunikasi yang efektif dalam rangka memenuhi peran dan fungsinya dalan mendukung kegiatan perusahaan, termasuk dalam kegiatan bisnisnya promosi. (Ardhoyo, 2013) Hubungan masyarakat merupakan penghubung antara suatu organisasi dengan masyarakat sekitarnya, yang menjembatani hubungan organisasi dengan publik agar tidak timbul kesalahpahaman agar tercipta hubungan yang harmonis antara keduanya. (Ardhoyo, 2013)

BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Umum

2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat adalah sebagai alat manajemen secara struktural

merupakan bagian integral dari suatu organisasi/perusahaan, berperan sangat

signifikan dan kontribusinya turut menentukan keberhasilan organisasi/perusahaan itu

untuk mencapai visi, misi dan tujuan bersama. (Ardhoyo, 2013)

Hubungan masyarakat merupakan kegiatan komunikasi dua arah secara timbal

balik antara suatu organisasi dengan publiknya atau khalayaknya, baik publik internal

maupun eksternal, dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen organisasi

tersebut, dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan

bersama, yang dilandasi asas saling pengertian dan saling mempercayai. Kebanyakan

organisasi besar memiliki staf humas tersendiri, juga dapat mengakibatkan kerja

ganda. Dengan demikian humas haruslah memiliki manajemen komunikasi yang

efektif dalam rangka memenuhi peran dan fungsinya dalan mendukung kegiatan

perusahaan, termasuk dalam kegiatan bisnisnya promosi. (Ardhoyo, 2013)

Hubungan masyarakat merupakan penghubung antara suatu organisasi dengan

masyarakat sekitarnya, yang menjembatani hubungan organisasi dengan publik agar

tidak timbul kesalahpahaman agar tercipta hubungan yang harmonis antara keduanya.

(Ardhoyo, 2013)

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

12

2.1.2 Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat

Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi atau perusahaan

antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :

a. Membina hubungan ke dalam (publik internal). Yang dimaksud dengan publik

internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit atau badan atau perusahaan

atau organisasi itu sendiri. Seorang humas harus mampu mengidentifikasi atau

mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat,

sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. (Diurna & Vi, 2017)

b. Membina hubungan keluar (publik eksternal). Yang dimaksud publik eksternal

adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan

gambaran yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Dengan demikian,

peran humas bersifat dua arah yaitu berorientasi k dalam (inward looking) dan ke

luar (outward looking). (Diurna & Vi, 2017)

Humas lahir disebabkan adanya kebutuhan, dengan harapan dapat

menjalankan fungsi dan tugasnya dalam suatu organisasi perusahaan maupun

departemen. Humas berusaha membagun hubungan yang harmonis. Humas publik

internal membina hubungan yang baik antara :

1. Pemilik usaha dengan karyawan.

2. Para pimpinan perusahaan atau managemen dengan karyawan. (Listrik et al.,

2016)

Publik Eksternal adalah membina hubungan baik perusahaan dengan

masyarakat. Hubungan yang terbina dijadikan tolok ukur perilaku komunikasi yang

terjalin. Sukses atau tidaknya suatu hubungan yang terjalin dapat diukur melalui

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

13

kemampuan humas dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Publik eksternal

meliputi beberapa hal:

1. Humas berusaha memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan

prosedur, waktu pelaksanaan suatu acara yang dilaksanakan perusahaan terhadap

masyarakat.

2. Menciptakan hubungan yang baik antara masyarakat disekitar perusahaan dengan

perusahaaan .

3. Menciptakan hubungan yang kondusif dengan media, berusaha menganalisa

opini yang berkembang dimasyarakat terkait perusahaan dan berusaha menyerap

aspirasi dari kelompok masyarakat.

4. Menciptakan komunikasi dua arah dan menumbuhkan saling pengertian dengan

pemerintah sebagai pemangku kebijakan. (Listrik et al., 2016)

2.1.3 Fungsi Hubungan Masyarakat

Fungsi hubungan masyarakat diantaranya adalah :

1. Membantu menentukan dan merumuskan tempat serta tujuan organisasi dalam

kehidupan bersama.

