12
BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tapubolon, 1990:5). Menurut Tarigan (1985:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati (Alwi, 2007:83). Kegiatan membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan (Nurgiyantoro, 2001:50). Sedangkan menurut Sochib dan kawan-kawan (2008:50), membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan. Dengan demikian, jika didasarkan pada beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan bagian dari empat aspek keterampilan berbahasa dan merupakan kegiatan atau aktivitas untuk memahami apa yang dituturkan orang lain melalui bahasa tulis. 6 Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membacarepository.ump.ac.id/4886/3/TRIANA FAJARINI BAB II.pdf6 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Membaca

1. Pengertian Membaca

Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok

dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

(Tapubolon, 1990:5).

Menurut Tarigan (1985:7), membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa

tulis.

Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis

dengan melisankan atau hanya dalam hati (Alwi, 2007:83). Kegiatan

membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan

pihak lain melalui sarana tulisan (Nurgiyantoro, 2001:50). Sedangkan

menurut Sochib dan kawan-kawan (2008:50), membaca merupakan salah

satu keterampilan berbahasa lisan.

Dengan demikian, jika didasarkan pada beberapa pengertian di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan bagian dari

empat aspek keterampilan berbahasa dan merupakan kegiatan atau

aktivitas untuk memahami apa yang dituturkan orang lain melalui bahasa

tulis.

6 Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

7

2. Tujuan Membaca

Menurut Tampubolon (1990:211) tujuan membaca secara umum

dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Membaca untuk studi, ialah membaca untuk menemukan informasi-

informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah

studi yang pada akhirnya akan memperkaya pengetahuan dalam bidang

ilmu atau disiplin yang dituntut.

b. Membaca untuk usaha, ialah membaca untuk menemukan dan

memahami berbagai informasi yang berkaitan dengan usaha yang

dilaksanakan, seperti pekerjaan kantor, kegiatan perusahaan dan

dagang, pendidikan, rumah tangga, dan lain-lain.

c. Membaca untuk kesenangan, ialah membaca untuk mengisi waktu

senggang dan memuaskan perasaan serta imajinasi.

3. Teknik Membaca

Menurut Tarigan (1986:169) ada dua teknik yang digunakan dalam

membaca, yaitu skimming (sekilas) dan scanning (sepintas). Sedangkan

yang digunakan pada penelitian tentang analisis kemampuan siswa dalam

menemukan gagasan pokok pada paragraf eksposisi adalah teknik

membaca skimming atau teknik membaca sekilas.

a. Skimming atau membaca sekilas (layap)

Membaca sekilas atau pelayapan adalah upaya mengambil

intisari suatu bacaan berupa ide pokok atau detail penting. Ide pokok

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

8

atau detail penting tersebut dapat berada di awal, di tengah, atau di

akhir (Iskak dan Yustinah, 2006:45).

Membaca skimming yaitu membaca dengan cepat untuk

mengetahu isi umum suatu bacaan atau bagiannya. Isi umum yang

dimaksud adalah informasi fokus, tetapi mungkin juga hanya sebagai

dasar untuk menduga apakah bacaan atau bagian dari bacaan itu berisi

informasi yang telah ditentukan (Tampubolon, 1990:49).

Menurut Iskak dan Yustinah (2006:49), ada beberapa upaya

untuk meningkatkan keterampilan membaca sekilas, antara lain:

1) Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca.

2) Siapkan 2 kertas kosong, satu untuk mencatat ide pokok, satu

untuk mencatat apabila ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi,

seperti ada janji atau kegiatan lain.

3) Mulalilah membaca.

4) Mengurutkan catatan pada kertas pertama dan menyisihkan catatan

pada kertas kedua.

5) Mulailah menyimpulkan, dan

6) Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal.

b. Manfaat membaca sekilas (skimming)

Menurut Iskak dan Yustinah (2006:47), manfaat membaca

sekilas yaitu:

1) Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan

secara cepat dan efektif.

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

9

2) Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bagian halaman buku

atau bacaan.

3) Tidak banyak waktu yang terbuang.

Pada intinya kemampuan membaca seseorang sangat dipengaruhi

oleh kemampuannya dalam menguasai berbagai macam teknik membaca.

Teknik membaca sekilas atau skimming secara umum bertujuan membantu

seseorang dalam mencari informasi tertentu secara cepat dan tepat serta

untuk mengetahui isi keseluruhan sebuah buku secara cepat dan

menyeluruh dengan waktu yang sangat singkat dan terbatas.