2. Memberi masukan bagi kebijakan dan langkah-langkah selanjutnya.

3. Memberi nasihat kepada kepemimpinan. (rahmawati, 2014)

Humas juga berfungsi menjembatani hubungan antara para pengelola

perusahaan dengan pemerintah dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Sedangkan

sebagai komunikator, humas senantiasa membangun persamaan persepsi dan makna

atas berbagai kebutuhan masyarakat disatu sisi dan kepentingan perusahaan/lembaga

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

14

di sisi lainnya, sehingga terjalin sinergi yang efektif yang pada akhirnya akan

meningkatkan kesejahteraan bersama. (rahmawati, 2014)

Humas juga berfungsi membuka peluang akses informasi melalui media

massa untuk memberikan gambaran mengenai aktifitas humas, mengembangkan dan

mengelola manajemen isu dengan baik sebagai bagian dari kekuatan perusahaan,

misalnya: liputan mengenai profil dan kinerja perusahaan melalui media akan

memberikan pencitraan yang baik bagi perusahaan dan pada akhirnya mampu

menumbuhkan minat pemodal untuk menginvestasikan dana pada perusahaan

tersebut. (rahmawati, 2014)

2.1.4 Tugas Hubungan Masyarakat

Tugas hubungan masyarakat diantaranya adalah :

1. Membantu merumuskan kebijakan dan menilai organisasi dari segi

kemasyarakatan, budaya dan ilmu pengetahuan.

2. Mengantisipasi berbagai reaksi dan mempelajari opini dan interpretasinya .

3. Memberi penilaian mengenai pembagian tugas dan anggaran.

4. Memberi bimbingan kepada yang bekerja sama dengan pimpinan dan

memberikan saran bagi perbaikan intern. (rahmawati, 2014)

Tugas humas adalah mempertahankan citra baik lembaga atau perusahaan di

mata masyarakat atau publik. Agar dapat mempertahankan citra perusahaan

atauorganisasi seorang praktisi humas harus giat melakukan penelitian-penelitian

berkaitan dengan hubungan masyarakat. Dalam sebuah penelitian hubungan

masyarakat terdapat metode analisis citra yang secara garis besar citra adalah

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

15

seperangkat keyakinan, ide, dan kesan seseorang terhadap suatu obyek tertentu.

(rahmawati, 2014)

Tugas humas juga menjadi narasumber informasi yang dibutuhkan lembaga

atau perusahaan maupun oleh publik sebagai pencapaian atas pemahaman yang baik

dan reputasi positif dengan masyarakat umum yang memiliki kepentingan dalam

organisasi. (rahmawati, 2014)

2.1.5 Peran Humas

Peran utama hubungan masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Image maker

Menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra positif.

2. Communicator/Mediator :

Melaksanakan kegiatan komunikasi dua arah bagi stakeholders lembaga yang

berdimensi vertikal, horizontal, internal dan eksternal, sehingga terbina hubungan

yang harmonis/ serasi antara organisasi dan publiknya.

3. Back-up management

Memberikan dukungan dan menunjang kegiatan setiap departemen dalam

perusahaan untuk mencapai misi atau sasarannya. (Ardhoyo, 2013)

Peran humas juga sebagai berikut :

1. Technician communication

Kebanyakan praktisi masuk ke bidang ini sebagai teknisi komunikasi. Teknisi

komunikasi disewa untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis

news release dan feature, mengembangkan isi web, dan menangani kontak

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

16

media. Praktisi yang melakukan peran ini biasanya tidak hadir disaat manajemen

mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka baru bergabung untuk

melakukan komunikasi dan mengimplementasikan program, terkadang tanpa

mengetahui secara menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan. Meskipun

mereka tidak hadir saat diskusi tentang kebijakan baru atau keputusan

manajemen baru, merekalah yang diberi tugas untuk menjelaskannya kepada

karyawan dan pers.

2. Expert Prescriber communication

Ketika para praktisi mengambil peran sebagai pakar atau ahli, orang lain akan

menganggap mereka sebagai otoritas dalam persoalan PR dan solusinya.

Manajemen puncak menyerahkan PR di tangan para ahli dan manajemen

biasanya mengambil peran pasif saja. Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi

pakar bertugas mendefinisikan problem, mengembangkan program, dan

bertanggung jawab penuh atas implemetasinya.

3. Communication facilitator

Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang

peka dan broker (perantara) komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak

sebagai perantara (liason), interpreter, dan mediator antara organisasi dan

publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan

dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan d an menjaga agar saluran

komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang

dibutuhkbaik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputuasan demi

kepentingan bersama. Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

17

bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan

publik. (Soyusiawaty, Fajri, & Eksternal, 2016)

Humas memiliki peran untuk membantu organisasi menentukan bukan hanya

apa yang akan dikatakan, tetapi juga apa yang akan dilakukan oleh organisasi

tersebut, memiliki manajemen dan perencanaan yang efeisien agar semua kegiatan

organisasi berjalan secara efektif. (Ardhoyo, 2013)

2.1 Studi Literatur

2.2.1 Program Kerja Hubungan Masyarakat

Pengertian program hubungan masyarakat adalah sesuai peranannya sebagai

pengabdi untuk kepentingan umum, sebagai mediator antara pimpinan dengan public

dan sebagai dokumentator, maka program humas dititikberatkan pada :

1. Program pelayanan data atau informasi baik secara lisan maupun tertulis,

termasuk penyelenggaraan display tetap dan permanen.

2. Program Mediator

Program ini berupa penertiban berbagai media massa, penyelenggaraan

konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana

yang negative dan lain-lain.

3. Program Dokumentator

Program ini berupa pembuatan dokumentasi film, foto, rekaman (kaset audio dan

video), transkrip pidato dan lain-lain. (Kussanti & Leliana, 2017)

Programming adalah susunan acara, yaitu perincian waktu atau timing secara

teratur dan menurut urutan tertentu tentang pelaksanaan langkah demi langkah sesuai

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

18

dengan apa yang telah ditetapkan dalam planning. Selain, sebuah perencanaan dan

program yang sedemikian matang, tapi tak ideal apabila tidak ada unsur publikasi,

maka humas harus cerdas mengetahui media apa yang akan digunakan dalam

menunjang kegiatan PR tersebut. Setiap tahap dari proses kerja humas di atas, sama

pentingnya bagi terlaksananya suatu program PR yang efektif. (Ruliana & Dwiantari,

2015)

2.2.2 Rencana Program Hubungan Masyarakat

Pada perencanaan ini dikenal pula istilah perumusan 6 C, yaitu : suatu

penilaian terhadap hubungan komunikator dengan komunikan. Perumusan itu adalah:

1. Credibility yaitu nilai kepercayaan public terhadap pihak komunikator

2. Contex, yaitu faktor yang menghubungkan isi dari pesan dengan kenyataan pada

lingkungannya.

3. Content yaitu makna dan arti yang terdapat dalam pesan yang dapat dipahami

oleh komunikan.

4. Clarity yaitu faktor kesederhanaan dan kejelasan tidaknya pertentangan atau

perbedaan dalam pesan.

5. Continuity dan Consistency yaitu faktor ada tidaknya pertentangan atau perbedaan

dalam pesan.