B. Paragraf

1. Pengertian Paragraf

Paragraf merupakan satuan pengembangan terkecil dari suatu

karangan (Tampubolon, 1990:85). Paragraf juga sebagai kesatuan yang

terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat dalam paragraf itu terkait

oleh satu tema, berpusat dan berkisar pada satu tema yang sama

(Poerwadarminta, 1981:33).

Paragraf sebagai bagian dari karangan (tertulis) atau bagian tuturan

(klausa lisan) ditandai oleh suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau

lebih luas dari pada kalimat. Oleh karena itu, paragraf umumnya terdiri

dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk

mengungkapkan sebuah gagasan tertentu (Kosasih, 2004:40). Menurut

Juanda dan Kaka Rosdyanto (2007:433) paragraf adalah rangkaian kalimat

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

10

yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok

pembahasan. Pargraf umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat-

kalimat itu saling bertalian dan mengusung sebuah gagasan tertentu.

Dalam bahasa tulis, paragraf merupakan bagian dari suatu

karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan.

Dalam bidang bentuk pada umumnya paragraf terdiri dari sejumlah

kalimat, meskipun ada juga yang hanya terdiri dari satu kalimat atau suku

kata (Ramlan, 1993:1).

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa

paragraf merupakan bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri

dari sejumlah kalimat yang saling bertalian atau berhubungan untuk

mengungkapkan satuan informasi atau gagasan tertentu dengan ide pokok

sebagai pengendalinya.

2. Jenis-Jenis Paragraf

Menurut Juanda dan Kaka Rosdyanto (2007:438-440), jenis-jenis

paragraf berdasarkan pola pengembangannya terdiri dari:

a. Narasi

Narasi merupakan bentuk karangan yang berusaha

menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai

suatu peristiwa yang telah terjadi. Secara sederhana narasi dikenal

sebagai sebuah cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian

dalam satu urutan waktu.

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

11

Sedangkan Keraf (2001: 109) mendifinisikan paragraf narasi

adalah paragraf yang berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa atau

kejadian secara kronologis.

Dari dua difinisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf

narasi adalah paragraf yang berusaha menceritakan atau mengisahkan

suatu peristiwa secara kronologis.

b. Eksposisi

Karangan eksposisi adalah karangan yang berisi uraian atau

penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau

pengetahuan tambahan bagi pembaca. http://muslich-

m.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-langkah.html.

Sedangkan Keraf (2001: 110) mendefinisikan karangan

eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk memberi penjelasan

atau informasi yang diuraikan dalam sebuah proses.

Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa karangan

eksposisi adalah karangan yang bertujuan memberi penjelasan tentang

suatu topik atau informasi yang diuraikan dalam sebuah proses dengan

sejelas-jelasnya.

c. Deskripsi

Deskripsi berasal dari bahasa Inggris description yang tentu

saja berhubungan dengan kata kerjanya to describe. Deskripsi berisi

gambaran mengenai suatu hal atau keadaan secara terperinci sehingga

pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

12

Sedangkan Keraf (2001: 109-110) mendifinisikan paragraf

deskripsi adalah paragraf yang berusaha untuk menggambarkan

sesuatu hal sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf

deskripsi adalah paragraf yang berusaha menggambarkan suatu objek

dengan terperinci sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga

pembaca seolah-olah bisa melihat, mendengar, dan merasakan hal

yang dideskripsikan.

d. Persuasi

Karangan persuasi merupakan karangan yang berisi imbauan

atau ajakkan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang

diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai

penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat

mempengaruhi pembaca.

http://tjakroek.blogspot.com/2007/10/jenis-jenis karangan.htm.

Ada juga yang mengatakan, bahwa karangan persuasi adalah

karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat

sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap

motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan

yang dianjurkan penulis dalam karangannya. http://muslich-

m.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-langkah.html.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa karangan

persuasi adalah karangan yang berisi imbauan atau ajakan kepada

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

13

orang lain untuk mempengaruhi pembaca berbuat sesuatu seperti yang

diharapkan oleh penulis dalam karangannya.

e. Argumentasi

Di dalam tulisan argumentasi dengan sengaja penulis

menghadirkan alasan yang digunakan untuk memperkuat atau menolak

suatu pendapat, pendirian atau gagasan.

Sedangkan Keraf (2001: 110) mengatakan, bahwa paragraf

argumentasi sebenarnya termasuk dalam eksposisi, hanya sifatnya

yang jauh lebih sulit dengan mengajukan pembuktian-pembuktian.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf

argumentasi adalah paragraf yang mencoba mengungkapkan pendapat

atau gagasan yang memerlukan pembuktian-pembuktian tentang

kebenaran pendapat tersebut.