6. Capability yaitu faktor kemampuan untuk memberikan penjelasan. (Gifari &

Purnama, 2017)

Tahapan evaluasi ini merupakan tahap akhir dalam proses public relations ini,

dengan cara melakukan penilaian atas persiapan, implementasi, dan hasil dari

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

19

program. Penyesuaian akan dilakukan sembari program diimplementasikan, dan

didasarkan pada evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil

atau tidak. (Gifari & Purnama, 2017)

2.2.3 Employee Relations

Employee relations merupakan bagian khusus dari hubungan masyarakat yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara

manajer dan pegawai tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Perusahaan

kecil maupun menengah membutuhkan komunikasi yang efisien dan personal dengan

pegawainya untuk membentuk ikatan atau hubungan yang paling tidak sama kuatnya

dengan hubungan yang perusahaan bangun terhadap konsumen ataupun investornya,

dimana hubungan ini merupakan hubungan yang berdasarkan dengan pemahaman

akan nilai-nilai yang ada dalam perusahaan tersebut. (Petra, Darjono, Komunikasi, &

Petra, 2015)

Pegawai merupakan salah satu publik yang paling penting dalam sebuah

perusahaan, sehingga sebelum melakukan pendekatan dengan publik eksternal,

perusahaan perlu melakukan pendekatan dengan orang dalam perusahaan itu sendiri.

Dalam pendekatan organisasi sering disebutkan fakta bahwa “our people are our

most important resource”, yang dapat diartikan sebagai “Orang kita atau orang dalam

perusahaan (pegawai) adalah sumber daya perusahaan yang paling penting”. Salah

satu stakeholder yang paling dalam sebuah perusahaan adalah pegawai dalam

perusahaan itu sendiri. (Petra et al., 2015)

Dalam dunia hubungan masyarakat dikenal hubungan masyarakat internal

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

20

(employee relations), yaitu publik yang terdiri dari para pekerja yang menjadi bagian

utama dari unit usaha, perusahaan, atau instansi itu sendiri. Para pegawai merupakan

aset perusahaan yang penting untuk kelangsungan perusahaan dan pencapaian visi

dan misi dari perusahaan tersebut. Employee relations merupakan sarana teknis atau

suatu kegiatan metode komunikasi yang memiliki kekuatan mengelola sumber daya

manusia dan lain sebagainya demi pencapaian tujuan organisasi. Hal tersebut berguna

untuk meningkatkan produktivitas perusahaan baik dilihat secara kuantitas maupun

kualitas, bentuk produk-produk barang atau pemberian jasa yang ditawarkan kepada

publik sasarannya. (Putriani, 2017)

A. Fungsi Employee Relations

1. Sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan dalam

suatu organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini, employee relations ditujukan

untuk membangun interaksi satu sama lain antar pegawai perusahaan.

2. Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara

manajemen perusahaan dan para karyawan. Kegiatan employee relations

dibuat dengan tujuan salah satunya adalah agar terbentuknya komunikasi

timbal balik. Dengan adanya komunikasi timbal balik yang berlangsung di

kalangan pegawai di semua level, maka kesalahpahaman bisa terminimalisir

dan tidak adanya hambatan komunikasi yang kompleks.

3. Kegiatan employee relations sebagai sarana saluran atau alat komunikasi

dalam upaya menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan, dan ketatakerjaan

dalam sebuah organisasi perusahaan. Misalnya dengan Employee Training,

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

21

semua karyawan dikumpulkan untuk sosialisasi hal-hal yang berkaitan atau

akan diberlakukan di perusahaan. (Putriani, 2017)

B. Manfaat Employee Realtions

Beberapa faktor yang digunakan dalam mengukur kinerja pegawai, yaitu:

Kuantitas hasil kerja, Kualitas hasil kerja, Ketepatan waktu, Kehadiran, dan

Kemampuan bekerjasama. Sejumlah studi menunjukan bahwa cara penting untuk

meningkatkan kinerja karyawan adalah fokus pada pengembangan employee

engagement. Manfaat dari employee engagement bahwa employee engagement dapat

menciptakan kesuksesan bagi perusahaan melalui hal-hal yang berkaitan dengan

kinerja karyawan, produktifitas, keselamatan kerja, kehadiran dan retensi, kepuasan

pelanggan, loyalitas pelanggan, hingga profitabilitas. Kinerja karyawan menjadi salah

satu hal yang menjadi akibat dari terciptanya employee engagement. Karyawan yang

memiliki kaitan kuat dengan perusahaan akan meningkatkan performansi dalam

pekerjaannya untuk keuntungan perusahaan. (Handoyo & Setiawan, 2017)

2.2.4 Komunikasi Organisasi

Aspek terpenting dalam komunikasi organisasi adalah membangun hubungan.

Hubungan kerja merupakan kunci dasar menghadapi krisis manajemen dan

membantu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi.

Hubungan kerja yang harmonis antar karyawan satu dengan yang lain akan

membentuk lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan. Seseorang yang

mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan efektif akan menciptakan

hubungan interpersonal yang hangat dan menyenangkan serta memungkinkan dirinya

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

22

untuk menjalin dan membina hubungan yang bermakna dengan orang lain. Begitu

juga dalam organisasi, komunikasi interpersonal juga dapat menunjang karyawan

dalam menjalin dan membina hubungan kerja yang baik dengan karyawan lain. (Sari

& Widodo, 2015)

Komunikasi dalam organisasi, ternasuk di dalamnya adalah komunikasi

interpersonal, memainkan peran yang penting terhadap motivasi karyawan, dimana

pada era modern ini karyawan dihadapkan pada beban kerja dan tekanan kerja yang

semakin besar, serta jam kerja yang semakin lama. Komunikasi efektif dari atasan ke

bawahan membantu manajer dalam melaksanakan keputusannya oleh karyawan, juga

mengembangkan kerjasama, kepercayaan, produktivitas kerja, dan memperkecil

miskomunikasi dan rumor. Komunikasi efektif dari bawahan ke atasan membantu

manajer untuk memahami organisasi dan isu-isu yang berhubungan dengan

karyawan. Sehingga komunikasi interpersonal yang efektif baik atasan maupun

bawahan akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung tumbuhnya

motivasi kerja pada karyawan. (Sari & Widodo, 2015)

Komunikasi organisasi sebagai pengiriman dan penerimaan berbagai pesan

dalamorganisasi, baik dalam kelompok formal maupun kelompok informal organisasi

atau juga komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar

pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk

mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Komunikasi

organisasi disebut juga pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang

kompleks. Yang termasuk dengan bidang ini adalah komuikasi internal, hubungan

manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward, komunikasi upward,

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

23

atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi

dari orang-orang yang sama level atau tingkatnya dalam organisasi, keterampilan

komunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis, dan komunikasi evaluasi

program. (Kalesaran, 2016)

2.2.5 Komunikasi Antar Pegawai

Komunikasi interpersonal adalah sesuatu yang tidak dapat lepas dari

kehidupan berorganisasi yang berperan dalam membangun hubungan kerja.

Hubungan kerja merupakan salah satu kunci dalam menciptakan lingkungan kerja.

Lingkungan kerja yang kondusif dibutuhkan agar karyawan termotivasi untuk

menunjukkan kinerja yang optimal. Hal tersebut menjadi dasar mengapa penting

untuk meneliti hubungan antara komunikasi interpersonal antar karyawan dengan

motivasi kerja pada karyawan, sehingga hasilnya diharapkan mampu memberi

manfaat demi mencapai tujuan organisasi maupun tujuan karyawan secara pribadi.

Komunikasi interpersonal antar karyawan merupakan kemampuan menyampaikan

dan menerima pesan antar karyawan dalam organisasi baik secara langsung maupun

dengan perantara yang bersifat informal untuk tujuan pribadi. Komunikasi

interpersonal memungkinkan penyampaian dan penerimaan pesan baik secara verbal

maupun non verbal, lisan maupun tulisan, dan dapat terjadi satu arah maupun dua

arah. (Sari & Widodo, 2015)

Aspek terpenting dalam komunikasi organisasi adalah membangun hubungan.