C. Paragraf Eksposisi

Penelitian ini menggunakan paragraf eksposisi sebagai bahan uji

kemampuan siswa dalam menemukan gagasan pokok. Untuk itu, disini akan

dijelaskan tentang paragraf eksposisi sebagai dasar pengetahuan.

1. Pengertian paragraf eksposisi

Menurut Nanang dan Ade (2007:96), paragraf eksposisi atau

paparan adalah salah satu bentuk tulisan yang bertujuan menerangkan dan

menguraikan pokok pikiran serta memperluas pandangan dan pengetahuan

pembaca. Tujuan yang paling menonjol pada tulisan yang bersifat

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

14

ekspositoris tersebut adalah memperluas pandangan dan pengetahuan

seseorang, yaitu pembaca.

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk

memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan

menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca

menerima atau mengikutinya.

http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/ciri-tulisan-narasi-deskripsi-

eksposisi-dan-argumentasi/.

Sedangkan Ahmad Iskak dan Yustinah (2008:67) mendefinisikan

paragraf eksposisi adalah karangan yang berisi uraian/paparan/penjelasan

tentang suatu hal atau topik dengan tujuan memberikan informasi atau

pengetahuan kepada pembaca.

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf

eksposisi adalah paragraf yang menguraikan atau memaparkan suatu hal

pokok untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca mau

menerima atau mengikutinya.

2. Ciri-ciri paragraf eksposisi

Ciri-ciri paragraf eksposisi, yaitu sebagai berikut:

a. Memaparkan definisi (pengertian).

b. Memaparkan langkah-langkah atau cara melaksanakan suatu kegiatan.

http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/ciri-tulisan-narasi-

deskripsi-eksposisi-dan-argumentasi/.

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

15

3. Langkah-langkah menemukan paragraf eksposisi

Menurut Wendi Widya Ratna Dewi (2011:38) langkah-langkah

menyusun paragraf eksposisi adalah sebagai berikut:

a. Mencari topik-topik berkaitan dengan objek yang akan dipaparkan.

b. Mengembangkan topik menjadi sebuah pargaraf. Agar paragraf runtut

dan sistematis sebaiknya menggunakan pola pengembangan terlebih

dahulu. Pola pengembangan eksposisi bisa dimulai dari hal yang

bersifat umum ke khusus atau dari khusus ke umum.

Contoh:

1) Pola dari umum ke khusus

Umum Khusus

Unsur isi dalam puisi Tema

Nada dan suasana puisi

Perasaan dalam puisi

Amanat puisi

2) Pola dari khusus ke umum

Khusus Umum

Tema Unsur isi dalam puisi

Nada dan suasana puisi

Perasaan dalam puisi

Amanat puisi

3) Agar paragraf lebih terarah dan sistematis, perlu disajikan ide pokok

dan ide-ide penjelasnya.

Contoh:

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

16

Ide pokok : Puisi merupakan karya sastra dengan bahasa

yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama

dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata

kias.

Ide penjelas : a. Puisi dibentuk dari dua unsur.

b. Unsur pembentuk puisi meliputi unsur

bentuk dan isi.

c. Unsur bentuk meliputi pemadatan kata,

pemilihan kata khas, penggunaan kata

lambang, persamaan irama, kata konkret,

dan pengimajinasian.

d. Unsur isi berhubungan dengan apa yang

diungkapkan penyair, seperti tema, amanat,

nada, dan perasaan penyair.

4) Langkah terakhir mengembangkan topik dan gagasan pendukung

menjadi paragraf yang utuh dan padu.

D. Pengertian Gagasan Pokok

Gagasan pokok dalam sebuah paragraf dikenal sebagai pikiran utama.

Menurut Wijono (2007:176) pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan

menjadi sebuah paragraf. Pikiran utama ini dinyatakan dalam kalimat topik.

Dalam paragraf pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan

paragraf.

Dalam sebuah wacana terdapat beberapa gagasan pokok yang

disampaikan penulis, kemudian dituangkan melalui paragraf-paragraf. Letak

ide pokok bisa terdapat di awal (deduktif), akhir (induktif), awal-akhir

(campuran), dan keseluruhan paragraf.

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012

17

Menemukan inti atau gagasan pokok dapat disiasati dengan mengenal

tipe paragraf, berdasarkan pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila

dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan

induktif. Lain halnya bila kita melihat dari pola pengembangannya, tipe

paragraf dapat berupa paragraf deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi, dan

persuasi.

Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012