Hubungan kerja merupakan kunci dasar menghadapi krisis manajemen dan

membantu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

24

Hubungan kerja yang harmonis antar karyawan satu dengan yang lain akan

membentuk lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan .Seseorang yang

mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan efektif akan menciptakan

hubungan interpersonal yang hangat dan menyenangkan serta memungkinkan dirinya

untuk menjalin dan membina hubungan yang bermakna dengan orang lain.. (Sari &

Widodo, 2015)

Begitu juga dalam organisasi, komunikasi interpersonal juga dapat menunjang

karyawan dalam menjalin dan membina hubungan kerja yang baik dengan karyawan

lain. Komunikasi dalam organisasi, termasuk di dalamnya adalah komunikasi

interpersonal, memainkan peran yang penting terhadap motivasi karyawan, dimana

pada era modern ini karyawan dihadapkan pada beban kerja dan tekanan kerja yang

semakin besar, serta jam kerja yang semakin lama. Komunikasi efektif dari atasan ke

bawahan membantu manajer dalam melaksanakan keputusannya oleh karyawan, juga

mengembangkan kerjasama, kepercayaan, produktivitas kerja, dan memperkecil

miskomunikasi dan rumor. Komunikasi efektif dari bawahan ke atasan membantu

manajer untuk memahami organisasi dan isu-isu yang berhubungan dengan

karyawan. Sehingga komunikasi interpersonal yang efektif baik atasan maupun

bawahan akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung tumbuhnya

motivasi kerja pada karyawan. (Sari & Widodo, 2015)

2.2.6 Pembinaan Pegawai

Pembinaan adalah upaya untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan,

keterampilan, sikap, serta kedisiplinan dalam melaksanakan tugas. Jika tugas yang

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

25

dilaksanakan agar memperoleh hasil yang baik, maka pimpinan dapat mengadakan di

dalam organisasi yaitu pembinaan pegawai. Pembinaan biasanya dilaksanakan oleh

pimpinan organisasi, dimana pimpinan berperan aktif di dalam organisasi. Pemimpin

dengan banyak pengikut dan tidak lagi diikuti. Jadi pengikut maksudnya adalah

bawahan yang akan dibina kinerjanya oleh pimpinan, karena kinerja akan efektif

apabila adanya melakukan pembinaan pegawai. (Administrasi & Fip, 2014)

Keterampilan pegawai sangatlah berdaya guna bagi kelancaran proses jalan

penyelesaikan tugas, agar menjadi kreatif dan inovatif. Karena keterampilan adalah

kemampuan melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan menggunakan anggota badan

dan peralatan kerja yang tersedia. Keterampilan lebih banyak menggunakan unsur

anggota badan dari pada unsur lain. Jadi keterampilan merupakan karya atau keahlian

seseorang dalam melakukan kegiatan bukan menggunakan pemikiran tetapi

menggunakan anggota badan, sehingga pelaksanaan tugas menjadi lebih baik dan

inovatif. Sikap dan tingkah laku biasanya terdapat dari pribadi individu itu sendiri.

(Administrasi & Fip, 2014)

Sikap adalah suatu hasil proses rasa dan pikir mengenai obyek tertentu setelah

diransang baik dari dalam maupun dari luar. Sikap atau tingkah laku adalah satu

kesatuan yang terdiri dari diri individu itu sendiri yang ditunjukan terhadap pekerjaan

sangatlah penting demi mencapai faktor keberhasilan organisasi kerja. Disiplin

pegawai beranjak dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tidak

luput dari kekhilafan dan kesalahan. Disiplin dalam pelaksanaan, mengatakan disiplin

adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun yang telah

ditetapkan. Disiplin sangat menunjang hasil kerja dan kepribadian pegawai dalam

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

26

pelaksanaan tugas. (Administrasi & Fip, 2014)

2.2.7 Pengertian Media Komunikasi Internal

Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dengan

bawahan, bawahan dengan atasan dan atara sesama karyawan. Komunikasi internal

juga merupakan komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu organisasi

dengan kata lain penerima pesan dalam komunikasi internal adalah orang-orang

dalam organisasi. Komunikasi internal disebut juga sebagai pertukaran informasi dan

gagasan di dalam organisasi. (Agung, Yuni, Bagia, Putu, & Jana, 2016)

Komunikasi internal sebagai gagasan di antara para administrator dan

karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujutnya

perusahaan atau terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan

strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horisontal dan

vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlansung

(operasi dan manajemen). (Agung et al., 2016)

Komunikasi Internal merupakan fungsi komunikasi yang secara khusus

dirancang oleh perusahaan untuk membangun dan membina hubungan dengan

stakeholder internal, sehingga tercipta kedekatan emosional yang diwujudkan melalui

komitmen dan keterlibatan yang bermanfaat bagi kesuksesan terkait pencapaian

tujuan perusahaan. Komunikasi Internal disebut merupakan kunci sebuah organisasi

dalam membangun Organizational Identification, sebuah kondisi dimana karyawan

merasa bangga untuk bekerja, memiliki rasa aman, dan rasa memiliki (sense of

belonging) kepada perusahaan yang diwujudkan dengan dedikasi secara pribadi

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

27

dalam kinerja. Organizational Identification adalah faktor yang menghasilkan

Employee Engagement. (Wijaya, 2015)

2.2.8 Media Komunikasi Internal

Kehadiran media internal dalam sebuah organisasi khususnya sebuah

perusahaan mempermudah komunikasi dari perusahaan ke karyawan atau khalayak di

luar lembaga. Kebutuhan media internal dalam sebuah lembaga swasta atau

pemerintah merujuk pada fungsi menginformasikan dan transmisi budaya. Pada poin

informasi, media internal memberikan kontribusi untuk memberikan penjelasan

terkait lembaga yang dibantunya, memberikan informasi secara umum terkait

kebutuhan segmentasinya, dan memberikan informasi secara khusus terkait program

kerja yang telah atau tengah dilaksanakan oleh lembaga. Terkait transmisi budaya,

sebuah media internal bisa memuat tata cara atau etika, hukum, atau bahkan aturan

yang berlaku di dalam lembaganya. Sikap dan perilaku yang harus dilakukan atau

tidak boleh dilakukan, juga dituangkan pada fungsi transmisi budaya. (Astrid, 2017)

Secara umum bahwa media internal menjadi salah satu sarana komunikasi,

yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dari suatu organisasi

kepada khalayak . Cara ini dilakukan dalam bentuk menjalin komunikasi dengan

pihak terkait untuk mendapat dukungan dari publik atau stakeholdersnya sesuai

dengan harapan pimpinan atau pengelola suatu organisasi. Maka idealnya, sebuah

media internal harus memuat informasi yang bersifat positif, baik dari sisi ilmu, citra

lembaga, dan informasi umum. (Astrid, 2017)

Ada empat bentuk media yang dapat digunakan sebagai media internal , yaitu :

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negative dan lain-lain. 3. Program Dokumentator

28

1. Lisan, dapat berupa :

a. morning briefing, untk morning briefing biasanya membahas pekerjaan

ataupun masalah yang terjadi

b. rapat

c. diskusi atau

d. ceramah.

2. Tertulis, dapat berupa :

a. surat

b. brosur

c. company profile

d. bulletin

e. majalah.

Untuk jenis tertulis paling banyak digunakan karena dianggap paling efektif

adalah ;bulletin dan majalah. Majalah perusahaan yaitu majalah untuk karyawan dan

majalah untuk customer. Seiring perkembangan teknologi, maka media-media

tersebut sekarang dilakukan secara elektronik, seperti e-bulletin dan e-magazine.

3. Elektronik lebih hemat biaya, pegawai malas membuka, tidak bisa disimpan

dalam jangka waktu lama.

4. Konvensional bisa disimpan dalam waktu lama. Biaya mahal. (Astrid, 2017)